You are on page 1of 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSLUSIF DAN MP-ASI

Dosen Pembimbing
H. Husnan, S.Kp, MKM.
Mellly Wardanis, M.Kes.
Yessi Alza, SST, M.Biomed
Esthy Rahmah Asih, M.Sc

Disusun Oleh :

1. Dini (P0315154015)
2. (P0315144029)
3. (P0315134033)
4. (P0315134074)
5. (P0315134077)
6. (P0315144035)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
2017/2018

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : ASI dan MP-ASI


Sub Pokok Bahasan : Pentingnya ASI Ekslusif dan MP-ASI
Penyaji : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Riau
Sasaran : Masyarakat Kelurahan Tanah Merah
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 23 Januari 2018
Tempat : Posyandu Jasmine II

A. LATAR BELAKANG
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan pertama bayi yang
memiliki peranan penting dalam tumbuh kembang, karena terbukti
memiliki manfaat sangat besar untuk jangka panjang. Kandungan zat gizi
ASI yang sempurna membuat bayi tidak akan mengalami kekurangan gizi.
Dilaporkan dalam beberapa studi, WHO telah merekomendasikan
bahwa bayi harus secara eksklusif mendapat ASI pada usia 6 bulan
pertama, dengan pengenalan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang
sesuai umur, dan terus memberikan ASI selama 2 tahun (Kalanda, et al.,
2006).
Menyusui eksklusif dan sesuai praktek makanan pendamping ASI
secara universal diterima sebagai elemen penting untuk memaksimalkan
pertumbuhan dan perkembangan bayi serta untuk pencegahan penyakit
pada masa kanak-kanak. ASI sebagai sumber nutrisi dan langkah preventif
untuk melindungi anak-anak dari diare dan infeksi saluran pernapasan
akut, serta memberikan manfaat psikologis (Duong, et al., 2004).
Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tidak tepat
waktu dapat mengakibatkan hal-hal yang merugikan, apabila terlalu dini
(kurang dari 6 bulan) dapat menimbulkan resiko diare, dehidrasi, produksi
ASI menurun dan alergi, sedangkan pemberian makanan pendamping ASI
(MP-ASI) yang terlambat (sesudah usia 7 bulan) dapat berpotensi untuk
terjadinya gagal tumbuh, defisiensi zat besi serta gangguan tumbuh-
kembang (WHO, 2009).
Di Negara Indonesia pun telah membuat kesepakatan mengenai
pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan diteruskan selama 2
tahun. Setelah bayi berumur 6 bulan, bayi diberi makanan pendamping
yang benar, aman dan tepat. Pemberian makanan pendamping yang terlalu
dini akan meningkatkan angka kematian pada bayi (Kodrat, 2010).
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) diperlukan bayi untuk
memenuhi kebutuhan selanjutnya demi pertumbuhan dan
perkembangannya. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan
secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan
kemampuan pencernaan bayi (Proverawati dan Kusumawati, 2011).
Umumnya kebutuhan nutrisi bayi tidak lagi terpenuhi oleh ASI
setelah berumur 6 bulan dan bayi mulai memperlihatkan minat pada
makanan lain selain ASI. ASI akan memenuhi 60% kebutuhan bayi,
sedangkan sisanya didapat melalui makanan pendamping yang disesuaikan
secara bertahap. Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada
saat yang tepat sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan
bayi dan merupakan periode peralihan dari ASI eksklusif ke makanan
keluarga (Nugroho, 2011).
Terlalu dini memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI)
akan menyebabkan pemenuhan kebutuhan ASI bayi berkurang.
Sebaliknya, bila terlambat akan sulit mengembangkan keterampilan
makan, seperti menggigit

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan klien dan
keluarganya, serta pengunjung lainnya mampu memahami
permasalahan tentang ASI Ekslusif dan MP-ASI
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan klien dan
keluarganya, serta pengunjung lainnya mampu menjelaskan:
1) Menyebutkan Pengertian Gastritis
2) Menyebutkan Penyebab Gastritis
3) Menyebutkan Tanda dan Gejala Gastritis
4) Menyebutkan Pencegahan Gastritis
5) Penatalaksanaan Gizi Gastritis
D. SASARAN
Masyarakat Kelurahan Tanah Merah
C. STRUKTUR PELAKSANA
Moderator : Larasati Irene
Penyaji : Ultia Delta
Observer : T. Syahira Ruzi
Fasilitator : Silvi Novriza Rosa
Sopia Delfi
Siti Nailul Rahmah

D. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Jumat, 19 Januari 2018
Waktu : 30 menit
Tempat : Posyandu Jasmin 1
E. MATERI
Terlampir
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA
1. Pembukaan 5 menit o Salam
perkenalan
o Menjelaskan
kontrak dan
tujuan
pertemuan
2. Pelaksanaan 20 menit  Menjelaskan Leaflet
tentang :
 Pengertian
Gastritis
 Penyebab
Gastritis
 Tanda dan
gejala gastritis
 Diet Lambung
Untuk Gastritis
 Membuka
sesion
pertanyaan
 Diskusi dengan
keluarga
3. Penutup 5 menit  Menutup
pembelajaran
dengan salam

G. METODE
Metode yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

H. MEDIA DAN ALAT


Leaflet

I. DENAH LOKASI
Terlampir

J. SUMBER
Budiana. 2006. Asuhan keperawatan pada pasien gastritis di Ruang Mawar
Rumah Sakit Hospital Cinere Depok. Skripsi.

Ehrlich,S.D.
(2011).Gastritis.http://www.umm.edu/altmed/articles/gastritis00006
7.htm#ixzz1xjJUAWU2. Diakses 14 Juni 2012

Maulidiyah. (2006). Hubungan antara stress dan kebiasaan makan dengan


terjadinya kekambuhan penyakit gastritis pada penderita gastritis di
balai pengobatan dan rumah bersalin Mawaddah kecamatan Ngoro
kabupatenPurwokerto.http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/29/gdlhu
b-gdl-s1-2006-maulidiyah-1422-fkm11_0-t.pdf. Diakses 21
November 2011.

Doengoes, Marilyn E. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

Smeltzer, Suzanne C, ,Brenda G. Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan


Medikal Bedah Brunner & Sudarth. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC

K. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Semua anggota masyarakat hadir dalam acara penyuluhan.
b. Kesiapan materi penyaji.
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
2. Evaluasi Proses
a. Masyarakat hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
sewaktu Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK)
b. Masyarakat antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
c. Masyarakat menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
1. Mahasiswa
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.
b. Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
2. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
b. Adanya kesepakatan masyarakat dengan mahasiswa dalam
melaksanakan implementasi selanjutnya.
c. Adanya tambahan pengetahuan tentang magh yang diterima oleh
audience dengan melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir
ceramah.

L. DAFTAR PERTANYAAN
1. Jelaskan kembali pengertian gastritis ?
2. Jelaskan kembali penyebab dari gastritis ?
3. Apa tanda dan gejala dari penyakit gastritis ?
4. Apa saja makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi
untuk penderita gastritis ?
5. Sebutkan pengobatan untuk penderita penyakit gastritis?

LAMPIRAN 1

MATERI

A. Pengertian Gastritis
Gastritis yang biasanya orang awam mengatakannya maag adalah
peradangan yang terjadi dilambung akibat meningkatnya sekresi asam lambung
mengakibatkan iritasi/perlukaan pada lambung (Doengoes, 2006).
Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap waktu
dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya kadar glukosa
dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh akan merasakan
lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi. Bila seseorang telat
makan sampai 2-3 jam, maka asam yang menumpuk dalam lambung akan
semakin banyak dan berlebih. Hal ini dapat menyebabkan luka atau iritasi pada
dinding lambung sehingga timbul rasa perih (Doengoes, 2006).

A. Penyebab Gastritis
Menurut Smeltzer (2001), penyebab gastritis yaitu :
1. Stress
2. Usia
3. Pola makan yang tidak baik. Misalnya terlambat makan, makan makanan
yang pedas, asam yang dapat merangsang asam lambung contoh cabe, cuka,
sambal, ketan dan lain-lain. Makan terlalu banyak atau cepat, dan makanan
yang terinfeksi oleh bakteri helicobakter phylory.
4. Merokok.
5. Mengkonsumsi alcohol atau minuman berkafein.
6. Mengkonsumsi obat-obatan dalam dosis yang tinggi. Contohnya aspirin dan
antalgin. (aspirin dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi
mukosa lambung).
7. Keracunan makanan

B. Tanda dan Gejala


Menurut Doengoes (2006), tanda dan gejala dari penyakit gastritis yaitu :
1. Mual dan muntah
2. Kembung
3. Nyeri seperti terbakar pada perut bagian atas
4. Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar
keringat dingin
5. Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar
6. Terkadang disertai sakit kepala
7. Bila gastritis sudah parah, makan akan terjadi luka pada lambung sehingga
menyebabkan perdarahan. Gejala yang timbul saat lambung sudah terdapat
luka adalah muntah darah atau terdapat darah pada feses.
C. Cara Pencegahan
Menurut Smeltzer, dkk (2001), cara pencegahan dari penyakit gastritis yaitu :
1. Jaga pola makan secara baik dan teratur. Hindari menunda waktu makan
karena akan mengakibatkan produksi asam lambung meningkat.
2. Makan makanan yang bersih, sehat dan bergizi. Hindari makanan yang
merangsang kerja lambung. Contohnya makanan pedas, asam, dan kopi.
3. Hindari stress yang berlebihan. Anda dapat mengalihkan rasa stress dengan
berolahraga yang baik bagi tubuh.
4. Tidak merokok.
5. Tidak mengkonsumsi alkohol.
6. Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung
misalnya aspirin

E. Penatalaksanaan
Menurut Smeltzer, dkk (2001), jika anda mengalami atau mempunyai riwayat
gastritis, hal-hal yang dapat anda lakukan antara lain adalah :
1. Makan dengan porsi kecil tapi sering. Contoh makanan adalah snack atau
makanan ringan.
2. Makan teratur dan tepat waktu
3. Dianjurkan minum air hangat jika terjadi mual dan muntah
4. Minumlah obat antasida (obat maag) jika gastritis kambuh
5. Istirahat yang cukup
6. Kalau merokok, hentikan merokok
7. Segera periksakan ke dokter jika nyeri tidak kunjung hilang

D. Jenis-jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan


Menurut Departemen kesehatan jenis makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan yang dianjurkan yaitu :
Makanan yang dianjurkan:
1. Nasi atau penukar
Beras dimasak lunak atau di tim, kentang direbus atau dipure,roti,
biskuit, tepung-tepungan dibuat bubur atau pudding.
2. Daging atau penukar
Daging sapi tak berlemak, hati, ikan, ayam ditim direbus lunak,
disemur atau dibakar, telur direbus, diceplok air, didadar atau
dicampurkan kedalam makanan.
3. Susu dah hasil olahan susu
Susu skim, susu kaleng, susu asam, susu yoghurt, cream dan keju.
4. Kacang-kacangan dan hasil kacang-kacangan.
Kacang hijau direbus, tahu dan tempe direbus, dikukus atau ditumis,
ditim.
5. Lemak
Santan encer, minyak (tidak untuk menggoreng), margarin, mentega.
6. Sayuran
Sayuran muda yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas,
seperti bayam, bit, buncis, kacang panjang, kacang polong, labu
kuning, labu siam, tomat (tanpa biji dan kulit), wortel direbus,
dikukus atau disetup, di tumis.
7. Buah-buahan
Sari buah, papaya, pisang masak, buah-buahan lain dimasak / disetup
atau buah dalam kaleng, apel, jambu biji (tanpa kulit dan biji).
8. Minuman
Teh dan kopi encer, sirop, minuman dengan susu, sari buah.
9. Bumbu
Garam, kecap, kunyit, laos, terasi, seledri, kayu manis, cengkeh,
vetsin, bawang merah dalam jumlah terbatas.
Makanan yang tidak dianjurkan:
1. Nasi atau penukar
Ketan, bulgur, jagung, cantel, ubi, singkong, talas.
2. Daging atau penukar
Daging bergemuk, daging babi, kambing, daging dan ikan yang
diawet, seperti daging dan ikan dalam kaleng, dendeng, daging asap,
ikan asin, ikan pindang.
3. Kacang-kacangan dan hasil kacang-kacangan.
Kacang tanah, kacang tolo, kacang merah, dan kacang kedelai.
4. Lemak
Santan kental, makanan yang banyak lemak, goreng-gorengan.
5. Sayuran
Sayuran mentah, kol, kembang kol, sawi, nangka, oyong, kangkung,
daun singkong, daun kacang dan sayuran yang banyak serat dan atau
menimbulkan gas.
6. Buah-buahan
Buah-buahan segar / mentah (kecuali pepaya dan pisang masak),
buah yang dikeringkan seperti kurma, kismis, pisang sale, manisan
dan asinan buah seperti kedondong, mangga dsb.
7. Minuman
Minuman mengandung soda seperti coca cola, orange, crush, green
spot, minuman mengandung alkohol seperti bir, anggur, whisky,
martini, sherry.
8. Bumbu dan lain-lain
Bumbu tajam, seperti cuka, merica, cabe, acar.

LAMPIRAN 2

DENAH LOKASI

KETERANGAN:
: PENYAJI :PINTUMASUK

: SOUND SISTEM :AUDIEN

LAPORAN OBSERVASI
1. Evaluasi Struktur
a. Acara Penyuluhan dilaksanakan pukul 10.00 WIB
b. Sekitar 60% anggota masyarakat hadir dalam acara penyuluhan.
c. Tempat yang digunakan dalam penyuluhan nyaman dan mendukung.
2. Evaluasi Proses
a. Masyarakat hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
b. 70% Masyarakat antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
c. 50% Masyarakat menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
3. Mahasiswa
a. Mahasiswa telah memfasilitasi jalannya penyuluhan.
b. Mahasiwa telah menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
4. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Seluruh masyarakat membuat kesepakatan dengan perawat dalam
melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.
c. 95% masyarakat menyatakan mendapat tambahan pengetahuan tentang
darah tinggi yang diterima oleh audience dengan melakukan evaluasi
melalui tes lisan di akhir ceramah.

PERTANYAAN AUDIENCE
LAMPIRAN DOKUMENTASI

You might also like