Professional Documents
Culture Documents
CONSTRUCTION, AFTER
BUILT AND USED
Ir. Basuki Muchlis MT.
2
JALUR MRTJ TAHAP I
Ancol Timur
Ancol Sunter
Kemayoran
Kali Besar Lodan
Phase I
INFORMATION
Travel Time ± 30 minutes Train Operation Automatic Train
Operation (ATO)
Distances between station 0.8 – 2.2 km
Signaling Communication-
Headway 5 minutes System Based Train Control
Targeted Passengers 173,400 passengers/day (CBTC)
Electricity 60 MVA
6
Data Teknis
Data Teknis
SARANA
KERETA
Panjang train set 51600 mm (3 cars)
103200 mm (6 cars)
Lebar 2650 mm
Tinggi dari kepala rel 3600 mm (±5%)
Tinggi lantai dari kepala rel 915 mm (max)
8
RENCANA JARINGAN LRT DI JAKARTA
9
RENCANA LOKASI 7 RUTE LRT JAKARTA
Pesing
Kembanga Gading
n Nias
Tanah Cempaka Putih
Joglo Abang
Pulom
as
Kembangan Lama
10
MRT Jakarta Network Plan
L : 8.1 Km
2nd Phase
Underground Station
L : 5.9 Km
CP 104 (SOWJ)
Elevated Station
L : 9.8 Km
CP 103 (OSJ)
CP 101 (Tokyu
Wika)
DKI
CP 102 (Tokyu-
Jakarta
Wika)
11
Tahapan Pembangunan MRT
% Progres
Penyelesaian
Tahap Testing
dan Pelaksanaan
Tahap Konstruksi
• Pengalihan jalan/lalu Tahap
lintas/ Pemasangan
• Penggalian dan strutting Sistem kereta,
• Pembangunan struktur fasiltas
beton (BSC) bangunan dan
• Pembuatan terowongan rel kereta
• Arsitektur/Bangunan
• Pengembalian
kepada keadaan
semula
Tahap
Detail
desain
Waktu
Project Outline SMCC HK-JO CP 106
13
Scope Of Works CP 106
Jl.M.H. Thamrin
18.1m
15
Dukuh Atas
Station
23.1m
Bored Tunnel
2.02 Km
Tunnel boring machine (TBM) adalah alat penggali terowongan. Karena bentuk mesin
yang menyerupai silinder, permuka terowongan yang terbentuk jadi seperti lingkaran.
TBM dapat digunakan pada batuan lunak hingga batuan keras. Diamater alat ini 6,7
meter.
TBM dilengkapi dengan mata bor yang tersebar di permukaan kepala bor. Kepala bor
yang berbentuk silinder ini kemudian berputar dan menggerus batuan. Begitu
seterusnya sambil TBM bergerak maju.
TBM digunakan sebagai alternatif metode drilling and blasting (D&B). Drilling and
blasting merupakan metode konvensional untuk membuat terowongan yang terdiri
dari beberapa tahap dengan drilling (membor) dan blasting (meledakkan) sebagai dua
tahap paling utama.
TBM terutama digunakan untuk keperluan konstruksi sipil (terowongan MRT) dan
tambang bawah tanah. Terowongan yang digali dengan TBM akan langsung memiliki
permukaan rata hingga tidak lagi diperlukan pekerjaan finishing
Fitur Utama Pekerjaan Sipil (1)
Underground Station – Urutan Kerja (Top-down)
GUIDEWALL Soil
Pond
ROOF SLAB ROOF SLAB
CONCOURSE SLAB
TBM TBM
DIAPHRAGM WALL
Jalur arah PLATFORM
BASE SLAB SLAB
utara Jalur arah
KING POST selatan
Fitur Utama Pekerjaan Sipil (2)
Underground Station – Urutan Kerja D-Wall
Bentonite/ Polymer
Slurry
Proposed Schedule
22
S-Curve SMCC-HK JO
Preliminar
y
Design
Tunnel
Stations
Cut &
Cover
ECS
Water
Supply
Fire
Service
Electrical
Work
Signage
Testing &
Comisioning
Product Support
for this Contract
23
Bundaran HI Station
(Top Slab)
1 2
South North
24
Bundaran HI Station
(Middle Slab)
1 2
South North
Point of View (1) Headed To Point of View (1) Headed to Point of View (2) Headed To Point of View (2) Headed To
South North South North
25
Bundaran HI Station
(Bottom Slab)
1 2
South North
Point of View (1) Headed To Point of View (1) Headed to Point of View (2) Headed To Point of View (2) Headed To
South North South North
26
Dukuh Atas Station
(Top Slab)
South 1 North
1 2
South North
1 2
Point of View (1) Headed To Point of View (1) Headed to Point of View (2) Headed To Point of View (2) Headed To
South North South North
28
Dukuh Atas Station
(Middle 2 Slab)
South North
1 2
Point of View (1) Headed To Point of View (1) Headed to Point of View (2) Headed To Point of View (2) Headed To
South North South North
29
Dukuh Atas Station
(Bottom)
South North
1 2
Point of View (1) Headed Point of View (1) Headed to Point of View (2) Headed To Point of View (2) Headed To
To South North South North
30
Pekerjaan Tunnel
Bored Tunnel
(5) (6) 31
(4)
KUNJUNGAN KE TUNNEL 106 DUKUH ATAS HI
32
KUNJUNGAN KE TUNNEL 104/105 SENAYAN
33
Tantangan Manajemen Proyek (1/5)
Relokasi Utilitas
Pengamanan utilitas eksisting agar tidak terkena
pekerjaan mrt jakarta. Untuk itu perlu diadakan test
pit untuk mengetahui posisi utilitas bawah tanah
secara pasti dan koordinasi dengan Dinas Bina Marga
DKI Jakarta serta pihak-pihak utilitas terkait.
Simatupang 36
Fatmawati Cipete
Fatmawati 37
Blok M Sisingamaraja
Sisingamaraja Sisingamaraja 38
SKEMA
PEMBAYARAN
Dari pendanaan internasional untuk konstruksi mrt
40
Design Concept
• Bunderan HI Station
• Dukuh Atas Station
41
Bundaran HI
Station Exterior Concept
42
Bundaran HI
Station Interior Concept
43
Dukuh Atas
Station Exterior Concept
44
Dukuh Atas
Station Interior Concept
45
Fitur Utama Pekerjaan Sipil
Underground Station
Station
Istora Station Entrance
Entrance
Fitur Utama Railway System (1)
Automatic Fare Collection (AFC) System
• Berdasarkan jenis fisik : BRT (Bus Rapid Transit), Light Rail Transit (LRT) yaitu kereta api
rel listrik, yang dioperasikan menggunakan kereta (gerbong) pendek seperti monorel dan
Heavy Rail Transit yang memiliki kapasitas besar seperti kereta Jabodetabek yang ada
saat ini
• Berdasarkan Area Pelayanan : Metro yaitu heavy rail transit dalam kota dan Commuter
Rail yang merupakan jenis MRT untuk mengangkut penumpang dari daerah pinggir kota
ke dalam kota dan mengantarkannya kembali ke daerah penyangga (sub-urban).
PERBANDINGAN TRANSJAKARTA,
LRT DAN MRT
PERBANDINGAN TRANSJAKARTA LRT MRT
KAPASITAS Satu bus 70 orang Satu kereta 4 gerbong Satu kereta 6
sedangkan gandeng dengan kapasitas 200 gerbong dengan
140 orang orang per gerbong. Jadi kapasitas 250 orang
satu kali angkut per gerbong. Jadi
MONOREL dapat satu kali angkut MRT
mengangkut 800 orang dapat mengangkut
1.500 orang
REL Jalur khusus Satu (mono) rel Dua rel
PENDANAAN Pemda DKI Swasta Murni Pemerintah Pusat
(PT. Jakarta Monorail, Edward dan Pemerintah
Seky SoeryadjayaPT. Indonesia
Transit Central, PT. Adhi Karya
Provinsi DKI Jakarta
(Persero), Tbk, dan PT. Citrayasa serta didukung oleh
Niagatama. Ortus Group) Pemerintah Jepang
(JICA)
Setelah MRT jadi akan meningkatkan SDM dan alih fungsi teknologi,
sehingga proyek yang berikutnya SDM di Indonesia akan lebih maju, serta
setelah MRT berfungsi dapat mengurangi kemacetan dan dinikmati oleh
masyarakat Indonesia.
Sehingga, seperti Singapura MRT sejak 1983 sudah ada 4 jalur yang telah
beroperasi: Utara-Selatan/Jurong East-Marina South (25 stasiun), Timur-
Barat/Paris Ris Changi Airport-Tanah Merah (32 stasiun). Timur Laut/Harbour
Front-Punggol (16 stasiun), Pusat Kota/Bugis Chinatown (6 stasiun).
Seperti juga Thailand, jalur Biru antara Hua Lamphong dan Bang Sue dibuka
tahun 2004 sebagai sistem transportasi umum kedua Bangkok.
Juga Malaysia, yang MRT-nya memiliki tiga koridor sepanjang 141 km.
Tidak ada kata terlambat,
Mari kita percepat pembangunan MRT kita
untuk mensukseskan infrastruktur
Indonesia.
Email : basukimc@rocketmail.com
Contact Number : +6285861318608