You are on page 1of 4

ASUHAN KEPERAWATAN KELAINAN VASKULER

“HEPATOMEGALI”

A. PENGERTIAN
Hepatomegali Pembesaran Hati adalah pembesaran organ hati yang disebabkan oleh
berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam tifoid, amoeba, penimbunan
lemak (fatty liver), penyakit keganasan seperti leukemia, kanker hati (hepatoma) dan
penyebaran dari keganasan (metastasis). Keluhan dari hepatomegali ini gangguan dari sistem
pencernaan seperti mual dan muntah, nyeri perut kanan atas, kuning bahkan buang air besar
hitam. Pengobatan pada kasus hepatomegali ini berdasarkan penyebab yang mendasarinya.

C. ETIOLOGI
Penyebab yang sering ditemukan:

 Alkoholisme
 Hepatitis A
 Hepatitis B
 Gagal jantung kongestif (CHF, congestive heart failure)
 Leukemia
 Neuroblastoma
 Karsinoma hepatoseluler
 Intoleransi fruktosa bawaan
 Penyakit penimbunan glikogen
 Tumor metastatic
 Sirosis bilier primer
 Sarkoidosis
 Sindroma hemolitik-uremik.

D. PATOFISIOLOGI
Faktor-faktor resiko seperti rokok jamur, kelebihan zat dan infeksi virus hepatitis B
serta alcohol yang mengakibatkan sel-sel pada hepar rusak serta menimbulkan reaksi
hiperplastik yang menyebapkan neoplastik hepatima yang mematikan sel-sel hepar dan
mengakibatkan pembesaran hati. Hepatomegali dapat mengakibatkan infasi pembuluh darah
yang mengakibatkan obstruksi vena hepatica sehingga menutup vena porta yang
mengakibatkan menurunnya produksi albumin dalam darah (hipoalbumin) dan
mengakibatkan tekanan osmosis meningkatkan tekanan osmosis meningkat yang
mengakibatkan cairan intra sel keluar ke ekstrasel dan mengakibatkan udema. Menutupnya
vena porta juga dapat mengakibatkan ansietas. Hepatomegali juga dapat mengakibatkan
vaskularisasi memburuk, sehingga mengakibatkan nekrosis jaringan. Hepatomegali dapat
mengakibatkan proses desak ruang, yang mendesak paru, sehingga mengakibatkan sesak,
proses desak ruang yang melepas mediator radang yang merangsang nyeri.

E. TANDA DAN GEJALA


Hati yang membesar biasanya tidak menyebabkan gejala. Tetapi jika pembesarannya
hebat, bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut atau perut terasa penuh. Jika pembesaran
terjadi secara cepat, hati bisa terasa nyeri bila diraba. Tanda dan gejala yang lain berupa:

 Umumnya tanpa keluhan


 Pembesaran perut
 Nyeri perut pada epigastrium/perut kanan atas
 Nyeri perut hebat, mungkin karena ruptur hepar
 Ikterus
 Sering disertai kista ginjal

F. KOMPLIKASI
Orang yang hatinya rusak karena pembentukan jaringan parut (sirosis), bisa
menunjukkan sedikit gejala atau gambaran dari hepatomegali. Beberapa diantaranya mungkin
juga mengalami komplikasi, yaitu:

 hipertensi portal dengan pembesaran limpa


 asites (pengumpulan cairan dalam rongga perut)
 gagal ginjal sebagai akibat dari gagal hati (sindroma hepatorenalis)
 kebingungan (gejala utama dari ensefalopati hepatikum) atau
 kanker hati (hepatoma).

G. TEST DIAGNOSTIK
Ukuran hati bisa diraba/dirasakan melalui dinding perut selama pemeriksaan fisik.
Jika hati teraba lembut, biasanya disebabkan oleh hepatitis akut, infiltrasi lemak, sumbatan
oleh darah atau penyumbatan awal dari saluran empedu. Hati akan teraba keras dan
bentuknya tidak teratur, jika penyebabnya adalah sirosis. Benjolan yang nyata biasanya
diduga suatu kanker. Pemeriksaan lainnya yang bisa dilakukan untuk membantu menentukan
penyebab membesarnya hati adalah:
 rontgen perut
 CT scan perut
 tes fungsi hati.

Uji Normal Makna klinis


Bilirubin serum Meningkat bila terjadi gangguan ekskresi
0,1-0,3 mg/dl
terkonjugasi bilirubin terkonjugasi.
Bilirubin serum tak
0,2-0,7 mg/dl Meningkat pada hemolitik.
terkonjugasi
Bilirubin serum
0,3-1,0 mg/dl Meningkat pada penyakit hepatoseluler.
total
Mengesankan adanya obstruksi pada sel
Bilirubin urine 0
hati
Berkurang pada gangguan ekskresi
Urobilinogen urine 1,0-3,5 mg/24jam
empedu, gangguan hati.
Enzim SGOT 5-35 unit/ml Meningkat pada kerusakan hati.
Enzim SGPT 5-35 unit/ml Meningkat pada kerusakan hati
Enzim LDH 200-450 unit/ml Meningkat pada kerusakan hati
Fosfatase alkali 30-120 IU/L Meningkat pada obtruksi biliaris.

H. PENATALAKSANAAN
1. Terapi umum

 Istirahat
 Diet
 Medikamentosa
 Obat pertama
 Obat alternative

2. Terapi komplikasi

 Ruptur : pembedahan
 Kista terinfeksi : pasang drainase

3. Pembedahan
 Pembedahan
 Operasi pintas porto-cava
 Aspirasi cairan (bila kista besar)
 Skleroterapi (bila ada perdarahan varises)
 Transplantasi hati

You might also like