You are on page 1of 16

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAHASA ARAB

(INSTRUMEN PENILAIAN MUFRADÂT)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan

Dosen Pengampu: Dr. H. Abdul Munif, M.Ag.

Disusun Oleh:
ACHMAD
(1520411054)

PRODI PENDIDIKAN ISLAM


KONSENTRASI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN )
SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2016M.
A. Pendahuluan

Evaluasi merupakan bagian dari kegiatan kehidupan manusia sehari-hari.


Disadari atau tidak, orang sering melakukan evaluasi, baik terhadap dirinya sendiri,
orang lain maupun lingkungannya. Demikian pula halnya dalam dunia pendidikan,
untuk mencapai tujuan pendidikan khususnya tujuan pembelajaran tersebut maka
perlu adanya evaluasi.1 Setelah terjadi proses pembelajaran perlu diadakan evaluasi.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pendidik dalam
menerangkan pelajaran, dan sekaligus melatih daya serap peserta didik terhadap
pelajaran yang telah diterimanya.2 Evaluasi yang baik adalah evaluasi yang telah
disiapkan dengan matang mulai dari tahap perencanaan hingga instrumen yang
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik.

Tes bahasa Arab berdasarkan ruang lingkup substansinya dibedakan menjadi


dua yaitu tes komponen bahasa Arab (tes struktur dan tes kosakata) dan yang kedua
adalah tes keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis)3.
Akan tetapi arena keterbatasan waktu penulis hanya memfokuskan pembahasan pada
pengembangan instrumen penilaian mufradât sebagai tes komponen bahasa Arab.

Mufradât merupakan salah satu unsur bahasa yang harus dimiliki oleh
pembelajar bahasa asing termasuk bahasa Arab. Perbendaharaan kosakata bahasa
Arab yang memadai dapat menunjang seseorang dalam berkomunikasi dan menulis
dengan bahasa tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa berbicara dan
menulis yang merupakan kemahiran berbahasa tidak dapat tidak, harus didukung
oleh pengetahuan dan penguasaan kosakata yang kaya. Ada banyak faktor yang
mendukung penguasaan mufradât siswa, seperti metode pengajaran, lingkungan
berbahasa serta minat siswa mempelajari bahasa Arab. Hal yang tidak kalah penting
dalam pemebelajaran mufradât adalah instrumen yang digunakan dalam mengukur
pencapaian pembelajaran yang diajarkan, untuk selanjutnya dilakukan evaluasi guna
menetukan arah pembelajaran kedepan. Oleh karena pentingnya pengembangan

1
Slameto, Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001) hlm.4.
2
Zulhannan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2014) hlm. 121.
3
Imam Asrori, Muhammad Thohir dan M. Ainin, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab
(Malang: Miskat, 2012) hlm. 83.

1
instrumen dalam penilaian maka dalam makalah ini penulis akan menyajikan secara
singkat tentang pengembangan instumen penilaian mufradât.

B. Pengertian Instrumen Penilaian Mufradât

1. Pengertian Instrumen Penilaian


Instrumen /in·stru·men/ /instrumén/ menurut bahasa adalah alat yang dipakai
untuk me-ngerjakan sesuatu (seperti alat yang dipakai oleh pekerja teknik, alat-alat
kedokteran, optik, dankimia); perkakas; 2 sarana penelitian (berupa seperangkat tes
dan sebagainya) untuk mengumpul-kan data sebagai bahan pengolahan.4 Sedangkan
penilaian (assessment) adalah tindakan untuk memberikan interpretasi terhadap hasil
pengukuran yang telah dilakukan dengan menggunakan norma-norma tertentu
dengan tujuan untuk mengetahui tinggi rendah atau baik buruk tentang aspek-apsek
tertentu yang dievaluasi.5 Menurut Suharsimi penilaian merupakan kegiatan
pengambilan suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk dan
penilaian lainnya yang bersifat kualitatif.6 Pada dasarnya hasil pengukuran tidak
ada gunanya tanpa dinilai dengan menggunakan norma sehingga semua usaha
membandingkan hasil pengukuran terhadap bahan pembanding berupa patokan atau
norma tertentu yang dikenal dengan istilah penilaian.

2. Pengertian Mufradât
Mufradât secara etimologi bermakna words, term, expressions; vocabulary;
terminology; tecnical terms, items; entries.7 Menurut Horn, kosakata atau mufradât
adalah sekumpulan kata yang membentuk sebuah bahasa. Peran kosakata dalam
menguasai empat kemahiran berbahasa sangat diperlukan sebagaimana yang
dinyatakan Vallet adalah bahwa kemampuan untuk memahami empat kemahiran
berbahasa tersebut sangat bergantung pada penguasaan kosakata seseorang.
Meskipun demikian pembelajaran bahasa tidak identik dengan hanya mempelajari
kosakata. Dalam arti untuk memiliki kemahiran berbahasa tidak cukup hanya dengan

4
KBBI Elektronik.
5
Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi Pendidikan : Teori dan Aplikasi dalam
Proses Pembelajaran (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2013). hlm. 212.
6
Suharsimi Arikunto, Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan (Yogyakarta: Bina Aksara, 1986),
hlm. 3.
7
Ruhî al-Ba’labakî, al-Mawrid: A Modern Arabic-English Dictionary (Beirut: Dar el-Ilm
Lilmalâyîn, 1995) hlm. 1081.

2
menghafal sekian banyak kosakata. Lebih lanjut dijelaskan bahwa mufradât
kumpulan kata baik lisan ataupun tulisan yang sudah memiliki pengertian dan tidak
dirangkai dengan kata-kata lain yang digunakan oleh seseorang atau sejenisnya.8
Jadi dari sekian banyak pendapat yang telah dipaparkan, mufradât adalah himpunan
kata-kata yang membentuk bahasa baik lisan ataupun tulisan yang sudah memiliki
pengertian dan tidak dirangkai dengan kata-kata lain digunakan dalam menyusun
kalimat atau untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

Berdasarkan pengertian istilah diatas dapat disimpulkan instrumen penilaian


mufradât adalah alat yang digunakan dalam penilaian sebagai sarana mengukur
tinggi-rendah, baik-buruk tentang aspek-aspek kosakata bahasa Arab, untuk
selanjutnya dilakukan interpretasi berdasarkan norma atau ukuran yang telah
ditetapkan.

C. Tujuan Pembelajaran Mufradât


Bahasa Arab adalah bahasa yang pola pembentukan katanya sangat beragam
dan fleksibel, baik melalui cara derivasi (tashrîf isytiqâqî) maupun dengan cara
infleksi (tashrîf iʻrâbî). Melalui dua cara pembentukan kata ini, bahasa Arab menjadi
sangat kaya dengan kosakata (mufradât). Dalam konteks penguasaan kosakata,
Rusydi Ahmad Thuʻaimah berpendapat: “Seseorang tidak akan dapat menguasai
bahasa sebelum ia menguasai kosakata bahasa tersebut”.9 Harimurti Kridalaksana
menyatakan bahwa kosakata adalah kekayaan atau perbendaharaan kata yang
dimiliki oleh seseorang. Kekayaan kosakata itu berada dalam ingatannya, yang
segera akan menimbulkan reaksi bila didengar atau dibaca. 10 Oleh kareana itu
mufradât sangat penting dipelajari, adapun tujuan pembelajaran mufradât bahasa
Arab secara umum adalah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan kosakata baru kepada siswa atau mahasiswa, baik melalui
bahan bacaan maupun fahm al- Masmu’.

8
Zulhannan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab..., hlm. 109.
9
Ahmad Thuʻaimah, Rusydı̂ , Taʻlîm al- ʻArabiyah li Ghair-al-Nâthiqîna bihâ: Manâhijuhâ
wa asâlîbuhâ, dalam Aziz Fakrurrazi, “Pembelajaran Bahasa Arab : Problematika Dan Solusinya”,
Jurnal Arabiyât : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta., Vol. I, No. 2, Desember 2014 | ISSN : 2356-153X, hlm. 164.
10
Kridalaksana, Harimurti,Tata bahasa deskriptif bahasa Indonesia: Sintaksis (Jakarta:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985), hlm.
110.

3
2. Melatih siswa atau mahasiswa untuk dapat melafalkan kosakata itu dengan
baik dan benar karena pelafalan yang baik dan benmar mengantarkan kepada
kemahiran berbicara dan membaca secara baik dan benar pula
3. Memahami makna kosakata, baik secara denotasi atau leksikal (berdiri
sendiri) maupun ketika digunakan dalam konteks kalimat tertentu (makna
konotatif dan gramatikal)
4. Mampu mengapresiasi dan memfungsikan mufradât itu dalam berekspresi
lisan (berbicara/ ‫ ) الكالم‬maupun tulisan (mengarang/ ‫ )اإلنشاء‬sesuai dengan
konteksnya yang benar.11

D. Prinsip Prinsip Pemilihan Mufradât


Kekayaan mufradât yang dimiliki oleh bahasa Arab termasuk sangat
melimpah. Bahkan boleh jadi merupakan bahasa yang paling kaya diantara bahasa
bahasa di dunia. Meskipun belum ada penelitian yang pasti berapa jumlah semua
kosakata yang ada dalam bahasa Arab karena sifat bahasa yang dinamis berkembang
dari masa ke masa. Oleh karena itu, tidak mungkin bahkan mustahil mengajarkan
semua mufradât kepada siswa. Guru dituntut untuk cerdas dalam memilih mufradât
yang akan diajarkan. Mengajarkan mufradat yang baik, harus mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut.12

1. Frekuensi (‫)التواتر‬, yaitu mengutamakan kata-kata yang lebih populer dalam


dunia komunikasi bahasa Arab secara umum.
2. Range (‫)التوزع‬, yakni mengutamakan kata-kata bahasa Arab yang lebih
banyak dipakai di banyak negara Arab dari pada yang hanya dipakai di
sebuah negara Arab.
3. Availability (‫)المتاحية‬, yakni mengutamakan kata-kata yang mana jika
seseorang menginginkan atau mencarinya dengan mudah dapat ditemukan.
4. Familiaritas (‫)األلفة‬, yakni mengutamakan kata-kata yang lebih akrab bagi
pembelajar dari pada yang jarang digunakan oleh mereka.

11
Abdul Hamid, Mengukur Kemampuan Bahasa Arab (Malang: UIN-Maliki Press, 2010),
hlm. 33.
12
Rusydi Ahmad Thu’aimah , Ta’lim al- Arabiyah…, dalam Muhbib Abdul Wahab,
Efistemologi & Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2008), hlm. 156-
157.

4
5. Coverage (‫)الشمول‬, yakni kata-kata yang menjadi pilihan (diksi) redaksi dari
banyak majalah, koran dari pada yang tidak atau jarang karena hanya terdapat
pada selebaran selebaran tertentu saja.
6. Urgensi (‫)االحمية‬, yakni mengutamakan kata-kata yang lebih memenuhi
kebutuhan pembelajar dari pada yang kurang dibutuhkan.
7. Kearaban )‫(العروبة‬, yakni mengutamakan kata-kata Arab yang masih murni,
buka kata serapan. Seperti kata ‫ الهاتف‬lebih utama dari kata ‫التلفون‬. Kecuali kata
yang tidak ada padanannya dalam bahasa arab, seperti kata virus.
Selain prinsip-prinsip di atas, hal yang tidak kalah penting dalam pemilihan
mufradât yang akan diajarkan adalah mufradât yang mengacu pada kurikulum yang
tengah berlaku agar tujuan dan amanat kurikulum dapat terlaksana sesuai yang
diharapkan.

E. Teknik Pengajaran Mufradât.


Dalam pembelajaran mufradât bagi pemula ada baiknya dimulai dengan
kosakata dasar yang tidak mudah berubah, seperti halnya istilah kekerabatan, nama-
nama bagian tubuh, kata ganti, kata kerja pokok serta beberapa kosakata lain yang
mudah untuk dipelajari. Untuk tingkatan menengah dan lanjutan pengajar mulai
dapat mengenalkan bentuk bentuk perubahan mufradât dari yang sederhana sampai
yang kompleks. Ahmad Fuad Effendy menjelaskan lebih rinci tentang tahapan dan
teknik teknik pembelajaran mufradât atau pengalaman siswa dalam mengenal dan
memperoleh makna kata mufradât, sebagai berikut13:
1. Mendengarkan kata
Ini merupakan tahapan pertama yaitu dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mendengarkan kata yang diucapkan guru atau media lain,
baik berdiri sendiri maupun di dalam kalimat. Apabila unsur bunyi dari kata
itu sudah dikuasai oleh siswa, maka untuk selanjutnya siswa akan mampu
mendengarkan secara benar.
2. Mengucapkan kata

13
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab ( Malang : Misykat, 2005),
hlm. 97-98.

5
Dalam tahap ini, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengucapkan kata yang telah didengarnya. Mengucapkan kata baru akan
membantu siswa mengingat kata tersebut dalam waktu yang lebih lama.
3. Mendapatkan makna kata
Pada tahap ini guru hendaknya menghindari terjemahan dalam memberikan
arti kata kepada siswa, karena bila hal itu dilakukan maka tidak akan terjadi
komunikasi langsung dalam bahasa yang sedang dipelajari, sementara makna
kata pun akan cepat dilupakan oleh siswa. Ada beberapa teknik yang bisa
digunakan oleh guru untuk menghindari terjemahan dalam memperoleh arti
suatu kata, yaitu :
a. Konteks yang menerangkan arti kata-kata Untuk menerangkan arti kata ‫عٌم‬
misalnya, dapat diberikan konteks : ‫أبي له أخ اسمه أحمد فأحمد عمي‬
b. Pendefinisian. Pemberian definisi untuk menerangkan arti kata ini dapat
efektif kalau ungkapan yang digunakan untuk pendefinisian itu telah
dikenal/difahami oleh siswa.
c. Sinonim (murâdif)
d. Antonim (dhid)
e. Gambar. Gambar merupakan alat bantu pengajaran yang dapat
memperjelas makna suatu kata. Di samping gambar dari benda-benda,
gambar itu dapat pula berbentuk diagram.
f. Dramatisasi
g. Real Objek. Benda–benda yang dapat dibawa kedalam kelas adalah
benda-benda yang efektif untuk menjelaskan. Tetapi benda-benda yang
tidak mungkin dibawa ke kelas cukup membawa tiruannya saja.
4. Membaca kata
Setelah melalui tahap mendengar, mengucapkan, dan memahami makna kata-
kata (kosakata) baru, guru menulisnya di papan tulis. Kemudian siswa
diberikan kesempatan membaca kata tersebut dengan suara keras.
5. Menulis kata
Penguasaan kosakata siswa akan sangat terbantu bilamana ia diminta untuk
menulis kata-kata yang baru dipelajarinya (dengar, ucap, paham, baca)
mengingat karakteristik kata tersebut masih segar dalam ingatan siswa.

6
6. Membuat kalimat
Tahap terakhir dari kegiatan pembelajaran kosakata adalah menggunakan
kata-kata baru itu dalam sebuah kalimat yang sempurna, baik secara lisan
maupun tulisan. Ada beberapa cara juga yang dapat digunakan guru untuk
menjelaskan makna kosakata (mufradât), yaitu sebagai berikut:
a. Dengan menampilkan benda atau sampel yang ditunjukkan oleh makna
kata, seperti menampilkan buku, pensil, dan lain sebagainya.
b. Dengan peragaan tubuh, seperti: guru membuka buku ketika
menerangkan kata ‫الكتاب فتح‬
c. Dengan bermain peran, seperti: guru yang sedang memerankan orang
sakit yang memegangi perut dan dokter memeriksanya.
d. Menyebutkan lawan kata (antonim) dan persamaan katanya (sinonim).
e. Menyebutkan kelompok katanya, misalnya: untuk menjelaskan kata ‫عائلة‬
guru bisa menyebutkan kata berikutnya, seperti ،‫ زوج‬،‫أوالد أسرة‬
f. Menyebutkan kata dasar sebuah kata dan kata bentuknya.
g. Menjelaskan makna kata dengan menjelaskan maksudnya.
h. Mengulang-ulang bacaan.
i. Mencari makna dalam kamus.
j. Menerjemahkan ke dalam bahasa siswa, ini cara terkhir dan hendaknya
guru tidak tergesa-gesa dalam menggunakan cara ini.

F. Tahap Penyusunan Soal (Tes) Bahasa Arab


Dalam konteks evaluasi pendidikan instrumen penilaian mufradât. instrumen
yang lazim digunakan sebagai alat pengukur kemapuan peseta didik adalah dengan
menggunakan teknik tes. Tes adalah sebuah alat pengukur yang digunakan untuk
mengukur kemampuan yang dimiliki seseorang. Kriteria tes yang baik adalah apabila
tes yang disusun memiliki karakteristik tes yang baik, yaitu valid, realible, dan
praktis. Untuk menghasilkan tes yang valid dan reliabel, maka pembuat tes guru
dapat menempuh langkah-langkah sebagai berikut14.

14
Imam Asrori, Muhammad Thohir dan M. Ainin, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab...,
hlm. 64

7
1. Tahap persiapan. Pada tahap ini guru atau pembuat tes melakukan kajian
terhadap kurikulum Bahasa Arab dan buku pedoman pelaksanaan kurikulum
untuk mata pelajaran Bahasa Arab.
2. Pemilihan materi tes. Untuk menetapkan tes Bahasa Arab yang benar-benar
fixed dan selektif dapat dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut.
a. Menentukan komponen dan keterampilan berbahasa yang akan diteskan.
b. Menentukan pokok bahasa yang akan diteskan secara representative.
3. Penentuan bentuk dan jenis tes. Tes yang disusun dapat berbentuk objektif
dengan jenis pilihan ganda atau salah benar atau salah benar atau dapat pula
berbentuk subjektif (esai).
4. Penentuan jumlah butir tes. Perihal yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan jumlah butir tes adalah alokasi waktu yang tesedia untuk
penyelenggaraan tes.
5. Penentuan skor.
6. Pembuatan kisi-kisi. Kisi-kisi merupakan panduan bagi guru dalam
menyusun atau mengembangkan suatu tes.
7. Penyusunan butir tes berdasarkan kisi-kisi. Dalam penyusunan butir soal ini
perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu: a) bahasa yang dibunakan jelas dan
lugas, b) stem pada suatu tes hanya berisi satu permasalahan, c) letak jawaban
yang benar.
8. Uji coba tes yang telah disusun.

G. Macam-Macam Instrumen Penilaian Mufradât


Sebagaimana kebanyakan instrumen penilaian pada umumnya yang
menggunakan tes, instumen penilaian mufradât juga dapat menggunakan tes sebagai
alat ukurnya. pengguaan tes dalam mengukur penguasaan mufradât dapat
dikelompokkan menjadi tes pemahaman dan tes pengguanaan. Tes pemahaman lebih
ditekankan pada pengukuran kemampuan teste dalam memahami arti mufradât ,
adapun tes penggunaan lebih ditekakan pada kemampuan menggunakaan mufradât
dalam kalimat.15 Khusus untuk pemahaman mufradât, indikator kompetensi yang

15
Imam Asrori, Muhammad Thohir dan M. Ainin, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab...,
hlm. 98.

8
diukur dapat berupa arti kosakata atau padanaan kata, pengertian kata, lawan kata,
penegertian kata dan kelompok kata.

H. Contoh Soal Tes Mufradât

1. Tes Pemahaman Mufradât


Tes pemahaman mufradât adalah lebih ditekankan pada pengukuran
kemampuan teste dalam memahami arti mufradât. Tes pemahaman seperti ini dapat
dilakukan secara terpisah maupun terintegrasi dengan unsur bahasa yang lain.
Sebagaimana dalam pendekatan diskret dalam tes bahasa yang hanya menekankan
pada satu aspek kebahasaan pada satu waktu. Tiap butir tes hanya untuk mengukur
satu aspek kebahasaan: fonologi, morfologi, sintaksis, kosakata. Tidak hanya secara
terpisah, tes pemahaman ini juga dapat dilakukan secara bersama-sama denga tes
unsur kebahasaan yang lainnya seperti dalam pendekatan integratif dalam tes bahasa.
. Adapun contoh tes pemahaman mufradât secara diskret sebagai berikut :

a. Tes pilihan ganda

‫ معنى هذه الكلمة بعيدة عن غيره‬.1


‫كراوية األرض‬. ‫ه‬ ‫كرة السلة‬. ‫ج‬ ‫كرة الطائرة‬. ‫كرة القدم د‬.‫تنس الطاولة ب‬. ‫أ‬
b. Menunjukkan benda yang sesuai dengan kata, berikanlah makna kata-kata
berikut dengan menunjukkan bendanya !

‫نافذة‬ )1
‫باب‬ )2
‫ساعة‬ )3
(...) (...) (...) (...) ‫لباس‬ )4
c. Memperagakan, tunjukkan dengan peragaan makna kata-kata berikut !
‫تبسم‬ )1
‫حزن‬ )2
‫نعس‬ )3
‫جرى‬ )4
d. Memberi lawan kata. Guru memerintahkan untuk mencari kata yang
berlawanan
Contoh: ‫ تحت‬X ‫علي‬

9
...... X ‫أول‬ .1
...... X ‫مدينة‬ .2
...... X ‫الراعي‬ .3
...... X ‫جاء‬ .4
...... X ‫قليل‬ .5
e. Menyebutkan padanan kata (muradif), siswa diminta menyebutkan sinonim
atau kata lain yang memiliki kedekatan makna dengan kosa kata yang
dimaksud, seperti pada contoh berikut :
: ‫صل بين كل كلمتين لهما المعنى نفسه‬

‫المعنى‬ ‫الكليمة‬ ‫م‬


‫والد‬ ‫أ‬ ‫وطن‬
‫طعام‬ ‫ب‬ ‫فترة‬
‫أصدقاء‬ ‫ج‬ ‫أكل‬
‫أبناء‬ ‫د‬ ‫بعث‬
‫زرع‬ ‫ه‬ ‫أب‬
‫بلد‬ ‫و‬ ‫أصحاب‬
‫كثر‬ ‫ز‬ ‫عاد‬
‫رجع‬ ‫ح‬ ‫أوالد‬
‫أرسل‬ ‫ط‬ ‫ازداد‬
‫مدة‬ ‫ي‬ ‫غرس‬

: ‫هات المرادف للكلمات األتية‬

................. : ‫جسد‬ )1
................. : ‫مالبس‬ )2
................. : ‫ترك‬ )3
................. : ‫بعد‬ )4
................. : ‫درس‬ )5
................. : ‫أصدقاء‬ )6
................. : ‫يؤدي‬ )7
................. : ‫رجع‬ )8
................. : ‫يفقد‬ )9
Adapun contoh soal tes pemahaman mufradât secara integratif atau
meletakkannya dalam konteks adalah sebagaimana berikut.16

16
Abdul Hamid, Mengukur Kemampuan..., hlm. 36-40.

10
a. Menyebutkan pengertian kata dimaksud

Guru dapat meminta siswa memberikan pengertian atau definisi terhadap


koasakata yang ditanyakan pada tes, seperti :

: ‫ إختر التعريف الصحيح للكلمة التى تحتها خط‬.1

. ‫صديق طبيب في مستشفى‬

..... ‫هو مكان‬

‫نتلقى فيه العلم‬ .‫أ‬


‫نتلقى فيه العالج‬ .‫ب‬
‫نؤدي فيه الصلوات‬ .‫ت‬
‫نلجأ إليه للرحلة‬ .‫ث‬
: ‫عرف الكلمة األتية‬ِّ .2
‫ الظهر‬.‫أ‬
‫ الضحى‬.‫ب‬
‫ الحطمة‬.‫ت‬
‫ الفردوس‬.‫ث‬
: ‫ صل بين الكلمة و تعريفها‬.3
.‫ أن تعبد هللا كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك‬-‫شبهة ( ) أ‬ .‫أ‬
.‫ الزيادة في كل شيء‬-‫شهوة ( ) ب‬ .‫ب‬
.‫ داء يسبب ألما‬-‫إسراف ( ) ج‬ .‫ت‬
.‫ غريزة في فطرة اإلنسان‬-‫منهج ( ) د‬ .‫ث‬
.‫ الشعور بأن اإلنسان أفضل من غيره‬-‫الجدل ( ) ه‬ .‫ج‬
.‫ ما يشتبه على اإلنسان فهمه‬-‫الكبير ( ) و‬ .‫ح‬
.‫ اإلقالع عن معصية ما‬-‫المرض ( ) ز‬ .‫خ‬
.‫ المناقشة التي ال هدف لها‬-‫اإلحسان( )ح‬ .‫د‬
.‫ طريقة أو أسلوب في الحياة‬-‫التوبة ( )ط‬ .‫ذ‬
2. Tes Penggunaan
Tes penggunaan kosakata adalah tes yang digunakan untuk pengukur
penguaasaan kosakata seorang pembelajar bahasa dalam kemahirannya
mengunakannya dalam bahasa. Ter penggunaan ini berangkat dari pendekatan
integratif dalam tes bahasa. Integrative test adalah tes yang mengukur lebih dari
unsur kebahasaan atau satu keterampilan berbahasa dalam satu waktu Dalam tes
integratif, ada beberapa unsur kebahasaan atau keterampilan berbahasa yang harus

11
harus dilibatkan, dan itu dipadukan Dalam satu kali tes minimal ada dua
aspek/keterampilan yang diukur Aspek-aspek kebahasaan tidak saling dipisahkan,
melainkan dipadukan sehingga ada keterkaitan antarunsur/antarketerampilan.
Jadi tes penggunaan kosa kata adalah tes yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan penguasaan kosa kata seseorang dengan mengunakan soal tes kosa kata
secara integratif atau dengan kata lain dengan melibatakan kosakata tersebut dalam
konteks kebahasaan. Adapun contoh soal tes penggunaan sebagai berikut :
a. Melengkapi kalimat (takmilah)
Siswa dapat diminta untuk melengkapi kalimat dengan kata yang sesuai.
Bentuk tes semacam ini, biasa terdapat pada tes pilihan ganda maupun uraian
sebagai mana berikut ini :

: ‫امأل الفراغ بوضع الكلمة اإلنسب مما يلي‬


‫ للقراءة‬.... ‫ نذهب الى‬.1
‫ المكتب‬.‫أ‬
‫ المكتبة‬.‫ب‬
‫ المسجد‬.‫ج‬
‫ الحمام‬.‫د‬
‫ هواية محمد قراءة‬...... .2
‫على‬. ‫أ‬
‫ب‬. ‫ب‬
‫الى‬. ‫ج‬
‫من‬. ‫د‬
‫ الى صديقه‬..... ‫ هو يكتب‬،‫ من هواية يوسف المراسلة‬.3
‫الرسالة‬. ‫أ‬
‫كرة القدم‬. ‫ب‬
‫القراءة‬. ‫ج‬
‫الرسم‬. ‫د‬
‫ معنى الذي تحته الخط؟‬،‫ ذهب عمر الى المكتبة‬.4
. ‫د‬. . Perpustakaan. ‫ ج‬Sekolah ‫ب‬.Tulisan . ‫أ‬. buku.

: ‫أكمل الفراغ بالكلمة المناسبة من القائمة‬

‫التربية‬ .‫ في الكلية الطيران‬..... ‫) أدرس‬1


‫التمريض‬ .‫ في الكلية التمريض‬..... ‫) أدرس‬2
‫الطب‬ .‫ في الكلية التربية‬..... ‫) أدرس‬3

12
‫الطيران‬ .‫ في الكلية الهندسة‬..... ‫) أدرس‬4
‫الصيدلة‬ .‫ في الكلية الطب‬..... ‫) أدرس‬5
‫الهندسة‬ .‫ في الكلية الصيدلة‬..... ‫) أدرس‬6

: ‫امأل الفراغ بالكلمة المناسبة من الصندوق‬

‫ماء‬ ‫ خلق السماء ؟‬...... )1


‫الخميس‬ ‫ تظهر الشمس ؟‬...... )2
‫االولى‬ ...... ‫يوم الجموعة بعد يوم‬ )3
‫األربعاء‬ ..... ‫له الملك في األخرة‬ )4
‫متى‬ ....... ‫الخميس يأتي بعد يوم‬ )5
‫من‬ ....... ‫أنزل من السماء‬ )6

: ‫ضع خطا تحت مرادف الكلمة المميزة‬

‫النجوم المغرب الحطمة‬ ‫واذ الكواكب انتشرت‬ )1


‫زرعا شرابا ذنيا‬ ‫لنخرج به حبا ونبتا‬ )2
‫علمكم أكرمكم خلقكم‬ ‫هو الذي أنشأكم‬ )3
‫طين نور نار‬ ‫خلق اإلنسان من صلصال‬ )4
‫صورة‬ ‫علم فقر‬ ‫لقد خلقنا اإلنسان في أحسن تقويم‬ )5
Perlu diingat sebelum membuat soal tes mufradât perlu dilakukan studi
pendahuluan guna menganalisis tingkat kebutuhan evaluasi yang akan dinilai. Soal
tes harus sesuai dengan apa yang diamanatkat oleh pedoman pelakasanaan
kurikulum untuk mata pelajaran bahasa Arab yang berlaku sesuai tingkatan
pendidikannya. Sehingga tes yang disusun benar-benar mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur. Untuk selanjutnya mengikuti tahapan penyusunan soal tes
sebagaimana yang telah dijelaskan pada prisip penyusunan tes di atas.

I. Simpulan
Instrumen penilaian mufradât adalah alat yang digunakan dalam penilaian
sebagai sarana mengukur tinggi-rendah, baik-buruk tentang aspek aspek kosakata
bahasa Arab, untuk selanjutnya dilakukan interpretasi berdasarkan norma atau
ukuran yang telah ditetapkan. instumen penilaian mufradât juga dapat menggunakan
tes sebagai alat ukurnya. pengguaan tes dalam mengukur penguasaan mufradât dapat
dikelompokkan menjadi tes pemahaman dan tes pengguanaan. Tes pemahaman lebih
ditekankan pada pengukuran kemampuan teste dalam memahami arti mufradât ,

13
adapun tes pengguanaan lebih ditekakan pada kemampuan menggunakaan mufradât
dalam kalimat. Khusus untuk pemahaman mufradât, indikator kompetensi yang
diukur dapat berupa arti kosakata atau padanaan kata, pengertian kata, lawan kata,
penegertian kata dan kelompok kata. Wallahu’a’lâm.

Daftar Pustaka

Abdul Hamid, Mengukur Kemampuan Bahasa Arab, Malang: UIN-Maliki Press,


2010.

Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Malang : Misykat,


2005.

Aziz Fakrurrazi, “Pembelajaran Bahasa Arab : Problematika Dan Solusinya”, Jurnal


Arabiyât : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta., Vol. I, No. 2, Desember 2014 | ISSN
: 2356-153X.

Harimurti Kridalaksana ,Tata bahasa deskriptif bahasa Indonesia: Sintaksis, Jakarta:


Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1985.

Imam Asrori, Muhammad Thohir dan M. Ainin, Evaluasi Pembelajaran Bahasa


Arab, Malang: Miskat, 2012.

Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi Pendidikan : Teori dan Aplikasi
dalam Proses Pembelajaran (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2013

14
Muhbib Abdul Wahab, Efistemologi & Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,
Jakarta: UIN Jakarta Press, 2008.

Slameto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001.

Zulhannan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif, Jakarta : Raja Grafindo


Persada, 2014.

15

You might also like