You are on page 1of 7

VIII.

Hasil pengamatan

Hasil Pengamatan
No Perlakuan / Percobaan
SEBELUM SESUDAH

1. Dekantasi Air berwarna benig Filtrat :


dan pasir berwarna Air hasil dekantasi
1 sendok pasir hitam pekat. bening.
Dimasukkan ke dalam Air menjadi keruh
setelah bercampur Residu : pasir
gelas kimia yang berisi
dengan pasir. berwarna hitam
air.
Diaduk sampai rata
Dibiarkan pasir
mengendap lalu larutan
bagian atas dituang

Filtrat Residu

Air hasil Endapan


saringan pasir

2. Filtrasi
Air berwarna bening Filtrat :
Bubuk kapur tulis dan kapur berwarna Air tidak berwarna
Dimasukkan ke dalam putih
gelas kimia yang Air berwarna putih
berisi air. setelah bercampur Residu :
Diaduk sampai rata dengan kapur tulis Serbuk kapur

Disaring
menggunakan kertas
saring

Filtrat Residu

Air hasil Serbuk


penyaringan kapur
3. Filtrasi dan kristalisasi
Filtrasi Filtrasi
1 sendok Garam
Air berwarna bening Filtrat :
dapur dan garam berwarna Air hasil filtrasi
Dilarutkan dalam gelas putih bening.
kimia yang berisi air
Air berwarna putih Residu: garam
Disaring menggunakan seelah dicampur
kertas saring dengan garam

Larutan hasil Kristalisasi Kristalisasi


saringan Air hasil saringan Filtrat :
berwarna bening dan terbentuk Kristal-
garam berwarna Kristal garam warna
Filtrat Residu putih putih bersih.

Setelah diuapkan,
Air hasil Garam terdapat uap air dan Residu :
saringan kristal pengotor garam dan
uap air.

Diuapkan hasil penyaringan


diatas cawan penguapan

Filtrat Residu

Kristal Pengotor garan dan


garam uap air

4. Evaporasi
1 gram CuSO4 5H2O CuSO4 5H2O Filtrat :
Dimasukkan ke dalam berubah menjadi Kristal CuSO4 .
Kristal CuSO4 x
gelas kimia yang berisi H2O, warna awal Residu : uap air
10 ml air. biru muda, setelah
Diuapkan hingga volume diuapkan warna
habis menjadi biru muda
Didinginkan kehijauan.

Diamati kristalnya
.

Filtrat Residu

Kristal Uap air dan


pengotor garam
CuSO4 x H2O
5. Filtrasi dan Evaporasi
Pasir berwarna hitam Filtrasi
1 sendok pasir + 1
dan garam berwarna Filtrat :
sendok Garam dapur putih dilarutkan Air hasil filtrasi
Dicampur air, diaduk dalam air menjadi bening.
menjadi larutan larutan yang
homogen. Residu :
homogen Pada kertas saring
Panaskan lalu disaring Sisa penyaringan terdapat pengotor.
berwarna bening
kemudian di uapkan
Filtrat Residu
Evaporasi
Air hasil Endapan pasir Filtrat :
penyaringan dan Garam Terbentuk kristal-
kristal garam.

Zat sisa penyaringan

Dicuci dengan air (kira


kira selama 2 - 3 kali )
Air cucian hasil penyaringan Residu : endapan
pasir dan garam
Diuapkan dalam
cawan penguapan

Filtrat Residu

Kristal uap air


garam
6.
Sublimasi Setelah kapur barus
dipanaskan, maka
1 gram kapur barus kotor
serbuk kapur barus Filtrat: Kristal putih
Dimasukkan ke dalam menguap karena uap
bertemu dengan kaca Residu : pasir
cawan penguapan,
arloji yang berisi air
lalu ditutup dengan maka terbentuklah
kaca arloji yang diisi kristal-kristal bening
air dibawah kaca arloji.
Dipanaskan sampai
terbentuk zat padat
Didinginkan

Diamati kristalnya

Filtrat Residu

Kristal pasir pengotor

Kapur barus

IX. Analisis data


Percobaan pertama yaitu pemisahan dengan menggunakan metode dekantasi,
didapatkan air keruh dan pasir hitam hasil dari pengendapan. Air yang semula bening
berubah menjadi keruh tersebut dikarenakan terdapat butiran-butiran pasir yang tidak
ikut mengendap dan pengotor-pengotor pasir.
Reaksi kimia dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
SiO2 + H2O Si (OH)2
Percobaan kedua yaitu dengan menggunakan metode filtrasi (penyaringan).
Bubuk kapur tulis yang telah dicampur dengan air di saring dengan kertas saring dan
corong. Air yang semula sangat keruh, setelah disaring menjadi bersih dan bening
meskipun masih ada sedikit serbuk kapur tulis yang ikut tersaring dengan air.
Sementara itu, serbuk kapur hasil penyaringan tertinggal pada kertas saring.
Reaksi kimia daalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
CaO (s)+ H2O(aq) Ca(OH)2(l)
Percobaan ketiga yaitu menggunakan dua metode sekaligus, yaitu filtrasi dan
kristalisasi. Pada filtrasi,kristal garam dapur yang memiliki warna putih dimasukkann
ke dalam gelas kimia yang berisi air dan disaring menggunakan kertas saring sehingga
menghasilkan air bening. Selanjutnya, adalah proses kristalisasi. Air hasil
penyaringan tadi diuapkan kemudian dihasilkan kristal-kristal garam yang berwarna
putih bersih dan bentuk lebih halus.
Reaksi kimia daalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
NaCl(s) + H2O (aq) HCl + NaOH

Percobaan keempat yaitu menggunakan metode evaporasi. CuSO4.5H2O


berwarna biru muda dilarutkan dalam 10 ml air. Larutan tersebut kemudian
diuapkan/dipanaskan sampai volumenya hampir habis lalu didinginkan. Dihasilkan
kristal CuSO4.xH2O yang berubah warna menjadi agak kehijauan dan uap air
pengotor. Adanya perubahan warna pada CuSO4.xH2O setelah diuapkan di sebabkan
karena sewaktu proses penguapan kandungan dari dalam CuSO4.5H2O menguap
sehingga menghasilkan kristal berwarna hijau tersebut.
Reaksi kimia daalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
CuSO4 + H2O H2SO4 + CuO
Percobaan kelima yaitu menggunakan metode filtrasi dan evaporasi. Pasir,
garam dan air dicampur sehingga menjadi larutan homogen kemudian dipanaskan lalu
disaring. Hasil penyaringan atau filtrasi adalah air bening dengan residu endapan pasir
dan garam pada kertas saring. Kemudian zat sisa penyaringan dicuci, air hasil cucian
dan penyaringan diuapkan. Terbentuk kristal garam yang bersih dan berwarna
putih,lebih putih dari sebelum dilakukannya percobaan. Namun tidak seputih hasil
percobaan ketiga.
Reaksi kimia daalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
NaCl(s) + H2O (aq) HCl + NaOH

Percobaan keenam yaitu dengan metode sublimasi. Kapur barus yang kotor
(dicampur pasir) diletakkan pada cawan penguapan yang diatasnya dittutup dengan
cawan arloji yang berisi air. Panaskan campuran tersebut. Dari pemanasan itu
terbentuk kristal kapur barus dibawah kaca arloji.
X. Pembahasan
Dari beberapa hasil percobaan yang telah kami lakukan, terdapat pemisahan
campuran yang kurang sesuai dengan hipotesis. Misalnya pada percobaan pertama,
yaitu pemisahan dengan metode dekantasi. Hasil filtrasi air saringan agak keruh. Hal
ini disebabkan oleh butiran-butiran pasir yang tidak mengendap serta dalam
penuangan cairan kurang hati-hati.
Kristalisasi CuSO45H2O menghasilkan sedikit sekali kristal berwarna hijau,
yang dominan terlihat adalah kristal berwarna biru. Hal ini dapat terjadi akibat
kurangnya jumlah CuSO45H2O yang dilarutkan, juga karena proses pendinginannya
yang hanya sebentar, sehingga belum terbentuk kristal berwarna hijau tersebut.
XI. Kesimpulan
Dari percobaan pemisahan campuran yang telah kami lakukan, dapat
disimpulkan bahwa, Percobaan pertama, kedua, ketiga, ke empat, kelima dan keenam
sudah sesuai dengan hipotesis. Filtrat dan residu sudah mendekati dugaan yang kami
buat sebelumnya. Sesuai dengan dasar teori yang telah kami tuliskan sebelumnya, dan
hasil yang kami dapat juga sesuai dengan harapan kami dan juga sesuai dengan dasar
teori. Adapun kesulitan yang kami alami salah satunya adalah saat menuangkan
campuran dan lama waktu pemanasan.

You might also like