You are on page 1of 72

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT LAPORAN HASIL

DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS JUNI 2017


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

ASPEK K3 PADA PEKERJA PERUSAHAAN OTOBUS


MANGGALA TRANS

OLEH:

RIA CHRISTIN L. C111 12 284


TRY WAHYUDI JEREMY LOLY C111 12 296
RAHMATULLAH AHMAD C111 12 301
ZUHELNI C111 12 314
MUHAMMAD FIRDAUS C111 12 316

PEMBIMBING:
dr. Sultan Buraena, MS, SpOK

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017

23
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dasar hukum sistem managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


tercantum dalam Undang-undang Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja. Dalam Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan,
pasal 23 dinyatakan bahwa K3 harus diselenggarakan di semua tempat kerja,
khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah
terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit sepuluh orang. Jika
memperhatikan isi dari pasal diatas maka jelaslah rumah sakit, termasuk kedalam
kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan
dampak kesehatan tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja
dirumah sakit, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung rumah sakit
sehingga sudah seharusnya pihak pengelola rumah sakit menerapkan upaya-upaya
K3 di rumah sakit. Instalasi laundry merupakan bagian dari rumah sakit yang
mempunyai resiko penularan penyakit infeksi dan juga terdapat beberapa resiko
bahaya yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit.1

Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran


dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian
secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Kesehatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan setinggi-
tingginya, baik fisik, mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat
lingkungan perusahaan tersebut, melalui usaha-usaha preventif, promotif dan
kuratif terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan akibat
kerja atau lingkungan kerja. Kesehatan kerja diartikan sebagai lapangan kesehatan
yang mengurusi masalah-masalah kesehatan secara menyeluruh bagi masyarakat

24
pekerja. Menyeluruh dalam arti usaha-usaha preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif, higine, penyesuaian faktor manusia terhadap pekerjaannya dan
sebagainya.1

Tujuan akhir dari kesehatan kerja ini adalah untuk menciptakan tenaga
kerja yang sehat dan produktif. Tujuan ini dapat tecapai, apabila didukung oleh
lingkungan kerja yang memenuhi syarat-syarat kesehatan kerja. Lingkungan kerja
yang mendukung terciptanya tenaga kerja yang sehat dan produktif antara lain:
suhu ruangan yang nyaman, penerangan atau pencahayaan yang cukup, bebas dari
debu, sikap badan yang baik, alat-alat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh atau
anggotanya (ergonomic) dan sebagainya.1

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek


perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003. Dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan
kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan
tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja
dapat diharapkan untuk menciptakan kenyamanan kerja dan keselamatan kerja
yang tinggi. Jadi, unsur yang ada dalam kesehatan dan keselamatan kerja tidak
terpaku pada faktor fisik, tetapi juga mental dan emosional.1

Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah


diatur sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan.
Begitu banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan
kerja seperti faktor manusia, lingkungan dan psikologis. Masih banyak
perusahaan maupun industri yang tidak memenuhi standar keselamatan dan
kesehatan kerja sehingga memberikan potensi untuk terjadi nya kecelakaan kerja.1

Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk


mengendalikan dan meminimalisirkan dan bila mungkin meniadakannya. Oleh
karena itu perlu diadakannya sistem K3 di minimarket agar penyelenggaraan K3
tersebut lebih efektif, efisien dan terpadu.

25
1.2. Tujuan
A. Tujuan Umum
Survei ini dilakukan untuk mengetahui tentang aspek kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) pada pekerja Perusahaan Otobus Bus Manggala Trans.

B. Tujuan Khusus
i. Untuk mengetahui tentang faktor hazard yang dialami pekerja
Perusahaan Otobus Bus Manggala Trans.
ii. Untuk mengetahui tentang alat kerja yang digunakan yang dapat
mengganggu kesehatan pekerja Perusahaan Otobus Bus Manggala
Trans.
iii. Untuk mengetahui alat pelindung diri yang digunakan pekerja
Perusahaan Otobus Bus Manggala Trans.
iv. Untuk mengetahui pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan
sesuai peraturan (sebelum kerja, berkala, berkala khusus) pada pekerja
Perusahaan Otobus Bus Manggala Trans.
v. Untuk mengetahui keluhan atau penyakit yang dialami yang
berhubungan dengan pekerjaan pada pekerja Perusahaan Otobus Bus
Manggala Trans.
vi. Untuk mengetahui upaya K3 lainnya yang dijalankan (misalnya
penyuluhan, pelatihan, pengukuran atau pemantauan lingkungan
tentang hazard yang pernah diadakan).
vii. Untuk mengetahui alur pengelolaan dan pelayanan Perusahaan Otobus
Bus Manggala Trans.
viii. Untuk mengetahui denah dari ruang bekerja di Perusahaan Otobus
Bus Manggala Trans.

26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Menurut ILO, setiap tahun ada lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat
kerja danlebih dari 160 juta pekerja menjadi sakit karena bahaya di tempat kerja.
Terlebihlagi, 1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat
kerja. Kesehatan kerja adalah merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau
aplikasi kesehatan masyarakat didalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat
lingkungannya.1

Keselamatan kesehatan kerja adalah merupakan multidisiplin ilmu yang


terfokus pada penerapan prinsip alamiah dalam memahami adanya risiko yang
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan manusia dalam lingkungan industri
ataupun lingkungan diluar industri, selain itu keselamatan dan kesehatan kerja
merupakan profesionalisme dari berbagai disiplin ilmu yaitu fisika, kimia, biologi
dan ilmu perilaku yang diaplikasikan dalam manufaktur, transportasi,
penyimpanan dan penanganan bahan berbahaya.2

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat


penggunaan alat-alat produksi semakin komplek. Makin kompleknya peralatan
yang digunakan, makin besar pula potensi bahaya yang mungkin terjadi dan
makin besar pula kecelakaan kerja yang ditimbulkan apabila tidak dilakukan
penanganan dan pengendalian sebaik mungkin. Sistem Manajemen K3 (SMK3)
adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, tanggung jawab, prosedur,
proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan,penerapan,
pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan
kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.1

27
Adapun tujuan dan sasaran SMK3 adalah menciptakan suatu sistem
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam
rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman, efisien dan produktif.1

2.2. Pekerja Perusahaan Otobus Manggala Trans

A. Faktor Hazard

Faktor fisik yang merupakan hazard kesehatan kerja dapat berupa


kebisingan, getaran, radiasi, dan temperatur ekstrim. Faktor-faktor ini penting
diperhatikan dalam tempat kerja, karena pengaruhnya terhadap kesehatan
pekerja dapat berlangsung dengan segera maupun secara kumulatif. Faktor-
faktor yang membahayakan pekerja (faktor hazard) perlu dijelaskan kesan-kesan
penggunaannya.3,5

Faktor hazard yang bisa didapatkan dari residu hasil dari pengguna jasa di
tempat kerja. Hal tersebut bisa dibagi dalam faktor biologi (asap knalpot bus dan
limbah cair pencucian bus), faktor fisik (kebisingan mesin, suhu panas faktor
risiko), faktor kimia (cat, cairan pembersih, oli mesin) dan faktor ergonomik
(posisi kerja selama proses kerja sampai selesai).3,5

B. Alat Kerja

Peralatan yang digunakan pada perusahaan otobus berbeda-beda untuk


masing-masing jenis pekerjaan. Alat yang sering digunakan antara lain,
computer, alat tulis pada bagian pendaftaran penumpang dan pengiriman barang,
juga alat dan bahan untuk mengepack barang pada bagian pengiriman barang.
Untuk sopir dan kondektur, tidak ada peralatan khusus, kecuali untuk
kelengkapan bus itu sendiri. Bagian pencucian bus menggunakan alat dan bahan,
shampoo kendaraan, air, kain lap atau sikat. Bagian pengecatan bus
menggunakan cat, thinner, cat spray, tangga. Bagian maintenance bus
menggunakan alat dan bahan perbengkelan kendaraan. Security tidak

28
menggunakan alat khusus dalam pekerjaannya, selain peluit. Cleaning service
menggunakan alat dan bahan kebersihan pada umumnya, cairan pembersih,
sapu, kain pel, kain lap. Bagian gudang tidak memerlukan alat khusus, selain
buku dan alat tulis untuk pencatatan barang yang masuk dan keluar dari gudang.4

C. Alat Pelindung

Alat pelindung diri adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga
kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. APD dipakai sebagai upaya terakhir
dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.Namun pemakaian APD
bukanlah pengganti dari kedua usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir.

Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang
mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya
mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.4

D. Kesediaan Obat Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

Kotak pertolongan pertama kecelakaan (P3K) seharusnya wajib dimiliki


di setiap tempat pekerjaan. Hal ini sangat bermanfaat dalam keadaan darurat
ataupun kecelakaan. Tujuan dari P3K adalah untuk menyelamatkan nyawa atau
mencegah kematian, mencegah cacat yang lebih berat dan menunjang
penyembuhan.5

E. Pemeriksaan Kesehatan

Pengusaha harus mengadakan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja,


pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan kesehatan khusus oleh dokter
yang telah memiliki sertifikasi.4

Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dilakukan supaya memastikan


pekerja sehat secara fisik dan mental untuk melakukan pekerjaannya serta tidak

29
menderita penyakit menular yang dapat mempengaruhi pekerja lain.
Pemeriksaan sebelum bekerja meliputi pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran
jasmani, rontgen paru-paru dan laboratorium rutin, serta pemeriksaan lain yang
dianggap perlu.4

Pemeriksaan berkala dilakukan oleh dokter sekurang-kurangnya setahun


sekali.Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan oleh dokter untuk pekerja
tertentu yang melakukan pekerjaan dengan resiko-resiko tertentu.Pemeriksaan
kesehatan khusus juga dilakukan kalau pekerja mengeluh tentang masalah
kesehatan yang mereka derita.4

F. Sistem Manajemen K3

Sistem Manajemen K3 (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen


perusahaan secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,
pelaksanaan, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan,penerapan, pencapaian, pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.1

Adapun tujuan dan sasaran SMK3 adalah menciptakan suatu sistem


keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam
rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman, efisien dan produktif.1

G. Keluhan atau Penyakit yang Berhubungan dengan Pekerjaan Tersebut

Pada setiap pekerjaan yang dilakukan pasti ada resiko terhadap kesehatan
karyawan tersebut. Pada pekerja perusahaan otobus, terdapat beberapa penyakit
yang sering diakibatkan karena hubungan kerja antara lain nyeri punggung,
pegal otot, trauma termal, eritema pada kulit.5

30
Selain itu, kecederaan sewaktu melakukan pekerjaan seperti luka bakar
akibat terkena aliran listrik, dermatitis karena bahan iritan dan sebagainya. Pada
pekerja yang sering melakukan pekerjaan dengan posisi yang salah bisa saja
mengeluh menderita nyeri pinggang bawah (low back pain)..4

H. Upaya K3 lain yang Dijalankan

Kesehatan dan keselamatan kerja harus dijalankan pada setiap tempat kerja
karena menurut penelitian insidens terjadinya kecelakaan saat bekerja mulai
meningkat. Adapun tugas dari pihak manajemen perusahaan antara lain1:

a. Penyediaan Sumber Daya :


Menyediakan fasilitas yang memadai dan sumber daya sehingga kebijakan
kesehatan dan keselamatan dapat diimplementasikan dengan baik
termasukanggaran, personil, pelatihan, kesempatan meningkatkan kualitas
dan wadah untuk berpartisipasi dalam perencanaan, evaluasi pelaksanaan,
dan tindakan menuju perbaikan.
b. Kebijakan pelatihan K3:
Pelatihan K3 harus dimulai dengan orientasi karyawan, ketika seorang
karyawan baru atau ditransfer ke pekerjaan baru.

31
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Dan Waktu Survei


3.1.1. Lokasi
Lokasi survei kesehatan dan kedokteran kerja yang kami jalankan
adalah mengevaluasi faktor yang berpengaruh pada kesehatan dan
keselamatan kerja pekerja Perusahaan Otobus Manggala Trans.
3.1.2. Waktu
Waktu pelaksanaan survei kesehatan dan kedokteran kerja ini pada
tanggal 5 Juni 2017.

3.2. Bahan Dan Cara


3.2.1 Peralatan yang Diperlukan
Peralatan yang diperlukan untuk melakukan walkthrough survey
antara lain:
- Alat tulis menulis: Berfungsi sebagai media untuk pencatatan
selama survey jalan sepintas.
- Kamera digital: Berfungsi sebagai alat untuk memotret kegiatan
dan lingkungan minimarket.
- Check List: Berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan data primer
mengenai survey jalan sepintas yang dilakukan.

3.2.2 Cara
Dengan metode walk through survey dengan menggunakan check list.
Walk through survey mengandalkan kemampuan indra penglihatan dan
intra pendengaran sekali-sekalidilakukan wawancara dengan pekerja. 5

Sebelum melakukan walk through survey perlu diperhatikan masalah


kerahasiaan perusahaan (trade secrecy) dan konfidensialitas pekerja.
Sebelum melakukan pemotretan perlu dimintakan izin terlebih dahulu
kepada pimpinan perusahaan. Laporan walk through survey tidak cukup
hanya dengan mengisi check list, melainkan juga harus menyusun essay.

32
Check list hanyalah merupakan panduan saja agar tidak ada yang terlupa
pada saat survei.

3.3. Alur Kerja

1
3
Pendaftaran
Sopir
Penumpang

2 Keberangkatan Kedatangan
5
Pendaftaran
Pengiriman Barang Kondektur
Pengecatan bus
4
Pencucian bus 6

7 Maintenance mesin bus

Cleaning Service Security


Gudang Suku
8 9 1
Cadang
0

Gambar1. AlurKerja pada Perusahaan Otobus Manggala Trans

3.4. Jadwal Survey


Tempat survey akan dilakukan di Perusahaan Otobus Manggala Trans di
Makassar dan waktu penelitian pada tanggal 5 Juni 2017.
5 Juni 2017 : Membuat proposal Walkthrough survey K3 pada Perusahaan
Otobus Manggala Trans
6 Juni2017 : Melakukan survey di Perusahaan Otobus Manggala Trans
7 Juni 2017 : Membuat laporan hasil penelitian dan status okupasi
8 Juni2017 : Penyusunan jurnal artikel status okupasi
9 Juni2017 : Presentasi laporan walkthrough survey dan presentasi status
okupasi

33
BAB IV
HASIL SURVEY DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Survei
4.1.1 Pendaftaran Penumpang
1. Hazard Lingkungan Kerja
 Faktor fisik
a. Sumber cahaya
Sumber cahaya ditempat kerja bersumber dari bebarapa
lampu yang cukup terang dan warna cahaya lampu sesuai
dengan lingkungan kerja. Warna dinding yang cukup terang
untuk menunjang pekerjaan.
b. Sumber bising
Tidak terdapat hazard berupa bising pada pekerja ini.
c. Sumber getaran
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja ini.
d. Sumber radiasi
Terdapat hazard berupa radiasi yang bersumber dari
komputer pada pekerja ini.
e. Sumber tekanan
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja ini.
 Faktor Kimia
a. Bahan kimia padat
Tidak terdapat hazard berupa ki pada bahan kimia padat
pekerja ini.
b. Bahan kimia cair
Tidak terdapat hazard yang berasal dari bahan kimia cair.
c. Bahan gas
Terdapat gas hasil emisi kendaraan dari mobil.
d. Bahan fume
Tidak terdapat fume pada pekerja ini.
 Faktor Biologi
Pekerja dapat terpapar bakteri karena sehari-hari memegang dan
menghitung uang dari pelanggan. Pekerja juga dapat terpapar

34
virus yang menular melalui airborne karena pekerja berinteraksi
dengan banyak orang.
 Faktor Ergonomis
Pekerja melaksanakan tugas pencatatan dan pendataannya
secara manual atau dibantu komputer dengan posisi duduk dan
dengan gerakan yang berulang seperti mengetik, mencatat, dan
menghitung uang.
 Faktor psikososial
Shift kerja dibagi menjadi tiga: shift pagi (pukul 07.00 – 10.00),
shift siang (pukul 10.00 – 13.00), dan shift malam (pukul 13.00
– 17.00) dan pada pukul 18.00 – 21.00, semua karyawan
pendaftaran penumpang masuk bersama-sama..
2. Alat Yang Digunakan
Alat yang digunakan oleh pekerja ini adalah komputer, buku dan
alat tulis kantor.
3. Alat Pelindung Diri
Pekerja hanya menggunakan pakaian dan sepatu biasa.
4. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja : tidak dilakukan
b. Pemeriksaan kesehatan berkala : tidak dilakukan
c. Pemeriksaan kesehatan berkala khusus : tidak dilakukan
5. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
a. Pelatihan : tidak dilakukan pelatihan K3 sebelum perekrutan.
b. Standar Operasional Prosedur (SOP) : tidak ada SOP khusus
untuk K3.
c. Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
6. Konstruksi Bangunan
a. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel.
b. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata dan
semen yang cukup kuat.
c. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian seng
yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
d. Plafon pada lingkungan kerja terbuat dari plafon beton.
e. Ventilasi pada lingkungan kerja tertutup karena merupakan
ruang ber-ac.
7. Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran

35
a. Lingkungan kerja memiliki APAR, tetapi tida memiliki
alarm, detector, hydran, rambu-rambu evakuasi, dan tempat
berkumpul.
b. Pekerja tidak pernah diberikan simulasi kebakaran.

4.1.2 Pendaftaran Pengiriman Barang


1. Hazard Lingkungan Kerja
 Faktor fisik
a. Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa
lampu, yang cukup terang dan warna cahaya lampu sesuai
dengan lingkungan kerja. Warna dinding yang cukup terang
untuk menunjang pekerjaan.
b. Sumber bising
Tidak terdapat hazard berupa bising pada pekerja ini.
c. Sumber getaran
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja ini.
d. Sumber radiasi
terdapat hazard berupa radiasi yang bersumber dari komputer
pada pekerja ini.
d. Sumber tekanan tinggi
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja ini.
 Faktor Kimia
a. Bahan kimia padat
Tidak terdapat bahan kimia padat yang terpapar pada
pekerja
b. Bahan kimia cair
Tidak terdapat bahan kimia cair yang terpapar pada pekerja
c. Bahan gas
Tidak terdapat bahan gas yang terpapar pada pekerja
d. Bahan fume
Tidak terdapat fume pada pekerja ini
 Faktor Biologi

36
Pekerja dapat terpapar bakteri karena sehari-hari memegang
dan menghitung uang dari pelanggan. Pekerja juga dapat
terpapar virus yang menular melalui airborne karena pekerja
berinteraksi dengan banyak orang.
 Faktor Ergonomi
Pekerja melaksanakan tugasnya secara manual dengan posisi
duduk, berdiri dan berjalan dengan gerakan yang berulang.
 Faktor psikososial
Shift kerja dibagi menjadi dua: shift pagi (pukul 07.00 – 13.00),
shift siang (pukul 13.00 – 17.00). pada pukul 18.00 – 22.00,
semua karyawan bagian pengiriman barang kembali masuk
bersamaan. Jam kerja karyawan yang shift pagi kadang berlebih
karena sampai 10 jam sehari.
2. Alat Yang Digunakan
Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah komputer, buku
dan alat tulis kantor, alat dan bahan untuk menge-pack barang.
3. Alat Pelindung Diri
Pekerja hanya menggunakan pakaian dan sepatu biasa.
4. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja : tidak dilakukan
b. Pemeriksaan kesehatan berkala : tidak dilakukan
c. Pemeriksaan kesehatan berkala khusus : tidak dilakukan
5. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
a. Pelatihan : tidak dilakukan pelatihan
K3 sebelum perekrutan.
b. Standar Operasional Prosedur (SOP) : tidak ada SOP
khusus untuk K3.
c. Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
6. Konstruksi Bangunan
a. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel.
b. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata dan
semen yang cukup kuat.
c. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian seng
yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
d. Plafon pada lingkungan kerja terbuat dari plafon beton.
e. Ventilasi pada lingkungan kerja tertutup karena merupakan
ruang ber-ac.

37
7. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
a. Lingkungan kerja memiliki APAR, tetapi tidak memiliki alarm,
detector, hydran, rambu-rambu evakuasi, dan tempat berkumpul.
b. Pekerja tidak pernah diberikan simulasi kebakaran.

4.1.3 Sopir
1. Hazard Lingkungan Kerja
 Faktor fisik
a. Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa lampu
yang cukup terang dan warna cahaya lampu sesuai dengan
lingkungan kerja. Warna dinding dibuat tidak terlalu terang
agar penumpang dapat beristirahat dengan nyaman
b. Sumber bising
Terdapat sumber bising yang berasal dari lingkungan luar
ataupun dari mesin bus.
c. Sumber getaran
Terdapat sumber getaran yang berasal dari bus saat mesin
menyala dan beroperasi.
d. Sumber radiasi
Tidak terdapat hazard berupa radiasi pada pekerja ini.
e. Sumber tekanan tinggi
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja ini.
 Faktor Kimia
a. Bahan kimia padat
Tidak terdapat bahan kimia padat yang terpapar pada
pekerja
b. Bahan kimia cair
Tidak terdapat bahan kimia cair yang terpapar pada pekerja
c. Bahan gas
Tidak terdapat bahan gas yang terpapar pada pekerja
d. Bahan fume
Tidak terdapat fume pada pekerja ini
 Faktor Biologi

38
Terdapat sumber faktor biologi seperti bakteri,jamur,dan virus
yang dapat berasal dari elemen bus, virus yang menyebar lewat
airborne dari penumpang, ataupun jamur karena berkeringat dan
tidak menggunakan pakaian daya serap tinggi menjadi media
yang baik untuk pertumbuhan jamur
 Faktor Ergonomi
Pekerja melaksanakan tugasnya secara manual, dengan posisi
duduk dalam jangka waktu yang cukup lama, dan melakukan
gerakan yang berulang-ulang.
 Faktor psikososial
Setiap bus memiliki 2 supir, dan dalam sehari bus melakukan 2
perjalanan. Sehingga shift kerja dibagi menjadi 2 shift setiap 1
perjalanan, yaitu pergantian shift setelah setengah perjalanan.
Dalam pembagian shift ini, pekerja biasanya langsung
beristirahat. Lama perjalanan tergantung tujuan lokasi seperti
adanya faktor-faktor seperti kemacetan, gangguan teknis,
ataupun gangguan dari lingkungan luar sehinggan dapat
memperpanjang waktu kerja.
2. Alat Yang Digunakan
Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah bus
3. Alat Pelindung Diri
Pekerja hanya menggunakan kacamata dalam perjalanan
4. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja : tidak dilakukan
b. Pemeriksaan kesehatan berkala : tidak dilakukan
c. Pemeriksaan kesehatan berkala khusus : tidak dilakukan
5. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
a. Pelatihan: tidak dilakukan pelatihan K3 sebelum perekrutan.
b. Standar Operasional Prosedur (SOP): tidak ada SOP khusus
untuk K3.
c. Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
6. Konstruksi Bangunan
a. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari logam berat
b. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangka besi
yang cukup kuat
c. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangka baja yang
cukup aman

39
d. Jendela pada lingkungan kerja ini cukup memadai sepanjang
dinding
e. Terdapat tangga dan pintu pada lingkungan pekerja ini.
7. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
a. Lingkungan kerja memiliki APAR, tetapi tidak memiliki alarm,
detector, hydran, rambu-rambu evakuasi, dan tempat berkumpul.
b. Pekerja tidak pernah diberikan simulasi kebakaran.

4.1.4 Kondektur
1. Hazard Lingkungan Kerja
 Faktor fisik
a. Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa lampu
yang cukup terang dan warna cahaya lampu sesuai dengan
lingkungan kerja. Warna dinding dibuat tidak terlalu terang
agar penumpang dapat beristirahat dengan nyaman
b. Sumber bising
Terdapat sumber bising yang berasal dari lingkungan luar
ataupun dari mesin bus.
c. Sumber getaran
Terdapat sumber getaran yang berasal dari bus saat mesin
menyala dan beroperasi.
d. Sumber radiasi
Tidak terdapat hazard berupa radiasi pada pekerja ini.
f. Sumber tekanan tinggi
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja ini.
 Faktor Kimia
a. Bahan kimia padat
Tidak terdapat bahan kimia padat yang terpapar pada
pekerja
b. Bahan kimia cair
Tidak terdapat bahan kimia cair yang terpapar pada pekerja
c. Bahan gas

40
Tidak terdapat bahan gas yang terpapar pada pekerja
d. Bahan fume
Tidak terdapat fume pada pekerja ini
 Faktor Biologi
Terdapat sumber faktor biologi seperti bakteri,jamur,dan virus
yang dapat berasal dari elemen bus, virus yang menyebar lewat
airborne dari penumpang, ataupun jamur karena berkeringat dan
tidak menggunakan pakaian daya serap tinggi menjadi media
yang baik untuk pertumbuhan jamur
 Faktor Ergonomi
Pekerja melaksanakan tugasnya secara manual, dengan posisi
duduk dalam jangka waktu yang cukup lama, dan melakukan
gerakan yang berulang-ulang.
 Faktor psikososial
Setiap bus memiliki 2 kondektur, dan dalam sehari bus
melakukan 2 perjalanan. Sehingga shift kerja dibagi menjadi 2
shift setiap 1 perjalanan, yaitu pergantian shift setelah setengah
perjalanan. Dalam pembagian shift ini, pekerja biasanya
langsung beristirahat. Lama perjalanan tergantung tujuan lokasi
seperti adanya faktor-faktor seperti kemacetan, gangguan teknis,
ataupun gangguan dari lingkungan luar sehinggan dapat
memperpanjang waktu kerja.
2. Alat Yang Digunakan
Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah bus
3. Alat Pelindung Diri
Pekerja ini tidak memakai pelindung diri
4. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja : tidak dilakukan
b. Pemeriksaan kesehatan berkala : tidak dilakukan
c. Pemeriksaan kesehatan berkala khusus : tidak dilakukan
5. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
a. Pelatihan: tidak dilakukan pelatihan K3 sebelum perekrutan.
b. Standar Operasional Prosedur (SOP): tidak ada SOP khusus
untuk K3.
c. Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
6. Konstruksi Bangunan
a. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari logam berat

41
b. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangka besi
yang cukup kuat
c. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangka baja yang
cukup aman
d. Jendela pada lingkungan kerja ini cukup memadai sepanjang
dinding
e. Terdapat tangga dan pintu pada lingkungan pekerja ini.
7. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
a. Lingkungan kerja memiliki APAR, tetapi tidak memiliki alarm,
detector, hydran, rambu-rambu evakuasi, dan tempat berkumpul.
b. Pekerja tidak pernah diberikan simulasi kebakaran.

4.1.5 Pengecatan Bus


1. Hazard Lingkungan Kerja
 Faktor fisik
a. Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari cahaya
matahari tidak langsung dan lampu yang cukup terang
dengan warna cahaya lampu yang sesuai lingkungan kerja.
Tempat pengecatan bus merupakan ruang terbuka pada
bagian depan yang hanya dilengkapi dengan atap, dinding
hanya dilapisi oleh semen sehingga warnanya tidak terang.
b. Sumber bising
Sumber bising berasal dari alat dan mesin penyemprot cat
serta bus lain di sekitar tempat pegecatan.
c. Sumber getaran
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja ini.
d. Sumber radiasi
Tidak terdapat hazard berupa radiasi pada pekerja ini.
e. Sumber tekanan tinggi
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja
ini.
 Faktor Kimia
a. Bahan kimia padat
42
Tidak terdapat hazard yang berasal dari bahan kimia padat.
b. Bahan kimia cair
Bahan kimia cair yang terpapar pada pekerja berupa cat
yang belum dimasukkan ke dalam alat penyemprot
c. Bahan gas
Bahan kimia berupa cat berbentuk gas aerosol dari alat
penyemprot. Terdapat gas hasil emisi kendaraan yang
terpapar pada pekerja ini
d. Bahan fume
Tidak terdapat fume yang terpapar pada pekerja ini
 Faktor Biologi
Pekerja dapat terpapar bakteri dan virus dari lingkungan yang
penuh polusi serta udara yang kurang bersih, dapat menular
melalui airborne.
 Faktor Ergonomi
Pekerja melaksanakan tugasnya dalam posisi tertentu dalam
waktu yang lama
 Faktor psikososial
Pengecat bus bekerja tanpa shift, melainkan datang setiap hari
mulai pukul 08.00 sampai seluruh bus yang perlu dicat selesai
dicat sehingga jadwal pulangnya tidak menentu, bergantung
pada banyaknya bus yang dicat.
2. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah alat penyemprot
cat, plaster/lakban, koran bekas, cat.
3. Alat Pelindung Diri
Pekerja hanya menggunakan pakaian biasa.
4. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
 Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja : tidak dilakukan
 Pemeriksaan kesehatan berkala : tidak dilakukan
 Pemeriksaan kesehatan berkala khusus : tidak dilakukan
5. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
a. Pelatihan : tidak dilakukan pelatihan K3
sebelum perekrutan
b. Standar Operasional Prosedur (SOP) : tidak ada SOP khusus
untuk K3
c. Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
6. Konstruksi Bangunan
a. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari semen

43
b. Terdapat dinding hanya pada bagian samping dan belakang
sedangkan bagian depan terbuka
c. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian seng
yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
d. Tidak terdapat plafon yang membatasi antara atap seng dan
lingkungan tempat karyawan bekerja.
e. Ventilasi pada lingkungan kerja ini cukup memadai dengan
struktur bangunan terbuka
f. Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
7. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
a. Lingkungan kerja memiliki APAR, namun tidak memiliki alarm,
detector, hydran, rambu-rambu evakuasi, dan tempat berkumpul.
b. Pekerja tidak pernah diberikan simulasi kebakaran.

4.1.6 Maintenance Mesin Bus


1. Hazard Lingkungan Kerja
 Faktor fisik
a. Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa
lampu yang cukup terang dan warna cahaya lampu sesuai
dengan lingkungan kerja. Tempat kerja berada di lokasi
outdoor sehingga tidak memiliki dinding, memungkinkan
mekanik bekerja lebih leluasa.
b. Sumber bising
Tidak terdapat hazard berupa bising pada pekerja ini.
c. Sumber getaran
Sumber getaran berasal dari mesin bus dan alat yang
digunakan untuk memperbaiki mesin.
d. Sumber radiasi
Tidak terdapat hazard berupa radiasi pada pekerja ini.
e. Sumber tekanan tinggi
Sumber getaran berasal dari mesin bus dan alat yang
digunakan untuk memperbaiki mesin.

44
 Faktor Kimia
a. Bahan kimia padat
Tidak terdapat hazard yang berasal dari bahan kimia padat.
b. Bahan kimia cair
Bahan kimia cair yang terpapar pada pekerja berupa cairan
accu yang bersifat sitotoksik
c. Bahan gas
Terdapat gas hasil emisi bus yang terpapar pada pekerja ini
d. Bahan fume
Tidak terdapat fume yang terpapar pada pekerja ini
 Faktor Biologi
Pekerja dapat terpapar bakteri karena elemen-elemen mesin bus
yang terpapar tanah. Virus juga dapat menular melalui airborne.
Selain itu mekanik juga dapat dengan mudah berkeringat saat
bekerja, diperburuk dengan pakaian yang memiliki daya serap
rendah sehingga mudah menjadi media pertumbuhan jamur.
 Faktor Ergonomi
Mekanik cenderung dalam posisi berjongkok atau berbaring
telentang di kolong bus untuk dapat memperbaiki kerusakan bus
 Faktor psikososial
Mekanik tidak memiliki shift kerja melainkan datang setiap hari
di hari kerja dan bekerja kurang dari delapan jam sehari.
Mekanik tidak memiliki kontak langsung dengan penumpang
bus.
2. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah alat-alat
perbengkelan untuk memperbaiki bus serta suku cadang bus.
3. Alat Pelindung Diri
Pekerja hanya menggunakan pakaian biasa, memakai sandal, dan
tidak memiliki alat pelindung diri lain.
4. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja : tidak dilakukan
b. Pemeriksaan kesehatan berkala : tidak dilakukan
c. Pemeriksaan kesehatan berkala khusus : tidak dilakukan
5. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
a. Pelatihan : tidak dilakukan pelatihan K3
sebelum perekrutan
b. Standar Operasional Prosedur (SOP) : tidak ada SOP khusus
untuk K3

45
c. Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
6. Konstruksi Bangunan
a. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan semen
b. Dinding pada lingkungan pekerja tidak ada karena tempat kerja
berupa lingkungan outdoor
c. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian seng
yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
d. Tidak terdapat plafon yang membatasi antara atap seng dan
lingkungan tempat karyawan bekerja.
e. Ventilasi pada lingkungan kerja ini memadai dengan struktur
bangunan terbuka
f. Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
7. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
a. Lingkungan kerja memiliki APAR pada setiap bus yang
diperbaiki, namun tidak memiliki alarm, detector, hydran,
rambu-rambu evakuasi, dan tempat berkumpul.
b. Pekerja tidak pernah diberikan simulasi kebakaran.

4.1.7 Pencucian Bus


1. Hazard Lingkungan Kerja
 Faktor fisik
a. Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari cahaya
matahari tidak langsung. Tempat pencucian bus merupakan
ruang terbuka yang hanya dilengkapi dengan atap.
b. Sumber bising
Sumber bising berasal dari bus lain di sekitar tempat
pencucian
c. Sumber getaran
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja ini.
d. Sumber radiasi
Tidak terdapat hazard berupa radiasi pada pekerja ini.
e. Sumber tekanan tinggi
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja
ini.

46
 Faktor Kimia
a. Bahan kimia padat
Tidak terdapat hazard yang berasal dari bahan kimia padat.
b. Bahan kimia cair
Bahan kimia cair yang terpapar pada pekerja berupa cairan
pembersih
c. Bahan gas
Terdapat gas hasil emisi kendaraan yang terpapar pada
pekerja ini
d. Bahan fume
Tidak terdapat fume yang terpapar pada pekerja ini
 Faktor Biologi
Pekerja dapat terpapar bakteri dan parasit dari bagian-bagian bus
yang terpapar tanah. Virus juga dapat menular melalui airborne.
Selain itu mekanik juga dapat dengan mudah berkeringat saat
bekerja, diperburuk dengan pakaian yang memiliki daya serap
rendah serta bagian tubuh yang lembab dan sering terkena air
akan mudah menjadi media pertumbuhan jamur.
 Faktor Ergonomi
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi berganti - ganti
kadang berdiri, berjongkok atau merangkak untuk dapat
membersihkan seluruh bagian bus.
 Faktor psikososial
Pencuci bus bekerja tanpa shift, melainkan datang setiap hari
mulai pukul 08.00 sampai pukul 16.00 di hari kerja, mencuci
setiap bus yang tiba.
2. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah alat kebersihan
(kanebo, lap kain, selang air, cairan pembersih)
3. Alat Pelindung Diri
Pekerja hanya menggunakan pakaian biasa.
4. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja : tidak dilakukan
b. Pemeriksaan kesehatan berkala : tidak dilakukan
c. Pemeriksaan kesehatan berkala khusus : tidak dilakukan
5. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
a. Pelatihan: tidak dilakukan pelatihan K3 sebelum perekrutan
b. Standar Operasional Prosedur (SOP) : tidak ada SOP khusus
untuk K3

47
c. Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
6. Konstruksi Bangunan
a. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari semen
b. Tidak terdapat dinding pada tempat pencucian bus
c. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari rangkaian seng
yang disangga oleh rangka baja yang cukup aman
d. Tidak terdapat plafon yang membatasi antara atap seng dan
lingkungan tempat karyawan bekerja.
e. Ventilasi pada lingkungan kerja ini cukup memadai dengan
struktur bangunan terbuka
f. Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
7. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
a. Lingkungan kerja memiliki APAR, namun tidak memiliki alarm,
detector, hydran, rambu-rambu evakuasi, dan tempat berkumpul.
b. Pekerja tidak pernah diberikan simulasi kebakaran.

4.1.8 Security
1. Hazard Lingkungan Kerja
 Faktor fisik
a. Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja tidak memadai. Pada malam
hari, cahaya dari lampu bangunan terlihat remang-remang.
b. Sumber bising
Tidak terdapat hazard berupa bising pada pekerja ini.
c. Sumber getaran
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja ini.
d. Sumber radiasi
Tidak terdapat hazard berupa radiasi pada pekerja ini.
e. Sumber tekanan tinggi
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja ini.
 Faktor Kimia
a. Bahan kimia padat
Tidak terdapat hazard yang berasal dari bahan kimia padat.
b. Bahan kimia cair
Tidak terdapat hazard yang berasal dari bahan kimia cair
c. Bahan gas

48
Terdapat gas hasil emisi kendaraan yang terpapar pada pekerja
ini
d. Bahan fume
Tidak terdapat fume yang terpapar pada pekerja ini
 Faktor Biologi
Lingkungan parkir merupakan lingkungan yang penuh polusi serta
udara yang kurang bersih sehingga dapat melibatkan keterlibatan
agen bakteri dan jamur.
 Faktor Ergonomi
Security bertugas menjaga parkiran bus yang tidak beroperasi di
malam hari dan memarkirkan bus yang baru tiba. Security hanya
menggunakan peluit dan rompi yang menyala di ruangan gelap
pada saat bekerja.
 Faktor psikososial
Security yang dipekerjakan ada dua orang, untuk jadwal kerja
bergiliran selang satu hari. Durasi kerja delapan jam dalam sehari.
Ancaman secara fisik yang mungkin didapatkan berupa preman,
begal, dan pencuri suku cadang yang kerap beroperasi di malam
hari
2. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah alas kaki berupa
sepatu dan rompi yang menyala di malam hari untuk memberi
kontras dengan pencahayaan yang kurang baik
3. Alat Pelindung Diri
Pekerja hanya menggunakan pakaian biasa.
4. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja : tidak dilakukan
b. Pemeriksaan kesehatan berkala : tidak dilakukan
c. Pemeriksaan kesehatan berkala khusus : tidak dilakukan
5. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
a. Pelatihan : tidak dilakukan pelatihan K3 sebelum perekrutan
b. Standar Operasional Prosedur (SOP) : tidak ada SOP khusus
untuk K3
c. Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
6. Konstruksi Bangunan
a. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan kayu
b. Dinding pada lingkungan pekerja ini tidak ada karena hanya
berupa gardu atau pos keamanan
c. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat dari kayu

49
d. Tidak terdapat plafon yang membatasi antara atap seng dan
lingkungan tempat karyawan bekerja.
e. Ventilasi pada lingkungan kerja ini memadai dengan struktur
bangunan terbuka
f. Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
7. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
a. Lingkungan kerja memiliki APAR yang disediakan di gudang
suku cadang yang berdekatan dengan gardu atau pos keamanan,
namun tidak memiliki alarm, detector, hydran, rambu-rambu
evakuasi, dan tempat berkumpul.
b. Pekerja tidak pernah diberikan simulasi kebakaran.

4.1.9 Cleaning Service


1. Hazard Lingkungan Kerja
 Faktor fisik
a. Sumber cahaya
Pekerjaan dilakukan didalam dan di luar ruangan. Sumber
penerangan dalam ruangan berasal dari lampu yang cukup
terang sedangkan sumber cahaya dari luar ruangan berasal
dari sinar matahari.
b. Sumber bising
Terdapat hazard berupa bising pada pekerja ini berupa suara
mobil bus.
c. Sumber getaran
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja ini.
d. Sumber radiasi
Tidak terdapat hazard berupa radiasi pada pekerja ini.
e. Sumber tekanan tinggi
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja
ini.
 Faktor Kimia
a. Bahan kimia padat
Tidak terdapat hazard yang berasal dari bahan kimia padat.
b. Bahan kimia cair

50
Bahan kimia cair yang terpapar pada pekerja berupa cairan
pembersih
c. Bahan gas
Terdapat gas hasil emisi kendaraan yang terpapar pada
pekerja ini
d. Bahan fume
Tidak terdapat fume yang terpapar pada pekerja ini
 Faktor Biologi
Pekerja dapat terpapar bakteri dan parasit dari lantai ruangan
dan tanah yang dibersihkan. Virus juga dapat menular melalui
airborne. Selain itu pekerja juga dapat dengan mudah
berkeringat saat bekerja, diperburuk dengan pakaian yang
memiliki daya serap rendah serta bagian tubuh yang lembab dan
sering terkena air akan mudah menjadi media pertumbuhan
jamur.
 Faktor Ergonomi
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi berdiri dan
duduk, dilakukan dengan menggunakan alat-alat kebersihan
berupa cairan pembersih, sapu, pel, dan lap kain.
 Faktor psikososial
Petugas cleaning service berjumlah 1 orang dan bertugas setiap
hari. Pekerja bekerja mulai dari pukul 06.00-07.00, kemudian
masuk kembali pukul 14.00-18.00. Diantara waktu tersebut,
pekerja ini masih diberikan kesempatan untuk berkuliah.
d. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah alat-alat
kebersihan berupa cairan pembersih, sapu, pel, dan lap kain.
e. Alat Pelindung Diri
Pekerja hanya menggunakan pakaian biasa.
f. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
e. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja : tidak dilakukan
f. Pemeriksaan kesehatan berkala : tidak dilakukan
g. Pemeriksaan kesehatan berkala khusus : tidak dilakukan
5. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
a. Pelatihan : tidak dilakukan pelatihan K3
sebelum perekrutan
b. Standar Operasional Prosedur (SOP) : tidak ada SOP khusus
untuk K3

51
c. Peraturan perundangan-undangan : tidak ada
6. Konstruksi Bangunan
a. Lantai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bahan tegel,
semen, dan paving block.
b. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari batu bata dan
semen yang cukup kuat.
c. Atap pada lingkungan pekerja ini jika membersihkan di dalam
ruangan terbuat dari rangkaian plavon dan beton.
d. Terdapat plafon yang membatasi antara atap seng dan
lingkungan tempat karyawan bekerja.
e. Ventilasi pada lingkungan kerja ini cukup memadai
f. Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
7. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
a. Lingkungan kerja memiliki APAR, namun tidak memiliki alarm,
detector, hydran, rambu-rambu evakuasi, dan tempat berkumpul.
b. Pekerja tidak pernah diberikan simulasi kebakaran.

4.1.10 Gudang Suku Cadang


1. Hazard Lingkungan Kerja
 Faktor fisik
a. Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa
lampu yang kurang terang dan warna cahaya lampu sesuai
dengan lingkungan kerja. Warna dinding yang cukup terang
untuk menunjang pekerjaan.
b. Sumber bising
Terdapat hazard berupa bising pada pekerja ini berupa suara
bising yang dihasilkan mobil bus
c. Sumber getaran
Tidak terdapat hazard berupa getaran pada pekerja ini.
d. Sumber radiasi
Tidak terdapat hazard berupa radiasi pada pekerja ini.
e. Sumber tekanan tinggi
Tidak terdapat hazard berupa tekanan tinggi pada pekerja
ini.

52
 Faktor Kimia
a. Bahan kimia padat
Tidak terdapat hazard yang berasal dari bahan kimia padat.
b. Bahan kimia cair
Bahan kimia cair yang terpapar pada pekerja berupa cairan
aki dan oli mesin.
c. Bahan gas
Terdapat gas hasil emisi kendaraan yang terpapar pada
pekerja ini
d. Bahan fume
Tidak terdapat fume yang terpapar pada pekerja ini
 Faktor Biologi
Terdapat faktor biologi pada pekerja ini berupa bakteri, virus,
dan jamur karena pekerja bekerja di dalam gudang yang
memiliki ventilasi yang kurang baik, sehingga lembab dan
pengap.
 Faktor Ergonomi
Pekerja melaksanakan tugasnya dengan posisi berdiri dan
duduk, dilakukan dengan menggunakan alat-alat tulis untuk
mencatat barang-barang untuk perawatan bus.
 Faktor psikososial
Pekerja berjumlah 1 orang bekerja selama 24 jam (tinggal di
perusahaan) dan kadang-kadang pulang. Pekerja biasanya
mengalami kecemasan apabila malam hari karena terdapat
ancaman kejahatan berupa preman, begal, dan pencuri suku
cadang.
2. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan pada oleh pekerja ini adalah alat tulis.
3. Alat Pelindung Diri
Pekerja hanya menggunakan pakaian biasa.
4. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
 Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja : tidak dilakukan
 Pemeriksaan kesehatan berkala : tidak dilakukan
 Pemeriksaan kesehatan berkala khusus : tidak dilakukan
5. Upaya Lain Perusahaan Tentang K3
 Pelatihan : tidak dilakukan pelatihan K3 sebelum perekrutan
 Standar Operasional Prosedur (SOP) : tidak ada SOP khusus
untuk K3
 Peraturan perundangan-undangan : tidak ada

53
6. Konstruksi Bangunan
a. antai pada lingkungan pekerja ini terbuat dari semen
b. Dinding pada lingkungan pekerja ini terbuat dari bata dan semen
c. Atap pada lingkungan pekerja ini terbuat beton
b. Tidak terdapat plafon yang membatasi antara atap seng dan
lingkungan tempat karyawan bekerja.
c. Ventilasi pada lingkungan kerja ini kurang memadai
d. Tidak ada tangga pada lingkungan pekerja ini.
7. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
a. Lingkungan kerja memiliki APAR, namun tidak memiliki alarm,
detector, hydran, rambu-rambu evakuasi, dan tempat berkumpul.
b. Pekerja tidak pernah diberikan simulasi kebakaran.
.
4.2 Pembahasan Survei
4.2.1 Survei tentang hazard umum pada pekerja Perusahaan
Otobus Manggala Trans

Dari survei yang telah dilakukan, sebagian besar pekerja


Perusahaan Otobus Manggala Trans memiliki gangguan pada
faktor ergonomik dimana mereka harus mempertahankan suatu
posisi baik duduk ataupun jongkok dalam waktu yang cukup lama
dan harus dilakukan secara berulang-ulang, ditambah lagi dengan
pada beberapa pekerja ditemukan pula faktor biologik dimana
pekerja sering terpapar sumber bakteri, virus, jamur di tempat
kerja.

4.2.2. Survey Untuk Mengetahui Tentang Alat Yang Digunakan


Pekerja

Dari hasil survey didapatkan pekerja Perusahaan Otobus


Manggala Trans menggunakan alat berupa komputer, alat tulis
kantor, alat pengepakan barang, bus, selang air, kanebo, kain,
ember, alat penyemprot cat, cat, lakban, koran bekas, alat
perbaikan mesin bus, peluit, rompi yang menyala di ruang gelap,
cairan pembersih, sapu, pel, dan lap untuk melakukan tugas
masing-masing.

54
4.2.3. Survey Untuk Mengetahui Tentang Alat Pelindung Diri Yang
Digunakan Pekerja

Dari hasil survey didapatkan sebagian besar pekerja tidak


menggunakan alat pelindung diri. Para pekerja hanya
menggunakan pakaian biasa serta sandal sebagai alas kaki.

4.2.4 Survey Tentang Pemeriksaan Kesehatan Kerja

Dari hasil survey didapatkan, para pekerja tidak mendapatkan


pemeriksaan kesehatan sebelum perekrutan pekerja. Selain itu,
pekerja juga tidak mendapatkan pemeriksaan kesehatan rutin dan
berkala secara khusus. Hal ini menyebabkan kurang terdeteksinya
penyakit-penyakit akibat kerja maupun akibat hubungan kerja pada
lingkungan kerja ini.

4.2.5 Survey Tentang Upaya Lain Tentang K3

Dari hasil survey didapatkan bahwa pekerja Perusahaan Otobus


Manggala Trans diperbolehkan beristirahat saat lelah dan
disediakan makan saat istirahat. Namun pekerja jarang bertemu
dengan atasan jika mereka mempunyai keluhan tentang
kesehatannya.

Selain itu, tidak terdapat pelatihan khusus mengenai


keselamatan kerja, dan tidak terdapat standar operasional prosedur
(SOP) mengenai keselamatan kerja. Hal ini membuat lingkungan
kerja tidak dapat mengantisipasi ataupun melakukan pengendalian
dengan baik apabila terjadi kecelakaan kerja serta penyakit yang
dialami pekerja akibat pekerjaan.

4.2.6 Survei Tentang Konstruksi Bangunan

55
Dari hasil survey didapatkan konstruksi bangunan yang cukup baik
dan aman bagi pekerja.

4.2.7 Survei Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran


Dari hasil survey, upaya pencegahan dan penanggulangan
kebakaran belum sepenuhnya dilakukan secara maksimal, yang
dibuktikan dengan tersedianya APAR di setiap bus dan gudang
suku cadang, namun peralatan lain seperti alarm, smoke detector,
hidran, rambu-rambu evakuasi, titik berkumpul tidak didapatkan.

56
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. Sebagian besar pekerja Perusahaan Otobus Manggala Trans
terpapar pada hazard umum di tempat kerja seperti gangguan pada
faktor ergonomik dimana mereka harus mempertahankan suatu
posisi baik duduk ataupun jongkok dalam waktu yang cukup lama
dan harus dilakukan secara berulang-ulang, ditambah lagi dengan
pada beberapa pekerja ditemukan pula faktor biologik dimana
pekerja sering terpapar sumber bakteri, virus, jamur di tempat
kerja.
2. Secara umum alat yang digunakan pekerja Perusahaan Otobus
Manggala Trans berupa komputer, alat tulis kantor, alat pengepakan
barang, bus, selang air, kanebo, kain, ember, alat penyemprot cat,
cat, lakban, koran bekas, alat perbaikan mesin bus, peluit, rompi
yang menyala di ruang gelap, cairan pembersih, sapu, pel, dan lap
untuk melakukan tugas masing-masing.
3. Para pekerja Perusahaan Otobus Manggala Trans tidak
menggunakan alat pelindung diri. Para pekerja hanya menggunakan
pakaian biasa serta sandal sebagai alas kaki.
4. Pemeriksaan kesehatan pekerja Perusahaan Otobus Manggala Trans
tidak dilakukan, pemeriksaan kesehatan rutin dan berkala juga
tidak dilakukan.
5. Keluhan / penyakit yang dialami yang berhubungan dengan
pekerjaan pada karyawan minimarket dipengaruhi oleh faktor
ergonomi seperti keluhan berupa nyeri punggung belakang, nyeri
betis, pegal-pegal otot, tinea pedis, gatal pada kulit.
6. Pada lokasi Perusahaan Otobus Manggala Trans tidak didapatkan
adanya upaya-upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari pihak
manajemen seperti standar prosedur keselamatan, atau pelatihan-
pelatihan untuk keselamatan.

57
7. Konstruksi bangunan secara umum aman.
8. Upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran pada lokasi
kerja ini belum dilaksanakan secara maksimal.

5.2. Saran
Masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki pada aspek
Kesehatan dan Keselamatan Kerja pekerja Perusahaan Otobus
Manggala Trans. Masih perlunya penyediaan alat pelindung diri oleh
manajemen perusahaan untuk kesehatan dan keselamatan kerja para
karyawan yang bekerja seperti, sarung tangan, celemek, dan sepatu
booth yang disiapkan untuk masing-masing pekerja pencuci bus
Perusahaan Otobus Manggala Trans. Seragam, helm, sarung tangan
untuk pekerja pengecatan dan maintenance bus. Seragam untuk
security dan cleaning service. Disarankan agar seluruh karyawan
memakai alat pelindung diri saat bekerja.

Selain itu perlunya dilakukan pemantauan atau survey ulangan


untuk mengetahui hazard terbaru yang ada di lingkungan pekerjaan
minimal 6 bulan sekali. Jika ada keluhan pada pekerja pencuci bus
Perusahaan Otobus Manggala Trans, dianjurkan untuk memeriksakan
diri ke dokter spesialis okupasi atau dokter umum untuk mendapatkan
penanganan secara tepat. Pihak atasan juga harus melakukan
pemeriksaan kesehatan untuk para calon karyawan sebelum rekrutmen
dan pemeriksaan rutin dan berkala untuk setiap karyawan yang telah
bekerja.

Selain itu, perlunya upaya-upaya lain yang mempengaruhi


Kesehatan dan Keselamatan Kerja seperti pelatihan simulasi bencana,
pelatihan simulasi kecelakaan kerja, standar operasional prosedur atau
perundang-undangan yang sifatnya melindungi kesehatan para pekerja.

58
Terakhir, perlunya penyediaan alat untuk pencegahan dan
penanggulangan kebakaran seperti smoke detector, alarm kebakaran,
tempat evakuasi.

59
DAFTAR PUSTAKA

1. ILO Katalog dalam Data Publikasi. 2013. Keselamatan dan Kesehatan


Kerja di Tempat Kerja. Sarana untuk Produktivitas
2. Amarudin. Pengawasan Kesehatan dan Lingkungan Kerja. 2006
3. New Jersey Departement of Health. 2007. Hazardous Substance Fact
Sheet:Acrylic acid
4. Ishaq. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3). 2010
5. OSHA. 2016. OSHA Technical Manual: Laser Hazard

60
LAMPIRAN

Gambar 1. Pendaftaran Penumpang

Gambar 2. Pendaftaran Pengiriman Barang

61
Gambar 3. Pencucian Bus

Gambar 4. Pengecatan Bus

62
Gambar 5. Maintenance Mesin Bus

Gambar 6. Security/Keamanan Bus

63
Gambar 7. Sopir Bus

Gambar 8. Kondektur Bus

64
Gambar 9. Cleaning Service

Gambar 10. Gudang Suku Cadang

65
Gambar 11. Foto Bersama Pekerja Perusahan Otobus Manggala
Trans

66
Checklist Walk Through Survey pada Petugas PO Manggala Trans
1) Pendaftaran penumpang
No. Perkara Ya Tidak Ket
Faktor Hazard
a. Faktor fisik
1 Pencahayaan ;
- Apakah ada pencahayaan cukup terang √
- Apakah warna cahaya lampu yang sesuai

- Apakah warna dinding ruangan yang terang

2 Apakah ada sumber bising? √


3 Apakah ada sumber getaran? √
4 Apakah ada sumber radiasi ? √
5 Apakah ada sumber listrik dengan kekuatan tinggi ? √
b. Faktor kimia
i. Desinfektan √
ii. Cytotoxic √
iii. Gas-gas anestesi √
c. Faktor biologi
i Bakteri dapat berasal dari

Bakteri uang yang disentuh
ii. Berinteraksi dengan banyak

Virus orang
iii. Jamur √
iv. Parasit √
d. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual √
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk √
iii. Pekerjaan yang berulang √
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan pasien √
ii. Kerja bergilir √ Shift dibagi menjadi 3:
pukul 7.00-10.00, 10.00-
13.00, 13.00-17.00.
Pada pukul 18.00 – 21.00
semua karyawan
pendaftaran masuk
bersamaan.
iii. Kerja berlebih √
iv. Ancaman secara fisik √
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan √
ii. Sistem Pencernaan √
iii.. Sistem Reproduksi √
iv. Sistem saraf √
67
v. Sistem muskuloskeletal √ Kelelahan dan pegal-pegal
vii. Sistem Indera √
vii Sistem Kardiologi √
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala √

2 Kacamata √

3 Masker √

4. Celemek √

5. Handscoen √

.6. Sepatu √
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K √

Upaya lain perusahaan tentang K3 √ Pengaturan jam kerja


karyawan, pengaturan
-
jumlah sumber daya
Memiliki pengetahuan dan pernah mendapat √
penyuluhan
Tidak memiliki pengetahuan dan pernah mendapat √
penyuluhan
Konstruksi bangunan
- Lantai √ Dari tegel
Plafon beton
- Langit-langit √
Kusen
- Pintu dan jendela √
Kaca
- Ventilasi √
Kebakaran
Pencegahan dan pengendalian
1) APAR √
2) Detector √
3) alarm kebakaran √
4) Hydran √
5) Sprinkler √

68
69
Checklist Walk Through Survey pada PO Manggala Trans
2) Bagian pengiriman barang
No. Perkara Ya Tidak Ket
Faktor Hazard
e. Faktor fisik
1 Pencahayaan ;
- Apakah ada pencahayaan cukup terang √
- Apakah warna cahaya lampu yang sesuai

- Apakah warna dinding ruangan yang terang

2 Apakah ada sumber bising? √
3 Apakah ada sumber getaran? √
4 Apakah ada sumber radiasi ? √ Radiasi komputer
5 Apakah ada sumber listrik dengan kekuatan tinggi ? √
f. Faktor kimia
i. Desinfektan √
ii. Cytotoxic √
iii. Gas-gas anestesi √
g. Faktor biologi
i Bakteri dapat berasal dari

Bakteri uang yang disentuh
ii. Berinteraksi dengan

Virus banyak orang
iii. Jamur √
iv. Parasit √
h. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual √ Pencatatan dan
pengepakan barang
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk √
iii. Pekerjaan yang berulang √
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan pasien √
ii. Kerja bergilir √ Shift dibagi menjadi 2 :
07.00 -13.00, 13.00 – 17.00.
Pukul 18.00 – 22.00
karyawan bagian pengiriman
masuk bersamaan.
iii. Kerja berlebih √ Karyawan yang shift pukul
07.00 – 13.00 lanjut pukul
18.00 – 22.00 bekerja 10 jam
sehari.
iv. Ancaman secara fisik √
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan √
ii. Sistem Pencernaan √
iii.. Sistem Reproduksi √
iv. Sistem saraf √

70
v. Sistem muskuloskeletal √ Pegal – pegal pada otot
vii. Sistem Indera √
vii Sistem Kardiologi √
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala √

2 Kacamata √

3 Masker √

4. Celemek √

5. Handscoen √

.6. Sepatu √
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K √

Upaya lain perusahaan tentang K3 √


-
Memiliki pengetahuan dan pernah mendapat √
penyuluhan
Tidak memiliki pengetahuan dan pernah mendapat √
penyuluhan
Konstruksi bangunan
- Lantai √ Dari tegel
Plafon beton
- Langit-langit √
Kusen
- Pintu dan jendela √
Kaca
- Ventilasi √
Kebakaran
Pencegahan dan pengendalian
1) APAR √
2) Detector √
3) alarm kebakaran √
4) Hydran √
5) Sprinkler √

71
Checklist Walk Through Survey pada Petugas PO Manggala Trans
3) Supir Bus
No. Perkara Ya Tidak Ket
Faktor Hazard
a. Faktor fisik
1 Pencahayaan ;
Ruangan kerja supir di
- Apakah ada pencahayaan cukup terang 
- Apakah warna cahaya lampu yang sesuai bagian depan interior bus

- Apakah warna dinding ruangan yang terang yang dilengkapi lampu

2 Apakah ada sumber bising? Bising dari lingkungan
 luar ataupun dari mesin
bus
3 Apakah ada sumber getaran? Getaran dari bus saat
 mesin menyala dan
beroperasi
4 Apakah ada sumber radiasi ? 
5 Apakah ada sumber listrik dengan kekuatan tinggi ? 
b. Faktor kimia
i. Desinfektan 
ii. Cytotoxic 
iii. Gas-gas anestesi 
c. Faktor biologi
i Bakteri Bisa terdapat pada elemen
 bus karena terpapar
lingkungan
ii. Virus Dapat menular melalui

airborne
iii. Jamur Pekerja yang mudah
berkeringat dan tidak
menggunakan pakaian

daya serap tinggi menjadi
media yang baik untuk
pertumbuhan jamur
iv. Parasit 
d. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual Pekerjaan dilakukan

secara manual
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk Supir bekerja dalam posisi

duduk sepanjang jalan
iii. Pekerjaan yang berulang 
72
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan orang lain Ada kontak dengan

penumpang
ii. Kerja bergilir Supir bergantian dengan
 supir lainnya setelah
setengah perjalanan
iii. Kerja berlebih Supir bekerja lebih dari 8

jam dalam sehari
iv. Ancaman secara fisik Berupa ancaman seperti
 kecelakaan ataupun pem-
bajakan
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan Adanya paparan debu
 menyebabkan iritasi pada
saluran pernafasan
ii. Sistem Pencernaan Perjalanan yang lama
 dapat menyebabkan rasa
mual dan muntah
iii.. Sistem Reproduksi 
iv. Sistem saraf Berada pada posisi yang
sama dalam kurun waktu

lama dapat menimbulkan
low back pain postural
v. Orthopedi Mengendalikan bus dalam
 waktu yang lama dapat
menimbulkan myalgia
vii. Sistem Indera Paparan debu dapat
 menyebabkan iritasi pada
mata ataupun kulit
vii Sistem Kardiologi 
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala 
Supir kadang mengguna-
2 Kacamata  kan kacamata pelindung
saat bekerja
3 Masker 

4. Celemek 

73
5. Handscoen 
Supir hanya memakai alas
kaki berupa sandal karena
.6. Sepatu 
dirasakan lebih nyaman
saat bekerja
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K Ada kotak obat P3K di

masing-masing bus
Upaya lain perusahaan tentang K3 
Memiliki pengetahuan dan pernah mendapat

penyuluhan
Tidak memiliki pengetahuan dan pernah mendapat

penyuluhan
Konstruksi bangunan
- Lantai Supir bekerja didalam bus yang terbuat
- Langit-langit dari rangka besi tertutup yang disertai
- Pintu dan jendela pintu dan jendela
- Ventilasi
Kebakaran
Pencegahan dan pengendalian
6) APAR Disediakan APAR pada

7) Detector  masing-masing bus
8) alarm kebakaran 
9) Hydran 
10) Sprinkler 

74
Checklist Walk Through Survey pada Petugas PO Manggala Trans
4) Kondektur Bus
No. Perkara Ya Tidak Ket
Faktor Hazard
a. Faktor fisik
1 Pencahayaan ;
- Apakah ada pencahayaan cukup terang  Ruangan kerja kondektur
- Apakah warna cahaya lampu yang sesuai
 di sepanjang interior bus
- Apakah warna dinding ruangan yang terang

2 Apakah ada sumber bising? Bising dari lingkungan
 luar ataupun dari mesin
bus
3 Apakah ada sumber getaran? Getaran dari bus saat
 mesin menyala dan
beroperasi
4 Apakah ada sumber radiasi ? 
5 Apakah ada sumber listrik dengan kekuatan tinggi ? 
b. Faktor kimia
i. Desinfektan 
ii. Cytotoxic 
iii. Gas-gas anestesi 
c. Faktor biologi
i Bakteri Bisa terdapat pada elemen
 bus karena terpapar
lingkungan
ii. Virus Dapat menular melalui

airborne
iii. Jamur Pekerja yang mudah
berkeringat dan tidak
menggunakan pakaian

daya serap tinggi menjadi
media yang baik untuk
pertumbuhan jamur
iv. Parasit 
d. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual Pekerjaan dilakukan

secara manual
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk  Supir bekerja dalam posisi
duduk ataupun berdiri

75
sepanjang jalan
iii. Pekerjaan yang berulang 
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan orang lain Ada kontak dengan

penumpang
ii. Kerja bergilir Kondektur bergantian
dengan kondektur lainnya

setelah setengah per-
jalanan
iii. Kerja berlebih Kondektur bekerja lebih

dari 8 jam dalam sehari
iv. Ancaman secara fisik Berupa ancaman dari

kecelakaan ataupun begal
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan Adanya paparan debu
 menyebabkan iritasi pada
saluran pernafasan
ii. Sistem Pencernaan Perjalanan yang lama
 dapat menyebabkan rasa
mual dan muntah
iii.. Sistem Reproduksi 
iv. Sistem saraf Berada pada posisi yang
sama dalam kurun waktu

lama dapat menimbulkan
low back pain postural
v. Orthopedi Mengendalikan bus dalam
 waktu yang lama dapat
menimbulkan myalgia
vii. Sistem Indera Paparan debu dapat
 menyebabkan iritasi pada
mata ataupun kulit
vii Sistem Kardiologi 
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala 

2 Kacamata 

3 Masker 

4. Celemek 

76
5. Handscoen 
Kondektur hanya mema-
kai alas kaki berupa
.6. Sepatu 
sandal karena dirasakan
lebih nyaman saat bekerja
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K Ada kotak obat P3K di

masing-masing bus
Upaya lain perusahaan tentang K3

-
Memiliki pengetahuan dan pernah mendapat

penyuluhan
Tidak memiliki pengetahuan dan pernah mendapat

penyuluhan
Konstruksi bangunan
- Lantai Kondektur bekerja didalam bus yang
- Langit-langit terbuat dari rangka besi tertutup yang
- Pintu dan jendela disertai pintu dan jendela
- Ventilasi
Kebakaran
Pencegahan dan pengendalian
1) APAR Disediakan APAR pada

2) Detector  masing-masing bus
3) alarm kebakaran 
4) Hydran 
5) Sprinkler 

77
Checklist Walk Through Survey pada Petugas PO Manggala Trans
5) Pencucian Bus
No. Perkara Ya Tidak Ket
Faktor Hazard
a. Faktor fisik
1 Pencahayaan ; Ruangan yang digunakan
- Apakah ada pencahayaan cukup terang  untuk mencuci bus adalah
- Apakah warna cahaya lampu yang sesuai  ruang terbuka dilengkapi
- Apakah warna dinding ruangan yang terang
 dengan atap
2 Apakah ada sumber bising?  Bising dari bus lain
3 Apakah ada sumber getaran? 
4 Apakah ada sumber radiasi ? 
5 Apakah ada sumber listrik dengan kekuatan tinggi ? 
b. Faktor kimia
i. Desinfektan  Sabun/cairan pembersih
yang digunakan
ii. Cytotoxic 
iii. Gas-gas anestesi 
c. Faktor biologi
i Bakteri Bisa terdapat pada elemen
 mesin bus karena terpapar
lingkungan atau tanah
ii. Virus Dapat menular melalui

airborne
iii. Jamur Pekerja yang mudah
berkeringat dan tidak
menggunakan pakaian
daya serap tinggi, serta

bagian tubuh yang lembab
dan sering terkena air
akan media yang baik
untuk pertumbuhan jamur
iv. Parasit Bisa terdapat pada bagian
 bus karena terpapar
lingkungan atau tanah
d. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual  Pencucian dilakukan
secara manual dan
menggunakan alat.

78
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk  Posisi berganti - ganti
kadang berdiri,
berjongkok atau
merangkak untuk dapat
membersihkan seluruh
bagian bus
iii. Pekerjaan yang berulang  Menggosok badan bus –
menyiram air
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan pasien  Tidak ada kontak dengan
penumpang
ii. Kerja bergilir  Pencuci bus bekerja tanpa
shift, melainkan datang
setiap hari di hari kerja,
mencuci setiap bus yang
tiba di PO
iii. Kerja berlebih  Pencuci bus bekerja 8 jam
dalam sehari
iv. Ancaman secara fisik 
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan 
ii. Sistem Pencernaan 
iii.. Sistem Reproduksi 
iv. Sistem saraf 
v. Orthopedi 
vii. Sistem Indera  Kulit: kontak dengan
cairan pembersih dapat
menyebabkan dermatitis.
Selan itu paparan air yang
lama akan menjadikan
kulit menjadi lebih
lembab terutama pada
bagian kaki, sehingga
mudah terinfeksi jamur
vii Sistem Kardiologi 
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala 

2 Kacamata 
79
3 Masker 

4. Celemek 

5. Handscoen 

.6. Sepatu 
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K  Ada kotak obat P3K di
masing-masing bus
Upaya lain perusahaan tentang K3 
-
Memiliki pengetahuan dan pernah mendapat 
penyuluhan
Tidak memiliki pengetahuan dan pernah mendapat 
penyuluhan
Konstruksi bangunan - Lantai beralaskan semen
- Lantai
- Langit-langit berupa atap seng
- Langit-langit
disangga oleh rangka baja yg cukup
- Pintu dan jendela
aman, tanpa plafon
- Ventilasi
- Tidak ada pintu maupun jendela
karena ruangan terbuka

- Ventilasi baik karena ruang terbuka


Kebakaran
Pencegahan dan pengendalian
11) APAR  Disediakan APAR pada
12) Detector  masing-masing bus yang
13) alarm kebakaran  dicuci
14) Hydran 
15) Sprinkler 

80
Checklist Walk Through Survey pada PO Manggala Trans
6) Pengecatan Bus
No. Perkara Ya Tidak Ket
Faktor Hazard
a. Faktor fisik
1 Pencahayaan ;
- Apakah ada pencahayaan cukup terang  Ruangan yang digunakan
- Apakah warna cahaya lampu yang sesuai  untuk mengecat bus
- Apakah warna dinding ruangan yang terang
 adalah ruang terbuka pada
bagian depan disertai
dengan atap, pencahayaan
yag didapatkan cukup,
dinding hanya dilapisi
oleh semen sehingga
warnanya tidak terang
2 Apakah ada sumber bising?  Bising dari alat dan mesin
penyemprot cat
Bising dari bus lain
3 Apakah ada sumber getaran? 
4 Apakah ada sumber radiasi ? 
5 Apakah ada sumber listrik dengan kekuatan tinggi ? 
b. Faktor kimia
i. Desinfektan 
ii. Cytotoxic  Paparan cat dalam waktu
lama dapat menyebabkan
gangguan pada sel-sel
tubuh (bersifat
karsinogenik)
iii. Gas-gas anestesi 
c. Faktor biologi
i Bakteri  Lingkungan parkir
ii. merupakan lingkungan
 yang penuh polusi serta
Virus udara yang kurang bersih.
iii. Jamur 
iv. Parasit 
d. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual 
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk 
81
iii. Pekerjaan yang berulang  Pengecat bus lebih sering
mengecat dalam posisi
tertentu dalam waktu lama
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan pasien 
ii. Kerja bergilir  Hanya ada 1 orang
pengecat bus
iii. Kerja berlebih  Pengecat bekerja tiap hari,
dan pulang setelah semua
bus yang perlu dicat ulang
selesai dikerjakan
iv. Ancaman secara fisik 
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan  Inhalasi zat-zat kimia dari
cat yang mudah terhirup
karena menggunakan
spray sehingga cat akan
berbentuk aerosol
ii. Sistem Pencernaan 
iii.. Sistem Reproduksi 
iv. Sistem saraf  Penggunaan alat spray
dengan tangan secara
terus menerus dalam
waktu yang lama
v. Orthopedi 
vii. Sistem Indera  Iritasi zat-zat kimia pada
kulit dan mata
vii Sistem Kardiologi 
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala 

2 Kacamata 

3 Masker 

4. Celemek 

5. Handscoen 

.6. Sepatu 
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K 

82
Upaya lain perusahaan tentang K3 
-
Memiliki pengetahuan dan pernah mendapat 
penyuluhan
Tidak memiliki pengetahuan dan pernah mendapat 
penyuluhan
Konstruksi bangunan - Lantai beralaskan semen
- Lantai
- Langit-langit berupa atap seng
- Langit-langit
disangga oleh rangka baja yg cukup
- Pintu dan jendela
aman, tanpa plafon
- Ventilasi
- Tidak ada pintu maupun jendela
karena ruangan terbuka

- Ventilasi baik karena ruang terbuka


Kebakaran
Pencegahan dan pengendalian
6) APAR  APAR disediakan di
7) Detector  gudang suku cadang yang
8) alarm kebakaran  berdekatan dengan tempat
9) Hydran  pengecatan bus
10) Sprinkler 

83
Checklist Walk Through Survey pada Petugas PO Manggala Trans
7) Maintenance Mesin Bus
No. Perkara Ya Tidak Ket
Faktor Hazard
a. Faktor fisik
1 Pencahayaan ; Ruangan untuk
- Apakah ada pencahayaan cukup terang  melakukan maintenance
- Apakah warna cahaya lampu yang sesuai  mesin adalah ruangan
- Apakah warna dinding ruangan yang terang
 outdoor dengan atap
2 Apakah ada sumber bising? 
3 Apakah ada sumber getaran? 
4 Apakah ada sumber radiasi ? 
5 Apakah ada sumber listrik dengan kekuatan tinggi ? Sumber listrik berasal dari
alat yang digunakan untuk

memperbaiki mesin atau
mesin bus itu sendiri
b. Faktor kimia
i. Desinfektan 
ii. Cytotoxic  Cairan accu dalam mesin
memiliki sifat yang
sitotoksik
iii. Gas-gas anestesi 
c. Faktor biologi
i Bakteri Bisa terdapat pada elemen
 mesin bus karena terpapar
lingkungan atau tanah
ii. Virus Dapat menular melalui

airborne
iii. Jamur Pekerja yang mudah
berkeringat dan tidak
menggunakan pakaian

daya serap tinggi akan
media yang baik untuk
pertumbuhan jamur
iv. Parasit 
d. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual  Sebagian besar pekerjaan
dilakukan secara manual
walaupun dalam beberapa
84
hal menggunakan alat.
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk  Mekanik cenderung dalam
posisi berjongkok atau
berbaring telentang di
kolong bus untuk dapat
memperbaiki kerusakan
bus
iii. Pekerjaan yang berulang 
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan pasien  Tidak ada kontak dengan
penumpang
ii. Kerja bergilir  Mekanik bekerja tanpa
shift, melainkan datang
setiap hari di hari kerja
iii. Kerja berlebih  Mekanik bekerja kurang
dari 8 jam dalam sehari
iv. Ancaman secara fisik 
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan 
ii. Sistem Pencernaan 
iii.. Sistem Reproduksi 
iv. Sistem saraf  Maintenance mesin dapat
dilakukan dalam posisi
yang sama dalam kurun
waktu lama dapat
menimbulkan low back
pain postural
v. Orthopedi  Sering mengangkat mesin
yang berat dapat
menimbulkan cedera pada
tulang
vii. Sistem Indera 
vii Sistem Kardiologi 
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala 
Mekanik tidak
2 Kacamata  menggunakan kacamata
pelindung saat bekerja
3 Masker 
85
4. Celemek 

5. Handscoen 
Mekanik hanya memakai
alas kaki berupa sandal
.6. Sepatu 
karena dirasakan lebih
nyaman saat bekerja
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K  Ada kotak obat P3K di
masing-masing bus
Upaya lain perusahaan tentang K3 
-
Memiliki pengetahuan dan pernah mendapat 
penyuluhan
Tidak memiliki pengetahuan dan pernah mendapat 
penyuluhan
Konstruksi bangunan - Lantai beralaskan semen
- Lantai
- Langit-langit berupa atap seng
- Langit-langit
disangga oleh rangka baja yg cukup
- Pintu dan jendela
aman, tanpa plafon
- Ventilasi
- Tidak ada pintu maupun jendela
karena outdoor

- Ventilasi baik karena lokasi outdoor


Kebakaran
Pencegahan dan pengendalian
16) APAR  Disediakan APAR pada
17) Detector  masing-masing bus yang
18) alarm kebakaran  di-maintenance atau
19) Hydran  diperbaiki
20) Sprinkler 

86
Checklist Walk Through Survey pada PO Manggala Trans
8) Security/Keamanan Bus
No. Perkara Ya Tidak Ket
Faktor Hazard
a. Faktor fisik
1 Pencahayaan ;
- Apakah ada pencahayaan cukup terang  Lingkungan di sekitar
- Apakah warna cahaya lampu yang sesuai  parkiran bus remang-
- Apakah warna dinding ruangan yang terang
 remang saat malam hari
2 Apakah ada sumber bising? 
3 Apakah ada sumber getaran? 
4 Apakah ada sumber radiasi ? 
5 Apakah ada sumber listrik dengan kekuatan tinggi ? 
b. Faktor kimia
i. Desinfektan 
ii. Cytotoxic 
iii. Gas-gas anestesi 
c. Faktor biologi
i Bakteri  Lingkungan parkir
ii. merupakan lingkungan
 yang penuh polusi serta
Virus udara yang kurang bersih.
iii. Jamur 
iv. Parasit 
d. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual 
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk  Security bertugas menjaga
iii. Pekerjaan yang berulang 
parkiran bus yang tidak
beroperasi di malam hari
dan memarkirkan bus
yang baru tiba
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan pasien 
ii. Kerja bergilir  Security yang
dipekerjakan ada dua
orang, untuk jadwal kerja
bergiliran selang satu hari.
iii. Kerja berlebih  Security bekerja 8 jam
sehari
iv. Ancaman secara fisik  Ancaman pada malam

87
hari berupa preman,
begal, dan pencuri suku
cadang yang kerap
beroperasi di malam hari
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan  Sering mengalami flu
batuk karena udara malam
hari yang dingin
ii. Sistem Pencernaan 
iii.. Sistem Reproduksi 
iv. Sistem saraf 
v. Orthopedi 
vii. Sistem Indera 
vii Sistem Kardiologi 
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala 

2 Kacamata 

3 Masker 

4. Celemek 

5. Handscoen 
Security memakai alas
kaki berupa sepatu dan
rompi yang menyala di
6. Sepatu  malam hari untuk
memberi kontras dengan
pencahayaan yang kurang
baik
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K 

Upaya lain perusahaan tentang K3 


-
Memiliki pengetahuan dan pernah mendapat 
penyuluhan
Tidak memiliki pengetahuan dan pernah mendapat 
penyuluhan
Konstruksi bangunan Security biasanya menetap di gardu atau
- Lantai pos yang disediakan
- Langit-langit - Lantai dari kayu
- Pintu dan jendela
88
- Ventilasi - Langit-langit dari kayu

- Pintu dan jendela tidak ada

- Ventilasi baik
Kebakaran
Pencegahan dan pengendalian
11) APAR  APAR disediakan di
12) Detector  gudang suku cadang yang
13) Alarm kebakaran  berdekatan dengan gardu
14) Hydran  atau pos keamanan
15) Sprinkler 

89
Checklist Walk Through Survey pada Petugas PO Manggala Trans
9) Cleaning Service
No. Perkara Ya Tidak Ket
Faktor Hazard
a. Faktor fisik
1 Pencahayaan ; Kegiatan pembersihan
- Apakah ada pencahayaan cukup terang  dilakukan di dalam dan di
- Apakah warna cahaya lampu yang sesuai  luar ruangan dengan
- Apakah warna dinding ruangan yang terang
 pencahayaan yang cukup.
2 Apakah ada sumber bising? 
3 Apakah ada sumber getaran? 
4 Apakah ada sumber radiasi ? 
5 Apakah ada sumber listrik dengan kekuatan tinggi ? 
b. Faktor kimia
i. Desinfektan  Pekerja terpapar cairan
pembersih
ii. Cytotoxic 
iii. Gas-gas anestesi 
c. Faktor biologi
i Bakteri  Bisa terdapat pada lantai
ii. Virus atau tanah saat

dibersihkan
iii. Jamur Pekerja yang mudah
berkeringat dan tidak
menggunakan pakaian

daya serap tinggi akan
media yang baik untuk
pertumbuhan jamur
iv. Parasit 
d. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual  Sebagian besar pekerjaan
dilakukan secara manual
dengan menggunakan alat
kebersihan seperti cairan
pembersih, pel, sapu dan
lap kain
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk  Pekerja melaksanakan

90
tugasnya dengan posisi
berdiri dan duduk.
iii. Pekerjaan yang berulang 
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan pasien  Tidak ada kontak dengan
penumpang
ii. Kerja bergilir  Pekerja bekerja tanpa
shift, melainkan datang
setiap hari di hari kerja
iii. Kerja berlebih  Pekerja bekerja 8 jam
dalam sehari
iv. Ancaman secara fisik 
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan  Pekerja kadang terkena
ISPA, karena sering
terpapar dengan debu di
lingkungan luar tanpa
menggunakan APD
seperti masker.
ii. Sistem Pencernaan 
iii.. Sistem Reproduksi 
iv. Sistem saraf 
v. Orthopedi 
vii. Sistem Indera 
vii Sistem Kardiologi 
Alat pelindung diri
1 Tutup kepala 

2 Kacamata 

3 Masker 

4. Celemek 

5. Handscoen 
Pekerja hanya memakai
alas kaki berupa sandal
.6. Sepatu 
karena dirasakan lebih
nyaman saat bekerja
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K 

Upaya lain perusahaan tentang K3 


-
91
Memiliki pengetahuan dan pernah mendapat 
penyuluhan
Tidak memiliki pengetahuan dan pernah mendapat 
penyuluhan
Konstruksi bangunan Pekerja membersihkan dalam ruangan
- Lantai dan di luar ruangan
- Langit-langit
- Lantai dari tehel
- Pintu dan jendela
- Langit-langit plafon
- Ventilasi
- Pintu dan jendela dari kusen

- Ventilasi baik
Kebakaran
Pencegahan dan pengendalian
1) APAR  APAR disediakan di
2) Detector  gudang suku cadang yang
3) alarm kebakaran  berdekatan dengan gardu
4) Hydran  atau pos keamanan
5) Sprinkler 

Checklist Walk Through Survey pada PO Manggala Trans


10) Gudang Suku Cadang
No. Perkara Ya Tidak Ket
Faktor Hazard
a. Faktor fisik
1 Pencahayaan ;
- Apakah ada pencahayaan cukup terang  Lingkungan di dalam
- Apakah warna cahaya lampu yang sesuai  gudang tampak minim
- Apakah warna dinding ruangan yang terang
 penerangan
2 Apakah ada sumber bising? 
3 Apakah ada sumber getaran? 
4 Apakah ada sumber radiasi ? 
5 Apakah ada sumber listrik dengan kekuatan tinggi ? 
b. Faktor kimia
i. Desinfektan 
ii. Cytotoxic  Cairan aki bersifat
sitotoksik
iii. Gas-gas anestesi 

92
c. Faktor biologi
i Bakteri  Lingkungan dalam
ii. Virus  gudang merupakan
iii. lingkungan yang kurang
memilki ventilasi dengan

baik, sehingga terasa
Jamur pengap dan lembab.
iv. Parasit 
d. Faktor ergonomis
i. Pekerjaan yang dilakukan secara manual 
ii. Postur saat bekerja berdiri dan duduk  Penjaga gudang bertugas
iii. Pekerjaan yang berulang 
untuk menyimpan dan
mencatat alat-alat untuk
perawatan bus dan
berkoordinasi dengan para
sopir dan teknisi tentang
kebutuhan masing-masing
bus.
e. Faktor Psikososial
i. Sering kontak dengan pasien 
ii. Kerja bergilir 
iii. Kerja berlebih  Pekerja bekerja 24 jam
sehari
iv. Ancaman secara fisik  Ancaman pada malam
hari berupa preman,
begal, dan pencuri suku
cadang yang kerap
beroperasi di malam hari
Keluhan /penyakit yang dialami
i. Sistem Pernafasan  Kadang mengalami ISPA
karena lingkungan gudang
yang lembab dan pengap.
ii. Sistem Pencernaan 
iii.. Sistem Reproduksi 
iv. Sistem saraf 
v. Orthopedi 
vii. Sistem Indera 
vii Sistem Kardiologi 
Alat pelindung diri

93
1 Tutup kepala 

2 Kacamata 

3 Masker 

4. Celemek 

5. Handscoen 
Security memakai alas
.6. Sepatu  kaki berupa sandal karena
lebih merasa nyaman
Ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K 

Upaya lain perusahaan tentang K3 


-
Memiliki pengetahuan dan pernah mendapat 
penyuluhan
Tidak memiliki pengetahuan dan pernah mendapat 
penyuluhan
Konstruksi bangunan
- Lantai - Lantai dari semen
- Langit-langit - Langit-langit beton
- Pintu dan jendela
- Pintu dari besi
- Ventilasi

- Ventilasi kurang baik


Kebakaran
Pencegahan dan pengendalian
1) APAR  APAR disediakan di
2) Detector  gudang suku cadang yang
3) alarm kebakaran  berdekatan dengan gardu
4) Hydran  atau pos keamanan
5) Sprinkler 

94

You might also like