Professional Documents
Culture Documents
a. Anatomi jantung
Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan anak kecil. Jantung adalah
satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga
thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah
kiri.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput
ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel
sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk
menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan
jantung.
jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari
otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara sebelah kiri dan
Jantung normal dibungkus oleh perikardium terletak pada mediastinum medialis dan
sebagian tertutup oleh jaringan paru. Bagian depan dibatasi oleh sternum dan iga 3,4, dan 5.
Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis media sternum. Jantung terletak
diatas diafragma, miring ke depan kiri dan apeks kordis berada paling depan dari rongga dada.
Apeks ini dapat diraba pada ruang sela iga 4 – 5 dekat garis medio- klavikuler kiri. Batas kranial
dibentuk oleh aorta asendens, arteri pulmonal dan vena kava superior. Ukuran atrium kanan dan
berat jantung tergantung pada umur, jenis kelamin, tinggi badan, lemak epikardium dan nutrisi
seseorang.
Anatomi jantung dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu anatomi luar dan anatomi dalam.
Anatomi luar, atrium dipisahkan dari ventrikel oleh sulkus koronarius yang mengelilingi
jantung.Pada sulkus ini berjalan arteri koroner kanan dan arteri sirkumfleks setelah
dipercabangkan dari aorta. Bagian luar kedua ventrikel dipisahkan oleh sulkus interventrikuler
anterior di sebelah depan, yang ditempati oleh arteri desendens anterior kiri, dan sulkus
interventrikularis posterior disebelah belakang, yang dilewati oleh arteri desendens posterior.
Perikardium, adalah jaringan ikat tebal yang membungkus jantung. Perikardium terdiri
dari 2 lapisan yaitu perikardium visceral ( epikardium) dan perikardium parietal. Epikardium
meluas sampai beberapa sentimeter di atas pangkal aorta dan arteri pulmonal. Selanjutnya
jaringan ini akan berputar – lekuk (releksi) menjadi perikardium parietal, sehingga terbentuk
ruang pemisah yang berisi cairan bening licin agar jantung mudah bergerak saat pemompaan
darah.
Kerangka jantung, jaringan ikat tersusun kompak pada bagian tengah jantung yang
merupakan tempat pijakan atau landasan ventrikel, atrium dan katup – katup jantung. Bagian
tengah badan jaringan ikat tersebut disebut trigonum fibrosa dekstra, yang mengikat bagian
medial katup trikuspid, mitral, dan anulus aorta. Jaringan ikat padat ini meluas ke arah lateral kiri
membentuk trigonum fibrosa sinistra. Perluasan kedua trigonum tersebut melingkari katup
trikuspid dan mitral membentuk anuli fibrosa kordis sebagai tempat pertautan langsung otot
ventrikel, atrium, katup trikuspid,dan mitral. Salah satu perluasan penting dari kerangka jantung
ke dalam ventrikel adalah terbentuknya septum interventrikuler pars membranasea.Bagian
septum ini juga meluas dan berhubungan dengan daun septal katup trikuspid dan sebagian
Anatomi dalam, jantung terdiri dari empat ruang yaitu atrium kanan dan kiri, serta
ventrikel kanan dan kiri dipisahkan oleh septum. Atrium kanan, darah vena mengalir kedalam
jantung melalui vena kava superior dan inferior masuk ke dalam atrium kanan, yang tertampung
selama fase sistol ventrikel. Secara anatomis atrium kanan terletak agak ke depan dibanding
dengan ventrikel kanan atau atrium kiri. Pada bagian antero- superior atrium kanan terdapat
lekukan ruang atau kantung berbentuk daun telinga disebut aurikel.Permukaan endokardium
atrium kanan tidak sama; pada posterior dan septal licin dan rata, tetapi daerah lateral dan aurikel
permukaannya kasar dan tersusun dari serabut –serabut otot yang berjalan paralel yang disebut
manubrium sterni.Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan depan ventrikel kiri dan di
medial atrium kiri. Perbedaan bentuk kedua ventrikel dapat dilihat pada potongan
melintang.Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit atau setengah bulatan, berdinding tipis dengan
tebal 4 –5 mm. Secara fungsional ventrikel kanan dapat dibagi dalam alur masuk dan alur
keluar.Ruang alur masuk ventrikel kanan ( right ventricular inflow tract) dibatasi oleh katup
trikuspid, trabekula anterior dan dinding inferior ventrikel kanan.Sedangkan alur keluar ventrikel
kanan (right ventricular outflow tract) berbentuk tabung atau corong, berdinding licin terletak
dibagian superior ventrikel kanan yang disebut infundibulum atau konus arteriosus.Alur masuk
dan alur keluar dipisahkan oleh krista supraventrikuler yang terletak tepat di atas daun katup
trikuspid.
Atrium kiri, menerima darah dari empat vena pulmonal yang bermuara pada dinding
postero – superior atau postero-lateral, masing - masing sepasang vena kanan dan kiri.Letak
atrium kiri adalah di posterior-superior ari ruang jantung lain, sehingga pada foto sinar tembus
dada tidak tampak.Tebal dindingnya 3 mm, sedikit lebih tebal daripada dinding atrium
Ventrikel kiri, berbentuk lonjong seperti telur, dimana bagian ujungnya mengarah ke
antero- inferior kiri menjadi apeks kordis.Bagian dasar ventrikel tersebut adalah anulus mitral.
Tebal dinding ventrikel kiri adalah 2- 3 kali lipat diding ventrikel kanan. Tebal dinding ventrikel
Katup jantung terdiri atas 4 yaitu katup trikuspid katup mitral atau bikuspid setra dua
Katup Trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini
terbuka,maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid
berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada
saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup tricuspid terdiri dari 3 daun katup.
2. Katup pulmonal
Setelah katup tricuspid tertutup,darah akan mengalir dari ventrikel kanan melalui trunkus
pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan
berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat
katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi
dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi,sehingga memungkinkan darah mengalir dari
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel
kiri. Seperti katup tricuspid,katup bicuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel. Katup
4. Katup Aorta
Katup Aorta terdiri dari 3 dan katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan
membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah mengalir keseluruh tubuh.
Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi,sehingga mencegah darah
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom yaitu saraf simpatis dan parasimpatis.
Serabut – serabut saraf simpatis mempersarafi daerah atrium dan ventrikel termasuk pembuluh
darah koroner.Saraf parasimpatis terutam memberikan persarafan pada nodus
sinoatrial,atrioventrikular dan serabut – serabut otot atrium, dapat pula menyebar ke ventrikel
kiri.
Persarafan simpatis eferen preganglionik berasal dari medulla spinalis torakal atas, yaitu
torakal 3- 6, sebelum mencapai jantung akan melalui pleksus kardialis kemudian berakhir pada
ganglion servikalis superior, medial, atau inferior. Serabut post – ganglionik akan menjadi saraf
kardialis untuk masuk ke dalam jantung.Persarafan parasimpatis berasal dari pusat nervus vagus
di medulla oblongta; serabut – serabutnya akan bergabung dengan serabut simpatis di dalam
Pendarahan jantung, berasal dari aorta melalui dua pembuluh darah koroner utama yaitu
arteri koroner kanan dan kiri. Kedua arteri ini keluar dari sinus valsalva aorta.Arteri koroner kiri
bercabang menjadi ramus nodi sinoatrialis, ramus sirkumfleks dan ramus interventrikularis
anterior. Arteri koroner kanan bercabang menjadi ramus nodi sinoatrialis, ramus marginalis dan
Aliran balik dari otot jantung dan sekitarnya melalui vena koroner yang berjalan
berdampingan dengan arteri koroner, akan masuk ke dalam atrium kanan melalui sinus
koronarius.Selain itu terdapat juga vena – vena kecil yang disebut vena Thebesii, yang bermuara
Pembuluh limfe pada jantung terdiri dari 3 kelompok pleksus yaitu subendokardial,
miokardial dan subepikardial. Penampunga cairan limfe dari kelompok pleksus yang paling besar
adalah pleksus subepikardial, dimana pembuluh – pembuluh limfe akan membentuk satu trunkus
yang berjalan sejajar dengan arteri koroner kemudian meninggalkan jantung di depan arteri
pulmonal dan berakhir pada kelenjar limfe antara vena kava superior dan arteri inominata.
2. Fisiologi jantung
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu endokardium, miokardium dan epikardium.
Endokardium, merupakan bagian dalam dari atrium dan ventrikel. Endokarium homolog
dengantunika intima pada pembuluh darah. Endokardium terdiri dari endotelium dan lapisan
terdapattight/occluding junctiondan gap junction. lapisan subendokardial terdiri dari jaringan ikat
Miokardium, terdiri dari otot polos. Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal
dibandingkan pada ventrikel kanan. Sel otot yang khusus pada atrium dapat menghasilkan
atriopeptin, ANF (Atria Natriuretic Factor), kardiodilatin dan kardionatrin yang berfungsi untuk
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Miokardium terdiri dari 2 jenis serat otot
Serat konduksi pada jantung merupakan modifikasi dari serat otot jantung dan
menghasilkan impuls. Serat konduksi terdiri dari 2 nodus di dinding atrium yaitu nodus SA dan
AV, bundle of His dan serat purkinje. Serat purkinje merupakan percabangan dari nodus AV dan
terletak di subendokardial. Sel purkinje mengandung sitoplasma yang besar, sedikit miofibril,
kaya akan mitokondria dan glikogen serta mempunyai 1 atau 2 nukleus yang terletak di sentral.
Serat kontraksi merupakan serat silindris yang panjang dan bercabang. Setiap serat terdiri
hanya 1 atau 2 nukleus di sentral. Serat kontraksi mirip dengan otot lurik karena memilikistria e.
Sarkoplasmanya mengandung banyak mengandung mitokondria yang besar. Ikatan antara dua
serat otot adalah melalui fascia adherens, macula adherens ( desmosom), dan gap junctions.
Epikardium terdiri dari 3 lapisan yaitu perikardium viseral, lapisan subepikardial dan
perikardium parietal. Perikardium viseral terdiri dari mesothelium ( epitel selapis pipih). Lapisan
subepikardial terdiri dari jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah koroner, saraf serta
Peredaran darah besar Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya
oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen
bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju paru-
paru dan akhirnya kembali lagi ke jantung pada serambi kiri. Pada peredaran darah kecil inilah
darah melakukan pertukaran gas di paru-paru. Darah melepaskan karbon dioksida dan
mengambil oksigen dari alveoli paru-paru. Oleh karena itu, darah yang berasal dari paru-paru ini
Sirkulasi darah ditubuh ada dua yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis. Sirkulasi paru
dimulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler lalu masuk ke
paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena pulmonalis dan akhirnya kembali ke
atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah kira – kira 15 – 20 mmHg pada arteri
pulmonalis. Sirkulasi sistemik dimulai dari ventrikel kiri ke aorta lalu arteri besar, arteri kecil,
arteriol lalu ke seluruh tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena besar, vena cava inferior, vena cava
Kontraksi otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi yang
menyebar melalui membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat
potensial aksi yang ditimbulkan sendiri, suatu sifat yang dikenal dengan otoritmisitas. Terdapat
dua jenis khusus sel otot jantung yaitu 99% sel otot jantung kontraktil yang melakukan kerja
mekanis, yaitu memompa. Sel – sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan
sendiri potensial aksi. Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya adalah, sel otoritmik, tidak
berkontraksi tetapi mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang
Kontraksi otot jantung dimulai dengan adanya aksi potensial pada sel otoritmik.
Penyebab pergeseran potensial membran ke ambang masih belum diketahui. Secara umum
diperkirakan bahwa hal itu terjadi karena penurunan siklis fluks pasif K+ keluar yang langsung
bersamaan dengan kebocoran lambat Na+ ke dalam. Di sel – sel otoritmik jantung, antara
potensial – potensial aksi permeabilitas K+ tidak menetap seperti di sel saraf dan sel otot rangka.
Permeabilitas membran terhadap K+ menurun antara potensial – potensial aksi, karena saluran
K+ diinaktifkan, yang mengurangi aliran keluar ion kalium positif mengikuti penurunan gradien
konsentrasi mereka.Karena influks pasif Na+ dalam jumlah kecil tidak berubah, bagian dalam
secara bertahap mengalami depolarisasi dan bergeser ke arah ambang.Setelah ambang tercapai,
terjadi fase naik dari potensial aksi sebagai respon terhadap pengaktifan saluran Ca2+ dan
influks Ca2+ kemudian; fase ini berbeda dari otot rangka, dengan influks Na+ bukan Ca2+ yang
mengubah potensial aksi ke arah positif. Fase turun disebabkan seperti biasanya, oleh efluks K+
yang terjadi karena terjadi peningkatan permeabilitas K+ akibat pengaktifan saluran K+.Setelah
potensial aksi usai, inaktivasi saluran – saluran K+ ini akan mengawali depolarisasi berikutnya.
Sel – sel jantung yang mampu mengalami otortmisitas ditemukan pada nodus SA, nodus AV,
Sebuah potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali akan menyebar ke atrium
melalui jalur antar atrium dan jalur antar nodus lalu ke nodus AV. Karena konduksi nodus AV
lambat maka terjadi perlambatan sekitar 0,1 detik sebelum eksitasi menyebar ke ventrikel. Dari
nodus AV, potensial aksi akan diteruskan ke berkas His sebelah kiri lalu kanan dan terakhir
adalah ke sel purkinje. Potensial aksi yang timbulkan di nodus SA akan menghasilkan
gelombang depolarisasi yang akan menyebar ke sel kontraktil melalui gap junction.
Kontraksi otot jantung dilihat dari segi biokimia, otot terdiri dari aktin, miosin, dan
beratnya. Pada kekuatan ion fisiologik dan dengan adanya ion Mg2+ akan membentuk F aktin.
Miosin, turut menyusun 55 % protein otot berdasarkan berat dan bentuk filamen tebal. Miosin
merupakan heksamer asimetrik yang terdiri 1 pasang rantai berat dan 2 pasang rantai ringan.
Troponin ada 3 jenis yaitu troponin T yang terikat pada tropomiosin, troponin I yang
Mekanisme kontraksi otot, adanya eksitasi pada miosit akan menyebabkan peningkatan
kadar Ca2+ di intraseluler.Eksitasi akan menyebabkan Ca2+ msk dari ECM ke intrasel melalui L
type channels lalu Ca2+ tersebut akan berikatan dengan reseptor ryanodin- sensitive reseptordi
Sarkoplasmik retikulum dan akan dihasilkan lebih banyak lagi Ca 2+ ( CICR = Ca2+ induced
Ca2+ release). Kalsium yang masuk akan berikatan dengan troponin C dan dengan adanya energi
dari ATP akan menyebabkan kepala miosin lepas dari aktin dan dengan ATP berikutnya akan
menyebabkan terdorongnya aktin ke bagian dalam ( M line ). Proses ini terjadi berulang – ulang
Sumber ATP untuk kontraksi berasal dari anaerob glikolisis, glikogenolisis, kreatin
fosfat, dan fosforilasi oksidatif. SumberATP pertama sekali adalah cadangan ATP, setelah itu
menggunakan kreatin fosfat diikuti dengan glikolisis anaerob, lalu glikolisis aerob dan akhirnya
lipolisi
D. Anatomi Pembuluh Darah
1. Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh
tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi membawa darah dari jantung,
kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia antara darah
dan jaringan dan vena, yang membawa darah dari kapiler kembali ke jantung.
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari
jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah
menuju jantung.
a. Penggambaran
sistem sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama.
Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan
sistol berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah
1) Arteri pulmonaris : Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang
pembuluh kapiler.
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan
tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut
jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini
berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap
mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik
besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan.
Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-
paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh
vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Salah satu penyakit yang
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat
yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang
terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan
ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler
Pembuluh darah kapiler (dari bahasa Latin capillaris) ialah pembuluh darah terkecil di
tubuh, berdiameter 5-10 μm, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan
pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan
jaringan di sekitarnya.
Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan
kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler
protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan
hidrostatik.
Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh darah setiap satuan luas pada
pembuluh darah. Tekanan darah terdiri atas tekanan sistol dan diastol (telah dijabarkan diatas
tentang sistol dan diastol). Tekanan dipengaruhi oleh curah jantung dengan resistensi
perifer.Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh tiap – tiap ventrikel per menit.
Dua faktor penentu curah jantung adalah kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup.
Volume sekuncup adalah volume darah yang dipompa per denyut. Peningkatan volume diastolik
akhir akan menyebabkan peningkatan volume sekuncup. Hal ini disebabkan oleh semakin besar
pengisian saat diastol, semakin besar volume diastolik akhir dan jantung akan semakin
teregang.Semakin teregang jantung, semakin meningkat panjang serat otot awal sebelum
kontraksi.Peningkatan panjang menghasilkan gaya yang lebih kuat pada kontraksi jantung
berikutnya dan dengan demikian dihasilkan volume sekuncup yang lebih besar.Hubungan
intrinsik antara volume diastolik akhir dan volume sekuncup ini dikenal sebagai hukum Frank –
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan
selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode kontraksi
dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah periode relaksasi dari
Diastol dapat dibagi menjadi dua proses yaitu relaksasi isovolumetrik dan ventricular
filling. Pada relaksasi isovolumetrik terjadi ventrikel yang mulai relaksasi, katup semilunar dan
katup atrioventrikularis tertutup dan volume ventrikel tetap tidak berubah. Pada ventricular
filling dimana tekanan dari atrium lebih tinggi dari tekanan di ventrikel, katup mitral dan katup
trikuspid akan terbuka sehingga ventrikel akan terisi 80% dan akan mencapai 100 % jika atrium
berkontraksi. Volume total yang masuk ke dalam diastol disebut End Diastolic Volume .
Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi
ventrikel. Pada kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup – katup tetap
tertutup. Tekanan juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan dari otot. Pada
ejeksi ventrikel , tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada aorta
dan pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya darah akan
dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat
Dua bunyi jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan stetoskop
selama siklus jantung.Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak, dan relatif lama-sering
dikatakan terdengar seperti “lub”. Bunyi jantung kedua memiliki nada yang lebih tinggi, lebih
singkat dan tajam- sering dikatakan dengan terdengar seperti “dup”. Bunyi jantung pertama
berkaitan dengan penutupan katup AV , sedangkan bunyi katup kedua berkaitan dengan
penutupan katup semilunar. Pembukaan tidak menimbulkan bunyi apapun. Bunyi timbul karena
getaran yang terjadi di dinding ventrikel dan arteri – arteri besar ketika katup menutup, bukan
oleh derik penutupan katup. Karena penutupan katup AV terjadi pada awal kontraksi ventrikel
ketika tekanan ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium, bunyi jantung pertama
menandakan awitan sistol ventrikel.Penutupan katup semilunaris terjadi pada awal relaksasi
ventrikel ketika tekanan ventrikel kiri dan kanan turun di bawah tekanan aorta dan arteri
pulmonalis. Dengan demikian bunyi jantung kedua menandakan permulaan diastol ventrikel.
Kecepatan denyut jantung terutama ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA.
Nodus SA dalam keadaan normal adalah pemacu jantung karena memiliki kecepatan depolarisasi
paling tinggi. Penurunan gradual potensial membran secara otomatis antara denyutan secara
umum dianggap disebabkan oleh penurunan permeabilitas terhadap K+. Jantung dipersarafi oleh
kedua divisi sistem saraf otonom, yang dapat memodifikasi kecepatan kontraksi, walaupun untuk
memulai kontraksi tidak memerlukan stimulai saraf. Saraf parasimpatis ke jantung adalah saraf
vagus terutama mempersarafi atrium, terutama nodus SA dan AV, sedangkan persarafan ke