You are on page 1of 20

MAKALAH BIOLOGI MOLEKULER

(MKK 125)

MITOKONDRIA : TRANSFER ELEKTRON DAN


POMPA PROTON

Oleh:

Sukardi, S. Pd.

(NIM. 1620113310010)

DOSEN PEMBIMBING :
Drs. Abdul Gafur, M.Si, M.Sc, Ph.D
Dr. Ir. Badruzsaufari, M.Sc

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI


PASCA SARJANA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
NOVEMBER
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT,karena berkat

qudrat dan Iradat-NYA jualah penulis dapat menyelesaikan makalah tentang

Mitokondria,Transfer Elektron dan Pompa Proton. Makalah ini berisikan

pembahasan-pembahasan mengenai proses Transfer Elektron dan Pompa Proton

pada Mitokondria .

Sedangakan dasar pertimbangan penyusunan makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas pada mata kuliah Biologi Molekular (MKK 125), selain itu

pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada

pembaca mengenai Mitokonria, Tranfer Elektron dan Pompa Proton.

Namun demikian,penulis tetap menyadari akan adanya keterbatasan dalam

pikiran penulis.Diakui pada makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan

kekhilafan.Karena itu penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat

positip dan membangun demi kesempurnaan makalah-makalah yang akan ditulis

oleh penulis dimasa mendatang.

Harapan penulis, semoga makalah ini dapat menjadi bahan bacaan

ataupun referensi bagi semua pihak guna meningkatkan mutu pengetahuan

pembaca. Sebagai penutup, kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam

penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan rasa terimakasih sebesar

besarnya,semoga mereka mendapat balasan yang lebih baik dari ALLAH SWT.

Banjarmasin, November 2016

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................. 2

1.4 Metode Penulisan............................................................................. 3

BAB II. MITOKONDRIA, TRANFER ELEKTRON DAN POMPA PROTON

2.1 Mitokondria ………........................................................................... 4

2.2 Ribosom......................................................................................... 5

2.3 Proses Translasi............................................................................. 6

2.4 Inisiasi Prokariotik dan Eukariotik.................................................. 9

2.5.Regulasi........................................................................................ 13

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................

18

3.2 Saran.....................................................................................................

19

DAFTAR

PUSTAKA.........................................................................................iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Reaksi respirasi merupakan reaksi katabolisme yang memecah

molekul-molekul gula menjadi molekul anorganik berupa CO2 dan H2O. Tujuan

respirasi adalah untuk mendapatkan energi melalui proses glikolisis. Senyawa

gula diperoleh dari proses fotosintesis. Butiran amilum yang tersimpan dalam

jaringan dan organ penyimpan cadangan makanan akan diubah kembali dalam

bentuk glukoa fosfat di dalam sitoplasma sel.

Kemudian glukosa fosfat akan dipecah menjadi piruvat dan masuk ke dalam

siklus Krebs. Selama glikolisis berlangsung dan dalam siklus Krebs akan

dihasilkan gas CO2 yang akan dikeluarkan dari dalam sel. Gas tersebut dengan

berdifusi akan terkumpul dalam rongga-rongga antarsel dan bila tekanan telah

cukup akan keluar dari jaringan. C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O glukosa oksigen

karbon dioksida air

Respirasi seluler adalah proses perombakan molekul organik

kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi

lebih rendah pada tingkat seluler. Pada respirasi sel, oksigen terlibat sebagai

reaktan bersama dengan bahan bakar organik dan akan menghasilkan air,

karbon dioksida, serta produk energi utamanya ATP. ATP (adenosine trifosfat)

memiliki energi untuk aktivitas sel seperti melakukan sintesis biomolekul dari

molekul pemula yang lebih kecil, menjalankan kerja mekanik seperti pada

kontraksi otot, dan mengangkut biomolekul atau ion melalui membran menuju
daerah berkonsentrasi lebih tinggi. Secara garis besar, respirasi sel melibatkan

proses-proses yang disebut glikolisis, Siklus Krebs atau siklus asam sitrat, dan

rantai transpor elektron. Rantai transpor elektron menerima elektron dari produk

hasil perombakan glikolisis dan siklus Krebs dan mentransfer elektron dari satu

molekul ke molekul lain. Energi yangdilepaskan dari setiap pelepasan elektron

tersebut digunakan untuk membuat ATP.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar brlakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian transport electron?

2. Apa saja molekul pemindah electron dan pompa proton?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui mengetahui pengertian transfer electron ?

2. Untuk mengetahui apa saja molekul pemindah electron dan pompa

proton

1.4. Metotode Penulisan

Adapun metode penulisan yang di gunakan tim penulis dalam penyusunan

makalah ini adalah metode deskriptif dengan teknik studi kepustakaan.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mitokondria

Mitokondria merupakan organel yang berfungsi menyediakan


energi selular (ATP). Makanan dioksidasi untuk menghasilkan elektron berenergi
tinggi yang dikonversi menjadi energi yang tersimpan. Energi ini disimpan dalam
bentuk ikatan fosfat kaya energi dalam molekul yang disebut adenosine
triphosphate, atau ATP. Mitokondria diliputi oleh selaput rangkap yang disebut
memban luar dan membran dalam. Selaput dalam membagi ruang organel
menjadi dua yaitu matriks dan ruang antar selaput. Matriks berisi cairan seperti
gel diliputi oleh selaput dalam. Matriks, ruang antar selaput, selaput luar dan
selaput dalam mengandung bermacam-macam enzim. Selaput dalam mempunyai
area permukaan yang lebih luas karena berlipat-lipat dan masuk ke dalam
matriks. Lipatan-lipatan ini disebut krista mitokondria yang bervariasi dalam
jumlah dan bentuknya.
Tahap-tahap yang terjadi di dalam mitokondria untuk menghasilkan energi,
antara lain:

1. Glikolisis
2. Transpor elektron
3. Siklus kreb’s

4. Fosforilasi oksidatif

2.2 Sistem Transpor Elektron

Rantai transpor elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi respirasi

aerob. Transpor elektron sering disebut juga sistem rantai respirasi atau sistem

oksidasi terminal. Transpor elektron berlangsung pada krista (membran dalam)

dalam mitokondria. Molekul yang berperan penting dalam reaksi ini adalah NADH
dan FADH2, yang dihasilkan pada reaksi glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan

siklus Krebs.

Selain itu, molekul lain yang juga berperan adalah molekul oksigen,

koenzim Q (Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom c, dan sitokrom a. Pertama-tama,

NADH dan FADH2 mengalami oksidasi, dan elektron berenergi tinggi yang

berasal dari reaksi oksidasi ini ditransfer ke koenzim Q. Energi yang dihasilkan

ketika NADH dan FADH2 melepaskan elektronnya cukup besar untuk menyatukan

ADP dan fosfat anorganik menjadi ATP. Kemudian koenzim Q dioksidasi oleh

sitokrom b. Selain melepaskan elektron, koenzim Q juga melepaskan 2 ion H+.

Setelah itu sitokrom b dioksidasi oleh sitokrom c. Energi yang dihasilkan dari

proses oksidasi sitokrom b oleh sitokrom c juga menghasilkan cukup energi

untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi ATP. Kemudian sitokrom c

mereduksi sitokrom a, dan ini merupakan akhir dari rantai transpor elektron.

Sitokrom a ini kemudian akan dioksidasi oleh sebuah atom oksigen, yang

merupakan zat yang paling elektro negatif dalam rantai tersebut, dan merupakan

akseptor terakhir elektron. Setelah menerima elektron dari sitokrom a, oksigen ini

kemudian bergabung dengan ion H+ yang dihasilkan dari oksidasi koenzim Q

oleh sitokrom b membentuk air (H2O). Oksidasi yang terakhir ini lagi-lagi

menghasilkan energi yang cukup besar untuk dapat menyatukan ADP dan gugus

fosfat organik menjadi ATP. Jadi, secara keseluruhan ada tiga tempat pada

transpor elektron yang menghasilkan ATP. Sejak reaksi glikolisis sampai siklus

Krebs, telah dihasilkan NADH dan FADH2 sebanyak 10 dan 2 molekul. Dalam

transpor elektron ini, kesepuluh molekul NADH dan kedua molekul FADH2

tersebut mengalami oksidasi sesuai reaksi 2 FAD + 2H2O 10 NAD+ + 10 H2O 2


FADH2 + O2 berikut. 10 NADH + 5 O2 Setiap oksidasi NADH menghasilkan kira-

kira 3 ATP, dan kira-kira 2 ATP untuk setiap oksidasi FADH2. Jadi, dalam transpor

elektron dihasilkan kira-kira 34 ATP. Ditambah dari hasil glikolisis dan siklus

Krebs, maka secara keseluruhan reaksi respirasi seluler menghasilkan total 38

ATP dari satu molekul glukosa. Akan tetapi, karena dibutuhkan 2 ATP untuk

melakukan transpor aktif, maka hasil bersih dari setiap respirasi seluler adalah 36

ATP.

2.3. Molekul pemindah elektron dan proton

Rantai transpor elektron membawa baik proton maupun elektron,

mengangkut proton dari donor ke akseptor, dan mengangkut proton melawati

membran. Proses ini menggunakan molekul yang larut dan terikat pada molekul

transfer. Pada mitokondria, elektron ditransfer dalam ruang antarmembran

menggunakan protein transfer elektron sitokrom c yang larut dalam air. Ia hanya

mengangkut elektron, dan elektron ini ditransfer menggunakan reduksi dan

oksidasi atom besi yang terikat pada protein pada gugus heme strukturnya.

Sitokrom c juga ditemukan pada beberapa bakteri, di mana ia berlokasi di dalam

ruang periplasma. Dalam membran dalam mitokondria, koenzim Q10 pembawa

elektron yang larut dalam lipid membawa baik elektron maupun proton

menggunakan siklus redoks. Molekul benzokuinon yang kecil ini sangat

hidrofobik, sehingga ia akan berdifusi dengan bebas ke dalam membran. Ketika

Q menerima dua elektron dan dua proton, ia menjadi bentuk tereduksi ubikuinol

(QH2); ketika QH2 melepaskan dua elektron dan dua proton, ia teroksidasi

kembali menjadi bentuk ubikuinon (Q). Akibatnya, jika dua enzim disusun
sedemikiannya Q direduksi pada satu sisi membran dan QH2 dioksidasi pada sisi

lainnya, ubikuinon akan menggandengkan reaksi ini dan mengulang alik proton

melewati membran. Beberapa rantai transpor elektron bakteri menggunakan

kuinon yang berbeda, seperti menakuinon, selain ubikuinon. Dalam protein,

elektron ditransfer antar kofaktor flavin, gugus besi-sulfur, dan sitokrom.

Terdapat beberapa jenis gugus besi-sulfur. Jenis paling sederhana yang

ditemukan pada rantai transfer elektron terdiri dari dua atom besi yang

dihubungkan oleh dua atom sulfur; ini disebut sebagai gugus [2Fe–2S]. Jenis

kedua, disebut [4Fe–4S], mengandung sebua kubus empat atom besi dan empat

atom sulfur. Tiap-tiap atom pada gugus ini berkoordinasi dengan asam amino,

biasanya koordinasi antara atom sulfur dengan sisteina. Kofaktor ion logam

menjalani reaksi redoks tanpa mengikat ataupun melepaskan proton, sehingga

pada rantai transpor elektron ia hanya berfungsi sebagai pengangkut elektron.

Elektron bergerak cukup jauh melalui protein-protein ini dengan cara meloncat

disekitar rantai kofaktor ini.

Disebut dengan transfer elektron karena dalam prosesnya terjadi transfer

elektron dari satu protein ke protein yang lain. Elektron yang ditransfer berasal

dari NADH dan FADH2 yang telah terbentuk sebelumnya. Elektron akan

ditransfer dari tingkat energi tinggi menuju tingkat energi yang lebih rendah

sehingga akan melepaskan energi yang akan digunakan untuk membentuk ATP.

Pada membran dalam mitokondria terdapat komplek protein I, komplek protein II,

ubiquinon (Q), komplek protein III, sitokrom c (cyt c), dan komplek protein IV.

Elektron akan ditransfer ke masing-masing protein tersebut untuk membentuk


ATP. Sedangkan molekul O2 akan berperan sebagai penerima elekron terakhir

yang nantinya akan berubah menjadi H2O. ATP akan dihasilkan oleh enzim ATP

sintase melalui proses yang disebut kemiosmosis.


Tahapan transfer elektron adalah sebagai berikut.

-
1. NADH akan melepaskan elektronnya (e ) kepada komplek protein I.

+
Peristiwa ini membebaskan energi yang memicu dipompanya H dari

matriks mitokondria menuju ruang antar membran. NADH yang telah


+
kehilangan elektron akan berubah menjadi NAD .

2. Elektron akan diteruskan kepada ubiquinon.

3. Kemudian elektron diteruskan pada komplek protein III. Hal ini akan

+
memicu dipompanya H keluar menuju ruang antar membran.

4. Elektron akan diteruskan kepada sitokrom c.

5. Elektron akan diteruskan kepada komplek protein IV. Hal ini juga akan

+
memicu dipompanya H keluar menuju ruang antar membran.

6. Elektron kemudian akan diterima oleh molekul oksigen, yang kemudian

+
berikatan dengan 2 ion H membentuk H2O.

7. Bila dihitung, transfer elektron dari bermacam-macam protein tadi

+ +
memicu dipompanya 3 H keluar menuju ruang antar membran. H atau

proton tersebut akan kembali menuju matriks mitokondria melalui enzim

yang disebut ATP sintase.

+
8. Lewatnya H pada ATP sintase akan memicu enzim tersebut membentuk

+
ATP secara bersamaan. Karena terdapat 3 H yang masuk kembali ke

dalam matriks, maka terbentuklah 3 molekul ATP.

9. Proses pembentukan ATP oleh enzim ATP sintase tersebut dinamakan

dengan kemiosmosis.

Penjelasan di atas adalah proses transfer elektron yang berasal dari

molekul NADH. Bagaimana dengan elektron yang berasal dari FADH 2 ?


FADH2 akan mentransfer elektronnya bukan kepada komplek protein I, namun

pada komplek protein II. Transfer pada komplak protein II tidak memicu

+
dipompanya H keluar menuju ruang antar membran. Setelah dari komplek

protein II, elektron akan ditangkap oleh ubiquinon dan proses selanjutnya sama

dengan transfer elektron dari NADH. Jadi pada transfer elektron yang berasal

+
dari FADH2 , hanya terjadi 2 kali pemompaan H keluar menuju ruang antar

mebran. Oleh sebab itu dalam proses kemiosmosis hanya terbentuk 2 molekul

ATP saja.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Mitokondria merupakan organel yang berfungsi menyediakan


energi selular (ATP). Tahap-tahap yang terjadi di dalam mitokondria untuk
menghasilkan energi, antara lain: Glikolisis, Transpor elektron, Siklus kreb’s,
Fosforilasi oksidatif, dan dari tahap-tahap tersebut akan diperoleh energi
sebanyak 38 ATP.

Tahapan terakhir dari reaksi respirasi aerob. Transpor elektron


sering disebut juga sistem rantai respirasi atau sistem oksidasi terminal. Transpor
elektron berlangsung pada krista (membran dalam) dalam mitokondria. Molekul
yang berperan penting dalam reaksi ini adalah NADH dan FADH2, yang
dihasilkan pada reaksi glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus Krebs. Selain
itu, molekul lain yang juga berperan adalah molekul oksigen, koenzim Q
(Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom c, dan sitokrom a. Rantai transpor elektron
membawa baik proton maupun elektron, mengangkut proton dari donor ke
akseptor, dan mengangkut proton melawati membran. Proses ini menggunakan
molekul yang larut dan terikat pada molekul transfer. Pada mitokondria, elektron
ditransfer dalam ruang antarmembran menggunakan protein transfer elektron
sitokrom c yang larut dalam air. Ia hanya mengangkut elektron, dan elektron ini
ditransfer menggunakan reduksi dan oksidasi atom besi yang terikat pada protein
pada gugus heme strukturnya. Sitokrom c juga ditemukan pada beberapa
bakteri, di mana ia berlokasi di dalam ruang periplasma.
Jadi kesimpulannya adalah:

 Satu NADH yang menjalani transfer elektron akan menghasilkan 3

molekul ATP.
 Sedangkan satu molekul FADH2 yang menjalani transfer elektron

akan menghasilkan 2 molekul ATP.

Disinilah akhir dari respirasi aerob molekul glukosa. Respirasi ini akan

menghasilkan energi sebanyak 36 / 38 ATP dengan hasil akhir berupa CO 2 dan

H2O yang akan dikeluarkan dari tubuh sebagai zat sisa respirasi. Satu molekul

glukosa dengan 6 atom C, ketika mengalami respirasi aerob akan melepaskan 6

molekul CO2. Karbondioksida tersebut dibebaskan pada tahap

dekarboksilasi oksidatif dan siklus krebs.

3.2 . Saran
Makalah ini disusun dengan segala keterbatasan yang dimiliki penulis
baik dari segi ilmu pengetahuan maupun dari segi literasi pendukung. Oleh
karenanya diperlukan penggalian lebih lanjut dan mendalam oleh pembaca untuk
mendukung segala hal yang telah dituangkan dalam makalah ini. Kritik yang
bersifat positif dan membangun juga diperlukan penulis untuk perbaikan dimasa
mendatang serta bahan koreksi bagi pengetahuan penulis.
DAFTAR PUSTAKA

Yuwono, Triwibowo. 2005. Biologi Molekular. Penerbit erlangga, Jakarta.

http://sukabio.wordpress.com/2009/07/30/transpor-elektron/
http://www.scribd.com/doc/40541303/Transport-Elektron
Jadi kesimpulannya adalah:
 Satu NADH yang menjalani transfer elektron akan menghasilkan 3

molekul ATP.

 Sedangkan satu molekul FADH2 yang menjalani transfer elektron

akan menghasilkan 2 molekul ATP.

Disinilah akhir dari respirasi aerob molekul glukosa. Respirasi ini akan

menghasilkan energi sebanyak 36 / 38 ATP dengan hasil akhir berupa CO 2 dan

H2O yang akan dikeluarkan dari tubuh sebagai zat sisa respirasi. Satu molekul

glukosa dengan 6 atom C, ketika mengalami respirasi aerob akan melepaskan 6

molekul CO2. Karbondioksida tersebut dibebaskan pada tahap dekarboksilasi

oksidatif dan siklus krebs.

SISTEM TRANSPORT ELEKTRON

Rantai transpor elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi respirasi aerob.

Transpor elektron sering disebut juga sistem rantai respirasi atau sistem oksidasi
terminal.

Transpor elektron berlangsung pada krista (membran dalam) dalam mitokondria.

Molekul yang berperan penting dalam reaksi ini adalah NADH dan FADH2, yang
dihasilkan pada reaksi glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus Krebs.

Selain itu, molekul lain yang juga berperan adalah molekul oksigen, koenzim Q
(Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom c, dan sitokrom a.

Pertama-tama, NADH dan FADH2 mengalami oksidasi, dan elektron berenergi


tinggi yang berasal dari reaksi oksidasi ini ditransfer ke koenzim Q.
Energi yang dihasilkan ketika NADH dan FADH2 melepaskan elektronnya cukup
besar untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi ATP.

Kemudian koenzim Q dioksidasi oleh sitokrom b. Selain melepaskan elektron,


koenzim Q juga melepaskan 2 ion H+.

Setelah itu sitokrom b dioksidasi oleh sitokrom c.

Energi yang dihasilkan dari proses oksidasi sitokrom b oleh sitokrom c juga
menghasilkan cukup energi untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik
menjadi ATP.

You might also like