You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kosmetika sudah dikenal sejak jaman dahulu yaitu 3500 sebelum
Masehi, orang Mesir sudah menggunakan kosmetik yang berasal dari bahan
alami tumbuhan, hewan dan tanah liat.Sejarah kosmetika di Indonesia telah
dimulai sebelum penjajahan Belanda. Saat ini, kosmetika sudah berkembang
begitu pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan kosmetik. Hal ini
dapat dibuktikan dengan banyaknya industri kosmetika dan produk-produk
yang beredar.
Salah satu jenis kosmetika adalah kosmetika rambut dan kuku.
Rambut merupakan mahkota bagi setiap orang. Penataan rambut memberikan
pengaruh yang besar atas kesan pertama penampilan seseorang. Oleh karena
itu, penampilan seseorang dengan busana bagus, rias wajah benar dan
aksesori yang serasi tidak akan terlihat sempurna jika tidak ditunjang dengan
rambut yang sehat, terpelihara dan ditata dengan baik. Sedangkan kuku
merupakan alat tambahan kulit yang mempunyai fungsi fisiologis untuk
melindungi ujung jari dan fungsi estetis untuk menunjang penampilan.

Meningkatnya kebutuhan untuk mendapatkan kuku dan rambut yang


ideal, membuat kosmetika kuku dan rambut makin berkembang untuk
menyamarkan kondisi kuku dan rambut yang sebenarnya dan memperbaiki
penampilan kuku serta rambut kita. Adapun berbagai macam perawatan kuku
tersedia sampai saat ini seperti manikur, pedikur dan produk perawatannya,
sampai pada pemakaian kuku buatan. Sedangkan untuk rambut sendiri seperti
hair mask, creambath dan sebagainya.
Namun demikian, dengan makin berkembangnya kosmetika kuku dan
rambut, efek samping juga sering terjadi. Oleh karena itu, makalah ini akan
membahas lebih lanjut mengenai anatomi fisiologi kuku dan rambut ,masalah
yang teradi pada kuku dan rambut serta solusinya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi rambut dan kuku?
2. Apa saja masalah yang terjadi pada rambut dan solusinya?
3. Apa saja masalah yang terjadi pada kuku serta solusinya?

C. Tujuan Penulisan
1. Mampu memahami anatomi dan fisiologi rambut dan kuku.
2. Mampu mengetahui masalah-masalah pada rambut dan solusinya.
3. Mampu mengetahui masalah-masalah pada kuku dan solusinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Anatomi dan Fisiologi pada Rambut dan Kuku


A. Struktur Rambut
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh dikulit hewan dan
manusia, terutama mamlia. Adapun struktur rambut sebagai berikut :

1. Akar rambut
Akar rambut meurpakan bagian yang tidak tampak oleh mata, karena
tertanam dalam kulit kepala, yang terdiri dari beberapa organ yang
mempunyai fungsi masing-masing:
a. Hair bulb atau umbi rambut, yaitu bagian pangkal rambut yang
membesar seperti periuk. Berfungsi untuk melindungi papil rambut
serta menghisap udara dan menimbun kotoran.
b. Hair follicle/kantong rambut yaitu tempat bertunasnya rambut.
Bentuk kantong rambut ini menentukan jenis rambut.
c. Papil rambut yaitu bagian rambut tempat dihasilkannya sel-sel tunas
rambut dan pigmen melanin yang member warna.
d. Arrector muscle/oto penegak rambut
e. Kelenjar minyak yaitu bagian rambut yang berfungsi memproduksi
minyak yang biasa disebut sebum.

3
2. Batang rambut
Batang rambut terdiri dari 3 lapisan yaitu :
a. Lapisan paling dalam disebut medulla berisi zat keratin dan kantong-
kantong udara.
b. Lapisan tengah disebut cortex berisi melanin yang menentukan
warna rambut.
c. Lapisan paling luar disebut cuticle, tipis dan transparan berfungsi
untuk melindungi bagian dalam rambut.
B. Tipe-Tipe Rambut
1. Vellus Hair
Merupakan tipe yang bagus, pendek, mengkilap dan berwarna dan
panjangnya tidak melebihi 2 cm.
2. Terminal Hair
Terminal hair merupakan tipe rambut yang lebih panjang, lebih tebal,
lebih berpigmen, dan lebih kasar dari pada vellus hair. Sebelum remaja
rambut terminal hanya ditemukan di kulit kepala, alis, dan bulu mata.
3. Intermediate
Selain kedua tipe tersebut, ada tipe lain yaitu tipe intermediet. Tipe ini
merupakan tipe rambut antara jenis rambut vellus dan terminal.
( Avi Shai dkk ; 2009)
C. Siklus Pertumbuhan Rambut
1. Fase pertumbuhan aktif (anagen) : sel sel sebagai basa dari folikel
rambut membelah berulang-ulang dan rambut tumbuh dengan cepat
dan mantap.
2. Fase transisi (catagen) : folikel-folikel rambut menjadi lebih pendek.
3. Fase istirahat (telogen) : sel sel basa dari rambut tidak
membelah,rambutnya pendek, terletak lebih dangkal - lebih dekat ke
permukaan kulit.
4. Dimulai kembali ke fase pertumbuhan (new anagen hase) : dari folikel
yang sama, dari pusat pertumbuhan yang paling rendah ke
bawah(dibandingkan rambut tua), rambut baru mulai tumbuh.
( Avi Shai dkk ; 2009)

4
D. Kuku
Kuku sebagai tambahan dari kulit, merupakan lempeng tanduk yang
bertugas melindungi ujung-unjung jari tangan dan kaki (tresna.2010). selain
itu sepanjang evolusi manusia, kuku berfungsi untuk menggaruk dan
pertahanan, serta untuk fungsi tangan optimal. Tanpa kuku, sensitifitas jari
dapat berkurang sebanyak 50%, dan kemampuan memegang sulit, karena
tidak ada tekanan kuku terhadap jari.

Bagian-bagian kuku menurut tresna (2010) yaitu sebagai berikut :

1. Badan kuku atau lempeng kuku (nail plate) yaitu bagian yang kelihatan
dari kuku yang berada diatas palung kuku mulai dari atas batas akar
sampai tepi ujung lepas.
2. Akar kuku (free edge) yaitu akar kuku yang berada pada dasar kuku dan
tersembunyi dibawah kulit, akar kuku berasal dari jaringan yang tumbuh
yaitu matriks atau kandungan kuku.
3. Ujung lepas yaitu merupakan bagian yang berbatasan dengan badan kuku
dan ujung jari.

5
Selain itu tresna (2010) juga menjelaskan jaringan-jaringan yang berbatasan
dengan kuku, yaitu :

1. Palung kuku
Bagian dari kulit tempat kuku berada. Palunn gkuku banyak terdapat
pembuluh darah yang menyediakan makanan untuk pertumbuhan yang
terus menerus bagi kuku. Palung kuku juga terdapat urat syaraf.
2. Kandungna kuku
Bagian palung kuku yang berada dibawah akar kuku dan banyak terdapat
urat syaraf, getah bening, dan pembuluh darah. Bulan sabit (lanula)
kelihatan keputih-putihan, yang berada didasar (bawah) badan kuku.
3. Kulit kuku (cuticle) yaitu bagian epidermis yang menutupi pinggir
seksliling kuku.
4. Eponychium yaitu sambungan dari cusificle, yaitu badan kuku yang
menutupi lanula.
5. Hyponichium yaitu bagian dari epidermis yang berada dibawah ujung
lepas.
6. Mantel atau penutup kuku yaitu lipatan yang berada dikulit dan tempat
akar kuku.
7. Dinding kuku yaitu lipatan-lipatan kecil kulit yang meutupi pinggir-
pinggir kuku.
8. Alur kuku, yaitu lipatan yang dalam dikedua samping badan kuku.

2. Masalah Pada Rambut Beserta Solusinya

Rambut yang sehat akan cenderung memberikan kesan positif pada


seseorang, misalnya tanpak lebih cantik, tampan, muda, atau percaya diri. Oleh
karena itu banyak pria dan wanita tidak segan-segan melakukan perawatan rambut
untuk menjaga kesehatan rambutnya (Gusnaldi, 2008). Rambut merupakan
mahkota, dan sebagian besar orang pastinya menginginkan rambut yang indah dan
sehat. Bayangkan saja jika kesehatan rambut tidak terawat maka yang terjadi
adalah kerusakan rambut dan kerontokan, dan masalah umum lainnya (Ideawati,
2001).

6
Demikian masalah-masalah yang biasa dialami oleh rambut, yaitu:
1. Rambut Rontok
Rambut mengalami daur pertumbuhan dan kerontokan yang berbeda pada
setiap helainya. Meskipun kerontokan merupakan daur alami dari rambut,
namun terkadang kuantitas dan frekuensi kerontokan menjadi meningkat
sehingga terjadi kebotakan. Hal ini umumnya disebabkan oleh gangguan
hormonal, efek samping obat, makanan yang di konsumsi dan stress (Mitsui,
1992).
Menurut Aziz dan Muktiningsih (1999), pentebab kerontokan rambut ada
dua kategori :
a. Malformasi, yang sangat berhubungan dengan kerusakan rambut. Hal ini
yang menimbulkan kebotakan.
b. Kerusakan rambut karena stress normal sehari-hari dengan angka
kerontokan rambut antara 0-40 helai/hari.

Masalah kerotokan rambut menurut para ahli dapat disebabkan oleh faktor
eksternal dan faktor internal.

Faktor Eksternal
- Gaya Rambut
Faktor yang dapat menyebabkan rambut rontok adalah sering mengubah-
ubah gaya rambut. Karena beberapa gaya rambut dapat menyebabkan
rambut menjadi tertarik hingga ke akarnya. Selain itu juga dapat mebuat
rambut lebih cepat rapuh dan mudah patah.
- Bahan Kimia
Penggunaan bahan kimia untuk mewarnai, meluruskan dan membuat rambut
menjadi gelombang secara permanen dapat menyebabkan rambut menjadi
rusak jika digunakan secara berlebihan dan tidak tepat dalam
menggunakannya. Selain itu penataan rambut rambut secara berlebihan juga
dapat menyebabkan rambut menjadi rontok dan rusak.
- Radikal Bebas
Radikal bebas adalah zat yang beracun yang dapat mempercepat proses
penuaan dini. Pada umumnya radikal bebas berasal dari polusi dan asap-asap
beracun. Akibatnya kulit menjadi keriput, munculnya bintik-bintik hitam
pada wajah dan rambut menjadi rusak dan rapuh.

7
Faktor Internal
- Keturunan
Faktor internal yang dapat menyebabkan terjadinya rambut rontok adalah
dikarenakan faktor keturunan. Hal tersebut dapat di sebabkan jika salah satu
dari orang tua memiliki gen yang dapat menyebabkan rambut rontok,
sehingga hal itu di turunkan pada anak-anak mereka.
- Hormon
Hormon yang tidak seimbang dapat menyebabkan rambut menjadi rontok.
Kerontokan ini terjadi karena akar rambut yang terlalu peka terhadap salah
satu jenis hormon testosteron yaitu dihidrotestosteron, tingginya hormnon ini
akan menyebbkan helai rambut menjadi lebih tipis, rapuh dan mudah rontok.
- Stress
Salah satu penyebab rambut rontok adalah stress. Biyasanya rambut sering
menjadi lebuh mudah rontok ketika sedang mengalami hal yang dapat
menyebabkan stress. Pada saat mengalami stress rambut menjadi lebih cepat
rontok di bandingkan pada saat-saat biasa (Rostamailis, 2008).

Cara Mengatasinya : Tanaman yang dapat berperan sebagai penumbuh rambut


dan telah lama dikenal masyarakat Indonesia contohnya : Kemiri dan kedelai.
Kedelai memang masih tergolong baru untuk bidang penumbuh rambut, kedelai
dari dulu telah dikenal manfaatnya dalam bidang pangan karena kaya akan asam
amino, sehingga mencukupi kebutuhan rambut yang menagndung 98% protein
(Soedibyo dan Dalimartha, 1998).

Menurut Arlene (2013), minyak kemiri digunakan sebagai penyubur rambut serta
kemiri juga dapat digunakan sebagai perangsang pertumbuhan rambut atau
sebagian bahan aditif dalam perawatan rambut. Kemiri berfungsi mengatasi
kerontokan rambut dengan cara menguatkan akar rambut yang biasanya di
produksi dan dikemas dalam sediaaan minyak rambut.
2. Ketombe
Menurut Sinha (2005), kertombe adalah suatu masalah yang paling umum
pada rambut, kondisi ini mengakibatkan timbulnya sisik yang berlebihan atas sel-
sel kulitmati pada kulit kepala. Keringat dan kondisi kulit kepala yang abnormal,
baik kering maupun berminyak juga diduga mejadi penyebab berkembangnya
ketombe di kulit kepala.

8
Salah satu penyebab masalah ketombe adalah nerkembangnya jamur di kulit
kepala yang kotor akibat keringat, kelenjar sebum (minyak), dan debu. Jamur
yang berkembang pada kelenjar sebum tersebut adalah Pitysporum Ovale, jamur
ini secara alami terdapat pada kulit kepala dan bagian tubuh lainnya, jamur ini
dapat menyerang manusia pada segala usia.
Oleh karena itu bayi, anak-anak, dewasa dan orang tua bisa terkena ketombe.
Perkembangan jamur ini akan menyebabkan gatal pada kulit kepala dan
mempercepat hilangnya sel-sel kulit tua yang hasilnya ketombe yang di
timbulkan akan semakin banyak (Said, 2009).

Cara mengatasinya : Pemanfaatan Jeruk Nipis untuk mengatasi ketombe.

Didalam jeruk nipis mengandung asam sitrat, minyak atsiri, belerang, an d-


limonen yang berfungsi untuk menghambat perkembangan jamur P. Ovale
penyebab ketombe. Dengan memanfaatkan jeruk nipism jamur penyebab
ketombe yang berkembang biak pada sebum pada lapisan subkuetis kulit kepala,
dihambar perkembangbiakannya dengan menggunakan pemanfaatan jeruk nipis
(Muhlisah, 2005).
3. Rambut Bercabang
Rambut yang ujungnya bercabang adalah hasil dari kekurangan nutrisi pada
akar rambut sehingga bagian ujung rambut tidak mendapat cukup nutrisi utuk
mempertahankan kondisinya. Kurangya kelembaban rambut juga menjadi salah
satu faktor yang membuat rambung bercabang pada ujung rambut. Rambut
bercabang biasanya di sebabkan oleh paparan sinar matahari, debu, dan polusi.
Terlalu sering berada dalam lingkungan yang terpapar sinar matahari, debu, dan
polusi dapat mengurangi kelembaban alami rambut. Sehingga nutrisi dari akar
tidak mencapai bagian ujung rambut (Bariqina dan Zaida, 2001).

Cara Mengatasinya :

Merawat akar rambut adalah solusi untuk mengatasi rambut yang bercabang
ujungnya. Cara merawat rambut agar tidak bercabang adalah dengan
menggunakan manfaat hair mask untuk perawatan rambut.
4. Rambut Putih atau Uban
Rambut putih pada rambut bisa terjadi akibat adanya perubahan warna
dari pegmen rambut yang dikenal sebagai melanin. Perubahan tersebut terjadi
akibat kurangnya asupan oksigen tang di terima oleh batang rambut. Batang

9
rambut menerima sari-sari makanan dari ujung-ujung pembuluh darah dan zat
yang dihisap tersebut kekurangan oksigen. Hal itu menyebabkan susunan rambut
menjadi tidak baik, kemudian mempengaruhi melanin rambut dan kemudian
terjadilah uban. Melanin di produksi sel melanosit dalam folikel rambut.
Melanosit bertahan dari kerusakan kumulatif secara bertahun-tahun, yang
akhirnya membuat melanosit tidak mampu memproduksi melanin. Tanpa melanin
rambut baru yang akan tumbuh tidak memiliki pigmen, yang mebuatnya tampak
abu-abu, putih, atau perak (wikipedia.org : 2017).

Cara mengatasinya :
Pijat rambut dengan minyak kelapa dan perasan lemon setiap hari, selama
minimal15 menit.

Kosmetika untuk Rambut diantaranya :


1. Kosmetika untuk membersihkan dan merawat Rambut
a. Shampoo
Shampo adalah kosmetika yang digunakan untuk mencuci kulit kepala
dan rambut. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran-kotoran,
getah-getah kelenjar palit dan keringat dari rambut dan kulit kepala.
b. Hair tonic
Hair tonic adalah kosmetika yang digunakan untuk merangsang
pertumbuhan rambut, baik pada rambut rontok atau rambut normal.
2. Kosmetika pembilas
Kosmetika pembilas pada dasarnya bersifat asam, sesuai dengan tujuan
penggunaannya, maka terdapat berbagai kosmetika pembilas antara lain
adalah:
a. Pembilas cuka
Pembilas cuka dibuat untuk menanggulangi kusutnya rambut akibat
penyasakan.
b. Pembilas jeruk
Pembilas ini baik digunakan untuk rambut berminyak, juga digunakan
untuk menanggulangi kekusutan rambut akibat penyasakan dan
sebagai pembilas setelah proses pemudaan warna rambut.

10
c. Pembilas krim
Pembilas ini berbentuk krim dan bersifat asam, mengandung zat
lanolin, kolesterol, minyak pelikan (mineral oil), zat pengawet dan zat
pewangi. Pembilas krim digunakan untuk melembutkan
rambut,melapisi rambut dengan lapisan minyak sehingga rambut
menjadi halus, lembut dan mudah ditata.
3. Kosmetika pengkondisi (conditioner)
Kondisioner rambut adalah kosmetika yang digunakan untuk memperbaiki
penampilan rambut dengan mengkilapkan, melembutkan dan melemaskan
rambut. Beberapa jenis kondisioner diantaranya : Rinse cuka/acid
rinse/vingerrinse, rinse jeruk, rinse asam sitrun, cream rinse dll
4. Kosmetika Kosmetik yang bersifat mengobati kulit kepala dan rambut
serta memberi warna pada rambut.
Untuk mengobati dan memberi warna pada rambut yang sudah mengalami
pengecatan atau kelainan, berikut adalah beberapa kosmetika yang dapat
dipilih: Lemon shampoo, Dandruff shampoo, Tonic anti ketombe dll.
5. Kosmetik cukur.
Kosmetika cukur adalah sediaan kosmetika yang digunakan sebelum,
selama dan sesudah cukur rambut, baik rambut kepala, rambut kumis,
jambang ataupun rambut janggut.
6. Kosmetik penataan rambut.
Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi maka kosmetika untuk menata
rambut atau sering juga disebut dekorasi rambut itu sudah banyak sekali.
Karena begitu banyaknya tentu sangat diharapkan kita tidak salah dalam
memilih. Dengan tujuan rambut yang didekorasi tidak rusak atau timbul
efek-efek lain. Beberapa contoh kosmetik ini adalah Hair brilliantine,Hair
spray ,Hair cream dll.
(Rostamailis : 2008)

3. Masalah pada Kuku Berserta Solusinya


Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam
mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat masuk ke dalam
tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan

11
bersih. Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mn,
transparan, dasar kuku berwarna merah muda. Kuku seringkali memerlukan
perhatian khusus untuk mencegah infeksi, bau, dan cedera pada jaringan. Seringkali,
orang tidak sadar akan masalah kuku sampai terjadi ketidak nyamanan. Masalah
dihasilkan karena perawatan yang salah atau kurang terhadap kuku seperti menggigit
kuku atau pemotongan yang tidak tepat, dan pemaparan dengan zat-zat kimia.
( potter & perry, 2005).
Adapun masalah-masalah yang terjadi pada kuku sebagai berikut:
A. Penyakit kuku
Setiap penyakit kuku yang memperliuhatkan tanda-tanda infeksi atau
radang ( merah, sakit, bengkak, dan bernanah ). Macam – macam
penyakit kuku antara lain sebagai berikut:
a. Onvchia yaitu peradangan pada kuku dan matriksnya, disertai
pembentukan nanah. Kuku menjadi buram dan permukaan tidak rata-
rata.
b. Cantengen ( poronvchia) yaitu suatu peradangan pada jaringan
sekitar kuku. Biasanya oleh kuman dan bakteri pembentuk nanah.
c. Kurap ( onvchomvcosis) yaitu penyakit yang disebabkan oleh jamur.
Biasanya terdapat pada hyponichium ( kulit dibawah ujung kuku
lepas) penyakit ini berwarna merah melingkar dan terasa gatal.
B. Kelainan kuku
a. Brite nail yaitu lempeng kuku yang rapuh dan mudah patah. Kuku
yang mudah patah dapat dijumpai pada kuku tipis maupun tebal.
Biasanya kuku tipis yang mudah sekali terkelupas, sementara kuku
yang tebal sering patah dibagian ujungnya. Hal ini disebabkan oleh
detergent atau kekurangan zat besi.
Solusinya : konsumsi vitamin dan kalsium yang tepat untuk kuku agar
terhindar dari pengapuran
b. Leuconvchia yaitu kuku berwarna putih membentuk titik-titik. Garis-
garis atau seluruh kuku memutih. Hal ini disebabkan adanya udara
didalam kuku atau kelainan pada matrics kuku. Biasanya terjadi
sesudah trauma pada kuku.

12
Solusinya : anda dapat menjaga kelembabandengan vitamin E atau
handbody lation yang dapat dioleskan ke kuku selain mengomsumsi
makanan dan minuman yang diperkarya dengan kalsium
c. Onyvcholvsis yaitu lempeng kuku yang lepas dari palung kuku ( nail
bed). Disebabkan penyakit atau tumbuhan dibawah lempeng kuku
yang terdesak lempeng kuku ke atas.
d. Onvchorrhesis yaitu terbelahnya lempeng kuku secara memanjang .
kuku menjadi tipis dan mudah patah. Disebabkan bahan soda dalam
sabun atau detergen. Cat kuku dan kebiasaan menggigit kuku.
Solusi: dapat diobati dengan menggunakan minyak parifin yang
membantu rehidrasi kuku. (haneke. 2004)
Kosmetika kuku dan efek sampingnya ( baran, 2004)
1. Manikur dan pedikur
Manikur berasal; dari bahasa latin yaitu manus ( tangan ) dan cura (
perawatan). Manikur adalah perwatan untuk kuku dan tangan
sedangkan pedikur adalah perawatan untuk kaki. Tatacara manikur
dan pedikur pada dasarnya sama. Manikur standar dapat dilakukan
dirumah dengan cara memotong. Mengikir dan mengecat kuku.
Perawatan manikur ini meliputi merendam kuku dalam cairan sabun
yang hangat untuk melunakkan nail plate dan kutikula. Kuku di
potong, dikikir dan kutikula disorong kea rah proksimal dengan
orange stick dan mengoleskan basecoat , nail polish dan topcoat.
Manikur serigkali dilengkapi dengan menghias kuku.
Manikur diperlukan untuk merawat kuku juga merupakan sumber
masalah apabila tidak tepat. Perendaman tangan dengan air sabun
dapat menyebabkan dermatis iritasi pendorong kutikula yang tidak
tepat dapat menyebabkan infeksi bakteri, jamur, dan virus.
2. Cat kuku ( nail polish )
Pada tahun 1920 diperkenalkan cat kuku dipasaran dengan sediaan
jernih. Kemudian tahun 1930 charles Revson mempunyai gagasan
menambahkan pigmen untuk memberi warna. Cat kuku merupakan
pigmen yang diendapka dalam pelarut yang mudah menguap untuk

13
menutupi warna alami kuku. Efek sampig yang terjadi penggunaan cat
kuku adalah leukoderma pada lipatan kuku, keilitis,dan dermatitis.
3. Nail hardener
Nail hardener ditemukan pertama kali tahun 1960 merupakan cairan
modifikasi dari nail polish. Dengan kandungan formaldehid dan
ditambah degan bahan lain seperti keratin, vitamin, dan sebagainya .
pemakaian nail hardener dengan jangka lama dapat menyebabkan
kuku rapuh.
4. Nail enamel remover
Nail enamel remover merupakan cairan yang mengandung pelarut
kuat yaitu alcohol. Etil asetat atau butyl asetat berfungsi untuk
mengahapus cat kuku. Efek yang terjadi akibat pemakian bahan ini
adalah iritasi .
5. Pelembab kuku ( nail moisturizer)
Pelembab kuku merupakan krim atau latioj yang tersusun dari bahan
oklusif . bahan dengan konsentrasi tinggin dapat menebabkan luka
bakar pada kutikula yang terbelah.

14
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan beberapa kesimpulan,
diantaranya:
1. Anatomi dan fisiologi rambut terdiri dari akar rambut, dan batang rambut.
Bagian-bagian pada akar rambut berupa : hair bulb, hair follicle, papil rambut,
otot penegak dan kelenjar minyak. Sedangkan bagian-bagian pada batang
rambut berupa : medulla, cortex dan cuticle. Adapun anatomi dan fisiologi
kuku terdiri dari lempeng kuku, akar kuku dan ujung lepas. Sedangkan jaringan
– jaringan yang berbatasan dengan kuku yaitu palung kuku, kandungan kuku,
kulit kuku, eponychium, hyponicium, mantel (penutup kuku), dinding kuku,
dan alur kuku.
2. Masalah-masalah yang dialami oleh rambut, diantaranya: rambut rontok,
ketombe, rambut bercabang, dan rambut putih atau uban. Adapun cara
mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan tanaman herbal, misalnya
untuk rambut rontok bisa menggunakan kemiri dan kedelai, untuk ketombe
bisa menggunakan jeruk nipis, sedangkan untuk rambut putih atau uban bisa
menggunakan minyak kelapa sawit.
3. Masalah – masalah yang dialami oleh kuku, diantaranya : penyakit kuku dan
kelainan kuku. Adapun yang termasuk penyakit kuku yaitu Onvchia,
Cantengen ( poronvchia),Kurap ( onvchomvcosis) . Sedangakan yang
merupakan kelainan kuku yaitu Brite nail, Leuconvchia, Onyvcholvsis dan
Onvchorrhesis. Masalah yang terjadi pada kuku tersebut dapat di atasi dengan
cara manikur dan pedikur, cat kuku ( nail polish ), nail hardener, nail enamel
remover dan pelembab kuku. Selain itu juga bisa dengan minum vitamin dan
obat herbal seperti parifin.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arlene, A. (2013). Ekstraksi Kemidi dengan Metode Soxhlet dan Karakterisasi


Miyak Kemiri. http:// jurnal.usu.ac.id/index.php/vol 2, hal 6, [diakses
pada tanggal 13 Oktober 2017]
Aziz, S dan Muktiningsih, S.R. (1999). Studi Kegunaan Sediaan Rambut.
Puslitbang Farmasi Badan Litbangkes. 9(1): hal 6-13.
Baran R. schoon D. 2004. Nail beauty. Journal of cosmetic dermatology.
Bariqina, E dan Zaida, I. (2001). Perawatan dan Penataan Rambut. Yogyakarta:
Mitra Gama Widya.
Dalimartha, S dan Soedibyo, M. (1998). Perawatan Rambut dengan Tumbuhan
Obat dan Diet Supplemen. Bogor : PT Penebar Swadaya.
Gusnaldi. (2008). Perawatan dan Penataan Rambut. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Haneke E.2004. Onvchocosmeceuticals. Journal of cosmetic Dermatology.
Ideawati, Zahida, dkk. (2001). Perawatan dan Penataan Rambut. Yogyakarta :
Adicia Karya Nusa.
Mitsui. (1992). New Cosmetic Science. Elsevier Science B.V. Halaman 50.
Muhlisah, Fauziah. (2005). Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : Penerbit Swadaya.
Rostamailis dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut Jilid 1.Direktorat Pembinaan
SMK.
Rostamailis, H. (2008). Perawatan dan Penataan Rambut. Padang : UNP Press.
Said, Haikal. (2009). Panduan Merawat Rambut. Jakarta : Penebar Plus.
Shai, Avi dkk. 2009. HandBook Cosmetic Skin Care:Second Edition. Informa
HealthCare.
Sinha, Meenakshi.dkk. (2005). Rahasia Rambut Indah. Jakarta : Orchid.
Wikipedia.com. (2017). http://www.wikipedia.com/ Uban. [diakses pada tanggal
13 Oktober 2017 pukul 20:00 WIB].

16

You might also like