Professional Documents
Culture Documents
Tingkat Paraf
Tanggal Paraf Keterangan
Pemahaman Pembimbing
Pasie
Keduduka L n
N Umu Pendidika Pekerjaa
Nama n dalam / Klini Ket
o r n n
keluarga P k
(Y/T)
BAB II
5
STATUS PENDERITA
A. PENDAHULUAN
B. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. Budi
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Kurir barang dalam kota
Pendidikan : Tamat SMA
Agama : Islam
Alamat : Ds. Sawotratap RT 03 RW 11, Gedangan,
Sidoarjo
Suku : jawa
Tanggal periksa : 31 Oktober 2013
C. ANAMNESIS
1. Keluhan utama: Mencret
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke puskesmas gedangan dengan keluhan mencret
gelas tiap kali BAB dengan konsistensi cair, terdapat ampas, warna
kuning, tidak ada lendir dan darah. Selain itu pasien juga mengeluh
penderita sempat minum obat diapet 2 tablet, tetapi keluhan diare tidak
membaik. Pada hari kedua keluhan diare tidak juga membaik sehingga
4. Riwayat kebiasaan
- Riwayat merokok :-
- Riwayat olah-raga :-
- Riwayat pengisian waktu luang: Pasien lebih sering berada di luar
rumah
- Riwayat kebiasaan : Sering jajan/ makan di warung pinggir
7orang (ayah, ibu, penderita, adik, adik ipar dan keponakan). Penderita
bekerja sebagai kurir antar barang dari pukul 9 pagi sampai pukul 5
bekerja.
6. Riwaya gizi:
Penderita makan sehari-harinya 2-3 kali dengan nasi, sayur serta
makan dengan porsi yang banyak (1 piring nasi penuh), tetapi sejak
sakit penderita hanya sering makan bubur saja. Kesan status gizi baik.
D. ANAMNESIS SISTEM
1. Kulit : Turgor kulit ↓
2. Kepala : sakit kepala (+), rambut kepala tidak rontok serta warna
ketajaman baik
4. Hidung : tersumbat (-), mimisan (-)
5. Telinga : pendengaran baik, berdengung (-), keluar cairan (-)
6. Mulut : sariawan (-), mulut kering (-), lidah terasa pahit
7. Tenggorokan : sakit menelan (-), sesak (-)
8. Pernafasan : sesak nafas (-), batuk lama (-), mengi (-), batuk darah (-)
9. Kardiovaskular : berdebar-debar (-), nyeri dada (-),
10. Gastrointestinal: mual (+), muntah (-), nafsu makan menurun (+), nyeri
nyeri (-)
12. Neuropsikiatri : Neurologik : kejang (-), lumpuh (-)
Psikiatrik : emosi stabil, mudah marah (-)
13. Muskuloskeletal: kaku sendi (-), nyeri tangan dan kaki (-), nyeri otot (-)
14. Ekstremitas: Atas /bawah : bengkak (-), sakit (-)
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis (GCS E4 V5 M6),
Suhu : 37oC
Tensi : 100/70 mmhg
- Status gizi (BMI/IMT):
BB: 68 kg
TB: 170 cm
BMI: BB/TB(m2)= 68/(1,7m)2= 23,5→ gizi baik
Status gizi→ gizi baik
3. Kulit
- Warna : ikterik (-), sianosis (-).
- Kepala : bentuk mesocephal, tidak ada luka,rambut tidak mudah
radang/conjuctivitis/uveitis (-/-)
5. Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-),
11. Abdomen
I : Posisi dinding perut dengan dinding abdomen sejajar, venektasi(-)
A : Peristaltik (+) meningkat
P : Supel, nyeri tekan (-), H/L/R tidak teraba
P : Timpani di seluruh lapang perut
mentis
- Afek : appropriate
- Psikomotor : normoaktif
- Proses pikir
bentuk : realistik
Isi : waham (-), halusinasi (-), ilusi (-)
Arus : koheren
- Insight : baik.
10
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah lengkap : hemoglobin, leukosit, diff. Count,
dilakukan
4. pemeriksaan elektrolit : tidak dilakukan
G. RESUME
Seorang laki-laki umur 29 tahun dengan keluhan utama mencret
sejak 1 hari sebelumnya. Mencret 5 kali dalam sehari, ± 1 gelas tiap kali
BAB dengan konsistensi cair, warna kuning dengan ampas, tidak terdapat
lendir dan darah. Selain itu pasien juga mengeluh lemas, mual, nafsu
bulannya. Penderita sempat minum obat diapet 2 tablet tapi keluhan tidak
membaik.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit
sedang, compos mentis, status gizi kesan cukup. Tanda vital T: 100/70
I. PENATALAKSANAAN
Non medika mentosa
1. Bed rest
Diharapkan agar penderita mengurangi aktivitas berat yang dapat
FLOW SHEET
Nama: Tn. Budi
Diagnosis: Diare Akut
BAB II
A. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis.
Keluarga terdiri dari penderita (29 tahun), ayah ( Tn. Sumarto, 55
tahun), ibu (Ny. Misnatun, 58 tahun), adik (Ny. Budi, 27 tahun), adik
ipar (Tn. Mariono,31 tahun) dan keponakan (An. Anindita, 2,5 tahun
2. Fungsi psikologis.
Tn. B tinggal serumah dengan ayah, ibu, adik, adik ipar serta 2
yang tidak ideal dimana dalam 1 rumah berukuran kecil ditempati oleh
13
3. Fungsi sosial
Penderita adalah orang yang pandai bergaul. Dalam masyarakat,
hari seperti makan, minum, iuran listrik. Untuk kebutuhan air masih
orang tuanya
B. APGAR SCORE
ADAPTATION
Selama ini dalam menghadapi masalah keluarga, penderita selalu
penderita sehari-hari.
PARTNERSHIP
Tn. B memiliki hubungan yang baik dengan orang tua serta
dan makan yang teratur selama sakit sehingga urusan pekerjaan tidak
terganggu.
GROWTH
tidak pernah berlangsung lebih dari 2 minggu. Orang tua penderita selalu
AFFECTION
15
RESOLVE
Tn. B merasa cukup dengan kebersamaan yang ia dapatkan
-kadang /tidak
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke √
masalah
P Saya puas cara keluarga saya membahas √
perhatian, dll.
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan √
Tn. budi bekerja sebagai kurir antar barang sampai sore, kadang-kadang
lembur, sehingga semakin sedikit waktu untuk bersama-sama. Dan ketika sampai
-kadang /tidak
Saya puas bahwa saya dapat kembali ke √
perhatian, dll.
Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya √
Tn. S bekerja sebagai satpam di suatu perumahan dan bekerja sampai sore,
sehingga semakin sedikit waktu untuk bersama -sama. Ketika sampai di rumah
masih harus sibuk mengurusi urusan rumah tangga, sehingga kadang sulit untuk
-kadang /tidak
Saya puas bahwa saya dapat kembali ke √
perhatian, dll.
Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya √
Ny. Misnatun bekerja menjual sayuran di pasar sampai siang hari. Setelah
itu ia banyak meluangkan waktu dirumah untuk sekadar bermain bersama cucu-
cucunya.
-kadang /tidak
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke √
masalah
P Saya puas cara keluarga saya membahas √
perhatian, dll.
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan √
-kadang /tidak
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke √
masalah
P Saya puas cara keluarga saya membahas √
perhatian, dll.
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan √
C. SCREEM
keterbatasan.
Cultural Kepuasan atau kebanggan terhadap -
tidak didapatkan dari yang lain. orang tua hanya menjalankan sholat
sesekali saja.
Ekonomi Ekonomi keluarga ini tergolong +
An. Anindita
2,5th An. Anggraeini 9bln
kekeluargaan.
F. Pertanyaan Sirkuler
1. Ketika penderita jatuh sakit apa yang harus dilakukan oleh orang tua?
Jawab: langsung membawa ke klinik dokter terdekat
22
2. Ketika orang tua seperti itu apa yang dilakukan anggota keluarga yang
lain?
Jawab: langsung menyetujuinya demi kepentingan yang baik.
3. Kalau butuh dirawat/operasi ijin siapa yang dibutuhkan?
Jawab: dari ayah penderita yang sebelumnya di diskusikan bersama
4. Siapa anggota keluarga yang terdekat dengan penderita?
Jawab: ibu penderita
5. Selanjutnya siapa?
Jawab: adik penderita
6. Siapa yang secara emosional jauh dari penderita?
Jawab: ayah penderita.
7. Siapa yang tidak selalu setuju dengan penderita?
Jawab: selama ini tidak ada yang tidak setuju selama di selesaikan
secara musyawarah.
8. Siapa yang biasanya tidak setuju dengan anggota keluarga lain?
Jawab: tidak ada.
BAB III
KESEHATAN
Timur
Ket :
KAMAR MANDI
: pintu
KAMAR TIDUR
KAMAR TIDUR
KAMAR TIDUR
RUANG TENGAH
10 m2
24
RUANG TAMU
KAMAR TIDUR
HALAMAN DEPAN
DAPUR
5 m2
BAB IV
DAFTAR MASALAH
A. Masalah aktif:
1. Diare Akut
2. Sanitasi lingkungan yang kurang sehat
3. Resiko penularan pada anggota keluarga yang lain
4. Pengetahuan yang kurang tentang penyakitnya.
B. Faktor resiko:
1. Kebiasaan makan/jajan di luar rumah.
1.Lingkungan
rumah yang
kurang sehat
4.Tingkat Tn. Budi
2.Kondisi ekonomi
pengetahuan kurang
penderita 29 tahun
yang masih
3.PHBS
rendah
BAB V
PATIENT MANAGEMENT
dihadapi.
b. Memberikan solusi pada pemecahan masalah yang ada.
kepada Tuhan YME, misalnya dengan rajin ibadah, berdoa dan memohon
yang harus dilakukan. Bila ada masalah, evaluasi psikologis dan evaluasi
2. Penetraman hati
Menentramkan hati penderita dengan memberikan edukasi
petunjuk dokter. Selain itu juga didukung dengan makan makanan yang
dan merugikan bisa dihilangkan. Hal ini bisa dilakukan melalui konseling
setiap kali pasien kontrol dan melalui kunjungan rumah baik oleh dokter.
sendiri.
Selain itu juga perlu ditanamkan rasa tanggung jawab terhadap diri
bersih.
5. Pengobatan
dalam penatalaksanaan.
lagi
Dengan tidak membiarkan sampah menumpuk sehingga
masyarakatnya sendiri kesadaran akan hygene dan sanitasi yang baik itu
kurang, maka dari itu alangkah baiknya jika sanitasi dan hygene yang baik
sudah tidak dimakan, membuang makanan jika sudah lebih dari 1 hari,
BAB VI
TINJAUAN PUSTAKA
A. LATAR BELAKANG
Diare merupakan keluhan yang sering ditemukan pada dewasa.
B. DEFINISI
28
Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali
sehari (WHO, 1980). Apabila frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali
sehari dengan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair dan bersifat
C. ETIOLOGI
Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi
2005, etiologi diare akut dibagi atas empat penyebab: bakteri, virus,
Golongan Bakteri :
1. Bacillus cereus
2. Campylobacter jejuni
3. Clostridium perfringens
4. Clostridium defficile
5. Escherichia coli
6. Plesiomonas shigeloides
7. Salmonella
8. Shigella
9. Staphylococcus aureus
10. Vibrio cholera
11. Vibrio parahaemolyticus
12. Yersinia enterocolitica
Golongan Virus :
1. Astrovirus
2. Calcivirus (Norovirus, Sapovirus)
3. Enteric adenovirus
4. Coronavirus
29
5. Rotavirus
6. Norwalk virus
7. Herpes simplex virus
8. Cytomegalovirus
Golongan Parasit
1. Balantidium coli
2. Blastocystis homonis
3. Cryptosporidium parvum
4. Entamoeba histolytica
5. Giardia lamblia
6. Isospora belli
7. Strongyloides stercoralis
8. Trichuris trichiura
Sumber : Nelson textbook 16th, 2000
D. PATOGENESIS
1. Gangguan osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus
yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare
2. Gangguan sekresi
E. DIAGNOSIS
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik kelainan yang ditemukan sangat berguna
dalam menentukan beratnya diare. Status volume dinilai dengan
memperhatikan perubahan ortostatik pada tekanan darah dan nadi,
temperatur tubuh, dan tanda toksisitas. Pada pemeriksaan abdomen
adanya kualitas bunyi usus dan ada tidaknya distensi abdomen dan
nyeri tekan merupakan tanda bagi penentuan etiologi ( Simadibrata,
2006). Selain itu ditemukan tanda dehidrasi dan infeksi (soewandojo,
2008)
3. Laboratorium
Analisis dan biakan tinja ditemukan mikroorganisme, berat jenis plasma
D. PENGOBATAN
1. Bed rest.
2. Rehidrasi per oral pada dehidrasi ringan dan parenteral pada dehidrasi
4. Terapi simtomatik.
5. Terapi definitif seperti pemberian edukasi yang jelas sangat penting
jika anak tidak memperoleh ASI ekslusif, beri 1 atau lebih cairan
berikut : oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang
cara meminumkan :
3. Setelah 3 jam :
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Segi biologis
- Tn. B (29 tahun), menderita penyakit diare akut
- Status gizi Tn. B termasuk dalam kategori gizi cukup
- Rumah dan lingkungan sekitar keluarga Tn. B tampak kurang sehat
2. Segi psikologis
- Hubungan antara anggota keluarga dan anggota masyarakat yang
B. SARAN
1. Untuk masalah medis (Diare)
- Preventif : istirahat yang cukup, asupan yang cukup serta cairan,
dan sanitasi.
- Promotif: Edukasi penderita mengenai diare dan tata laksana awal
biasanya.
dengan sendirinya.
35
DAFTAR PUSTAKA
Alatas. (2007). Diare pada Bayi dan Anak,.Edisi Kesebelas. Infomedika Jakarta:
Jakarta.
Setiawan. (2007). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV.Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI: Jakarta
Sudoyo, A. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, 4th Ed, Jilid 1. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia: Jakarta.
Soewandojo,E. (2008), Diare Akut dan Pedoman Diagnosis dan Terapi SMF
Ilmu Penyakit Dalam, 3rd Ed. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga:
Surabaya
LAMPIRAN
DAPUR
RU
ANG TAMU
38
RUANG TENGAH
KAMAR TIDUR
39
KAMAR MANDI