Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
Dr. Ida Nugrahani, Sp.M
Oleh :
D.H. Sukarna Putra, S.Ked
J510160032
Diajukan untuk memenuhi persyaratan kepanitraan klinik bagian ilmu kesehatan mata
program pendidikan profesi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh :
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim pembimbing stase Ilmu Kesehatan Mata
Bagian Program Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Pembimbing
Dr. Ida Nugrahani, Sp.M (…………………….)
Dipresentasikan dihadapan
Dr. Ida Nugrahani, Sp.M (…………………….)
A prospective randomized trial of azithromycin versus trimethoprim/
sulfamethoxazole in treatment of toxoplasmic retinochoroiditis
NO
1 Latar Belakang Toxoplasmosis pada mata merupakan penyebab dari
retinokoroiditis dan berhubungan dengan uvetis
posterior yaitu 25 % di USA dan 54 % di negara Iran.
Pasien mengeluhkan penurunan pandangan disertai
nyeri, kemerahan dan photophobia pada salah satu
Resume jurnal “ Efficacy of Subconjungtival Bevacizumab Injections before and after
matanya. Penegakan diagnosis pada kasus ini
Surgical Excision in preventing Pterygium Recurrence
berdasarkan juga pemeriksaan fisik, funduskopi dan
dipastikan dengan tes serologi. Pada kasus ini terdapat
perdebatan dari pemilihan tatalaksananya. Pada
beberapa studi menjelaskan efek dari antibiotik
golongan trimethoprim/
sulfamethoxazole yaitu demam, gangguan
gastrointestinal, berat badan turun, SJS, TEN,
pankreatitis, hiperkalemia dan trombositopenia.
Selanjutnya azitromisin merupakan obat yang memiliki
toleransi terhadap seluruh kelompok usia. Tetapi
memiliki efek samping yaitu gangguan lambung, diare,
Resume jurnal “ Efficacy of Subconjungtival Bevacizumab Injections before and after
mual, muntah, nyeri abdomen, ganguuan fungsi liver,
Surgical Excision in preventing Pterygium Recurrence
aritmia seperti VT dan hipotensi. Mekanisme kerja
obat ini menghambat replikasi pada takizoid
Toxoplasma Gondii.
2. Tujuan Penelitian Untuk membandingan evaluasi dari efikasi, keamanan,
dan toleransi penggunaan azitromisin dengan
trimethoprim/
sulfamethoxazole sebagai alternative tatalaksana
tokoplasmosis ocular
3. Material dan method 1. Prospektif study
1. Jenis Penelitian 2. Total pasien 36 yang terdiagnosis,
2. Subjek Penelitian Tidak memenuhi kriteria restriksi 5 pasien dan
3. Cara penelitian gagal follow up 4 pasien. 27 Pasien dibagi dua
4. Outcome kelompok yaitu
5. Analisa statistik 14 pasien (terapi Azitromisin) dan 13 pasien
(terapi S/T).
Kriteria Inkusi
Pasien terdiagnosis ocular toxoplasmosis, Umur
16-75 tahun, Lesi 3000 µm dari fovea centralis,
Ukuran lesi >2, Inflamasi vitreous dalam batas
zona 1.
Kriteria Eksklusi
Penyakit mata :
Uveitis
Glaukoma
Kondisi sistemik
Hamil
DM
Hipersensitive Azitromisin dan
trimethoprim/
sulfamethoxazole
Pengobatan kortikosteroid sejak
1 bulan lalu, HIV
3. Cara penelitian
Sampel dibagi dua kelompok :
Kelompok 1 : Dosis Azitromisin
(loading dose 500 mg
dilanjutkan 1x 250 mg), selama
6- 12 mgg
Kelompok 2 : Dosis
trimethoprim/
sulfamethoxazole (2 x 160/800),
selama 6- 12 mgg
Mulai hari ke 3 kedua kelompok
sampel ditambahkan prednisone
1 mg/kgBB
Dilakukan pemeriksaan opthalmologi
pada hari ke 1 dilanjutkan pada 1, 2, 3,
5, 6, 8, 12 minggu selanjutnya
Pemeriksaan nya yaitu visus, tonometri,
pemeriksaan funduskopi, foto fundus,
fundus autofluresense dan IR
Foto fundus dilakukan pada munggu ke
4- 12 minggu
4. Outcome
Primer Efek obat yang dapat
menurunkan lesi retina
Sekunder obat tidak menimbulkan
efek samping
5. Analisa statistik
Normalitas data menggunakan Shapiro-
Wilk tes
Perbandingan data menggunakan uji Chi
-Square