Salah satu tugas menantang seorang manajer adalah menggaransi bahwa
tugas atau pekerjaan yang dilimpahkan kepada anggota organisasi dikerjakan sesuai dengan yang diinginkan. Untuk mewujudkan tugas tersebut, para manajer harus mampu mendesain suasana yang dapat memotivasi orang lain. Lazimnya setiap orang yang bekerja dalam suatu organisasi akan terikat oleh "kontrak kerja", yang mengatur secara rinci apa yang harus dilakukan, berapa lama dalam sehari bekerja, serta berapa besar gaji yang menjadi haknya. Tetapi di dalam kontrak tersebut tidak pernah disinggung secara eksplisif seberapa keras seorang pegawai harus bekerja, seberapa banyak upaya yang harus dicurahkan dan seberapa positif sikap yang harus ditunjukkan terhadap pekerjaanya.
Secara singkat dapat dikatakan tidak pernah disinggung bagaimana motivasi
orang tersebut. Setiap manajer dalam level manapun akan senantiasa dituntut untuk berbuat sesuatu yang dapat mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya termotivasi, sehingga para anggota organisasi melakukan tugasnya dengan perasaan yang gembira, tidak tertekan, dan dalam suasana kegairahan yang tinggi. Sebaliknya para anggota dapat terpenuhi kebutuhannya. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin terpenuhi kebutuhan sesorang dalam organisasi, semakin termotivasilah karyawan tersebut.
1.2 Pengertian Motivasi menurut Beberapa Ahli
1. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita (1997) yang dimaksud
motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan, mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tugas tertentu.
2. Menurut Robbins dan Coulter (2004) motivasi adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasiyangdikondisikanolehkemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individu tertentu. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu adalah suatu kebutuhan yang mendorong seseorang untuk berbuat "sesuatu".
Adanya kebutuhan ini menyebabkan orang bertingkah laku tertentu dalam
usahanya mencapai suatu tujuan.
1.3 Pentingnya Motivasi
Motivasi dalam Organisasi sangat penting, karena adanya motivasi, maka
akan mendorong suatu organisasi tersebut menjadi semakin maju dan mempercepat mencapai tujuannya, motivasi yang baik seharusnya ada pada setiap lapisan organisasi , motivasi yang sama juga menjadi faktor utama yang dapat mempengaruhi perkembangan organisasi
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, manusia akan termotivasi oleh
kebutuhan yang dimilikinya. Pendapat ini sejalan dengan Robin yang mengemukakan bahwa motivasi organisasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang di kondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual.
Terkait dengan motivasi organisasi lima fungsi utama manajemen adalah
planning, organizing, staffing, leading, dan controlling, Pada pelaksanaanya, setelah rencana dibuat, organisasi dibentuk, dan disusun personalianya , langkah berikutnya adalah menugaskan atau mengarahkan anggota menuju ke arah tujuan yang telah di tentukan . Fungsi pengarahan ini secara sederhana membuat anggota melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Memotivasi organisasi merupakan kegiatan kepemimpinan yang termasuk di dalam fungsi manajemen yaitu fungsi pengarahan. Kemampuan ketua organisasi untuk memotivasi anggotanya akan sangat menentukan efektifitas ketua. Ketua harus dapat memotivasi para anggotanya agar pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat. Jika ketua membiarkan anggotanya berjalan tanpa motivasi, maka bisa di pastikan kinerja organisasi yang memburuk , menemukan kegagalan program kerja bahkan terancam bubar. Menurut Atkinson, suatu organisme (dalam diri manusia dan hewan) yang dimotvasi akan terjuan ke dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien daripada yang tidak di motivasi. Motivasi organisasi sebisa mungkin memahami masalah anggotanya , sehingga bisa memecahkan masalah secara formal maupun informal . Baik secara organisatoris maupun pendekatan secara personal. Sebagai pimpinan organisasi , sebisa mungkin memahami masalah anggotanya sehingga bisa memecahkan masalah secara bersama. Peran evaluasi sangat penting dalam hal ini. Sehingga tidak ada anggota yang merasa terpaksa menjalankan roda organisasi. Apalagi jika organisasi bersifat sukarela, alias tidak ada upah kerja untuk anggotanya.
Daftar pustaka :
http://ais-zakiyudin.blogspot.co.id/2014/06/pentingnya-motivasi-dalam-organisasi.ht ml