You are on page 1of 22

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan dalah merupakan suatu proses merantai yang
berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi)
pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm (Manuaba, 2010). Kehamilan merupakan proses alamiah
(normal) dan bukan proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi
patologi. Masa kahamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari haid pertama haid terakhir.
Kehamilan ganda merupakan dimana terdapat dua atau lebih embrio atau
janin sekaligus, kehamilan ganda terjadi apabila dua atau lebih ovum
dilepaskan dan dibuahi atau bila satu ovum yang dibuahi membelah secara
dini hingga membentuk dua embrio yang sama pada stadium massa sel dalam
atau lebih awal. (Taufan, 2012).
Di Amerika serikat, jumlah dan frekuensi kehamilan kembar dua dan
kembar tiga (triplet) serta kehamilan multi janin lainnya telah meningkat
secara tidak terduga selama dua dekade terakhir (kogan dkk,2000; Martin dan
Park,1999). Antara tahun 1980 dan 1997, jumlah kelahiran kembar meningkat
52% dan jumlah kelahiran triplet serta kelahiran dengan janin yang
jumlahnya lebih besar lagi melonjak 404%. Sebaliknya, kelahiran janin
tunggal hanya meningkat 6%.
Kehamilan kembar mempengaruhi ibu dan janin, diantaranya adalah
kebutuhan akan zat-zat ibu bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia
dan defisiensi zat-zat lainnya, pengaruh terhadap janin yaitu usia kehamilan
tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin pada kehamilan kembar :
25% pada gemelli, 50% pada triplet, 75% pada quadruplet, yang akan lahir 4
minggu sebelum cukup bulan. Jadi kemungkinan terjadinya bayi premature
akan tinggi. Persalinan dengan kehamilan kembar memiliki resiko lebih

Reproduksi Page 1
tinggi dari pada persalinan satu janin ( Tunggal ). Semakin banyak jumlah
janin yang dikandung ibu, semakin tinggi resiko yang akan ditanggung ibu.
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah adalah dengan
melakukan penyuluhan kesehatan. Penyuluhan kesehatan dapat berisi tentang
pentingnya pemeriksaan selama kehamilan. Dengan melakukan pemeriksaan
selama kehamilan dapat mengetahui perkembangan janin sehingga dapat
mengurangi terjadinya bayi premature.

1.1 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dari kehamilan ganda?
1.2.2 Bagaima Etiologi dari kehamilan ganda ?
1.2.3 Apa saja Jenis dari kehamilan ganda?
1.2.4 Bagaimana Patofisiologi kehamilan ganda ?
1.2.5 Bagaimana Manifestasi klinis kehamilan ganda?
1.2.6 Bagaimana Pertumbuhan dari kehamilan ganda ?
1.2.7 Bagaimana Letak dan pretentasi kehamilan ganda?
1.2.8 Bagaimana Pemeriksaan penunjang pada kehamilan ganda ?
1.2.9 Bagaimana Penatalaksanaa kehamilan ganda ?
1.2.10 Bagaimana Komplikasi pada kehamilan ganda ?
1.2.11 Bagaimana Prognosis kehamilan ganda?
1.2 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas Reproduksi dan memahami konsep kehamilan
ganda
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian dari kehamilan ganda
2. Untuk mengetahui Etiologi dari kehamilan ganda
3. Untuk mengetahui Jenis kehamilan ganda
4. Untuk mengetahui Patofisiologi kehamilan ganda
5. Untuk mengetahui Manifestasi Klinis kehamilan ganda
6. Untuk mengetahui Pertumbuhan kehamilan ganda
7. Untuk mengetahui Letak dan Presentasi pada kehamilan ganda

Reproduksi Page 2
8. Untuk mengetahui Pemeriksaan Penunjang pada kehamilan ganda
9. Untuk mengetahui Penatalaksanaan dari kehamilan ganda
10. Untuk mengetahui Komplikasi kehamilan ganda
11. Untuk mengetahui Prognosis kehamilan ganda
1.3 Manfaat
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca tentang
kehamilan ganda sehingga dapat meminimalkan morbiditas dan mortalitas
perinatal.

Reproduksi Page 3
BAB 2

TINJAUAN TEORI

1.Pengertian Hamil Kembar

Jika dalam uterus terdapat lebih dari satu fetus,dapat berupa kehamilan
kembar dua atau lebih.kehamilan kembar dua terjadi sekitar 1 dalam 100
kehamilan. Kehamilan kembar tiga terjadi 1 dalam setiap 8000-9000
kehamilan. (Masriroh,2013).

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan


didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender
Internasional (Wiknjosatro, 2007). Kehamilan merupakan hal fisiologis yang
terjadi pada seorang wanita. Meskipun demikian, semua jenis kehamilan
memiliki resiko terjadinya komplikasi pada masapersalinan atau bahkan masa
kehamilan itu sendiri. Salah satu contoh wanita yang beresiko selama
kehamilan adalah wanita yang hamil kembar.
Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih
yang ada didalam kandungan selama proses kehamilan. Bahaya bagi ibu tidak
begitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan perhatian
dan pengawasan khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu janin
(Wiknjosastro, 2007). Sedangkan menurut Mochtar Rustam (2012) kehamilan
ganda atau kembar adalah kehamilan dengan dua jenis janin atau lebih.

Jadi, kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dengan dua jenis janin
atau lebih yang ada didalam kandungan selama proseskehamilan.

Reproduksi Page 4
2.Etiologi Kehamilan Gemelli
Menurut (Mellyna,2007) kehamilan gemelli dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain:
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah : bangsa, umur dan paritas
sering mempengaruhi kehamilan 2 telur
b. Faktor obat-obat induksi ovulasi profertil, domid dan hormone
gonadotropin dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar
lebih dari dua
c. Faktor keturunan.
d. Faktor yang lain belum diketahui
Bangsa, hereditas, umur dan paritas hanya mempunyai pengaruh terhadap
kehamilan kembar yang berasal dari 2 telur, juga hormone gonadotropin yang
dipergunakan untuk menimbulkan ovulasi dilaporkan menyebabkan
kehamilan dizigotik. Faktor-faktor tersebut dan mungkin pula faktor lain
dengan mekanisme tertentu menyebabkan matangnya 2 atau lebih folikel de
graff atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam satu folikel. Kemungkinan
pertama dibuktikan dan ditemukan 21 korpora lutea pada kehamilan kembar.
Pada fertilisasi in vitro dapat pula terjadi kehamilan kembar, jika telur-telur
yang diperoleh dapat dibuahi lebih dari satu, jika semua embrio yang
kemudian dimasukan kedalam rongga rahim
ibu tumbuh berkembang lebih dari satu. Pada kembar yang berasal dari satu
telur, faktor bangsa, hereditas, umur dan paritas tidak atau sedikit sekali
mempengaruhi kehamilan kembar itu. Diperkirakan disini sebabnya ialah
faktor penghambat pada masa pertumbuhan dini hasil konsepsi. Faktor
penghambat yang mempengaruhi segmentasi sebelum blastula
terbentuk,menghasilkan kehamilan kembar dengan 2 amnion, 2 korion dan 2
plasenta seperti pada kehamilan kembar dizigotik.

3.Jenis Kehamilan Gemili


Kehamilan kembar dibagi menjadi 3 macam, menurut Mochtar, Rustam
(2012) adalah sebagai berikut:

Reproduksi Page 5
1. Gemelli dizigotik = kembar dua telur , heterolog, biovuler dan
praternal : Kedua telur berasal dari :
a. 1 ovarium dan dari dari dua folikel de graff
b. ovurium dan dari 1 folikel de graff
c. dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri.

Gambar 2.1

Plasenta dan selaput janin kembar dizigotik. (A): 2 plasenta, 2 korion,


2 amnion. (B): 2 plasenta (menjadi satu),2 korion, 2 amion
(Wiknjosastro, 2007:390).
b. Gemelli monozigotik= kembar satu telur, homolog, uniovuler, identik
dapat terjadi karena :
1) Satu telur dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula :
2) Hambatan pada tingkat segmentasi
3) Hambatan setelah amnio dibentuk, tetapi sebelum primitive steak.

Reproduksi Page 6
Gambar 2.2
Jenis kembar monozigotik berhubungan dengan waktu terjadinya
faktor penghambat (Corner): Hambatan dalam tingkat segmentasi (2-
4 hari). (B). Hambatan dalam tingkat blastula (4– 7 hari). (C).
Hambatan setelah amnion dibentuk tetapi sebelum primitive streak
(Wiknjosastro, 2007:388).

Reproduksi Page 7
Tabel 2.1 hubungan antara saat segmentsi dan keadaan ketuban pada
kehamilan kembar monozigot

Saat Segmentasi Keadaan ketuban


0-72 jam Diamniotik,dichorionik
4-8 hari Diamniotik,dichorionik
9-12 hari Monoamniotik,monochorionik
13 hari Monoamniotik,monochorionik dan
Kemungkinan terjadinya bayi kembar
siam.
Sumber: (Wiknjosastro 2007).

Gambar 2.3
Plasenta dan selaput janin kembar monozigotik (A): 2 plasenta, 2 kronion.
(melekat menjadi satu) 2 amnion. (B): 2 Plasenta (menjadi satu), 2
kronion. (melekat menjadi satu), 2 amnion (C):1 plasenta,1 kronion,1
amnion (melekat (Wiknjosastro, 2007).

Reproduksi Page 8
Perbedaan ciri, sifat dan lain-lainnya antara kembar monozigotik dan
zigotik (satu telur dan dua telur):
Tabel 2.2 Perbedaan Kembar Monozygotik dan Zygotik

Sumber: (Roestam,2012)
Kira-kira sepertiga kembar adalah monozigotik dan dua pertiga lainnya
adalah dizigotik.
c. Conjoined twins, superfekkundasi 2 superfetasi
Conjoined twins atau kembar siam adalah kembar dimana janin
melengket satu dengan yang lainnya. Misalnya torakopagus (dada dengan
dada), abdominopagus (perlengketan antara kedua abdomen), kraniopagus
(kedua kepala) dan sebagainya. Banyak kembar siam telah dapat
dipisahkan secara operatif dengan berhasil.
Superfekundasi adalah pembuahan dua telur yangdikeluarkan dalam
ovulasi yang sama pada dua kali koitus yang dilakukan pada jarak waktu
yang pendek.

4. Patofisiologi
Menurut (Manuaba 2007) kehamilan kembar dibagi menjadi dua.
Monozigot, kembar yang berasal dari satu telur dan dizigot kembar yang
berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya
adalah monozigot. Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu

Reproduksi Page 9
bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu
mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar
monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu membelah dua.
Masa pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.
Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 –72
jam,
4 – 8 hari, 9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan
terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik
atau rahim punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua,
selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada
kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan,
sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa
terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban dan plasenta
masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik.
Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan
satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam
cukup besar. Pasalnya waktu pembelahannya terlalu lama, sehingga sel
telur menjadi berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada
monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari. Dari keempat
pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama,
karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat
pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya. Faktor yang mempengaruhi
waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak sempurna sehingga
mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi,
dan masalah lingkungan.
5. Manifestasi Klinis
Menurut Dutton, dkk (2012:156) tanda dan gejala pada kehamilan kembar
adalah sebagai berikut:
a. Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga
melewati batas toleransinya dan seringkali terjadi partus
prematurus. Usia kehamilan makin pendek dan makin banyaknya
janin pada kehamilan kembar.

Reproduksi Page 10
b. Mual dan muntah berat karena HCG meningkat
c. Palpasi abdomen mendapatkan 3 atau lebih bagian tubuh yang
besar.
d. Auskultasi lebih dari satu denyut jantung yang terdengar jelas dan
berbeda (nonmaternal) lebih dari 10 denyut/menit. Kecurigaan
meningkat jika keluarga memiliki riwayat kehamilan kembar
e. Penggunaan stimulator ovulasi
f. Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar
bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan penyakit
defisiensi lain.
g. Frekuensi hidramnion kira-kira sepuluh kali lebih besar pada
kehamilan kembar daripada kehamilan tunggal.
h. Frekuensi pre-eklamsia dan eklamsia juga dilaporkan lebih sering
pada kehamilan kembar.
i. Solusio plasenta dapat terjadi kemudian seperti sesak nafas,
sering kencing, edema dan varises pada tungkai bawah dan vulva.

6. Pertumbuhan Janin Gemelli


Dalam masa kehamilan pertumbuhan janin perlu diperhatikan.
Pertumbuhan janin pada kehamilan kembar tentu berbeda dengan
pertumbuhan janin pada kehamilan tunggal. Menurut Mochtar Rustam (2012)
pertumbuhan pada janin kembar adalah sebagai berikut:
1. Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gr lebih
ringan dari janin tunggal.
2. Berat badan baru lahir biasanya pada kembar dibawah 2500 gr triplet
dibawah 2000 gr, duadriplet dibawah 1500 gr dan duintuplet dibawah
1000 gr.
3. Berat badan masing-masing janin dari kehamilan kembar tidak sama
umumnya berselisih antara 50 – 100 gr, karena pembagian sirkulasi
darah tidak sama, maka yang satu kurang bertumbuh dari yang lainnya.
a. Pada kehamilan ganda monozigotik

Reproduksi Page 11
a. Pembuluh darah janin yang satu beranastomosis dengan pembuluh
darah janin yang lain, karena itu setelah bayi satu lahir tali pusat harus
diikat untuk menghindari perdarahan.
b. Karena itu janin yang satu dapat terganggu pertumbuhannya dan
menjadi monstrum seperti akardiakus dan kelainan lainnya.
c. Dapat terjadi sindroma transfusi fetal : pada janin yang dapat darah
lebih banyak terjadi hidramnion, polisitemia, edema dan pertumbuhan
yang baik. Sedangkan janin kedua kurang pertumbuhannya terjadilah
bayi kecil, anemia, dehidrasi, oligohidrami dan mikrokardia, karena
kurang mendapat darah
b.Pada kehamilan kembar dizigotik
a. Dapat terjadi satu janin meninggal dan yang satu tumbuh sampai
cukup bulan.
b. Janin yang mati dapat diresorbsi (kalau pada kehamilan muda) atau
pada kehamilan agak tua janin jadi gepeng disebut fetus papyraseus
atau kompresus.

7. Letak dan Presentasi Janin


Menurut Mochtar Rustam (2012:262) pada hamil kembar sering
terjadi kesalahan presentasi dan posisi kedua janin. Begitu pula letak janin
kedua dapat berubah setelah janin pertama lahir, misalnya dari letak
lintang berubah jadi letak sungsang atau letak kepala. Berbagai kombinasi
letak, presentasi dan posisi bisa terjadi yang paling sering dijumpai adalah:
a. Kedua janin dalam letak membujur, presentasi kepala (44-47 %).
b. Letak membujur, presentasi kepala bokong (37-38 %).
c. Keduanya presentasi bokong (8-10 %).
d. Letak lintang dan presentasi kepala (5-5,3 %).
e. Letak lintang dan presentasi bokong (1,5-2 %).
f. Keduanya letak lintang (0,2-0,6 %).
g. Letak dan presentasi 69 adalah letak yang berbahaya karena dapat
terjadi kunci-mengunci (interlocking)

Reproduksi Page 12
Berbagai kombinasi letak, presentasi dan posisi bisa terjadi dan yang
paling sering dijumpai adalah :

Gambar 2.4 :
Jenis dan frekuensi letak serta presentasi kehamilan kembar
(Wiknjosastro, 2007:394)

8. Pemeriksaan Penunjang
Untuk mendiagnosa adanya suatu kehamilan kembar menurut Mochtar
(2012) dapat dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan sebagai berikut:

Reproduksi Page 13
1. Anamnesa
2. Perut lebih buncit dari semestinya tua kehamilan
3. Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil
4. Uterus terasa lebih cepat membesar
5. Pernah hamil kembar atau ada sejarah keturunan.
6. Inspeksi dan palpasi
7. Pada pemeriksaan pertama dan ulang ada kesan uterus lebih besar
dan cepat tumbuhnya dari biasa.
8. Teraba gerakan-gerakan janin lebih banyak
9. Banyak bagian-bagian kecil teraba
10. Teraba 3 bagian besar janin
11. Teraba 2 balotemen
12. Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak
berjauhan
dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut per menit atau
sama-sama dihitung dan berselisih 10.
13. Rontgen foto abdomen, tampak gambaran 2 janin.
14. Ultrasonografi
15. Tampak 2 janin, 2 jantung yang berdenyut telah dapat ditentukan
pada triwulan I.
16. Elektrokardiogram fetal
Diperoleh dua EKG yang berbeda dari kedua janin.
17. Reaksi kehamilan
Karena pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau
ada 2 plasenta, maka produksi HCG akan tinggi. Jadi reaksi kehamilan
bisa positif kadang-kadang sampai 1/200. Hal ini dapat meragukan
dengan molahidatidosa. Kadangkala diagnosa baru diketahui setelah
bayi pertama lahir, uterus masih besar dan ternyata ada satu janin lagi
didalam rahim. Kehamilan kembar sering terjadi bersamaan dengan
hidramnion dan toksemia gravidarum.

Reproduksi Page 14
9. Penanganan dalam Kehamilan
Untuk kepentingan ibu dan janin perlu diadakan pencegahan
terhadap pre-eklamsia dan eklamsia, partus prematurus dan anemia.
Pemeriksaan antenatal perlu diadakan lebih sering. Sehingga tanda-tanda
pre-eklamsia dapat diketahui dini dan penanganan dapat dikerjakan
dengan segera.
Menurut Varney (2004) pemeriksaan antenatal dapat dilakukan antara
lain:
a. Pemeriksaan kehamilan setiap 2 minggu pada usia kehamilan 34 – 36
minggu
b. Pemeriksaan kehamilan setiap minggu pada usia kehamilan >36 minggu
c. Pertumbuhan janin dipantau dengan USG setiap 3 – 4 minggu yang
dimulai pada usia kehamilan 20 minggu
Istirahat baring dianjurkan lebih banyak karena hal itu menyebabkan aliran
darah ke plasenta meningkat, sehingga pertumbuhan janin lebih baik.
Penanganan dalam Kehamilan Mochtar (2012:264)
1) Perawatan prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan
mencegah komplikasi yang timbul, dan bila diagnosis telah ditegakkan
pemeriksaan ulangan harus lebih sering (1× seminggu pada kehamilan
lebih dari 32 minggu)
2) Setelah kehamilan 30 minggu, koltus dan perjalanan jauh sebaiknya
dihindari, karena akan merangsang partus prematurus.
3) Pemakaian korset gurita pada perut yang tidak terlalu ketat
diperbolehkan, supaya terasa lebih ringan.
4) Periksa darah lengkap, Hb, dan golongan darah

10. Komplikasi Kehamilan Gemelli


Dibandingkan dengan kehamilan tunggal, kehamilan multiple lebih
mungkin terkait dengan banyak komplikasi kehamilan. Komplikasi
obstetrik yang sering didapatkan pada kehamilan kembar meliputi
polihidramnion, hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan ketuban pecah
dini, presentasi janin abnormal, dan prolaps tali pusat. Secara umum,

Reproduksi Page 15
komplikasi tersebut dapat dicegah dengan perawatan antenatal yang baik
(Eisenberg, 2004:168).
Menurut Hartono, dkk (2006:852-897) beberapa komplikasi yang dapat
terjadi pada janin yang dilahirkan pada kehamilan kembar diantaranya
adalah:
a. Prematuritas
Janin dari kehamilan multipel cenderung dilahirkan preterm dan
kebanyakan memerlukan perawatan pada neonatal intensive care unit
(NICU). Sekitar 50 persen kelahiran kembar terjadi sebelum usia
kehamilan 37 minggu. Lamanya kehamilan akan semakin pendek dengan
bertambahnya jumlah janin di dalam uterus. Sekitar 20% bayi dari
kehamilan multipel merupakan bayi dengan berat lahir rendah.
b. Hyalin Membrane Disease (HMD)
Bayi kembar yang dilahirkan sebelum usia kehamilan 35 minggu dua kali
lebih sering menderita HMD dibandingkan dengan bayi tunggal yang
dilahirkan pada usia kehamilan yang sama. HMD atau yang dikenal
sebagai Respiratory Distres Syndrom (RDS) adalah penyebab tersering
dari gagal nafas pada bayi prematur. Terjadi segera setelah atau beberapa
saat setelah bayi lahir. Ditandai dengan sukar
bernafas, cuping hidung, retraksi dinding dada dan sianosis yang menetap
dalam 48-96 jam pertama kehidupan. Prevalensi HMD didapatkan lebih
tinggi pada kembar monozigotik dibandingkan dengan kembar dizigotik.
Bila hanya satu bayi dari sepasang bayi kembar yang menderita HMD,
maka bayi kedua lebih cenderung menderita HMD dibandingkan dengan
bayi pertama.
c. Asfiksia saat Kelahiran/Depresi Napas Perinatal
Bayi dari kehamilan multipel memiliki peningkatan frekuensi untuk
mengalami asfiksia saat kelahiran atau depresi perinatal dengan berbagai
sebab. Prolaps tali pusat, plasenta previa, dan ruptur uteri dapat terjadi dan
menyebabkan asfiksia janin. Kejadian cerebral palsy 6 kali lebih tinggi
pada bayi kembar dua dan 30 kali lebih sering pada bayi kembar tiga

Reproduksi Page 16
dibandingkan dengan janin tunggal. Bayi kedua pada kehamilan kembar
memiliki resiko asfiksia saat lahir/dpresi napas perinatal lebih tinggi.

d. Infeksi Streptococcus group B


Infeksi onset cepat Streptococcus group B pada bayi berat lahir
rendah adalah 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang
dilahirkan tunggal dengan berat badan yang sama.
e. Vanishing Twin Syndrome
Kemajuan teknologi ultrasonografi memungkinkan dilakukannya
studi sonografik pada awal gestasi yang memperlihatkan bahwa insiden
kembar trimester pertama jauh lebih tinggi daripada insiden kembar saat
lahir. Kehamilan kembar sekarang diperkirakan terjadi pada 12 persen di
antara semua konsepsi spontan, tetapi hanya 14 persen di antaranya yang
bertahan sampai aterm. Pada sebagian kasus, seluruh kehamilan lenyap,
tetapi pada banyak kasus, satu janin yang meninggal atau sirna (vanish)
dan kehamilan berlanjut sebagai kehamilan tunggal. Pada 21-63%
konsepsi kembar meninggal atau sirna (vanish) pada trimester kedua.
Keadaan ini dapat menyebabkan kelainan genetik atau kelainan
neurologik/defek neural tube pada janin yang tetap bertahan hidup.
f. Kelainan Kongenital/Akardia/Rangkaian Perfusi Balik Arteri pada
Janin Kembar (twin reverse-arterial-perfusion/TRAP) Pada
plasenta monokorionik, vaskularisasi janin biasanya tergabung, kadang-
kadang amat kompleks. Anastomosis vascular pada plasenta monokorionik
dapat dari arteri ke arteri, vena ke vena atau arteri ke vena. Biasanya cukup
berimbang dengan baik sehingga tidak ada salah satu janin yang
menderita.
Pada TRAP terjadi pirau dari arteri ke arteri plasenta, yang
biasanya diikuti dengan pirau vena ke vena. Tekanan perfusi pada salah
satu kembar mengalahkan yang lain, yang kemudian mengalami
pembalikan aliran darah dari kembarannya. Darah arteri yang sudah
terpakai dan mencapai kembar resipien cenderung mengalir ke pembuluh-
pembuluh iliaka sehingga hanya memberi perfusi bagian bawah tubuh dan

Reproduksi Page 17
menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan tubuh bagian
atas. Gangguan atau kegagalan pertumbuhan kepala disebut akardius
asefalus. Kepala yang tumbuh parsial dengan alat gerak yang masih dapat
diidentifikasi disebut
akardius mielasefalus. Kegagalan pertumbuhan semua struktur disebut
akardius amorfosa.

g. Twin-to-twin Transfusion Syndrome


Darah ditransfusikan dari satu kembaran (donor) ke dalam vena
kembaran lainnya (resipien) sedemikian rupa sehingga donor menjadi
anemik dan pertumbuhannya terganggu, sementara resipien menjadi
polisitemik dan mungkin mengalami kelebihan beban sirkulasi yang
bermanifestasi sebagai hidrops fetalis. Menurut ketentuan, terdapat
perbedaan hemoglobin 5 g/dl dan 20% berat badan pada sindrom ini.
Kematian kembar donor dalam uterus dapat mengakibatkan trombus fibrin
di seluruh arteriol yang lebih kecil milik kembar resipien. Hal ini
kemungkinan diakibatkan oleh transfusi darah yang kaya tromboplastin
dari janin donor yang mengalami maserasi. Kembar yang bertahan hidup
mengalami koagulasi intravaskular diseminata.
h. Kembar Siam
Apabila pembentukan kembar dimulai setelah cakram mudigah dan
kantung amniom rudimenter sudah terbentuk dan apabila pemisahan
cakram mudigah tidak sempurna, akan terbentuk kembar siam/kembar
dempet. Terdapat beberapa jenis kembar siam, yaitu:
1) Thoracopagus, bila kedua tubuh bersatu di bagian dada (30-40%).
Jantung selalu terlibat dalam kasus ini. Bila jantung hanya satu, harapan
hidup baik dengan atau tanpa operasi adalah rendah.
2) Omphalopagus, bila kedua tubuh bersatu di bagian perut (34%).
Umumnya masing-masing tubuh memiliki jantung masing27 masing,
tetapi kembar siam ini biasanya hanya memiliki satu hati, sistem
pencernaan, dan organ-organ lain.
3) Xyphopagus, bila kedua tubuh bersatu di bagian xiphoid cartilage.

Reproduksi Page 18
4) Pyopagus (iliopagus), bila bersatu di bagian belakang (19%).
5) Cephalopagus/craniopagus, bila bersatu di bagian kepala dengan
tubuh terpisah.
i. Intra Uterine Growth Retardation (IUGR)
Pada kehamilan kembar, pertumbuhan dan perkembangan salah satu atau
kedua janin dapat terhambat. Semakin banyak jumlah janin yang
terbentuk, maka kemungkinan terjadinya IUGR semakin besar.
11. Prognosis Kehamilan Gemelli
kehamilan kembar lebih sering daripada kehamilan tunggal.
Masalahmasalahyang sering didapatkan meliputi polihidramnion,
hyperemesis gravidarum, preeklampsi, vasa previa, insersi seperti selaput
tali pusat, kelainan presentasi dan sebagian besar kembar dilahirkan
prematur. Walaupun ada kenaikan yang bermakna pada mortalitas
perinatal
kembar monokorionik, namun tidak ada perbedaan yang bermakna
antara angka mortalitas neonatus kelahiran kembar dan tunggal pada
kelompok berat badan yang seimbang. Tetapi karena kebanyakan kembar
adalah prematur, mortalitas keseluruhannya menjadi lebih tinggi daripada
mortalitas kelahiran tunggal. Mortalitas perinatal kembar sekitar 4 kali
lipat mortalitas anak tunggal. Kembar monoamniotik mempunyai
kemungkinan lebih tinggi untuk terjerat tali pusat, yang dapat
menyebabkan asfiksia. Jika salah satu janin mengalami maserasi,
kembaran yang hidup biasanya dilahirkan lebih dulu. Secara teoritis,
kembaran yang kedua lebih mungkin menjadi sasaran anoksia daripada
yang pertama karena plasenta dapat terlepas sesudah kelahiran kembar
pertama dan sebelum kembar kedua lahir. Lagipula persalinan kembar
kedua kemungkinan lebih sulit karena ia mungkin berada dalam presentasi
abnormal, mungkin kontraksi uterus menurun, atau serviks mulai menutup
pasca kelahiran kembar pertama.
Kembar dengan retardasi pertumbuhan intrauterin (IUGR) beresiko
tinggi untuk mengalami hipoglikemia. Perbedaan ukuran pada kembar
monozigotik yang dapat dilihat pada saat lahir biasanya menghilang pada

Reproduksi Page 19
saat bayi berumur enam bulan. Mortalitas untuk kehamilan multipel
dengan 4 – 5 janin lebih tinggi untuk masing-masing janin.

Reproduksi Page 20
BAB 3

PENUTUP

1 Kesimpulan

Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih yang
ada didalam kandungan selama proses kehamilan. Bahaya bagi ibu tidak begitu
besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan perhatian dan
pengawasan khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu janin.Faktor-
faktor yang mempengaruhi adalah : bangsa, umur dan paritas sering
mempengaruhi kehamilan 2 telur, Faktor keturunan dan Faktor yang lain belum
diketahui. Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati
batas toleransinya dan seringkali terjadi partus prematurus. Usia kehamilan makin
pendek dan makin banyaknya janin pada kehamilan kembar.
Untuk mendiagnosa adanya suatu kehamilan kembar menurut (Mochtar
2012) dapat dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan sebagai berikut: Anamnesa
Perut lebih buncit dari semestinya tua kehamilan, Gerakan janin lebih banyak
dirasakan ibu hamil, Uterus terasa lebih cepat membesar. Dibandingkan dengan
kehamilan tunggal, kehamilan multiple lebih mungkin terkait dengan banyak
komplikasi kehamilan. Komplikasi obstetrik yang sering didapatkan pada
kehamilan kembar meliputi polihidramnion, hipertensi yang diinduksi oleh
kehamilan ketuban pecah dini.

2 Saran
Penerapan asuhan pada ibu hamil sangat perlu dilakukan karena dapat
membantu ibu dalam menghadapi persalinannya kelak, dengan dilakukannya
ANC ibu menjadi lebih memahami betapa pentingnya menjaga kebersihan,
pemenuhan nutrisi, waspada akan terjadinya kelainan-kelainan dan
komplikasi yang dapat membahayakan ibu dan janinnya. Selain itu, juga
dapat membantu mahasiswa dalam belajar tentang betapa pentingnya asuhan
keperawatan untuk ibu hamil khususnya mahasiswa keperawatan.

Reproduksi Page 21
Daftar Pustaka

Prof.dr.Wiknjosastro Hanifa. 2007.Ilmu Bedah Kebidanan .PT Bina Pustaka


Jakarta

Mochtar Rustam, 2012. synopsis obsestri edisi 3..EGC

Masriroh Siti. 2013. Keperawatan Obsetri dan Genekologi. Imperium:


Yogyakarta

Nugroho, Taufan. 2012. Obstetric Dan Gynekologi Untuk Kebidanan dan


Keperawatan. Yogyakarta. Nuha Medika
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/151/jtptunimus-gdl-estiwuland-7513-2-
babii.pdf

(diakses pada tanggaal 27februari 2017)

Reproduksi Page 22

You might also like