Professional Documents
Culture Documents
pulih dengan cepat dan memperbaiki keseluruhan fungsi fisik dan mental mereka. Wenger (1991)
menyatakan bahwa pasien jantung koroner sebaiknya tidak berolahraga pada tingkat yang lebih berat agar
pada saat didokumentasikan mendapatkan hasilkan respons yang tepat selama pengujian. Dia menyatakan
lebih lanjut bahwa latihan aerobik harus lebih disukai, karena latihan isometrik meningkatkan denyut
jantung, curah jantung dan tekanan darah sistolik yang dapat memicu angina.
Pada rehabilitasi jantung, pilihan intensitas yang lebih luas disarankan kepada pasien untuk
latihan aerobik tanpa menghilangkan potensi untuk mengurangi faktor risiko kardiak (Mertesdorf dan
Schmitz, 2005). Smith et al, (2004) mengutip bahwa orang yang berisiko rendah mendapatkan penyakit
jantung dipengaruhi oleh lingkungan luar karena lebih cenderung mempertahankan perubahan fisik dan
psikologis yang positif dibandingkan dengan orang yang hanya berada diinstitusi. Tujuan rehabilitasi
jantung adalah untuk mengurangi risiko kejadian jantung lain atau untuk menjaga kondisi jantung yang
sudah ada agar tidak memburuk. Bukti menunjukkan bahwa memperbaiki profil lipid dan lipoprotein
plasma dengan terapi diet, olahraga dan terapi obat bermaanfaat pasien. Upaya diberikan dalam penelitian
ini untuk memulai program rehabilitasi jantung kepada pasien dengan keluhan utama angina dari mulai