You are on page 1of 11

Clinical Science Session

PRESBIKUSIS

Oleh:

Atikah Rahmadhani 1210313079


Mohammad Arraniri 1310312058
Sylvia Restu Mayestika 1740312267

Preseptor :
dr. Bestari J. Budiman, Sp.THT-KL (K)

BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH


KEPADA DAN LEHER (THT-KL) FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS RSUP DR M DJAMIL
PADANG
2018
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2017 – Januari 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

tutur atau bicara. Prinsip pentalaksanaan umum pada presbikusis


adalah pemasangan alat bantu dengar. Untuk itu perlu
Clinical Science Session pemahaman yang baik bagi dokter layanan primer agar dapat
mendiagnosis dan merujuk kasus presbikusis ke layanan yang
Presbikusis
lebih tinggi.
Atikah R, Mohammad A, Sylvia RM
Batasan Masalah
Referat ini membahas tentang anatomi, definisi,
PENDAHULUAN
epidemiologi, etiologi, faktor risiko, pathogenesis, manifestasi
Latar Belakang
klinis, pemeriksaan penunjang, diagnosis, tatalaksana, komlplikasi
Presbikusis adalah penurunan pendengaran
dan prognosis presbikusis
alamiah yang terjadi sejalan dengan proses penuaan dan
Tujuan penulisan
umumnya dimulai pada umur 65 tahun. Presbikusis terjadi
Menambah pengetahuan mengenai anatomi, definisi,
pada nada tinggi dan pada pemeriksaan audiometri nada
epidemiologi, etiologi, faktor risiko, pathogenesis, manifestasi
murni terlihat berupa penurunan pendengaran jenis
klinis, pemeriksaan penunjang, diagnosis, tatalaksana, komlplikasi
sensorineural yang bilateral pada kedua telinga dan simetris
dan prognosis presbikusis.
yang disebabkan oleh perubahan degeneratif telinga bagian
Metode Penulisan
dalam.2
Metode penulisan refereat ini adalah dengan metode
Angka insidensi dari gangguan pendengaran akibat
penulisan yang dirujuk dari berbagai literature.
prebikusis pada lansia di Amerika Serikat dilaporkan
sebesar 25-30% untuk kelompok umur 65-70 tahun,
TINJAUAN PUSTAKA
sedangkan angka insidensi untuk umur lebih dari 75 tahun
sebesar 50%. Menurut hasil survei, jumlah pemakai alat Anatomi Telinga
bantu dengar sampai saat ini di Amerika mencapai 20 juta a. Telinga Luar
orang.9 Telinga luar terdiri dari daun telinga (aurikula) dan liang
Penyebab dari presbikusis saat ini belum diketahui telinga sampai membran timpani.1,3
secara pasti. Namun terdapat berbagai faktor risiko yang Aurikula mempunyai bentuk yang khas dan berfungsi
dapat mempengaruhi timbulnya penyakit ini, seperti penyakit mengumpulkan getaran udara. Aurikula terdiri atas lempeng tulang
hipertensi, diabetes mellitus, dan hiperkolesterolemia. rawan elastik tipis yang ditutupi kulit. Aurikula mempunyai otot
Penyakit- penyakit seperti hipertensi, diabetes mellitus dan intrinsik dan ekstrinsik, keduanya disarafi oleh N. Facialis. 1
hipertkolesterolemia dapat mempengaruhi pembuluh darah
koklea dan menurunkan transportasi nutrisi sehingga
mengakibatkan degenerasi sekunder padasaraf
pendengaran. Gangguan pendengaran ini dapat
mengakitbatkan masalah sosial seperti depresi, cemas,
paranoid dan frustasi.10,11
Usia lanjut dapat ditemukan di berbagai tempat.
Namun dapat pula ditemukan pada sebuah populasi
tertentu, misalnya dalam sebuah panti atau balai
perlindungan sosial dimana terdapat populasi berusia lanjut Gambar 1. Anatomi Telinga Luar
yang memenuhi kriteria usia diatas 60 tahun. Diagnosis
ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan Meatus akustikus eksternus (liang telinga) adalah tabung
pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis didapatkan berkelok yang terbentang antara aurikula sampai membaran
identitas pasien, manifestasi klinis dan faktor risiko timpani. Berfungsi menghantarkan gelombang suara dari aurikula
penyebab. Pada pemeriksaan otoskopi, didapatkan ke mebran timpani. Pada orang dewasa panjang nya ± 1 inci (2,5
gambaran membrane timpani suram dan tes penala cm) dan dapat diluruskan untuk memasang otoskop dengan
didapatkan adanya tuli sensorineural. Pemeriksaan menarik aurikula ke atas dan ke belakang. Pada anak, aurikula
penunjang dengan audiometri nada murni dan audiometri
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2017 – Januari 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

cukup ditarik lurus ke belakang, atau ke bawah dan berhubungan dengan nasofaring dengan berjalan melalui pinggir
kebelakang. Daerah meatus yang paling sempit ± 5 mm dari atas m. konstriktor faringes superior. Tuba berfungsi
membran timpani.1 menyeimbangkan tekanan udara di dalam kavum timpani dengan
Sepertiga meatus bagian luar mempunyai nasofaring.1
kerangka tulang rawan elastik dan dua pertiga dalam oleh
tulang, yang dibentuk lempeng timpani. Meatus dilapisi kulit
dan sepertiga bagian luarnya memiliki rambut, kelenjar
sebasea dan kelenjar serumen. Yang terakhir ini adalah
modifikasi kelenjar keringat, yang menghasilkan lilin coklat
kekuningan. Rambut dan lilin ini merupakan barier yang
lengket untuk mencegah masuknya benda-benda asing.
Suplai saraf sensoris ke kulit pelapisnya, berasal dari N.
Aurikulo temporalis dan cabang N. Vagus.1
a. Telinga Tengah
Kavum timpani adalah ruang berisi udara dalam
pars petrosa ossis temporalis yang dilapisi membran mukosa.
Di dalamnya didapatkan tulang-tulang pendengaran yang
berfungsi meneruskan getaran membran timpani
Gambar 2. Anatomi telinga tengah
(gendangan) ke perilimf telinga dalam. Merupakan suatu
ruang mirip celah sempit yang miring, dengan sumbu panjang b. Telinga Dalam
terletak sejajar dengan bidang membran timpani. 1 Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang
Telinga tengah berbentuk kubus dengan: berupa dua setengah lingkaran dan vestibuler yang terdiri dari 3
Batas luar : Membran timpani buah kanalis semisirkularis yaitu:
Batas depan : Tuba eustachius - Kanalis semisirkularis superior
Batas Bawah : Vena Jugularis - Kanalis semisirkularis posterior
Batas belakang : Aditus ad antrum, kanalis - Kanalis semisirkularis lateral
facialis pars vertikalis Pada irisan melintang koklea tampak skala vestibuli
Batas Dalam : Kanalis semisirkularis disebelah atas, skala timpani disebelah bawah dan skala media
horizontal, kanalis fasialis, (duktus koklearis) diantaranya. Skala vestibuli dan skala timpani
tingkap lonjong (oval berisi perilimfa, sedangkan skala media berisi endolimfa. Dasar
window), skala vestibuli disebut sebagai membran vestibuli (Reissner’s
tingkap bundar (round membrane) sedangkan dasar skala media adalah membran
window) dan promontorium. basalis. Pada membran ini terletak organ korti. Pada skala media
Membran timpani adalah membran fibrosa tipis terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut membran
yang berbentuk bundar yang berwarna putih mutiara. tektoria dan pada membrane basalis melekat sel rambut yang
Membran ini terletak miring, menghadap ke bawah, depan, terdiri dari sel rambut dalam, luas dan kanalis korti, yang
dan lateral. Permukaannya konkaf ke lateral. Pada dasar membentuk organ korti.2
cekungannya terdapat lekukan kecil, yaitu umbo, yang
terbentuk oleh ujung manubrium mallei. Bila membran
terkena cahaya otoskop, bagian cekung ini menghasilkan
“kerucut cahaya”, yang memancar ke anterior dan inferior
dari umbo.1
Tuba auditiva terbentang dari dinding anterior
kavum timpani ke bawah, depan, dan medial sampai ke
nasofaring. Sepertiga bagian posteriornya adalah tulang dan
dua pertiga bagian anteriornya adalah kartilago. Tuba
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2017 – Januari 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Gambar 4. Fisiologi Pendengaran

Gambar 3. Anatomi Telinga Dalam Definisi


Fisiologi Pendengaran Presbikusis adalah tuli sensorineural frekuensi tinggi,
Proses pendengaran diawali oleh dengan umumnya terjadi mulai usia 65 tahun, simetris pada telinga kiri dan
ditangkapnya energi bunyi (gelombang suara) oleh daun kanan. Presbikusis dapat mulai pada frekuensi 1000 Hz atau
telinga dan melalui liang telinga diteruskan ke membran lebih.2
timpani. Getaran tersebut menggetarkan membran timpani Etiologi dan faktor risiko
diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang Presbikusis umumnya diketahui merupakan akibat proses
pendengaran yang akan mengaplikasikan getaran melalui degenerasi. Presbikusis diduga berhubungan dengan faktor
daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian luas herediter, metabolisme, aterosklerosis, bising, gaya hidup, dan
membran timpani dan tingkap lonjong (oval window). 2 pemakaian beberapa obat. Menurunnya fungsi pendengaran
Energi getar yang telah di amplifikasi ini akan secara berangsur merupakan efek kumulatif dari pengaruh faktor
diteruskan ke stapes yang menggetarkan oval window tersebut.2
sehingga perilimfa pada skala vestibuli bergerak.2
Getaran diteruskan melalui membran Reissner 1. Usia dan jenis kelamin
yang mendorong endolimfa, sehingga akan menimbulkan Presbikusis rata-rata terjadi pada usia 60-65 tahun ke
gerak relatif antara membran basilaris dan membran atas. Pengaruh usia terhadap gangguan pendengaran berbeda
tektoria.2 antara pria dan wanita. Pria lebih banyak mengalami penurunan
Proses ini merupakan rangsangan mekanik yang pendengaran pada frekuensi tinggi dan hanya sedikit penurunan
menyebabkan terjadinya defleksi steresilia sel-sel rambut, pada frekuensi rendah bila dibandingkan dengan wanita.
sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan ion Perbedaan jenis kelamin pada ambang dengar frekuensi tinggi ini
bermuatan listrik dari badan sel.2 disebabkan pria umumnya lebih sering terpapar bising di tempat
Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel kerja dibandingkan wanita3.
rambut, sehingga melepaskan neurotransmitter ke dalam
sinaps yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf 2. Hipertensi

auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai ke Hipertensi yang berlangsung lama dapat memperberat

korteks pendengaran (area 39-40) dilobus temporalis. 2 resistensi vaskuler yang mengakibatkan disfungsi sel endotel
pembuluh darah disertai peningkatan viskositas darah, penurunan
aliran darah kapiler, dan transpor oksigen. Hal tersebut
mengakibatkan kerusakan sel-sel auditori sehingga proses
transmisi sinyal mengalami gangguan yang menimbulkan
gangguan komunikasi3.
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2017 – Januari 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

3. Diabetes melitus kepekaan individu, usia, dan faktor lainnya yang dapat
Pada pasien dengan diabetes melitus (DM), berpengaruh. Berdasarkan hal tersebut dapat dimengerti bahwa
glukosa yang terikat pada protein dalam proses glikosilasi jumlah pajanan energi bising yang diterima akan sebanding
akan membentuk advanced glicosilation end product dengan kerusakan yang didapat. Hal tersebut dikarenakan paparan
(AGEP) yang tertimbun dalam jaringan dan mengurangi terus-menerus dapat merusak sel-sel rambut koklea3.
elastisitas dinding pembuluh darah (atreiosklerosis). Proses kabupaten / kota.2
selanjutnya adalah dinding pembuluh darah semakin Tonsilitis difteri sering ditemukan pada anak usia kurang
menebal dan lumen menyempit yang disebut dari 10 tahun dan frekuensi tertinggi pada usia 2-5 tahun,
mikroangiopati. Mikroangiopati pada organ koklea akan walaupun pada orang dewasa masih mungkin menderita penyakit
menyebabkan atrofi dan berkurangnya sel rambut, bila ini.2
keadaan ini terjadi pada vasa nervus VIII, ligamentum dan Klasifikasi
ganglion spiral pada sel Schwann, degenerasi myelin, dan Berdasarkan perubahan patologik, presbikusis
kerusakan akson maka akan menimbulkan neuropati3. digolongkan menjadi 4 jenis yaitu2 :
1. Sensorik
4. Hiperkolesterol Lesi terbatas pada koklea. Atrofi organ Corti, jumlah sel-
Hiperkolesterolemia dapat menyebabkan sel rambut dan sel-sel penunjang berkurang.
penumpukan plak / aterosklerosis pada tunika intima. 2. Neural
Patogenesis aterosklerosis adalah arteroma dan Sel-sel neuron pada koklea dan jaras auditorik berkurang.
arteriosklerosis yang terdapat secara bersama. Arteroma 3. Metabolik
merupakan degenerasi lemak dan infiltrasi zat lemak pada Atrofi stria vaskularis. Potensial mikrofonik menurun.
dinding pembuluh nadi pada arteriosklerosis atau Fungsi dan sel keseimbangan bio-kimia/bioelektrik koklea
pengendapan bercak kuning keras bagian lipoid dalam berkurang.
tunika intima arteri, sedangkan arteriosklerosis adalah 4. Mekanik
kelainan dinding arteri atau nadi yang ditandai dengan Terjadi perubahan gerakan mekanik duktus koklearis.
penebalan dan hilangnya elastisitas/pengerasan pembuluh Atrofi ligamentum spiralis. Membrane basilaris lebih kaku.
nadi. Keadaan tersebut dapat menyebabkan gangguan Epidemiologi
aliran darah dan transpor oksigen3. Prevalensi presbikusis bervariasi, biasanya terjadi pada
usia lebih dari 60 tahun. Di seluruh dunia diperkirakan sekitar 30-
5. Merokok 45% masyarakat diatas umur 65 tahun di diagnosis menderita
Rokok mengandung nikotin dan karbonmonoksida presbikusis terutama pria. Di Indonesia sekitar 30-35% orang
yang mempunyai efek mengganggu peredaran darah, berusia 65- 75 tahun mengalami presbikusis.4
bersifat ototoksik secara langsung, dan merusak sel saraf Patogenesis
organ koklea. Insufisiensi sistem sirkulasi darah koklea yang Dengan makin lanjutnya usia terjadi degenerasi primer di
diakibatkan oleh merokok menjadi penyebab gangguan organ corti berupa hilangnya sel epitel saraf yang dimulai pada
pendengaran pada frekuensi tinggi yang progresif. usia pertengahan. juga diketahui bahwa keadaan yang sama
Pembuluh saraf yang menyuplai darah ke koklea tidak terjadi pula pada serabut aferen dan eferen sel sensorik dari
mempunyai kolateral sehingga tidak memberikan alternatif koklea. Terjadi pula perubahan pada sel ganglion siralis di basal
suplai darah melalui jalur lain3. koklea. Di samping itu juga terdapat penurunan elastisitas
membran basalis di koklea dan membrana timpani.
6. Riwayat bising
Proses degenerasi menyebabkan perubahan struktur
Gangguan pendengaran akibat bising adalah
koklea dan N. VIII. Pada koklea perubahan yang mencolok ialah
penurunan pendengaran tipe sensorineural yang awalnya
atrofi dan degenerasi sel-sel rambut penunjang pada organ Corti.
tidak disadari karena belum mengganggu percakapan
Proses atrofi disertai dengan perubahan vaskular juga terjadi pada
sehari-hari. Faktor risiko yang berpengaruh pada derajat
stria vaskularis. Selain itu terdapat pula perubahan berupa
parahnya ketulian ialah intensitas bising, frekuensi, lama
berkurangnya jumlah dan ukuran sel-sel ganglion dan saraf. Hal
pajanan per hari, lama masa kerja dengan paparan bising,
yang sama terjadi juga pada myelin akson saraf.5
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2017 – Januari 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Presbikusis adalah ketulian setelah beberapa anamnesis akan didapatkan mengenai data umum (usia tua, umur,
waktu akibat mekanisme penuaan pada telinga dalam. jenis kelamin, dll), manifestasi klinis, dan faktor resiko penyebab
Terdapat 4 tipe patologik yang telah diklasifikasikan oleh presbikusis.5 Berdasarkan anamnesis, penderita presbikusis akan
Schuknecht, yaitu: mengalami kesulitan dalam memahami bahasa jika lawan
1. Presbikusis sensorik. Pada bentuk ini, lesi terbatas bicaranya berbicara dengan cepat, menggunakan kosa kata yang
pada koklea, jumlah sel-sel rambut dan sel-sel kurang akrab atau lebih kompleks dan mendengarkan pidato dalam
penunjang berkurang. Hal ini kemudian akan lingkungan yang berisik. Peningkatan progresifitas penyakit
mengakibatkan gangguan neuron-neuron koklea. menyebabkan penderita semakin sulit menentukan sumber suara.7
Biasanya melibatkan sel-sel rambut pada gelang basal Presbikusis merupakan diagnosis eksklusi yang tidak
koklea dan menyebabkan ketulian nada tinggi. boleh dilakukan sampai semua kemungkinan etiologi lain dari
Kehilangan pendengaran secara simetris ini biasanya gangguan pendengaran pada orang tua telah dievaluasi dan
terjadi pada populasi usia menengah. Secara histologi, disingkirkan. Etiologi yang sederhana seperti impaksi serumen dan
atrofi berada pada 10 millimeter awal dari basal koklea kompleks seperti otosklerosis atau kolesteatoma tidak boleh
dan proses berjalan dengan lambat. diabaikan pada penderita manula dengan gangguan
2. Neuropresbikusis, berkurangnya neuron-neuron koklea pendengaran.7
sedangkan sel-sel rambut relatif dipertahankan. Pada Pada pemeriksaan fisik penderita presbikusis tidak
kasus ini, diskriminasi kata-kata relatif lebih terganggu ditemukan adanya kelainan. Pada pemeriksaan otoskopi akan
dengan hanya sedikit gangguan sel rambut. didapatkan gambaran membran timpani yang suram. Pemeriksaan
3. Presbikusis stria (metabolik) masih memberi skor otoskopi juga beguna untuk menyingkirkan diagnosa banding bagi
diskriminasi yang bagus walaupum proses degenerasi gangguan dengar tipe sensorineural, seperti: perforasi membran
menyebabkan ketulian sedang hingga berat yang timpani, timpanosklerosis, kolesteatoma (keganasan). Pada kasus
sifatnya relatif datar. Secara patologis, stria vaskularis presbikusis, pemeriksaan audiometri merupakan pemeriksaan
tampak berdegenerasi dan atrofi. Potensial mikrofonik standar untuk penegakan diagnosis presbikusis. Pada tes penala
menurun dan fungsi sel dan keseimbangan didapatkan adanya tuli sensorineural.5
biokimia/bioelektrik koklea berkurang. Adapun beberapa gambaran klinis dapat dipergunakan
4. Cochlear presbycusis/ Tuli koklear-konduktif dimana untuk menetapkan presbikusis yang mendekati murni, yaitu:
populasi sel rambut dan neuron yang normal tanpa 1) Usia 60 tahun keatas,
adanya kerusakan stria vaskularis namun ketulian 2) Tidak mempunyai penyakit serius,
diduga berkaitan dengan keterbatasan gerak 3) Pemeriksaan otoskopi dan rinoskopi tidak ada kelainan,
membrana basilaris. Sifat-sifat proses patologik ini 4) Gambaran audiogram nada murni: tuli sensorineural
masih belum jelas.5,6,8 dengan penurunan pada nada tinggi secara gradual tidak
lebih dari 10-15 db per oktaf,
Gejala Klinis
5) Serangan penurunan ketajaman pendengaran secara
Keluhan utama presbikusis berupa berkurangnya
gradual progresif paling sedikit 10 tahun sebelum
pendengaran secara perlahan-lahan dan progresif, simetris
pemeriksaan,
pada kedua telinga. Kapan berkurangnya pendengaran tidak
6) Audiogram simetris kanan dan kiri, perbedaan tidak lebih
diketahui secara pasti. Keluhan lainnya adalah telinga
dari 15 db,
berdenging (tinitus nada tinggi). Pasien dapat mendengar
7) Rerata penurunan ketajaman frekuensi 500, 1000, 2000
suara percakapan, tetapi sulit untuk memahaminya,
Hz antara 10 – 60 dB.7
terutama bila diucapkan dengan cepat ditempat dengan
latar belakang yang bising (cocktail party deafness). Bila Pemeriksaan Penunjang
intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri ditelinga, Pemeriksaan audiometri merupakan pemeriksaan pokok
hal ini disebabkan oleh factor kelelahan saraf (recruitment).5 pada kasus presbikusis. Gambaran audiometri pada presbikusis
Diagnosis dibagi menjadi 2, yaitu gambaran audiometri nada murni dan
Diagnosis ditentukan melalui anamnesis, gambaran audiometri tutur atau bicara.
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan audiometri. Pada
Tabel 1 Audiogram pada presbikusis7
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2017 – Januari 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Audiometri nada
No. Tipe Audiometri tutur
murni
1 Sensori Penurunan Bergantung
ambang dengar pada frekuensi
yang curam pada yang terkena
frekuensi tinggi
(sharply slooping)
2 Neural Penurunan Gangguan
pendengaran diskriminasi tutur
sedang pada berat
semua frekuensi
(gently slooping)
3 Metabolik (strial) Penurunan Gangguan
pendengaran diskriminasi tutur
dengan gambaran ringan Gambar 6. presbikusis metabolik dan presbikusis mekanik7
flat dan berjalan
progresif pelan
Pemeriksaan audiometri tutur menunjukkan adanya
4 Mekanik Penurunan Bergantung gangguan diskriminasi wicara (speech discrimination). Keadaan ini
pendengaran pada kecuraman
dengan kurva penurunan jelas terlihat pada presbikusis jenis neural dan koklear.
menurun pada
frekuensi tinggi
Pemeriksaan audiometri tutur pada kasus presbikusis sentral
secara lurus didapatkan pemahaman bicara normal sampai tingkat phonetically
berjalan progresif
pelan balanced words dan akan memburuk seiring dengan terjadinya
overstimulasi pada koklea ditandai dengan adanya roll over.
Pemeriksaan audiometri nada murni menunjukkan
Penderita presbikusis sentral pada intensitas tinggi menunjukkan
suatu tuli saraf nada tinggi, bilateral dan simetris. Pada
penurunan dalam nilai ambang tutur sebesar 20% atau lebih.3
tahap awal terdapat penurunan yang tajam (sloping) setelah
Tatalaksana
frekuensi 2000 Hz. Gambaran ini khas pada presbikusis
Strategi pengobatan harus disesuaikan secara individual
jenis sensorik dan neural. Kedua jenis presbikusis ini sering
dan terfokus pada karakteristik pasien. Pendekatan terapeutik
ditemukan.6
terhadap gangguan pendengaran pertama-tama harus bertujuan
Berikut adalah gambaran audiometri pada
untuk mengatasi penyebab tuli konduktif. Penyebab tuli konduktif
presbikusis jenis sensorik dan neural:
yang reversibel dapat membatasi kinerja alat bantu dengar
konvensional pada presbikusis. Oleh karena itu, kondisi medis
seperti kotoran telinga atau otitis efusi kronis, atau kondisi operasi,
seperti otitis media kronis atau otosklerosis, harus ditatalaksana
sebelum pengobatan prostetik konvensional.

Gambar 5. audiometri presbikusis sensorik dan presbikusis


neural.7
Garis ambang dengar pada audiogram jenis
metabolik dan mekanik lebih mendatar, kemudian pada
tahap berikutnya berangsur-angsur terjadi penurunan. Pada
semua jenis presbikusis tehap lanjut juga terjadi penurunan
pada frekuensi yang lebih rendah.6 Berikut adalah gambaran
audiometri pada presbikusis metabolik dan presbikusis
mekanik:
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2017 – Januari 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

namun dengan kepatuhan yang rendah terhadap alat bantu dengar


konvensional, implan protesis dapat diusulkan.8
Hasil audiologisnya sebanding dengan alat bantu dengar
konvensional dan memberikan kepuasan yang lebih besar. Secara
khusus, pada tuli konduktif, implan tulang konduksi protesa juga
harus dipertimbangkan sebagai pilihan pertama. Pada orang tua
yang terus memiliki pemahaman verbal yang buruk meskipun
sudah ditatalaksana dengan prostetik konvensional, semakin
banyak bukti ilmiah yang dikaitkan dengan implan koklea
mempunyai peran penting.8

Gambar 7. Alat bantu dengar.8

Secara tradisional, strategi prostetik pertama terdiri


dari penggunaan alat bantu dengar konvensional. Ada
berbagai jenis alat bantu dengar yaitu:
1. Behind the ear (BTE)
2. In the ear (ITE)
3. In the canal (ITC)
4. Completely in canal (CIC)
Beberapa masalah praktis alat bantu dengar
Gambar 8. Implan Koklea
konvensional yang dilaporkan oleh pasien adalah
Hampir semua penelitian yang dilaporkan dalam literatur
kenyamanan rendah pada tingkat meatus akustik eksternal,
menunjukkan bahwa implan koklea meningkatkan kinerja
kesulitan yang berlebihan dalam perawatan prostesis
pendengaran, kemampuan komunikasi, kepercayaan dan interaksi
sehari-hari, kesulitan awal penyesuaian dan adanya
sosial pada populasi geriatri. Studi untuk mengevaluasi rasio
kemungkinan kebisingan tambahan. Sehingga, hanya 25%
manfaat/biaya menunjukkan bahwa implan koklea adalah
calon pasien yang menggunakan alat bantu dengar
intervensi yang menguntungkan juga pada pasien yang lebih tua,
konvensional, sedangkan 30% di antaranya tidak
walaupun memiliki harapan hidup yang lebih pendek (dan,
menggunakan alat bantu tersebut. Kurangnya penggunaan
akibatnya, berkurangnya durasi penggunaan perangkat).
alat bantu dengar tidak ada hubungannya dengan usia, atau
Komplikasi bedah dilakukannya implan koklea pada lebih tua
dengan tingkat gangguan pendengaran, atau dengan tingkat
sebanding dengan yang lebih muda. Keadaan kesehatan umum
pendidikan. Pada pasien yang memiliki motivasi tinggi
tampaknya merupakan prediktor terbaik untuk komplikasi medis
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2017 – Januari 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

daripada usia saja, walaupun pada umumnya pasien Presbikusis merupakan diagnosis eksklusi yang tidak boleh
berusia di atas 80 tahun lebih cenderung mengalami dilakukan sampai semua kemungkinan etiologi lain dari gangguan
7
komplikasi non-bedah, seperti aritmia jantung, delirium, pendengaran pada orang tua telah dievaluasi dan disingkirkan.
inkontinensia urin atau retensi urin (2-4%). Usia lanjut Pada pemeriksaan fisik penderita presbikusis tidak ditemukan
bukanlah kontraindikasi untuk implantasi koklea, jika adanya kelainan. Pada pemeriksaan otoskopi akan didapatkan
penilaian komorbiditas yang akurat dilakukan sebelum gambaran membran timpani yang suram. Pemeriksaan otoskopi
operasi dilakukan.8 juga beguna untuk menyingkirkan diagnosa banding bagi
gangguan dengar tipe sensorineural, seperti: perforasi membran
KESIMPULAN
timpani, timpanosklerosis, kolesteatoma (keganasan). Pada kasus
Presbikusis adalah tuli sensorineural frekuensi presbikusis, pemeriksaan audiometri merupakan pemeriksaan
tinggi, umumnya terjadi mulai usia 65 tahun, simetris pada standar untuk penegakan diagnosis presbikusis. Pada tes penala
telinga kiri dan kanan. Presbikusis dapat mulai pada didapatkan adanya tuli sensorineural.5 .
frekuensi 1000 Hz atau lebih.2 Pendekatan terapeutik terhadap gangguan pendengaran
Keluhan utama presbikusis berupa berkurangnya pertama-tama harus bertujuan untuk mengatasi penyebab tuli
pendengaran secara perlahan-lahan dan progresif, simetris konduktif. Setelah tersingkirkan penyebab tuli konduktif, kemudian
pada kedua telinga. Kapan berkurangnya pendengaran tidak tatalaksana untuk penderita presbikusis adalah penggunaan alat
diketahui secara pasti. Keluhan lainnya adalah telinga bantu dengar konvensional ataupun pemasangan implant protesis
berdenging (tinitus nada tinggi). Pasien dapat mendengar (koklea atau tulang konduksi).8
suara percakapan, tetapi sulit untuk memahaminya,
terutama bila diucapkan dengan cepat ditempat dengan DAFTAR PUSTAKA
latar belakang yang bising (cocktail party deafness). Bila 1. Snell Richard S. Anatomi Telinga in Anatomi Klinik, Ed 6, EGC
intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri ditelinga, 2006, hal : 782 – 792
hal ini disebabkan oleh factor kelelahan saraf (recruitment).5 2. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok,
Kepala, dan Leher Edisi Keenam. 2007. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI.
3. Muyassaroh. 2012. Faktor Risiko Presbikusis. J Indon Med
Assoc Volum: 62 Nomor: 4, 155-158.
4. Fatmawati R, Dewi YA. 2016. Karakteristik Penderita
Presbikus di Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL RSUP DR.
Hasan Sadikin Bandung Periode Januari 2012 – Desember
2014. JSK (1) : 4.
3. Suwento R dan Hendarmin H. 2012. Gangguan pendengaran
pada geriatri, dalam Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung
tenggorok kepala dan leher edisi ketujuh. Jakarta. P36-37.
4. Levine SC. 1994. Penyakit telinga dalam, dalam Boies: Buku
ajar penyakit THT (Boies fundamentals of otolaringology) edisi
keenam. Jakarta: EGC. P132
5. Nuryadi NKR, Wiranadha M, Sucipta W, 2017. Karakteristik
pasien presbikusis di Poliklinik THT-KL RSUP Sanglah
Denpasar tahun 2013-2014. Medicina 2017 (48)1: 58-61.
6. Lee KY, 2013. Pathophysiology of Age-Related Hearing Loss
Gambar 9. Implan tulang konduksi
(Peripheral and Central). Korean J Audiol 2013(17): 45-9.
Berdasarkan anamnesis, penderita presbikusis
7. Lapenna R, Cipriani L, Ricci. Treatment of presbycusis: where
akan mengalami kesulitan dalam memahami bahasa jika
do we stand?. 2017;65:152-153.
lawan bicaranya berbicara dengan cepat, menggunakan
8. National Institute on Deafness and other Communication
kosa kata yang kurang akrab atau lebih kompleks dan
Disorders. 2015. NICD Fact Sheet: Hearing Aids.
mendengarkan pidato dalam lingkungan yang berisik.
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2017 – Januari 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

9. Fernanda M. 2009. Relation Between Arterial


Hypertension and Hearing Loss. Otorhinolaryngology
International Archives. Sao Paulo (13) 1 : 63-68
10. Martin V. 2005. Lipid Profile and Hearing Loss Age
Related. Nutr Hospital. 20 (1) : 52-57.
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2017 –
Januari 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

You might also like