You are on page 1of 2

1.

4 SCADATEL

Materi SCADA disampaikan oleh pak muh husni mubarak. SCADA berada di bawah bidang TEKNIK, DM
dari SCADA adalah pak arham. SCADA Terdiri dari Master Station : lokasi di Control Center, Remote :
lokasi di Substation / Power PlantStation, Link Komunikasi : menghubungkan MS dan RTU. Data Sistem
SCADA terpasang di Jawa Bali: JCC Gandul, RCC Cawang (APB DKI Jakarta & Banten), RCC Cigeleng (APB
Jawa Barat), RCC Ungaran (APB Jawa Tengah & DIY), RCC Waru (APB Jawa Timur), RCC Bali (APB Bali).

Fungsi dari scada pada intinya ada sebagai telemetering : sebagai pengukur jarak jauh, telecontrol :
sebagai pengontrol jarak jauh dan telesignal : sebagai indikasi sinyal jarak jauh. Pada SCADA terdapat
beberapa I/O. Yaitu Analog input : untuk telemetering sebagai pengukuran besaran analog dari data
yang didapatkan dari tranduscer, analog output : sebagai set point terhadap DCS di unit pembangkit,
Digital input : sebagai pengukuran besara digital, meliputi telesignal single contohnya indikasi alarm dan
telesignal double, digital output : sebagai kontrol jarak jauh yang bersifat open dan close.

1.5 PROTEKSI

Materi proteksi disampaikan oleh pak akhmad duli. Operation support system asset yang dibawah oleh
proteksi adalah Proteksi Sistem / Defence Scheme (OLS, UFR, OGS, dll), DFR (Disturbance Fault
Recorder), WAMS (Wide Area Monitoring System), PMU (Phasor Measurement Unit). Tujuan dari
operasi sistem jawa bali adalah andal, ekonomis, dan berkualitas. Pada sistem tenaga listrik terdapat
beberapa gangguan, diantaranya adalah Gangguan hubung singkat (rele : OCR, OVR, REF, Differensial,
Distance, GFR, SEF, Line Differensial, Buspro, CCP, dsb) ,Gangguan hilangnya pembangkit (rele : Eksitasi,
Differensial, Frekuensi/Putaran, GFR) , Gangguan instability (UFLS, OFLS), Gangguan beban lebih (rele :
OLS, OGS), Gangguan tegangan lebih/kurang (rele : OVLS, UVLS).

Definisi defense scheme adalah sistem pertahanan operasi Sistem Tenaga Listrik yang bertujuan untuk
menjaga atau mengembalikan sistem tetap pada batasan normal operasi serta mencegah gangguan
meluas bahkan blackout, saat terjadi gangguan yang berpotensi mengganggu kestabilan sistem.
Berdasarkan jenis parameter sensor, Defense Scheme dapat dibagi menjadi : 1. Frekuensi : UFLS, Island
Operation, OFGS. 2. Tegangan : UVLS, OVLS, 3. Pembebanan Lebih : OLS, OGS

1.6 TIK

Materi TIK disampaikan oleh edi subagya. TI dibutuhkan karena Mengurangi Proses Manual.
Memudahkan Penyebaran Informasi. Efisiensi Resource, Cost dan Waktu. Mendukung Proses Bisnis
Dalam Perusahaan. Membantu Dalam Mempercepat Proses Pengambilan Keputusan.

Ada 3 fungsi TI di PLN P2B ; fungsi sistem aplikasi informasi. Fungsi sistem database.Fungsi sistem
jaringan komunikasi data. Dasar dari pengembangan TI di P2b adalah mengacu pada ITMP (Information
Techology Master Plan) dari PLN Pusat

Untuk mengembangkan sistem teknologi informasi yang baik PLN memiliki roadmap yang berjalan dari
tahun 2015 sampai 2020. Pada 2015 road berjalan dengan progress kekurangan 100%, 2016 : 80 %, 2017
: 40 %, 2018 : 10%, 2019 : 0 % (sudah selesai) dan pada tahun 2020 : 0% (sudah selesai).

Untuk pengembangan jaringan akan direncanakan impelementasi FOC oleh ICON + pada area – area APB
dengan total kebutuhan kabel 3570 km

1.7 DALKON

Materi pengendalian kontruksi disampaikan oleh pak lukman. Pelaksanaan atau pekerjaan sebuah
proyek konstruksi dimulai dengan penyusunan perencanaan, penyusunan jadwal (penjadwalan) dan
untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan perencanaan diperlukan pengendalian.

Pada pengendalian kontruksi terdapat beberapa uraian kegiatan sebagai berikut :


1. Memilih pemasok, 2.menunjuk direksi pekerjaan. 3. melakukan kick of meeting. 4. menyampaikan
project plant, kurva s saat kick off. 5. Menyampaikan dokumen approval, 6. Evaluasi dan pemeriksaan
dokumen. 7. Menyampaikan hasil approval dokumen ke Dirpek. 8. Melaksanakan pekerjaan 9.
Pengawasan pekerjaan. 10. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan di lapangan. 11. Pemeriksaan progress
pekerjaan & evaluasi LKP. 12. Penetapan prosentase kemajuan pekerjaan. 13. Membandingkan
kemajuan pekerjaan dengan termin. 14. Pengajuan surat permohonan pembuatan BAKP. 15. Melakukan
evaluasi permohonan. 16. Membuat BAKP. 17. Penandatangan BAKP. 18. Mengajukan permohonan
pembuatan BAST. 19. Mengevaluasi Permohonan BAST. 20. Membuat BAST. 21. Penandatangan BAST
22. Permohonan Pembayaran. 23. Membuat BAP. 24. Penandatangan BA Pembayaran (BAP). Uraian
kegiatan tersebut dikerjakan oleh beberapa bidang diantaranya GMMB, Dalkon, Dirpek, Penyedia,
Enves, PP, PL.

Dalam dalkon terdapat beberapa tantangan ;

1. Monitoring masih dilakukan secara manual

2. Monitoring SKI & realisasinya dilakukan secara parsial (Enves, Rendan, Laksdan, Adkon,
Keuangan)

3. Penunjukan Dirpek, Pengawas Pekerjaan dan Pengawas Lapangan

4. Scope Dirpek dan Dalkon perlu diperjelas

5. Batas toleransi perpanjangan waktu

6. Perpanjangan masa pemeliharaan vs SP

7. Ruangan masih serabutan/Keamanan dokumen rendah

8. SAP_MM saat ini masing2 user Bidang

9. Jumlah personil / staf adkon-dalkon

You might also like