You are on page 1of 4

Hasil

1. Evaluasi antinosiseptif
Hasil evaluasi antinosiseptif dengan uji ANOVA dan Student Newman Keuls ditunjukkan
pada tabel 1. Perbedaan secara signifikan (P<0.05) dinilai antara kontrol positif (IBU) atau
beragai ekstrak terhadap VEH.
a. Kelompok kontrol positif (IBU) menunjukkan efek antinosiseptif dan berbeda
signifikan dengan kelompok VEH yang ditunjukkan pada grafik 1, 2, dan 3.
b. Evaluasi ekstrak pelarut tunggal (grafik 1) menunjukkan bahwa esktrak aquadest dan
etanol memiliki efek antinosiseptif pada ketiga dosis, sedangkan ekstrak DCM
memiliki efek antinosiseptif pada dosis 40mg/kg. Ekstrak aseton menunjukkan efek
antinosiseptif pada ketiga dosis, tetapi tidak berbeda signifikan terhadap VEH.
c. Evaluasi ekstrak pelarut biner (grafik 2) menunjukkan bahwa ekstrak aseton-DCM dan
ekstrak EtOH-EtOAc memiliki efek antinosiseptif pada ketiga dosis. Ekstrak aseton-
EtOAc efektif pada dosis 40mg/kg dan 80mg/kg, sedangkan ekstrak aseton-EtOH
efektif pada dosis 80mg/kg dan 160mg/kg.
d. Evaluasi ekstrak pelarut terner (grafik 3) menunjukkan bahwa ekstrak aseton-EtOH-
EtOAc dan ekstrak DCM-EtOH-EtOAc efektif pada ketiga dosis, sedangkan ekstrak
aseton-DCM-EtOAc efektif pada dosis 160mg/kg. Ekstrak dengan pelarut kuartener
(nomor 15) tidak menunjukkan efek antinosiseptif pada ketiga dosis.

Grafik 1. Evaluasi antinosiseptif pada ekstrak dengan pelarut tunggal Grafik 2. Evaluasi antinosiseptif pada ekstrak dengan dua pelarut
Grafik 3. Evaluasi antinosiseptif pada ekstrak dengan tiga dan empat pelarut

Tabel 1. Evaluasi antinosiseptif pada ekstrak dengan berbagai pelarut

Dosis efektif
No. Ekstrak
40mg/kg 80mg/kg 160mg/kg
0 Aquadest √ √ √
1 Etanol √ √ √
2 EtOAc - - -
3 DCM √ - -
4 Aseton - - -
5 EtOH- EtOAc √ √ √
6 DCM- EtOH - - -
7 Aseton- EtOH - √ √
8 DCM-EtOAc - - -
9 Aseton- EtOAc √ √ -
10 Aseton-DCM √ √ √
11 DCM-EtOH- EtOAc √ √ √
12 Aseton- EtOH – EtOAc √ √ √
13 Aseton-DCM- EtOH - - -
14 Aseton-DCM- EtOAc - - √
15 Aseton-DCM-EtOH-EtOAc - - -
e. Dosis yang menghasilkan 50% efek antinosiseptif (ED50) diperoleh dari analisis
regresi linier dengan mengeplotkan kurva log dosis- efek masing-masing ekstrak. Nilai
linearitas dan ED50 ditunjukkan pada tabel 2.
2. Lethal Dose 50% (LD50) dan batas keamanan
Nilai LD50 dan batas keamanan ditunjukkan pada tabel 2. Nilai LD50 yang lebih besar
dari 2000mg/kg terdapat pada enam ekstrak, 1000mg/kg pada empat ekstrak, 500mg/kg
pada lima ekstrak, dan 300mg/kg pada satu ekstrak. Batas keamanan diperkirakan dari
membagi nilai LD50 dengan ED50.
3. Skrining Fitokimia
Semua ekstrak menunjukkan adanya alkaloid, senyawa fenol, flavonoid, tannin, dan
saponin, sedangkan antrakuinon dan coumarin tidak terdapat pada semua ekstrak.

You might also like