Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh
KELOMPOK C GELOMBANG 2
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama
(Isnaeni, 2008). Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas.
Aktivitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di
dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling
membutuhkan, dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang
adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptive (Keliat dan Akemat,
2005).
Terapi aktivitas kelompok: stimulasi sensori merupakan aktivitas yang digunakan
untuk memberikan stimulasi pada sensori klien, kemudian diobservasi reaksi sensori
klien berupa ekspresi emosi atau perasaan melalui gerakan tubuh, ekspresi muka,
ucapan. Terapi aktivitas kelompok untuk menstimulasi sensori pada penderita yang
mengalami kemunduran fungsi sensoris. Teknik yang digunakan meliputi fasilitas
penggunaan pancaindera dan kemampuan mengekpresikan stimulus baik dari internal
maupun eksternal (Purwaningsih, 2009).
2.2 Tujuan
Terapi Aktivitas Kelompok: Stimulasi sensori bertujuan agar pasien dapat Terapi
mempersepsikan simulasi yang disiapkan, diberikan atau stimulasi yang pernah
dialami, kemampuan sensori klien di evaluasi dan ditingkatkan dari tiap sesi, dengan
proses ini diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulasi dalam kehidupan
menjadi adaptif.
2.3 Indikasi
Klien yang mempunyai indikasi TAK stimulasi sensori adalah klien perilaku
kekerasan, menarik diri, harga diri rendah dan halusinasi. Pada TAK sensori kali ini
kelompok menggunakan pasien dengan gangguan halusinasi dan perilaku kekerasan.
2.4 Kegiatan
Aktivitas dalam terapi sensori dapat berupa TAK Stimulasi suara, TAK Stimulasi
gambar, TAK Stimulasi suara dan gambar. Pada TAK kali ini, pasien diberi kesempatan
untuk menggambar tentang perasaannya saat ini dan pasien diminta untuk menjelaskan
atau bercerita maksut dari gambarnya.
BAB III
SATUAN ACARA KEGIATAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORI:
MENGGAMBAR EKSPRESI PERASAAN
A. TUJUAN
1. Klien mampu menggambarkan pada kertas HVS tentang perasaan atau yang sedang
dipikirkan sekarang
2. Klien dapat memusatkan perhatian terhadap kegiatan menggambar yang sedang
dilakukan
3. Klien mampu bercerita mengenai gambar yang sudah digambarnya.
4. Klien mampu mendengarkan cerita peserta lain mengenai gambarnya.
1. Tn. A
2. Tn. O
3. Ny. L
4. Tn. D
5. Ny. D
6. Tn. H
D. METODE
1. Dinamika kelompok: menggambar apa yang dipikirkan atau dirasakan
2. Diskusi dan tanya jawab
Dalam terapi ini terdapat beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh klien/ peserta,
antara lain:
1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
2. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
3. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi
4. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan (TAK)
berlangsung.
5. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan kanan
dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
6. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.
7. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
8. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun Tak belum selesai,
maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu
TAK kepada anggota.
E. WAKTU :
Tanggal: 15 Januari 2018
Jam: Pukul 10.00 WIB s.d selesai
ALOKASI WAKTU:
H. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Menentukan sasaran kegiatan
b. Memilih klien sesuai dengan indikasi yangtelah ditentukan
c. Membuat kontrak kerja dengan klien
d. Mempersiapkan alat dan tempat pelaksanaan
2. Orientasi
a. Salam terpaeutik
1) Salam dari terapis kepada klien.
2) Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan masalah yang tengah dirasaka klien
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan dengan anggota kelompok, yaitu
menggambar tetang apa yang dipikirkan dan dirasakan lalu bercerita mengenai
apa yang sudah digambar.
2) Menjelaskan aturan main berikut :
a) Jika klien akan meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada terapis.
b) Lama kegiatan 45 menit.
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
1) Membagikan lembar kerja pada peserta yang mengikuti TAK Stimulasi sensori.
2) Memberi kesempatan bagi klien untuk menggambar selama 10 menit
3) Ambil alat gambar yang telah diberikan
4) Putar bola dengan iringan music dan hentikan music. Pasien yang memegang bola
terakhir saat music dihentikan adalah yang bercerita mengenai isi gambarnya.
5) Tanyakan pendapat klien yang lainnya terhadap cerita klien sebelumnya.
6) Berikan pujian maupun penghargaan atas kemampuan klien dalam bercerita.
7) Ulangi no 4, 5, dan 6 sampai semua klien mendapatkan kesempatan dalam
mengeluarkan pendapat.
8) Beri kesimpulan tentang kegiatan menggambar yang dilakukan tadi
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis menanyakan kesimpulan kegiatan hari ini.
3) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan bercerita terhadap orang lain.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi sensori
2) Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien.
I. ANTISIPASI MASALAH
Masalah yang perlu diantisipasi selama pemberian TAK antara lain:
1. Klien yang tidak aktif
Intervensi: Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator
2. Klien yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan
Intervensi: Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan
tujuan, leader memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidak bisa,
dikeluarkan dari kelompok.
3. Klien yang tidak bisa tenang dalam sesi TAK
Intervensi: Beri lingkungan yang terapeutik, bila tidak bisa panggil nama klien,
tanyakan apa yang terjadi dan apa yang diinginkan oleh klien serta beri penjelasan.
4. Klien yang tidak datang ke acara TAK
Intervensi: Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir, maka diganti oleh
cadangan yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu kepada
peserta.
5. Klien yang mudah marah/ membuat keributan
Intervensi: Anjurkan kepada terapis agar dapat menjaga perasaan anggota
kelompok, menahan diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.
6. Klien yang tidak menaati aturan
Intervensi: Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan dan jika
tidak bisa diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran
7. Klien yang ingin ingin keluar saat sesi TAK
Intervensi: Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta
persetujuan dari peserta TAK yang lain.
J. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. TAK dimulai tepat waktu, dengan tolak ukur keterlambatan maksimal 5 menit.
b. Jumlah peserta yang mengikuti TAK, target bisa terpenuhi.
c. Para terapis dapat menjalankan tugasnya sesuai tugas yang yang telah diberikan.
d. Peserta yang mengikuti TAK bisa berperan aktif dalam permainan.
2. Evaluasi Proses
a. Peraturan TAK dijelaskan oleh terapis
b. Semua anggota kelompok mematuhi peraturan TAK
c. Terapis memantau setiap perilaku peserta selama TAK berlangsung
d. Semua peserta bisa mengikuti proses TAK tanpa ada masalah
3. Evaluasi hasil
Penilaian terhadap kemampuan pasien selama mengikuti TAK stimulasi persepsi
umum, antara lain :
a. Klien mampu menyelesaikan perintah terapis yaitu menggambar yang sedang
dipikirkan atau dirrasakan klien.
b. Klien bercerita mengenai gambar yang sudah digambarkan
c. Klien memberi tanggapan terhadap cerita klien lain
d. Klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
L. SETTING RUANGAN
a. Hari, tanggal : Senin, 17 Januari 2018
b. Waktu : Pukul 10.00-selesai
c. Tempat : Ruang Puri Anggrek RSJ Menur
d. Model setting yang akan digunakan:
◘ ▲ ◘ ▲ ◘
■ ○
◘ ▲ ◘ ▲ ◘
Keterangan:
■ : leader
□ : co-leader
○ : observer
◘ : klien
▲ : fasilitator
LEMBAR OBSERVASI
1. Evaluasi struktur:
a. Tempat penyelenggaraan TAK : ruang Puri Anggrek RSJ Menur, kondisi
lingkungan tenang dan baik
b. Jumlah peserta yang hadir : 6 orang (sesuai dengan proposal tanpa adanya
peserta cadangan)
c. Alat TAK : tersedia semua
d. TAK dimulai pada pukul : pukul 10.00
e. Apakah terapis melaksanakan tugas sesuai dengan pengorganisasian?
Ya Tidak
Catatan:
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
2. Evaluasi proses
Petunjuk:
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK
2. Untuk setiap klien, semua aspek dinilai dengan member tanda √ jika ditemukan pada
klien atau X jika tidak ditemukan
Catatan:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
Isnaeni, Januartu. 2008. Efektifitas Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Halusinasi
Keliat, Budi Anna & Akemat. (2005). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: