Professional Documents
Culture Documents
Halaqah yang ke-16 dari Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah ke-6 Beriman Dengan Malaikat-
malaikat Allāh adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian 5”.
إن ل تبارك وتعالى ملئاكة سيارةا فضل يتبعون مجالس الذكر فإذا وجدوا مجلسا فيه ذكر قعدوا معهما وحف بعضهما
بعضا بأجنحتهما حتى يملؤا ما بينهما وبين السماء الدنيا فإذا تفرقوا عرجوا وصعدوا إلى السماء
⇒ Maksud dari majlis dzikir disini adalah orang-orang yang berkumpul dalam rangka
berdzikir kepada Allāh seperti majlis ilmu dan bukanlah majlis dzikir yang diadakan
dengan cara yang tidak sesuai dengan sunnah Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
• ⑷ MALAIKAT MENDENGARKAN KHUTBAH.
إذا كان يوما الجمعة كان على كل باب من أبواب المسجد الملئاكة يكتبون الول فالول فإذا جلس الماما طووا
الصحف وجاءوا يستمعون الذكر
“Apabila hari Jum’at maka disetiap pintu diantara pintu-pintu masjid ada malaikat-
malaikat yang menulis yang pertama-tama datang kemudian yang selanjutnya.
Kemudian apabila imam duduk mereka melipat lembaran catatan dan datang untuk
mendengarkan dzikir.”
فإنه من وافق تأمينه تأمين الملئاكة غفر له ما تقدما من ذنبه،إذا أمن الماما فأمنوا
“Apabila imam membaca ‘Āmīn’ maka bacalah Āmīn, karena barangsiapa yang bacaan
Āmīnnya bersamaan dengan Āmīn malaikat diampuni dosanya yang telah lalu.”
إذا قال الماما سمع ا لمن حمده فقولوا اللهما ربنا لك الحمد فإنه من وافق قوله قول الملئاكة غفر له ما تقدما من ذنبه
“Apabila imam membaca ‘Sami’allāhu liman hamidah’ maka katakanlah ‘Allāhumma
Rabbanā lakal hamdu’ karena barangsiapa yang ucapannya bersamaan dengan ucapan
malaikat diampuni dosanya yang telah lalu.”
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
‘Abdullāh Roy,
==============
Halaqah yang ke-17 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat Allāh
adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian 6”.
• ⑹ SHALĀT
Telah berlalu di dalam sebuah hadits bahwasanya ada sebagian malaikat yang mereka
melakukan shalat di Baitul Ma’mur, wallāhu a’lam tentang bagaimana para malaikat
tersebut melakukan shalat. Namun, disebutkan di dalam beberapa dalil bahwasanya
mereka berdiri untuk Allāh dan bersujud.
“Tidak ada di antara kami kecuali dia memiliki kedudukan yang diketahui. Dan
sesungguhnya kami berdiri bershaf-shaf dan sesungguhnya kami bertasbih.”
“Apakah kalian tidak mau bershaf seperti bershafnya malaikat di sisi Rabb mereka?”
ف
َص ب ف اعل لمول ممو ميمتمرا ف
صومن إفيِ ال ل صلفو م
ليإتفمومن ال ف
(Al-A’rāf 206)
• ⑺ MENGUCAPKAN SALAM
◆ Telah berlalu bahwa mereka mengucapkan salam kepada Ibrāhīm ketika masuk ke
rumah beliau.
Di dalam sebuah hadīts, Jibrīl pernah berkata kepada Nabi kita shallallāhu ‘alayhi wa
sallam,
“Apabila Khadījah mendatangimu maka sampaikanlah salam dari Rabbnya dan juga
dariku.”
◆ Malaikat mengucapkan salam untuk orang-orang yang beriman ketika sakaratul maut.
Allāh berfirman:
اللإذيمن متمتمولفالهلما اعلممملإئامكلة مطبَيإبيمن َميلقوللومن مسملمما معلمعيلكلما اعدلخللوا اعلمجلنمة إبمما لكنلتعما متععممللومن
“Mereka adalah orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan baik. Para
malaikat mengatakan, ‘Keselamatan atas kalian, masuklah kalian ke dalam surga
dengan sebab apa yang kalian amalkan’.”
(An-Nahl 32)
◆ Dan mereka mengucapkan salam kepada penduduk surga setelah dibukanya pintu-
pintu surga.
Allāh berfirman:
(Az-Zumar 73)
(Al-Anbiyā 28)
(An-Nahl 50)
Demikianlah ibadah para malaikat, mereka sibuk dengan ibadah dan ikhlash di
dalamnya dan terus menerus.
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan kita termasuk hamba-hamba Allāh yang
istiqamah di dalam beribadah sesuai dengan kemampuan kita sebagai manusia.
Demikianlah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
‘Abdullāh Roy,
==============
Halaqah yang ke-18 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat Allāh
adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian 7”.
Diantara amalan malaikat yang kita diperintahkan untuk beriman dengannya adalah
amalan mereka yang berkaitan dengan alam semesta.
Allāh adalah Dzat yang tidak butuh kepada makhluq namun Allāh ingin menunjukkan
kebesarannya kepada kita. Allāh telah menugaskan para malaikat untuk mengatur alam
semesta dengan perintah Allāh, izin Allāh dan kehendak Allāh.
Allāh berfirman,
مفاعللممدبَبمرات أمعمررا
Diantara amalan malaikat dan tugas mereka yang berkaitan dengan alam semesta,
⑴ MEMIKUL ‘ARSY
Malaikat yang memikul ‘arsy di hari kiamat ada 8. Sedangkan di dunia maka
tidak ada yang menerangkan jumlah mereka.
Allāh berfirman,
“Dan para malaikat di pinggir-pinggir langit dan pada hari itu 8 malaikat memikul ‘arsy
Rabbmu.” (Al-Hāqqah 17)
“Dan malaikat-malaikat yang memikul ‘arsy dan malaikat-malaikat yang di sekitar ‘arsy
bertasbih dengan memuji Rabb mereka dan beriman dengan Allāh dan memohonkan
ampun untuk orang-orang yang beriman.” (Ghāfir 7)
Yang ke-2 diantara tugas mereka yang berkaitan dengan alam semesta adalah,
⑵ MENJAGA SURGA
Allāh berfirman,
بك أمرت ل أفتح لحد قبلك: فيقول. محمد: من أنت ؟ فاقول: آتيِ باب الجنة يوما القيامة فأستفتح فيقول الخازن
“Aku mendatangi pintu surga pada hari kiamat kemudian aku meminta dibukakan. Maka
berkatalah penjaga surga, ‘Siapakah kamu?’ Kemudian Aku menjawab, ‘Muhammad.’
Kemudian dia berkata, ‘Denganmulah aku diperintah, aku tidak membukanya untuk
seorangpun sebelummu’.” (HR Muslim I/188 no. 197)
Dan diantara tugas malaikat yang berkaitan dengan alam semesta adalah,
⑶ MENJAGA NERAKA
√ Ada yang mengatakan 19 malaikat tersebut adalah para pembesar penjaga neraka
dan bersama mereka malaikat-malaikat lain yang jumlahnya sangat banyak.
√ Dan ada diantara ulama yang mengatakan bahwa mereka 19 malaikat saja. Dan ini
yang difahami dari keterangan Ibnu Katsīr dan juga Syaikh ‘Abdurrahmān As-Sa’diy di
dalam tafsirnya.
Diantara mereka adalah malaikat Mālik. Dalam hadīts ketika Rasūlullāh shallallāhu
‘alayhi wa sallam isrā dan juga mi’rāj dikatakan kepada Beliau,
وأما الرجل الكريه المرآةا الذي عند النار يحشها ويسعى حولها فإنه مالك خازن جهنما
“Dan adapun yang sangat buruk rupanya yang berada di neraka yang menghidupkan
api dan berjalan di sekitarnya, maka dia adalah Mālik Penjaga Neraka.” (HR Bukhāri
no.7047)
Penyebutan jumlah penjaga neraka ini adalah ujian, kita harus beriman dengan jumlah
19 tersebut, harus yakin dan tidak boleh ragu-ragu.
ب موميزدامد اللذيمنب الاناإر إإال ممىلإئامكرة َ موما مجمعلنا إعلدمتلهما إإال إفتمنرة لإللذيمن مكمفروا لإميسمتيإقمن اللذيمن أولتوا الإكىت م موما مجمعلنا مأصىح م
ض موالىكإفرومن ماذا مأرامد ل
ا ل إبىهذا ب مواللمؤإمنومن َ مولإميقومل اللذيمن فى لقلوإبإهما مممر م ب اللذيمن أولتوا الإكىت م ءاممنوا إيىمرنا َ مول ميرتا م
ك إإال لهمو موما إهمى إإال إذكرىى إللمبمشإر ضفل ا ل ممن ميشالء موميهدى ممن ميشالء موما ميعمللما لجنومد مربَب م ل ى
مممثرل مكذلإمك لي إ
“Dan tidaklah Kami jadikan para penjaga nereka kecuali para malaikat-malaikat. Dan
tidaklah Kami jadikan jumlah tersebut kecuali sebagai ujian bagi orang-orang yang kāfir.
Dan supaya yakin orang-orang Ahlul kitab dan bertambah keimanan orang-orang yang
beriman dan tidak ragu orang-orang Ahlul Kitab & orang-orang yang beriman dan
supaya orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit. Dan orang-orang kāfir berkata,
‘Apa yang Allāh inginkan dari permisalan ini?’. Demikianlah Allāh menyesatkan siapa
yang dikehendaki dan memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki. Dan tidak
mengetahui jumlah pasukan Rabbmu kecuali Dia. Dan tidaklah ini kecuali peringatan
bagi manusia.” (Al-Muddatstsir 31)
Merekalah yang kelak akan menyambut penduduk neraka dan mencela mereka.
Allāh berfirman,
ت أمعبموالبمها مومقامل مللهعما مخمزمنلتمها أمملعما ميأعإتلكعما لرلسمل إمعنلكعما ميعتللومن معملعيلكعما
موإسيمق اللإذيمن مكمفلروا إإملىى مجمهلنمما لزممررا محلتىى إإمذا مجالءومها فلإتمح ع
ب مجمهلنمما ( إقيمل اعدلخللوا أمعبموا م٧١) ب معملى اعلمكاإفإريمن ت مكلإمملة اعلمعمذا إت مربَبلكعما موليعنإذلرومنلكعما لإمقامء مي عوإملكعما ىمهمذا مقاللوا مبلمىى مو ىلمإكعن محلق ع
آميا إ
ع
(٧٢) س ممثموى اللممتمكبَبإريمن ع ع
مخالإإديمن إفيمهامفإبئا م
Merekalah yang kelak akan mengadzab penduduk neraka, Allāh berfirman kepada
mereka,
(٣٢) ( لثلما إفيِ إسعلإسملذِة مذعرلعمها مسعبلعومن إذمرارعا مفاعسل للكوهل٣١) صفلوهل ( لثلما اعلمج إ٣٠) لخلذوهل مفلغفلوهل
حيمما م
Telah berlalu bahwa malaikat penjaga neraka adalah malaikat yang keras hati dan kuat
badannya. Kelak, para penduduk neraka akan meminta kepada penjaga neraka supaya
penjaga neraka memohon kepada Allāh meringankan adzab bagi mereka.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman,
“Dan berkata para penduduk neraka kepada para penjaga Jahannam, ‘Hendaklah kalian
meminta kepada Rabb kalian supaya meringankan bagi kami satu hari dari adzab ini’.
Para penjaga mengatakan, ‘Bukankah telah datang kepada kalian Rasul-rasul kalian
dengan bukti-bukti yang nyata?’ Mereka mengatakan, ‘Iya.’ Maka berkata para penjaga,
‘Maka hendaklah kalian berdo’a sendiri.’ Dan tidaklah do’a orang-orang kāfir kecuali
dalam kesia-kesia-siaan.” (Ghāfir 49-50)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
‘Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah yang ke-19 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat Allāh
adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian 8”.
Diantara amalan malaikat & tugas mereka yang berkaitan dengan alam semesta yang
ke-4 adalah,
ت مزعجررا مفاللزا إ
جمرا إ
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imām Muslim, Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam
mengabarkan bahwa suatu saat seorang laki-laki sedang di tanah yang lapang. Tiba-tiba
dia mendengar suara dari arah mendung, “Airilah kebun Fulān”. Maka bergeraklah awan
tersebut dan mencurahkan airnya disuatu bidang tanah.
Yang kelima diantara amalan malaikat & tugas mereka yang berkaitan dengan alam
semesta adalah,
⑸ MENGURUS GUNUNG
وقد بعث إليك ملك الجبال، إن ا قد سمع قول قومك لك وما ردوا عليك: فنادانيِ فقال،فنظرت فإذا فيها جبريل
يا محمد فقال ذلك فيما شئات؟ إن شئات أن أطبق عليهما: ثما قال،ِ فسلما عللي،لتأمره بما شئات فيهما فنادانيِ ملك الجبال
الخشبين
“Maka aku melihat tiba-tiba Jibrīl memanggilku dan berkata, ‘Sesungguhnya Allāh telah
mendengar kaummu kepadamu dan bantahan mereka kepadamu. Dan sungguh Allāh
telah mengutus malaikat gunung supaya kamu memerintahnya sesuai dengan
kehendakmu’. Kemudian malaikat gunung memanggilku dan mengucapkan salam
kepadaku dan berkata, ‘Wahai Muhammad, seperti yang diucapkan Jibrīl, kalau kamu
menghendaki maka aku akan menjatuhkan 2 gunung yang keras ini ke atas mereka’.”
(HR Bukhāri III/1180, No. 3059 dan Muslim III/1420, no. 1795)
⑹ MENIUP SANGKAKALA
ينتظر أن يؤمر أن ينفخ فينفخ، كيف أنعما وقد التقما صاحب القرن القرن وحنى جبهته وأصغى سمعه
“Bagaimana aku bisa merasa nikmat sedangkan peniup sangkakala telah menaruh
sangkakala di mulutnya, mengerutkan dahi, memasang telinganya, menunggu sewaktu-
waktu diperintahkan oleh Allāh untuk meniup maka dia akan meniup.” (Hadīts shahīh
diriwayatkan oleh Tirmidzi IV/42, no. 2548)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
‘Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
■ SILSILAH 6 BERIMAN DENGAN MALAIKAT
Halaqah yang ke-20 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat Allāh
adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian 9”.
Diantara amalan malaikat dan tugas mereka yang berkaitan dengan alam semesta,
• Madīnah adalah:
Diantara malaikat Allāh ada yang ditugaskan menjaga kota Mekkah dan Madīnah dari
Dajjāl.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,
“Tidak ada sebuah negeri kecuali akan diinjak oleh Dajjāl kecuali Mekkah dan Madīnah.
Tidak ada jalan dikota Madīnah kecuali ada malaikat-malaikat yang berbaris
menjaganya. Kemudian goncanglah kota Madīnah dengan penduduknya 3 kali
goncangan maka Allāh mengeluarkan darinya setiap orang kāfir dan munāfiq.” (HR
Bukhāri II/665, no. 1782 dan Muslim IV/2261, no. 2942)
“Di seluruh jalan-jalan Madīnah ada malaikat-malaikat. Madīnah tidak akan dimasuki
wabah penyakit dan Dajjāl.” (HR Bukhāri II/665 no. 1781 dan Muslim II/1005, no. 1379)
Di sana ada Masjidil ‘Aqsha, salah satu masjid yang kita dianjurkan untuk ke sana dalam
rangka ibadah.
Masjidil ‘Aqsha adalah tempat Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam ber-isrā dan dari
sanalah Beliau di-mi’rajkan ke langit.
إلملن ممملإئامكمة اللرعحممإن مباإسمطمة أمعجإنمحمتمها معلمعيمها: ا ؟ مقامل إلم ي: مفقلعلمنا. طومبى إلللشاإما
ي مذلإمك ميا مرلسومل ل إ ل
Maka para shahābat radhiyallāhu ‘anhum berkata, “Mengapa yang demikian, wahai
Rasūlullāh?”
(Hadīts shahīh diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam Abwaabul Manaaqib bab ke 74)
Allāh berfirman,
“Mereka tidak memaksiati Allāh di dalam apa yang Allāh perintahkan dan mereka
mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrīm 6)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
‘Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah