You are on page 1of 80

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

PASIEN PESERTA JKN DI POLIKLINIK


SEMEN PADANG HOSPITAL
TAHUN 2016

TESIS

Oleh :

IDA RAHMAH BURHAN

NO. BP. 0821219044

PROGRAM PASCASARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2017
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN
DAN LOYALITAS PASIEN PESERTA JKN DI POLIKLINIK
SEMEN PADANG HOSPITAL TAHUN 2016

Oleh :

IDA RAHMAH BURHAN

NO. BP. 0821219044

Tesis
Diajukan ke Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas Sebagai Pemenuhan Syarat untuk Memperoleh
Gelar Magister Administrasi Rumah Sakit

PROGRAM PASCASARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2017
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ida Rahmah Burhan


No. BP : 0821219044
Tempat/Tanggal Lahir : Padang Panjang/ 22 September 1973
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : Staf Pengajar Bagian IKM FK Unand
Alamat Kantor : Jl. Perintis Kemerdekaan No. 49, Padang 25127
Alamat Rumah : Jl. Aur Duri Indah XI, Kelurahan Parak Gadang Timur,
Kecamatan Padang Timur, Kota Padang
No. Hp : 0811660401
Email : iidburhan@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri 13 Padang Panjang (1980-1986)
2. SMP Negeri 1 Padang Panjang (1986-1986)
3. SMP Negeri Pondok Gede Bekasi (1986-1989)
4. SMA Negeri 100 Cipinang Muara Jakarta (1989-1989)
5. SMA Negeri 7 Padang (1989-1992)
6. Pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (1992-1997)
7. Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (1997-1999)
8. Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (2008-
2017)
Riwayat Pekerjaan :
1. Yayasan Lenggogeni (1997-2007)
2. Staf Kontrak FK Universitas Andalas (2007-2008)
3. Staf Bagian IKM FK Universitas Andalas (2008-sekarang)
PROGRAM PASCASARJANA KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

TESIS, JANUARI 2017


IDA RAHMAH BURHAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN


DAN LOYALITAS PASIEN PESERTA JKN DI POLIKLINIK SEMEN PADANG
HOSPITAL TAHUN 2016

xi + 79 halaman, 24 tabel, 5 gambar, 7 lampiran

ABSTRAK

Rumah sakit sebagai organisasi penyedia pelayanan kesehatan dihadapkan pada


lingkungan yang semakin kompetitif dengan ekskalasi biaya dan kebutuhan pasien yang
terus meningkat. Baik Rumah sakit pemerintah maupun swasta harus selalu
memperhatikan dan meningkatkan pelayanannya terhadap pasien sehingga tercapai
kepuasan pasien dan loyalitas yang tinggi sebagai upaya untuk menjadikan rumah sakit
unggul dalam persaingan jangka panjang. Semen Padang Hospital merupakan salah satu
rumah sakit swasta di kota Padang yang berstandar Internasional dan memiliki
keunggulan SDM spesialistik yang lengkap serta sarana prasarana penunjang medis yang
canggih telah melayani pasien peserta Jaminan kesehatan nasional (JKN) sejak tahun
2015.
Tujuan dari penelitian ini untuk menguji pengaruh kualitas layanan, kepuasan
terhadap loyalitas pasien peserta JKN. Penelitian ini merupakan explanatory research
yang bersifat cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan November 2015 sampai
Juli 2016. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien di Poliklinik SPH. Teknik
pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan response rate 82.5%, sebanyak
160 kuisioner yang dianalisa melalui self administered survey. Data dianalisis dengan
Component based Partial Least Square Structual Equation Modelling (PLS-SEM)
dengan software Smartpls versi M2.0 untuk menguji multiple construct secara simultan.
Hasil pengujian didapatkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan pasien (Thitung=10.30) > Ttabel=2.57), kepuasan pasien berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas pasien (Thitung=4.85> Ttabel=2.57), kualitas pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien (Thitung=3.30> Ttabel=2.57), dan kualitas
pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien yang dimediasi oleh kepuasan
pasien di poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016.
Kesimpulan penelitian ini bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifkan terhadap kepuasan pasien, kepuasan pasien berpengaruh positif dan signifkan
terhadap loyalitas pasien, kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pasien, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pasien yang dimediasi oleh kepuasan pasien di poliklinik Semen Padang
Hospital tahun 2016. Penelitian ini menyarankan rumah sakit untuk meningkatkan daya
tanggap SDM, monitoring dan evaluasi kinerja petugas, dan memberikan pelatihan yang
berhubungan dengan empati petugas kepada pasien.

Daftar Pustaka : 46 (1988-2016)


Kata kunci : Kualitas pelayanan, kepuasan, loyalitas, pasien peserta JKN

1
GRADUATE PROGRAM FOR PUBLIC HEALTH
MEDICAL FACULTY OF ANDALAS UNIVERSITY

THESIS, JANUARY 2017


IDA RAHMAH BURHAN

THE SERVICE QUALITY IMPACT OF JKN PATIENT SATISFACTION AND


LOYALTY IN SEMEN PADANG HOSPITAL POLYCLINIC IN THE YEAR OF
2016

xi+ 79 pages , 24 tables , 5 pictures , 7 attachments

ABSTRACT

The hospital as a health care provider organizations are faced with an


increasingly competitive environment with escalating costs and increasing the patient's
needs. Both government and private hospitals should always pay attention and improve
their services to patients in order to achieve patient satisfaction and loyalty as an effort to
make the hospital excels in the long-term competitiveness. Semen Padang Hospital is a
private hospital in Padang with international standard and has the advantage of a
complete specialist’s doctor as well as the infrastructure of sophisticated medical support,
which has been serving the patient of national health insurance scheme (JKN) since 2015
The purpose of this study to examine the effect of service quality, patient’s
satisfaction to loyalty the JKN cases. This is explanatory research with cross sectional
study, was conducted in November 2015 through July 2016. The population of this study
were all patients at the out patients Clinic. Sampling method is purposive sampling with a
response rate of 82.5%, a total of 160 questionnaires were analyzed through a self-
administered survey data which analyzed by Component based Partial Least Square
structual Equation Modelling, (PLS-SEM) with software version Smartpls M2.0, to
construct multiple simultaneous test
The test results showed that the quality of service significantly influence patient
satisfaction (Tcalc = 10,30> Ttable = 2.57), patient satisfaction significantly influence
patient loyalty (Tcalc = 4,85> Ttable = 2.57), quality of service significantly influence
patient loyalty (Tcalc = 3,30> Ttable = 2.57), and the quality of service significantly
influence patient loyalty mediated by the satisfaction of the patients in the clinic Semen
Padang Hospital in 2016.
It is concluded that the quality of services is significant positive effect on
satisfaction and loyalty, patient’s satisfaction is significant positive effect on loyalty,
services quality is significant positive effect on loyalty, and services quality is positive
and significant impact on patient loyalty by patient satisfaction. This study suggests
hospitals to increase the responsiveness of human resources, monitoring and evaluation of
staff performance, and provide training related to the patient's empathy officer

Bibliography : 46 (1988-2016)
Keywords : Service Quality, satisfaction, loyalty, JKN participants

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur peneliti ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya selama penulis menjalani pendidikan,

hingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Analisis Pengaruh

Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pasien Peserta JKN di

Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016”. Tesis ini disusun sebagai salah

satu syarat memperoleh gelar Magister Administrasi Rumah Sakit pada Program

Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Salawat beserta salam peneliti sampaikan pula kepada junjungan baginda

Rasulullah SAW beserta para sahabat beliau yang telah menyampaikan risalah

sehingga peneliti menjadi orang yang tercerahkan dalam nikmat iman islam.

Peneliti menyadari tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,

sangat sulit bagi peneliti untuk menyelesaikan hasil penelitian tesis ini. Oleh

karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. dr. Masrul, M.Sc, SpGK selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Andalas Padang.


2. Bapak dr. Hardisman, MHID, Dr. PH (Med) selaku Ketua Program Studi

Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Padang yang telah

memberikan masukan dalam penyelesaian tesis ini.


3. Ibu Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M. Kes dan Bapak dr. Hadril Busudin,

Sp.S, MHA selaku Pembimbing I dan II yang telah menyediakan waktu,

tenaga, dan pikiran dalam mengarahkan peneliti, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan tesis ini dengan baik.

3
4. Ibu Dr. dr, Rosfita Rasyid, M. Kes selaku Penguji I, Bapak dr. Abdi Setia

Putra, MARS selaku Penguji II, dan Ibu Dr. Yulia Hendri Yeni, SE, MT, Ak

selaku Penguji III yang telah memberikan saran dan kritikan sehingga tesis

ini menjadi lebih baik.


5. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat, nasehat,

bimbingan dan motivasi dalam menyusun dan menyelesaikan tesis ini.


6. Bapak dan Ibu Dosen Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat

Universitas Andalas Padang.


7. Para staf, sahabat dan teman-teman Program Pascasarjana Kesehatan

Masyarakat Universitas Andalas atas bantuan, kerjasama serta

dukungannya.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi secara

langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan tesis ini.


Semoga bantuan, bimbingan, dan petunjuk yang diberikan menjadi amal

shaleh dan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis

menyadari bahwa tesis ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi

kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat diterima dan bermanfaat bagi

berbagai pihak.

Padang, Januari 2017

Peneliti

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

RIWAYAT HIDUP

ABSTRAK...............................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................v

DAFTAR TABEL.................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix

DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN.......................................................................x

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah......................................................................................7

1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................7

1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................8

1.5 Ruang Lingkup Penelitian............................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................10

2.1 Kualitas Layanan........................................................................................10

2.2 Konsep Pelanggan......................................................................................13

2.3 Loyalitas Pelanggan...................................................................................16

2.4 Penelitian Terdahulu...................................................................................19

2.5 Kerangka Teori...........................................................................................21

2.6 Kerangka Konsep.......................................................................................21

5
2.7 Hipotesis Penelitian....................................................................................22

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................23

3.1 Desain Penelitian........................................................................................23

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian......................................................................23

3.3 Teknik Pengambilan Sampel......................................................................23

3.4 Definisi Operasional...................................................................................24

3.5 Sumber, Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data.................................27

3.6 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis......................................................29

BAB IV HASIL PENELITIAN...........................................................................34

4.1 Gambaran Rumah Sakit Semen Padang.....................................................34

4.2 Gambaran Karakteristik Responden...........................................................38

4.3 Distribusi Frekuensi Kualitas Pelayanan, Kepuasan dan Loyalitas


Pasien di Semen Padang Hospital tahun 2016...........................................42

4.4 Analisis Menggunakan SEM dan Pengujian Hipotesis..............................52

BAB V PEMBAHASAN......................................................................................66

5.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan terha dap Kepuasan Pasien Peserta JKN
di Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016.....................................66

5.2 Pengaruh Kepuasan Pasien terhadap Loyalitas Pasien Peserta JKN di


Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016.........................................69

5.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pasien Peserta JKN di


Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016.........................................71

5.4 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pasien Peserta JKN


yang dimediasi oleh kepuasan pasien di Poliklinik Semen Padang
Hospital Tahun 2016...................................................................................73

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................76

6.1 Kesimpulan.................................................................................................76

6.2 Saran...........................................................................................................77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

6
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan........................................................19

Tabel 3.1 Kriteria TCR...........................................................................................30

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan, dan


Pekerjaan di Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016................39

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Poliklinik yang Dituju di


Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016....................................40

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan di


Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016....................................41

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Kepesertaan JKN di Poliklinik


Semen Padang Hospital Tahun 2016.....................................................41

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tangibility di Semen Padang Hospital Tahun


2016.......................................................................................................42

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Reliability di Semen Padang Hospital Tahun


2016.......................................................................................................44

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responsiveness di Semen Padang Hospital


Tahun 2016............................................................................................45

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Assurance di Semen Padang Hospital Tahun


2016.......................................................................................................47

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Emphaty di Semen Padang Hospital Tahun 2016
................................................................................................................................48

Tabel 4.10 Total Capaian Responden Kualitas Pelayanan.....................................49

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien di Semen Padang Hospital


Tahun 2016..........................................................................................50

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Loyalitas Pasien di Semen Padang Hospital


Tahun 2016..........................................................................................51

Tabel 4.13 Outer Loading Awal.............................................................................54

Tabel 4.14 Outer Loading Akhir............................................................................56

Tabel 4.15 Average Variance Estimate (AVE) dan Cummunality..........................57

Tabel 4.16 Cross Loading Awal.............................................................................58

7
Tabel 4.17 Cross Loading Akhir............................................................................59

Tabel 4.18 Composite Reliability...........................................................................60

Tabel 4.19 R Square...............................................................................................60

Tabel 4.20 Path Coefficient....................................................................................61

Tabel 4.21 Path Coeffisien Dimensi.......................................................................64

Tabel 4.22 Nilai TCR Setelah Indikator Keluar.....................................................65

8
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ..................................................................................21

Gambar 2.2 Kerangka Konsep...............................................................................21

Gambar 3.1 Jalur Pemodelan SEM-PLS................................................................31

Gambar 4.1 Model Antar Konstruk Ouput SmartPLS Awal (PLS Algorithm)......53

Gambar 4.2 Model Antar Konstruk Ouput SmartPLS Akhir (PLS Algorithm).....55

9
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN

SJSN : Sistem Jaminan Sosial Nasional


BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
UU : Undang-Undang
PBI : Penerima Bantuan Iuran
SPH : Semen Padang Hospital
SDM : Sumber Daya Manusia
SERVQUAL : Service Quality
AVE : Average Variance Extracted
SEM : Structural Equation Mode
RS : Rata-rata Skor
TCR : Total Capaian Responden
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Normal
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
HCU : High Care Unit
ICU : Intensive Care Unit
IGD : Instalasi Gawat Darurat
CVCU : Cardiovascular Care Unit
OK : Operation Komer
T : Tangibility
RE : Reliability
R : Responsiveness
A : Assurance
E : Emphaty
JKN : Jaminan Kesehatan Nasional

10
DAFTAR LAMPIRAN

1. Permohonan Menjadi Responden

2. Pernyataan Bersedia Menjadi Responden

3. Kuesioner Penelitian

4. Master Tabel

5. Output Hasil Penelitian

6. Analisis Kuesioner

7. Surat Keterangan Selesai Penelitian

11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit

serta pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu. Selain itu,

juga dilaksanakan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dalam

suatu tatanan rujukan yang bermanfaat untuk pendidikan tenaga kesehatan dan

penelitian. Sebagai penyedia pelayanan kesehatan, rumah sakit bersaing dalam

memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, rumah sakit yang mampu

bertahan dalam persaingan adalah rumah sakit yang berorientasi pada kepuasan

pelanggan (Trimumpuni, 2009).

Menurut UU No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit menyatakan bahwa

rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah sakit adalah institusi pelayanan

kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh

perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan

sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan

yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya (UU No. 44, 2009).


2

Rumah sakit sebagai organisasi penyedia pelayanan kesehatan dihadapkan

pada lingkungan yang semakin kompetitif. Hal ini terlihat dari ekskalasi biaya dan

kebutuhan pasien yang terus meningkat dan kesadaran manajemen penyedia

pelayanan kesehatan untuk memberikan perhatian lebih banyak kepada kepuasan

pasien. Sehingga, manajer rumah sakit harus mengubah paradigma bahwa rumah

sakit sekarang ini bukanlah semata-mata organisasi yang bersifat sosial.

Meningkatnya teknologi kedokteran dengan komponen-komponen lainnya

memaksa para manajer rumah sakit berpikir dan berusaha secara sosio ekonomi

dalam mengelola rumah sakitnya, terutama rumah sakit pemerintah, karena pada

kenyataannya rumak sakit pemerintah memiliki keterbatasan fasilitas kesehatan

dalam melayani masyarakat (Kunto, 2004).

Oleh karena itu, pemerintah menggandeng pihak swasta dengan cara

melibatkan fasilitas milik swasta termasuk rumah sakit. Hal ini didukung dengan

UU No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit yang menyatakan bahwa rumah sakit

dapat didirikan oleh swasta. Swasta yang mendirikan rumah sakit yang dimaksud

harus berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang

perumahsakitan. Rumah sakit dapat dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah

dan Badan Hukum yang bersifat nirlaba (UU No. 44, 2009).

Rumah sakit swasta merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang

kesehatan yang punya orientasi keuntungan. Jika tidak ada keuntungan maka

rumah sakit tersebut akan tutup atau jalan di tempat. Terdapat tiga komponen yang

harus diperhatikan oleh manajemen rumah sakit swasta jika ingin rumah sakitnya

mampu bersaing dengan yang lain, yaitu biaya operasional, biaya pemeliharaan
3

sebuah rumah sakit dan biaya pengembangan untuk investasi baru rumah sakit

yang semuanya diperoleh dari pendapatan rumah sakit tersebut (Ristrini, 2005).

Maka dari itu, pada era sekarang ini rumah sakit swasta selain berfungsi

memberikan pelayanan primer seperti promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif

juga dituntut memiliki keunggulan yang memberikan nilai tambah tersendiri bagi

orang-orang yang berkunjung ke rumah sakit tersebut. Tujuannya agar rumah

sakit tersebut memiliki diferensiasi sehingga dapat meningkatkan kunjungan yang

nanti akan berdampak positif bagi profit rumah sakit (Ristrini, 2005).

Selain keunggulan tersebut, hal yang harus dimiliki suatu rumah sakit

swasta adalah kualitas pelayanan yang baik dari rumah sakit tersebut. Kualitas

pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan pada pelanggan sehingga

pelanggan akan memanfaatkan ulang dan merekomendasikan ulang pelayanan

kesehatan tersebut pada orang di sekitarnya, sehingga diharapkan tercipta loyalitas

pelanggan. Pelayanan yang baik dan berkualitas akan meningkatkan jumlah

kunjungan dan pada akhirnya akan meningkatkan jumlah pendapatan rumah sakit

yang bersangkutan (Tarigan, 2009).

Penilaian pasien terhadap kualitas ditentukan oleh dua hal, yaitu harapan

pasien terhadap kualitas (expected quality) dan persepsi pasien atas kualitas

(perceived quality). Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pengukuran

keberhasilan suatu perusahaan jasa rumah sakit lebih banyak ditentukan oleh

penilaian dan persepsi pasien tentang kualitas pelayanan yang diberikan oleh

rumah sakit tersebut dengan segala unsur yang ada dalam lingkungan internalnya.

Serta unsur yang berada di luar perusahaan yang saling berinteraksi dan

mempengaruhi keberhasilan perusahaan jasa/rumah sakit tersebut dalam mencapai


4

kepuasan pasien dan dapat menciptakan loyalitas pasien. Terdapat lima dimensi

kualitas jasa yang sering digunakan untuk mengukur kualitas layanan, yaitu

tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy (Parasuraman et al,

1988).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sugesti (2013)

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara persepsi mutu

pelayanan pasien rawat jalan (tangibles, responsiveness, assurance, reliability,

dan empathy) dengan kepuasan pasien rawat jalan. Hasil penelitian Saragih (2010)

menyatakan bahwa terdapat hubungan antara tangibles, responsiveness,

assurance, dan empathy dengan loyalitas pasien. Penelitian ini juga didukung oleh

Darmawansyah (2014) bahwa reliability dan empathy juga berhubungan dengan

loyalitas pasien. Hasil penelitian yang sama dari Gunawan (2011) menyimpulkan

bahwa tangibles, reliability, responsiveness, dan empathy memiliki hubungan

yang bermakna dengan loyalitas pasien. Pernyataan ini diperkuat dengan

penelitian Kasih (2015), yang menemukan hubungan antara reliability,

responsiveness, assurance, dan empathy dengan loyalitas pasien.

Kesadaran tentang pentingnya jaminan perlindungan sosial terus

berkembang sesuai amanat pada perubahan UUD 1945 Pasal 34 ayat 2, yang

menyebutkan bahwa negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia. Terbitnya UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional (SJSN) menjadi suatu bukti yang kuat bahwa pemerintah dan

pemangku kepentingan terkait memiliki komitmen yang besar untuk mewujudkan

kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya (UU No. 40 2004)


5

Kepesertaan SJSN yang dinaungi oleh Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS). BPJS terbagi menjadi dua, yaitu BPJS kesehatan dan BPJS

ketenagakerjaan. BPJS kesehatan diperuntukkan menyelenggarakan Program

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kepesertaan JKN saat ini adalah PBI

(Penerima Bantuan Iuran) dan Non PBI. PBI terdiri atas orang miskin dan tidak

mampu serta Non PBI yang terdiri dari pekerja penerima upah dan keluarganya

(PNS, TNI, Polri, dan sebagainya), pekerja bukan penerima upah dan anggota

keluarganya (Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri, dan Pekerja

yang tidak termasuk PNS, TNI, Poliri dan sebagainya yang bukan penerima

Upah), dan bukan pekerja dan anggota keluarganya (investor, pemberi kerja,

penerima pendiun dan sebagainya). Kepesertaan saat ini belum mencakup seluruh

rakyat Indonesia, namun sampai 1 Januari 2019 seluruh rakyat Indonesia

merupakan peserta JKN yang mendapat jaminan pelayanan kesehatan (BPJS,

2014). BPJS Ketenagakerjaan bertugas untuk menyelenggarakan Program

Jaminan Keselamatan Kerja, Program Jaminan Hari Tua, Program Jaminan

Pensiun, Program Jaminan Pension.

Terwujudnya universal coverage melalui BPJS Kesehatan ini ditujukan

agar seluruh masyarakat terjamin dalam hal pembiayaan kesehatan. BPJS

Kesehatan akan menjamin biaya pengobatan seluruh rakyat Indonesia di berbagai

layanan kesehatan pada penyedia layanan kesehatan. Untuk itu, diperlukan kerja

sama yang baik antara masyarakat dan penyedia pelayanan kesehatan termasuk

rumah sakit. Kerja sama ini merupakan tantangan besar dalam kesuksesan

pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional (BPJS, 2014).


Mengacu kepada terwujudnya universal coverage melalui kepesertaan

JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), maka rumah sakit pemerintah ataupun swasta
6

harus selalu memperhatikan dan meningkatkan kelebihan masing-masing, yaitu

tentang bagaimana membuat pasien puas terhadap pelayanan kesehatan di rumah

sakit dan akhirnya diikuti dengan tingkat loyalitas tinggi yang sangat diperlukan

oleh rumah sakit untuk tetap menjadi unggul dalam persaingan jangka panjang

(Tarigan, 2009).
Semen Padang Hospital merupakan rumah sakit swasta di kota Padang

yang berstandar Internasional. Dilihat dari Sumber Daya Manusia (SDM) dan

fasilitas, RS ini memiliki keunggulan SDM spesialistik yang lengkap serta sarana

prasarana dan penunjang medis yang cukup canggih. Rumah sakit dengan konsep

mall merupakan ciri khas dari Semen Padang Hospital, ditambah dengan

pelayanan penunjang lainnya seperti Food Court, cafe, swalayan, Bank dan ATM

Center, Fitness Center, Instalasi Gizi (Dapur), CSSD (Ruang instalasi sterilisasi

sentral), Cuci (Laundry), Genset Room, Gudang Peralatan, IPAL, area parkir yang

berada di under ground, dan lain-lain yang menjadikan rumah sakit ini semakin

memiliki diferensiasi tersendiri (Semen Padang Hospital, 2014).

Berdasarkan data Semen Padang Hospital tahun 2015, kunjungan

poliklinik pasien peserta JKN sebanyak 28.275 kunjungan (25,1%) dari total

kunjungan sebesar 112.812 kunjungan (umum, Peserta JKN, PTSP, dan karyawan

SPH), dimana kunjungan tersebut meningkat secara signifikan. Pada bulan Januari

sebesar 684 kunjungan (8,83%) dan meningkat pada bulan Desember menjadi

3.404 kunjungan (31,76%). Semen Padang Hospital memiliki 24 poliklinik, dari

poliklinik tersebut ternyata pasien Peserta JKN terbanyak berada pada Poliklinik

Penyakit Dalam sebesar 5.399 kunjungan dengan persentase 19,1% (Semen

Padang Hospital, 2015).


7

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan kepada 10 responden di

diketahui bahwa terdapat 7 responden (70%) yang menyatakan bahwa

kehandalan, daya tanggap, dan jaminan dalam memberikan pelayanan kurang

baik. Selain itu, terdapat 6 responden (60%) menyatakan bahwa empati dan bukti

fisik dalam pelayanan kurang baik. Berdasarkan uraian di atas maka penulis

tertarik untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan

loyalitas Pasien Peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan fenomena tersebut, maka dapat dirumuskan masalah

penelitian, yaitu “Bagaimanakah Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap

Kepuasan dan Loyalitas Pasien Peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital

Tahun 2016?”

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan Pasien

Peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui distribusi frekuensi kepuasaan pasien , kualitas pelayanan

(bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati) peserta JKN

di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016.


2. Mengetahui hubungan bukti fisik dengan kepuasaan pasien peserta JKN di

Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016.


3. Mengetahui hubungan kehandalan dengan kepuasaan pasien peserta JKN

di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016.


4. Mengetahui hubungan daya tanggap dengan kepuasaan pasien peserta JKN

di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016.


8

5. Mengetahui hubungan jaminan dengan kepuasaan pasien peserta JKN di

Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016.


6. Mengetahui hubungan empati dengan kepuasaan pasien peserta JKN di

Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016.


7. Mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasaan pasien

peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi

para akademisi dan pengembangan ilmu kesehatan masyarakat tentang kualitas

pelayanan, kepuasan pasien, dan loyalitas pasien.

1.4.2 Manfaat Praktis


1.4.2.1 Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti mengenai

mutu pelayanan, terutama mengenai hubungan kualitas pelayanan terhadap

kepuasan peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016.

1.4.2.2 Bagi Perguruan Tinggi


Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan rekomendasi untuk

penelitian lebih lanjut dalam mengembangkan keilmuan di bidang kesehatan dan

pemasaran terutama mengenai hubungan kualitas pelayanan terhadap kepuasan

pasien peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016.

1.4.2.3 Bagi Semen Padang Hospital


Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pihak RS dalam

melakukan pengawasan, pembuatan kebijakan, penyuluhan, pelatihan, dan

pembuatan peraturan serta pengambilan tindakan guna meningkatkan kualitas

pelayanan.
9

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka fokus dari

penelitian ini adalah analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan

loyalitas pasien peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan (bukti

fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati) dan kepuasan pasien.

Penelitian ini dilakukan di Semen Padang Hospital dengan jumlah sampel

sebanyak 160 orang.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kualitas Layanan

2.1.1 Konsep Kualitas Layanan

Parasuraman et al (1988) dalam jurnalnya mengembangkan sebuah skala

multiple-item untuk mengukur persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan

atau yang lebih dikenal dengan Service Quality (SERVQUAL) dimana dalam

penelitian ini, dihasilkan 22 item terbagi ke dalam 5 dimensi. Selain itu,

SERVQUAL merupakan metode model yang paling banyak digunakan ketika

mengukur kualitas layanan (Yorimoglu, 2014). Dimensi tersebut terdiri dari

dimensi asli sebanyak 3 dimensi dan dimensi kombinasi yang terdiri dari 2

dimensi kombinasi bersumber dari dimensi-dimensi lain pada penelitian

sebelumnya. Adapun definisi dari masing-masing dimensi seperti yang

diungkapkan Parasuraman et al (1988) meliputi:

1. Tangibles (bukti fisik) terdiri dari fasilitas fisik, peralatan dan penampilan

personil atau karyawan. Adapun atribut yang digunakan dalam dimensi ini

pada umumnya terdiri dari peralatan yang modern, fasilitas fisik yang

harus menarik, karyawan harus baik dan rapi, fasilitas fisik harus sesuai

dengan jasa yang ditawarkannya.

2. Reliability (dapat dipercaya) merupakan kemampuan melaksanakan

layanan yang dijanjikan secara terpercaya dan akurat, ketika perusahaan


11

berjanji untuk melakukan sesuatu tepat waktu maka perusahaan harus

melakukannya, selain itu perusahaan harus mampu menyelesaikan

masalah pelanggan dengan bersikap simpati dan menenangkan,

perusahaan harus dapat dipercaya, harus mampu memberikan layanan

tepat waktu serta harus mampu mempertahankan rekor mereka.

3. Responsiveness (daya tanggap) merupakan kesediaan untuk membantu

pelanggan dan kemampuan untuk menyediakan jasa yang tepat yang

dibutuhkan oleh pelanggan.

4. Assurance (jaminan) merupakan pengetahuan dan kebaikan pekerja,

kemampuan mereka mendapatkan kepercayaan dari pelanggan ataupun

pengguna jasa yang mana karyawan harus sopan, mendapatkan dukungan

dari perusahaan untuk melakukan pekerjaan dengan baik, dan sebagainya.

5. Emphaty (empati) merupakan kesediaan perusahaan untuk memberikan

kepedulian dan perhatian yang disesuaikan berdasarkan masing-masing

kebutuhan pelanggan. Karyawan sebaiknya mengetahui apa yang

dibutuhkan pelanggan atau pengguna jasa, memberikan perhatian personal

kepada pelanggan dan lain-lain.

Dengan pengadobsian dari Parasuraman et al (1988) maka indikator untuk

mengukur masing-masing dimensi kualitas pelayanan, yakni tangibility,

reliability, responsiveness, assurance dan emphaty (Rousan et al, 2010) adalah

untuk mengukur dimensi tangilibily digunakan beberapa item berikut ini:

a. Furnitur yang modern dan nyaman

b. Desain dekorasi interior dan exterior yang cukup menarik


12

c. Karyawan yang berpenampilan rapi

d. Fasilitas yang up to date

e. Brosur dan pamplet yang disajikan secara visual

f. Kebersihan yang dijaga

Untuk mengukur dimensi reliability digunakan beberapa item berikut ini:

a. Diverifikasi reservasi yang akurat oleh karyawan bagian depan (front

line.

b. Tidak terlalu lama waktu yang dibutuhkan untuk chek in.

c. Sistem reservasi seperti hotline telepon atau reservasi melalui internet

yang mudah digunakan.

d. Tersedianya fasilitas transportasi.

e. Karyawan menyediakan error-free records.

Untuk mengukur dimensi responsiveness digunakan beberapa item berikut:

a. Karyawan yang sopan.

b. Karyawan memberikan perhatian yang khusus kepada konsumen.

c. Karyawan menyesuaikan layanan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

d. Staff bersedia untuk membantu konsumen.

Untuk mengukur dimensi assurance digunakan beberapa item berikut ini:

a. Staff yang sopan.

b. Staff percaya diri untuk melayani tamu.


13

c. Staff yang ramah.

d. Staff didukung oleh perusahaan untuk melakukan pekerjaan.

Untuk mengukur dimensi emphaty digunakan beberapa item berikut ini:

a. Karyawan cepat dalam meminta maaf terhadap tamu apabila terjadi

kesalahan layanan.

b. Karyawan mendengarkan dengan cermat ketika ada keluhan dari tamu.

c. Karyawan dipanggil dengan sebutan nama oleh pelanggan.

d. Karyawan memahami kebutuhan pelanggan.

Dengan berbagai penyataan yang dikemukakan oleh para ahli tersebut,

maka mampu menjadi media yang sangat baik guna mengukur service quality

yang dikemukakan dalam penelitian ini. Penelitian mengadopsi instrumen ataupun

pernyataan yang dikemukakan oleh Rousan et al (2010) dengan mengedepankan

berbagai modifikasi yang disesuaikan dengan objek penelitian ini. Selain itu,

instrumen ataupun pernyataan yang dikemukakan oleh Rousan et al (2010)

dianggap sesuai untuk menguji service quality yang dikembangkan dalam

penelitian ini.

2.2 Konsep Pelanggan


2.2.1 Definisi Pelanggan
Definisi customer (pelanggan) yang berasal dari kata custom, yang

didefinisikan sebagai “membuat sesuatu menjadi kebiasaan atau biasa” dan

“mempraktikkan kebiasaan”. Pelanggan adalah seseorang yang menjadi terbiasa

untuk membeli dari suatu perusahaan. Kebiasaan ini terbentu melalui pembelian

dan interaksi yang sering selama periode waktu tertentu. Tanpa adanya hubungan
14

yang kuat dan pembelian berulang, orang tersebut bukanlah pelanggan, namun ia

adalah pembeli. Pelanggan yang sejati tumbuh seiring dengan waktu (Griffin,

2003).

2.2.2 Perilaku Pelanggan yang Loyal


Ada beberapa definisi perilaku konsumen atau pelanggan. Kotler & Keller

(2009), menyatakan perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu,

kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana

barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan

mereka. Kemudian, Thomas (2005) mengemukakan bahwa perilaku konsumen

mengacu pada pola konsumsi barang dan jasa yang menjadi karakteristik

konsumen pelayanan kesehatan, serta faktor yang berkontribusi pada perilaku

tersebut dan proses yang berujung pada keputusan membeli. Menurut Griffin

(2003), indikator loyalitas sebagai berikut:

a. Melakukan pembelian berulang secara teratur.

b. Membeli antarlini produk dan jasa.

c. Mereferensikan kepada orang lain.

d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.

Berbagai penyataan yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, maka

mampu menjadi media yang sangat baik guna mengukur loyalitas pasien. Selain

itu, instrumen ataupun pernyataan yang dikemukakan oleh Griffin (2003)

dianggap sesuai untuk menguji loyalitas pasien yang dikembangkan dalam

penelitian ini.
15

2.2.3 Kepuasan Pelanggan


Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan kepuasan sebagai perasaan

senang atau kecewa individu yang timbul karena membandingkan kinerja yang

dipersepsikan (produk atau jasa) terhadap ekspektasi pelanggan tersebut. Ismajli

et al (2014) menyatakan bahwa kepuasan merupakan hasil dari nilai yang diterima

dibandingkan dengan nilai yang diharapkan oleh pelanggan. Ismajli et al (2014)

juga menjelaskan bahwa konsumen yang memberikan penilaian positif terhadap

jasa memiliki keyakinan bahwa konsumen telah memilih pilihan terbaik dari

berbagai alternatif yang ada.

Shpetim (2012) juga mengemukakan 5 indikator dalam penelitiannya,

sebagai berikut:

1. Sangat puas dengan pelayanan di toko ini dibandingkan dengan toko lainnya.
2. Secara keseluruhan merasa sangat puas dengan pelayanan berdasarkan

pengalaman yang didapatkan.


3. Puas dengan harga/ kemudahan yang diterima.
4. Secara umum, puas dengan pelayanan yang diberikan.
5. Secara umum, memberikan pelayanan dan penanganan keluhan yang sangat

memuaskan.

Kepuasan pelanggan merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi

laba suatu organisasi jasa. Hal ini didasarkan pada pemikiran Lupiyoadi (2013)

yaitu ketika kualitas pelayanan meningkat, maka kepuasan juga akan meningkat

dengan tujuan untuk mempertahankan pelanggan yang pada akhirnya akan

menghasilkan laba yang lebih besar.

Suatu organisasi yang bergerak di bisnis jasa perlu melakukan pengukuran

kepuasan, karena pengukuran kepuasan dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam

perumusan strategi organisasi melalui memperoleh berbagai informasi mengenai

kepuasan konsumen dengan melakukan sistem keluhan dan saran melalui


16

komunikasi dua arah untuk menampung saran dan keluhan pelanggan, survei

kepuasan pelanggan melalui survei berkala dengan secara langsung memberikan

sejumlah pertanyaan seperti pembelian ulang terhadap produk atau jasa yang

ditawarkan perusahaan, belanja konsumen yang misterius yaitu mengumpulkan

informasi mengenai kekuatan dan kelemahan pesaingnya dan analisis hilangnya

pelanggan dengan pengontakan kembali pelanggan dan mencari tahu hal-hal yang

menyebabkan pelanggan tersebut berhenti membeli (Kotler dan Keller, 2009).


17

2.3 Penelitian Terdahulu


Adapun penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan

dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

No. Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian


1. Gunawan Kualitas Layanan dan Variabel independen:
(2011) Loyalitas Pasien (Studi Kualitas pelayanan
pada Rumah Sakit Tangibles Berpengaruh
Umum Swasta di Kota Reliability Berpengaruh
Singaraja-Bali) Responsiveness Berpengaruh
Assurance Berpengaruh
Emphaty Tidak berpengaruh
Variabel dependen: Berpengaruh
loyalitas
2. Tarigan Pengaruh Presepsi Variabel independen:
(2009) tentang Mutu Tangibles Tidak ada hubungan
Pelayanan Kesehatan dengan kepuasan
terhadap Kepuasan Reliability Ada hubungan dengan
Pasien Partikulir dan kepuasan
Hubungannya dengan Responsiveness Ada hubungan dengan
Loyalitas terhadap kepuasan
RSUD dr. H. Assurance Ada hubungan dengan
Kumpulan Pane Tebing kepuasan
Tinggi Tahun 2009 Emphaty Ada hubungan dengan
kepuasan
Variabel dependen:
Kepuasan Ada hubungan tingkat
Loyalitas kepuasan dengan
loyalitas pasien
3. Saragih Pengaruh Mutu Variabel independen:
(2010) Pelayanan Kesehatan Tangibles Berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas Reliability Tidak berpengaruh
Pasien Rumah Sakit Responsiveness signifikan
Umum Herna Medan Assurance Berpengaruh signifikan
Emphaty Berpengaruh signifikan
Variabel dependen:
loyalitas Berpengaruh signifikan
4. Khasana Analisis Pengaruh Variabel independen:
h dan Kualitas Pelayanan Wujud fisik Berpengaruh signifikan
Octarina terhadap Kepuasan Kehandalan Berpengaruh signifikan
(2011) Konsumen RS St. Daya tanggap Berpengaruh signifikan
Elisabeth Semarang Jaminan kepastian Berpengaruh signifikan
Empati Berpengaruh signifikan
Variabel dependen:
Kepuasan konsumen
18

No. Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian


5. Puspita Pengaruh Kualitas Variabel independen: Kualitas layanan
dan Layanan terhadap Kualitas layanan berpengaruh terhadap
Mocham Loyalitas dengan Variabel intervening: kepuasan pasien
ad (2011) Mediasi Kepuasan Kepuasan pasien Kualitas layanan
Pasien Rawat Inap Variabel dependen: berpengaruh secara
pada Keluarga Sehat Loyalitas pasien langsung terhadap
Hospital Pati loyalitas
Kepuasan pasien
berpengaruh terhadap
loyalitas
Kualitas layanan
berpengaruh secara tidak
langsung terhadap
loyalitas melalui
kepuasan pasien
6. Sugesti, Hubungan Persepsi Variabel independen:
Zaenal Pasien Rawat Jalan Bukti langsung Berhubungan
dan tentang Mutu Kehandalan Berhubungan
Ernawati Pelayanan Dokter Daya tanggap Berhubungan
(2013) dengan Kepuasan Jaminan kepastian Berhubungan
Pasien Rawat Jalan di Empati Berhubungan
RSUD Kota Salatiga Variabel dependen:
Tahun 2013 Kepuasan pasien
7. Fitriani Pengaruh Kualitas Variabel independen: Kualitas pelayanan
(2014) Pelayanan terhadap Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh
Loyalitas Melalui Variabel intervening: terhadap loyalitas pasien
Kepuasan Pasien Kepuasan pasien (b1 = 0,275; p value=
Pengguna BPJS di Variabel dependen: 0,000).
Rawat Inap RSUD Dr. Loyalitas pasien Kualitas pelayanan
Moewardi mempunyai pengaruh
terhadap kepuasan pasien
(b2 = 0,260; p value =
0,000).
Kepuasan pasien
mempunyai pengaruh
terhadap loyalitas pasien
(b3 = 0,867; p-value =
0,010).
Kualitas pelayanan
mempunyai pengaruh
tidak langsung terhadap
loyalitas pasien melalui
kepuasan pasien (p2*p3
= 0,225 < p1 = 0,275).
19

2.4 Kerangka Teori


Berdasarkan teori dari Parasuraman et al (1988), Rousan et al (2010) dan

Shpetim (2012) menyatakan bahwa loyalitas pasien terbentuk berdasarkan:

Kepuasan
Tangibility

Reliability

Responsiveness Kualitas
Pelayanan Loyalitas
Assurance

Emphaty
Kepercayaan

= Area Penelitian
= Tidak Diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Teori (Parasuraman et al, 1988; Rousan et al, 2010;
Shpetim, 2012

2.5 Kerangka Konsep

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan terarah akan alur

penelitian ini digambarkan dalam kerangka konsep seperti berikut ini:

Variabel Independen Variabel Intervening Variabel Dependen

Tangibility Kepuasan
Pasien
Reliability H1 H2

Kualitas H3 Loyalitas
Responsiveness
Pelayanan Pasien
H4
Assurance
= Berpengaruh langsung
Emphaty = Berpengaruh melalui variabel mediasi

Gambar 2.2 Kerangka Konsep


20

2.6 Hipotesis Penelitian


Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Adanya hubungan bukti fisik dengan kepuasan pasien peserta JKN di

Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016.


2. Adanya hubungan kehandalan dengan kepuasan pasien peserta JKN di

Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016.


3. Adanya hubungan daya tanggap dengan kepuasan pasien peserta JKN di

Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016.


4. Adanya hubungan jaminan dengan kepuasan pasien peserta JKN di

Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016.


5. Adanya hubungan empati dengan kepuasan pasien peserta JKN di

Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Berdasarkan klasifikasi tujuannya, penelitian ini termasuk ke dalam jenis

explanatory research. Sedangkan metode penelitiannya adalah survey

explanatory. Cakupan waktu (time horizon) penelitian ini bersifat cross sectional

atau one shot karena data hanya dikumpulkan dalam suatu waktu tertentu yakni

pada tahun 2016. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasaan pasien,

sedangkan variabel independen adalah bukti fisik, kehandalan, daya tanggap,

jaminan dan asuransi.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan November tahun 2015 sampai dengan

bulan Juli tahun 2016 di Poliklinik Semen Padang Hospital.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi target populasi adalah seluruh

konsumen yang menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai sarana

mendapatkan layanan kesehatan di Poliklinik Semen Padang Hospital.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian orang yang menggunakan

JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital.


22

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti

dan dianggap mewakili seluruh populasi. Jumlah sampel ditentukan dengan

menggunakan rumus Lameshow

Z 21 /2 P(1P)
n
d2

1.96 2.0,7652 (10,7652 )


n
0,12

0,69
0,01

n69

Keterangan :

n = Besar sampel minimum

z = Nilai baku distribusi normal untuk α = 0,05 dengan CI 95 % (1,96)

P = Proporsi pasien rawat inap dengan kategori tidak puas ditetapkan

76,52% (0,7652)(41)

d = Besar sampel penyimpangan absolut yang bisa diterima = 0,1

Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan rumus tersebut

diperoleh jumlah sampel minimal yang dibutuhkan sebanyak 69 responden dan

untuk menghindari non response maka di ambil sampel cadangan 10% dari

sampel minimal sehingga besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 160

responden.

Penarikan sampel dilakukan dengan teknik nonprobability sampling,

dimana setiap elemen di dalam populasi tidak mempunyai peluang yang diketahui

atau ditentukan sebelumnya untuk terpilih sebagai subjek sampel. Pengambilan


23

sampel dengan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel secara

sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan.

3.3.3 Kriteria Sampel


Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kriteria Inklusi

a. Bersedia menjadi responden dan dapat berkomunikasi dengan baik.

b. Responden mampu menjawab pertanyaan yang terdapat dalam

kuesioner, bagi responden yang kesulitan untuk mengisi kuesioner

dapat dibantu oleh pendampingnya.

c. Peserta JKN Non PBI (peserta mandiri).

2. Kriteria Eksklusi
Pasien yang pertama kali melakukan kunjungan di Poliklinik di

Semen Padang Hospital.

3.4 Definisi Operasional


Pada penelitian pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien

peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital ini yang menjadi Variabel

independen terdiri dari kualitas pelayanan berupa dimensi kehandalan (reliability),

daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty) dan bukti

fisik (tangible). Sedangkan variabel dependen adalah kepuasaan pasien. Untuk

pengukuran dan pengumpulan data perlu dilakukan definisi operasional variabel

agar tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan.

Batas operasional variabel tersebut didefinisikan sebagai berikut :


24

3.4.1 Variabel Independen (Kualitas Pelayanan)


3.4.1.1 Bukti Fisik (Tangibles)
Definisi : Fasilitas yang dapat dilihat dan digunakan rumah sakit dalam upaya

memenuhi kepuasan pasien seperti gedung rumah sakit, fasilitas

pelayanan, penampilan karyawan dan lain lain.

Cara Ukur : Self administered survey.

Alat Ukur : Kuesioner.

Hasil Ukur : Diketahui persepsi pasien terhadap indikator-indikator tangibles

yang diukur dengan skala likert.

Skala Ukur : Ordinal

3.4.1.2 Kehandalan (Reliability)


Definisi : Kemampuan yang diberikan oleh tenaga medis dalam hal meliputi

kemampuan mendiagnosis penyakit dan menyembuhkan ataupun

mengurangi keluhan pasien.

Cara Ukur : Self administered survey.

Alat Ukur : Kuesioner.

Hasil Ukur : Diketahui persepsi pasien terhadap indikator-indikator reliability

yang diukur dengan skala likert.

Skala Ukur : Ordinal

3.4.1.3 Daya Tanggap (Responsiveness)


Definisi : Penilaian terhadap kemampuan tenaga medis berupa sikap tanggap,

mau mendengarkan dan merespon pasien dalam upaya memuaskan

pasien, meliputi mampu memberikan informasi secara benar dan

tepat, tidak menunjukan sikap sibuk dan mampu memberikan

pertolongan dengan segera.


25

Cara Ukur : Self administered survey.

Alat Ukur : Kuesioner.

Hasil Ukur : Diketahui persepsi pasien terhadap indikator-indikator

responsiveness yang diukur dengan skala likert.


Skala Ukur : Ordinal

3.4.1.4 Jaminan (Assurance)


Definisi : Kemampuan tenaga medis dalam menimbulkan kepercayaan dan

keyakinan pasien melalui pengetahuan, kesopanan serta

menghargai perasaan pasien.

Cara Ukur : Self administered survey.

Alat Ukur : Kuesioner.

Hasil Ukur : Diketahui persepsi pasien terhadap indikator-indikator assurance

yang diukur dengan skala likert.


Skala Ukur : Ordinal

3.4.1.5 Empati (Emphaty)


Definisi : Kemampuan atau kesediaan petugas memberikan perhatian yang

bersifat pribadi, seperti bersikap ramah, memahami kebutuhan dan

peduli kepada pasiennya.

Cara Ukur : Self administered survey.

Alat Ukur : Kuesioner.

Hasil Ukur : Diketahui persepsi pasien terhadap indikator-indikator emphaty

yang diukur dengan skala likert.

Skala Ukur : Interval.


26

3.4.2 Variabel Dependen


3.4.2.1 Kepuasaan Pasien
Definisi : Sikap dari pasien poliklinik terhadap seluruh kualitas pelayanan,

yang meliputi: tangible, reliability, responsiveness, assurance dan

empathy.

Cara Ukur : Self adminisetred survey.

Alat Ukur : Kuesioner.

Hasil Ukur : Diketahui persepsi pasien terhadap indikator-indikator kepuasan

pasien yang diukur dengan skala likert.

Skala Ukur : Ordinal

3.5 Sumber, Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

3.5.1 Sumber Data


Penelitian ini menggunakan data primer dengan melakukan studi lapangan

untuk memperoleh data melalui kuesioner dari responden.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan kuesioner yang di adaptasi dari Rousan tahun 2010, dengan

memberikan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden dengan cara

memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia. Kuesioner yang digunakan

adalah kuesioner dengan pertanyaan tertutup dilengkapi dengan kategori jawaban

yang telah tersedia, selanjutnya responden diminta untuk memilih salah satu

jawaban dari daftar yang telah disediakan.

3.5.3 Pengolahan data


Setelah data terkumpul kemudian data diolah dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Editing
27

Pengecekan kembali kuesioner pertanyaan, apakah sudah terjawab

dengan jelas dan lengkap. Melakukan perbaikan apabila ditemukan

data yang salah sebelum diolah.


2. Coding

Setelah semua data primer terkumpul, maka peneliti memberikan kode

pada kuesioner yang telah terkumpul tersebut untuk memudahkan

dalam pengolahan.

3. Tabulating
Data yang telah diedit dan diberi kode lalu diolah dalam bentuk tabel.
4. Entry
Pengentrian data menggunakan master tabel sesuai dengan nomor

responden yang telah ditentukan sebelumnya. Pengolahan data

dilakukan dengan bantuan program komputerisasi.


5. Cleaning
Peneliti melakukan pengecekan kembali terhadap data yang sudah di

entry apakah ada kesalahan atau tidak.

3.6 Analisis Data


Agar data yang terkumpul dapat bermanfaat, maka data yang telah diolah

akan dianalisis sehingga dapat digunakan untuk mengintrepretasikan sebagai

dasar dalam pengambilan keputusan terkait hasil penelitian. Analisis data

dilakukan dengan menggunakan program pengolah data komputerisasi.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap seluruh variabel untuk mengetahui

distribusi frekuensi masing-masing variabel yang diteliti, baik variabel

dependen: kepuasan pasien maupun independen: mutu pelayanan (kehandalan,

daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik). Data tersebut dianalisis secara

deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sehingga


28

karakteristik setiap variabel dapat diketahui dan memudahkan dalam

melakukan analisis bivariat.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji statistik Chi Square (X2) dengan

tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) untuk melihat hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen. Bila p-value < 0,05 menunjukkan bahwa

ada hubungan yang bermakna antara variabel independen dengan variabel

dependen.

3. Analisis Multivariat
29

BAB IV

HASIL PENELITIAN

1.1 Gambaran Rumah Sakit Semen Padang

1.1.1 Sejarah Semen Padang Hospital

Perjalanan Semen Padang Hospital (SPH) sudah dimulai sejak tahun 1970.

Semen Padang Hospital berawal dari sebuah klinik yang dibentuk pada tahun

1970. Klinik tersebut adalah Klinik kesehatan PT Semen Padang dan kemudian

berubah menjadi Unit Biro Kesehatan.

Seiring dengan kebutuhan akan layanan kesehatan, Unit Biro Kesehatan

berkembang menjadi Rumah Sakit Semen Padang pada tahun 1907. Peran sebagai

Rumah Sakit mulai dijalankan oleh manajemen Rumah Sakit Semen Padang

dengan terus melakukan pengembangan dan perubahan Badan Hukum Yayasan

Rumah sakit Semen Padang menjadi Yayasan Semen Padang pada tahun 2009.

Sebagai bukti kinerja layanan yang berstandar kepada pasien, Rumah Sakit

Semen Padang sudah lulus penuh 3 tahun akreditasi nasional dengan lima bidang

pelayanan kepada pasien pada tahun 2012. Soft opening semen padang hospital

dilaksanan pada tanggal 18 maret 2013 dan peresmiannya (grand opening) mulai

beroperasi untuk umum pada tanggal 5 juli 2013 (Semen Padang Hospital, 2014).

1.1.2 Visi dan misi Semen Padang Hospital

Semen Padang Hospital merupakan rumah sakit tipe C dengan konsep

mall yang terletak di Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia. Rumah sakit ini
30

memiliki visi dan misi dalam meningkatkan kualitasnya. Visi-nya yaitu menjadi

Rumah Sakit Umum terbaik di Sumatera dan bertaraf Internasional dan memiliki

misi sebagai berikut: (Semen Padang Hospital, 2014)

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi pelanggan dengan

tenaga medis yang kompeten dan didukung oleh peralatan dan teknologi

kedokteran yang handal.


2. Menunjang tanggung jawab sosial PT Semen Padang (CSR) berupa

penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat sehingga

terwujudnya pola hidup sehat


3. Membantu perekonomian nasional dengan berusaha mengurangi

pengeluaran devisa untuk berobat ke luar negeri.

Motto dari Semen Padang Hospital ini adalah we serve beyond expectation,

Serving by heart for a better healthier life.

1.1.3 Pelayanan dan Sarana Prasarana

Semen Padang Hospital merupakan rumah sakit swasta di kota Padang

yang berstandar Internasional. Dilihat dari Sumber Daya Manusia (SDM) dan

fasilitas, RS ini memiliki keunggulan SDM spesialistik yang lebih lengkap serta

saran prasarana dan penunjang medis yang cukup canggih. Pelayanan di Semen

Padang Hospital berupa layanan rawat jalan, layanan rawat inap dan layanan

pendukung medis. Adapun fasilitas-fasilitas yang membantu pelayanan dalam

memenuhi kebutuhan pasien. Layanan rawat jalan berupa poliklinik yang ada di

Semen Padang Hospital, diantaranya poli paru, poli kulit dan kelamin, poli gigi,

poli syaraf, poli anak, poli THT, poli bedah, poli umum, poli penyakit dalam, poli

jantung, poli mata, poli kebidanan dan kandungan. Layanan rawat jalan pasien

dan layanan rawat inap termasuk dalam pelayanan medis dan penunjang medis.
31

Pelayanan medis di Semen Padang Hospital terbagi atas 4 pelayanan

medis yaitu pelayanan medik dasar, pelayanan medik gigi dan mulut, pelayanan

gawat darurat, dan pelayanan medik spesialis lainnya.

1. Pelayanan medik dasar terbagi atas:


a. Penyakit dalam (9 dokter)
b. Kesehatan anak (3 dokter)
c. Bedah (11 dokter)
d. Obstetric dan genekologi (5 dokter)
2. Pelayanan medik gigi dan mulut terdiri atas dokter gigi (3 dokter) dan

dokter gigi spesialis (3 dokter).


3. Pelayanan gawat darurat di Semen Padang Hospital melayani selama 24

jam dan 7 hari seminggu.


4. Pelayanan medik spesialis lain terdiri atas:
a. Mata (2 dokter)
b. Telinga hidung tenggorokan (7 dokter)
c. Syaraf (3 dokter)
d. Jantung dan pembuluh darah (3)
e. Kulit dan kelamin (2 dokter)
f. Kedokteran jiwa (2 dokter)
g. Paru (3 dokter)
h. Orthopedic (2 dokter)
i. Urologi (2 dokter)
j. Bedah plastik (1 dokter)
k. Dokter umum (18 dokter)

Adapun pelayanan medis lain seperti perawatan intensif, pelayanan darah

untuk transfusi, pelayanan gizi, pelayanan farmasi, sterilisasi instrumen, dan

rekam medik.

Selain pelayanan medis juga ada pelayanan penunjang medis yaitu

radiologi (2 dokter), patologi klinik (3 dokter), anestesiologi (5 dokter), dan

patologi anatomi (2 dokter). Adapun penunjang medis lainnya seperti:

1. Laundry/linen
2. Jasa boga/dapur
3. Teknik dan pemeliharaan fasilitas
4. Pengelolaan limbah
5. Gudang
6. Ambulance
32

7. Komunikasi
8. Kamar jenazah
9. Pemadam kebakaran
10. Pengelolaan gas medik
11. Penampungan air bersih

Sarana prasarana yang ada di Semen Padang Hospital yaitu ruang gawat

darurat, ruang rawat jalan, ruang rawat inap, ruang bedah, ruang rawat intensif,

ruang isolasi, ruang radiologi, ruang laboratorium klinik, ruang farmasi, ruang

gizi, ruang rehabilitasi medik (fisiotherapy), ruang pemelihara sarana prasarana,

ruang pengelolaan limbah, ruang sterilisasi, ruang laundry, ruang pemulasaraan

jenazah, ruang administrasi lantai 6, ruang gedung, ruang sanitasi, ambulan, ruang

komite medis (lantai 6), ruang pusat penyuluhan kesehatan masyarakat rumah

sakit (PKMRS) di ruang serbaguna, ruang pertemuan di ruang serbaguna, sistem

informasi RS, listrik, air, gas medis, limbah cair, limbah padat, penanganan

kebakaran, perangkat komunikasi 24 jam, dan tempat tidur. Rincian tempat tidur

yang ada di Semen Padang Hospital yaitu:

1. VVIP = 5 tempat tidur


2. VIP = 20 tempat tidur
3. Kelas 1 = 42 tempat tidur
4. Kelas 2 = 23 tempat tidur
5. Kelas 3 = 53 tempat tidur
6. HCU = 3 tempat tidur
7. ICU = 2 tempat tidur
8. CVCU = 2 tempat tidur
9. PERINA = 5 tempat tidur
10. OK = 4 tempat tidur
11. Isolasi = 5 tempat tidur
12. Lainnya (PRASAT) = 1 tempat tidur
13. Tempat tidur bayi = 10 tempat tidur
14. IGD = 12 tempat tidur

Jadi, total seluruh tempat tidur di Semen Padang Hospital yaitu 187 tempat

tidur (Semen Padang Hospital, 2014).


33

1.2 Gambaran Karakteristik Responden


Penelitian lapangan untuk memperoleh data primer dilakukan pada bulan

februari tahun 2016. Dalam penelitinan ini sebanyak 200 kuesioner

didistribusikan pada responden Poliklinik Semen Padang Hospital dan hanya 165

yang dikembalikan dengan tingkat pengembalian atau response rate sebesar

82,5%. Setelah diverifikasi, sebesar 160 kuesioner yang diolah dalam penelitian

ini.

I.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan, dan


Pekerjaan
Karakteristik responden di Semen Padang Hospital berdasarkan umur,

pendidikan, dan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.1:

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan, dan


Pekerjaan di Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016
Karakteristik Responden f %
Umur
13 – 17 tahun (Remaja) 3 1.9
18 – 45 tahun (Dewasa) 43 26.9
46 – 59 tahun (Dewasa Tua) 53 33.1
> 60 tahun (Lansia) 61 38.1
Pendidikan
Tidak Sekolah 3 1.9
SD 21 13.1
SMP 20 12.5
SMA 66 41.2
Perguruan Tinggi 50 31.2
Pekerjaan
Tidak Bekerja 12 7.5
Ibu Rumah Tangga 59 36.9
Wirausaha/ Pedagang 9 5.6
Karyawan Swasta 15 9.4
PNS 22 13.8
BUMN 2 1.2
TNI/ Polri 2 1.2
Mahasiswa 4 2.5
Pensiunan 24 15.0
Dan Lain-lain 11 6.9
Total per variabel 160 100
34

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa responden dalam penelitian ini

paling banyak terdapat pada umur lebih dari 60 tahun sebanyak 61 orang (38.1%),

sedangkan paling sedikit terdapat pada rentangan umur 13–7 tahun sebanyak 3

orang (1.9%). Karakteristik pendidikan responden paling banyak yaitu pada

tingkat SMA sebanyak 66 orang (41.2%), sedangkan pendidikan responden paling

sedikit yaitu tidak sekolah sebanyak 3 orang (1.9%). Karakteristik pekerjaan

responden paling banyak yaitu pada ibu rumah tangga sebanyak 59 orang

(36.9%), sedangkan pekerjaan responden paling sedikit yaitu BUMN dan TNI/

Polri sebanyak 2 orang (1.2%).

1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Poliklinik yang Dituju


Karakteristik responden di Semen Padang Hospital berdasarkan poliklinik

yang dituju dapat dilihat pada tabel 4.2:

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Poliklinik yang Dituju di


Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016
Poliklinik f %
Bedah 17 10.6
Jantung 15 9.4
Kandungan 3 1.9
Kulit 1 0.6
Mata 5 3.1
Onkologi 1 0.6
Orthopedi 12 7.5
Paru 8 5.0
Penyakit Dalam 70 43.8
Saraf 24 15.0
THT 2 1.2
Urologi 2 1.2
Total 160 100

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa poliklinik yang dituju responden

paling banyak terdapat pada Poliklinik Penyakit Dalam sebanyak 70 orang

(43.8%), sedangkan poliklinik yang dituju responden paling sedikit terdapat pada

Poliklinik Kulit dan Onkologi sebanyak 1 orang (0.6%).


35

1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan


Karakteristik responden di Semen Padang Hospital berdasarkan jumlah

kunjungan dapat dilihat pada tabel 4.3:

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan di


Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016
Kunjungan f %
2 – 5 kali 83 51.9
6 – 10 kali 36 22.5
> 10 kali 41 25.6
Total 160 100

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa jumlah kunjungan responden

paling banyak terdapat pada 2 – 5 kali kunjungan sebanyak 83 orang (51.9%),

sedangkan jumlah kunjungan responden paling sedikit terdapat pada 6 – 10 kali

kunjungan sebanyak 36 orang (22.5%).

1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kepesertaan JKN


Karakteristik responden di Semen Padang Hospital berdasarkan

kepesertaan JKN dapat dilihat pada tabel 4.4:

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Kepesertaan JKN di


Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016
Kepesertaan JKN f %
PNS 62 38.8
TNI/ Polri 4 2.5
Jamsostek 13 8.1
Peserta JKN Mandiri 81 50.6
Total 160 100

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa karakteristik responden

berdasarkan kepesertaan JKN paling banyak terdapat pada peserta JKN mandiri

sebanyak 81 orang (50.6%), sedangkan kepesertaan JKN responden paling sedikit

terdapat pada TNI/ Polri sebanyak 4 orang (2.5%).


36

1.3 Analisis Univariat


1.3.1 Kepuasan Pasien

Distribusi frekuensi kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan di

Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan


di Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016

Kepuasaan f %
Tidak Puas 80 47,1
Puas 90 52,9
Total 170 100

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa persentase pasien yang menyatakan

tidak puas dan puas terhadap pelayanan di Poliklinik Semen Padang Hospital

Tahun 2016 hampir sama, yaitu puas sebanyak 90 orang (52,9%) dan tidak puas

sebanyak 80 orang (47,1%).

Distribusi frekuensi kepuasan pasien di Semen Padang Hospital tahun 2016

dapat dilihat pada tabel 4.11. Indikator (pernyataan) pada kepuasan pasien yang

terdiri dari K1, K2, K3, K4 dan K5. K1 yaitu dibandingkan dengan rumah sakit

lain yang pernah dikunjungi saya sangat puas dengan layanan di Poliklinik Semen

Padang Hospital, K2 yaitu berdasarkan pengalaman, saya sangat puas dengan

pelayanan di Poliklinik Semen Padang Hospital, K3 yaitu saya merasa puas

dengan kesesuaian iuran jaminan kesehatan yang telah saya bayarkan dengan

pelayanan kesehatan yang saya terima di poliklinik Semen Padang Hospital, K4

yaitu secara umum, saya sangat puas dengan pelayanan yang diberikan di

Poliklinik Semen Padang Hospital dan, K5 yaitu secara umum, Poliklinik Semen

Padang Hospital menawarkan berbagai jenis pelayanan yang memuaskan.


37

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien di Semen Padang Hospital


Tahun 2016
SS S N TS STS RS TCR Ket
Indikator
f % f % f % f % f %
K1 76 47.5 68 42.5 14 8.8 1 0.6 1 0.6 4.36 87.2 Puas
K2 71 44.4 72 45.0 16 10.0 - - 1 0.6 4.33 86.6 Puas
K3 55 34.4 79 49.4 15 9.4 8 5.0 3 1.9 4.09 81.8 Puas
K4 59 36.9 85 53.1 15 9.4 - - 1 0.6 4.26 85.2 Puas
K5 54 33.8 93 58.1 11 6.9 2 1.2 - - 4.24 84.8 Puas
Rata-rata 4.25 85 Puas

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa distribusi frekuensi kepuasan pasien

dengan rata-rata skor jawaban responden tertinggi terdapat pada indikator K1

(dibandingkan dengan rumah sakit lain yang pernah dikunjungi saya sangat puas

dengan layanan di Poliklinik Semen Padang Hospital) dan TCR sebesar 87,2%.

Sedangkan rata-rata skor jawaban responden terendah terdapat pada K3 (Saya

merasa puas dengan kesesuaian iuran jaminan kesehatan yang telah saya bayarkan

dengan pelayanan kesehatan yang saya terima di poliklinik Semen Padang

Hospital) dengan TCR 81,8%. Secara keseluruhan, TCR kepuasan pasien sebesar

85% yang berarti pasien peserta JKN di Semen Padang Hospital tahun 2016

termasuk dalam kriteria puas dengan pelayanan yang diberikan.

1.3.2 Distribusi Frekuensi Kualitas Pelayanan


1.3.2.1 Distribusi Frekuensi Bukti Fisik (Tangibility)

Distribusi frekuensi bukti fisik RS dalam memberikan pelayanan kepada

pasien dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Bukti Fisik di Poliklinik Semen Padang


Hospital Tahun 2016

Bukti Fisik f %
Kurang Baik 81 47,6
Baik 89 52,4
Total 170 100
38

Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa persentase pasien yang menyatakan bukti

fisik pelayanan di Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016 hampir sama,

yaitu baik sebanyak 89 orang (52,4%) dan kurang baik sebanyak 81 orang

(47,6%).

Distribusi frekuensi tangibility di Semen Padang Hospital tahun 2016 dapat

dilihat pada tabel 4.5. Indikator (pernyataan) pada dimensi tangibility ini terdiri

dari T1, T2, T3, T4, T5 dan T6. T1 yaitu furnitur (meja, kursi) di Poliklinik

Semen Padang Hospital nyaman dan modern; T2 yaitu desain interior (a) dan

eksterior (b) di Poliklinik Semen Padang Hospital terlihat menarik; T3 yaitu

penampilan satpam (a), petugas administrasi (b), perawat di poliklinik (c), dokter

di poliklinik (d), petugas laboratorium (e), petugas apotek (f) Semen Padang

Hospital terlihat rapi dan bersih; T4 yaitu tersedia peralatan dan teknologi yang

terbaru (mutakhir) seperti USG 4D, MRI, CT-Scan, dan lain-lain; T5 yaitu

tersedianya brosur, pamflet, dan banner tentang informasi kesehatan dan; T6 yaitu

ruangan di Poliklinik Semen Padang Hospital terlihat bersih.

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tangibility di Semen Padang Hospital Tahun


2016
SS S N TS STS RS TCR Ket
Indikator
f % F % f % f % f %
T1 69 43.1 86 53.8 5 3.1 - - - - 4.4 88.0 Baik
T2a 71 44.4 81 50.6 8 5.0 - - - - 4.39 87.8 Baik
T2b 69 43.1 83 51.9 8 5.0 - - - - 4.38 87.6 Baik
T3a 71 44.4 79 49.4 10 6.2 - - - - 4.38 87.6 Baik
T3b 68 42.5 83 51.9 8 5.0 1 0.6 - - 4.36 87.2 Baik
T3c 71 44.4 81 50.6 6 3.8 2 1.2 - - 4.38 87.6 Baik
T3d 74 46.2 78 48.8 7 4.4 1 0.6 - - 4.41 88,2 Baik
T3e 66 41.2 82 51.2 11 6.9 1 0.6 - - 4.33 86.6 Baik
T3f 69 43.1 81 50.6 9 5.6 1 0.6 - - 4.36 87.2 Baik
T4 56 35.0 66 41.2 37 23.1 1 0.6 - - 4.11 82.2 Baik
Cukup
T5 46 28.8 61 38.1 29 18.1 13 8.1 11 6.9 3.74 74.8
Baik
T6 80 50.0 78 48.8 2 1.2 - - - - 4.49 89.8 Baik
Rata-rata 4.31 86.2 Baik
T2 4.38 87.6 Baik
39

T3 4.37 87.4 Baik


Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa distribusi frekuensi tangibility

dengan rata-rata skor jawaban responden tertinggi terdapat pada indikator T6

(ruangan di Poliklinik Semen Padang Hospital terlihat bersih) dan TCR sebesar

89,8%. Sedangkan, rata-rata skor jawaban responden terendah terdapat pada T5

(tersedianya brosur, pamflet dan banner tentang informasi kesehatan) dengan TCR

sebesar 89,8%. Secara keseluruhan, TCR dimensi tangibility sebesar 86,2 yang

berarti kualitas pelayanan berdasarkan tangibility yang diberikan kepada pasien

peserta JKN di Semen Padang Hospital tahun 2016 relatif baik.

1.3.2.2 Distribusi Frekuensi Kehandalan (Reliability)

Distribusi frekuensi kehandalan RS dalam memberikan pelayanan kepada

pasien dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Kehandalan di Poliklinik Semen Padang


Hospital Tahun 2016

Kehandalan f %
Tidak Baik 65 38,2
Baik 105 61,8
Total 170 100

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa lebih dari separoh pasien menyatakan

kehandalan Poliklinik Semen Padang Hospital dalam memberikan pelayanan

Tahun 2016 dalam kategori baik yaitu sebanyak 105 orang (61,8%).

Distribusi frekuensi reliability di Semen Padang Hospital tahun 2016 dapat

dilihat pada tabel 4.6. Indikator (pernyataan) dimensi reliability terdiri dari RE1,

RE2, RE3, RE4, dan RE5. RE1 yaitu petugas administrasi Semen Padang

Hospital mempunyai kemampuan dan kehandalan yang baik dalam memahami


40

kebutuhan pasien; RE2 yaitu satpam (a), petugas administrasi (b), perawat di

poliklinik (c), dokter di poliklinik (d), petugas laboratorium (e), petugas apotek (f)

Semen Padang Hospital memberikan pelayanan secara cepat dan tidak berbelit-

belit; RE3 yaitu adanya kemudahan pasien untuk mendaftarkan diri di Poliklinik

Semen Padang Hospital; RE4 yaitu adanya kemudahan transportasi bagi pasien

yang membutuhkan seperti kursi roda; dan RE5 yaitu hasil pencatatan medis

pasien dapat dipercaya oleh pasien kebenarannya.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Reliability di Semen Padang Hospital Tahun


2016
SS S N TS STS RS TCR Ket
Indikator
f % f % f % f % f %
RE1 47 29.4 82 51.2 26 16.2 5 3.1 - - 4.07 81.4 Baik
RE2a 47 29.4 95 59.4 16 10.0 2 1.2 - - 4.17 83.4 Baik
RE2b 47 29.4 87 54.4 17 10.6 8 5.0 1 0.6 4.07 81.4 Baik
RE2c 52 32.5 89 55.6 15 9.4 4 2.5 - - 4.18 83.6 Baik
RE2d 59 36.9 85 53.1 13 8.1 2 1.2 1 0.6 4.24 84.8 Baik
RE2e 54 33.8 82 51.2 22 13.8 2 1.2 - - 4.18 83.6 Baik
RE2f 52 32.5 82 51.2 18 11.2 5 3.1 3 1.9 4.09 81.8 Baik
Cukup
RE3 34 21.2 73 45.6 36 22.5 15 9.4 2 1.2 3.76 75.2
Baik
Cukup
RE4 38 23.8 79 49.4 38 23.8 4 2.5 1 1.6 3.93 78.6
Baik
RE5 43 26.9 90 56.2 26 16.2 1 0.6 - - 4.09 81.8 Baik
Rata-rata 4.08 81.4 Baik
RE2 4.15 83 Baik
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa distribusi frekuensi reliability

dengan rata-rata skor jawaban responden tertinggi terdapat pada indikator RE2d

(dokter di Poliklinik Semen Padang Hospital memberikan pelayanan secara cepat

dan tidak berbelit-belit) dan TCR sebesar 84,8%. Sedangkan, rata-rata skor

jawaban responden terendah terdapat pada indikator RE3 (adanya kemudahan

pasien untuk mendaftarkan diri di Poliklinik Semen Padang Hospital) dengan

TCR 75,2%. Secara keseluruhan, TCR dimensi reliability sebesar 81.4% yang

berarti kualitas pelayanan berdasarkan reliability yang diberikan kepada pasien

peserta JKN di Semen Padang Hospital tahun 2016 relatif baik.


41

1.3.2.3 Distribusi Frekuensi Daya Tanggap (Responsiveness)

Distribusi frekuensi daya tanggap RS dalam memberikan pelayanan kepada

pasien dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Daya Tanggap di Poliklinik Semen Padang


Hospital Tahun 2016

Daya Tangap f %
Tidak Baik 43 25,3
Baik 127 74,7
Total 170 100

Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa sebagian besar pasien menyatakan

daya tanggap Poliklinik Semen Padang Hospital dalam memberikan pelayanan

Tahun 2016 dalam kategori baik yaitu sebanyak 127 orang (74,7%).

Distribusi frekuensi responsiveness di Semen Padang Hospital tahun 2016

dapat dilihat pada tabel 4.7. Indikator (pernyataan) pada dimensi responsiveness

terdiri dari R1, R2, R3 dan R4. R1 yaitu satpam (a), petugas administrasi (b),

perawat di poliklinik (c), dokter di poliklinik (d), petugas laboratorium (e),

petugas apotek (f) Semen Padang Hospital ramah dalam melayani pasien. R2

yaitu satpam (a), petugas administrasi (b), perawat di poliklinik (c), dokter di

poliklinik (d), petugas laboratorium (e), petugas apotek (f) Semen Padang

Hospital sangat memperhatikan pasien. R3 yaitu satpam (a), petugas administrasi

(b), perawat di poliklinik (c), dokter di poliklinik (d), petugas laboratorium (e),

petugas apotek (f) Semen Padang Hospital mampu menyesuaikan pelayanan

sesuai dengan yang dibutuhkan pasien. R4 yaitu satpam (a), petugas administrasi

(b), perawat di poliklinik (c), dokter di poliklinik (d), petugas laboratorium (e),

petugas apotek (f) Semen Padang Hospital bersedia membantu kebutuhan pasien.
42

Tabel 40.9 Distribusi Frekuensi Responsiveness di Semen Padang Hospital


Tahun 2016
SS S N TS STS RS TCR Ket
Indikator
f % f % f % f % f %
R1a 64 40.0 84 52.5 9 5.6 3 1.9 - - 4.31 82.6 Baik
R1b 58 36.2 84 52.5 13 8.1 4 2.5 1 0.6 4.21 84.2 Baik
R1c 60 37.5 83 51.9 14 8.8 3 1.9 - - 4.25 85 Baik
R1d 67 41.9 83 51.9 9 5.6 1 0.6 - - 4.35 87 Baik
R1e 57 35.6 89 55.6 12 7.5 1 0.6 1 0.6 4.24 84.8 Baik
R1f 54 33.8 88 55.0 17 10.6 1 0.6 - - 4.21 84.2 Baik
R2a 42 26.2 94 58.8 19 11.9 5 3.1 - - 4.08 81.6 Baik
R2b 39 24.4 95 59.4 22 13.8 4 2.5 - - 4.06 81.2 Baik
R2c 41 25.6 97 60.6 18 11.2 4 2.5 - - 4.09 81.8 Baik
R2d 50 31.2 94 58.8 15 9.4 1 06 - - 4.21 84.2 Baik
R2e 44 27.5 92 57.5 21 13.1 3 1.9 - - 4.11 82.2 Baik
R2f 39 24.4 96 60.0 23 14.4 1 0.6 1 0.6 4.07 81.4 Baik
R3a 47 29.4 86 53.8 24 15.0 2 1.2 1 0.6 4.10 82 Baik
R3b 48 30.0 89 55.6 19 11.9 4 2.5 - - 4.13 82.6 Baik
R3c 51 31.9 91 56.9 16 10.0 2 1.2 - - 4.19 83.8 Baik
R3d 55 34.4 87 54.4 18 11.2 - - - - 4.23 84.6 Baik
R3e 46 28.8 91 56.9 23 14.4 - - - - 4.14 82.8 Baik
R3f 43 26.9 93 58.1 20 12.5 3 1.9 1 0.6 4.09 81.8 Baik
R4a 54 33.8 89 55.6 16 10.0 - - 1 0.6 4.22 84.4 Baik
R4b 51 31.9 90 56.2 15 9.4 4 2.5 - - 4.18 83.6 Baik
R4c 55 34.4 83 51.9 20 12.5 2 1.2 - - 4.19 83.8 Baik
R4d 63 39.4 81 50.6 15 9.4 1 0.6 - - 4.28 85.6 Baik
R4e 54 33.8 87 54.4 18 11.2 1 0.6 - - 4.21 84.2 Baik
R4f 53 33.1 90 56.2 14 8.8 2 1.2 1 0.6 4.20 84 Baik
Rata-rata 4.18 83.6 Baik
R1 4.26 85.2 Baik
R2 4.10 82 Baik
R3 4.14 82.8 Baik
R4 4.21 84.2 Baik

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa distribusi frekuensi responsiveness

dengan rata-rata skor jawaban responden tertinggi terdapat pada indikator R1d

(dokter di Poliklinik Semen Padang Hospital ramah dalam melayani pasien) dan

TCR sebesar 87%. Sedangkan, rata-rata skor terendah terdapat pada R2b (petugas

administrasi Semen Padang Hospital sangat memperhatikan pasien) dengan TCR

sebesar 81,2%. Secara keseluruhan, TCR dimensi responsiviness sebesar 83.6%

yang berarti kualitas pelayanan berdasarkan responsiveness yang diberikan

kepada pasien peserta JKN di Semen Padang Hospital tahun 2016 relatif baik.
43

1.3.2.4 Distribusi Frekuensi Jaminan (Assurance)

Distribusi frekuensi jaminan RS dalam memberikan pelayanan kepada pasien

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Jaminan di Poliklinik Semen Padang Hospital


Tahun 2016

Jaminan F %
Kurang Baik 60 35,3
Baik 110 64,7
Total 170 100

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa sebagian besar pasien menyatakan

jaminan yang diberikan Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016 dalam

kategori baik yaitu sebanyak 110 orang (64,7%).

Distribusi frekuensi assurance di Semen Padang Hospital tahun 2016

dapat dilihat pada tabel 4.8. Indikator (pernyataan) pada dimensi assurance terdiri

dari A1, A2, A3 dan A4. A1 yaitu satpam (a), petugas administrasi (b), perawat di

poliklinik (c), dokter di poliklinik (d), petugas laboratorium (e), petugas apotek (f)

Semen Padang Hospital bersikap sopan kepada pasien; A2 yaitu dokter di

poliklinik dan perawat di Poliklinik Semen Padang Hospital mampu membuat

pasien mempercayai mereka; A3 yaitu satpam (a), petugas administrasi (b),

perawat di poliklinik (c), dokter di poliklinik (d), petugas laboratorium (e),

petugas apotek (f) Semen Padang Hospital bersahabat dengan pasien; A4 yaitu

Semen Padang Hospital menjamin ketersediaan segala kebutuhan yang diperlukan

dokter dalam melayani pasien.


44

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Assurance di Semen Padang Hospital Tahun


2016
SS S N TS STS RS TCR Ket
Indikator
f % f % f % f % f %
A1a 54 33.8 90 56.2 15 9.4 1 0.6 - - 4.23 84.6 Baik
A1b 50 31.2 95 59.4 14 8.8 1 0.6 - - 4.21 84.2 Baik
A1c 52 32.5 91 56.9 15 9.4 2 1.2 - - 4.21 84.2 Baik
A1d 58 36.2 92 57.5 10 6.2 - - - - 4.3 86 Baik
A1e 51 31.9 92 57.5 17 10.6 - - - - 4.21 84.2 Baik
A1f 50 31.2 95 59.4 15 9.4 - - - - 4.22 84.4 Baik
A2a 64 40.0 81 50.6 14 8.8 1 0.6 - - 4.3 86 Baik
A2b 54 33.8 84 52.5 18 11.2 4 2.5 - - 4.18 83.6 Baik
A3a 45 28.1 86 53.8 26 16.2 3 1.9 - - 4.08 81.6 Baik
A3b 38 23.8 89 55.6 28 17.5 5 3.1 - - 4 80 Baik
A3c 43 26.9 84 52.5 30 18.8 2 1.2 1 0.6 4.04 80.8 Baik
A3d 52 32.5 83 51.9 25 15.6 - - - - 4.17 83.4 Baik
A3e 45 28.1 82 51.2 32 20.0 1 0.6 - - 4.07 81.4 Baik
A3f 44 27.5 85 53.1 30 18.8 1 0.6 - - 4.08 81.6 Baik
Cukup
A4 42 26.2 74 46.2 43 26.9 - - 1 0.6 3.98 79.6
Baik
Rata-rata 4.15 83 Baik
A1 4.23 84.6 Baik
A2 4.24 84.8 Baik
A3 4.07 81.4 Baik

Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa distribusi frekuensi assurance

dengan rata-rata skor jawaban responden tertinggi terdapat pada indikator A1d

(dokter di Poliklinik Semen Padang Hospital bersikap sopan kepada pasien) dan

TCR sebesar 86%. Sedangkan rata-rata skor jawaban responden terendah terdapat

pada A4 (Semen Padang Hospital menjamin ketersediaan segala kebutuhan yang

diperlukan dokter dalam melayani pasien) dengan TCR sebesar 79,6%. Secara

keseluruhan, TCR dimensi assurance sebesar 83% yang berarti kualitas pelayanan

berdasarkan assurance yang diberikan kepada pasien peserta JKN di Semen

Padang Hospital tahun 2016 relatif baik.


45

1.3.2.5 Distribusi Frekuensi Empati (Emphaty)

Distribusi frekuensi empati RS dalam memberikan pelayanan kepada

pasien dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Empati di Poliklinik Semen Padang Hospital


Tahun 2016

Empati f %
Kuang Baik 84 49,4
Baik 86 50,6
Total 170 100

Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa persentase pasien yang menyatakan

empati yang diberikan petugas kesehatan di Poliklinik Semen Padang Hospital

Tahun 2016 hampir sama, yaitu baik sebanyak 86 orang (50,6%) dan kurang baik

sebanyak 84 orang (49,4%).

Distribusi frekuensi emphaty di Semen Padang Hospital tahun 2016 dapat

dilihat pada tabel 4.9. Indikator (pernyataan) pada dimensi emphaty terdiri dari

E1, E2, E3 dan E4. E1 yaitu satpam, petugas administrasi, perawat di poliklinik,

dokter di poliklinik, petugas laboratorium, petugas apotek Semen Padang Hospital

bersedia untuk meminta maaf bila terjadi kesalahan; E2 yaitu satpam, petugas

administrasi, perawat di poliklinik, dokter di poliklinik, petugas laboratorium,

petugas apotek Semen Padang Hospital mendengarkan dengan cermat dan hati-

hati terhadap keluhan pasien; E3 yaitu petugas mengenali pasien dengan baik; E4

yaitu petugas mengerti kebutuhan yang diperlukan pasien.


46

Tabel 4.011 Distribusi Frekuensi Emphaty di Semen Padang Hospital Tahun


2016
SS S N TS STS TCR
RS Ket
Indikator (%)
f % f % f % f % f %
Cukup
E1a 37 23.1 65 40.6 57 35.6 1 0.6 - - 3.86 77.2
Baik
Cukup
E1b 35 21.9 68 42.5 57 35.6 - - - - 3.86 77.2
Baik
Cukup
E1c 34 21.2 69 43.1 57 35.6 - - - - 3.86 77.2
Baik
Cukup
E1d 39 24.4 66 41.2 55 34.4 - - - - 3.9 78
Baik
Cukup
E1e 36 22.5 68 42.5 56 35.0 - - - - 3.88 77.6
Baik
Cukup
E1f 39 24.4 66 41.2 54 33.8 - - 1 0.6 3.89 77.8
Baik
E2a 43 26.9 94 58.8 21 13.1 1 0.6 1 0.6 4.11 82.2 Baik
E2b 44 27.5 94 58.8 21 13.1 - - 1 0.6 4.13 82.6 Baik
E2c 49 30.6 88 55.0 22 13.8 1 0.6 - - 4.16 83.2 Baik
E2d 57 35.6 89 55.6 14 8.8 - - - - 4.27 85.4 Baik
E2e 48 30.0 89 55.6 23 14.4 - - - - 4.16 83.2 Baik
E2f 46 28.8 92 57.5 20 12.5 1 0.6 1 0.6 4.13 82.6 Baik
Cukup
E3 31 19.4 60 37.5 56 35.0 8 5.0 5 3.1 3.65 73
Baik
Cukup
E4 32 20.0 75 46.9 50 31.2 2 1.2 1 0.6 3.84 76.8
Baik
Cukup
Rata-rata 3.97 79.4
Baik
Cukup
E1 3.87 77.4
Baik
E2 4.16 83.2 Baik

Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa distribusi frekuensi emphaty

dengan rata-rata skor jawaban responden tertinggi terdapat pada indikator E2d

(dokter di Poliklinik Semen Padang Hospital mendengarkan dengan cermat dan

hati-hati terhadap keluhan pasien) dan TCR sebesar 85.4%. Sedangkan, rata-rata

skor jawaban responden terendah terdapat pada E3 (Petugas mengenali pasien

dengan baik) dengan TCR sebesar 73%. Secara keseluruhan, TCR dimensi

emphaty sebesar 79.4% yang berarti kualitas pelayanan berdasarkan emphaty yang

diberikan kepada pasien peserta JKN di Semen Padang Hospital tahun 2016

cukup baik.
47

1.3.2.6 Total Capaian Responden Kualitas Pelayanan

Rangkuman total capaian responden (TCR) untuk kualitas pelayanan dari

tiap-tiap dimensi dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.12 Total Capaian Responden Kualitas Pelayanan

Dimensi RS TCR (%) Ket


Tangibility 4.31 86.2 Baik
Reability 4.08 81.4 Baik
Responsiveness 4.18 83.6 Baik
Assurance 4.15 83 Baik
Emphaty 3.97 79.4 Cukup baik
Rata-rata 4.13 82.6 Baik

Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa tangibility memiliki total capaian

responden tertinggi yaitu sebesar 86.2% dengan kriteria baik. Sedangkan,

emphaty memiliki total capaian responden terendah yaitu sebesar 79.4% dengan

kriteria cukup baik. Secara keseluruhan, TCR kualitas pelayanan sebesar 82.6%

yang berarti kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien peserta JKN di

Semen Padang Hospital tahun 2016 termasuk dalam kriteria baik.

1.3.3 Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien


1.4 Analisis Bivariat
1.4.1 Hubungan Bukti Fisik dengan Kepuasan Pasien dalam Peserta JKN di
Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016
48
BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Peserta JKN di


Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016
Hasil analisis deskriptif didapatkan rata-rata skor variabel kualitas

pelayanan yaitu 4,13 dengan TCR sebesar 82,6%. Hal ini berarti bahwa kualitas

pelayanan yang diberikan oleh Poliklinik Semen Padang Hospital kepada pasien

peserta JKN termasuk dalam kriteria baik. Selanjutnya, dari hasil juga ditemukan

rata-rata skor variabel kepuasan pasien yaitu 4,25 dengan TCR sebesar 85%. Ini

bermakna bahwa pasien peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital dalam

menerima pelayanan termasuk dalam kriteria puas.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis didapatkan bahwa variabel kualitas

pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien peserta JKN di

Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Tauhida (2014) tentang “Pengaruh Kualitas Layanan

terhadap Tingkat Kepuasan serta Implikasinya terhadap Loyalitas Pasien Rekanan

pada Klinik “An” Bandung” yang menyatakan bahwa kualitas layanan

berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien rawat jalan dimana nilai t hitung

5,76 > nilai t tabel 1,96 untuk α= 0,05. Penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Khasanah dan Octarina (2010) tentang “Analisis

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen RS St. Elisabeth

Semarang”. Khasanah menyimpulkan bahwa tangibility, reliability, assurance,


50

responsiveness, dan emphaty memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap

kepuasan konsumen. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ardani dan Ni Wayan (2012) tentang “Pengaruh Kualitas Layanan terhadap

Kepuasan dan WOM (Studi Di Rsud Wangaya Denpasar)” yang menyatakan

bahwa kualitas layanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kepuasan.

Persaingan yang semakin ketat, dimana semakin banyak produsen yang

terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan

setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai

tujuan utama. Kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah memberikan

nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa

berkualitas dengan harga bersaing. Kepuasan pelangan mencakup perbedaan

antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Kepuasan terhadap produk,

jasa, atau perusahaan tertentu akan membuat konsumen umumnya mengacu pada

berbagai faktor atau dimensi yaitu kinerja, ciri-ciri atau keistimewaan tambahan

(features), keandalan (reliability), kesesuian dengan spesifikasi, daya tahan,

serviceability (kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, dan

penanganan keluhan yang memuaskan), kualitas yang dipersepsikan, bukti

langsung (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness),

jaminan (assurance), dan empati (Tjiptono, 2008).

Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan.

Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan

yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini

memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan


51

serta kebutuhan mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan

kepuasan pelanggan dengan cara memaksimumkan pengalaman pelanggan yang

menyenangkan (Santoso dan Imroatul, 2012).

Hasil pengujian hipotesis didapatkan tangibility, reliability,

responsiveness, assurance, dan emphaty berpengaruh terhadap kualitas pelayanan.

Dimensi yang paling tinggi mempengaruhi kualitas pelayanan terdapat pada

dimensi responsiviness (t hitung sebesar 18,752220). Sementara pengaruh yang

terendah terdapat pada dimensi emphaty (t hitung sebesar 9,365010). Pengaruh

tertinggi kedua yaitu assurance (t hitung sebesar 12.239775), diikuti tangibility (t

hitung sebesar 10.549947), dan reliability (t hitung sebesar 10.516975).

Pengaruh yang paling tinggi pada dimensi responsiveness ini bermakna

bahwa daya tanggap petugas sangat berperan penting membentuk kualitas

pelayanan. Hal ini mengindikasikan bahwa dimensi ini yang sangat kuat mewakili

kualitas pelayanan. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sriwidodo

(2010) menyatakan dimensi responsiveness merupakan dimensi dari kualitas

pelayanan yang tertinggi mempengaruhi kepuasan di PT. Bank Jateng Cabang

Karanganyar. Jika dilihat dari nilai TCR-nya, respon pasien pada dimensi

responsiveness termasuk dalam kategori baik (80% - 89,9%). Namun Semen

Padang Hospital seharusnya tidak serta merta merasa puas dengan kondisi ini,

karena untuk memenangkan persaingan dalam industri jasa rumah sakit, kualitas

pelayanan yang diberikan pada pasien semestinya dalam kategori sangat baik

(90% - 100%). Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI tahun 2008

tentang standar minimal pelayanan rumah sakit (≥90%) sehingga menjadi pasien
52

peserta JKN sangat loyal kepada Semen Padang Hospital (Kementerian Kesehatan

RI, 2008)

Responsiveness (daya tanggap) yaitu keinginan untuk membantu

pelanggan dan menyedia pelayanan yang prima. World Health Organization

(WHO), mendefinisikan responsiveness sebagai kemampuan sistem pelayanan

kesehatan untuk memenuhi harapan yang logis dari seorang individu terhadap

system pelayanan kesehatan dalam interaksinya dengan sistem kesehatan

(Parasuraman et al, 1988).

Dimensi emphaty merupakan dimensi dengan pengaruh terendah

membentuk kualitas pelayanan. Berdasarkan analisis deskriptif dilihat dari nilai

TCR tiap indikator yaitu E1 sebesar 77.4%, E2 sebesar 83.2%, E3 sebesar 73%,

dan E4 sebesar 76,8%. Hal ini bermakna bahwa indikator E1, E3, dan E4 yang

diberikan kepada pasien peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun

2016 termasuk dalam kriteria cukup baik. Pada indikator E2 yang diberikan

kepada pasien peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016

termasuk dalam kriteria baik. Secara keseluruhan nilai TCR dimensi emphaty

berada pada kategori cukup baik (65% - 79,9%). Untuk itu perlu kiranya

manajemen Semen Padang Hospital berupaya bagaimana meningkatkan empati

petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien, sehingga nantinya dimensi

empati ini berada pada kategori baik atau mungkin sangat baik.

5.2 Pengaruh Kepuasan Pasien terhadap Loyalitas Pasien Peserta JKN di


Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016
Dari hasil analisis deskriptif ditemukan rata-rata skor variabel kepuasan

yaitu 4,25 dengan TCR sebesar 85%. Hal ini bermakna bahwa pasien di Poliklinik

Semen Padang Hospital dalam menerima pelayanan termasuk dalam kategori puas
53

(80% - 89,9%). Selanjutnya, pada variabel loyalitas ditemukan rata-rata skor yaitu

4,36 dengan TCR sebesar 87,2%, yang bermakna bahwa pasien peserta JKN di

Poliklinik Semen Padang Hospital termasuk dalam kriteria loyal (80% - 89,9%).

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis didapatkan bahwa variabel

kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien peserta JKN di

Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Fitriani (2014) tentang “Pengaruh Kualitas Pelayanan

terhadap Loyalitas melalui Kepuasan Pasien Pengguna JKN di Rawat Inap RSUD

Dr. Moewardi” yang menyimpulkan bahwa kepuasan memiliki pengaruh

signifikan terhadap loyalitas pasien. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Puspitasari dan Mochamad (2011) tentang “Pengaruh

Kualitas Layanan terhadap Loyalitas dengan Mediasi Kepuasan Pasien Rawat

Inap pada Keluarga Sehat Hospital Pati” yang menyimpulkan bahwa kepuasan

pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien. Penelitian ini juga sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Widadi dan Farid (2015) tentang “Faktor-

faktor yang Berpengaruh pada Loyalitas Pelanggan Klinik Saraf Rumah Sakit

Jiwa Daerah dr R.M. Soedjarwadi” kepuasan pasien atau pelanggan berpengaruh

pada loyalitas pasien atau pelanggan Klinik Saraf RSJD Dr RM Soedjarwadi.

Kepuasan pelanggan merupakan hal yang penting bagi penyelenggara jasa,

karena pelanggan akan menyebarluaskan rasa puasnya kepada calon pelanggan

lain, selain itu dengan adanya kepuasan pelanggan dapat meningkatkan loyalitas

pelanggan pada suatu perusahaan. Kepuasan dan loyalitas pelanggan pada

perusahaan menjadi sangat penting untuk meningkatkan keuntungan sehingga

perusahaan selalu menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Menurut Oliver


54

dalam Ishak dan Lutfi (2011), dalam jangka panjang kepuasan akan berdampak

pada terbentuknya loyalitas pelanggan. Ketika pelanggan merasa puas terhadap

produk maupun jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan, maka pelanggan akan

cenderung untuk kembali melakukan pembelian ulang terhadap produk maupun

mengunjungi jasa tersebut. Hal ini merupakan salah satu indikator dari timbulnya

loyalitas pelanggan. Loyalitas konsumen merupakan salah satu faktor sukses

utama bagi perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan lain.

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pasien peserta JKN di

Poliklinik Semen Padang Hospital termasuk dalam kategori loyal. Sebagai rumah

sakit swasta yang bertaraf internasional, tentu Semen Padang Hospital

mengharapkan pasiennya tidak hanya loyal tetapi berada pada kategori sangat

loyal. Untuk itu, perlu upaya dalam rangka meningkatkan loyalitas pasien.

5.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pasien Peserta JKN di


Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis didapatkan bahwa variabel kualitas

pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien peserta JKN di

Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Saragih (2010) tentang “Pengaruh Mutu Pelayanan

Kesehatan terhadap Loyalitas Pasien Rumah Sakit Umum Herna Medan”. Rosita

Saragih menyimpulkan bahwa tangibility, responsiveness, assurance dan empathy

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas, sedangkan reliability tidak berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas pasien rawat inap di RSU Herna Medan.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan Al-Rousan

(2010) tentang “Customer Loyalty and the Impacts of Service Quality: The Case

of Five Star Hotels in Jordan” yang mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan


55

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada hotel bintang lima di

Yordania. Penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2011) tentang “Kualitas

Layanan dan Loyalitas Pasien (Studi pada Rumah Sakit Umum Swasta di Kota

Singaraja–Bali)”, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa tangibility, reliability,

responsiveness dan empathy memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pasien,

dan pada variabel assurance tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

pasien. Tetapi, pada hasil keseluruhannya didapatkan kualitas pelayanan

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien.

Faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan keberhasilan dari kualitas

suatu perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan

kepada pelanggan. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan layanan yang

bermutu kepada para pelanggannya, pencapaian pangsa pasar yang tinggi, serta

peningkatan profit perusahaan tersebut sangat ditentukan oleh pendekatan yang

digunakan (Lupiyoadi (2011).

Kualitas pelayanan ditentukan oleh beberapa dimensi. Dimensi-dimensi

yang diuji berhubungan dengan kualitas pelayanan. Hal ini menjadikan pasien

peserta JKN semakin loyal terhadap Semen Padang Hospital. Pada penelitian ini

pasien loyal kepada Poliklinik Semen Padang Hospital, tetapi belum mencapai

sangat loyal. Maka, manajemen semen padang Tercapainya kualitas pelayanan

akan menguntungkan bagi Semen Padang Hospital karena kualitas pelayanan

yang baik akan menumbuhkan loyalitas pada pasien.


56

5.4 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pasien Peserta JKN


yang dimediasi oleh kepuasan pasien di Poliklinik Semen Padang
Hospital Tahun 2016
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini didapatkan

bahwa secara tidak langsung kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap

loyalitas pasien yang dimediasi oleh kepuasan pasien peserta JKN di Poliklinik

Semen Padang Hospital tahun 2016. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan Osman (2013) tentang “Mediating Effect of Customer Satisfaction on

Service Quality and Customer Loyality Relationship in Malaysia Rual Tourism”.

Osman (2013) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan sebagian memediasi

secara signifikan terhadap hubungan kualitas layanan dan loyalitas pelanggan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aryani dan

Febrina (2010) tentang “Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan

Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan” yang menyatakan bahwa

kualitas layanan memiliki pengaruh tidak langsung terhadap loyalitas pasien.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari

(2011) tentang “Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyalitas dengan Dimensi

Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Keluarga Sehat Hospital Pati”. Puspitasari

menyatakan (2011) bahwa kualitas layanan berpengaruh signifikan secara tidak

langsung terhadap loyalitas melalui kepuasan pasien.

Menurut Sharp dalam Sumertana (2016) mengatakan bahwa kualitas

pelayanan mempengaruhi kepuasan pelanggan dan pada akhirnya mempengaruhi

loyalitas dalam hal ini termasuk minat untuk membeli kembali. Menurut

Cronindan Taylor dalam Sumertana (2016), kepuasan pelanggan merupakan

faktor utama dalam menilai kualitas pelayanan, dimana pelanggan menilai kinerja
57

pelayanan yang diterima dan yang dirasakan langsung terhadap produk suatu

layanan. Kualitas pelayanan ditentukan oleh bagaimana tingkat kesesuaian antara

layanan yang diberikan dengan yang diharapkan oleh konsumen. Semakin tinggi

kualitas layanan yang dirasakan akan semakin tinggi tingkat kepuasan

pengguna/pelanggan, selanjutnya semakin berdampak positif perilaku niat

seseorang dalam menyikapi layanan tersebut.

Kualitas pelayanan yang meliputi tangibility (bukti fisik), reliability

(kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), emphaty

(empati) tidak dapat terlepas satu sama lainnya. Dimensi-dimensi ini dapat

membentuk citra sendiri bagi pasien yang berkunjung di Semen Padang Hospital.

Sehingga, terpenuhinya aspek dimensi-dimensi tersebut dapat berhubungan

dengan kepuasan yang dirasakan pasien dan tercapailah loyalitas pada pasien

peserta JKN terhadap Poliklinik Semen Padang Hospital.

Membandingkan antara pengaruh langsung (kualitas pelayanan dengan

loyalitas pasien) dengan pengaruh tidak langsung (kualitas pelayanan dengan

loyalitas pasien yang dimediasi oleh kepuasan pasien) pada penelitian ini

menunjukkan pengaruh tidak langsung memiliki pengaruh lebih tinggi dari pada

pengaruh langsung. Jadi, dengan adanya kepuasan pasien sebagai variabel

intervening lebih memperbesar pengaruh atau hubungan terhadap loyalitas pasien,

hal ini memberikan keuntungan bagi Semen Padang Hospital. Oleh karena itu,

kepuasan pasien merupakan hal yang penting dan perlu mendapatkan perhatian

manajemen Semen Padang Hospital. Kualitas pelayanan dapat menjadi sumber

loyalitas bagi pasien apabila kebutuhan-kebutuhan yang menjadi kepuasan pasien

semakin terpenuhi. Kualitas pelayanan yang semakin baik dapat meningkatkan


58

kepuasan pasien, kepuasan pasien yang semakin meningkat akan menimbulkan

loyalitas pada pasien.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis pengaruh kualitas pelayanan

terhadap kepuasan dan loyalitas pasien peserta JKN di Poliklinik Semen Padang

Hospital tahun 2016 maka dapat disimpulkan :

1. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pasien peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016. Hal

ini bermakna semakin baik kualitas pelayanan maka semakin meningkat

kepuasan.
2. Kepuasan pasien berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

pasien peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016.

Artinya semakin tinggi tingkat kepuasan pasien maka akan meningkatkan

loyalitas pasien.
3. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

pasien peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016. Hal

ini bermakna bahwa semakin baik kualitas pelayanan maka akan

meningkatkan loyalitas pasien.


4. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

pasien yang dimediasi oleh kepuasan pasien peserta JKN di Poliklinik

Semen Padang Hospital tahun 2016. Hal ini bermakna semakin baik

kualitas pelayanan maka akan meningkatkan kepuasan pasien dan

menimbulkan loyalitas pasien.


60

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis mengemukakan

saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :

1.2.1 Bagi Semen Padang Hospital


Disarankan kepada SPH untuk dapat mempertahankan dan lebih

meningkatkan lagi kualitas pelayanan agar tercipta suatu kepuasan pasien serta

menumbuhkan loyalitas pasien.


1. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa diantara ke 5 dimensi yang

membentuk kualitas pelayanan, ternyata responsiveness berpengaruh

tertinggi. Respons yang didapatkan dalam kriteria baik (80% - 89,9%),

belum mencapai kriteria ideal sangat baik (90% - 100%). Untuk itu

peneliti menyarankan untuk :


a. Meningkatkan daya tanggap SDM terutama bagi petugas yang

berhubungan langsung dengan pasien peserta JKN di Poliklinik Semen

Padang Hospital dengan melakukan training seperti service excellence

training, Achievement Motivation Training (AMT), pelatihan

komunikasi efektif dll.


b. Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja petugas baik secara

langsung maupun tidak langsung.


2. Dimensi emphaty merupakan dimensi yang signifikansi yang paling

rendah dan dilihat dari nilai TCR-nya responden memberika respon yang

cukup baik (65% - 79,9%). Hasil ini masih jauh dari kriteria sangat baik

(90% - 100%). Maka, peneliti menyarankan untuk dapat dilakukan:


a. Indikator E1 (petugas meminta maaf bila terjadi kesalahan) memiliki

nilai TCR dengan kriteria cukup baik. Maka, jika terjadi kesalahan

dalam memberikan pelayanan hendaknya petugas segera meminta


61

maaf dan memperbaiki tindakan tersebut, serta menunjukkan rasa

emphaty kepada pasien.


b. Indikator E3 (petugas mengenali pasien dengan baik) memiliki nilai

TCR dengan kriteria cukup baik. Diharapkan petugas memberikan

perlakukan yang sama terhadap pasien tanpa membedakan golongan,

suku, ras, dan agama. Petugas juga dapat mengenali pasien dengan

lebih dekat, sehingga dengan kedekatan tersebut pasien tanpa ragu-

ragu untuk menanyakan kebutuhan pasien di rumah sakit.


c. Indikator E4 (petugas mengerti kebutuhan yang diperlukan pasien).

Nilai TCR juga termasuk dalam kriteria cukup baik. Dalam hal ini

diharapkan petugas memahami dan mengerti kebutuhan pasien.


d. Untuk meningkatkan empati petugas terutama bagi petugas yang

berhubungan langsung dengan pasien dapat dilakukan dengan

memberikan pelatihan seperti pelatihan pembentukan karakter, ESQ

dll.
e. Meningkatkan pengawasan atau monitoring serta evaluasi kinerja

petugas di Poliklinik Semen Padang Hospital terutama petugas yang

berhubungan langsung dengan pelayanan pasien.


f. Mengevaluasi distribusi SDM agar dapat ditempatkan sesuai dengan

kompetensi dan karakternya.

1.2.2 Bagi Penelitian Selanjutnya

Saran untuk penelitian selanjutnya antara lain:

1. Agar dapat melakukan penelitian selanjutnya dengan menambahkan

variabel-variabel lain, seperti variabel kepercayaan pasien, citra dan

faktor karakteristik responden.


62

2. Agar dapat melakukan penelitian kualitatif untuk mengetahui lebih

dalam permasalahan yang terjadi dan mencari jawabannya agar

tercapai kepuasan dan tumbuhnya loyalitas pasien.


3. Agar dapat memperluas ruang lingkup penelitian, seperti di rawat inap.
4. Agar dapat melakukan penelitian di rumah sakit lain dan mengetahui

hasilnya.
5. Agar penelitian lebih baik lagi maka diperlukan penambahan

Instrument kuesioner.
DAFTAR PUSTAKA

Ardani, W. dan Wayan S.S. 2012. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan
dan Wom (Studi Di Rsud Wangaya Denpasar). Jurnal Manajemen
Universitas Udayana. 1(2): 240-254.

Aryani, D. dan Febrina R. 2010. Pengaruh Kualita Layanan terhadap Kepuasan


Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu
Administrasi dan Organisasi. 17(2): 114-126

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 2014. Pedoman Administrasi Pelayanan


Kesehatan Tahun 2014. Didapat dari: https://bpjs-kesehatan.go.id

Darmawansyah. 2014. Faktor yang Berhubungan dengan Loyalitas Pasien Rwat


Inap di RSUD Toto Kabila Gorontalo. Skripsi. Universitas Hasanudin.
Gorontalo.

Devitra. 2015. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah Deposito


Dengan Kepuasan Nasabah dan Switching Costs sebagai variabel
intervening. Tesis. Universitas Bung Hatta. Padang

Fitriani, S. 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Melalui


Kepuasan Pasien Pengguna BPJS di Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi.
Tesis. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21


Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. 2015. FAQ Structural Equation Modeling (SEM) 1. Didapat dari:


http://imamghozali.com/berita-146-faq-structural-equation-modeling-sem-
1.html.

Griffin, J. 2003. Customer Loyalty:Menumbuhkan dan Mempertahankan


Pelanggan. Jakarta: Airlangga.

Gunawan, K. 2011. Kualitas layanan dan Loyalitas Pasien (Studi pada Rumah
Sakit Umum Swasta di Kota Singaraja-Bali). Bali: Universitas Panji Sakti
Singaraja.

Hair J.F., Tomas MG., Ringle C.M., dan Sarstedt M. 2014. A Primer On Partial
Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Los Angles.
SAGE Publication .Inc

Ishak A. dan zhafiri L. 2011. Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Konsumen


Terhadap Loyalitas: Studi Tentang Peran Mediasi Switching Costs. Jurnal
Siasat Bisnis. 15 (1): 55-66.
Ismajli, A., V. Hysi, F. Labeat., dan D.A. Ismajli. 2014. Consumer Satisfaction
and Customer Loyalty in The Services Sector: a Case Study Of Bkt Bank-
Prishtina, Kosovo. European Scientific Journal. 10(1): 301-311.

Jogianto dan Willy A. 2009. Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least Square)
untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta: IKPI.

Kasih, B.M. 2015. Analisis Hubungan antara Mutu Pelayanan dengan Loyalitas
Pasien BPJS non PBI Rawat Inap Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.
Skripsi.Universitas Diponegoro. Semarang

Kementerian Kesehatan RI. 2008. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Khasanah I. dan octarina DP. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan


terhadap Kepuasan Konsumen RS St. Elisabeth Semarang. Aset, 12(2):
117-124.

Kotler P. dan Kevin L.K. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi 13. Jakarta:
Erlangga.

Kunto, W. 2004. Analisis Hubungan Persepsi Pasien terhadap Mutu Pelayanan


Unit Rawat Inap Umum di Rumah Sakit Umum Kusta Kalet Jepara. Tesis.
Universitas Diponegoro.

Lupiyoadi, R. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik. Jakarta: UI


Press.

Lupiyoadi, R. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Osman, Z. dan Ilham S. 2013. Mediating Effect of Customer Satisfaction on


service Quality and Customer Loyalty Relationship in Malaysia Rural
Tourism. International Journal of Economics Business and Management
Studies (IJEBMS). 2(1): 25-37.

Parasuraman, A.,V.A. Zeithaml, dan L.L. Berry. 1988. SERVQUAL: A Multiple-


Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality.
Journal of Retailing, 64(1): 12-40.

Preacher dan Kristopher J. 2010. Calculation for The Sobel Test: An Interactive
Calculation Tool for Mediation Tests. Didapat dari:
http://quantpsy.org/sobel/sobel.htm.

Puspitasari, M.G. dan Mochamad E. (2011). Pengaruh Kualitas Pelayanan


Terhadap loyalitas dengan Dimensi Kepuasan Pasien Rawat Inap Pada
Keluarga Sehat Hospital Pati. Jurnal Analisis Manajemen, 5(2): 49-62.

Ristrini, 2005. Perubahan Paradigma Jasa Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dan
Rekomendasi Kebijakan Strategis Bagi Pimpinan. JMPK.
Rousan, Al., M. Ramzi, dan Badaruddin M. 2010. Costumer Loyalty and the
Impacts of Service Quality: The Case of Five Star Hotels in Jordan.
International Journal of Human and Sosial Science, 4(7): 1702-1708.

Santoso, S. dan Imroatul K. 2012. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan


terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas III pada RS. Roemani
Muhammadiyah Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro.

Saragih, R., A.N. Nurbaiti, dan R. Sutatningsih. 2010. Pengaruh Mutu Pelayanan
Kesehatan Terhadap Loyalitas Pasien Rumah Sakit Umum Herna Medan.
Tesis. Medan: FKM USU.

Sekaran, U. 2006. Research Methods for Business. Metode Penelitian untuk


Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.

Semen Padang Hospital. 2014. Company Profile Semen Padang Hospital. Semen
Padang Hospital. Padang.

Semen Padang Hospital. 2014. Laporan Bagian Pelayanan 2014. Semen Padang
Hospital. Padang.

Semen Padang Hospital. 2015. Laporan Bagian Pelayanan 2015. Semen Padang
Hospital. Padang.

Shpetim, C. 2012. Exploring the Relationships among Service Quality,


Satisfaction, Trust and Stire Loyalty among Retail Customers. Journal of
Competitiveness. 4(4): 16-35.

Sriwidodo, U. dan Rully T.I. 2010. Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa
Terhadap Kepuasan Nasabah. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. 10(2):
164-173.

Sugesti, E., Zaenal S., dan Dyah E. 2013. Hubungan Persepsi Pasien Rawat
Jalan tentang Mutu Pelayanan Dokter dengan Kepuasan Pasien Rawat
Jalan di RSUD Kota Salatiga Tahun 2013. Universitas Dian Nuswantoro
Semarang.

Sumertana, I.W. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan


dengan Kepuasan Pelanggan sebagai Variabel Intervening pada Water Park
Seririt Singaraja Tahun 2014-2015. Jurnal Program Studi Pendidikan
Ekonomi (JPPE). 7(2).

Tarigan, I.J. 2009. Pengaruh Persepsi tentang Mutu Pelayanan Kesehatan terhadap
Kepuasan Pasien Partikulir dan Hubungannya dengan Loyalitas terhadap
RSUD dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi. Tesis. Universitas Sumatera
Utara. Medan.

Tauhida, A. 2014. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Tingkat Kepuasan serta


Implikasinya terhadap Loyalitas Pasien Rekanan pada
Klinik“An”Bandung. Tesis. Universitas Komputer Indonesia. Bandung.
Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 3. Yogyakarta: ANDI.

Thomas, R. 2005. Understand ing Public Policy. Eleventh Edition. New Jersey :
Pearson. Prentice Hall.

Trimumpuni, E.N. 2009. Analisis Pengaruh Persepsi Mutu Pelayanan Asuhan


Keperawatan terhadap kepuasan Klien Rawat Inap di RSU Puri Asuh
Salatiga. Tesis. Universitas Semarang.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004. Sistem Jaminan


Sosial Nasional. 19 Oktober 2004. Lembar Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 150. Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009. Rumah Sakit. 28


Oktober 2009. Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153. Jakarta.

Widadi, R.H. dan Farid W. 2015. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Loyalitas
Pelanggan Klinik Saraf Rumah Sakit Jiwa daerah dr R.M. Soedjarwadi.
Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya. 17(1): 28-37.

Yorimoglu, E.K. 2014. A Review on Dimensions of Service Quality Models.


Journal of Marketing Management, 2(2): 79-93.

You might also like