You are on page 1of 19

Laporan Praktek Kerja Lapangan

PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA


PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan


PT.Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT.TMMIN) adalah perusahaan
manufactur yang bergerak dalam bidang otomotif nasional Toyota Motor
Manufacturing secara khusus memproduksi berbagai tipe kendaraan bermotor
roda empat dengan merk Toyota Produk dari perusahaan ini seperti merk kijang
Inova, Fortuner dan Avanza telah menguasai penjualan nomor satu di
Indonesia. Perseroan yang dulunya bernama Toyota Astra Motor (TAM) ini
telah berubah bisnisnya menjadi lebih modern serta dibentuknya manajemen
perusahaan yang mandiri dan berdedikasi tinggi.

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT.TMMIN) telah dilengkapi


dengan fasilitas produksi dan development teknologi tinggi seperti robotisasi,
penggunaan mesin teknologi tinggi guna mempercepat proses produksi secara
tepat sesuai dengan konsumen. Tahun 2014 toyota telah berhasil menjual
produknya ke pasar dalam negeru mencapai 39.109 unit hasil ini naik sekitar
23% jika disbandingkan dengan angka penjualan tahun 2013 yang mencapai
31.650 unit kendaraan.

2.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Toyota Astra Motor (PT.TAM) adalah salah satu industri otomotif
terbesar di Indonesia, yang sangat dikenal oleh masyarakat luas. Perusahaan ini
berdiri sejak tanggal 12 april 1971 dan mulai beroperasi pada tanggal 01
januari 1972.

Pada mulanya PT. TAM merupakan perusahaan joint venture antara PT.
Astra Internasional Tbk di Indonesia dengan saham 51% dan Toyota Motor
Corporation, Tbk di jepang besar, yaitu PT TAM, PT. Toyota Motor corporation,
Tbk di jepang besar, yaitu PT. Multi Astra (April 1973), PT. Mobilindo
(November 1976) dan PT. Toyota Engine Indonesia (Desember 1988).

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 6


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

Pada tanggal 1 januari 2003, PT. TAM memisahkan proses manufacturing


dan proses distribusi dalam 2 nama perusahaan yang berbeda, yaitu PT. Totota
Astra Motor (PT. TAM) untuk proses distribusi dalam 2 nama perusahan yang
berbeda, yaitu PT. Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) untuk proses
manufacturingnya. Dengan perbandingan kepemilikan saham sebagai berikut :

PT. Toyota Astra Motor (TAM):

1) Toyota Motor Corporation Jepang : 49%


2) PT. Astra Internasional, Tbk : 51%

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN):

1) Toyota Motor Corporation Jepang : 95%


2) PT. Astra Internasional, Tbk : 5%

Selama 30 tahun TAM telah memegang peran penting dalam perkembangan


industri otomotif di Indonesia dan penciptaan lapangan kerja, termasuk
lapangan kerja di usaha-usaha pendukungnya seperti Assembly, Press, Engine
dan Casting di area industry sunter, Jakarta. Demi meningkatkan kualitas
produk dan kemampuan produksi, maka kemudian didirikanlah pabrik
karawang pada tahun 1998, yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia.

Perkembangan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia :

1971 : Toyota mengadakan pemilu legislative kedua.

1973 : TAM Mendirikan pabrik perakitan PT. Multi Astra.

1974 : Pembentukan yayasan Toyota Astra bagian dari CSR bidang pendidikan

1976 : TAM mendirikan PT. Toyota Mobilindo.

1977 : TAM meluncurkan kijang generasi pertama

1982 : TAM meresmikan parts center, Pabrik mesin milik PT. Toyota Engine
Indonesia mulai beroperasi

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 7


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

1987 : TAM mulai mengekspor kijang ke Negara-Negara Asia Pasifik untuk


pertama kalinya.

1989 : penggabungan perusahaan TAM, PT. Multi Astra, PT. Toyota Mobilindo
dan PT. Toyota Engine Indonesia menjadi satu dengan nama TAM. Kijang
mencapai total produksi 200.000 unit sedangkan Toyota mencapai 500.00
unit.

1995 : TAM mengadakan acara Kijang Lintas Nusantara dengan tema “ Indonesia
Emas” di perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-50.

1996 : TMMIN mendirikan pabrik karawang, Produksi TMMIN mencapai


1.000.000 unit.

2000 : TAM meresmikan sebuah pabrik modern dikarawang.

2003 : TAM menjalani restrukturisasi menjadi TMMIN dengan TAM sebagai


distributor, TAM berhasil mencapai total produksi kijang hingga 1.000.000
unit

2004 : bekerja sama dengan Daihatsu, Toyota meluncurkan Toyota Avanza.


TMMIN berhasil meluncurkan generasi kelima.

2006 : TMMIN memproduksi Fortuner untuk pertama kalinya. TMMIN


meningkatkan kapasitas produksi 70k unit menjadi 100 unit.

2007 : TMMIN memperkenalkan wadah baru kijang dan innova.

2008 : awarded primaniyarta award by the ministry of trade of republic of


Indonesia for best performance exporter.

2010 : total produksi mencapai 2.000.000.000 unit. TMMIN mendapatkan


PROPER HIJAU untuk pabrik karawang dan sunter II. Memenangkan
kinerja luar biasa dari kementrian perdagangan republic Indonesia.

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 8


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

2011 : TMMIN mendirikan pabrik kedua di karawang, TMMIN meningkatkan


produksi di pabrik karawang kedua hingga 70.000 unit.

2012 : TMMIN selalu meningkatkan kapasitas produksi dan semakin banyak


penghargaan yang diperoleh.

2013 : TMMIN meluncurkan ETIOS VALCO dan memperkenalkan tampilan baru


innova.

2014 : TMMIN meluncurkan YARIS dan mendirikan pabrik mesin baru.

2015 : Peluncuran Fortuner terbaru, peluncuran all new kijang innova generasi ke
6 model kijang dan Toyota semakin banyak Penghargaan yang diperoleh.

2016 : peluncuran All New Fortuner, peresmian pabrik karawang new #3 dan
peluncuran All New Sienta

2017 :peluncuran Kijang Inova Reborn

Area kerja PT. TMMIN dipisahkan pada tiga lokasi berdasarkan kegiatan
kerja yang berbeda, yaitu:

1) Sunter I Plant, Meliputi kegiatan machining, packing vanning 2 dan


plant administration.
2) Sunter II Plant, meliputi kegiatan casting, stamping production, press
welding and engineering tooling, packing vanningdan plant
administration.
3) Karawang Plant, meliputi kegiatan press welding, painting, assembling
dan plant administration.

PT. TMMIN telah memproduksi kendaraan yang dikategorikan ke dalam 3 jenis,


yaitu :

1) Passenger Car : Camry, Corolla Altis, Soluna, Vios, Cressida dan Corona
2) Commerial Car : Toyota Kijang, Dyna, Hiace dalam memproduksi Toyota.
Kijang PT. TMMIN mengategorikan kendaraan komersial, yaitu mesin

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 9


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

bensin dan mesin diesel. Untuk jenis Toyota Dyna diperuntukkan sebagai
kendaraan niaga truk.
3) General Purpose Car : Crown, land cruiser kendaraan sejenis jeep yang
mempunyai jenis mesin H2 dengan kapasitas mesin 4200 cc.

2.1.2 Misi, Komitmen dan Visi Perusahaan

a. Misi

“Membantu orang dan barang berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain
dengan nyaman melalui pembangunan berkelanjutan pada teknologi, produk, dan
layanan di industri otomotif.

b. Visi

Perusahaan terbaik & fleksibel, Mewakili komitmen TMMIN sebagai


perusahaan manufaktur global untuk mengembangkan operasional manufaktur
terbaik untuk menghasilkan produk berkualitas global yang dapat dengan mudah
menyesuaikan kebutuhan pasar di tiap Negara.

c. Komitmen

Toyota akan mempimpin jalan menuju masa depan mobilitas, memperkaya


kehidupan di seluruh dunia dengan cara yang paling aman dan bertanggung jawab
dalam memindahkan manusia.

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam sebuah
perusahaan pencapaian visi atau tujuannya adalah hal yang paling diinginkan,
dibentuknya susunan mengenai struktur organisasi merupakan salah satu hal yang
sangat mendukung dalam melakukan misi dari suatu perusahaan.
Berikut ini adalah struktur organisasi Machine Maintenance Departement:
Press Production Sunter 2
D-IV TEKNIK OTOMOTIF
DivisionELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 10
Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

Division head

Abdul Mukti Suryono H.

Plant Maintenance

Iwan Sutanto

Die shop Press Workshop Maint. Enginering Safety & CBC


maintenance maintenance. 1 Kaizen
Iswahyudi DN Trihandika
Adnan Aif A Sentot N Iwan Sutanto

Press Cris Djoko


maintenance. 2 Staff

Maryono Edy Koswara


Imron Rosyadi
M. Faisal
Rifki Yanto

Gambar 2.1 Struktur Organisasi


2.3 Proses Produksi

Sebagai sebuah perusahaan yang dinamis dalam dalam merespon tuntutan


pasar, maka PT. TMMIN memiliki fungsi sebagai pusat aktivitas dalam
merencanakan, melaksanakan, hingga proses pembuatan mulai dari proses
pembuatan gambar, yaitu proses awal perencanaan alat produksi part yang akan
dibuat, cad cam proses pembuatan data dengan software, pattern membuat
simulasi. Casting merupakan proses press pengecoran logam, dan memasuki

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 11


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

tahap tahap selanjutnya seperti : plannar, machining rough, construction finish,


assy insert, model finish, assy component, finishing, katakensha, shikomi kakunin.

Toyota memiliki Divisi-Divisi sebagai berikut :

1) Dies Jig Creation Division (DJCD)


2) Press Production Sunter 2 Division (PPSD)
3) Casting Devision
4) Plant Adminstration Division (PAD)

2.4 Sistem Pemeliharaan di PT. TMMIN

PT. TMMI memiliki Standard Operation Procedure (SOP) dalam kegiatan


maintenance yang melibatkan para teknisi maintenance, khususnya teknisi yang
ditempatkan pada die Shop, prosedur mulai dari awal hingga akhir perbaikan di
PT. TMMIN yang ada pada ruangan lingkup tanggung jawab Die Shop. Ada 2
prosedur yang dilakukan oleh teknisi, yaitu prosedur pengecekan rutin dan
prosedur yang dilakukan ketika ada mesin yang memiliki gangguan mendadak.
Prosedur tersebut di rancang dengan baik, sehingga dapat dikerjakan dengan jelas
dan lancar. Departement maintenance merupakan bagian yang berhubungan
langsung dengan perawatan, pengembangan, dan perbaikan dari mesin-mesin di
PT. TMMIN. Departement maintenance terbagi menjadi tiga bagian antara lain :

a. Die Shop

Merupakan sub bagian dari maintenance yang bertugas mengurusi


perawatan, pengembangan, dan perbaikan untuk semua mesin yang berada di
area DJCD.

b. Stamping

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 12


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

Merupakan sub bagian dari maintenance yang bertugas mengurusi


perawatan, pengembangan , dan perbaikan semua mesin yang berada di area
stamping.

c. Kaizen

Merupakan sub bagian maintenance yang bertugas mengurusi perawatan,


perkembangan, dan perbaikan part mesin yang berada di area kaizen.

2.4.1 Prosedur Pengecekan Rutin


Berikut ini adalah prosedur pengecekan rutin di PT. TMMI:
1. Kanban

Pengecekan ini dilakukan berdasarkan informasi yang ada pada kanban


(Papan Informasi Perbaikan), didalam kanban terdapat 4 jenis waktu
pengecekan yang harus dilakukan pada mesin, diantaranya 1 bulan, 3
bulan, 6 bulan, dan 1 tahun.

Kanban yang ditunjukan pada gambar, membuat pengecekan lebih


terkontrol, karena semua data pengcekan yang pernah dilakukan akan
terekam dengan baik, sehingga karyawan tidak harus mengingat apakah
mesin itu sudah di cek apa belum, atau berapa bulan lagi mesin tersebut
akan di cek kembali. Kanban juga menentukan shift mana yang akan
melakukan pengcekan, apakah shift red, green, atau white.

Gambar 2.3 Kanban

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 13


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

2. Checksheet mesin
Setelah proses pengecekan pada kanban, maka proses berikutnya
adalah pengecekan melalui checksheet. Pada checksheet akan terlihat,
jenis-jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh checker, seperti halnya
pemberian oli, ataupun pengecekan arus yang ada pada sistem control
fanuc.

Gambar 2.4 Checksheet mesin

3. Pengecekan

Setelah checker mengetahui apa yang harus dilakukan, maka


checker akan melakukan pengecekan secara sederhana, dengan
menggunakan alat-alat yang mudah di bawa, seperti multimeter, maupun
pullmeter.

4. Eksekusi perbaikan

Saat proses melakukan pengecekan, checker kemungkinan akan


menemukan masalah-masalah yang bisa dilakukan secara preventif,
seperti saat mengecek kerataan meja machine milling. Lalu checker
menemukan bahwa meja terdapat penyimpangan, yang membuat proses
produksi tidak rapih maka dilakukan tindakan seperti melakukan akurasi
mesin. Pengecekan secara preventiv memang akan disertakan pada
pengecekan rutin.

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 14


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

2.4.2 Pengecekan secara mendadak

1. Andon

Andon adalah sebuah sistem yang ada pada mesin dan


dihubungkan pada panel lampu yang berada pada oasis. Andon berfungsi
sebagai pemberi sinyal dari operator mesin kepada bagian maintenance,
agar karyawan di bagian maintenance mengetahui bila ada masalah yang
terjadi pada mesin yang sedang dijalankan oleh operator yang menekan
tombol andon. Andon yang terdiri dari panel lampu, akan memberikan
sinyal melalui nyala lampu yang sesuai dengan nama mesin tersebut.

2. Pengecekan dengan buku manual

Setelah karyawan maintenance mengetahui adanyaa mesin yang


rusak melalui indikator dari andon, maka karyawan akan melakukan
pengecekan terlebih dahulu, dibagian apakah yang mengalami gangguan
pada mesin tersebut. Baik bagian control ataupun bagian actuator mesin
tersebut.

Pada akhirnya karyawan akan mengetahui di bagian mana yang


terjadi gangguan pada mesin tersebut, selanjutnya karyawan akan
mengambil buku manual dari nama mesin yang sesuai. Sebagai contoh
mesin NCB 5 mitshubishi mengalami kerusakan pada control sistem yang
bermerk fanuc, maka karyawan akan mengambil buku manual dari control
fanuc yang terpasang pada mesin NCB 5 tersebut.

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 15


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

Gambar 2.5 Buku manual

3. Checksheet mesin

Setelah proses pengecekan dilakukan, karyawan akan melakukan


pengecekan kembali pada cheeksheet, untuk melihat progress dari
pengecekan yang dilakukan secara rutin. Sampai pada akhirnya karyawan
mengetahui penyebab kurang baiknya fungsi dari mesin, selanjutnya
karyawan akan melakukan pengecekan ke tahap berikutnya.

4. Eksekusi perbaikan

Dalam melakukan perbaikan biasanya bersifat estafet, artinya


apabila proses perbaikan tidak bisa diselesaikan dalam satu shift, maka
perbaikan akan dilanjutkan pada shift berikutya. Setiap mesin yang sedang
diperbaiki, akan di beri petunjuk dalam bentuk tulisan “repair” yang berarti
mesin tersebut tidak boleh dioperasikan oleh operator.

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 16


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

Gambar 2.6 Eksekusi Perbaikan

2.5 Standar Kesehatan Kerja di PT. TMMIN

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia merupakan perusahaan


yang sangat mengutamkan keselamatan karyawannya dari berbagai bahaya
yang bisa terjadi ketika sedang bekerja. Dalam hal keselamatan kerja PT.
TMMIN memiliki Safety Dojo. Para karyawan baru ataupun mahasiswa yang
ingin ikut dalam lingkungan perusahaan maka harus mengikuti Training Safety
Dojo. Dalam hal ini bermanfaat Baik untuk keselamatan manusia, mesin dan
lingkungan sekitar. Agar tidak terjadi kecelakan dalam training ini didapatkan
bahwa harus peka terhadap hal-hal yang ada disikitar . salah satu safety yang
diterapkan di area PT. TMMIN adalah safety yang berkaitan dengan perjalan
kaki. hal ini diterapkan untuk mencegah adanya kecelakan terhadap perjalan
kaki. Safety ini disebut 5 KPI perjalan kaki yang terdiri dari :

1) Berjalan kaki di jalur hijau


2) Selalu memegang handrail saat turun tangga
3) Melihat kanan, kiri, dan depan sebelum menyebrang
4) Tidak mengunakan HP saat berjalan kaki
5) Tidak memasukan tangan ke dalam kantong ketika berjalan

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 17


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

Gambar 2.7 Poster K3

PT. TMMI juga mewajibkan penggunan alat pelindung diri (APD)


ketika berada di area perusahaan. Pengunaan alat pelindung diri ini tidak hanya
diwajibkan bagi karyawan, tetapi juga berlaku bagi semua orang yang berada
di area PT. TMMIN. Dimana setiap areanya memiliki ketentuan APD sesuai
bahaya yang dihadapinya. Beberapa alat pelindung diri yang digunakan pada
PT. TMMIN.

1) Bump Cap

Merupakan pelindung yang berfungsi sebagai pelindung kepala dari


benturan dan benda jatuh yang dapat mengenai kepala secara langsung.
Jenis pekerjaan yang memerlukan alat pelindung kepala misalnya
pekerjaab didalam atau di bawah mesin-mesin, bidang pengelasan dan
lain-lain.

Gambar 2.8 Bump Cap

2) Safety Shoes
Berfungsi melindungi kaki pekerja dari kejatuhan benda tajam dan

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 18


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

keras, percikan asam dan basa yang korosif, cairan panas terinjak.

Gambar 2.9 Safety shoes


3) Body harness
Merupakan pelindung yang wajib digunkan untuk pekerjaan di
ketinggian. berfungsi melindungi kemungkinan terjatuh dari
ketinggian.

Gambar 2.10 Body harness

4) Apron
Melindungi dada dari sinar ultraviolet, infrared, percikan bunga
api, dan panas pengelasan.

Gambar 2.11 Apron

5) Arm Protector
Arm Protector berfungsi untu melindungi tangan dari pegelangan
hingga lutut agar terhindar dari goresan yang akan menyebabkan luka.

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 19


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

Gambar 2.12 Arm Protector

6) Ear Plug
Berfungsi dalam melindungi telinga dengan menekan intesitas
udara yang memasuki telinga. Sangat cocok dikenakan pada kawasan
dengan tingkat kebisingan.

Gambar 2.13 Ear Plug


7) Masker
Berfungsi untuk melindungi pekerja dari partikel udara, debu, asap,
uap dan gas berbahaya.

Gambar 2.14 Masker

8) Safety googles dan face shield


Berfungsi untuk melindungi muka dan wajah dari lemparan benda
kecil, sinar las, silau, partikel berterbangan serta cipratan cairan
berbahaya

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 20


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

.
Gambar 2.15 Safety googles dan face shield

9) Rompi/Vest untuk pekerja


Safety vest adalah salah satu jenis alat pelindung diri yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya kontak/ kecelakan.

Gambar 2.16 Rompi

2.5.1 Penerapan 5R/5S di PT. TMMIN

Pengertian 5R (5S) ialah suatu cara untuk mengatur/mengelola tempat


kerja menjadi tempat kerja yang lebih baik secara berkelanjutan. 5R adalah proses
perubahan sikap dengan menerapkan penataan dan kebersihan tempat kerja
bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk kelancaran kerja,
mengurangi kerja yang sibuk dan berat dalam usaha untuk mencapai kualitas,
produksi, keselamatan kerja, displin dan kepuasan pelangan. Adapun manfaat
penerapan budaya 5R (5S) di tempat kerja antara lain :

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 21


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

1. Meningkatkan produktivitas karena pengaturantempat kerja yang


lebih efesien.
2. Meningkatkan kenyaman karena tempat kerja selalu bersih dan
menjadi luas.
3. Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas tempat kerja
yang baik.
4. Menambah penghematan karena menghilangkan berbagai
pemborosan di tempat kerja

Manfaat antara lain :

1. Segi kualitas (Quality)


- zero defect (tidak ada cacat)
- mesin tidak sering rusak
2. Segi Biaya (Cost)
- Zero waste (tidak boros)
- Diversifikasi (perubahan)
3. Segi Pengiriman (Delivery)
- Menghilangkan keterlambatan
4. Segi Keselamatan (Safety)
- Zero injuries (nol kecelakan)
5. Segi Moral
- Menghilangkan complaint
- Zero red ink (menghilangkan raport merah)

Budaya 5R (5S) saat ini sudah banyak diterapkan pada banyak perusahaan
(organisasi), terbukti melalui penerapkan budaya 5R (5S) tersebut banyak
perusahaan-perusahaan yang tumbuh berkembang menjadi perusahaan maju dan
berdaya saing tinggi. Budaya 5R (5S) merupakan investasi awal bagi sebuah
perusahaan untuk menuju kesuksesan berkelanjutan.

5S merupakan huruf awal dari kata jepang, yaitu :

1. Seiri = Ringkas, membersihkan barang yang tidak diperlukan lagi.


2. Seiton = Rapi, membenahi dan menjadikan sesuai standar tempat
penyimpanan/meletakan barang atau peralatan pada tempatnya.
3. Seiso = Resik, menjaga kebersihan tempat kerja (membersihkan tempat
kerja bebas dari debu dan sampah).

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 22


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

4. Seiketsu = Rawat, mempertahankan tempat kerja agar tetap ringkas,


bersih/resik dan rapi.
5. Shitsuke = Rajin, disiplin diri sendiri.

Dengan menerapkan 5S dengan baik, PT. TMMIN dapat meningkatkan


produktivitas kerja dan juga dapat bekerja dengan efektif dan efesien mungkin
dan meningkatkan keamanan (safety) di tempat kerja.

2.6 Sistem Utilitas

Utilitas merupakan suatu sarana penunjang yang penting dalam proses-


proses yang dilakukan di dalam industri. Apabila utilitas baik, maka segala proses
yang ada di industry akan berjalan dengan lancar dan baik. Dalam PT. TMMIN
ini, pemakaian utilitasnya meliputi :

2.6.1 Air

Air merupakan salah satu faktor penunjang yang penting dalam


belangsungnya proses produksi sebagai pendingin pada cooler dan dibutuhkan
pada manusia untuk sarana pada lingkungan di PT. TMMIN .

2.6.2 Pembangkit Listrik

Listrik sangat dibutuhkan untuk kegiatan produksi maupun kegiatan


lainnya dalam aktivitas kegiatan kerja di lingkungan perusahaan PT. TMMIN

2.6.3 Crane

Terdapat beberapa jenis crane yang digunakan untuk membantu seluruh


kegiatan di PT. TMMIN kapasitas crane yang digunakan dalam persuhaan ini
berkisar antara 5-30 ton.

2.7 Tata Letak Pabrik

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 23


Laporan Praktek Kerja Lapangan
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
PRESS PRODUCTION DIVISI - SUNTER 2
MACHINE MAINTENANCE DEPARTMENT

Pada PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia berlokasi di jl.


Yos Sudarso sunter II, Jakarta utara memiliki beberapa divisi, dan penulis
di tempatkan dalam divisi, Press Production Sunter 2 Division (PPSD)
berikut ini merupakan tata letak nya :

Gambar 2.17 Layout PT. TMMIN

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 24

You might also like