Professional Documents
Culture Documents
TESIS
Oleh :
Oleh :
Tesis
Diajukan ke Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas Sebagai Pemenuhan Syarat untuk Memperoleh
Gelar Magister Administrasi Rumah Sakit
ABSTRAK
1
GRADUATE PROGRAM FOR PUBLIC HEALTH
MEDICAL FACULTY OF ANDALAS UNIVERSITY
ABSTRACT
Bibliography : 46 (1988-2016)
Keywords : Service Quality, satisfaction, loyalty, JKN participants
2
KATA PENGANTAR
hingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Analisis Pengaruh
Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016”. Tesis ini disusun sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar Magister Administrasi Rumah Sakit pada Program
Rasulullah SAW beserta para sahabat beliau yang telah menyampaikan risalah
sehingga peneliti menjadi orang yang tercerahkan dalam nikmat iman islam.
sangat sulit bagi peneliti untuk menyelesaikan hasil penelitian tesis ini. Oleh
1. Bapak Dr. dr. Masrul, M.Sc, SpGK selaku Dekan Fakultas Kedokteran
3
4. Ibu Dr. dr, Rosfita Rasyid, M. Kes selaku Penguji I, Bapak dr. Abdi Setia
Putra, MARS selaku Penguji II, dan Ibu Dr. Yulia Hendri Yeni, SE, MT, Ak
selaku Penguji III yang telah memberikan saran dan kritikan sehingga tesis
dukungannya.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi secara
shaleh dan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis
menyadari bahwa tesis ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi
kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat diterima dan bermanfaat bagi
berbagai pihak.
Peneliti
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN.......................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
5
2.7 Hipotesis Penelitian....................................................................................22
BAB V PEMBAHASAN......................................................................................66
5.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan terha dap Kepuasan Pasien Peserta JKN
di Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016.....................................66
6.1 Kesimpulan.................................................................................................76
6.2 Saran...........................................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6
DAFTAR TABEL
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Emphaty di Semen Padang Hospital Tahun 2016
................................................................................................................................48
7
Tabel 4.17 Cross Loading Akhir............................................................................59
8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Model Antar Konstruk Ouput SmartPLS Awal (PLS Algorithm)......53
Gambar 4.2 Model Antar Konstruk Ouput SmartPLS Akhir (PLS Algorithm).....55
9
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN
10
DAFTAR LAMPIRAN
3. Kuesioner Penelitian
4. Master Tabel
6. Analisis Kuesioner
11
BAB I
PENDAHULUAN
serta pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu. Selain itu,
suatu tatanan rujukan yang bermanfaat untuk pendidikan tenaga kesehatan dan
bertahan dalam persaingan adalah rumah sakit yang berorientasi pada kepuasan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah sakit adalah institusi pelayanan
yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat
pada lingkungan yang semakin kompetitif. Hal ini terlihat dari ekskalasi biaya dan
pasien. Sehingga, manajer rumah sakit harus mengubah paradigma bahwa rumah
memaksa para manajer rumah sakit berpikir dan berusaha secara sosio ekonomi
dalam mengelola rumah sakitnya, terutama rumah sakit pemerintah, karena pada
melibatkan fasilitas milik swasta termasuk rumah sakit. Hal ini didukung dengan
UU No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit yang menyatakan bahwa rumah sakit
dapat didirikan oleh swasta. Swasta yang mendirikan rumah sakit yang dimaksud
harus berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang
dan Badan Hukum yang bersifat nirlaba (UU No. 44, 2009).
kesehatan yang punya orientasi keuntungan. Jika tidak ada keuntungan maka
rumah sakit tersebut akan tutup atau jalan di tempat. Terdapat tiga komponen yang
harus diperhatikan oleh manajemen rumah sakit swasta jika ingin rumah sakitnya
mampu bersaing dengan yang lain, yaitu biaya operasional, biaya pemeliharaan
3
sebuah rumah sakit dan biaya pengembangan untuk investasi baru rumah sakit
yang semuanya diperoleh dari pendapatan rumah sakit tersebut (Ristrini, 2005).
Maka dari itu, pada era sekarang ini rumah sakit swasta selain berfungsi
juga dituntut memiliki keunggulan yang memberikan nilai tambah tersendiri bagi
nanti akan berdampak positif bagi profit rumah sakit (Ristrini, 2005).
Selain keunggulan tersebut, hal yang harus dimiliki suatu rumah sakit
swasta adalah kualitas pelayanan yang baik dari rumah sakit tersebut. Kualitas
kunjungan dan pada akhirnya akan meningkatkan jumlah pendapatan rumah sakit
Penilaian pasien terhadap kualitas ditentukan oleh dua hal, yaitu harapan
pasien terhadap kualitas (expected quality) dan persepsi pasien atas kualitas
keberhasilan suatu perusahaan jasa rumah sakit lebih banyak ditentukan oleh
penilaian dan persepsi pasien tentang kualitas pelayanan yang diberikan oleh
rumah sakit tersebut dengan segala unsur yang ada dalam lingkungan internalnya.
Serta unsur yang berada di luar perusahaan yang saling berinteraksi dan
kepuasan pasien dan dapat menciptakan loyalitas pasien. Terdapat lima dimensi
kualitas jasa yang sering digunakan untuk mengukur kualitas layanan, yaitu
1988).
dan empathy) dengan kepuasan pasien rawat jalan. Hasil penelitian Saragih (2010)
assurance, dan empathy dengan loyalitas pasien. Penelitian ini juga didukung oleh
loyalitas pasien. Hasil penelitian yang sama dari Gunawan (2011) menyimpulkan
berkembang sesuai amanat pada perubahan UUD 1945 Pasal 34 ayat 2, yang
Sosial Nasional (SJSN) menjadi suatu bukti yang kuat bahwa pemerintah dan
Sosial (BPJS). BPJS terbagi menjadi dua, yaitu BPJS kesehatan dan BPJS
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kepesertaan JKN saat ini adalah PBI
(Penerima Bantuan Iuran) dan Non PBI. PBI terdiri atas orang miskin dan tidak
mampu serta Non PBI yang terdiri dari pekerja penerima upah dan keluarganya
(PNS, TNI, Polri, dan sebagainya), pekerja bukan penerima upah dan anggota
keluarganya (Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri, dan Pekerja
yang tidak termasuk PNS, TNI, Poliri dan sebagainya yang bukan penerima
Upah), dan bukan pekerja dan anggota keluarganya (investor, pemberi kerja,
penerima pendiun dan sebagainya). Kepesertaan saat ini belum mencakup seluruh
layanan kesehatan pada penyedia layanan kesehatan. Untuk itu, diperlukan kerja
sama yang baik antara masyarakat dan penyedia pelayanan kesehatan termasuk
rumah sakit. Kerja sama ini merupakan tantangan besar dalam kesuksesan
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), maka rumah sakit pemerintah ataupun swasta
6
sakit dan akhirnya diikuti dengan tingkat loyalitas tinggi yang sangat diperlukan
oleh rumah sakit untuk tetap menjadi unggul dalam persaingan jangka panjang
(Tarigan, 2009).
Semen Padang Hospital merupakan rumah sakit swasta di kota Padang
yang berstandar Internasional. Dilihat dari Sumber Daya Manusia (SDM) dan
fasilitas, RS ini memiliki keunggulan SDM spesialistik yang lengkap serta sarana
prasarana dan penunjang medis yang cukup canggih. Rumah sakit dengan konsep
mall merupakan ciri khas dari Semen Padang Hospital, ditambah dengan
pelayanan penunjang lainnya seperti Food Court, cafe, swalayan, Bank dan ATM
Center, Fitness Center, Instalasi Gizi (Dapur), CSSD (Ruang instalasi sterilisasi
sentral), Cuci (Laundry), Genset Room, Gudang Peralatan, IPAL, area parkir yang
berada di under ground, dan lain-lain yang menjadikan rumah sakit ini semakin
poliklinik pasien peserta JKN sebanyak 28.275 kunjungan (25,1%) dari total
kunjungan sebesar 112.812 kunjungan (umum, Peserta JKN, PTSP, dan karyawan
SPH), dimana kunjungan tersebut meningkat secara signifikan. Pada bulan Januari
sebesar 684 kunjungan (8,83%) dan meningkat pada bulan Desember menjadi
poliklinik tersebut ternyata pasien Peserta JKN terbanyak berada pada Poliklinik
baik. Selain itu, terdapat 6 responden (60%) menyatakan bahwa empati dan bukti
fisik dalam pelayanan kurang baik. Berdasarkan uraian di atas maka penulis
loyalitas Pasien Peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016.
Kepuasan dan Loyalitas Pasien Peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital
Tahun 2016?”
(bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati) peserta JKN
pelayanan.
9
penelitian ini adalah analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan
loyalitas pasien peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan (bukti
fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati) dan kepuasan pasien.
TINJAUAN PUSTAKA
atau yang lebih dikenal dengan Service Quality (SERVQUAL) dimana dalam
dimensi asli sebanyak 3 dimensi dan dimensi kombinasi yang terdiri dari 2
1. Tangibles (bukti fisik) terdiri dari fasilitas fisik, peralatan dan penampilan
personil atau karyawan. Adapun atribut yang digunakan dalam dimensi ini
pada umumnya terdiri dari peralatan yang modern, fasilitas fisik yang
harus menarik, karyawan harus baik dan rapi, fasilitas fisik harus sesuai
line.
kesalahan layanan.
maka mampu menjadi media yang sangat baik guna mengukur service quality
berbagai modifikasi yang disesuaikan dengan objek penelitian ini. Selain itu,
penelitian ini.
untuk membeli dari suatu perusahaan. Kebiasaan ini terbentu melalui pembelian
dan interaksi yang sering selama periode waktu tertentu. Tanpa adanya hubungan
14
yang kuat dan pembelian berulang, orang tersebut bukanlah pelanggan, namun ia
adalah pembeli. Pelanggan yang sejati tumbuh seiring dengan waktu (Griffin,
2003).
barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mengacu pada pola konsumsi barang dan jasa yang menjadi karakteristik
tersebut dan proses yang berujung pada keputusan membeli. Menurut Griffin
mampu menjadi media yang sangat baik guna mengukur loyalitas pasien. Selain
penelitian ini.
15
senang atau kecewa individu yang timbul karena membandingkan kinerja yang
et al (2014) menyatakan bahwa kepuasan merupakan hasil dari nilai yang diterima
jasa memiliki keyakinan bahwa konsumen telah memilih pilihan terbaik dari
sebagai berikut:
1. Sangat puas dengan pelayanan di toko ini dibandingkan dengan toko lainnya.
2. Secara keseluruhan merasa sangat puas dengan pelayanan berdasarkan
memuaskan.
laba suatu organisasi jasa. Hal ini didasarkan pada pemikiran Lupiyoadi (2013)
yaitu ketika kualitas pelayanan meningkat, maka kepuasan juga akan meningkat
kepuasan, karena pengukuran kepuasan dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam
komunikasi dua arah untuk menampung saran dan keluhan pelanggan, survei
sejumlah pertanyaan seperti pembelian ulang terhadap produk atau jasa yang
pelanggan dengan pengontakan kembali pelanggan dan mencari tahu hal-hal yang
Kepuasan
Tangibility
Reliability
Responsiveness Kualitas
Pelayanan Loyalitas
Assurance
Emphaty
Kepercayaan
= Area Penelitian
= Tidak Diteliti
Gambar 2.1 Kerangka Teori (Parasuraman et al, 1988; Rousan et al, 2010;
Shpetim, 2012
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan terarah akan alur
Tangibility Kepuasan
Pasien
Reliability H1 H2
Kualitas H3 Loyalitas
Responsiveness
Pelayanan Pasien
H4
Assurance
= Berpengaruh langsung
Emphaty = Berpengaruh melalui variabel mediasi
METODE PENELITIAN
explanatory. Cakupan waktu (time horizon) penelitian ini bersifat cross sectional
atau one shot karena data hanya dikumpulkan dalam suatu waktu tertentu yakni
pada tahun 2016. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasaan pasien,
Penelitian ini dilakukan pada bulan November tahun 2015 sampai dengan
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
Z 21 /2 P(1P)
n
d2
0,69
0,01
n69
Keterangan :
76,52% (0,7652)(41)
untuk menghindari non response maka di ambil sampel cadangan 10% dari
sampel minimal sehingga besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 160
responden.
dimana setiap elemen di dalam populasi tidak mempunyai peluang yang diketahui
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
Pasien yang pertama kali melakukan kunjungan di Poliklinik di
peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital ini yang menjadi Variabel
empathy.
memberikan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden dengan cara
memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia. Kuesioner yang digunakan
yang telah tersedia, selanjutnya responden diminta untuk memilih salah satu
sebagai berikut:
1. Editing
27
dalam pengolahan.
3. Tabulating
Data yang telah diedit dan diberi kode lalu diolah dalam bentuk tabel.
4. Entry
Pengentrian data menggunakan master tabel sesuai dengan nomor
1. Analisis Univariat
daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik). Data tersebut dianalisis secara
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji statistik Chi Square (X2) dengan
independen dan variabel dependen. Bila p-value < 0,05 menunjukkan bahwa
dependen.
3. Analisis Multivariat
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Perjalanan Semen Padang Hospital (SPH) sudah dimulai sejak tahun 1970.
Semen Padang Hospital berawal dari sebuah klinik yang dibentuk pada tahun
1970. Klinik tersebut adalah Klinik kesehatan PT Semen Padang dan kemudian
berkembang menjadi Rumah Sakit Semen Padang pada tahun 1907. Peran sebagai
Rumah Sakit mulai dijalankan oleh manajemen Rumah Sakit Semen Padang
Rumah sakit Semen Padang menjadi Yayasan Semen Padang pada tahun 2009.
Sebagai bukti kinerja layanan yang berstandar kepada pasien, Rumah Sakit
Semen Padang sudah lulus penuh 3 tahun akreditasi nasional dengan lima bidang
pelayanan kepada pasien pada tahun 2012. Soft opening semen padang hospital
dilaksanan pada tanggal 18 maret 2013 dan peresmiannya (grand opening) mulai
beroperasi untuk umum pada tanggal 5 juli 2013 (Semen Padang Hospital, 2014).
mall yang terletak di Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia. Rumah sakit ini
30
memiliki visi dan misi dalam meningkatkan kualitasnya. Visi-nya yaitu menjadi
Rumah Sakit Umum terbaik di Sumatera dan bertaraf Internasional dan memiliki
tenaga medis yang kompeten dan didukung oleh peralatan dan teknologi
Motto dari Semen Padang Hospital ini adalah we serve beyond expectation,
yang berstandar Internasional. Dilihat dari Sumber Daya Manusia (SDM) dan
fasilitas, RS ini memiliki keunggulan SDM spesialistik yang lebih lengkap serta
saran prasarana dan penunjang medis yang cukup canggih. Pelayanan di Semen
Padang Hospital berupa layanan rawat jalan, layanan rawat inap dan layanan
memenuhi kebutuhan pasien. Layanan rawat jalan berupa poliklinik yang ada di
Semen Padang Hospital, diantaranya poli paru, poli kulit dan kelamin, poli gigi,
poli syaraf, poli anak, poli THT, poli bedah, poli umum, poli penyakit dalam, poli
jantung, poli mata, poli kebidanan dan kandungan. Layanan rawat jalan pasien
dan layanan rawat inap termasuk dalam pelayanan medis dan penunjang medis.
31
medis yaitu pelayanan medik dasar, pelayanan medik gigi dan mulut, pelayanan
rekam medik.
1. Laundry/linen
2. Jasa boga/dapur
3. Teknik dan pemeliharaan fasilitas
4. Pengelolaan limbah
5. Gudang
6. Ambulance
32
7. Komunikasi
8. Kamar jenazah
9. Pemadam kebakaran
10. Pengelolaan gas medik
11. Penampungan air bersih
Sarana prasarana yang ada di Semen Padang Hospital yaitu ruang gawat
darurat, ruang rawat jalan, ruang rawat inap, ruang bedah, ruang rawat intensif,
ruang isolasi, ruang radiologi, ruang laboratorium klinik, ruang farmasi, ruang
jenazah, ruang administrasi lantai 6, ruang gedung, ruang sanitasi, ambulan, ruang
komite medis (lantai 6), ruang pusat penyuluhan kesehatan masyarakat rumah
informasi RS, listrik, air, gas medis, limbah cair, limbah padat, penanganan
kebakaran, perangkat komunikasi 24 jam, dan tempat tidur. Rincian tempat tidur
Jadi, total seluruh tempat tidur di Semen Padang Hospital yaitu 187 tempat
didistribusikan pada responden Poliklinik Semen Padang Hospital dan hanya 165
82,5%. Setelah diverifikasi, sebesar 160 kuesioner yang diolah dalam penelitian
ini.
paling banyak terdapat pada umur lebih dari 60 tahun sebanyak 61 orang (38.1%),
sedangkan paling sedikit terdapat pada rentangan umur 13–7 tahun sebanyak 3
responden paling banyak yaitu pada ibu rumah tangga sebanyak 59 orang
(36.9%), sedangkan pekerjaan responden paling sedikit yaitu BUMN dan TNI/
(43.8%), sedangkan poliklinik yang dituju responden paling sedikit terdapat pada
berdasarkan kepesertaan JKN paling banyak terdapat pada peserta JKN mandiri
Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Kepuasaan f %
Tidak Puas 80 47,1
Puas 90 52,9
Total 170 100
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa persentase pasien yang menyatakan
tidak puas dan puas terhadap pelayanan di Poliklinik Semen Padang Hospital
Tahun 2016 hampir sama, yaitu puas sebanyak 90 orang (52,9%) dan tidak puas
dapat dilihat pada tabel 4.11. Indikator (pernyataan) pada kepuasan pasien yang
terdiri dari K1, K2, K3, K4 dan K5. K1 yaitu dibandingkan dengan rumah sakit
lain yang pernah dikunjungi saya sangat puas dengan layanan di Poliklinik Semen
dengan kesesuaian iuran jaminan kesehatan yang telah saya bayarkan dengan
yaitu secara umum, saya sangat puas dengan pelayanan yang diberikan di
Poliklinik Semen Padang Hospital dan, K5 yaitu secara umum, Poliklinik Semen
(dibandingkan dengan rumah sakit lain yang pernah dikunjungi saya sangat puas
dengan layanan di Poliklinik Semen Padang Hospital) dan TCR sebesar 87,2%.
merasa puas dengan kesesuaian iuran jaminan kesehatan yang telah saya bayarkan
Hospital) dengan TCR 81,8%. Secara keseluruhan, TCR kepuasan pasien sebesar
85% yang berarti pasien peserta JKN di Semen Padang Hospital tahun 2016
Bukti Fisik f %
Kurang Baik 81 47,6
Baik 89 52,4
Total 170 100
38
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa persentase pasien yang menyatakan bukti
fisik pelayanan di Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016 hampir sama,
yaitu baik sebanyak 89 orang (52,4%) dan kurang baik sebanyak 81 orang
(47,6%).
dilihat pada tabel 4.5. Indikator (pernyataan) pada dimensi tangibility ini terdiri
dari T1, T2, T3, T4, T5 dan T6. T1 yaitu furnitur (meja, kursi) di Poliklinik
Semen Padang Hospital nyaman dan modern; T2 yaitu desain interior (a) dan
penampilan satpam (a), petugas administrasi (b), perawat di poliklinik (c), dokter
di poliklinik (d), petugas laboratorium (e), petugas apotek (f) Semen Padang
Hospital terlihat rapi dan bersih; T4 yaitu tersedia peralatan dan teknologi yang
terbaru (mutakhir) seperti USG 4D, MRI, CT-Scan, dan lain-lain; T5 yaitu
tersedianya brosur, pamflet, dan banner tentang informasi kesehatan dan; T6 yaitu
(ruangan di Poliklinik Semen Padang Hospital terlihat bersih) dan TCR sebesar
(tersedianya brosur, pamflet dan banner tentang informasi kesehatan) dengan TCR
sebesar 89,8%. Secara keseluruhan, TCR dimensi tangibility sebesar 86,2 yang
Kehandalan f %
Tidak Baik 65 38,2
Baik 105 61,8
Total 170 100
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa lebih dari separoh pasien menyatakan
Tahun 2016 dalam kategori baik yaitu sebanyak 105 orang (61,8%).
dilihat pada tabel 4.6. Indikator (pernyataan) dimensi reliability terdiri dari RE1,
RE2, RE3, RE4, dan RE5. RE1 yaitu petugas administrasi Semen Padang
kebutuhan pasien; RE2 yaitu satpam (a), petugas administrasi (b), perawat di
poliklinik (c), dokter di poliklinik (d), petugas laboratorium (e), petugas apotek (f)
Semen Padang Hospital memberikan pelayanan secara cepat dan tidak berbelit-
belit; RE3 yaitu adanya kemudahan pasien untuk mendaftarkan diri di Poliklinik
Semen Padang Hospital; RE4 yaitu adanya kemudahan transportasi bagi pasien
yang membutuhkan seperti kursi roda; dan RE5 yaitu hasil pencatatan medis
dengan rata-rata skor jawaban responden tertinggi terdapat pada indikator RE2d
dan tidak berbelit-belit) dan TCR sebesar 84,8%. Sedangkan, rata-rata skor
TCR 75,2%. Secara keseluruhan, TCR dimensi reliability sebesar 81.4% yang
Daya Tangap f %
Tidak Baik 43 25,3
Baik 127 74,7
Total 170 100
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa sebagian besar pasien menyatakan
Tahun 2016 dalam kategori baik yaitu sebanyak 127 orang (74,7%).
dapat dilihat pada tabel 4.7. Indikator (pernyataan) pada dimensi responsiveness
terdiri dari R1, R2, R3 dan R4. R1 yaitu satpam (a), petugas administrasi (b),
petugas apotek (f) Semen Padang Hospital ramah dalam melayani pasien. R2
yaitu satpam (a), petugas administrasi (b), perawat di poliklinik (c), dokter di
poliklinik (d), petugas laboratorium (e), petugas apotek (f) Semen Padang
(b), perawat di poliklinik (c), dokter di poliklinik (d), petugas laboratorium (e),
sesuai dengan yang dibutuhkan pasien. R4 yaitu satpam (a), petugas administrasi
(b), perawat di poliklinik (c), dokter di poliklinik (d), petugas laboratorium (e),
petugas apotek (f) Semen Padang Hospital bersedia membantu kebutuhan pasien.
42
dengan rata-rata skor jawaban responden tertinggi terdapat pada indikator R1d
(dokter di Poliklinik Semen Padang Hospital ramah dalam melayani pasien) dan
TCR sebesar 87%. Sedangkan, rata-rata skor terendah terdapat pada R2b (petugas
kepada pasien peserta JKN di Semen Padang Hospital tahun 2016 relatif baik.
43
Jaminan F %
Kurang Baik 60 35,3
Baik 110 64,7
Total 170 100
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa sebagian besar pasien menyatakan
jaminan yang diberikan Poliklinik Semen Padang Hospital Tahun 2016 dalam
dapat dilihat pada tabel 4.8. Indikator (pernyataan) pada dimensi assurance terdiri
dari A1, A2, A3 dan A4. A1 yaitu satpam (a), petugas administrasi (b), perawat di
poliklinik (c), dokter di poliklinik (d), petugas laboratorium (e), petugas apotek (f)
petugas apotek (f) Semen Padang Hospital bersahabat dengan pasien; A4 yaitu
dengan rata-rata skor jawaban responden tertinggi terdapat pada indikator A1d
(dokter di Poliklinik Semen Padang Hospital bersikap sopan kepada pasien) dan
TCR sebesar 86%. Sedangkan rata-rata skor jawaban responden terendah terdapat
diperlukan dokter dalam melayani pasien) dengan TCR sebesar 79,6%. Secara
keseluruhan, TCR dimensi assurance sebesar 83% yang berarti kualitas pelayanan
Empati f %
Kuang Baik 84 49,4
Baik 86 50,6
Total 170 100
Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa persentase pasien yang menyatakan
Tahun 2016 hampir sama, yaitu baik sebanyak 86 orang (50,6%) dan kurang baik
dilihat pada tabel 4.9. Indikator (pernyataan) pada dimensi emphaty terdiri dari
E1, E2, E3 dan E4. E1 yaitu satpam, petugas administrasi, perawat di poliklinik,
bersedia untuk meminta maaf bila terjadi kesalahan; E2 yaitu satpam, petugas
petugas apotek Semen Padang Hospital mendengarkan dengan cermat dan hati-
hati terhadap keluhan pasien; E3 yaitu petugas mengenali pasien dengan baik; E4
dengan rata-rata skor jawaban responden tertinggi terdapat pada indikator E2d
hati-hati terhadap keluhan pasien) dan TCR sebesar 85.4%. Sedangkan, rata-rata
dengan baik) dengan TCR sebesar 73%. Secara keseluruhan, TCR dimensi
emphaty sebesar 79.4% yang berarti kualitas pelayanan berdasarkan emphaty yang
diberikan kepada pasien peserta JKN di Semen Padang Hospital tahun 2016
cukup baik.
47
emphaty memiliki total capaian responden terendah yaitu sebesar 79.4% dengan
kriteria cukup baik. Secara keseluruhan, TCR kualitas pelayanan sebesar 82.6%
yang berarti kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien peserta JKN di
PEMBAHASAN
pelayanan yaitu 4,13 dengan TCR sebesar 82,6%. Hal ini berarti bahwa kualitas
pelayanan yang diberikan oleh Poliklinik Semen Padang Hospital kepada pasien
peserta JKN termasuk dalam kriteria baik. Selanjutnya, dari hasil juga ditemukan
rata-rata skor variabel kepuasan pasien yaitu 4,25 dengan TCR sebesar 85%. Ini
bermakna bahwa pasien peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital dalam
Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016. Hal ini sejalan dengan penelitian
berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien rawat jalan dimana nilai t hitung
5,76 > nilai t tabel 1,96 untuk α= 0,05. Penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Khasanah dan Octarina (2010) tentang “Analisis
kepuasan konsumen. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ardani dan Ni Wayan (2012) tentang “Pengaruh Kualitas Layanan terhadap
kepuasan.
nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa
antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Kepuasan terhadap produk,
jasa, atau perusahaan tertentu akan membuat konsumen umumnya mengacu pada
berbagai faktor atau dimensi yaitu kinerja, ciri-ciri atau keistimewaan tambahan
yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini
pelayanan. Hal ini mengindikasikan bahwa dimensi ini yang sangat kuat mewakili
Karanganyar. Jika dilihat dari nilai TCR-nya, respon pasien pada dimensi
Padang Hospital seharusnya tidak serta merta merasa puas dengan kondisi ini,
karena untuk memenangkan persaingan dalam industri jasa rumah sakit, kualitas
pelayanan yang diberikan pada pasien semestinya dalam kategori sangat baik
tentang standar minimal pelayanan rumah sakit (≥90%) sehingga menjadi pasien
52
peserta JKN sangat loyal kepada Semen Padang Hospital (Kementerian Kesehatan
RI, 2008)
kesehatan untuk memenuhi harapan yang logis dari seorang individu terhadap
TCR tiap indikator yaitu E1 sebesar 77.4%, E2 sebesar 83.2%, E3 sebesar 73%,
dan E4 sebesar 76,8%. Hal ini bermakna bahwa indikator E1, E3, dan E4 yang
diberikan kepada pasien peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun
2016 termasuk dalam kriteria cukup baik. Pada indikator E2 yang diberikan
kepada pasien peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016
termasuk dalam kriteria baik. Secara keseluruhan nilai TCR dimensi emphaty
berada pada kategori cukup baik (65% - 79,9%). Untuk itu perlu kiranya
empati ini berada pada kategori baik atau mungkin sangat baik.
yaitu 4,25 dengan TCR sebesar 85%. Hal ini bermakna bahwa pasien di Poliklinik
Semen Padang Hospital dalam menerima pelayanan termasuk dalam kategori puas
53
(80% - 89,9%). Selanjutnya, pada variabel loyalitas ditemukan rata-rata skor yaitu
4,36 dengan TCR sebesar 87,2%, yang bermakna bahwa pasien peserta JKN di
Poliklinik Semen Padang Hospital termasuk dalam kriteria loyal (80% - 89,9%).
Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016. Hal ini sejalan dengan penelitian
terhadap Loyalitas melalui Kepuasan Pasien Pengguna JKN di Rawat Inap RSUD
signifikan terhadap loyalitas pasien. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
Inap pada Keluarga Sehat Hospital Pati” yang menyimpulkan bahwa kepuasan
pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien. Penelitian ini juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Widadi dan Farid (2015) tentang “Faktor-
faktor yang Berpengaruh pada Loyalitas Pelanggan Klinik Saraf Rumah Sakit
lain, selain itu dengan adanya kepuasan pelanggan dapat meningkatkan loyalitas
dalam Ishak dan Lutfi (2011), dalam jangka panjang kepuasan akan berdampak
produk maupun jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan, maka pelanggan akan
mengunjungi jasa tersebut. Hal ini merupakan salah satu indikator dari timbulnya
Poliklinik Semen Padang Hospital termasuk dalam kategori loyal. Sebagai rumah
mengharapkan pasiennya tidak hanya loyal tetapi berada pada kategori sangat
loyal. Untuk itu, perlu upaya dalam rangka meningkatkan loyalitas pasien.
Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016. Hal ini sejalan dengan penelitian
Kesehatan terhadap Loyalitas Pasien Rumah Sakit Umum Herna Medan”. Rosita
(2010) tentang “Customer Loyalty and the Impacts of Service Quality: The Case
Layanan dan Loyalitas Pasien (Studi pada Rumah Sakit Umum Swasta di Kota
bermutu kepada para pelanggannya, pencapaian pangsa pasar yang tinggi, serta
yang diuji berhubungan dengan kualitas pelayanan. Hal ini menjadikan pasien
peserta JKN semakin loyal terhadap Semen Padang Hospital. Pada penelitian ini
pasien loyal kepada Poliklinik Semen Padang Hospital, tetapi belum mencapai
loyalitas pasien yang dimediasi oleh kepuasan pasien peserta JKN di Poliklinik
Semen Padang Hospital tahun 2016. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aryani dan
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari
Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Keluarga Sehat Hospital Pati”. Puspitasari
loyalitas dalam hal ini termasuk minat untuk membeli kembali. Menurut
faktor utama dalam menilai kualitas pelayanan, dimana pelanggan menilai kinerja
57
pelayanan yang diterima dan yang dirasakan langsung terhadap produk suatu
layanan yang diberikan dengan yang diharapkan oleh konsumen. Semakin tinggi
(empati) tidak dapat terlepas satu sama lainnya. Dimensi-dimensi ini dapat
membentuk citra sendiri bagi pasien yang berkunjung di Semen Padang Hospital.
dengan kepuasan yang dirasakan pasien dan tercapailah loyalitas pada pasien
loyalitas pasien yang dimediasi oleh kepuasan pasien) pada penelitian ini
menunjukkan pengaruh tidak langsung memiliki pengaruh lebih tinggi dari pada
hal ini memberikan keuntungan bagi Semen Padang Hospital. Oleh karena itu,
kepuasan pasien merupakan hal yang penting dan perlu mendapatkan perhatian
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis pengaruh kualitas pelayanan
terhadap kepuasan dan loyalitas pasien peserta JKN di Poliklinik Semen Padang
pasien peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016. Hal
kepuasan.
2. Kepuasan pasien berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
loyalitas pasien.
3. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pasien peserta JKN di Poliklinik Semen Padang Hospital tahun 2016. Hal
Semen Padang Hospital tahun 2016. Hal ini bermakna semakin baik
1.2 Saran
meningkatkan lagi kualitas pelayanan agar tercipta suatu kepuasan pasien serta
belum mencapai kriteria ideal sangat baik (90% - 100%). Untuk itu
rendah dan dilihat dari nilai TCR-nya responden memberika respon yang
cukup baik (65% - 79,9%). Hasil ini masih jauh dari kriteria sangat baik
nilai TCR dengan kriteria cukup baik. Maka, jika terjadi kesalahan
suku, ras, dan agama. Petugas juga dapat mengenali pasien dengan
Nilai TCR juga termasuk dalam kriteria cukup baik. Dalam hal ini
dll.
e. Meningkatkan pengawasan atau monitoring serta evaluasi kinerja
hasilnya.
5. Agar penelitian lebih baik lagi maka diperlukan penambahan
Instrument kuesioner.
DAFTAR PUSTAKA
Ardani, W. dan Wayan S.S. 2012. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan
dan Wom (Studi Di Rsud Wangaya Denpasar). Jurnal Manajemen
Universitas Udayana. 1(2): 240-254.
Gunawan, K. 2011. Kualitas layanan dan Loyalitas Pasien (Studi pada Rumah
Sakit Umum Swasta di Kota Singaraja-Bali). Bali: Universitas Panji Sakti
Singaraja.
Hair J.F., Tomas MG., Ringle C.M., dan Sarstedt M. 2014. A Primer On Partial
Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Los Angles.
SAGE Publication .Inc
Jogianto dan Willy A. 2009. Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least Square)
untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta: IKPI.
Kasih, B.M. 2015. Analisis Hubungan antara Mutu Pelayanan dengan Loyalitas
Pasien BPJS non PBI Rawat Inap Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.
Skripsi.Universitas Diponegoro. Semarang
Kotler P. dan Kevin L.K. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi 13. Jakarta:
Erlangga.
Preacher dan Kristopher J. 2010. Calculation for The Sobel Test: An Interactive
Calculation Tool for Mediation Tests. Didapat dari:
http://quantpsy.org/sobel/sobel.htm.
Ristrini, 2005. Perubahan Paradigma Jasa Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dan
Rekomendasi Kebijakan Strategis Bagi Pimpinan. JMPK.
Rousan, Al., M. Ramzi, dan Badaruddin M. 2010. Costumer Loyalty and the
Impacts of Service Quality: The Case of Five Star Hotels in Jordan.
International Journal of Human and Sosial Science, 4(7): 1702-1708.
Saragih, R., A.N. Nurbaiti, dan R. Sutatningsih. 2010. Pengaruh Mutu Pelayanan
Kesehatan Terhadap Loyalitas Pasien Rumah Sakit Umum Herna Medan.
Tesis. Medan: FKM USU.
Semen Padang Hospital. 2014. Company Profile Semen Padang Hospital. Semen
Padang Hospital. Padang.
Semen Padang Hospital. 2014. Laporan Bagian Pelayanan 2014. Semen Padang
Hospital. Padang.
Semen Padang Hospital. 2015. Laporan Bagian Pelayanan 2015. Semen Padang
Hospital. Padang.
Sriwidodo, U. dan Rully T.I. 2010. Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa
Terhadap Kepuasan Nasabah. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. 10(2):
164-173.
Sugesti, E., Zaenal S., dan Dyah E. 2013. Hubungan Persepsi Pasien Rawat
Jalan tentang Mutu Pelayanan Dokter dengan Kepuasan Pasien Rawat
Jalan di RSUD Kota Salatiga Tahun 2013. Universitas Dian Nuswantoro
Semarang.
Tarigan, I.J. 2009. Pengaruh Persepsi tentang Mutu Pelayanan Kesehatan terhadap
Kepuasan Pasien Partikulir dan Hubungannya dengan Loyalitas terhadap
RSUD dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi. Tesis. Universitas Sumatera
Utara. Medan.
Thomas, R. 2005. Understand ing Public Policy. Eleventh Edition. New Jersey :
Pearson. Prentice Hall.
Widadi, R.H. dan Farid W. 2015. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Loyalitas
Pelanggan Klinik Saraf Rumah Sakit Jiwa daerah dr R.M. Soedjarwadi.
Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya. 17(1): 28-37.