You are on page 1of 11

Akuntansi Biaya 1

ANALISIS BIAYA-VOLUME- LABA

10/31/2014
STIE MUHAMMADIYAH PALOPO
Andi Ashar (201230011)
BAB I

PENDAHULUAN

Analisis biaya volume laba (cost volume profit analysis – CVP analysis) merupakan

suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis

biaya volume laba (CVP) menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan

harga, semua informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis cvp dapat

menjadi suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan

ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan membantu mencari pemecahannya.

Analisis CVP juga dapat mengatasi banyak isu lainnya seperti jumlah unit yang harus

dijual untuk mencapai impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas, dan dampak

kenaikan harga terhadap laba. Selain itu analisis CVP memungkinkan para manajer untuk

melakukan analisis sensitivitas dengan menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya

terhadap laba.

Meskipun bab ini berkaitan dengan mekanika dan terminology analisis CVP, kita harus

ingat bahwa analisis CVP merupakan suatu bagian integral dari perencanaan keuangan dan

pengambilan keputusan. Setiap akuntan dan manajer harus mengenal seluruh konsep-konsepnya,

bukan hanya mekanikanya.


BAB II

PEMBAHASAN

A. TITIK IMPAS DALAM UNIT

Ketertarikan untuk mengetahui pendapatan, beban, dan laba berprilaku ketika volume

berubah adalah sesuatu yang lazim untuk memulai dengan menentukan titik impas perusahaan

dalam jumlah unit yang terjual. Titik impas (break-even point) adalah titik dimana total

pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Untuk pendapatan sama

dengan total biaya, kita focus pada laba operasi. Pertama, kita akan membahas cara menentukan

titik impas, kemudian melihat bagaimana pendekatan kita dapat dikembangkan untuk

menentukan jumlah unit yang harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan.

Penggunaan Laba Operasi Dalam Analisis CVP

Laporan laba rugi merupakan suatu alat yang berguna untuk mengorganisasikan biaya –

biaya perusahaan dalam kategori tetap dan variable. laporan laba rugi dapat dinyatakan sebagai

persamaan berikut.

Laba operasi = Pendapatan penjualan – Beban variable –Beban tetap

Perhatikan bahwa kita menggunakan istilah laba operasi untuk menunjukkan penghasilan atau

laba sebelum pajak penghasilan. Laba operasi (operating income) hanya mencakup pendapatan

dan beban dari operasional normal perusahaan. Laba bersih (net income) adalah laba operasi

dikurangi pajak penghasilan.

Setelah menghitung jumlah unit yang terjual, kita dapat mengembangkan persamaan laba

operasi dengan menyatakan pendapatan penjualan dan beban variable dalam jumlah unit dolar
dan jumlah unit. Secara lebih spesifik, pendapatan penjualan dinyatakan sebagai harga jual per

unit dikali jumlah unit yang terjual. Dengan demikian, persamaan laba operasi menjadi :

Laba operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) – (Biaya Variabel per unit

x jumlah unit terjual ) – Total biaya tetap

Jalan pintas untuk Menghitung Unit Impas

Kita dapat menghitung unti impas lebih cepat dengan berfokus pada margin kontribusi.

Margin kontribusi (contribution margin) adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya

variable. pada impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap.

Jika kita mengganti margin kontribusi per unit untuk harga dikurangi biaya variable per unit pada

persamaan laba operasi dan memperoleh jumlah unit, maka kita akan mendapatkan persamaan

dasar impas berikut :

Jumlah unit = Biaya tetap/Margin kontribusi per unit

Penjualan dalam Unit yang Diperlukan untuk Mencapai Target Laba

Meskipun titik impas merupakan informasi yang berguna, sebagian besar perusahaan

ingin memperoleh laba operasi lebih besar daripada nol. Analisis CVP menyediakan suatu cara

menentukan jumlah unityang harus dijual untuk menghasilkan target laba tertentu.

B. TITIK IMPAS DALAM DOLAR PENJUALAN

Pada beberapa kasus yang menggunakan analisis CVP, manajer mungkin lebih suka

menggunakan pendapatan penjualan sebagai ukuran aktivitas penjualan daripada unit yang

terjual. Suatu ukuran unit yang terjual dapat dikonversikan menjadi suatu ukuran pendapatan

penjualan hanya dengan mengalikan harga jual per unit dengan unit yang terjual.

Rasio biaya variable (variable cost ratio) sebesar 60 % pada contoh ini merupakan

bagian dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan untuk menutup biaya variable. Rasio
biaya variable dapat dihitung dengan menggunakan data total maupun data per unit. Tentu saja,

persentase dari dolar penjualan yang tersisa setelah biaya variable tertutupi merupakan rasio

margin kontribusi. Rasio margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah bagian dari

setiap dolar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba.

Target Laba dan Pendapatan Penjualan

Secara umum dengan asumsi biaya tetap tidak berubah, rasio margin kontribusi dapat

digunakan untuk mengetahui dampak terhadap laba atas perubahan pendapatan penjualan. Untuk

memperoleh total perubahan dalam laba yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan, kalikan

rasio margin kontribusi dengan perubahan dalam penjualan.

Membandingkan Kedua Pendekatan

Untuk pengaturan produk tunggal, pengubahan titik impas dalam unit menjadi impas

dalam pendapatan penjualan hanya merupakan masalah pengalian harga jual per unit dengan unit

yang terjual

C. ANALISIS MULTIPRODUK

Analisis biaya volume laba cukup mudah diterapkan dalam pengaturan produk tunggal.

Namun, kebanyakan perusahaan memproduksi dan menjual sejumlah produk atau jasa.

Meskipun kompleksiyas konseptual dari analisis CVP lebih tinggi dalam situasi multiproduk,

pengoperasiannya tidak berbeda jauh.

Beban tetap langsung (direct fixed expenses) adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri

ke setiap produk dan akan hilang jika produk tersebut tidak ada.

Beban tetap umum adalah biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri ke produk dan akan

tetap muncul meskipun salah satu produk ditelusuri.


Titik Impas Dalam Unit

Pengalokasian biaya tetap umum ke setiap lini produk sebelum menghitung titik impas

dapat mengatasi kesulitan ini. Permasalahan dalam pendekatan ini adalah alokasi biaya tetap

umum bersifat acak. Jadi, tidak ada volume impas yang tampak secara langsung.

Bauran penjualan (sales mix) adalah kombinasi relative dari berbagai produk yang dijual

perusahaan.

Penentuan bauran penjualan, bauran penjualan dapat diukur dalam unit yang terjual atau

bagian dari pendapatan.

Bauran penjualan dan analisis CVP, penentuan bauran penjualan terutama memungkinkan

kita untuk mengonversi masalah multiprodduk kedalam format CVP produk tunggal

Pendekatan Dolar Penjualan

Titik impas dalam dolar penjualan secara implicit menggunakan asumsi bauran

penjualan, tetapi mengabaikan persyaratan penghitungan margin kontribusi per paket. Tidak ada

pengetahuan terhadap data produk individual yang diperlukan. Upaya perhitungannya mirip

dengan yang digunakan dalam pengaturan produk tunggal. Selain itu, jawabannya masih

dinyatakan dalam pendapatan penjualan. Tidak seperti titik impas dalam unit, jawaban atas

pertanyaan CVP yang menggunakan dolar penjualan tetap dinyatakan dalam ukuran ikhtisar

tunggal. Namun pendekatan pendapatan penjualan mengorbankan informasi yang berkaitan

dengan kinerja tiap – tiap produk.

D. REPRESENTASI GRAFIS DARI HUBUNGAN CVP

Untuk memahami hubungan CVP lebih mendalam, dapat dilakukan melalui penggambaran

secara visual. Penyajian secara grafis dapat membantu para manajer melihat perbedaan antara

biaya variable dan pendapatan. Hal itu juga dapat membantu mereka memahami dampak
kenaikan atau penurunan penjualan terhadap titik impas dengan cepat. Dua grafik dasar yang

penting, grafik laba volume dan grafik biaya volume laba, yang akan dijelaskan sebagai berikut :

Grafik Laba Volume

Grafik laba volume (profit volume grafh) menggambarkan hubungan antara laba dan

volume penjualan secara visual. Grafik laba volume merupakan grafik dari persamaan laba

operasi [laba operasi = (harga x unit) – (biaya variable per unit x unit) – biaya tetap]. Dalam

grafik ini, laba operasi merupakan variable terikat dan unit merupakan variable bebas. Nilai

variable bebas biasanya diukur pada sumbu horizontal dan nilai variable terikat pada sumbu

vertical.

Grafik Biaya Volume Laba

Grafik biaya volume laba (cost volume profit graph) menggambarkan hubungan antara

biaya, volume dan laba. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih terperinci, perlu dibuat grafik

dengan dua garis terpisah : garis total pendapatan dan garis total biaya. Tiap – tiap garis ini

mempunyai dua persamaan berikut :

Pendapatan = harga x unit

Total biaya = (biaya variable per unit x unit) +

Biaya tetap

Asumsi – asumsi pada Analisis Biaya Volume Laba

Grafik laba volume dan biaya volume laba yang baru diilustrasikan mengandalkan

beberapa asumsi penting. Berikut beberapa dari asumsi tersebut :

1. Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk linear


2. Analisis mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya variable per unit dapat

diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang tentang yang relevan

3. Analisis mengasumsikan apa yang diprosuksi dapat dijual

4. Untuk analisis multiproduk, diasumsikan bauran penjualan diketahui

5. Diasumsikan harga jual dan biaya diketahui secara pasti.

E. PERUBAHAN DALAM VARIABEL CVP

Karena perusahaan beroperasi dalam dunia yang dinamis, mereka harus memperhatikan

perubahan – perubahan yang terjadi dalam harga, biaya variable, dan biaya tetap. Perusahaan

juga harus memperhitungkan pengaruh resiko dan ketidakpastian. Kita akan membahas pengaruh

dari perubahan harga, margin kontribusi per unit, dan biaya tetap terhadap titik impas. Kita juga

akan membahas cara – cara yang dapat ditempuh para manajer untuk menangani risiko dan

ketidakpastian dalam kerangka CVP

Memperkenalkan Risiko dan Ketidakpastian

Asumsi penting dari analisis CVP adalah harga dan biaya diketahui dengan pasti. Namun,

hal tersebut jarang terjadi. Risiko dan ketidakpastian adalah bagian dari pengambilan keputusan

bisnis dan bagaimananpun hal itu harus ditangani. Secara formal, risiko berbeda dengan ketidak

pastian. Distribusi probabilitas variable pada risiko dapat diketahui, sedangkan distribusi

probabilitas variable pada ketidakpastian tidak diketahui. Namun, pada tujuan pembahasan kita,

kedua istilah tersebut akan digunakan secara bergantian.

Margin pengaman ( margin of safety ) adalah unit yang terjual atau diharapkan terjual atau

pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkan yang melebihi volume impas.
Pengungkit Operasi, dalam ilmu fisika, alat pengungkit adalah mesin sederhana yang

digunakan untuk melipatgandakan kekuatan. Pada dasarnya, pengungkit tersebut

melipatgandakan kekuatan tenaga yang dikeluarkan untuk menghasilkan lebih banyak pekerjaan.

Semakin besar beban yang digerakkan oleh sejumlah tertentu tenaga, semakin besar keunggulan

mekanis dari alat tersebut. Dalam bidang keuangan pengungkit operasi berkaitan dengan bauran

relative dari biaya tetap dan biaya variable dalam suatu organisasi. Pertukaran antara biaya tetap

dengan biaya variable adalah suatu hal yang mungkin dilakukan.

Tingkat pengungkit operasi (degree of operating leverage – DOL) untuk tingkat penjualan

tertentu dapat diukur dengan menggunakan rasio margin kontribusi terhadap laba.

Tingkat pengungkit operasi = Margin kontribusi/laba

Analisis Sensitivitas dan CVP

Meluasnya penggunaan computer dan spreadsheet telah memudahkan para manajer

melakukan analisis sensitivitas. Sebagai sebuah alat penting, analisis sensitivitas (sensitivity

analysis) adalah teknik “bagaimana-jika” yang menguji dampak dari perubahan asumsi –asumsi

yang mendasarinya terhadap suatu jawaban.

F. ANALISIS CVP DAN PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

Analisis CVP konvensional mengasumsikan semua biaya perusahaan dapat

dikelompokkan dalam dua kategori : biaya yang berubah sejalan dengan volume penjualan

(biaya variabek) dan biaya yang tidak berubah (biaya tetap).


BAB III

KESIMPULAN

Titik impas (break-even point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total

biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Untuk pendapatan sama dengan total biaya, kita focus

pada laba operasi. Pertama, kita akan membahas cara menentukan titik impas, kemudian melihat

bagaimana pendekatan kita dapat dikembangkan untuk menentukan jumlah unit yang harus

dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan.

Laba operasi (operating income) hanya mencakup pendapatan dan beban dari

operasional normal perusahaan. Laba bersih (net income) adalah laba operasi dikurangi pajak

penghasilan.

Margin kontribusi (contribution margin) adalah pendapatan penjualan dikurangi total

biaya variable. pada impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap.

Rasio biaya variable (variable cost ratio) sebesar 60 % pada contoh ini merupakan

bagian dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan untuk menutup biaya variable. Rasio

biaya variable dapat dihitung dengan menggunakan data total maupun data per unit. Tentu saja,

persentase dari dolar penjualan yang tersisa setelah biaya variable tertutupi merupakan rasio

margin kontribusi. Rasio margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah bagian dari

setiap dolar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba.
DAFTAR PUSTAKA

 Hansen, Don R & Maryanne M. Mowen.Akuntansi Manajerial, edisi 8.

Jakarta:Salemba.2009.

 http://handikadwipratama.blogspot.com/2012/12/analisis-biaya-volume-laba.html

You might also like