You are on page 1of 13

142 - Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 2, 2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI IMPLEMENTASI CTL


METODE GI BERBANTUAN MEDIA SMP NEGERI 6 RAHA

Jamrut, Aman
SMP Negeri 6 Raha, Universitas Negeri Yogyakarta
jamrut2002@yahoo.com, aman@uny.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengimplementasikan CTL dengan metode GI berbantuan
media, (2) meningkatkan hasil belajar IPS. Subjek penelitian adalah 30 siswa kelas VIII-1 SMP Neg 6
Raha tahun pelajaran 2013/2014.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan
dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif dengan nilai rata-rata untuk
membandingkan kemajuan antar siklus. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi CTL
dengan metode GI berbantuan media meningkatan hasil belajar kognitif. Pada siklus I sebesar 69,33
atau mengalami ketuntasan belajar sebesar 60%, menjadi 78,86 atau mengalami ketuntasan belajar
sebesar 90% pada siklus II.
Kata Kunci: CTL, group investigation, media pembelajaran, hasil belajar

IMPROVING LEARNING OUTCOME IN SOCIAL STUDIES THROUGHT THE


IMPLEMENTATION OF CTL USING THE MEDIA-AIDED GROUP INVESTIGATION
METHOD SMP NEGERI 6 RAHA

Jamrut, Aman
SMP Negeri 6 Raha, Universitas Negeri Yogyakarta
jamrut2002@yahoo.com, aman@uny.ac.id

Abstract
This study aims to (1) implement the CTL using the media-aided group investigation method, (2)
improve the learning IPS outcome. The subject is 30 students of class VIII-1 SMP Neg 3 Raha in 2013/2014.
The data collection techniques used were observation, questionnaire, test, and documentation. The data
analysis technique used was descriptive statistic using the mean value to compare the progress from
cycle to cycle. The result is as follows an increace in learning outcome students’. In the first cycle 96.33
or the classical minimum passing grade criterion was 60% which became to 78.86 or the classical
minimum passing grade criterion in the second cycle was 90%.
Keywords: CTL, group investigation, instructional media, learning outcome
Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Implementasi ... 143
Jamrut, Aman

Pendahuluan mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah,


Pembelajaran merupakan bagian yang memiliki mencari dan menemukan fakta, menganalisis,
peran sangat dominan untuk mewujudkan kuali- menafsirkan, dan menarik kesimpulan. Untuk
tas, baik proses maupun hasil (output) pendidi- dapat mengembangkan kemampuan kognitif,
kan. Pembelajaran juga memiliki pengaruh yang siswa harus aktif mencari infomasi dari berbagai
menyebabkan kualitas pendidikan menjadi ren- sumber, berdiskusi, dan menelaah dengan kritis
dah. Kualitas pembelajaran sangat tergantung informasi yang didapatkannya untuk memban-
dari kemampuan guru dalam melaksanakan gun pengetahuannya sendiri. Untuk itu siswa
proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilak- perlu memiliki sikap yang baik terhadap pemb-
sanakan dengan baik dan tepat akan memberi- elajaran. Dengan persepsi siswa yang baik terha-
kan kontribusi yang baik pula bagi siswa, seba- dap pembelajaran, siswa akan menikmati belajar
liknya pembelajaran yang dilaksanakan dengan dalam suasana yang menyenangkan. Hal ini pent-
cara tidak baik akan menyebabkan potensi siswa ing untuk meningkatkan aspek afektif dan men-
sulit dikembangkan. Banyak fenomena negatif dorong keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar.
yang disebabkan secara langsung maupun tidak Kemampuan afektif akan berkembang jika siswa
langsung oleh proses pembelajaran. Muchith, aktif melibatkan diri secara mental dalam pemb-
(2008, p.4) menyatakan bahwa hakikat pembela- elajaran. Kemampuan psikomotor siswa akan
jaran adalah mengasah dan atau melatih· moral berkembang jika siswa aktif bergerak, berinter-
kepribadian manusia, meskipun juga ada aspek aksi dengan guru, siswa lainnya, serta dengan
fisiknya. Oleh karena itu, guru dituntut memiliki komponen pembelajaran lainnya.
kemampuan dan sekaligus memiliki kepekaan Pembelajaran yang sesuai dengan karak-
dalam memahami fenomena, realitas dan potensi teristik mata pelajaran IPS adalah pembelajaran
yang dimiliki oleh siswa. yang menghubungkan siswa dengan kehidu-
Pendidikan IPS (social studies) merupakan pan dunia nyata. Oleh karena itu, perlu kiranya
salah satu mata pelajaran yang selalu berkem- mengimplementasikan Contextual Teaching and
bang sangat dinamis, karena pendidikan IPS ada- Learning (CTL) sebagai pembelajaran yang lebih
lah mempelajari hubungan perilaku masyarakat memperhatikan .potensi siswa, memperhati-
dengan lingkunganya yang pada dunia informasi kan situasi dan kondisi lingkungan sekitar,
dan globalisasi berkembang sangat dinamis. Oleh memperhatikan sarana pembelajaran dan
karena itu, pembelajaran IPS harus responsif ter- berpegang teguh pada tujuan pembelajaran
hadap tuntutan masyarakat modern. yang ingin dicapai. Semua elemen dikemas
Pendidikan IPS bertujuan membekali siswa dan dikelola oleh guru menjadi suasana yang
dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan menyenangkan, menggairahkan dan mem-
untuk menjadi warga masyarakat yang baik. berikan motivasi tinggi bagi siswa dalam
Untuk dapat berpartisipasi menjadi warga negara belajar.
yang baik maka perlu memiliki kemampuan yang Contextual Teaching and Learning (CTL)
berupa; pengetahuan (knowledge), keterampilan didasarkan empat pilar pendidikan yang dicanang-
(skills), sikap dan nilai (attitudes and values), kan UNESCO, (1) Learning to do, maksudnya
serta kemampuan berperilaku (action) (Sapriya, pembelajaran diupayakan untuk member-
2011, p.157). Untuk itu pembelajaran IPS harus dayakan peserta didik agar mau/bersedia dan
dilaksanakan secara komprehensif menyangkut mampu memperkaya pengalaman belajarnya.
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa (2) Learning to know, yaitu proses pembelaja-
secara seimbang. ran yang didesain dengan cara mengintensifkan
Pembelajaran IPS harus melibatkan siswa interaksi dengan lingkungan baik lingkungan
secara aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran fisik, sosial dan budaya sehingga peserta didik
yang efektif harus mampu mendorong siswa mampu membangun pemahaman dan terhadap
untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran dunia di sekitarnya. (3) Learning to be, yaitu yang
sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. diharapkan siswa mampu membangun pengeta-
Dalam proses pembelajaran, siswa diarahkan huan dan kepercayaan dirinya. Pengetahuan

Jurnal Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 2, 2014


144 - Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 2, 2014

dan kepercayaan diri itu diperoleh setelah peserta Implementasi Contextual Teaching and
didik aktif melakukan interaksi dengan lingkun- Learning dengan metode Group Investigation
gan sekitarnya. (4) Learning to live together, (GI) berbantuan media lebih dimaksudkan
yaitu pembelajaran yang lebih diarahakan upaya kepada kemampuan guru dalam melaksanakan
rnembentuk kepribadian untuk memahami .dan proses pembelajaran yang lebih mengedepan-
mengenali keanekaragaman (kemajemukan) kan idealitas pendidikan sehingga benar-benar
sehingga melahirkan sikap. dan perilaku positif akan menghasilkan kualitas pembelajaran yang
dalam merespon perbedaan atau keanekaraga- efektif dan efisien. Idealitas pembelajaran yang
man (Muchith, 2008, p.5). dimaksud adalah melaksanakan proses pemb-
Contextual Teaching and Learning (CTL) elajaran yang lebih menitikberatkan pada upaya
merupakan pendekatan pembelajaran yang pemberdayaan siswa secara intelektual, sosial,
mengaitkan konten mata pelajaran dengan situ- dan budaya.
asi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
hubungan antara pengetahuan dan penerapan- di kelas VIII-1 SMP Negeri 6 Raha Kabupaten
nya dalam kehidupan mereka sebagai warga Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara banyak
masyarakat dan mampu memecahkan masalah. masalah yang ditemukan di antaranya: Siswa
Contextual Teaching and Learning (CTL) ini kurang tertarik dengan peajaran IPS yang ber-
merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat sifat teoritis dan bersifat hafalan. Pembelajaran
memperkuat, memperluas dan menerapkan peng- IPS tidak menggunakan media pembelajaran.
etahuan serta keterampilan akademik mereka Pembelajaran IPS tidak menggunakan metode
dalam berbagai macam kondisi baik dilingkun- kooperatif. Hasil belajar siswa rendah hanya 20%
gan masyarakat maupun sekolah. Selain itu siswa yang mencapai standar KKM. Aktifitas belajar
dilatih untuk memecahkan masalah yang mereka siswa dalam proses pembelajaran tidak terorgani-
hadapi/alami dalam suatu situasi atau simulasi sir. Metode dan gaya mengajar guru IPS kurang
sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Apabila menarik. Guru belum menggunakan pendekatan
pendekatan Contextual Teaching and Learning Contextual Teaching and Learning (CTL). Guru
(CTL) dengan metode Group Investigation (GI) belum optimal menumbuhkan sikap kritis, aktif
dengan bantuan media sebagai pengantar pesan dan santun. Proses belajar mengajar lebih ban-
diterapkan dengan benar, diharapkan siswa akan yak berpusat pada guru, murid hanya mencatat
terlatih untuk dapat menghubungkan apa yang materi pelajaran. Siswa kurang semangat dalam
diperoleh di kelas dengan dunia nyata dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pembelajaran
kehidupan sehari-hari. Implementasi Contextual IPS tidak memanfaatkan lingkungan alam sekitar
Teaching and Learning (CTL) metode Group sebagai media.
Investigation (GI) merupakan inovasi strategi
Kondisi ini tidak mampu dibaca oleh guru
pembelajaran yang diharapkan dapat digunakan
sehingga mengakibatkan pelajaran IPS menjadi
sebagai sarana untuk mengorganisasi dan melatih
sesuatu yang tidak berarti. Kadang-kadang guru
siswa memiliki sikap ilmiah, peka terhadap ling-
IPS memiliki pandangan lain terhadap siswa,
kungan serta memiliki keterampilan sosial atau
misalnya: “meskipun siswa diajar oleh malai-
kerjasama dalam kehidupan sehari-hari.
kat tetap begitulah hasilnya”. Guru yang pro-
Penerapan metode Group Investigation fesional adalah guru yang mampu membaca
membutuhkan media yang relevan dengan materi situasi, memanfaatkan semua sumber belajar,
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran menggunakan media pembelajaran, mengguna-
merupakan faktor yang sangat penting dalam kan model, metode, teknik maupun pendekatan
pembelajaran IPS, karena pembelajaran akan pembelajaran yang kreatif, inovatif, bermakna
lebih bermakna dan menyenangkan apabila siswa dan menyenangkan.
mengalami, melihat, dan mendengar langsung.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut,
Media berfungsi untuk mengkonkritkan materi
maka peneliti sangat tertarik untuk melakukan
pembelajaran yang bersifat abstrak. Semakin
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai wujud
konkrit sumber belajar maka pembelajaran akan
tanggungjawab dari seorang guru profesional.
semakin bermakna bagi siswa.
Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Implementasi ... 145
Jamrut, Aman

Proses pembelajaran yang selama ini digunakan observasi yang dilaksanakan pada waktu ber-
oleh guru terkesan monoton, kaku dan membosan- langsungnya kegiatan dapat bermanfaat untuk
kan sehingga mengakibatkan kualitas pendidikan membetulkan apabila ada kegiatan yang kurang
jalan ditempat. Oleh karena itu, perlu dilakukan sesuai dengan rencana semula.
terobosan dan menerapkan strategi pembelajaran
Refleksi
yang modern agar proses pembelajaran menjadi
bermakna, menyenangkan, yang bermuara pada Refleksi merupakan kegiatan yang penting
peningkatan hasil belajar siswa. Tujuan peneli- dalam penelitian karena dengan refleksi peneliti
tian ini adalah (1) untuk mengimplementasi- dapat melakukan evaluasi terhadap apa yang
kan Contextual Teaching and Learning (CTL) telah dilakukan. Tahap refleksi dilakukan untuk
dengan metode Group Investigation berbantuan melakukan penilaian dan analisis terhadap proses
media dan (2) untuk meingkatkan hasil belajar yang terjadi, masalah yang muncul, dan segala
IPS siswa kelas VIII-1 di SMP Negeri 6 Raha hal yang berkaitan dengan tindakan yang telah
Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui
apakah yang terjadi sesuai dengan rancangan,
Metode Penelitian
apakah tidak terjadi penyimpangan atau kes-
Metode penelitian yang digunakan ada- alahan prosedur, apakah prosesnya seperti yang
lah penelitian tindakan kelas model Kemmis & dibayangkan dalam skenario (RPP), dan apakah
Taggart. Prosedur penelitian tindakan kelas dilak- hasilnya sudah memuaskan seperti yang dihara-
sanakan secara siklus yang berlangsung secara pkan. Jika ternyata belum memuaskan dikare-
berkesinambungan. Berdasarkan model Kemmis nakan sesuatu hal, maka perlu ada perencanaan
& Taggart, langkah-langkah penelitian dilak-
ulang yang diperbaiki, dimodifikasi, dan jika
sanakan dalam empat tahap yaitu: Perencanaan,
perlu disusun skenario (RPP) baru.
Tindakan, Observasi, dan Refleksi.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengim-
Perencanaan plementasikan CTL dengan metode GI berban-
Tahap perencanaan berisi tentang peren- tuan media dan (2) meningkatkan hasil belajar
canaan tindakan yang akan dilakukan. Rencana IPS pada siswa kelas VIII-1 semester I SMP
tindakan meliputi rencana pembelajaran, metode Negeri Raha, Kabupaten Muna tahun pelajaran
dan media yang akan digunakan dalam pembela- 2013/2014.
jaran. Membuat instrumen/catatan lapangan yang
Penelitian ini mulai dilaksanakan pada
akan digunakan untuk mengamati proses tinda-
bulan September sampai bulan Oktober 2013.
kan dan melihat hasil setelah dilakukan tindakan.
Siswa kelas VIII-1 berjumlah 30 orang, yang ter-
Pelaksanaan diri dari 17 laki-laki dan 13 perempuan.
Rencana tindakan yang sudah dibuat diim- Teknik pengumpulan data pada penelitian
plementasikan dalam pembelajaran di kelas. ini dilakukan dengan pengamatan pada setiap sit-
Proses berlangsung di kelas dan pada jam pemb- uasi atau kejadian yang berkaitan dengan pelak-
elajaran yang sesuai dengan jadwal pelajaran sanaan penelitian. Hal tersebut dilakukan dengan
yang berlaku. tujuan untuk memperoleh data mengenai proses
Observasi kegiatan pembelajaran. Teknik pengumpulan
data hasil belajar siswa dilakukan dengan tes uji
Observasi merupakan kegiatan menga-
kompetensi yang dilakukan pada setiap akhir
mati yang bertujuan mendokumentasikan segala
sesuatu berkaitan dengan pemberian tindakan siklus penelitian tindakan. Secara spesifik pen-
yang dilakukan. Pelaksanaan observasi pada gumpulan data penelitian dilaksanakan dengan
saat berlangsungnya tindakan. Observasi dilaku- teknik sebagai berikut: (1) Observasi, tes hasil
kan dengan menggunakan lembaran kertas yang belajar, dokumentasi, dan catatan lapangan.
berfungsi sebagai catatan kejadian. Observasi Analisis data yang digunakan adalah
dilakukan terhadap kegiatan peserta didik selama deskriptif komparatif dengan nilai rata-rata untuk
berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Kegiatan membandingkan kemajuan antar siklus.

Jurnal Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 2, 2014


146 - Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 2, 2014

Hasil Penelitian dan Pembahasan Oktober 2013 waktu 2 x 40 menit (2 JP) dengan
langkah-langkah sebagai berikut. (a) Tepat pukul
Hasil Penelitian
08.05 peneliti bersama kolaborator memasuki
Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus pertama ruang kelas VIII-1 dengan mengucapkan salam.
Perencanaan (b) Kolaborator mengecek keadaan siswa dan
selanjutnya memimpin doa. (c) Sebelum pelaja-
Perencanaan dilaksanakan dengan men-
ran dimulai kolaborator memperkenalkan penel-
gacu pada data dan temuan-temuan yang diper-
iti kepada siswa dengan tujuan agar siswa tidak
oleh pada kegiatan observasi awal. Perencanan
merasa terganggu dengan keberadaan peneliti. d)
yang dilakukan meliputi berbagai macam lang-
Kolaborator mengawali pelajaran dengan meny-
kah kegiatan. Sebelum menerapkan CTL dengan
ampaikan bahwa kali ini cara belajar kita akan
metode Group Investigation berbantuan media,
berbeda dengan sebelumnya. Hari ini guru akan
terlebih dahulu peneliti mempersiapkan perang-
menyampaikan materi menggunakan laptop dan
kat pendukung penelitian sebagai berikut: (1)
LCD dan belajar secara berkelompokuntuk mem-
Melakukan koordinasi dengan guru bidang studi
bahas masalah-masalah yang berkaitan dengan
IPS yang sudah ditunjuk oleh Kepala Sekolah
materi IPS yang dipelajari. (e) Kolaborator mem-
dan berdiskusi tentang implementasi CTL den-
berikan apersepsi tentang pelaku ekonomi. (f)
gan metode Group Investigation berbantuan
Kolaborator menyampaikan tujuan pembelajaran
media yang akan dilakukan pada saat pembela-
yang akan dicapai. (g) Kolaborator menjelaskan
jaran. (2) Menyiapkan perangkat pembelajaran
langkah-langkah CTL dengan menggunakan
seperti: Silabus, Rencana Program Pembelajaran
metode Group Investigation. (h) Kolaborator
(RPP), angket, catatan lapangan, kisi-kisi tes
bersama siswa mengidentifikasi topik yang akan
uji kompetensi, soal uji kompetensi, dan kunci
dibahas dan membentuk kelompok secara het-
jawabannya. (3) Menyiapkan media powerpoint.
erogen, masing-masing kelompok berjumlah
(4) Menyiapkan alat pembelajaran seperti buku
6 orang. (i) Setelah kelompok terbentuk maka,
paket, laptop, dan LCD. (5) Menyiapkan instru-
siswa melakukan investigasi di perpustakaan dan
men pengumpulan data antara lain sebagai beri-
di koperasi sekolah.
kut. (a) daftar nama siswa kelas VIII-1, (b) lem-
bar tes hasil belajar, (c) lembar rekaptulasi hasil Kolaborator menyampaikan kepada siswa
belajar siswa, (d) lembar catatan lapangan bahwa waktu tidak cukup untuk melanjutkan
kegiatan pembelajaran. Pertemuan berikutnya
Pelaksanaan Tindakan akan dilanjutkan hari Sabtu, 12 Oktober 2013.
Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus Kolaborator mengakhiri pertemuan dengan ber-
pertama dilaksanakan selama tiga kali perte- doa bersama.
muan dan diakhiri dengan tes hasil belajar dan
Pertemuan Kedua
pengisian angket sikap. Pelaksanaan penelitian
dilaksanakan pada hari Senin, 7 Oktober sam- Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
pai Sabtu, 14 Oktober 2013 dengan Standar Sabtu, 12 Oktober 2013 selama 2 x 40 menit
Kompetensi “Memahami Kegiatan Pelaku (2 JP) dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Ekonomi di Masyarakat” dan Kompetensi Dasar (a) Pukul 07.05. Kolaborator bersama peneliti
“Mendeskripsikan Pelaku Ekonomi Rumah memasuki ruangan kelas VIII-1 sambil men-
Tangga, Masyarakat, Perusahaan, Koperasi dan gucapkan salam, mengecek keadaan siswa dan
Negara”. Alokasi waktu yang dibutuhkan pada memimpin doa. (b) Kolaborator mengarahkan
pelaksanaan tindakan siklus pertama sebanyak 6 kelompok untuk melanjutkan investigasi di per-
x 40 menit atau tiga kali pertemuan yang dilak- pustakaan menggunakan literatur atau buku-
sanakan antara tanggal 7-14 Oktober 2013 den- buku IPS, Koran, majalah, dan berdiskusi salin
gan deskripsi setiap pertemuan sebagai berikut. bertukar pikiran. (c) Setelah membuat laporan
masing-masing kelompok kembali di ruang
Pertemuan Pertama kelas untuk menyajikan laporan hasil investi-
Pertemuan pertama pada penelitian tin- gasi. (d) Kelompok mempresentasekan laporan
dakan kelas dilaksanakan pada hari Senin, 7 hasil investigasi secara paralel. (e) Tepat pukul
Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Implementasi ... 147
Jamrut, Aman

08.20 pertemuan kedua diakhiri. Kolaborator Refleksi


bersama siswa mengevaluasi proses penyajian Pelaksanaan tindakan pada siklus per-
laporan hasil investigasi, etika bertanya, dan tama menerapkan langkah-langkah CTL den-
etika menanggapi pertanyaan. (f) Kolaborator gan metode GI menggunakan media powerpoint
menyampaikan kepada siswa bahwa kegiatan dan perpustakaan. Media powerpoint digunakan
pembelajaran akan dilanjutkan pada pertemuan untuk menampilkan gambar yang disesuaikan
selanjutnya yaitu hari Senin, 14 oktober 2013 dan dengan materi yang dibahas, sedangkan peng-
akan diadakan tes hasil belajar, jenis tes pilihan gunaan media perpustakaan bertujuan untuk
ganda sebanyak 20 nomor serta mengisi angket. memperdalam pengetahuan siswa tentang topik
(g) Kolaborator menutup pertemuan dengan ber- yang dibahas sesuai dengan permasalahan mas-
doa bersama. ing-masing kelompok dengan membaca buku,
Pertemuan Ketiga majalah, koran dan lain-lain yang relevan den-
gan materi. Penggunaan kedua media tersebut
Senin, 14 Oktober 2013 pukul 08.05, kolab-
memiliki pengaruh positif terhadap minat, moti-
orator bersama peneliti memasuki ruangan kelas
vasi, dan hasil belajar siswa. Hal tersebut terli-
VIII-1 dengan mengucapkan salam, mengecek
hat pada saat kelompok menyampaikan laporan
keadaan siswa dan langsung memimpin doa.
hasil investigasi dan menyampaikan tanggapan.
Kolaborator melaksanakan pembelajaran dengan
Pelaksanaan siklus pertama penggunaan kedua
langkah-langkah sebagai berikut. a) Kolaborator
media tersebut belum meningkatkan hasil belajar
melakukan tes hasil belajar, waktu yang diberi-
IPS secara signifikan, sehingga diperlukan media
kan untuk mengerjakan tes yaitu 20 menit.
tambahan yang akan digunakan pada siklus
Kolaborator menyampaikan kepada siswa bahwa,
berikutnya.
dalam mengerjakan tes siswa tidak diperboleh-
kan mencontek atau bekerjasama dengan orang Peningkatan yang Terjadi dalam Tindakan Siklus
lain. Jenis tes adalah pilihan ganda sebanyak 20 Pertama sebagai berikut. a) Terjadi pening-
butir. b) Setelah tes selesai dikerjakan, dilanjut- katan hasil belajar siswa dibandingkan dengan
kan dengan pengisian lembar angket. Kemudian kondisi awal. b) Terjadi peningkatan kualitas
kolaborator, menutup pertemuan dengan berdoa pembelajaran. Hal ini terlihat dengan penggunaan
bersama. strategi CTL berbantuan media powerpoint ten-
Observasi tang BUMN dan Koperasi menggunakan metode
Group Investigation sehingga siswa merasa sen-
Selama pelaksanaan pembelajaran penel-
ang, nyaman dan merasakan masalah-masalah
iti melakukan observasi. Peneliti menemukan
yang nyata sehingga mereka bisa menemukan
beberapa siswa kurang aktif dalam melaksana-
sendiri jawabannya. c) Terjadi peningkatan aktiv-
kan investigasi. Sebahagian siswa mengganggu
itas belajar, terlihat dari banyaknya pertanyaan
temannya, bercerita dengan teman, dan keluar
terhadap kelompok yang meyampaikan laporan
masuk dalam ruangan. Hal tersebut disebabkan
hasil investigasi.
karena kolaborator kurang meguasai pengelo-
laan kelas. Sejauh pengamatan peneliti siswa Kendala yang Dihadapi Pada Penelitian Siklus
umumnya masih mengalami kesulitan menemu- Pertama
kan jawaban dari permasalahan yang mereka Pelaksanaan penelitian tindakan pada siklus
investigasi. Saat diskusi kelompok berlangsung, pertama mengalami kendala sebagai berikut. a)
siswa cukup aktif dan antusias. Siswa umumnya Arus listrik tiba-tiba padam pada saat melaksana-
banyak bertanya, hanya ada beberapa siswa yang kan pembelajaran, sehingga menimbulkan keg-
sibuk bercerita, mengganggu temannya, dan ter- aduhan dalam kelas. b) Kolaborator masih belum
tawa-tawa pada saat kelompok menyajikan lapo- menjalankan komponen CTL dan langkah-lang-
ran hasil investigasi. Sejauh pengamatan peneliti kah Group Ivestigation secara maksimal karena
secara keseluruhan siswa umumnya mampu belum memahami secara menyeluruh konsep
mengemukakan pendapat dan menanggapi lapo- tersebut. c) Kurangnya sumber belajar yang terse-
ran hasil investigasi kelompok lainnya. dia, sehingga tidak semua kelompok melakukan

Jurnal Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 2, 2014


148 - Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 2, 2014

investigasi secara maksimal. d) Siswa belum Berdasarkan data tersebut nilai rata-rata siswa
memahami secara komprehensif prosedur inves- sebesar 69.33, siswa yang tuntas belajar sebanyak
tigasi, sehingga kolaborator banyak menghabis- 12 orang dan yang tidak tuntas sebanyak 18 orang
kan e) Waktu untuk menjelaskannya. f) Aktivitas Deskripsi Pelaksanan Tindakan Siklus Kedua
siswa pada saat menanggapi hasil investigasi
Penelitian tindakan kelas pada siklus kedua
kelompok cenderung gaduh hal ini disebabkan
dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali pertemuan.
oleh kemampuan kolaborator mengelola kelas
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakn pada hari
belum maksimal. g) Kolaborator sering mening-
Sabtu, 19 Oktober 2013 sampai Sabtu, 26 Oktober
galkan ruang keles VIII-1, karena mengurusi gaji
2013. Prosedur pelaksanaan tindakan kelas sikus
guru-guru SMP Negeri 6 Raha.
kedua meliputi empat tahapan yaitu perencanaan,
Alternatif Tindakan Pada Siklus Kedua pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
Berdasarkan temuan-temuan pada siklus Secara spesifik empat tahapan penelitian tersebut
pertama, peneliti bersama kolaborator menyu- dideskripsikan sebagai berikut.
sun strategi tindakan pada siklus kedua, antara Perencanaan
lain. a) Mempersiapkan genset sebagai pengganti
Tahapan perencanaan yang dilakukan pada
arus listrik dari PLN. b) Kolaborator harus lebih
siklus kedua mengacu pada alternatif tindakan
meguasai komponen CTL dan langkah-langkah
dan solusi yang dirumuskan peneliti dan kolabo-
metode Group Investigation. c) Kolaborator
rator pada tahapan refleksi pada siklus pertama.
dan peneliti mencari solusi menyediakan sum-
Langkah-langkah yang dilaksanakan pada siklus
ber belajar agar CTL lebih bermakna dan benar-
kedua yaitu kegiatan perencanaan dilaksanakan
benar dirasakan secara nyata oleh siswa. d)
dengan mengacu pada data dan temuan-temuan
Mengontrol siswa pada saat menyajikan dan
yang diperoleh dalam kegiatan refleksi pada
menanggapi laporan hasil investigasi kelompok.
siklus pertama, perencanan yang dilakukan meli-
e) Menggunakan pasar sebagai media dan mel-
puti berbagai macam langkah kegiatan sebelum
akukan pengamatan secara langsung. Peneliti dan
dilakukan tindakan CTL bebantuan media power-
kolaborator mendampingi siswa pada saat melak-
point dan lingkungan pasar menggunakan metode
sanakan investigasi di lapangan.
Group Investigation dengan mempersiapkan per-
Hasil Belajar Siklus Pertama angkat pendukung penelitian sebagai berikut.
Data hasil belajar penelitian siklus per- 1) Melakukan koordinasi dengan kolaborator
tama diperoleh dari pelaksanaan tes uji kompe- dan meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk
tensi yang dilaksanakan pada pertemuan ketiga melakukan kunjungan lapangan sebagai imple-
hari Senin, 14 Oktober 2013. Pelaksanaan tes uji mentasi CTL menggunakan metode group inves-
kompetensi siklus pertama diikuti oleh 30 orang tigation. Menyiapkan perangkat pembelajaran
siswa dan dilaksanakan selama 1 jam pelajaran. seperti: silabus, Rencana Program Pembelajaran
Jumlah butir soal yang diujikan sebanyak 20 (RPP), angket, kisi-kisi tes uji komptensi, soal
butir dengan jenis soal pilihan ganda. uji kompetensi, dan kunci jawabannya. 2)
Berdasarkan hasil tes uji kompetensi yang Menyiapkan media dan alat pembelajaran seperti
dilakukan pada siklus pertama diperoleh data powerpoit buku paket, laptop, LCD, Genset. 3)
nilai hasil belajar siswa dengan rincian sebagai Menyiapkan instrumen pengumpulan data antara
berikut. lain. a) daftar nama siswa kelas VIII-1. b) lembar
rekaptulasi hasil belajar siswa. c) lembar tes hasil
Tabel 1. Rincian hasil belajar ranah kognitif belajar. d) lembar catatan lapangan
siklus pertama
Pelaksanaan Tindakan
No Rincian hasil belajar Jah Persentase
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
1 Nilai rata-rata 69.33 - pada siklus kedua membahas Standar Komptensi
2 Tuntas 12 40% “Memahami Kegiatan Pelaku di Masyarakat”
3 Belum tuntas 18 60% dengan Komptensi Dasar “Mengidentifikasi ben-
Ketercapaian Belum tuk pasar dalam kegiatan ekonomi masyarakat”
Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Implementasi ... 149
Jamrut, Aman

dengan deskripsi setiap pertemuan sebagai Pertemuan ketiga


berikut. Pertemuan ketiga dilaksanakan hari Sabtu,
Pertemuan Pertama 26 Oktober 2013 dengan langkah-langkah seba-
gai berikut. 1) Tepat pukul 07.15 peneliti bersama
Pertemuan pertama pada penelitian tindakan
kolaborator memasuki ruang kelas VIII-1 dengan
kelas dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Oktober
mengucapkan salam, mengecek keadaan siswa
2013 dengan langkah-langkah pembelajaran seba-
dan berdoa bersama. 2) Sebelum diadakan tes
gai berikut. 1) Tepat pukul 07.05 peneliti bersama
hasil belajar kolaborator menyampaikan kepada
kolaborator memasuki ruang kelas VIII-1 den-
siswa bahwa pada saat mengerjakan tes, siswa
gan mengucapkan salam. 2) Kolaborator meny-
tidak boleh bekerjasama, dan waktu yang diberi-
iapkan alat pembelajaran (laptop, dan LCD pro-
kan untuk mengerjakan tes adalah 20 menit. 3)
jector). 3) Kolaborator mengecek keadaan siswa
Setelah melaksanakan tes hasil belajar siswa. 4)
dan selanjutnya memimpin doa. 4) Kolaborator
Kolaborator menutup pertemuan dengan berdoa
memberikan apersepsi tentang pasar dan meny-
bersama.
ampaikan tujuan pembelajaran yang akan dica-
pai. 5) Kolaborator menjelaskan langkah-lang- Observasi
kah metode Group Investigation. 6) Kolaborator Kegiatan observasi pada siklus kedua,
bersama siswa mengidentifikasi topik yang akan peneliti menemukan peningkatan keaktifan dalam
dibahas dan membentuk kelompok secara het- melaksanakan investigasi. Secara keseluruhan
erogen, masing-masing kelompok berjumlah 6 siswa berperan aktif dalam menjalankan tugas
orang. 7) Kelompok melakukan investigasi di masing-masing, Hal tersebut disebabkan karena
perpustakaan dengan membaca buku-buku pela- masalah yang di investigasi benar-benar seperti
jaran IPS, koran, majalah, dan referensi yang yang mereka alami dan rasakan dalam kehidupan
terkait dengan materi dan dilajutkan dengan mereka sehari-hari. Beberapa siswa terlibat tawar
mengunjungi pasar kecamatan Lohia untuk mel- menawar secara serius dengan penjual/pedagang.
akukan observasi. 8) Kolaborator menyampaikan
Seperti halnya pada saat mepresentasekan
agar pelajaran IPS materi “Pasar” benar-benar
laporan hasil investigasi di depan kelas, aktifvitas
kontekstual maka siswa melakukan kunjungan
bertanya dan menanggapi pertanyaan meningkat
lapangan (observasi) di Pasar Kecamatan Lohia.
tajam, hal tersebut dapat dilihat pada saat diskusi,
Kunjungan tersebut dilaksanakan pada hari
hampir semua siswa mengancungkan tangan
Minggu, 20 Oktober 2013. 9) Pukul 08.55 pelaja-
ingin menanggapi laporan investigasi kelompok
ran diakhiri dengan berdoa bersama.
penyaji. Beberapa siswa kesal karena tidak diberi
Pertemuan Kedua kesempatan untuk menyampaikan tanggapannya.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Melihat kondisi tersebut kolaborator sesekali
Senin, 22 Oktober 2013 dengan langkah-langkah memberikan pengertian kepada siswa bahwa
sebagai berikut. 1) Tepat pukul 08.05 kolabora- mengingat waktu tidak memungkinkan kalau
tor dan peneliti memasuki ruangan dengan ber- semua pertanyaan diaokmodir. Solusinya ada-
salam, mengecek keadaan siswa dan memimpin lah setiap pertanyaan harus mewakili kelompok
doa. 2) Kolaborator bertanya apakah sudah mel- dan masing-masing kelompok diberi kesempatan
akukan investiagsi di Pasar Kecamatan Lohia? untuk mengajukan satu pertanyaan.
Selanjutnya kolaborator mempersilahkan kelom- Refleksi
pok untuk mempresentasikan laporannya secara
Berdasarkan data hasil belajar siswa pada
paralel dan dimulai dari kelompok 1, 2, 3, 4 dan 5,
siklus kedua maka dapat diperoleh kesimpulan
waktu yang akan digunakan adalah 60 menit. 3)
bahwa hasil Penelitian Tindakan Kelas ini sudah
Kolaborator bersama siswa menyimpulkan hasil
memenuhi kriteria keberhasilan penelitian. Hal
pembahasan melalui media powerpoint tentang
tersebut mengacu pada nilai rata-rata kelas sebe-
pasar. 4) Selanjutnya kolaborator menyampaikan
sar 78 atau angka ketuntasan belajar sebesar 90%.
kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan
Mengacu pada data hasil belajar tersebut diatas,
dilakukan tes hasil belajar. 5) Kolaborator menu-
maka pelaksanaan penelitian siklus kedua sudah
tup pertemuan dengan berdoa bersama.

Jurnal Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 2, 2014


150 - Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 2, 2014

memenuhi kriteria keberhasilan penelitian yang Berdasarkan data hasil belajar siswa terse-
telah ditetapkan. Oleh karena itu, penelitian ini but, rata-rata nilai siswa pada kondisi awal hanya
dihentikan sampai pada siklus kedua. 63.33 atau persentase ketuntasan 20%. Setelah
diberikan tindakan pada siklus pertama rata-
Hasil Belajar Siklus Kedua
rata hasil belajar meningkat menjadi 69.33 atau
Data hasil belajar penelitian siklus kedua persentase ketuntasan mencapai 60 %, setelah
diperoleh dari pelaksanaan tes uji kompetensi diberikan tindakan pada siklus ketiga rata-rata
yang dilaksanakan pada pertemuan ketiga hari hasil belajar mencapai 78.86 atau persentase
Sabtu, 26 Oktober 2013. Pelaksanaan tes uji ketuntasan meningkat menjadi 90%.
kompetensi siklus kedua diikuti oleh 30 orang
Berdasarkan data hasil belajar tersebut
siswa dan dilaksanakan selama 20 menit. Jumlah
maka penelitian pada siklus kedua ini telah sesuai
soal yang diujikan sebanyak 20 butir dengan
dengan indikator keberhasilan penelitian yang
jenis soal obyektif pilihan ganda.
ditetapkan yaitu 80%.
Berdasarkan hasil tes uji kompetensi yang
dilakukan pada siklus kedua diperoleh nilai hasil Perbedaan Siklus Pertama dan Siklus Kedua
belajar siswa dengan rincian sebagai berikut. Siklus Pertama

Tabel 2.Rincian hasil belajar siklus kedua Pelaksanaan pembelajaran pada siklus per-
tama mengimplementasikan langkah-langkah
No Rincian hasil belajar Skor Persentase pendekatan CTL dikolaborasi dengan metode
Group Investigation. Pendalaman materi pela-
1 Nilai rata-rata 78.86 - jaran mennggunakan media perpustakaan dan
2 Tuntas 27 90% powerpoint. Perpustakaan digunakan sebagai
3 Belum tuntas 3 10% sarana untuk mempelajari dan menemukan jawa-
Ketercapaian Tuntas ban permasalahan yang menjadi bahan investi-
gasi melalui buku pelajaran, koran, majalah dan
Berdasarkan data tersebut rata-rata hasil sumber-sumber yang relevan. Powerpoint digu-
belajar siswa mencapai 78.86, yang tuntas bela- nakan sebagai sarana untuk memperjelas materi
jar 27 orang dan belum tuntas 3 orang atau hasil yang tidak diketemukan di perpustakaan. Seperti
belajar mencapai 90%. gambar, foto dan video yang berhubungan den-
Perbandingan Data Hasil Belajar Siswa gan materi. Powerpoint juga berfungsi sebagai
Pada Kondisi Awal (Pra-Tindakan), Siklus I dan alat untuk menjelaskan langkah-langkah CTL
Siklus II dan metode Group Investigation sehingga siswa
Perbandingan hasil belajar mulai dari lebih cepat menangkap pesan yang disampaikan.
kondisi awal (pra-tindakan), siklus pertama, dan Pada siklus pertama hasil belajar siswa rata-rata
siklus kedua maka dibawah ini disajikan tabel 69.33 atau ketuntasan belajar mencapai 60%.
perbandingan sebagai berikut. Siklus Kedua
Tabel 3. Perbandingan data hasil belajar pada Pelaksanaan siklus kedua, peneliti mem-
pra-tindakan, siklus I, dan siklus II variasi penggunaan media yaitu menggunakan
media powerpoint, perustakaan, dan pasar, seba-
Kondisi Siklus Siklus
No Hasil belajar gai upaya untuk mengaitkan materi pelajaran
Awal I II
1 Nilai rata-rata 63.33 69.33 78.86 dengan kondisi yang sebenarnya secara nyata
2 Presentase Siswa 20% 40% 90% dan dapat dirasakan oleh siswa sehingga pelaja-
yang tuntas belajar ran benar-benar kontekstual. Pasar menjadi objek
3 Presentase Siswa 80% 60% 10% observasi yang dilakukan oleh siswa untuk mel-
yang tidak tuntas akukan penelusuran tentang permasalahan yang
belajar di investigasi. Pelaksanaan observasi di pasar
4 Ketercapaian Belum Belum Tuntas memberikan perubahan yang sangat besar terha-
Tuntas Tuntas dap hasil belajar pada siklus kedua. Hal ini dapat
diketahui setelah dilakukan dengan tes hasil
Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Implementasi ... 151
Jamrut, Aman

belajar mencapai rata-rata 78.86 atau ketuntasan Langkah-langkah Group Investigation ada-
belajar 90%. Berdasarkan data tersebut pelasan- lah memilih topik dan membentuk kelompok,
aan siklus kedua dengan menggunakan media merencanakan investigasi, melaksanakan inves-
lingkungan (pasar) sebagai objek yang dapat dia- tigasi, menyusun laporan hasil investigasi, mem-
mati secara langsung (observasi) oleh siswa, san- presentasekan laporan hasil investigasi, dan men-
gat memberikan pengaruh yang besar terhadap gevaluasi hasil investigasi. Perpaduan penerapan
hasil belajar siswa. CTL dan metode Group Investigation tersebut
memberikan dampak yang signifikan terhadap
Pembahasan
kualitas pembelajaran dikelas dan peningkatan
Pratindakan hasil belajar IPS. Sedangkan peran kolaborator
Sebelum dilaksanakan penelitian tindakan dan peneliti selama proses investigasi kelom-
kelas, kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pok adalah membimbing siswa dan memfasili-
oleh guru masih menerapkan metode pembela- tasi proses investigasi dan membantu menjaga
jaran konvensional. Metode pembelajaran yang aturan perilaku dalam melakukan investigasi.
dilaksanakan cenderung berjalan satu arah (one Pelaksanaan investigasi kelompok siswa secara
way traffic) tanpa melibatkan secara aktif par- aktif terlibat dalam perencanaan dan pelaksan-
tisipasi siswa pada pembelajaran. Materi-materi aan investigasi dan menyajikan temuan mereka
yang disampaikan terkesan abstrak, teoritis, dan kepada teman yang lain pada saat mepresenatse-
akademis dengan mengedepankan hafalan seba- kan laporan hasil investigasi.
gai salah satu cara penguasaan terhadap materi Penggunaan media pada implementasi CTL
yang dipelajari. Penerapan metode pembelajaran dengan metode Group Investigasi adalah seba-
konvensional terebut mengakibatkan siswa tidak gai teknik untuk menyampaikan pembelajaran
mampu mengembangkan kreativitas tidak dapat kepada siswa agar pelajaran IPS tidak bersifat
menganalisa persoalan atau masalah-masalah teoritis, abstrak dan menjadi sebuah hafalan.
yang konkrit yang dihadapi dalam kehidupan Penggunaan media lebih kepada membuat pelaja-
sehari-hari dan hanya mampu mengingat materi ran bermakna, menyenangkan, konkrit dan siswa
yang diajarkan dalam waktu yang singkat. benar-benar merasakan masalah-masalah yang
dipelajari pada kondisi nyata yang sebenarnya.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti ber-
Penggunaan media pada model pembelajaran
sama kolaborator melakukan penelitian tindakan
tersebut sangat berpengaruh positif kepada pen-
kelas dengan mengimplemetasikan CTL dengan
ingkatan minat, motivasi, dan hasil belajar siswa.
metode Group Investigation berbantuan media
sebanyak dua siklus dalam 6 (enam) kali perte- Kendala yang dihadapi dalam pelaksan-
muan masing-masing siklus terdiri dari 3 (tiga) aan CTL dengan metode Group Invetigation
kali pertemuan. adalah a) Manajemen waktu yang belum mak-
simal dalam Implementasi CTL dengan metode
Implementasi CTL dengan metode GI berban- Group Investigation (GI) berbantuan media
tuan media. dalam prose pembelajaran IPS, b) Pengamatan
Imlementasi CTL dengan metode Group terhadap aktivitas peserta didik sangat terbatas
Investigation berbantuan media dilaksana- sehingga fenomena perilaku peserta didik tidak
kan dengan mengkolaborasi penerapan kom- terbaca secara menyeluruh, perubahan sikap
ponen CTL dengan tahapan pelaksanaan Group peserta didik memerlukan pengawasan dan kon-
Investigation yang didukung oleh penggunaan trol terus menerus, c) Pelaksanaan metode Group
media powerpoint, perpustakaan dan lingkun- Investigation belum maksimal karena keter-
gan sekitar (Pasar dan Koperasi sekolah) sebagai batasan waktu, d) Kurangnya semangat kolabo-
media menyampaikan informasi tentang materi rator melaksanakan metode Group Investigation
pelajaran yang di investigasi agar membangun karena terbiasa dengan metode pembelajaran
semangat, minat, motivasi belajar yang meng- konvensional.
hubungkan pelajaran secara teori dengan kehidu- Peneliti mengatasi masalah pada penerapan
pan nyata siswa. CTL dengan metode Group Investigation dengan

Jurnal Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 2, 2014


152 - Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 2, 2014

merancang dan melaksanakan pembelajaran merasakan kondisi yang sebenarnya. Media yang
sesuai dengan RPP yang telah disusun, mening- digunakan pada penelitian ini adalah powerpoint,
katkan penguasaan kelas, meningkatkan pengua- perpustakaan, dan alam sekitar (pasar dan kope-
saan konsep CTL, langkah-langkah pelaksanaan rasi sekolah).
GI, dan penggunaan media agar kolaborator mer- Mengimplementasikan CTL dengan
asakan pentingnya strategi pembelajaran yang metode Group Invetigation berbantuan media
bermakna, menyenangkan, dan inovatif, pelak- ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu:
sanaan investigasi harus menggunakan waktu a) Manajemen waktu yang belum maksimal
selain jam belajar disekolah. dalam Implementasi CTL dengan metode Group
Hasil belajar siswa setelah diterapkan CTL den- Investigation berbantuan media dalam proses
gan metode GI berbantuan media. pembelajaran IPS, b) Pengamatan terhadap
Hasil belajar siswa setelah diterapkan aktivitas peserta didik sangat terbatas sehingga
strategi CTL menunjukan bahwa yang tuntas fenomena perilaku peserta didik tidak terbaca
belajar pada kondisi awal sebanyak 6 orang atau secara menyeluruh, perubahan sikap peserta
sebesar 20% dari 30 orang siswa. Siklus pertama, didik memerlukan pengawasan dan kontrol
terjadi peningkatan ketuntasan belajar menjadi 12 terus menerus, c) Pelaksanaan metode Group
orang siswa atau 60% dari 30 orang siswa, sedan- Investigation belum maksimal karena keter-
gkan pada siklus kedua jumlah siswa yang tuntas batasan waktu, d) Kurangnya semangat kolabo-
meningkat menjadi 27 orang atau 90% dari 30 rator melaksanakan metode Group Investigation
orang siswa. Berdasarkan data hasil tes belajar karena terbiasa dengan metode pembelajaran
siswa dari pra-tindakan sampai pada sikus kedua, konvensional.
maka dapat disimpulkan bahwa implementasi Peneliti mengatasi kendala dalam mengim-
CTL dengan metode Group Investigation berban- plementasikan CTL dengan metode Group
tuan media mampu meningkatkan hasil belajar Investigation berbantuan media pada pembelaja-
pada mata pelajaran IPS kelas VIII-1 pada SMP ran IPS di kelas VIII-1 SMP Negeri 6 Raha den-
Negeri 6 Raha. gan merancang dan melaksanakan pembelajaran
Simpulan dan Saran sesuai dengan RPP yang telah disusun, menin-
gkatkan penguasaan kelas, meningkatkan pen-
Simpulan
guasaan konsep kolaborator tentang pentingnya
Implementasi CTL dengan metode Group strategi pembelajaran yang bermakna, meny-
Investigation berbantuan media merupakan kon- enangkan, dan inovatif, pelaksanaan investigasi
sep strategi pembelajaran bermakna dan meny- harus menggunakan waktu selain jam belajar
enangkan. Kolaborasi komponen CTL dengan disekolah.
penerapan langkah-langkah metode Group
Hasil belajar siswa menunjukan bahwa
Investigation dapat meningkatkan minat dan
yang tuntas belajar pada kondisi awal sebanyak
hasil belajar siswa. Perpaduan kedua komponen
6 orang atau sebesar 20% dari 30 orang siswa.
tersebut siswa tidak hanya belajar melalui buku
Sedangkan pada siklus pertama, terjadi pening-
paket atau bahan ajar IPS semata, tetapi siswa
katan ketuntasan belajar menjadi 12 orang siswa
juga belajar secara kooperatif dimana siswa
atau 60% dari 30 orang siswa, sedangkan pada
dapat secara langsung mengaitkan materi pela-
siklus kedua jumlah siswa yang tuntas meningkat
jaran dengan dunia nyata siswa, sehingga siswa
menjadi 27 orang atau 90% dari 30 orang siswa.
benar-benar merasakan secara nyata apa yang
Berdasarkan data hasil tes belajar siswa dari pra-
mereka pelajari. Perpaduan strategi CTL dengan
tindakan sampai pada sikus kedua, maka dapat
langkah-langkah metode Group Investigation
berdampak positif terhadap peningkatan kulai- disimpulkan bahwa implementasi CTL dengan
tas pembelajaran yaitu minat, sikap, keaktifan, metode Group Investigation berbantuan media
dan hasil belajar IPS. Penggunaan media pada mampu meningkatkan hasil belajar pada mata
pembelajaran ini adalah sebagai pengantar pesan pelajaran IPS kelas VIII-1 pada SMP Negeri 6
pelajaran agar siswa secara nyata melihat dan Raha.
Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Implementasi ... 153
Jamrut, Aman

Saran–saran Ellis, A.K. (2010). Teaching and learning ele-


Sebaiknya guru menerapkan pembelajaran mentary social studies (sixth edition):
CTL menggunakan metode Group Investigaton Boston: Pearson Education, Inc.
berbantuan media yang disesuaikan dengan Gafur, A. (2012). Desain pembelajaran: Konsep,
materi pembelajaran. Penggunaan metode GI model, dan aplikasinya dalam perenca-
sangat cocok diterapkan pada pendekatan CTL naan pembelajaran. Yogyakarta: Ombak
agar siswa memahami masalah kehidupan sehari- (Anggota IKAPI).
hari. Kepada Institusi untuk dapat menerapkan
pendekatan CTL dengan metode GI berbantuan Gafur, A. (2003). Penerpan konsep dan prin-
media salah satu alternatif dalam kebijakan sip pembelajaran kontekstual (CTL)
pengembangan kurikulum sekolah, khususnya dan desain pembelajaran. Cakrawala
pada pembelajaran IPS di SMP. Kepada penel- Pendidikan. Yogyakarta: UNY.
iti lain untuk dapat mengembangkan penelitian
Johnson, E.B. (2002). Contextual teaching and
sejenis yang mengkaji pada aspek peningkatan
learning. California: Corwin Press.
CTL agar dapat membantu siswa memecahkan
permasalahan sehari-hari dengan konsep pemb- Kemmis, S. & Taggart.R.Mc ( 1990). The action
elajaran IPS. research planner (Third edition). Victoria:
Daftar Pustaka Deakin University Production Unit.

Adekola, G. (2010). The impact of instructional Muchith, M.S. (2008). Pembelajaran kontek-
media on thr education of youth hiv/aids in stual. Semarang: RaSAIL Media Group.
nigeria urban communities. International Mulyatningsih. E. (2001). Riset terapan bidang
jurnal of scientific research in education. pendidikan & teknik. Yogyakarta: UNY
June 2010. Vol. 3(1), 64-72.
Orlich. et.al. (2010). Teaching strategies: Aguide
Anderson, L.W. & Kratwhol, D.R. (2001). to effective instruction. Boston: Arethea
Kerangka landasan untuk pembelaja- Thomas.
ran, pengajaran, dan assesmen. (Rev.
ed). (Terjemahan Agung Prihantoro). Purwanto. (2009). Evaluasi hasil belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar (Buku asli Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
diterbitkan tahun 1956)
Purwanto. (2011). Statistik untuk penelitian.
Arends, R.I., & Kilcher A. (2010). Teaching for Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
student learning: becoming an accom-
Riyanto, Y. (2009). Paradigma baru pembela-
plished teacher. New York & London.
jaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Routledge.
Group.
Arsyad, A. (2011). Media pembelajaran. Jakarta:
Rusman. (2011). Model-model pembelajaran
Raja Grafindo Persada
mengembangkan profesionalisme guru.
Barth Jl. (1990). Method of instuction in social Jakarta: RajaGrafindo Persada.
studies education. Boston: University
Rusman, dkk. (2013). Pembelajaran berba-
Press of America.
sis teknologi informasi dan komunikasi.
Berns, R.G., & Erickson,P.M (2001). Contextual Jakarta: Raja Grafindo Persada
teaching and learning: Preparing students
Scarrat, E. & Davison, J. (2012). The media
foe the new economy. Colombus, OH:
teacher’s. New York: TJ International Ltd.
National Dissemination Center of Carrer
and technical Education. Diambil pada Scuhnk, D.H. (2012). Learning theories an
tanggal 20 April 2013 dari http://www. educational perspective. Sixth edition.
ncct.com. The Highlight Zone: Re-search Boston: Pearson education, Inc.
@ Work. pp.1.

Jurnal Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 2, 2014


154 - Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 2, 2014

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Sanjaya, W. (2012). Perencanaan dan desain


berorientasi standar proses pendidikan. sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana
Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Prenada Media Group.

Sanjaya, W. (2011). Strategi pembelajaran Sapriya. (2011). Pendidikan IPS konsep


berorientasi standar proses pendidikan. dan pembelajaran. Bandung: Remaja
Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Rosdakarya.

You might also like