Professional Documents
Culture Documents
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii Commented [A2]: Mana abstrak?
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Commented [A3]: Cukup dengan latar belakang, tanpa ada
kata masalah
Sangat disayangkan sekali bagi bangsa kita, apabila kita harus mengimpor
beras dari negara lain, padahal sebenarnya Indonesia mampu untuk memenuhi
kebutuhan beras di dalam negeri dengan mengandalkan potensi beras yang
dihasilkan oleh petani Indonesia tanpa harus melakukan impor. Apabila Indonesia
terlalu bergantung kepada beras impor ini, maka dampak dari hal ini harus
dirasakan bagi para petani dan rakyat Indonesia. Tidak seharusnya pemerintah
berpihak kepada petani luar negeri dengan melakukan impor ini, pemerintah
seharusnya lebih berpihak kepada petani Indonesia dengan mengandalkan potensi
produksi padi di dalam negeri.
3
dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang
migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM. Dengan melakukan pengelolaan
potensi padi secara maksimal kita dapat meningkatkan hasil padi di dalam negeri
dan mengembalikan Indonesia sebagai “lumbung padi” di Asia dan dapat
mengurangi kegiatan impor Commented [A4]: Latar belakang harus ada citasi .
4. Apa manfaat yang dirasakan dari adanya peningkatan produksi padi di dalam
negeri?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung nilai gizi yang
cukup bagi tubuh manusia, karena di dalam padi terkandung zat-zat yang mudah
diolah menjadi energi. Beras mengandung berbagai zat makanan di antaranya:
karbohidrat, protein, lemak, serat, dan vitamin. Di samping itu beras juga
mengandung beberapa unsur mineral, di antaranya: kalsium, magnesium, sodium,
fosphor, dan lain sebagainya.
5
pembangunan nasional karena perencanaan merupakan suatu proses persiapan
secara sistematis dari rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam usaha
pencapaian suatu tujuan tertentu. Perencanaan pembangunan yang mencakup
siapa dan bagaimana cara untuk mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan kondisi dan potensi sumberdaya yang dimiliki agar pelaksanaan
pembangunan tersebut dapat berjalan lebih efektif dan efesien.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil sumberdaya alam yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke. Dengan daratan yang cukup luas yang
tersusun rapi oleh ribuan pulau yang ada seolah menetapkan bahwa negara kita
adalah negara agraris. Memang tidak dapat dipungkiri, namun hal tersebut lah
yang menjadi sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduk Indonesia. Salah
satu sumber mata pencaharian penduduk indonesia berada di sektor pertanian,
yang mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangunan nasional.
Peranan tersebut antara lain: meningkatkan penerimaan devisa negara, penyediaan
lapangan kerja perolehan nilai tambah dan daya saing, pemenuhan kebutuhan
konsumsi dalam negeri, bahan baku industri dalam negeri serta optimalisasi
pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Selain itu peranan lainnya
yang ditimbulkan adalah:
6
Dengan kegiatan di sektor pertanian (padi), masyarakat memperoleh
pangan yang merupakan kebutuhan pokok untuk keberlanjutan hidup
dan kehidupannya. Manusia tidak dapat hidup dengan baik tanpa makan
yang berkecukupan baik jumlah dan mutunya. Oleh karena itu kemampuan
negara atau daerah untuk menyediakan pangan yang cukup bagi
penduduknya melalui kemandirian pangan adalah kewajiban. Alam
Indonesia yang subur mendukung untuk pertanian yang menguntungkan.
Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara
ke negara lain secara legal, umunya dalam proses perdagangan. Proses impor
umumnya adalah tindakan memasukkan barang atau komoditas dari negara lain ke
dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan
dan bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting
dari perdagangan internasional. (Wikipedia,2015)
7
Untuk jangka pendek, tidak banyak yang bisa dilakukan kecuali
mengurangi tingkat konsumsi beras dan menaikkan (kebijakan) tarif impor yang
saat ini dinilai (sangat) rendah, tetapi kebijakan ini sangat beresiko.
Dan untuk jangka panjangnya, ada banyak langkah yang (mungkin) bisa
diterapkan pemerintah, yaitu : Commented [A5]: Apakah diversififkasi panganbukan salah satu
solusi?
1. Memajukan teknologi sektor pertanian yang bertujuan meningkatkan
produksi dalam negeri, karena saat ini teknologi pertanian di Indonesia
masih sangat tertinggal dari negara-negara lain.
2. Memberi subsidi pupuk kepada para petani agar menghasilkan produk
yang maksimal, karena harga pupuk yang semakin mahal membuat petani
semakin tertekan.
3. Mendorong petani agar meningkatkan kuantitas dan kualitas produknya
agar tidak kalah dari produk komoditas impor.
4. Pemerintah memaksimalkan penyerapan beras dari petani lokal untuk
ketahanan pangan nasional, karena saat ini Bulog selalu impor saat stok
produknya semakin menipis.
8
kesulitan menanam padi. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya
produksi padi, terlebih lagi apabila saluran irigasi dan penyediaan air yang
tidak cukup, ini akan menyebabkan petani gagal panen sehingga membuat
tingginya harga beras dalam negeri sehingga Bulog tidak sanggup
membeli beras dari petani.
3. Alih teknologi
9
pesaing di luar negeri, hal ini akan melemahkan industri – industri kecil
dan menegah.
2. Menciptakan pengangguran
Dengan mengimpor barang dari luar negeri bearti kita tidak mempunyai
kesempatan untuk memproduksi barang-barang tersebut. Sama artinya kita
telah kehilangan kesempatan untuk membuka lapangan pekerjaan yang
tercipta dari proses memproduksi barang tersebut, yang mana kita ketahui
bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia terus meningkat sedangkan
lapangan pekerjaan semakin sempit.
3. Konsumerisme
Selain memiliki dampak positif dari adanya pembatasan impor, pembatasan ini
juga memiliki dampak negatif, yaitu:
1. Lesunya perdagangan internasional akibat terjadinya balas membalas
kegiatan pembatasan kuota impor.
2. Kurangnya peningkatan mutu produksi akibat produsen dalam negeri
terasa tidak mempunyai pesaing.
10
hasil produksi yang diingkan dapat tercapai. Dengan adanya program
berkelanjutan ini potensi padi akan terus meningkat.
e. Diversifikasi pangan
Yaitu memvariasikan konsumsi masyarakat Indonesia agar tidak terfokus
pada nasi. Indonesia memiliki beragam hasil pertanian yang sebenarnya
bisa difungsikan sebagai makanan pokok seperti sukun, ubi, talas, dan
sebagainya yang dapat menjadi faktor pendukung utama diversifikasi
pangan. Diversifikasi pangan pada pemerintahan Indonesia menjadi salah
satu cara untuk menuju swasembada beras dengan minimalisasi konsumsi
beras sehingga total konsumsi tidak melebihi produksi.
Selain itu Indonesia juga seharusnya menciptakan ketahanan pangan, untuk dapat
menciptakan hal tersebut diperlukan beberapa usaha di antaranya yaitu:
11
harus sesuai dengan ongkos produksi dan keuntungan petani dan
kemampuan konsumen.
2. Memberikan insentif harga kepada petani komoditas pangan (terutama
beras, kedelai, jagung, singkong, gula dan minyak goreng) jika terjadi
fluktuasi harga. Hal ini sebagai jaminan untuk tetap menggairahkan
produksi pangan dalam negeri.
3. Mengatur kembali tata niaga pangan. Pangan harus dikuasai oleh negara
dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Bulog bisa
diberikan peran ini, tapi harus dengan intervensi yang kuat dari
Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian
Keuangan.
4. Mengoptimalkan penelitian dan pengembangan benih varietas unggul yang
tahan terhadap anomali iklim dan berumur sedang. Ini dapat dilakukan
dengan melibatkan lembaga-lembaga penelitian, studi perguruan tinggi,
maupun kerjasama bilateral.
5. Menambah produksi pangan secara terproyeksi dan berkesinambungan,
dengan segera meredistribusikan tanah objek landreform yang bisa segera
dipakai untuk pertanian pangan.
6. Menyediakan insentif bagi petani komoditas pangan, terutama bibit,
pupuk, teknologi dan kepastian beli.
7. Memperlancar arus distribusi hasil pertanian dengan siklus yang pendek,
sehingga dapat tersalurkan ke seluruh penjuru Nusantara dengan harga
yang terjangkau sampai ke tangan rakyat.
8. Memberikan dukungan pelembagaan organisasi petani komoditas pangan,
yakni kelompok tani, koperasi, dan ormas tani.
9. Menciptakan diversifikasi pangan yang memiliki nilai gizi yang setara
dengan beras dan ekonomis terjangkau oleh rakyat. Sehingga rakyat tidak
selalu bergantung pada ketersediaan beras. Hal ini dapat dijalankan
bersamaan dengan menggali potensi tanaman tradisional (lokal) yang
sudah terbiasa dikonsumsi oleh masyarakat setempat.
10. Untuk menunjang budidaya tanaman pangan yang lebih cermat dan akurat
perlu didukung dengan ketersediaan data iklim khususnya curah hujan
yang secara kontinyu dapat di-update secara otomatis dari stasiun-stasiun
iklim yang telah dipasang. Selain itu, Balitklimat telah dan sedang
menyusun kalender tanam yang diharapkan dapat membantu Dinas
Pertanian, petani dan pelaku agribisnis serta pengguna lainnya dalam
budidaya dan pengembangan tanaman pangan khususnya dan tanaman-
tanaman semusim lainnya (Prasetya, 2011).
Manfaat yaang dirasakan dari adanya peningkatan produksi padi di dalam negeri
yaitu:
1. Produksi padi meningkat sehingga pemenuhan pangan (karbohidrat)
meningkat. Sebagai contoh: Indonesia dari pengimpor beras mampu
swasembada dan bisa mengekspor beras ke India.
12
2. Menyebabkan munculnya tanaman jenis unggul berumur pendek, sehingga
intensitas penanaman pertahun menjadi bertambah dari satu kali menjadi
dua kali, atau lima kali per dua tahun. Akibatnya, tenaga kerja yang
dibutuhkan lebih banyak.
13
BAB III
PENUTUP
Jika pemerintah terus melakukan kegiatan impor beras ini banyak dampak
yang ditimbulkan,baik bagi para petani, masyarakat, maupun pemerintah. Sudah
seharusnya produksi padi di dalam negeri terus ditingkatkan dan di optimalkan
hasilnya. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan
makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia.
Meskipun padi dapat digantikan oleh tanaman pangan lainnya, namun padi
memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa mengkonsumsi nasi dan tidak
dapat dengan mudah digantikan oleh makanan lainnya.
3.2 SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Warintek Bantul.(2015).Budidaya Pertaian. Commented [A7]: Sluruh yang ada di daftar pustaka harus
terlihat di artikel.
http://warintek.bantulkab.go.id/web.php?mod=basisdata&kat=1&sub=2&file=3
4
Wikipedia.(2015).Impor. http://id.wikipedia.org/wiki/Impor
15
16