61 responden (75%) tidak terdiagnosa hipertensi, 8 responden (10%)
terdiagnosa hip ertensi >10 tahun yang lalu, 7 responden (9%) terdiagnosa hipertensi <5 tahun, dan 5 responden (6%) terdiagnosa hipertensi >5 tahun.
61 responden (75%) tidak memiliki riwayat hipertensi di dalam
keluarga, 18 responden (22%) memiliki riwayat hipertensi dalam keluarganya, dan 2 responden (3%) tidak mengetahui riwayat hipertensi dalam keluarganya.
57 resonden (70,34%) tidak memiliki keluhan pada 6 bulan terakhir.
Kemudian 8 responden (9,90%) mengeluh pusing, 5 responden (6,20%) mengeluh mata berkunang-kunang, 4 responden (4,90%) mengeluh tengkuk berat, dan 3 responden (3,70%) mengeluh tengkuk berat dan pusing selama 6 bulan terakhir. 1 responden (1,20%) mengeluh jantung berdebar-debar, dan lumpuh.
50 responden (62%) melakukan kontrol hipertensi terakhir >1 bulan
sekali, 17 responden (21 %) kurang dari 1 bulan dan 14 responden (17%) tidak pernah kontrol kesehatan
sebanyak 20 responden (24%) menjadikan teh manis sebagai
minuman yang biasa dikonsumsi (48%). Terakhir, teh tawar dan kopi menjadi minuman yang biasa dikonsumsi dengan 2 responden (2%) dan 1 responden (1%).
34 responden (42) menjawab jarang olahraga 15 sampai dengan 30
menit perhari,
alasan penderita hipertensi tidak teratur atau tidak pernah kontrol
kesehatan yaitu 37 responden (46%) menjawab karena tidak pernah mengkonsumsi obat hipertensi.
23 responden (28,4 %) bertekanan darah dalam pengelompokan
optimal (Sistole <120; Diastole 80), 12 responden (14,8%) bertekanan darah dalam pengelompokan normal (120-129/ 80-84 mmHg), 12 responden (14,8%) bertekanan darah dalam pengelompokan high normal (130-139/85- 89 mmHg), 21 responden (25,9%) bertekanan darah dalam pengelompokan grade 1 (140-159/90-99 mmHg), 10 responden (12,3%) bertekanan darah dalam pengelompokan grade 2 (160-179/100-109 mmHg) dan 3 responden (3,7%) bertekanan darah dalam pengelompokan grade 3 (≥180/≥110 mmhg).