Professional Documents
Culture Documents
PRESBIKUSIS
Oleh:
Preseptor :
dr. Bestari J. Budiman, Sp.THT-KL (K)
cukup ditarik lurus ke belakang, atau ke bawah dan berhubungan dengan nasofaring dengan berjalan melalui pinggir
kebelakang. Daerah meatus yang paling sempit ± 5 mm dari atas m. konstriktor faringes superior. Tuba berfungsi
membran timpani.1 menyeimbangkan tekanan udara di dalam kavum timpani dengan
Sepertiga meatus bagian luar mempunyai nasofaring.1
kerangka tulang rawan elastik dan dua pertiga dalam oleh
tulang, yang dibentuk lempeng timpani. Meatus dilapisi kulit
dan sepertiga bagian luarnya memiliki rambut, kelenjar
sebasea dan kelenjar serumen. Yang terakhir ini adalah
modifikasi kelenjar keringat, yang menghasilkan lilin coklat
kekuningan. Rambut dan lilin ini merupakan barier yang
lengket untuk mencegah masuknya benda-benda asing.
Suplai saraf sensoris ke kulit pelapisnya, berasal dari N.
Aurikulo temporalis dan cabang N. Vagus.1
a. Telinga Tengah
Kavum timpani adalah ruang berisi udara dalam
pars petrosa ossis temporalis yang dilapisi membran mukosa.
Di dalamnya didapatkan tulang-tulang pendengaran yang
berfungsi meneruskan getaran membran timpani
Gambar 2. Anatomi telinga tengah
(gendangan) ke perilimf telinga dalam. Merupakan suatu
ruang mirip celah sempit yang miring, dengan sumbu panjang b. Telinga Dalam
terletak sejajar dengan bidang membran timpani. 1 Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang
Telinga tengah berbentuk kubus dengan: berupa dua setengah lingkaran dan vestibuler yang terdiri dari 3
Batas luar : Membran timpani buah kanalis semisirkularis yaitu:
Batas depan : Tuba eustachius - Kanalis semisirkularis superior
Batas Bawah : Vena Jugularis - Kanalis semisirkularis posterior
Batas belakang : Aditus ad antrum, kanalis - Kanalis semisirkularis lateral
facialis pars vertikalis Pada irisan melintang koklea tampak skala vestibuli
Batas Dalam : Kanalis semisirkularis disebelah atas, skala timpani disebelah bawah dan skala media
horizontal, kanalis fasialis, (duktus koklearis) diantaranya. Skala vestibuli dan skala timpani
tingkap lonjong (oval berisi perilimfa, sedangkan skala media berisi endolimfa. Dasar
window), skala vestibuli disebut sebagai membran vestibuli (Reissner’s
tingkap bundar (round membrane) sedangkan dasar skala media adalah membran
window) dan promontorium. basalis. Pada membran ini terletak organ korti. Pada skala media
Membran timpani adalah membran fibrosa tipis terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut membran
yang berbentuk bundar yang berwarna putih mutiara. tektoria dan pada membrane basalis melekat sel rambut yang
Membran ini terletak miring, menghadap ke bawah, depan, terdiri dari sel rambut dalam, luas dan kanalis korti, yang
dan lateral. Permukaannya konkaf ke lateral. Pada dasar membentuk organ korti.2
cekungannya terdapat lekukan kecil, yaitu umbo, yang
terbentuk oleh ujung manubrium mallei. Bila membran
terkena cahaya otoskop, bagian cekung ini menghasilkan
“kerucut cahaya”, yang memancar ke anterior dan inferior
dari umbo.1
Tuba auditiva terbentang dari dinding anterior
kavum timpani ke bawah, depan, dan medial sampai ke
nasofaring. Sepertiga bagian posteriornya adalah tulang dan
dua pertiga bagian anteriornya adalah kartilago. Tuba
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2017 – Januari 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai ke Hipertensi yang berlangsung lama dapat memperberat
korteks pendengaran (area 39-40) dilobus temporalis. 2 resistensi vaskuler yang mengakibatkan disfungsi sel endotel
pembuluh darah disertai peningkatan viskositas darah, penurunan
aliran darah kapiler, dan transpor oksigen. Hal tersebut
mengakibatkan kerusakan sel-sel auditori sehingga proses
transmisi sinyal mengalami gangguan yang menimbulkan
gangguan komunikasi3.
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2017 – Januari 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
3. Diabetes melitus kepekaan individu, usia, dan faktor lainnya yang dapat
Pada pasien dengan diabetes melitus (DM), berpengaruh. Berdasarkan hal tersebut dapat dimengerti bahwa
glukosa yang terikat pada protein dalam proses glikosilasi jumlah pajanan energi bising yang diterima akan sebanding
akan membentuk advanced glicosilation end product dengan kerusakan yang didapat. Hal tersebut dikarenakan paparan
(AGEP) yang tertimbun dalam jaringan dan mengurangi terus-menerus dapat merusak sel-sel rambut koklea3.
elastisitas dinding pembuluh darah (atreiosklerosis). Proses kabupaten / kota.2
selanjutnya adalah dinding pembuluh darah semakin Tonsilitis difteri sering ditemukan pada anak usia kurang
menebal dan lumen menyempit yang disebut dari 10 tahun dan frekuensi tertinggi pada usia 2-5 tahun,
mikroangiopati. Mikroangiopati pada organ koklea akan walaupun pada orang dewasa masih mungkin menderita penyakit
menyebabkan atrofi dan berkurangnya sel rambut, bila ini.2
keadaan ini terjadi pada vasa nervus VIII, ligamentum dan Klasifikasi
ganglion spiral pada sel Schwann, degenerasi myelin, dan Berdasarkan perubahan patologik, presbikusis
kerusakan akson maka akan menimbulkan neuropati3. digolongkan menjadi 4 jenis yaitu2 :
1. Sensorik
4. Hiperkolesterol Lesi terbatas pada koklea. Atrofi organ Corti, jumlah sel-
Hiperkolesterolemia dapat menyebabkan sel rambut dan sel-sel penunjang berkurang.
penumpukan plak / aterosklerosis pada tunika intima. 2. Neural
Patogenesis aterosklerosis adalah arteroma dan Sel-sel neuron pada koklea dan jaras auditorik berkurang.
arteriosklerosis yang terdapat secara bersama. Arteroma 3. Metabolik
merupakan degenerasi lemak dan infiltrasi zat lemak pada Atrofi stria vaskularis. Potensial mikrofonik menurun.
dinding pembuluh nadi pada arteriosklerosis atau Fungsi dan sel keseimbangan bio-kimia/bioelektrik koklea
pengendapan bercak kuning keras bagian lipoid dalam berkurang.
tunika intima arteri, sedangkan arteriosklerosis adalah 4. Mekanik
kelainan dinding arteri atau nadi yang ditandai dengan Terjadi perubahan gerakan mekanik duktus koklearis.
penebalan dan hilangnya elastisitas/pengerasan pembuluh Atrofi ligamentum spiralis. Membrane basilaris lebih kaku.
nadi. Keadaan tersebut dapat menyebabkan gangguan Epidemiologi
aliran darah dan transpor oksigen3. Prevalensi presbikusis bervariasi, biasanya terjadi pada
usia lebih dari 60 tahun. Di seluruh dunia diperkirakan sekitar 30-
5. Merokok 45% masyarakat diatas umur 65 tahun di diagnosis menderita
Rokok mengandung nikotin dan karbonmonoksida presbikusis terutama pria. Di Indonesia sekitar 30-35% orang
yang mempunyai efek mengganggu peredaran darah, berusia 65- 75 tahun mengalami presbikusis.4
bersifat ototoksik secara langsung, dan merusak sel saraf Patogenesis
organ koklea. Insufisiensi sistem sirkulasi darah koklea yang Dengan makin lanjutnya usia terjadi degenerasi primer di
diakibatkan oleh merokok menjadi penyebab gangguan organ corti berupa hilangnya sel epitel saraf yang dimulai pada
pendengaran pada frekuensi tinggi yang progresif. usia pertengahan. juga diketahui bahwa keadaan yang sama
Pembuluh saraf yang menyuplai darah ke koklea tidak terjadi pula pada serabut aferen dan eferen sel sensorik dari
mempunyai kolateral sehingga tidak memberikan alternatif koklea. Terjadi pula perubahan pada sel ganglion siralis di basal
suplai darah melalui jalur lain3. koklea. Di samping itu juga terdapat penurunan elastisitas
membran basalis di koklea dan membrana timpani.
6. Riwayat bising
Proses degenerasi menyebabkan perubahan struktur
Gangguan pendengaran akibat bising adalah
koklea dan N. VIII. Pada koklea perubahan yang mencolok ialah
penurunan pendengaran tipe sensorineural yang awalnya
atrofi dan degenerasi sel-sel rambut penunjang pada organ Corti.
tidak disadari karena belum mengganggu percakapan
Proses atrofi disertai dengan perubahan vaskular juga terjadi pada
sehari-hari. Faktor risiko yang berpengaruh pada derajat
stria vaskularis. Selain itu terdapat pula perubahan berupa
parahnya ketulian ialah intensitas bising, frekuensi, lama
berkurangnya jumlah dan ukuran sel-sel ganglion dan saraf. Hal
pajanan per hari, lama masa kerja dengan paparan bising,
yang sama terjadi juga pada myelin akson saraf.5
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2017 – Januari 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Presbikusis adalah ketulian setelah beberapa anamnesis akan didapatkan mengenai data umum (usia tua, umur,
waktu akibat mekanisme penuaan pada telinga dalam. jenis kelamin, dll), manifestasi klinis, dan faktor resiko penyebab
Terdapat 4 tipe patologik yang telah diklasifikasikan oleh presbikusis.5 Berdasarkan anamnesis, penderita presbikusis akan
Schuknecht, yaitu: mengalami kesulitan dalam memahami bahasa jika lawan
1. Presbikusis sensorik. Pada bentuk ini, lesi terbatas bicaranya berbicara dengan cepat, menggunakan kosa kata yang
pada koklea, jumlah sel-sel rambut dan sel-sel kurang akrab atau lebih kompleks dan mendengarkan pidato dalam
penunjang berkurang. Hal ini kemudian akan lingkungan yang berisik. Peningkatan progresifitas penyakit
mengakibatkan gangguan neuron-neuron koklea. menyebabkan penderita semakin sulit menentukan sumber suara.7
Biasanya melibatkan sel-sel rambut pada gelang basal Presbikusis merupakan diagnosis eksklusi yang tidak
koklea dan menyebabkan ketulian nada tinggi. boleh dilakukan sampai semua kemungkinan etiologi lain dari
Kehilangan pendengaran secara simetris ini biasanya gangguan pendengaran pada orang tua telah dievaluasi dan
terjadi pada populasi usia menengah. Secara histologi, disingkirkan. Etiologi yang sederhana seperti impaksi serumen dan
atrofi berada pada 10 millimeter awal dari basal koklea kompleks seperti otosklerosis atau kolesteatoma tidak boleh
dan proses berjalan dengan lambat. diabaikan pada penderita manula dengan gangguan
2. Neuropresbikusis, berkurangnya neuron-neuron koklea pendengaran.7
sedangkan sel-sel rambut relatif dipertahankan. Pada Pada pemeriksaan fisik penderita presbikusis tidak
kasus ini, diskriminasi kata-kata relatif lebih terganggu ditemukan adanya kelainan. Pada pemeriksaan otoskopi akan
dengan hanya sedikit gangguan sel rambut. didapatkan gambaran membran timpani yang suram. Pemeriksaan
3. Presbikusis stria (metabolik) masih memberi skor otoskopi juga beguna untuk menyingkirkan diagnosa banding bagi
diskriminasi yang bagus walaupum proses degenerasi gangguan dengar tipe sensorineural, seperti: perforasi membran
menyebabkan ketulian sedang hingga berat yang timpani, timpanosklerosis, kolesteatoma (keganasan). Pada kasus
sifatnya relatif datar. Secara patologis, stria vaskularis presbikusis, pemeriksaan audiometri merupakan pemeriksaan
tampak berdegenerasi dan atrofi. Potensial mikrofonik standar untuk penegakan diagnosis presbikusis. Pada tes penala
menurun dan fungsi sel dan keseimbangan didapatkan adanya tuli sensorineural.5
biokimia/bioelektrik koklea berkurang. Adapun beberapa gambaran klinis dapat dipergunakan
4. Cochlear presbycusis/ Tuli koklear-konduktif dimana untuk menetapkan presbikusis yang mendekati murni, yaitu:
populasi sel rambut dan neuron yang normal tanpa 1) Usia 60 tahun keatas,
adanya kerusakan stria vaskularis namun ketulian 2) Tidak mempunyai penyakit serius,
diduga berkaitan dengan keterbatasan gerak 3) Pemeriksaan otoskopi dan rinoskopi tidak ada kelainan,
membrana basilaris. Sifat-sifat proses patologik ini 4) Gambaran audiogram nada murni: tuli sensorineural
masih belum jelas.5,6,8 dengan penurunan pada nada tinggi secara gradual tidak
lebih dari 10-15 db per oktaf,
Gejala Klinis
5) Serangan penurunan ketajaman pendengaran secara
Keluhan utama presbikusis berupa berkurangnya
gradual progresif paling sedikit 10 tahun sebelum
pendengaran secara perlahan-lahan dan progresif, simetris
pemeriksaan,
pada kedua telinga. Kapan berkurangnya pendengaran tidak
6) Audiogram simetris kanan dan kiri, perbedaan tidak lebih
diketahui secara pasti. Keluhan lainnya adalah telinga
dari 15 db,
berdenging (tinitus nada tinggi). Pasien dapat mendengar
7) Rerata penurunan ketajaman frekuensi 500, 1000, 2000
suara percakapan, tetapi sulit untuk memahaminya,
Hz antara 10 – 60 dB.7
terutama bila diucapkan dengan cepat ditempat dengan
latar belakang yang bising (cocktail party deafness). Bila Pemeriksaan Penunjang
intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri ditelinga, Pemeriksaan audiometri merupakan pemeriksaan pokok
hal ini disebabkan oleh factor kelelahan saraf (recruitment).5 pada kasus presbikusis. Gambaran audiometri pada presbikusis
Diagnosis dibagi menjadi 2, yaitu gambaran audiometri nada murni dan
Diagnosis ditentukan melalui anamnesis, gambaran audiometri tutur atau bicara.
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan audiometri. Pada
Tabel 1 Audiogram pada presbikusis7
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2017 – Januari 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Audiometri nada
No. Tipe Audiometri tutur
murni
1 Sensori Penurunan Bergantung
ambang dengar pada frekuensi
yang curam pada yang terkena
frekuensi tinggi
(sharply slooping)
2 Neural Penurunan Gangguan
pendengaran diskriminasi tutur
sedang pada berat
semua frekuensi
(gently slooping)
3 Metabolik (strial) Penurunan Gangguan
pendengaran diskriminasi tutur
dengan gambaran ringan Gambar 6. presbikusis metabolik dan presbikusis mekanik7
flat dan berjalan
progresif pelan
Pemeriksaan audiometri tutur menunjukkan adanya
4 Mekanik Penurunan Bergantung gangguan diskriminasi wicara (speech discrimination). Keadaan ini
pendengaran pada kecuraman
dengan kurva penurunan jelas terlihat pada presbikusis jenis neural dan koklear.
menurun pada
frekuensi tinggi
Pemeriksaan audiometri tutur pada kasus presbikusis sentral
secara lurus didapatkan pemahaman bicara normal sampai tingkat phonetically
berjalan progresif
pelan balanced words dan akan memburuk seiring dengan terjadinya
overstimulasi pada koklea ditandai dengan adanya roll over.
Pemeriksaan audiometri nada murni menunjukkan
Penderita presbikusis sentral pada intensitas tinggi menunjukkan
suatu tuli saraf nada tinggi, bilateral dan simetris. Pada
penurunan dalam nilai ambang tutur sebesar 20% atau lebih.3
tahap awal terdapat penurunan yang tajam (sloping) setelah
Tatalaksana
frekuensi 2000 Hz. Gambaran ini khas pada presbikusis
Strategi pengobatan harus disesuaikan secara individual
jenis sensorik dan neural. Kedua jenis presbikusis ini sering
dan terfokus pada karakteristik pasien. Pendekatan terapeutik
ditemukan.6
terhadap gangguan pendengaran pertama-tama harus bertujuan
Berikut adalah gambaran audiometri pada
untuk mengatasi penyebab tuli konduktif. Penyebab tuli konduktif
presbikusis jenis sensorik dan neural:
yang reversibel dapat membatasi kinerja alat bantu dengar
konvensional pada presbikusis. Oleh karena itu, kondisi medis
seperti kotoran telinga atau otitis efusi kronis, atau kondisi operasi,
seperti otitis media kronis atau otosklerosis, harus ditatalaksana
sebelum pengobatan prostetik konvensional.
daripada usia saja, walaupun pada umumnya pasien Presbikusis merupakan diagnosis eksklusi yang tidak boleh
berusia di atas 80 tahun lebih cenderung mengalami dilakukan sampai semua kemungkinan etiologi lain dari gangguan
7
komplikasi non-bedah, seperti aritmia jantung, delirium, pendengaran pada orang tua telah dievaluasi dan disingkirkan.
inkontinensia urin atau retensi urin (2-4%). Usia lanjut Pada pemeriksaan fisik penderita presbikusis tidak ditemukan
bukanlah kontraindikasi untuk implantasi koklea, jika adanya kelainan. Pada pemeriksaan otoskopi akan didapatkan
penilaian komorbiditas yang akurat dilakukan sebelum gambaran membran timpani yang suram. Pemeriksaan otoskopi
operasi dilakukan.8 juga beguna untuk menyingkirkan diagnosa banding bagi
gangguan dengar tipe sensorineural, seperti: perforasi membran
KESIMPULAN
timpani, timpanosklerosis, kolesteatoma (keganasan). Pada kasus
Presbikusis adalah tuli sensorineural frekuensi presbikusis, pemeriksaan audiometri merupakan pemeriksaan
tinggi, umumnya terjadi mulai usia 65 tahun, simetris pada standar untuk penegakan diagnosis presbikusis. Pada tes penala
telinga kiri dan kanan. Presbikusis dapat mulai pada didapatkan adanya tuli sensorineural.5 .
frekuensi 1000 Hz atau lebih.2 Pendekatan terapeutik terhadap gangguan pendengaran
Keluhan utama presbikusis berupa berkurangnya pertama-tama harus bertujuan untuk mengatasi penyebab tuli
pendengaran secara perlahan-lahan dan progresif, simetris konduktif. Setelah tersingkirkan penyebab tuli konduktif, kemudian
pada kedua telinga. Kapan berkurangnya pendengaran tidak tatalaksana untuk penderita presbikusis adalah penggunaan alat
diketahui secara pasti. Keluhan lainnya adalah telinga bantu dengar konvensional ataupun pemasangan implant protesis
berdenging (tinitus nada tinggi). Pasien dapat mendengar (koklea atau tulang konduksi).8
suara percakapan, tetapi sulit untuk memahaminya,
terutama bila diucapkan dengan cepat ditempat dengan DAFTAR PUSTAKA
latar belakang yang bising (cocktail party deafness). Bila 1. Snell Richard S. Anatomi Telinga in Anatomi Klinik, Ed 6, EGC
intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri ditelinga, 2006, hal : 782 – 792
hal ini disebabkan oleh factor kelelahan saraf (recruitment).5 2. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok,
Kepala, dan Leher Edisi Keenam. 2007. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI.
3. Muyassaroh. 2012. Faktor Risiko Presbikusis. J Indon Med
Assoc Volum: 62 Nomor: 4, 155-158.
4. Fatmawati R, Dewi YA. 2016. Karakteristik Penderita
Presbikus di Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL RSUP DR.
Hasan Sadikin Bandung Periode Januari 2012 – Desember
2014. JSK (1) : 4.
3. Suwento R dan Hendarmin H. 2012. Gangguan pendengaran
pada geriatri, dalam Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung
tenggorok kepala dan leher edisi ketujuh. Jakarta. P36-37.
4. Levine SC. 1994. Penyakit telinga dalam, dalam Boies: Buku
ajar penyakit THT (Boies fundamentals of otolaringology) edisi
keenam. Jakarta: EGC. P132
5. Nuryadi NKR, Wiranadha M, Sucipta W, 2017. Karakteristik
pasien presbikusis di Poliklinik THT-KL RSUP Sanglah
Denpasar tahun 2013-2014. Medicina 2017 (48)1: 58-61.
6. Lee KY, 2013. Pathophysiology of Age-Related Hearing Loss
Gambar 9. Implan tulang konduksi
(Peripheral and Central). Korean J Audiol 2013(17): 45-9.
Berdasarkan anamnesis, penderita presbikusis
7. Lapenna R, Cipriani L, Ricci. Treatment of presbycusis: where
akan mengalami kesulitan dalam memahami bahasa jika
do we stand?. 2017;65:152-153.
lawan bicaranya berbicara dengan cepat, menggunakan
8. National Institute on Deafness and other Communication
kosa kata yang kurang akrab atau lebih kompleks dan
Disorders. 2015. NICD Fact Sheet: Hearing Aids.
mendengarkan pidato dalam lingkungan yang berisik.
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2017 – Januari 2018
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas