Professional Documents
Culture Documents
Pada suatu ketika ada tiga orang anak dugem, yang selalu tak pernah absen di bar dan diskotik, mereka
adalah Ari, Viny dan Rian. Ari yang tak lain adalah anak yatim yang frustasi akibat ditinggal oleh sang
ayah, sedangkan Viny , ia seorang anak perempuan yang frustasi juga akibat ditinggalkan oleh sang ibu
dan ayahnya yang meninggal akibat kecelakaan, dan sedangkan Rian adalah seorang anak dari pasangan
suami-istri yang pekerja keras, hingga sang anak tak pernah merasakan kasih sayang dari sang ibu dan
ayah.
(Suasana ramai, semua berkerumun di diskotik untuk menikmati bir-bir yang telah disajikan lalu berjoget
ria).
Ari : “Hy guys..sory nih datang nya telat,, biasa hare gene jalan raya makin
macet.”
Viny : “ya..ya..ya.. so, giliran loe yang traktir minum kita-kita”.
Rian : “OK gus?? (mengacungkan jempol).
Ari : “Ya..Okelah,,apa sih yang gak buat loe semua” (membalas acungannya).
“Ok…Chirs..” (menyatuhkan botol bir bersama-sama).
Viny dan Rian : “Asek…” (bertepuk tangan)
(Suasana ramai berganti menjadi sepi, jam menunjukkan pukul 02.00 pagi. Mereka pun lekas pulang).
Viny : ‘’Hey…guys, bangun donk..(menepuk bahu) ni udah pagi..entar loe mo
kuliahkan !!’’
Ari : ‘’Ya..okelah (bangun dari tidur), gue pulang yaa !! entar loe Viny pulang ama
Rian aja ya ?? ‘’
Viny : “Ok lah.. ati-ati bro.’’
Rian : “yuk…pulang!!”
Viny : “ok!!”
(Sesampainya Ari di rumah, ia bertemu sang Ibu. Sang ibu yang telah lama menunggu kehadiran sang
anak di ruang tamu hingga pagi hari).
Ibu Ira : ‘’Ya..Allah anak ku…tidak kau ucapkan salam kepada ibumu yang ada dirumah,
menunggumu hingga engkau pulang ?? kemana saja kamu Nak ?? kenapa
hingga pagi hari kamu baru pulang ?? ‘’ (sang ibu bertanya sambil menepuk
bahu sang anak).
Ari : ‘’Banyak tanya banget sih ibu.’’ (sambil mengacungkan telunjuk ke wajah sang
ibu).
Ibu Ira : ‘’Masyaallah anak ku.. kenapa engkau memperlakukan ibu seperti ini??”
Ari : ‘’Sudah-sudah.. gue pusing denger ceramah dari loe’’. (membanting pintu
kamar).
(Suasana sunyi dan sepi, selesai melakukan shalat tahajud Ibu Ira pun bermunajad).
Ibu Ira : “Ya..Allah... limpahkanlah hidayah dan rahmat-mu kepada anakku Ari,
jadikanlah ia seorang anak yang sholeh, patuh akan perkataan ibunya dan
jauhkanlah ia dari siksa api neraka”. (menadahkan kedua tanggan
dan berdoa).
(Dari kejauhan dibalik pintu kamar sang Ibu, Ari pun mendengar do’a sang Ibu).
Ari : ‘’Ibu… maafkan aku’’ (meneteskan air mata).
(Pagi pun tiba saatnya sang mentari membangunkan benih-benih yang terlelap dalam tidurnya).
Ibu Ira : (membuka pintu kamar sang anak).
Nak, bangulah.. hari sudah cerah, nanti kamu kan mau kuliah. Makanan sudah
ibu sajikan di dapur, makanlah nanti keburu dingin. Uhuk..uhuk… (sang ibu
sedang sakit).
Ari : ‘’Ya…baiklah,, nanti gue bangun. Dah pergi sana!!’’ (mengusir sang ibu).
Ibu Ira : ‘’Baiklah anakku. Uhuk..uhuk.. ‘’ (lekas meninggalkan kamar sang anak).
(Tak berapa lama kemudian, ponsel Ari berdering.. dilihatlah nama yang tertera di ponsel itu ‘’Ibu’’
namun..ternyata bukan suara sang ibu)
Ari : ‘’Halo…’’
Ahmat : ‘’Assalamu’alaikum Ari…. Ini aku ahmat’’
Ari : ‘’Yaa..ada apa ??’’
Ahmat : ‘’Gawat..gawat..Ari.. i..iiibu kamu… !! cepet pulang Ari…’’
Ari : ‘’Baiklah..Ahmat.’’
(Ari meminta izin kepada Viny dan Rian untuk pulang cepat, karena sang teman juga penasaran kenapa
Ari ingin pulang, dan akhirnya Rian dan Viny pun ikut ke rumah Ari)
Ari : ‘’Bro..maaf baget nih, gue harus pulang cepat, ada yang gak beres di rumah’’
(tergesah-gesah)
Viny : ‘’Ok lah.. kami juga ikut kalo gitu’’
Rian : ‘’Yupz…yuk sekarang’’
(Sesampainya Ari dan temannya di rumah, ia dikejutkan dengan bendera hijau yang tertera di atas pagar
rumahnya)
Ari : ‘’Assalamu’alaikum..’’
Ahmat : ‘’Ari…. Tadi sesampainya aku di rumah kamu, aku lihat ibu kamu tergeletak di
lantai, lantas aku pegang tangan nya dan ternyata nadi ibumu tak berdenyu,
nafasnya pun tak ada serta jantung nya pun tak berdetak’’.
Ari : “Lalu apa yang terjadi pada Ibu ku ??’’
Ahmat : ‘’Yang sabar yaa sob… ibu…kamu…telah meninggal dunia’’
Ari : ‘’Apa ??? Ibu ????’’ (mendekati jasad sang ibu)
(Rian dan Viny pun menangis berduka atas musibah yang dilanda oleh sang teman)
Rian : ‘’Sabar…yaa Ari.’’
Viny : “Ikhlas kan lah ibu mu menghadap sang Rabb”
Ari : “TIDAK…!!!!!” (menjerit)
(Seminggu setelah kepergian sang Ibu, Ari berziarah kemakam sang ibu)
Ari : “Ibu…maafkan aku, yang tak pernah patuh akan setiap kata yang terucap
dari mu, apakah Allah akan memaafkan ku Ibu!! Bisakah aku menjadi anak yang sholeh
seperti dambaan ibu selama ini. Semoga ibu tenang dialam sana.”
(Sepulang nya dari berziarah, Ari pun melakukan shalat Taubat dengan kesungguhan hati nya untuk
merubah diri, disisi lain temannya Rian dan Viny pun melakukan sholat yang sama. Seusia sholat Ari pun
memohon apunan dan berdo’a)
Ari : ‘’Ya..Allah sang pemilik nyawa setiap insan, ku memohon ampunanmu Ya
Rabb… dengan kesungguhan hatiku ..ku niatkan dalam jiwa dan raga agar
tertanam jiwa islamia, dengan lisanku…ku ucapkan dzikir dan asma-asma
mu Ya Rabb… Ku ikhlaskan ibuku pergi menghadap mu Ya Rabb ,
sesungguhnya setiap insan yang bernyawa pasti akan menghadap mu Ya
Rabb. Allahuma’firli waliwalidaiya warhamhumakama robbayanisokhiroh.
Amin.. ‘’