Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang
dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan
kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan
persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi. Dalam menjalani proses kehamilan
tersebut, ibu hamil mengalami perubahan-perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan
usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester III kehamilan
Proses kehamilan merupakan proses normal dan alamiah. Hal ini perlu diyakini oleh
tenaga kesehatan khususnya bidan. Dengan memehami adaptasi fisologi pada ibu hamil
seorang bidan dapat membantu ibu hamil yang mengalami perubahan tersebut sehingga
dapat memeberikan asuhan yang sesuai. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat
menimbulkan stress, tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi
perawatan dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Secara bertahap ia berubah
dari seseorang yang bebas dan berfokus pada dirinya sendiri menjadi seorang yang seumur
hidup berkomitmen untuk merawat orang lain.
Perubahan anatomi dan fisologi yang terjadi pada Ibu Hamil umumnya perubahan itu
terjadi pada System reproduksi, Sistem Cardivaskuler, Sistem Metabolisme, Sistem
Gastrointestinal, Sistem Urinaria, Sistem Muskuloskeletal, Kulit, Payudara Sistem
Pernapasan, Sistem Endokrin , (IMT) dan Berat badan.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui Perubahan Anatomi dan adapatasi Fisologi pada Ibu hamil Trimester I
PEMBAHASAN
2.1 Perubahan anatomi dan adaftasi fisiologis pada ibu hamil trimester 1
Perubahan anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi
segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini
merupakan respons terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa hampir semua
perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan
menyusui selesai.
Pemahaman tentang perubahan anatomi dan fisiologi selama kehamilan merupakan salah
satu tujuan utama dari ilmu kebidanan. Hampir tidak mungkin dapat mengerti proses penyakit
yang terjadi selama kehamilan dan masa nifas tanpa disertai pemahaman mengenai perubahan
anatomi dan fisiologi.
Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan perubahan ini terjadi untuk
mengurangi resistensi vascular sistematik. Selain itu, juga terjadi peningkatan denyut
jantung. Antara minggu ke-10 dan 20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga juga
terjadi peningkatan preload. Perfoma pentrikel selama kehamilan dipengaruhi oleh
penurunan ristensi vascular sistemik dan perubahan pada aliran pulsasi arterial. Kapasitas
vascular juga akan meningkat untuk memnuhi kebutuhan. Peningkatan esterogen dan
progesterone juga akan menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan penurunan resistensi
vascular perifer.
Volume darah akan meningkat secara progesif mulai minggu ke-6-8 kehamilan
dan mencapai puncaknya pada minggu ke-32-34 dengan perubahan kecil setelah minggu
tersebut. Volume plasma akan meningkat kira-kira 40-45 %. Hal ini dipengaruhi oleh aksi
progesterone dan esterogen pada ginjal yang di inisiasi oleh jalur rennin-angiotensin dan
aldosteron. Penambahan volume darah ini sebagian besar berupa plasma dan eritrosit.
Eritropoetin ginjal akan meningkatkan jumlah sel darah merah sebanyak 20-30
%, tetapi tidak sebanding dengan peningkatan volume plasma sehingga akan
mengakibatkan hemodilusi dan penurunan konsentrasi haemoglobin dari 15 g/dl menjadi
12,5 g/dl dan pada 6 % perempuan bisa mencapai dibawah 11 g/dl. Pada kehamilan lanjut
kadar haemoglobin dibawah 11 g/dl itu merupakan suatu hal yang abnormal dan biasanya
lebih berhubungan dengan defisiensi zab besi dari pada dengan hiverlemia. Jumlah zat
besi yang di absorbsi dari makanan dan cadangan dalam tubuh biasanya tidak mencukupi
kebutuhan ibu selama kehamilan sehingga penambahan asupan zat besi dan asam folat
dapat membantu mengembalikan kadar hemglobin. Kebutuhan zat besi selama kehamilan
lebih kurang 1000 mg atau rata-rata 6-7 mg per-hari.
Pada ginjal seseorang wanita hamil bertambah besar, Bailey dan Rollenston (
1971 ), misalnya menemukan bahwa ginjal 1.5 cm lebih panjang selama masa nifas awal
dari pada yang diukur 6 bulan kemudian. Kecepatan filtrasi glomerulus dan aliran plasma
ginjal bertambah pada awal kehamilan, yang pertama sebanyak 50 persen pada awal
trimester kedua, dan yang terakhir tidak cukup banyak, mekanisme tepet untuk
meningkatnya hal-hal ini pada kehamilan belum diketahui ( Cunningham, 1995 ).
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul,
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kemih mulai tertekan.
Nausea ( mual ) atau vomitus ( muntah ) yang terjadi pada awal bulan kehamilan (
saat bangun tidur ) sering dijumpai dan biasanya ringan. Penyebabnya yang pasti tidak
diketahui tetapi kemungkinan besar keadaan ini merupakan reaksi terhadap peningkatan
kadar hormone yang mendadak. Jika berlangsung melebihi 14 minggu atau bila berat (
hyperemesis ) maka morning sickness ini dianggap sebagai keadaan abnormal dan
memerlukan tindakan aktif ( Farrer, 2001 ).
Pada bagian mulut terjadi hiperemi pada gusi, berongga, dan membengkak. Gusi
cenderung mudah berdarah karena pengaruh dari kadar estrogen yang meningkat,
menyebabkan peningkatan vaskularitas selektif dan proliferasijaringan ikat.
Pada gigi wanita hamil memerlukan sekitar 1,2 g kalsium dan fosfor yang jumlah
kira-kira sama setiap hari selama hamil. Kebutuhan kalsium dan fosfor ini lebih tinggi
sekitar 0,4 g daripada kebutuhan saat ia tidak hamil.
Karena kehamilannya berkembang terus, lambung dan usus digeser oleh uterus
yang membesar, sebagai akibat perubahan-perubahan posisi viseraini, penemuan fisik
pada penyakit tertentu dapat berubah. Apendiks, misalnya biasanya bergeser kea rah
atas dan agak kelateral saat uterus membesar, dan sering kali dapat mencapai pinggang
kanan. ( Cunningham 1995 )pada sekitar 15%sampai 20% wanita hamil, herniasi bagian
Qatas lambung ( hiatus hernia ) terjadi setelah bulan ketujuh atau kedelapan kehamilan.
Keadaan ini disebabkan pergeseran lambung ke atas, yang menyebabkan hiatus
diafragma melebar,kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita multipara,wanita yang
gemuk,atau wanita yang lebih tua.
1. Perubahan uterus
Pada awal kehamilan, vagina dan serviks memiliki warna merah yang
hampir biru (normalnya, warna bagian ini pada wanita yang tidak hamil adalah
merah muda). Waktu kebiruan ini disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi
akibat kerja hormon progesterone. (Farrer, 2001)`
Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar kurang lebin 135 %
.akan tetapi kelenjar ini tidak begitu mwmpunyai arti penting dalam kehamilan. Pada
perempuan yang mengalami hipofisektomi persalinan dapat berjalan dengan lancar.
Hormonnya prolactin akan meningkat10 x lipat pada saat kehamilan aterm. Sebaliknya,
setelah persalinan konsentrasinya pada plasma akan menurun. Hal ini juga ditemukan
pada ibu-ibu yang menyusui.
Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada saat perslinan
akibat dari hyperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi. Pengaturan
konsetrasikalsium sangat berhubungan erat dengan magnesium, fosfat, hormone
paratiroid, vitamin D, dan kalsitonin. Adanya gangguanpada salah satu faktor itu akan
menyebabkan perubahan pada yang lainnya. Konsentrasi flasma hormone paratiroid akan
menurun pada trimester pertama dan kemudian akan meningkat secara progresif. Aksi
yang penting dari hormon paratiroit ini adalah untuk memasuk janin dengan kalsium
yang adekuat. Selain itu, juga diketahui mempunyai peran dalam produksi peptide pada
janin, plasenta, dan ibu. Pada saat ibu hami menyusui dianjurkan untuk mendapat asupan
vitamin D 10 µu atau IU.
Sebagianbesar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan
isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraselular. Di perkirakan selama
kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg.
Table 15-1
Rekomendasi penambahan berat dadan selama kehamilan berdasarkan indeks
massa tubuh
Kategori IMT Rekomendasi (Kg)
Rendah < 19,8 12,5 - 18
Normal 19,8 – 26 11,5 - 16
Tinggi 26 - 29 7 – 11,5
Obesitas < 29 ≥7
Gemeli 16 – 20,5
Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan
menmbah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan dengan gizi
kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan per minggu masing-masing
sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg.
Peningkatan jumlah cairan selama kehamilan adalah suatu hal yang fisiologis. Hal
ini disebabkan oleh turunnya osmolaris dari 10 mOsm/kg yang diinduksi oleh makin
rendahnya ambang rasa haus dan sekresi vasopressin. Fenomona ini mulai terjadi pada
awal kehamilan. Pada saat aterm ± 3,5 l cairan berasal dari janin, plasenta, dan cairan
amnion, sedangkan 3 Liter lainnya berasal dari akumulasi peningkatan volume darah ibu,
uterus, dan payudara sehingga minimal tambahan cairan selama kehamilan adalah 6,5 L.
Penambahan tekanan vena dibagian bawah uterus dan mengakibatkan oklusi perpasial
vena kava yang permanifasi pada adanya pitting edema di kaki dan tungkai teruma pada
akhir kehamilan. Penurunan koloid di interstisia juga akan menyebabkan edema pada
akhir kehamilan.
Hasil konsepsi, uterus, dan darah ibu secara relative mempunyai kadarprotein
yang lebih tinggi dibandingkan lemak dan karbohidrat. WHO menganjurkan asupan
rotein per hari pada ibu hamil 51 g.
Pada kehamilan normal akan terjadi hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh
kenaikan kadar insulin, hiperglikemia postprandial dan hiperinsulinemia.
Selama kehamilan ibu menyimpan 30 g kalsium yang sebagian besar akan
digunakan untuk perumbuhan janin. Jumlah itu diperkirakan hanya 2,5% dari total
kalsium ibu. Penggunakan suplemen untuk mencegah pereklamsia tidak terbukti dan
tidak disarankan untuk digunakannya secara rutin selama masa kehamilan.
2.1.10 Sistem Hematologis
Fungsi utama darah adalah sebagai alat transportasi yang mengangkut oksigen
maupun nutrisi keseluruh tubuh. Jika darah dalam tubuh menjadi mengental,
maka aliran tersebut menjadi terganggu mengakibatkan beberapa gangguan
kefungsi tubuh lainya antara lain keorgan ginjal, paru-paru, jantung.
Pengentalan darah terjadi pada ibu hamil sehingga dapat berpengaruh baik
terhadap kesehatan ibu yang merasakan sesak, sakit kepala sebelah atau migraen,
serangan jantung juga dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan hasil konsepsi dapat mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat,
keguguran dan kematian hasil konsepsi.
Pengentalan darah pada ibu hamil dapat berpengaruh pada placenta
menyebabkan pembukaan gumpalan darah beku atau thrombisis, dan
mengakibatkan kerusakan pada plasenta (nekrosis), terjadi perdarahan pembekuan
sulit untuk dihentikan.Pengentalan darah ini sulit untuk dideteksi sehingga
terlambat ditemukan dan ditangai, bidan harus mengetahui tanda-tanda pada saat
mengkaji antara lain:
b. sistem neurologi
Sedikit sekali yang diketahui tentang perubahan yang spesifik pada fungsi
persarafan selama kehamilan, disamping perubahan neurohormonal pituitary-
hipotalamik. Perubahan fisiologi yang spesifik yang diakibatkan oleh kehamilan
mungkin menyebabkan beberapa gejala neurologi dan neurovaskuler antara lain
adanya kompresi persarafan pelvis atau stasis vaskuler disebabkan oleh
pembesaran uterus menyebabkan perubahan sensori pada kaki.
Lordosis dorsolimbar mungkin menimbulkan nyeri yang disebabkan oleh
penarikan saraf atau penekanan pada akar-akar persarafan.
Edema yang meliputi saraf-saraf perifer dapat menimbulkan capul tunnel
syndariome selama trimester III. Edema mengkompresi nervus median di bawah
ligament carval pada pergelangan tangan. Sindarioma ini dikarakteristikan oleh
paresthesia (sensai abnormal seperti terbakar yang disebabkan oleh gangguan
system saraf sensoris) dan nyeri pada tangan yang menyebar kea rah siku. Lengan
yang dominan yang biasanya sering terpengaruh.
Akrothesia (mati rasa pada tangan) yang mungkin disebabkan posisi berdiri
dengan bahu bungkuk yang sering dihubungkan dengan penarikan segmen fleksus
brachial.
Perubahan anatomi dan adaptasi
fisiologi pada ibu hamil TM I 16
Tension headache adalah gejala umum bila terjadi kecemasan atau adanya
komplikasi kehamilan yang tidak pasti. Kegagalan refraksi, sinusitis ataupun
migraine dapat juga bertanggung jawab terhadap terjadinya sakit kepala. Kepala
terasa melayang, pusing dan sinkop (pingsan) adalah hal-hal umum yang terjadi
pada awal kehamilan. Instabilitas vasomotor , postural hipotensi ataupun
hipoglikemia menjadi factor yang memungkinkan timbulnya keluhan ini.
Hipokalsemia dapat menyebabkan masalah neuromuskuler seperti keram otot atau
tetani. Pingsan, sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Dianjurkan
untuk tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan.
Hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
c. Sistem imunologi
Kehamilan dianggap berkaitan dengan penekanan berbagai macam fungsi
imunologi secara humoral dan selular untuk menyesuaikan diri dengan graft janin
semialogenik “asing”. Sebenarnya, titer antibody humoral melawan beberapa
virus, misalnya herves simpleks, campak, dan influenza A, menurun selama
kehamilan. Tetapi penurunan titer sebanding dengan efek hemodilusi pada
kehamilan.
Hitungan leukosit darah bervariasi cukup besar selama kehamilan normal.
Biasanya berkisar dari 5.000 sampai 12.000 per µL. pada saat persalinan dan masa
nifas awal, hitung leukosit ini mengikat secara mencolok, hingga mencapai 25.000
atau bahkan lebih; tetapi konsentrasi rata-rata adalah 14.000-16.000. Sebab
peningkatan yang mencolok tersebut tidak diketahui, tetapi respon yang sama
terjadi selama dan setelah pengerahan tenaga yang keras. Ini mungkin
menggambarkan timbulnya kembali sirkulasi leukosit yang sebelumnya dipintas
dari sirkulasi aktif.
A. KESIMPULAN
Dapat kami simpulkan dari pembahasan di atas mengenai perubahan anatomi dan adaptasi
fisiologi pada ibu hamil trimester I Yaitu dimana mengalami perubahan pada system
reproduksi.
1. Pada uterus dimana akan mengalami pembesaran dibawah pengaruh estrogen dan
progesterone.
2. Berat badan pun akan naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1.000 gram pada
akhir bulan
3. Vaskularisasi , arteri uterine dan ovarika bertumbuh dalam diameter , panjang dan
anak-anak cabangnya pembuluh darah vena mengemban dan bertambah.
4. Vagina dan vulva , oleh karena pengaruh estrogen terjadi hipervaskularisasi pada
vagina dan vulva, sehingga bagian tersebut erlihat merah dan kebiruan kondisi ini
disebut tanda Chadwick.
Perubahan pada system cardiovaskuler yaitu cardiac output, tekanan darah dan
perubahan perubahan lain yang mempengaruhi jantung dan sikulasi.Perubahan pada system
metabolisme dimana BMR pada wanita hamil meninggi , system endokrinya juga meninggi
dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya.Perubahan pada payudara , payudara bertamabh
besar tegang dan berat, bayangan vena-vena lebih membiru, hiperpigmentasi pada aerola
dan puting susu.Perubahan pada kulit dimana bintik-binti kecoklatan yang tampak dikulit
kening dan pipi .
Pada sistem pencernaan di awal trimester timbul gejala morning sickness dan
berangsur membaik pada trimester selanjutnya, bahkan nafsu makan pun meningkat. Mual
(nausea) terjadi karena makanan lebih lama berada di lambung dan dicerna sangat lambat di
usus. Terjadi konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang meningkat. Selain
itu perut kembung juga terjadi. Pada sistem perkemihan pada awal trimester sudah
menunjukkan gejala sering buang air kecil akibat didesak oleh fetus dan berlangsung sampai
trimester III. Perubahan struktur ginjal merupakan aktifitas hormonal [ estrogen dan
progesteron ], tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus, dan peningkatan volume
Perubahan anatomi dan adaptasi
fisiologi pada ibu hamil TM I 18
darah.
Pada sistem muskuloskeletal di awal kehamilan, perubahan-perubahannya tidak begitu
mencolok, tetapi seiring dengan bertambahnya umur kehamilan peningkatan berat wanita
hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok dan lebih
sulit untuk bergerak. Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karenan
janin membesar dalam abdomen. Kadangkala, perubahan-perubahan tersebut membuat ibu
tidak nyaman, tetapi selama perubahan-perubahan tersebut tidak terlalu mengganggu
aktivitas ibu, maka kehamilan tersebut dianggap kehamilan fisiologi.
B. SARAN
Sebaiknya ibu hamil bersiap dalam menghadapi perubahan anatomi dan fisiologis
terkait dengan kehamilannya. Selain itu juga, sebaiknya bidan memberi konseling kepada
ibu bahwa perubahan yang terjadi selama masa kehamilan adalah hal yang lumrah dan
hanya bersifat sementara.
Rukiah, Ai Yeyeh dan Lia Yulianti. 2014. Asuhan Kebidanan Kehamilan Berdasarkan
Kurikulum Berbasis Komputer. Jakarta Timur : CV. Trans Info Media.