You are on page 1of 4

Aquilaria malaccensis

Gaharu merupakan substansi aromatic berupa gumpalan berwarna coklat muda sampai hitam
yang terdapat diantara sel-sel kayu. Tanaman yang bisa menghasilkan gaharu biasa disebut
Pohon Gaharu. Sebaran Pohon Gaharu di Asia diantaranya adalah di India, Laos, Burma,
Malaysia, Vietnam, dan Indonesia. Sedangkan di Indonesia sendiri Pohon Gaharu tersebar di
Pulau Irian, Sumarta, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, maluku dan sedikit di Jawa bagian
Barat.

Daun pohon Gaharu

Adapun jenis Pohon Gaharu dan penyebarannya di Indonesia adalah:

1. Aquilaria malaccensis (Sumatra dan Kalimantan)

2. Aquilaria beccariana (Sumatra dan Kalimantan)

3. Aquilaria microcarpa (Sumatra dan Kalimantan)

4. Aquilaria filaria (Irian dan Maluku)

5. Aquilaria cumingiana (Sulawesi)

6. Aquilaria tomntosa (Irian)

7. Grynops audate dan Grynops podocarpus (Irian)

8. Grynops versteegii (Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Irian)

9. Wikstoemia androsaemifolia (Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Sulawesi).

Dan masih banyak lagi beberapa spesies pohon penghasil Gaharu yang tersebar di kedalaman
hutan di Indonesia.

Dari beberapa spesies pohon penghasil gaharu diatas, pohon dari marga Aquilaria memiliki nilai
ekonomi yang lebih tinggi dan yang paling banyak diburu adalah Aquilaria malaccensis karena
gaharu yang dihasilkan memiliki mutu yang sangat baik.
Selain dari melihat daunnya, ciri-ciri batang pohon Gaharu adalah dengan cara menyayat
kulitnya, kalau tidak mau putus berarti adalah pohon Gaharu

Manfaat Gaharu

Gaharu mengandung essens yang disebut sebagai minyak essens (essential oil) yang dapat dibuat
dengan eksraksi atau penyulingan dari gubal gaharu. Essens gaharu ini digunakan sebagai bahan
pengikat (fixative) dari berbagai jenis parfum, kosmetika dan obat-obatan herbal. Selain itu,
serbuk atau abu dari gaharu digunakan sebagai bahan pembuatan dupa/hio dan bubuk aroma
therapy.

Daun pohon gaharu bisa dibuat menjadi teh daun pohon gaharu yang membantu kebugaran
tubuh. Senyawa aktif agarospirol yang terkandung dalam daun pohon gaharu dapat menekan
sistem syaraf pusat sehingga menimbulkan efek menenangkan, teh gaharu juga ampuh sebagai
obat anti mabuk.

Ampas dari sulingan minyak dari marga Aquilaria di Jepang dimanfaatkan sebagai kamfer anti
ngengat dan juga mengharumkan seluruh isi lemari. Oleh masyarakat tradisional Indonesia,
gaharu digunakan sebagai obat nyamuk, kulit atau kayu gaharu dibakar sampai berasap. Aroma
harum tersebutlah yang tidak disukai nyamuk (sumber: majalah Trubus).

Cara Menanam dan Pemeliharaan

Pohon penghasil gaharu secara umum tidak memerlukan syarat tumbuh yang khusus, pohon
dapat tumbuh dengan baik pada struktur tanah yang ringan sampai berat dengan terkstur
lempung ataupun pasir. Secara ekologi dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian 0 – 2.400
meter dpl, kelembapan 60 – 80 % dengan curah hujan 1.000 – 3.500 mm/th.

Penanaman dimulai dengan membuat lubang tanam dengan kedalaman 30 cm, panjang dan lebar
lubang 30 cm. Setelah lubang terbuat, isi lubang dengan pupuk organik matang sampai
kedalaman lubang menyisakan 15 cm. Kemudian taburkan 1 sdm akarisida (furadan, marshal,
atau rugby) untuk melindungi tanaman dari serangan anjing tanah (orong-orong), gasir, dan
hama lainnya yang hidupnya di tanah. Setelah penaburan akarisida, bibit tanaman dikeluarkan
dari polybag dan usahakan tanah dalam polybag jangan sampai pecah.

Masukan bibit dengan tinggi minimal 30 cm ke lubang dan lubang diurug dengan tanah yang
dicampur dengan pupuk organik dengan perbandingan 1:1. Setelah lubang tertutup oleh tanah,
taburkan lagi akarisida di sekeliling tanaman sebanyak 1 sdm kemudian siram dengan air.
Pemberian akarisida akan melindungi tananam pada masa kritis yaitu sebelum tanaman berumur
lebih dari 3 bulan.

Pemeliharaan dilakukan dengan penyiangan dan pemberian pupuk organik setiap 2 bulan dan
pemberian pupuk NPK pabrik setiap 4 bulan sampai tanaman berumur 3 tahun dengan dosis
disesuaikan. Setelah tanaman berumur lebih dari 3 tahun pemberian pupuk dilakukan setiap 6
bulan dengan dosis 250 gram/pohon ditabur disekitar pangkal pohon kemudian ditutup dengan
tanah.

Usahakan tanaman mendapatkan air yang cukup dan jangan sampai terendam air pada saat
musim hujan.

Pembentukan Gubal

Gubal gaharu akan dihasilkan oleh pohon penghasil gaharu yang terinfeksi mikroba fusarium sp,
datangnya mikroba fosarium sp ini bisa secara alami dan dengan menyuntikan mikroba ke pohon
yang tentunya bertujuan agar pohon terinfeksi fusarium sp. Selang waktu 1-3 tahun setelah
disuntik gubal gaharu baru terbentuk.

Gambar penampang pohon Gaharu


yang terdapat Gubal di tengahnya

Kelas, harga dan pemasaran gaharu

Permintaan pasar terhadap gaharu terus meningkat. Selain kebutuhan peribadatan berberapa
agama, gaharu juga digunakan oleh masyarakat Arab untuk sebagai siwak. Kondisi iklim yang
panas dan kegemaran mengkonsumsi daging membuat tubuh mereka bau menyengat sehingga
wangi gaharu digunakan sebagai pangharum.

Harga gaharu sendiri ditentukan berdasarkan kelas, adapun kelas-kelas dalam gaharu secara garis
besar adalah:

1.Gubal

a.super: hitam merata, kandungan damar wangi tinggi, aroma kuat

b.super AB: hitam kecoklatan, kandungan damar wangi cukup, aroma kuat

c.sabah super: hitam kecoklatan, kandungan damar wangi sedang, aroma agak kuat

d.kelas C: hitam banyak garis putih, kepingan kayu tipis, rapuh

2. Kemedangan

a.tanggung A: coklat kehitaman, kandungan damar wangi tinggi, aroma agak kuat
b.sabah I: coklat bergaris putih tipis, kandungan damar wangi sedang, aroma agak kuat

c.tanggung AB: coklat bergaris putih tipis, kandungan damar wangi sedang, aroma agak kuat

d.tanggung C: kecoklatan bergaris putih tipis, kandungan damar wangi sedang, aroma agak kuat

e.kemedangan I: kecoklatan bergaris putih lebar, kandungan damar wangi sedang, aroma agak
kuat

f.kemedangan II: putih keabu-abuan bergaris hitam tipis, kandungan damar wangi kurang, aroma
kurang kuat

g.kemedangan III: putih keabu-abuan, kandungan damar wangi kurang,aroma kurang kuat

3.Abu/cincangan yang merupakan potongan kayu kecil hasil pengerokan atau sisa penghancuran
kayu gaharu

(sumber: majalah Trubus)

Harga gaharu terus meningkat seiring dengan permintaan pasar, namun ketersediaan gaharu dari
alam terus menurun, hal inilah yang mendasari budidaya gaharu. Harga gaharu super pada tahun
2001 4-5jt/kg, saat ini melambung menjadi 10-15jt/kg. Tapi sayang, peluang seperti ini Cuma
diketahui oleh beberapa gelintir orang saja.

Adapun negara tujuan eksport gaharu diantaranya adalah Singapura, Timur Tengah, Taiwan,
Jepang, Hongkong, Korea dan Malaysia. Adapun eksport terbanyak ke negara Singapura baru
Timur Tengah di urutan ke-2.

You might also like