Professional Documents
Culture Documents
2. Edit/New : Ini diperlukan untuk memodifikasi atau membuat tipe dinding baru
yang sesuai dengan keinginan.
3. Location Line : As dinding dapat diatur berada ditengah atau dipinggir. As tengah
biasanya digunakan untuk dinding dalam dan dinding yang terdapat struktur. As
pinggir biasanya digunakan pada tepi bangunan yang berbatasan dengan bangunan
lain.
4. Base Constraint : Bagian dasar dinding berada di lantai mana sesuai pilihan kita.
Base Offset : Jarak bagian bawah dari lantai yang dipilih, misal dinding berada
dilantai 1 tapi lebih rendah 10 cm, maka perlu diisikan -100
5. Top Constraint : Bagian atas dinding berada dilantai mana sesuai pilihan, apakah
dilantai 2, atau langsung ke lantai 3, 4, dst.
Unconnected Height : Tinggi dinding yang dapat kita tentukan jika bagian atas
dinding tidak terkoneksi ke lantai lain.
Type Properties – Dinding (Wall)
2. Name : Beri nama untuk membedakan dengan tipe lainnya. Pastikan nama sesuai
dengan kebutuhan proyek atau keadaan sebenarnya, misal dinding hebel, dinding bata
merah, dinding parapet, dsb. Jangan memberikan nama sembarang karena akan
menyulitkan ketika desain sudah mencapai tahap lanjut. Nama ini akan terus
digunakan sebagai identifikasi bahkan ketika kita menyiapkan gambar kerja shop
drawing hingga merangkum BQ proyek.
1. Layers : Lapisan-lapisan yang menyusun tipe dinding yang kita buat, masing-
masing lapisan dapat kita tentukan materialnya (buat material baru atau pakai yang
sudah tersedia) juga kita tentukan ketebalannya di kolom Thickness.
1. Family : List ini berisi tipe-tipe lantai yang tersedia dari program Revit, atau anda
dapat menambahkan dengan membuat tipe lantai yang baru.
2. Edit/New : Ini diperlukan untuk mengubah settingan atau membuat tipe lantai baru
yang sesuai dengan keinginan.
3. Level : Posisi dimana lantai berada., misal lantai 1 (Level 1), Lantai 2 (Level 2),
dst.
Height Offset From Level : Selisih ketinggian dari posisi level, misal posisi lantai
yang anda buat sedikit lebih tinggi atau lebih rendah dari level yang dituju, dapat
menginput di kolom ini jangan lupa berikan simbol minus jika posisi yang diinginkan
lebih rendah.
3. Graphics : Mengatur tampilan objek lantai pada jendela gambar, dapat mengatur
arsiran dan warna.
1. Layers : Seperti halnya dinding, lantai juga tersusun atas beberapa lapisan. Misal
lapisan pasir urug, plester, hingga lapisan ubin. Pada lantai cor misal terdapat lapisan
dak. Masing-masing lapisan dapat anda tentukan ketebalan serta material yang
digunakan. Nantinya lapisan-lapisan ini akan muncul ketika kita membuat gambar
potongan ataupun detail.
1. Family : List ini berisi tipe-tipe atap yang tersedia dari program Revit, atau anda
dapat menambahkan dengan membuat tipe atap yang baru.
2. Edit/New : Ini diperlukan untuk membuat tipe atap baru yang sesuai dengan
keinginan.
3. Level : Posisi dimana atap berada., misal atap untuk Lantai 1 (Level 1) maka pilih
lokasi atap di Lantai 2 (Level 2) karena atap mesti berada di level atas lantai yang
bersangkutan.
Height Offset From Level : Selisih ketinggian dari posisi level, misal posisi atap
yang anda buat sedikit lebih tinggi atau lebih rendah dari level yang dituju, dapat
menginput di kolom ini jangan lupa berikan simbol minus jika posisi yang diinginkan
lebih rendah.
Type Properties – Atap (Roof)
Jendela yang muncul setelah klik Edit/New
1. Duplicate : Membuat tipe lantai baru. Akan langsung muncul prompt untuk
mengisi nama tipe baru, langsung berikan nama untuk identifikasi karena kita
mungkin menggunakan beberapa jenis atap yang berbeda-beda.
3. Graphics : Mengatur tampilan objek lantai pada jendela gambar, dapat mengatur
arsiran dan warna.
2. Load : Mengambil tipe-tipe pintu yang disediakan sebagai dasar kita untuk
membuat pintu yang baru. Disini kita dapat memilih berbagai jenis pintu yang
mendekati kriteria yang diinginkan. Mulai dari pintu panel, geser, pintu doble, hingga
pintu kaca.
Setelah mengklik Load, anda akan menjumpai tampilan explorer berisi pilihan family,
masuk ke kategori doors, lalu klik pada salah satu jenis akan muncul tampilan contoh
pintu disebelah kanan.
3. Edit/New : Ini diperlukan untuk membuat tipe pintu baru yang sesuai dengan
keinginan.
2. Materials and Finishes : Anda dapat memilih material pintu yang akan digunakan
masing-masing untuk panel dan bingkainya
2. Load : Mengambil tipe-tipe jendela yang disediakan sebagai dasar kita untuk
membuat jendela yang baru. Disini kita dapat memilih berbagai jenis jendela yang
mendekati kriteria yang diinginkan. Mulai dari jendela mati, jendela swing, bulat, dsb.
Setelah mengklik Load, anda akan menjumpai tampilan explorer berisi pilihan family,
masuk ke kategori windows, lalu klik pada salah satu jenis akan muncul tampilan
contoh jendela disebelah kanan.
3. Edit/New : Ini diperlukan untuk memodifikasi atau membuat tipe jendela baru
yang sesuai dengan keinginan.
2. Materials and Finishes : Anda dapat memilih material jendela yang akan
digunakan masing-masing untuk panel dan bingkainya
3. Base Level : Pilih bagian sisi bawah tangga, ini menjadi dasar mulainya tangga
naik, misal lantai 1 (Level 1)
Base Offset : Jarak tertentu dasar tangga dari lantai, biasanya dibiarkan tetap 0
Top Level : Pilih bagian tujuan atas tangga, misal lantai 2 (Level 2)
Top Offset : Jarak tertentu bagian atas tangga ke lantai.
4. Width : Tentukan lebar tangga (Lebar tangga normal untuk rumah umumnya
antara 80 s/d 120 cm, untuk bangunan umum minimum 150cm.
Desired Number of Risers : Ini anda isi dengan perhitungan kira-kira berapa jumlah
anak tangga yang dibutuhkan untuk sampai keatas dengan tingkat kenyamanan yang
diinginkan. Jumlahnya bervariasi karena tinggi dari lantai ke lantai (floor to floor) tiap
bangunan bisa berbeda. Angka ini akan mempengaruhi tinggi pijakan masing-masing
anak tangga. Semakin kecil nilainya maka tinggi pijakan akan semakin besar, dan
sebaliknya.
2. Graphics : Anda dapat mengatur font dan ukurannya yang akan tampil di gambar
denah dengan tulisan UP & DOWN atau dapat diganti dengan NAIK & TURUN.
4. Minimum Tread Depth : Disini dapat kita tentukan lebar minimum dari pijakan
tangga, umumnya adalah antara 25-32 cm
Tread Thickness : Ketebalan pijakan tangga
Nosing Length : Tonjolan dari pijakan tangga
5. Maximum Riser Height : Ketinggian maksimal anak tangga yang masih dalam
faktor kenyamanan, umumnya antara 15-22 cm. Nilaii 15-18 cm masih tergolong
nyaman untuk menaiki tangga. Diatas 18 cm pijakan akan terasa lebih berat.
6. Stringers : Settingan ini dapat mengatur jumlah dan ukuran tepi tangga yang
umumnya terdapat pada tangga kayu atau tangga besi. Namun jika pada kolom atas
anda menghidupkan opsi Monolithic Stairs maka tidak akan terdapat stringers.
Share This:
Facebook
Twitter
Google+
Stumble
Digg
Related Posts:
I am on Instagram
Follow kami untuk melihat update koleksi gambar /Desain/Denah/3d Arsitektur Eksterior &
Interior
Popular Posts
Belajar Revit : Tutorial Revit Architecture Membuat Objek Lantai dan Dinding
Membuat Lantai (Floor) Objek-objek yang paling awal penulis buat dalam mendesain
bangunan adalah lantai dan dinding. Karena bentuk l...
Dinding merupakan salah satu komponen utama pembentuk bangunan. Selain lantai,
atap, pintu dan jendela, dinding merupakan komponen yang seja...
Teknologi Revit mulai muncul pada tahun 2004. Saat itu keberadaannya cukup diakui
oleh para ahli dan praktisi bangunan. Tidaklah meng...
Project Browser merupakan jendela khusus yang diutamakan untuk selalu terbuka,
berguna menampilkan seluruh daftar view. Point-point di Proj...
Blog Archive
▼ 2016 (5)
o ▼ Desember (5)
Belajar Revit Architecture - Tentang Project Brows...
Belajar Revit : Tutorial Revit Architecture Membua...
Keuntungan Mendesain Bangunan Menggunakan Revit Ar...
Setting Dasar Revit Architecture
Elemen Properties Objek Revit Architecture
► 2012 (2)
Mengenai Saya
Sketsa Asik
Penulis merupakan Arsitek, Kontraktor & Pengajar yang berkonsentrasi dibidang desain
bangunan serta konstruksi. Pertanyaan maupun konsultasi dapat melalui :
sahrielmail@gmail.com. Semoga bermanfaat
Lihat profil lengkapku
Formulir Kontak
Nama
Email *
Pesan *
statistics
6208
Arsip Blog
▼ 2016 (5)
o ▼ Desember (5)
Belajar Revit Architecture - Tentang Project Brows...
Belajar Revit : Tutorial Revit Architecture Membua...
Keuntungan Mendesain Bangunan Menggunakan Revit Ar...
Setting Dasar Revit Architecture
Elemen Properties Objek Revit Architecture
► 2012 (2)
Revoltify
Recent
Comment
Subscribe
Download
Popular Posts
Belajar Revit : Tutorial Revit Architecture Membuat Objek Lantai dan Dinding
Membuat Lantai (Floor) Objek-objek yang paling awal penulis buat dalam mendesain
bangunan adalah lantai dan dinding. Karena bentuk l...
Dinding merupakan salah satu komponen utama pembentuk bangunan. Selain lantai,
atap, pintu dan jendela, dinding merupakan komponen yang seja...
Teknologi Revit mulai muncul pada tahun 2004. Saat itu keberadaannya cukup diakui
oleh para ahli dan praktisi bangunan. Tidaklah meng...
Elemen Properties Objek Revit Architecture
Penyetelan atau setting elemen sangat vital perannya dalam software berbasis BIM,
seperti Revit Architecture. Setting elemen yang disebut d...
Project Browser merupakan jendela khusus yang diutamakan untuk selalu terbuka,
berguna menampilkan seluruh daftar view. Point-point di Proj...