Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN PENDAHULUAN
A.KONSEP KEHAMILAN
1. Pengertian Kehamilan
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir
(HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode antepartum.
(Helen Varney, 2007 ; 492)
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari : ovulasi, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi ( implantasi ) pada uterus,
pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
(Manuaba, 2010 ; 84)
Kehamilan normal adalah dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan kehamilan 280 hari ( 40
minggu ) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
(Sarwono, 2007; 84)
2. Proses Kehamilan
a. Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering
adalah didaerag ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:
1. Tahap penembusan korona radiata
Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa menembus korona
radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
2. Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya satu terlihat mampu
menembus oosit.
3. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid (44 autosom dan
2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX unutk wanita dan XY untuk laki - laki)
b. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel, sampai dengan 16 sel
disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel
– sel tersebut akan membelah membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim, cairan
mulai menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam.
Berangsur – angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga/blastokel
sehingga disebut blastokista (4 – 5 hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut
trofoblas. Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa masuk endometrium dan
siap berimplantasi (5 – 6 hari) dalam bentuk blastokista tingkat lanjut.
c. Nidasi / implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) kedalam dinding uterus
pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian anterior/posterior.
Pada saat implantasi selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah
ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok – kelok. Jaringan ini
mengandung banyak cairan.
(Marjati,dkk.2010 ; 37)
B. Data Obyektif.
1. Pemeriksaan Umum.
U : Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan umum pasien secara keseluruhan (Ari
S,2009;174)
Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen (Ari S,2009;174)
D : tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80 mmHg dengan diastole maksimal 140 mmHg
dan sistole maksimal 90 mmHg. (Patricia,2005; 759). Pada ibu hamil tekanan darah menurun
hingga pertengahan kehamilan. Tekanan sistolik menurun hingga 8 – 10 mmHg sedangkan diatolik
mengalami penurunan 12 poin (Helen Varney,2007;499)
Nadi : N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90x/menit. (Ari S,2009:61)
hu : Normal (36,5oC-37,5oC) (Patricia,2005:759) bila suhu tubuh hamil > 37,5 C dikatakan demam,
berarti ada infeksi dalam kehamilan.
RR : Normal (12-20 x/menit)(Patricia,2005;759)
Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas napas maksimum tidak terpengaruh selama
kehamilan berlangsung.(Varney,2007:500). Ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25
% dari biasanya (manuaba,1998:109)
B : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III bertambah 0,5kg/hari) (Ari S,2009; 69)
B : < dari 145 cm.(resiko meragukan, berhubungan dengan kesempitan panggul)
(manuaba,1998;134)
Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi kurang.
2. Pemeriksaan Fisik.
a. Inspeksi.
Rambut : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak
Muka : Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma gravidarum sebagai tanda kehamilan.
Muka pucat tanda anemia, perhatikan ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.
Mata : Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan mempengaruhi kehamilan dan
persalinan yaitu perdarahan, Sclera icterus perlu dicurugai ibu mengidap hepatitis
Hidung : Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
Mulut&gigi : Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi, sariawan tanda ibu kekurangan vitamin
C. Caries gigi menandakan ibu kekurangan kalsium.
Leher : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu kekurangan iodium, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya kretinisme pada bayi dan bendungan vena jugularis/tidak
Dada : bagaimana kebersihannya, Terlihat hiperpigmentasi pada areola mammae tanda kehamilan, puting
susu datar atau tenggelam membutuhkan perawatan payudara untuk persiapan menyusui. Adakah
striae gravidarum
Genetalia : bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak keputihan/tidak.
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai adanya hipertensi hingga
Preeklampsi dan Diabetes melitus, varises.tidak, kaki sama panjang/tidak memepengaruhi
jalannya persalinan. (Ummi Hani dkk, 2006;96)
b. Palpasi.
Tujuan: - untuk mengetahui umur kehamilan
- Untuk mengetahui bagian bagian janin
- Untuk mengetahui letak janin
- Janin tunggal atau tidak
- Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam rongga panggul
- Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin
- Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh
Letak palpasi
Kepala : adakah benjolan abnormal
Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini berpengaruh pada saat persalinan
terutama saat meneran. Hal ini dapat menambah tekanan pada jantung. Potensial terjadi gagal
jantung.
Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika ada potensial terjadi kelahiran prematur, lahir mati,
kretinisme dan keguguran.
Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada kemungkinan terjadi infeksi oleh berbagai penyakit
misal TBC, radang akut dikepala
Dada : Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker payudara dan menghambat laktasi.
Kolostrum mulai diproduksi pada usia kehamilan 12 minggu tapi mulai keluar pada usia 20
minggu.
Abdomen : Leopold I : Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dan bagian yang teraba di
fundus uteri.
Pengukuran tinggi fundus uteri
Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba
12 minggu TFU 1 – 2 jari diatas symphisis
16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat
20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat
24 minggu TFU setinggi pusat
28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus xymphoideus
40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
Tanda kepala : keras, bundar, melenting
Tanda bokong: lunak, kurang bundar,kurang melenting.
Leopold II : Menentukan letak punngung anak padaletak memanjang dan menentukan letak
kepala pada ketak lintang
Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah bagian terbawah sudah masuk
PAP atau belum.
Leopold IV : Seberapa jauh bagian rerbawah masuk PAP,
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai adanya hipertensi hingga
Preeklampsi dan Diabetes melitus.
c. Auskultasi
Tujuan: menentukan hamil atau tidak
Anak hidup atau mati
Membantu menentukan habitus, kedudukan punggunh anak, presentasi anak tunggal/ kembar yaitu
terdengar pada dua tempat dengan perbedaan 10 detik.
Dada : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma atau TBC yang dapat memperberat
kehamilan.
Abdomen : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
d. Perkusi.
lek patella :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1
b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV rangka janin belum
tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi – kondisi
Diperlukan tanda pasti hamil
Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
Mencari sebab dari hidraamnion
Untuk menentukan kelainan anak
c. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
Mengetahui posisi plasenta
Mengetahui adanya IUFD
Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin. (Marjati dkk, 2010;95-97)
II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah.
x : G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup, letkep, intrauterine, keadaa ibu dan janin baik dengan
kehamilan normal
s : ibu mengatakn ini kehamilan ke....Usia kehamilan....HPHT....
o : kesadaran : composmentis/letargis/koma
TD : 90/60-120/80 mmHg
Nadi : 60-96x/menit
RR : 12-20x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 C
TB : ...
BB hamil : ...
TP : ...
LILA : cm
Leopold I : ...
Leopold II : ...
Leopold III : ...
Leopold IV : ...
Masalah
1. Keputihan
Ds: ibu mengatakan mengeluarkan cairan putih dari alat kelamin sangat banyak
Do: - Pada pemeriksaan genitalia tampak keputihan yang banyak
- Celana dalam ibu basah karena keputihan tersebut
2. Konstipasi (sembelit)
Ds: ibu mengatakan sulit BAB
Do: pada palpasi teraba skibala
rvensi
x : G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup, letkep, intrauterine, keadaa ibu dan janin baik dengan
kehamilan normal
ujuan : - Kehamilan berjalan normal tanpa komplikasi
- Keadaa nibu dan janin baik
o : kesadaran : baik
TD : 90/60-120/80 mmHg
Nadi : 80-90x/menit
RR : 16-24x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 C
Lila : ...
TFU : Sesuai usia kehamilan
DJJ : 120 – 160x/menit
Intevensi.
1. Beri informasi pada ibu tentang kondisi ibu dan janin
R: mengidentifikasi kebutuhan atau masalah ibu hamil tentang kondisinya dan janin sehingga
lebih kooperatif dalam menerima asuhan
2. Berikan konseling tentang perubahan fisiologis pada trimester II
R : adanya respon positif dari ibu terhadap perubahan – perubahan yang terjadi dapat
mengurangi kecemasan dan dapat beradaptasi dengan perubahan – perubahan yang terjadi.
3. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seimbang
R : sebagai sumber tenaga, pembangun, pengatur, dan pelindung tubuh yang sangat penting bagi
kesehatan ibu dan janin
4. Jelaskan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya pada trimester II seperti perdarahan, sakit kepala
yang hebat dan nyeri abdomen yang akut
R: dengan mengetahui tanda – tanda bahaya, maka ibu dapat mencari pertolongan segera jika hal
itu terjadi
5. Ajarkan ibu tentang perawatan payudara
R: perawatan payudara membantu dalam masa laktasi, seta puting susu menonjol
6. Beritahu ibu untuk periksa kehamilan secara teratur
R: sebagai upaya dini untuk mendeteksi adanya kelainan – kelainan kehamilan
Masalah
1. Keputihan
Tujuan : ibu tidak merasa terganggu dengan adanya keputihan ini
KH : keputihan berkurang dan kembalinya rasa nyaman
Intervensi:
1.Jelaskan pada ibu bahwa keputihan adalah hal yang fisiologis dan sering terjadi pada ibu hamil
R: penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu sehingga dapat mengurangi
kecemasan pada ibu
2.Anjurkan ibu untuk sering mansi, minimal 2 x sehari
R: dengan sering mandi, kebersihan genitalia ibu tetap terjaga
3.Anjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam dari bahan katun
R: penggunaan celana dalam dari bahan katun akan menyerap keringat sehingga daerah genitalia
tak lembab
4.Sarankan ibu untuk sering mengganti celana dalam
R: penggunaan celana dalam dengan adanya cairan dari alat kelamin terlalu lama, sebagau
tempat berkembangnya bakteri
2. Konstipasi
Tujuan : Ibu dapat mengatasi konstipasi
KH : Tidak mengalami konstipasi
Intervensi
1.Jelaskan perubahan fisiologis pada ibu hamil yang dapat menyebabkan ibu mengalami konstipasi
R: penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu sehingga dapat mengurangi
kecemasan ibu
2.Anjurkan ibu untuk mengonsumsimakanan tinggi serat dengan menu seimbang
R: makanan yang tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat sehingga mempermudah
penegaluaran feses
3.Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap bangun pagi dan menambah konsumsi air
minum menjadi 2liter / hari (8-10 gelas/ hari)
R: minum air hangat akan merangsang peristaltik usus sehingga dapat merangsang pengosongan
kolon lebih cepat. Mengkonsumsi air yang cukup dapat mencegah timbulnya reabsorbsi yang
berlebihan. (Ari S,2009; 123-127)
IV. Implementasi.
Implementasi mengacu intervensi.
V. Evaluasi.
Evaluasi mengacu pada implementasi
DAFTAR PUSTAKA