Perhitungan Boxculvert Sempaja Utar

PERHITUNGAN STRUKTUR BOX CULVERT
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN (PNPM-MP)

KELURAHAN SEMPAJA UTARA, KOTA SAMARINDA
C. ANALISIS BEBAN
1. BERAT SENDIRI
Faktor Beban Ultimit (KMS) = 1,3
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen
struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap. Berat sendiri
box culvert dihitung dengan meninjau selebar 1 m (tegak lurus bid. gambar) sebagai berikut :
a. Berat sendiri plat lantai (Q ) ℎ = 10 kN M
b. Berat sendiri plat dinding, (P ) ℎ = 26,25 kN
P MS P MS
Q MS
Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

ABDUL ROZAK
2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)

Faktor Beban Ultimit (KMA) = 2,0
Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan
suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan mungkin besarnya
berubah selama umur jembatan. Jembatan dianalisis harus mampu memikul beban tambahan
seperti :
1) Penambahan lapisan aspal (overlay) di kemudian hari,
2) 2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,
NO JENIS TEBAL (M) BERAT (kN/M³) BEBAN (kN/M)

1 Lapisan Aspal 0.05 22.00 1.10
2 Air Hujan 0.05 9.80 0.49
Total Beban Mati Tambahan (QMA) 1.59
QMA

ABDUL ROZAK
3. BEBAN LALU - LINTAS

3.1. BEBAN LAJUR "D" (TD)
Faktor Beban Ultimit (KTD) = 2,0
Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata (Uniformly Distributed Load), UDL
dan beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti pd Gambar 1. UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang
besarnya tergantung pada panjang total L yg dibebani lalu-lintas seperti Gambar 2 atau dinyatakan dengan
rumus sebagai berikut :
q = 8.0 kPa untuk L ≤ 30 m
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m
Gambar 1. Beban lajur "D"
Gambar 2. Intensitas Uniformly Distributed Load (UDL)
Untuk panjang bentang, L = 5,00 m q = 8,00 kPa

KEL mempunyai intensitas, p = 44,00 kN/m
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut :
DLA = 0.4 untuk L ≤ 50 m
DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m
DLA = 0.3 untuk L ≥ 90 m

ABDUL ROZAK
Gambar 3. Faktor beban dinamis (DLA)
Untuk harga, L = 5.50 DLA = 0.4

Beban hidup pada lantai,
Q = 8,00 kN/m
P = (1 + DLA) x p = 61,60 kN
P
TD
Q TD

ABDUL ROZAK
3.2. BEBAN TRUK "T" (TT)

Faktor Beban Ultimit (KTT) = 2,0
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang besarnya, T = 100 kN
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil (DLA) = 0,40
Beban truk "T" (PTT) ( 1 + DLA ) x T = 140,00 kN
PTT PTT
L
Akibat beban "D" MTD = {(1/12 x QTD x L2) + (1/8 x PTD x L)} = 55.17 kNm
Akibat beban "T" MTT = 1/8 x PTT x L = 87.5 kNm
Untuk pembebanan lalu-lintas, digunakan beban "T" yang memberikan pengaruh momen lebih
besar dibandingkan beban "D". MTD < MTT

ABDUL ROZAK
4. GAYA REM (TB)

Faktor Beban Ultimit (KTB) = 2,0
Pengaruh percepatan dan pengereman lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah
memanjang jembatan dan dianggap bekerja pada permukaan lantai kendaraan. Besar gaya rem
diperhitungkan sebesar 5% dari beban "D" tanpa faktor beban dinamis.
Gaya rem per meter lebar (TTB) 5% x {( q x L) + p } = 4,20 kN
T TB T TB
5. TEKANAN TANAH (TA)

Faktor Beban Ultimit (KTA) = 1,25
Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus diperhitungkan adanya
beban tambahan yg setara dengan tanah setebal 0.60 m yang berupa beban merata ekivalen beban
kendaraan pada bagian tersebut.
Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah ws, sudut gesek dalam Ø, dan
kohesi c dengan :
ws' = ws
∅ = ( ∅ ∅) dengan faktor reduksi untuk ∅ ∅ = 0,70
= ∅ dengan faktor reduksi untuk c' ∅ = 1,00

ABDUL ROZAK
∅
Koefisien tekanan tanah aktif, = (45 )
2
Berat tanah dipadatkan = 17,20 kN M
Sudut gesek dalam ∅= 30
Kohesi = 0 kPa
Faktor reduksi untuk sudut gesek dalam ∅ = 0,70
∅ = ( ∅ ∅) =0,70 x 0,50 = 0,35 rad = 19,29°

∅
Koefisien tekanan tanah aktif = ( 45 − ) = 0,335241
2
Beban tekanan tanah pd plat dinding = 0,60 = 3.460 kN/m
= +( ) = 22.920 kN/m
Q TA1 Q TA1
Q TA2 L Q TA2
6. BEBAN ANGIN (EW)

Faktor Beban Ultimit (KEW) = 1,20
Gaya angin tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban angin yang
meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :
= 0,0012 ( ) → , = 1,20
Kecepatan angin rencana = 35 ⁄
Beban angin tambahan yang meniup = 0,0012 ( ) = 1,764 ⁄

ABDUL ROZAK
bidang samping kendaraan :

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping
h = 2,00 m
kendaraan dengan tinggi 2.00 m di atas lantai jembatan.
Jarak antara roda kendaraan x = 1,75 m
1
Beban akibat transfer beban angin ke lantai h ⁄
jembatan, = 2 x = 1,008
x
T
EW
h
h/2
Q EW Q EW
X
Q
EW
7. PENGARUH TEMPERATUR (ET)

Faktor Beban Ultimit (KET) = 1,20
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh
temperatur, diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih antara temperatur
maksimum dan temperatur minimum rata-rata pada lantai jembatan.
Temperatur maksimum rata-rata = 40 °C

ABDUL ROZAK
Temperatur minimum rata-rata = 15 °C

Koefisien muai panjang untuk beton = 1.0E-05 /°C
Modulus elastis beton = 17912 MP
(T − T )
Perbedaan temperatur pada plat lantai ∆ = = 12,50 °C
2
8. BEBAN GEMPA (EQ)

8.1. BEBAN GEMPA STATIK EKIVALEN
Faktor Beban Ultimit (KET) = 1,20
Beban gempa rencana dihitung dengan rumus : =
Dimana ………………………………………………………………. =
= Gaya geser dasar total pada arah yang ditinjau (kN)
= Koefisien beban gempa horisontal
= Faktor kepentingan
= Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan
= Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar, dan kondisi tanah
= Faktor tipe struktur yang berhubungan dengan kapasitas penyerapan energi gempa (daktilitas)
dari struktur jembatan.
Waktu getar struktur dihitung dengan rumus : = 2


ABDUL ROZAK
= percepatan gra itasi (= 9,80 m⁄det )

= kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yg diperlukan untuk menimbulkan satu
satuan lendutan (kN/m)
Lokasi di wilayah gempa 3.

Kondisi tanah dasar termasuk sedang (medium).
Koefisien geser dasar ( C = 0,18 )
Untuk struktur dg daerah sendi plastis beton bertulang, maka faktor jenis struktur S = 1.0 x F
dengan, F = 1.25 - 0.025 x n dan F harus diambil ≥ 1
F = faktor perangkaan
n = jumlah sendi plastis yang menahan deformasi arah lateral.
Untuk nilai n = 2 maka
F = 1.25 - 0.025 * n = 1,200
S = 1.0 * F = 1,200
Koefisien beban gempa horisontal, Kh = C x S = 0,216
Untuk jembatan yang memuat > 2000 kendaraan / hari, jembatan pada jalan raya utama
atau arteri, dan jembatan dimana terdapat route alternatif, maka diambil factor
kepentingan, I = 1,00
Gaya gempa =
Gaya inersia akibat gempa didistribusikan pada joint pertemuan plat lantai dan plat dinding
sebagai berikut
+
= + = 42,100 kN
2 2
= = 9,0936 kN

ABDUL ROZAK
TEQ TEQ
8.2. TEKANAN TANAH DINAMIS AKIBAT GEMPA

Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien
tekanan tanah dinamis (RKaG) sebagai berikut :
= ( )
(∅ − )
=
1 + (sin ∅ sin(∅ − )
[ ]
cos
∆ = −
Tekanan tanah dinamis = ∆
= 3,00 m = 0,335241
= 0,216 = 17,20 kN M
∅ = 0,35 rad = ( ) = 0,21273178
(∅ − ) = 0,98127549
1 + (sin ∅ sin(∅ − )
= 1,02182838
cos
(∅ − )
= =
1 + (sin ∅ sin(∅ − ) 0.96031340
[ ]
cos
∆ = − = 0,6250724
= ∆ = 36,285

ABDUL ROZAK
Q EQ Q EQ
9. KOMBINASI PEMBEBANAN
FAKTOR
NO JENIS BEBAN KOMB -1 KOMB -2 KOMB -3
BEBAN
BEBAN TETAP
1. Berat sendiri (MS) KMS 1.30 1.30 1.30
2. Beban mati tambahan (MA) KMA 2.00 2.00 2.00
3. Tekanan tanah (TA) KTA 1.25 1.25 1.25
BEBAN KENDARAAN
4. Beban truk "T" (TT) KTT 2.00 1.00
5. Gaya rem (TB) KTB 2.00 1.00
BEBAN LINGKUNGAN
6. Beban angin (EW) KEW 1.00 1.20
7. Pengaruh temperatur (ET) KET 1.00 1.20
8. Beban gempa statik (EQ) KEQ 1.00
9. Tekanan tanah dinamis (EQ) KEQ 1.00
10. ANALISIS MEKANIKA STRUKTUR

Analisis mekanika struktur dilakukan dgn komputer menggunakan Program SAP2000 dengan pemodelan
Frame-2D untuk mendapatkan nilai momen, gaya aksial, dan gaya geser. Input data dan hasil analisis struktur
dengan SAP2000 dapat dilihat pada gambar berikut.

ABDUL ROZAK
Beban Mati (MS)
Beban Mati Tambahan (MA)

ABDUL ROZAK
Beban Truk “T” (TT)
Gaya Rem (TB)

ABDUL ROZAK
Tekanan Tanah (TA)
Beban Angin (EW)

ABDUL ROZAK
Pengaruh Temperatus (ET)
Beban Gempa (EQ)

ABDUL ROZAK
Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa
Proses Analisis Struktur Oleh SAP2000 Sukses

ABDUL ROZAK
Gambar Bidang Momen Akibat Kombinasi Pembebanan 1 (Komb. 1)

ABDUL ROZAK
Gambar Gaya Gesr Akibat Kombinasi Pembebanan 1 (Komb. 1)

ABDUL ROZAK

ABDUL ROZAK
Gambar Gaya Normal/Aksial Akibat Kombinasi Pembebanan 1 (Komb. 1)

ABDUL ROZAK
Modifikasi ACI ke SNI Untuk Perhitungan Beton Bertulang

ABDUL ROZAK
Jumlah Luas Tulangan Pada Masing – Masing Elemen Box Culvert
Distribusi Tulangan Di Tiap – Tiap Segmen Plat Lantai Box Culvert

ABDUL ROZAK
Jumlah Luas Tulangan Lapangan Pada Plat Lantai Box Culvert
Jumlah Luas Tulangan Tumpuan Pada Plat Lantai Box Culvert

ABDUL ROZAK
Distribusi Tulangan Di Tiap – Tiap Segmen Plat Dinding Box Culvert
Jumlah Tulangan Dinding Dengan Gaya Geser Terbesar

PERHITUNGAN BETON SECARA MANUAL

ABDUL ROZAK
Acuan Normatif :
1. BMS 892 tentang Standar Gorong – Gorong Persegi Beton Bertulang “Departemen Pekerjaan Umum”
2. Pedoman Gambar Standar Pekerjaan Jalan Dan Jembatan “Departemen Pekerjaan Umum”
3. Survai Dan Desain Jembatan (Modul 1) Tentang Beban & Kriteria Perencanaan “Departemen Pekerjaan
Umum”
4. Survai Dan Desain Jembatan (Modul 3) Tentang Desain Geometrik & Bangunan Atas “Departemen Pekerjaan
Umum”
5. Survai Dan Desain Jembatan (Modul 4) Tentang Bangunan Bawah Jembatan “Departemen Pekerjaan Umum”
6. Survai Dan Desain Jembatan (Modul 5) Tentang Oprit & Bangunan Pelengkap “Departemen Pekerjaan
Umum”
7. Survai Dan Desain Jembatan (Modul 6) Tentang Perkiraan Biaya “Departemen Pekerjaan Umum”
8. SK SNI T : 15 – 1991 – 03 Tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Untuk Bangunan Gedung
9. N. I. : Perhitungan Struktur Box Culvert
10.

ABDUL ROZAK

Perhitungan Boxculvert Sempaja Utar

Uploaded by

Document Information

Original Title

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Perhitungan Boxculvert Sempaja Utar

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

PERHITUNGAN STRUKTUR BOX CULVERT

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN (PNPM-MP)

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)

NO JENIS TEBAL (M) BERAT (kN/M³) BEBAN (kN/M)

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

3. BEBAN LALU - LINTAS

Gambar 1. Beban lajur "D"

Gambar 2. Intensitas Uniformly Distributed Load (UDL)

Untuk panjang bentang, L = 5,00 m q = 8,00 kPa

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

Gambar 3. Faktor beban dinamis (DLA)

Untuk harga, L = 5.50 DLA = 0.4

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

3.2. BEBAN TRUK "T" (TT)

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

4. GAYA REM (TB)

5. TEKANAN TANAH (TA)

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

∅ = ( ∅ ∅) =0,70 x 0,50 = 0,35 rad = 19,29°

6. BEBAN ANGIN (EW)

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

bidang samping kendaraan :

7. PENGARUH TEMPERATUR (ET)

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

Temperatur minimum rata-rata = 15 °C

8. BEBAN GEMPA (EQ)

Waktu getar struktur dihitung dengan rumus : = 2

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

= percepatan gra itasi (= 9,80 m⁄det )

Lokasi di wilayah gempa 3.

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

8.2. TEKANAN TANAH DINAMIS AKIBAT GEMPA

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

10. ANALISIS MEKANIKA STRUKTUR

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

Beban Mati (MS)

Beban Mati Tambahan (MA)

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

Beban Truk “T” (TT)

Gaya Rem (TB)

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

Tekanan Tanah (TA)

Beban Angin (EW)

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

Pengaruh Temperatus (ET)

Beban Gempa (EQ)

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa

Proses Analisis Struktur Oleh SAP2000 Sukses

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

Gambar Bidang Momen Akibat Kombinasi Pembebanan 1 (Komb. 1)

Gambar Bidang Momen Akibat Kombinasi Pembebanan 2 (Komb. 2)

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

Gambar Bidang Momen Akibat Kombinasi Pembebanan 3 (Komb. 3)

Gambar Gaya Gesr Akibat Kombinasi Pembebanan 1 (Komb. 1)

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

Gambar Gaya Gesr Akibat Kombinasi Pembebanan 2 (Komb. 2)

Gambar Gaya Gesr Akibat Kombinasi Pembebanan 3 (Komb. 3)

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur

Gambar Gaya Normal/Aksial Akibat Kombinasi Pembebanan 1 (Komb. 1)

Gambar Gaya Normal/Aksial Akibat Kombinasi Pembebanan 2 (Komb. 2)

Tenaga Ahli Infrastruktur OSP 6 Kalimantan Timur