You are on page 1of 11

BAHAN AJAR

SISTEM MUSCULOSCALETAL OTOT RANGKA

NAMA: DEDI

NIM: 0513007

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKes MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.rb

Puji syukur kehadiran allah swt yang melimpah rahmat dan


hidayahnya kepada kita semua sehingga mata kuliah ini dapat
diselesaikan. Selawat serta salam tidak luput kita curah kan kepada
nabi kita Muhammad saw yang telah menyebarkan ajarannya hingga
ilmu yang islami dapat berkembang hingga saat ini.

Buku modul ini merupakan modul yang harus dimiliki pada program
studi ilmu keperawatan stikes muhammadiah palembang.mata kuliah
ini adalah syarat untuk mengikuti praktik belajar lapangan (PBL)

Buku modul ini di buat dengan harapan dapat menjadi fresentasi atau
bahan kajian bagi kami semua terutama Psik STIKES
MUHAMMADIAH PALEMBANG.baik pada saat mengikuti
perkuliahan maupun pada taat aplikasinya pada praktik belajar
lapangan.

Semoga buku modul ini berman faat untuk mengembangkan


konsep,teori dan praktik pada keperawatan, akhir kata penulis
mengucapkan wassalamualaikum wr.wb

Palembang, November 2016

Penyusun

Dedi

2
Tinjauan Mata kuliah

Pada subpokok pembahasan otot rangka


Mata kuliah ini mempelajari tentang sistem musculosceletal dengan
berbagai subsistem di dalamnya menjadi penting ketika mempelajari konsep
mekanisme otot berkontraksi,tonus otot,anatomi dan fisiologi otot

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu mengidentifikasi


permasalahan fisisiologi sistem musculosceletal dan mampu memberikan asuhan
keperawatan yang efektif dan efisien pada saat praktik klinis di rumah sakit.

A. Otot rangka
1. Eksitasi otot rangka : penghantaran neuro musculer dan gabungan eksitasi
kontraksi
- Penghantaran influs dari saraf ke serabut otot rangka
- Biologi molekuler pembentukan dan pelepasan asitilkolin
- Obat obat yang meningkatkan atau pemblok penghantaran di laut
neuro musculer
- Pontensial aksi otot
2. Penyebaran pontensial aksi kedalam bagian serabut otot melalui tubulus
tranversal
3. Perangkai eksitasi dan kontraksi
4. Sistem tubulus tranversa-retikum sarkoplasm
5. Pelepasan ion-ion kalsium oleh reticulum sarcoplasma

3
A. Pendahuluan

Materiyang akan dibahas pada bab ini meliputi.eksitensi otot


rangks,penyebaran pontensial aksi ke bagian dalam serabut otot melalui
tubulus tranversal,perangkai eksitasi dan kontraksi,sistem tubulus
tranversa-sartikulum sarkoplasm,pelepasan ion-ion kalsium oleh
raticulum sarkoplasma

B. penyajian

a. Otot Rangka :

Otot rangka adalah otot yg dibentuk oleh serabut yang diameter nya
berkisar 10 sampai 80 um,masing masing serabut ini di buat rangkayan
yang lebih kecil,sebagian otot rangka masing masing serabutnya
membentang diseluruh panjang otot kecuali pada sekitar 2 persen
serabut,masing-masing serabut biasanya hanya diserafi oleh satu ujung
saraf yang terletak di bagian tengah serabut.

1. Eksitasi Otot Rangka : Penghantaran Neuro Muskuler Dan


Gabungan eksitasi kontraksi :
Serabut otot rangka di persarafi oleh serat saraf besar pada kornu
anterior medula spinalis.seperti yang telah di ketahui,serat saraf telah
memasuki bagian perut otot,normalnya bercabang dan merangsang 3
sampai ratus serabut otot rangka.masing masing ujung saraf membuat
satu taut,yang disebut taut saraf dengan serabut otot dekat pertengahan
serabutnya.
Pontensial aksi yang dibangkitkan pada serabut otot oleh sinyal saraf
menjalar menuju kedua arah dan kedua ujung serabut otot.

2. Penghancuran Implus Dari Saraf Keserabut Otot Rangka :

Kita tau astilkolin yg ada di serabut otot saraf itu,dia akan melepas
keruang sinaps,dan akan meneruskan reseptor asetilkolin selama
asitelkolin tersebut menetap dalam ruangan,dan kemudian asitilkolin
ini akan di singkirkan secara cepat melalui dua cara yaitu :

(1). Sebagian besar asitelkolin akan dihancurkan oleh enzim yang


terutama pada yang melekat pada lapisan seperti busa di
jaringan ikat halus yg mengisi ruang inaps antara terminal
saraf presinaps dan membran otot pasca inaps.

4
(2). Sejumlah kecil asetikolin yang lain dia akan berdifusi
keluar,dan kemudian tidak lagi bersedia untuk bekerja pada
membran serabut otot,kemudian penghancuran astikolin yang
cepat itu dia akan mencegah berlanjutnya prerangsangan otot,
setelah kembali setelah serabut otot dipulihkan.

3. Biologi Molekuler Pembentukan Dan Pelepasan Asitelkolin :Oleh


Karna Ukuran Taut

saraf otot cukup besar sehingga mudah dipelajari ,sinaps ini adalah
salah satu dari beberapa sinaps pada sistem saraf yang bagian besar
penjalaran kimiawinya telah dipelajari pembentukan dan pelepasan
asitikolin di taut ini melalui beberapa tahap yaitu ada empat
tahapan :

1. Vesikel kecil yang kira-kira 40 nanometer dibentuk oleh


badan golgi neuron motorik di medula spinalis,ventrikel ini
yg kemudian di angkut oleh akso plasma yang mengalir
melalui inti ason dari badan sel pusat di medula spinalis di
ujung ujung saraf perifer.
2. Asitolin disintesis dalam sitosol serabut saraf terminal lalu
kemudian diangkut melalui membran vesikel meuju bagian
dalamnya,tempat asikolin tersebut disimpan kedalalam
bentuk yang pekat,yaitu sekitar 10.000 molekul asetikolin
dalam setiap vesikel.
3. Bila satu pontensial aksi tiba pada terminal saraf pontensial
aksi ini akan membuka banyak kanal kalsium,listrik yang
melimpah ini lah yg membuat ion kalsium didalam
meningkat.
4. Vesikel yang berada pada ujung saraf ini hanya untuk
menghantarkan saja dari beberapa ribu inps saraf ke
otot,ada nya kontraksi protein yang pecah yang membentuk
vesikel baru.

5
4 Obat-Obat Yang Meningkatkan Atau Memblok Penghantaran
Dilaut Neuromusculer

Obat yang merangsang serabut otot melalui kerja mirip


asetilkolin :banyak senyawa,antara lain metakolin karbakol,dan
nikotin mempunyai pengaruh yang sama pada serabut otot yang
telah dilakukan asetilkolin.

Perbedaan obat obat ini dan di asetilkolin ialah bahwa obat


ini tidak dirusak oleh kolenisterase atau dirusak dengan lambat
hingga daya kerja obat tersebut sering menetap selama beberapa
menit hingga beberapa jam.obat ini bekerja dengan menimbulkan
daerah depolarisasi yg terbatas pada lempeng akhir motorik di
membran serabut otot,tempat reseptor arsetilkolin
berada.kemudian,setiap kali serabut otot pulih dari kontraksi
sebelumnya,daerah depolarisasi ini , berdasarkan kebocoron ionnya
akan menimbulkan pontensial aksi baru sehingga terjadi kejadian
spasme otot.

5 Obat yang merangsang taut saraf otot melalui inaktivasi


asetilkolinterase

Ada tiga macam obat yang telah dikenal dengan baik yaitu :
neostigmin,fisostigmin,dan diisopropil fluorofosfar yang
menginaktivasi asetilkolinesterase di sinaps hingga enzim tersebut
tidak lagi menghidrolisis asetilkolin.akibatnya,pada setiap influs
saraf yang terutama sejumlah besar asistlikolin akan tertimbundan
selanjutnya berulang ulang merangsang serabut otot,keadaan ini
menimbulkan fasme otot.

Pontensial Aksi Otot :

Ada Beberapa Asfek kualitatif Dari Pontensial Otot Adalah Sebagi


Berikut.

1. Pontensial membran istirahat : sekitar 80 – 90 milivolt


pada serabut otot rangka sama yang seperti pada terdapat
pada serat saraf besar bermilin.
2. Durasi pontensial aksi : 1 – 5 milideetik di otot
rangka,kira kira 5 kali lebih lama dari pada disaraf besar
bermielin.

6
3. Kecepatan penghantaran 3 – 5 meter/detik kira kira 1/13
kali kecepatan penghantaran pada serabut saraf besar
bermilien yang merangsang otot rangka.

6. Penyebaran Pontensial Aksi Kebagian Dalam Serabut Otot Melalui


Tubuluss Tranversa.

Serabut otot rangka demikian besarnya sehingga pontensial


aksi yang menyebar di sepanjang membran di permukaannya
hampir tidak menimbulkan aliran di dalam serabut.arus yang
ditimbulkan untuk menimbulkan kontraksi otot maksimum,arus
listrik ini harus menembus kedalam serabut otot di sekitar miofibril
yang terpisah,hal ini dicapai melalui penyebaran pontensial aksi
sepanjang tubulus transversa menembus sepenuhnya melalui
serabut otot dari posisi satu ke sisi yang lain,pelepasan ion kalsium
ini lepas kedalam serabut otot dan di sekitar miofibril dan
kemudian ion kalsium ini lah yang berkontraksi.

Rangkain Eksitasi Dan kontraksi :

Sistem tubulus tranversa retikulum sarkoplasma

,miofibril yang dikelilingi oleh sistem tubulus T-retikulum


sarkoplasma.tubulus T ukuran yang kecil dan berjalan melintang
ke miofibril.tubulus ini bermula pada membran sel dan terus
menembus dari satu sisi serabut otot ke sisi dihadapannya.ternyata
tubulus tubulus ini mempunyai cabang dari pada tubbulus itu
sendiri dan membentuk hamparan tubulus T yang saling menjalin
diseluruh miofibril yan terpisah.demikian pula karna tubulus ini
berasaldari membran sel,otomatis tubulus ini akan membuka ke
arah luar serabut otot.’oleh karna itu tubulus ini berhubungan
dengan cairan ekstraseluler yang mengeliingi serabut otot dan
tubulus T tersebut mengandung cairan ekstra sel di dalam
lumennya.sebenarnya tubulus T ini merupakan perluasan bagian
dari membran sel ,oleh karna itu membran aksi menyebar ke
seluruh membran serabut otot,dimana tubulus T ini menyebar ke
seluruh otot serabut dengan adanya hantaran listik yang membuat
dan terjadilah kontraksi otot.

7
Pelepasan Ion Kalsium Oleh Retikulum Sarkoplasma :

Salah satu keistimewaan dari sarkoplasma ialah: bahwa


didalam tubulus vesikularnya terdapat kelebihan ion kalsium dalam
kosentrasi tinggi,dan akan banyak dari ion ini akan dilepaskan dari
setiap vesikel bila suatu pontensial aksiterjadi tubulus T yang
berdekatan.pontesial aksi dari tubulus T menyebabkan aliran arus
kedalam sisterna retikulum sarkoplasma tempat sisterna tersebut
berbatasan dengan tubulus T. saat pontensial aksi sampai pada
tubulus T ,perubahan voltase ini di terima oleh reseptor
dihidropiridin yang terikat dengan kanal yang melepaskan
kalsium,yang disebut juga ryanodin receptor channels,yang
berdekatan dengan sisterna retikum sarkoplasma.aktivitasi reseptor
dihidropyridine mencetuskan pembukaaan kana yang melepaskan
kalsium dalam sisterna,seperti juga dalam tibuus longitudinal yang
melekat padanya.kanal ini tetapterbuka selama beberpa milidetik
melepaskan ion kalsium kedalam sarkoplasma di sekeliling
miofibril dan menimbulkan kontraksi.

8
BAB II
KESIMPULAN

A. Penutup
Untuk melihat tingkat pemahaman mahasiswa/i setelah
mempelajari mata kuliah ini dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa
menjawab pertanyaaan dan menjelaskan kembali secara lisan dengan
bahasa dan penalaran sendiri dan dengan catatan tidak melenceng dari
topik yang telah di pelajari, yaitu mengenai hal hal berikut ini:
1. Menjelaskan anatomi fisiologi otot rangka
2. Memaparkan secara umum mekanisme eksitasi otot rangka
3. Mengetahui energetika yang dibutuhkan pada proses kontraksi otot.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dorland, W. A Newman. Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi


28:2012.Elseveier: Singapura/Indonesia.
Guyton C arthur,Hall E jhon. Guyton And Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
Edisi Ke 12. 2014. Elseveier: Singapura/Indonesia.

http://youtube.com/watch?v=hr1M4SaF1D4

10
DAFTAR ISTILAH (SENARAI)

Asetilkolin : neurotransmiter atau zat penghantar impus

Sinaaps : penghubung antar ganglion neuron saraf

11

You might also like