You are on page 1of 6

ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI

ANAK PRASEKOLAH DI RT 01 RW 01 DESA


MANUNGGAL BANGKALAN MADURA

Firdaus *M. Muafif **

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan


Universitas Nahdatul Ulama Surabaya Jl. Smea 57 Surabaya
E-mail: firdaus@unusa.ac.id

Abstract: Preschool children the brain needs a steady supply of nutrients in the
growth, nutritional status causing the problem is parenting a child who is less
precise. Data Riskesdas at 2010 nutritional status of children in Indonesia showed the
prevalence of malnutrition 13%, 5.8% more nutrition, malnutrition 4.9%. The research
purposes to know parenting parents relationship with nutritional status of preschool
children at Desa Manunggal Kecamatan Klampis Bangkalan Madura.This research are
analytic observational, cross-sectional approach. Independent variables and the
dependent parenting nutritional status. Populations of all the parents who have
preschool children aged 3-5 years at RT 01 RW 01 Manunggal Desa Bangkalan 23 pairs
with the sample 22 respondents using simple random sampling. The research instrument
questionnaire, data processing analysis Spearman rank test significance level of
0.05.The results showed the majority of respondents (54.5%) have poorly parent and the
majority of respondents (54.5%) have a thin child's nutritional status. Spearman rank
test results obtained ρ value = 0.007 <0.05, meaning there is a pattern of parent and
nutritional status of preschool children.The better parenting parents increasingly normal
nutritional status of children. Expected health workers provide counseling on the
importance of appropriate parenting nutritional needs of children and doing the weigh
regularly to monitor the nutritional status of children.
Keywords: parenting, nutritional status

Abstrak :Anak prasekolah membutuhkan suplai nutrisi dalam pertumbuhannya,


penyebab timbulnya masalah status gizi adalah pola asuh anak yang kurang tepat.
Data Riskesdas 2010 status gizi balita di Indonesia menunjukkan prevalensi gizi
kurang 13%, gizi lebih 5,8 %, gizi buruk 4,9 %. Tujuan penelitian mengetahui analisis
pola asuh orang tua dengan status gizi anak prasekolah di Desa Manunggal Kecamatan
Klampis Bangkalan Madura. Penelitian bersifat analitik observasional, pendekatan cross
sectional. Variabel independen pola asuh dan dependen status gizi. Populasi semua
orang tua yang mempunyai anak prasekolah usia 3-5 tahun di RT 01 RW 01 Desa
Manunggal Bangkalan 23 pasang dengan sampel 22 responden secara simple random
sampling. Instrumen penelitian kuesioner, pengolahan data analisis uji rank spearman
tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden
(54,5%) mempunyai pola asuh tidak baik dan sebagian besar responden (54,5%)
mempunyai status gizi anak kurus. Hasil uji rank spearman didapatkan nilai ρ=0,007 <
0,05, berarti ada hubungan pola asuh orang tua dengan status gizi anak
prasekolah.Semakin baik pola asuh orang tua semakin normal status gizi anak.
Diharapkan tenaga kesehatan memberikan penyuluhan tentang pentingnya pola asuh

215
Firdaus, Muafif: Analisis Pola Asuh Orang Tua Dengan Status Gizi Anak 216
Prasekolah Di Rt 01 Rw 01 Desa Manunggal Bangkalan Madura

yang sesuai kebutuhan gizi anak dan melakukan penimbangan secara teratur untuk
memantau status gizi anak.

Kata kunci : pola asuh, status gizi

PENDAHULUAN
Status gizi penting pada anak Bangkalan tahun 2013 terhitung pada
prasekolah karena di masa ini dimana bulan September 2013 status gizi
otak sangat membutuhkan suplai balita di Kabupaten Bangkalan dengan
nutrisi dalam pertumbuhannya, salah indikator BB/U sebanyak 169 kasus
satu penyebab timbulnya masalah gizi kurang dan 113 kasus gizi buruk
status gizi pada anak pra sekolah dari jumlah total 282 kasus.
adalah akibat pola asuh anak yang Berdasarkan BB/TB menunjukkan
kurang tepat, seperti kurang sebanyak 51 anak kurus, 38 anak
memperhatikan asupan makan anak, sangat kurus, dan 14 anak gemuk.
karena orangtua yang sibuk bekerja Data status gizi di Puskesmas Klampis
diluar rumah, pengetahuan orang tua pada bulan November 2014 dengan
yang kurang terhadap makanan yang menggunakan indikator BB/U
di butuhkan anak pra sekolah, sosial menunjukkan 45 anak gizi kurang dan
ekonomi yang kurang mencukupi. 1 anak gizi buruk dari jumlah 3515
Dimasa ini anak bersifat konsumen balita yang ditimbang. Berdasarkan
pasif yaitu makanannya tergantung studi pendahuluan yang dilakukan
pada yang di sediakan orang tua. peneliti pada 10 anak usia prasekolah
Pemberian makanan dan penyusunan di RT 01 RW 01 desa manunggal
menu yang seimbang merupakan hal kecamatan klampis, dengan
yang penting agar tidak terjadi menggunakan indikator BB/TB
masalah status gizi pada anak didapatkan 5 anak kurus, 3 anak
prasekolah. normal, 1 anak sangat kurus, dan 1
Pola asuh orang tua juga anak gemuk.
berperan penting saat usia ini jadi Kekurangan gizi dapat
orang tua harus memberikan perhatian menyebabkan keterlambatan
yang lebih pada anak usia prasekolah, pertumbuhan badan, lebih penting lagi
karena pola asuh merupakan interaksi keterlambatan perkembangan otak dan
antara anak dan orang tua selama dapat pula terjadinya penurunan atau
mengadakan kegiatan pengasuhan. rendahnya daya tahan tubuh terhadap
mengasuh anak adalah mendidik, penyakit infeksi. Pada masa ini juga,
membimbing dan memelihara anak, anak masih benar-benar tergantung
mengurus makanan, minuman, pada perawatan dan pengasuhan oleh
pakaian, kebersihannya, atau pada orang tuanya.
segala perkara yang seharusnya Kekurangan gizi pada anak akan
diperlukannya, sampai batas bila mana mengakibatkan “Lost Generation”
si anak telah mampu melaksanakan atau generasi yang hilang yaitu
keperluannya yang vital, seperti generasi dengan IQ yang relatif lebih
makan, minum, mandi dan berpakaian rendah. Hal itu dikarenakan bahwa
(Soekirman, 2006). Berdasarkan data anak prasekolah yang bergizi buruk
Dinas Kesehatan Kabupaten beresiko tinggi kehilangan sebagian
217 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Agustus 2016, hal 215-220

potensinya untuk menjadi Sumber sampel dalam penelitian ini 22


Daya Manusia kelas satu karena responden
menurunnya kemampuan intelektual
anak (Soekirman, 2006). Pengambilan sampel yang
Peran serta orang tua dalam menjaga dilakukan dalam penelitian ini
status gizi anak usia prasekolah. Perlu menggunakan probability sampling
dilakukan upaya dalam pengaturan dengan teknik simple random
pola makan dengan gizi yang sampling yaitu pengambilan anggota
seimbang antara lain dalam sampel yang dilakukan dengan cara
penyusunan menu bagi anak usia pra mengacak nomer populasi. enelitian
sekolah agar pemenuhan gizi pada dilakukan di RT 01 RW 01 Desa
anak usia prasekolah tercukupi secara Manunggal Kecamatan Klampis
optimal. Asupan zat gizi yang tepat Bangkalan Madura. Instrumen dalam
berperan dalam menciptakan penelitian ini menggunakan lembar
kesehatan anak usia prasekolah secara kuesioner pola asuh dan pengukuran
optimal. Kecukupan gizi akan BB/TB anak prasekolah menggunakan
terpenuhi jika orang tua timbang badan dan ukuran tinggi
memperhatikan pola makan yang badan. Cara pengumpulan data dengan
beragam dan gizi seimbang untuk melakukan kunjungan rumah (KR)
anak usia prasekolah. Dari untuk mendata semua responden serta
permasalahan diatas peneliti tertarik membagikan kuesioner penelitian dan
meneliti Analisis Pola asuh orang tua mengukur anaknya. Analisis data pada
dangan status gizi anak prasekolah di penelitian ini bertujuan untuk
Rt 01 Rw 01 Desa mengetahui hubungan antar variabel
Manunggal Bangkalan Madura dengan menggunakan uji statistik
Rank Sperman dengan tingkat
METODE kemaknaan α = 0,05 yang menyatakan
Desain penelitian ini adalah H0 ditolak jika α < 0,05 yaitu ada
menggunakan metode yang bersifat hubungan pola asuh orang tua dengan
analitik observasional jenis cross status gizi anak prasekolah di RT 01
sectional karena variabel independen RW 01 Desa Manunggal Kecamatan
pola asuh dan dependen status gizi Klampis
anak prasekolah diteliti saat ini dan .
dalam waktu yang bersamaan. HASIL & PEMBAHASAN
Populasi dalam penelitian ini a. Hasil
adalah semua orang tua yang a. Karakteristik Pola Asuh Orang
mempunyai anak prasekolah usia 3-5 Tua
tahun di RT 01 RW 01 Desa Tabel 1 Distribusi frekuensi responden
Manunggal Kecamatan Klampis berdasarkan Pola Asuh Orang Tua di
Bangkalan Madura sejumlah 23 Desa Manunggal RT 01 RW 01
pasang. Sampel pada penelitian ini Kecamatan Klampis Bangkalan,
adalah sebagian orang tua dan No Pola Asuh Frekuens Persentas
anaknya usia 3-5 tahun di RT 01 RW . Orang Tua i e (%)
01 Desa Manunggal Kecamatan 1. Tidak baik 12 54,5
Klampis Bangkalan Madura. Besar 2. Baik 10 45,5
sampel adalah banyaknya anggota Jumlah 22 100
yang akan dijadikan sampel b. Karakteristik Status Gizi Anak
(Nursalam, 2013). Adapun besar
Firdaus, Muafif: Analisis Pola Asuh Orang Tua Dengan Status Gizi Anak 218
Prasekolah Di Rt 01 Rw 01 Desa Manunggal Bangkalan Madura

Tabel 2 Distribusi frekuensi responden manunggal kecamatan klampis


berdasarkan Status Gizi Anak di Desa Bangkalan Madura.
Manunggal RT 01 RW 01 Kecamatan b.Pembahasan
Klampis Bangkalan, Juni 201. 1. Pola Asuh Orang Tua
No Status Frekuens Persentase Berdasarkan tabel 1 dapat
. Gizi Anak i (%) diketahui bahwa dari 22 responden
1. Kurus 12 54,5 sebagian besar (54,5%) menunjukkan
2. Normal 9 40,9 pola asuh yang tidak baik. Pola asuh
merupakan sikap dan perilaku orang
3. Gemuk 1 4,5
tua dalam hal kedekatannya dengan
Jumlah 22 100 anak, salah satunya yaitu cara
pemberian makanan dan jadwal makan
kepada anak, tetapi banyak orang tua
Tabel 3 Tabulasi silang antara pola yang kurang memperhatikan cara
asuh orang tua dengan status gizi anak pemberian makanan dan jadwal
di Desa Manunggal RT 01 RW 01 makanan kepada anak, sehingga anak
Kecamatan Klampis Bangkalan, Juni malas untuk makan. Menurut
2015. Sulistyoningsih (2010), Pola makan
Status terdiri atas tiga kali makan utama
Gizi Anak (makan pagi, siang dan sore) serta dua
Pola Kuru Norma Gemu Jumlah
Asuh s l k
kali makan selingan, berikan susu
n (%) n (%) n (%) dalam bentuk minuman sekali sehari,
Tidak 10 1 1 12(100 yaitu pada malam hari sebelum tidur.
baik (83,3) (8,3) (8,3) ) Pada kuesioner nomer 5 banyak orang
Baik 2 8 0 10(100 tua yang berpendapat bahwa hanya
(20,0) (80,0) (0) ) memberikan makan jika anak ingin
Jumla 12 9 1 22(100
h (54,5) (40,9) (4,5) ) makan, tanpa menyusun jadwal
makan. Menurut Sulistyoningsih
Hasil uji : ρ = (2010), Usia 1-5 tahun anak bersifat
0,007 konsumen pasif yaitu makanannya
Berdasarkan tabel 3 tergantung pada yang disediakan ibu,
menunjukkan bahwa dari 22 sehingga peran ibu sangat besar dalam
responden terdapat 12 responden menentukan jadwal dan menu
dengan pola asuh tidak baik dan makanan yang bergizi lengkap,
hampir seluruhnya (83,3%) seimbang. Selain itu pada kuesioner
mempunyai status gizi anak kurus. nomer 7 orang tua berpendapat
Sedangkan dari 22 responden terdapat menyajikan makanan tanpa mengatur
10 responden dengan pola asuh baik porsi makanan yang dibutuhkan.
dan hampir seluruhnya (80,0%) Menurut Sulistyoningsih (2010), pada
mempunyai status gizi anak normal. masa prasekolah kebutuhan zat gizi
Hasil uji analisis berdasarkan uji Rank relatif menurun jika dibandingkan
Spearman didapatkan nilai ρ = 0,007 < dengan fakta Batita. Kapasitas saluran
α = 0,05 sehingga Hο ditolak yang pencernaannya untuk menerima
artinya ada hubungan pola asuh orang jumlah makanan dalam sekali makan
tua dengan dengan status gizi anak sudah lebih besar daripada Batita.
prasekolah di RT 01 RW 01 desa Oleh karena itu porsi makanan yang
diberikan pada setiap kali makan dapat
219 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Agustus 2016, hal 215-220

lebih besar. Namun frekuensi makan Kecamatan Klampis Bangkalan


diturunkan menjadi 5-6 kali sehari. Madura.
Inilah sebabnya mengapa anak Pola asuh orang tua merupakan
prasekolah mengalami masalah gizi. penyebab tidak langsung yang dapat
2. Status Gizi Anak Prasekolah mempengaruhi status gizi anak.
Berdasarkan tabel 2 dapat Menurut Moehji (2005), menyatakan
diketahui bahwa dari 22 responden bahwa mutu asuhan anak yang kurang
sebagian besar anak mengalami status memadai merupakan pokok pangkal
gizi kurus. Status gizi kurus dapat terjadinya malapetaka yang menimpa
berpengaruh terhadap tumbuh bayi dan anak-anak yang membawa
kembang anak yang akan mereka kejurang kematian. Menurut
menyebabkan masalah gizi. Menurut Zeitlin Marian (2005) yang di kutip
Almatsier (2009) mengungkapkan oleh Amy Prahesti (2006),
bahwa status gizi kurang terjadi bila mengatakan bahwa salah satu aspek
tubuh mengalami kekurangan satu kunci dalam pola asuh gizi meliputi
atau lebih zat esensial sehingga pemberian makan, kebersihan dan
memungkinkan pertumbuhan fisik, sanitasi lingkungan serta perawatan
perkembangan otak, kemampuan kerja kesehatan. Oleh karena itu pola asuh
dan kesehatan secara umum pada dalam pemberian makan sangat
tingkat menurun. Adanya status gizi penting bagi anak, karena orang tua
kurus pada anak prasekolah karena berperan penting bagi pemenuhan gizi,
orang tua yang kurang dekat dengan sehingga jika orang tua yang kurang
anak dalam pemberian makan memperhatikan anaknya dalam hal
sehingga anak jadi malas untuk makan pemberian makan akan terjadi masalah
dan menyebabkan status gizi kurus. status gizi. Pola asuh yang baik akan
Status gizi kurus dapat menyebabkan mempunyai status gizi anak yang
anak kekurangan energi protein yang normal, sebaliknya jika pola asuh
akan menimbulkan pandangan mata tidak baik akan mempengaruhi status
sayu, perut cekung, kulit keriput, dan gizi pada anak.
warna rambut seperti jagung. Dari hasil penelitian di RT 01
3. Hubungan pola asuh orang tua RW 01 Desa Manunggal Kecamatan
dengan status gizi anak pra Klampis Bangkalan Madura dapat
sekolah terlihat bahwa pola asuh tidak baik
Berdasarkan tabel 3 didapatkan dapat menyebabkan masalah status
bahwa dari 22 responden terdapat 12 gizi anak. Hal tersebut dikarenakan
ibu yang melakukan pola asuh tidak adanya faktor-faktor lain yang menjadi
baik hampir seluruhnya dengan status penyebab kejadian status gizi di
gizi anak yang kurus, sedangkan 10 antaranya pekerjaan, pendidikan, dan
ibu yang melakukan pola asuh baik pendapatan.
hampir seluruhnya mempunyai anak
dengan status gizi normal. KESIMPULAN
Hasil uji korelasi Rank 1. Orang tua yang mempunyai
Spearman program SPSS 16.00 for anak prasekolah usia 3-5 tahun
window didapatkan ρ = 0,007 < α = di RT 01 RW 01 Desa
0,05 artinya bahwa Hο ditolak maka Manunggal Kecamatan Klampis
ada hubungan pola asuh orang tua Bangkalan Madura sebagian
dengan status gizi anak pra sekolah di besar mempunyai pola asuh
RT 01 RW 01 Desa Manunggal tidak baik.
Firdaus, Muafif: Analisis Pola Asuh Orang Tua Dengan Status Gizi Anak 220
Prasekolah Di Rt 01 Rw 01 Desa Manunggal Bangkalan Madura

2. Anak prasekolah usia 3-5 tahun Moehji S, (2005). Pemeliharaan Gizi


di RT 01 RW 01 Desa Bayi dan Balita. Jakarta,
Manunggal Kecamatan Klampis Bhratara.
Bangkalan Madura sebagian Mubarak, W. U., Chayatin, N,
besar mengalami status gizi Rozikin, K, Supradi (2007).
kurus. Promosi Kesehatan : Sebuah
3. Ada hubungan pola asuh orang Pengantar Proses Belajar
tua dengan status gizi anak pra Mengajar dalam Pendidikan.
sekolah di RT 01 RW 01 Desa Yogyakarta, Graha Ilmu.
Manunggal Kecamatan Klampis Mulyati (2005). Pemberian Makan
Bangkalan Madura. Pada Anak.
Tenaga kesehatan harus http://repositori.usu.ac.id.
meningkatkan kesadaran masyarakat artikel di akses tanggal 04
dengan memberikan penyuluhan Februari 2015.
mengenai pentingnya pola asuh orang Proverawati, A., dan Kusumawati, E.
tua yang sesuai dengan kebutuhan gizi (2011). Ilmu Gizi untuk
anak pra sekolah sehingga mengurangi Keperawatan dan Gizi
masalah status gizi. Selain itu Kesehatan. Yogyakarta, Nuha
penyuluhan mengenai penimbangan Medika.
anak pra sekolah secara teratur juga Santoso. S, dkk, (2009). Kesehatan
penting untuk memantau status gizi dan Gizi. Jakarta, Penerbit
pada anak. Rineka Cipta.
Septiari, Bety Bea. (2012). Mencetak
DAFTAR PUSTAKA Balita Cerdas. Yogyakarta, Nuha
Medika.
Adnani, Hariza. (2011). Ilmu Soekirman. (2006). Ilmu Gizi dan
Kesehatan Masyarakat. Aplikasinya untuk Keluarga dan
Yogyakarta, Nuha Medika. Masyarakat. Jakarta, Direktorat
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Jendral Pendidikan Tinggi
Ilmu Gizi. Jakarta, Gramedia Departemen Pendidikan
Pustaka Utama. Nasional.
Amy Prahesty. (2006). Hubungan Suhardjo, (2009). Peranan Pangan
Pola Asuh Gizi dengan dan Gizi. Jakarta, Bumi
Gangguan Pertumbuhan Aksara.
(Growth Faltering) pada Anak Sulistyoningsih, (2011). Gizi untuk
Usia 0-12 Bulan di Kecamatan Kesehatan Ibu dan Anak.
Sumowono Kabupaten Jogjakarta: Graha Ilmu.
Semarang. Skripsi S-1. Supariasa, (2013). Gizi dan Pangan.
Universitas Diponegoro. Yogyakarta, Kanisius.
Arikunto, S (2010). Prosedur Suparyanto, (2010). Konsep Aspek
Penelitian; Suatu Pendekatan Perkembangan Prasekolah.
Praktek. Jakarta, Rineka Cipta. http//dr-
Depkes RI. (2010). Pelayanan suparyanto.blogspot.com
Kesehatan Dasar Dan Soetjiningsih, (2012). Tumbuh
Pelayanan Gizi. Jakarta. Kembang Anak Edisi 2 .
Jakarta, EGC.

You might also like