You are on page 1of 11

TUGAS INDIVIDU

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN BERFIKIR SISTEM KESEHATAN
” DEFINISI PERSONAL MASTERY”

DOSEN : DRS H. MARDJAN AS, M.KES

Disusun Oleh:
MIA JUNIARTI
161510136
TRANSFER B

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan zaman identik dengan modernisasi dan pertumbuhan
yang pesat di segala bidang, hal ini memaksa setiap organisasi untuk
terus berkembang dan tumbuh mengikuti zaman. Sehingga setiap organisasi
harus melakukan perubahan dan berbagai perbaikan seperti memberikan
pelayananyang terbaik bagi konsumen/klien, merekrut SDM terbaik, serta
memperbaiki sistem agar tetap dapat bertahan. Kunci sukses sebuah
perubahan terletak pada sumber daya manusia yaitu sebagai inisiator dan agen
perubahan terus menerus, pembentuk proses serta budaya yang secara
bersama meningkatkan kemampuan perubahan organisasi. Perubahan-
perubahan lingkungan yang di alami oleh suatu organisasi mengharuskan
organisasi tersebut melakukan penyesuaian diri. Penyesuaian diri menjadi
suatu keharusan. Kemampuan organisasi pemerintah untuk menjawab semua
tantangan saat ini dan kedepan menjadi salah satu
kekuatan yang harus dimiliki oleh Organisasi. Untuk mewujudkannya,
organisasi membutuhkan konsep konkrit yang menjadi alat untuk
menaklukan perubahan. Salah satunya adalah Learning Organization.
Peter Senge Mendefinisikan Learning Organization sebagai organisasi
dimana orang-orang di dalamnya meng-expand kapasitas yang dimilikinya.
Orang-orang tersebut dibina dan dikembangkan sehingga mereka bebas
memberikan aspirasi kepada perusahaan. Dalam Learning Organization,
terjadinya proses pembelajaransangat tergantung pada individu-individu
yang berada dalam organisasi, karenamereka adalah pelaku pembelajaran
organisasi. Seperti yang dikatakan Senge(1990:7).“organisation learn only
though individuals who learn” bahwa organisasi yang belajar hanyalah
melalui individu-individu yang belajar. Memang pembelajaran yang
dilakukan individu tidak menjamin terjadinya pembelajaran organisasi, tetapi
tanpa pembelajaran individu tidak akan terjadi pembelajaran
organisasi. Namun, dalam Learning Organization bukan hanya individu yang
terus melakukan pembelajaran namun organisasi juga harus terus belajar.
Sebagaimana hal nya manusia, organisasi harus tetap belajar. Menurut SLST
Pemimpin mempunyai Keterampilan Nurturing Change pada organisasi
pembelajaran melalui:
1. Personal Mastery
2. Mental models
3. Team learning
4. Systems thinking
5. Shared vision
Personal Mastery merupakan bagian dari pengembangan
atmosfer psikologis dalam organisasi. Personal Mastery adalah faktor dari
individu manusia, dimana terjadi sebuah proses berkesinambungan bagi
individu untuk memperdalam visi dan energi. Adapun maksud
dari Personal Mastery adalah untuk mewujudkan dua komponen utama, yaitu
menentukan tujuan dan mengukur tujuan tersebut.
Personal Mastery juga merupakan satu dari lima pilar The Fifth
Discipline Peter Senge, yaitu pada Learning Organization. Sehingga
Personal Mastery memberi pengaruh positif bagi kinerja organisasi,yang
artinya Personal Mastery yang tinggi akan menghasilkan produktivitas tinggi
hingga pengaruhnya terhadap kinerja organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Personal Mastery ?
2. Apa manfaat, Aspek, dan dimensi Personal Mastery ?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjabarkan pengertian Personal Mastery.
2. Menjelaskan manfaat, aspek, dan dimensi Personal Mastery.
D. Manfaat Penulisan

1. Mengerti dan memahami pengertian Personal Mastery

2. Mengerti dan memahami manfaat, aspek, dan dimensi Personal Mastery.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Tinjauan Teori Personal Mastery


Secara etimologi, Mastery berasal dari bahasa inggris dan latin yang
berarti penguasaan atau keahlian dominasi terhadap sesuatu. Sedangkan dari
bahasa Perancis, berasal dari kata Maitre yang berarti seseorang mempunyai
keahlian khusus, cakap, dan ahli dalam sesuatu. (Hapsari, dkk)
Personal Mastery is the discipline of continually clarifying and
deepening our personal vision, of focusing our energics, of developing
patience and of seeing reality objectively (Peter Senge) “Penguasaan diri
adalah sebuah disiplin yang terus menerus, memperjelas dan memperdalam
penglihatan personal kita, memfokuskan energi kita, menyampaikan
kesabaran dan melihat objek secara realistis.” (Peter Senge)
Menurut Michael J. Marquardt, Penguasaan diri adalah suatu cara yang
berkesinambungan untuk menjernihkan dan memperdalam visi, energi, dan
kesabaran seseorang.
Mastery tidak berarti mengontrol orang lain, maupun diri sendiri.
Seiring berjalannya waktu yang dilakukan adalah menggabungkan berbagai
variasi dan kadang-kadang konflik kepribadian seseorang (Leonard).
B. Manfaat Personal Mastery
Manfaat dan keuntungan bagi seseorang yang mempunyai tingkat
penguasaan diri tinggi adalah :
1. Kemampuan mengambil tanggung jawab .
2. Kejelasan dan profesionalisme visi.
3. Kohesive dan Team Work yang berlaku.
4. Penurunan jumlah karyawan yang absen melalui peningkatan
kesejahteraan karyawan.
5. Mampu mengendalikan stress dan bersikap positif
6. Menciptakan pertumbuhan organisasi yang tetap dan berjangka panjang.
7. Pemenuhan tanggung jawab sosial
8. Kepemimpinan kreatif yang kuat.
9. Meningkatkan kecerdasan emosi.

Dengan demikian terlihat jelas bahwa Personal Mastery tidak saja baik
bagi diri sendiri namun juga mempengaruhi lingkungan kerja, lingkungan
tempat tinggal dengan cara yang positif.

C. Aspek Personal Mastery


Oleh Metavarsity Course, Personal Mastery disebutkan memiliki 4 aspek,
yaitu:
1. Aspek Emosional, yang terdiri atas:
a. Memahami emosi diri sendiri dan akibatnya
b. Memahami orang lain dan emosi yang dialaminya
c. Berdaya secara emosional dan nyata
d. Menjadi vulnerable dan terbuka dengan suatu hubungan
2. Aspek Spiritual, yang terdiri atas:
a. Terhubung dengan inner self
b. Mengapresiasi kehidupan, menyayangi orang lain
c. Bersatu dalam perbedaan dengan orang lain
d. Menciptakan dunia yang lebih baik untuk tempat hidup
3. Aspek Fisik
a. Berada secara fisik dan dalam lingkungan
b. Memahami hubungan antara ‘mind-body’
c. Bertanggung jawab dan membuat keputusan positif
d. Memanage stress dan mencapai keseimbangan
4. Aspek Mental
a. Memahami cara pikiran bekerja dan cara menciptakan realitas
b. Meningkatkan fokus mental dan konsentrasi
c. Menciptakan pikiran yang jernih dan inovatif
d. Menciptakan realitas yang diinginkan.

Dengan menguasai 4 aspek yang telah dikemukakan, diharapkan


seseorang dapat menggunakannya untuk mengatasi kebutaan yang dialami.
Setelah mampu menguasai 4 aspek tersebut, dapat dikatakan telah
menguasai Personal Mastery. Seseorang yang telah menguasai Personal
Mastery memiliki komitmen yang tinggi terhadap suatu hal, lebih sering
mengambil insiatif, secara terus menerus mengembangkan kemampuannya
untuk menciptakan hasil terbaik dalam kehidupan yang benar-benar
diinginkan.

D. Dimensi Personal Mastery


Penerapan Personal Mastery dapat dilihat dari dua dimensi yang saling
berkaitan. Dimensi dimana seseorang tersebut sebagai individu dan dimensi
dimana personal tersebut menjadi bagian dari suatu kelompok (team).
Sebagai individu, upaya pengendalian diri (personal mastery) dengan segala
unsurnya akan dapat membentuk karakter personal, sedangkan perannya pada
kelompok, PM diperlukan untuk menjamin adanya pembelajaran organisasi
(Learning Organization). Paduan karakter personal yang dimiliki oleh
anggota team dalam suatu organisasi akan membuat dinamika dan
menumbuhkan organisasi tersebut. Dari interasksi ini munculnya benih-benih
leadership yang diharapkan akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang
tangguh.
Keuntungan menguasai Personal Mastery menurut Metavarsity Course
adalah:
1. Kemampuan mengambil tanggung jawab pemilihan pribadi
2. Kejelasan dan profesionalisme visi
3. Kohesive, team work yang bersatu
4. Penurunan jumlah karyawan yang absen melalui peningkatan
kesejahteraan karyawan, mengendalikan stress dan sikap positif
5. Menciptakan pertumbuhan organisasi yang tetap dan berjangka panjang
6. Pemenuhan tanggung jawab social dengan baik

Dengan demikian terlihat jelas bahwa Personal Mastery tidak saja baik
bagi diri sendiri namun juga mempengaruhi lingkungan kerja, lingkungan
tempat tinggal dengan cara yang positif.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Personal Mastery merupakan bagian dari pengembangan
atmosfer psikologis dalam organisasi. Personal Mastery adalah faktor dari
individu manusia, dimana terjadi sebuah proses berkesinambungan bagi
individu untuk memperdalam visi dan energi. Adapun maksud
dari Personal Mastery adalah untuk mewujudkan dua komponen utama, yaitu
menentukan tujuan dan mengukur tujuan tersebut.

B. Saran
Sebagai manusia, kita harus tetap mempertahankan Personal Mastery
yang sudah kita miliki. Karena Personal Mastery membawa dampak positif
baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain di lingkungan tempat tinggal
dan lingkungan kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Hapsari W. P. dkk. 2013. Personal Mastery


dan Organization Citizenship Behaviour, FKM Universitas Airlangga,
Surabaya,http://ikma11.weebly.com/uploads/1/2/0/7/12071055/kelompok_1
1.pdf [accessed jan, 22 2018]
Jacobs, Marty. 2007. Personal Mastery: The First Discipline of Learning
Organizations. Vermont Business Magazine,
https://www.researchgate.net/profile/Marty_Jacobs/publication/282133967_
Personal_Mastery_The_First_Discipline_of_Learning_Organizations/links/
560441a808aea25fce30c628/Personal-Mastery-The-First-Discipline-of-
Learning-Organizations.pdf [accessed jan, 22 2018]
Marquardt, Michael J. 2002. Building The Learning Organization: Mastering The
5 Element for Corporate Learning. United States of America. DaviesBlack
Publishing, Inc. [accessed jan, 22 2018]
Senge,P.M. 1990. The Fifth Discipline: The art and the practice of learning
organization. [online] available at www.4grantwriters.com [accessed
jan, 22 2018]

You might also like