You are on page 1of 27

Rangkuman Materi Kewarganegaraan

Dosen pembimbing :

Nazaki,S.Sos.,M.Si

Nama : Friska Emelia Tindaon

NIM : 160155201015

Fakultas Teknik

Jurusan Teknik Informatika

Universitas Maritim Raja Ali Haji

2016/2017
DAFTAR ISI

COVER RANGKUMAN…………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………ii

BAB 1 PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI


NASIONAL

A. Pengertian Pancasila…………………………………………………………………
B. Makna Pancasila sebagai dasar negara…………………………………………
C. Fungsi Pancasila sebagai dasar negara………………………………………………
D. Makna pancasila sebagai ideologi nasional…………………………………….
E. Pancasila dalam pendekatan filsafat ……………………………………………..
F. Pengamalan Pancasila…………………………………………………………….

BAB 2 IDENTITAS NASIONAL

A. Hakikat bangsa…………………………………………………………………….
B. Identitas nasional………………………………………………………………….
C. Hakikat negara……………………………………………………………………
D. Bangsa dan negara Indonesia……………………………………………………..
E. Identitas nasional Indonesia………………………………………………………

BAB 3 HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

A. Pegertian warga negara dan kewarganegaraan……………………………………..


B. Kedudukan warga negara dalam negara………………………………………….
C. Hak dan kewajiban WNI……………………………………………………………

BAB 4 KONSEP NEGARA DAN KONSTITUSI

A. Konstitusionalisme…………………………………………………………………..
B. Konstitusi negara……………………………………………………………………
C. Konstitusi negara Indonesia……………………………………………………….
D. Sistem Ketatanegaraan Indonesia……………………………………………………
BAB 5 KONSEP DEMOKRASI

A. Hakikat demokrasi……………………………………………………………
B. Demokratisasi………………………………………………………………
C. Demokrasi di Indonesia…………………………………………………….
D. Sistem politik demokrasi di Indonesia…………………………………….
E. Pendidikan demokrasi………………………………………………………

BAB 6 NEGARA HUKUM DAN HAM

A. Konsep dan ciri negara hukum………………………………………….


B. negara hukum Indonesia………………………………………………..
C. Hakikat HAM…………………………………………………………..
D. Sejarah Perkembangan HAM………………………………………………….
E. HAM di Indonesia…………………………………………………………

BAB 7 WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

A. Pengertian hakikat dan kedudukan wawasan nusantara……………


B. Latar belakang konsepsi wawasan nusantara……………………….
C. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia………………….
D. Perwujudan wawasan nusantara……………………………………..
E. Otonomi daerah…………………………………………………………….

BAB 8 PERTAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGIS

A. Pengertian Ketahanan Nasional…………………………………………..


B. Perkembangan Konsep Ketahanan Nasional di Indonesia………………..
C. Unsur-Unsur Ketahanan Nasional………………………………………..
D. Pembelaan negara……………………………………………………..
E. Indonesia dan Perdamaian Dunia……………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..
BAB
1
PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN
IDEOLOGI NASIONAL

A. Pengertian Pancasila
Pengertian Pancasila menurut bahasa Sansekerta yaitu ‘Panca’ yang berarti lima dan
‘Syila’ yang berarti dasar. Sehingga Pancasila dapat disimpulkan lima dasar.

B. Makna Pancasila sebagai dasar negara.


Dasar negara merupakan suatu pondasi atau landasan yang kuat dan kokoh serta tahan
bagi suatu negara terhadap suatu gangguan atau hambatan. Pancasila sebagai dasar
negara mengandung arti bahwa pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraan negara.

C. Fungsi Pancasila sebagai dasar negara


Fungsi Pancasila sebagai dasar negara yaitu :
a. Sebagai dasar berdiri dan tegaknya NKRI.
b. Sebagai partisipasi warga negara.
c. Sebagai dasar kegiatan penyelenggaraan negara.
d. Sebagai dasar hukum nasional.

D. Makna Pancasila sebagai ideologi nasional


a. Pengertian ideologi
Ideologi berasal dari bahasa Yunani dari kata ‘Ideos’ yang artinya ide dan ‘Logos’
artinya ilmu. Ideologi dapat diartikan pandangan hidup yang menjadi dasar bagi
suatu bangsa dan negara untuk memberikan arah dan tujuan hidup dalam bernegara.
b. Contoh ideologi dalam sejarah bangsa-bangsa
Beberapa ideologi dalam sejarah bangsa bangsa yaitu Komunisme, Sosialisme,
Kapitalisme,Monarkisme,Fasisme.

c. Pancasila sebagai ideologi nasional


Makna Pancasila sebagai ideologi nasional yaitu visi atau arah dari
penyelenggaraan kehidupan bernegara di Indonesia yaitu terwujudnya kehidupan
yang menjunjung tinggi ketuhanan,kemanusiaan,kesatuan,kerakyatan dan keadilan.

E. Pancasila sebagai pendekatan filsafat


a. Pengertian filsafat
Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosphia. Philo/philos/philein artinya
cinta dan Sophia berarti kebijakan atau kearifan. Jadi filsafat berarti cinta terhadap
kebijaksanaan.
b. Pancasila sebagai pendekatan filsafat
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan
rasional terhadap Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa.
Sedangkan pendekatan filsafat Pancasila adalah ilmu pengetahuan yang mendalam
tentang pancasila. Filsafat Pancasila yang abstrak tercermin dalam pembukaan
UUD 1945.
F. Pengamalan Pancasila
Beberapa contoh pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari hari :
a. Pengamalan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
 Menghormati orang lain yang memiliki agama yang berbeda dengan kita.
 Jangan mengganggu orang lain saat beribadah
 Tidak mengejek agama orang lain
b. Pengamalan Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
 Menghormati hak dan kewajiban yang dimiliki setiap orang
 Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban setiap orang
 Mengembangkan sikap rasa tolong menolong.
c. Pengamalan Sila Persatuaan Indonesia
 Rela berkorban untuk kepentingan negara
 Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa
 Bangga menjadi rakyat Indonesia
d. Pengamalan Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan.
 Dalam mencapai mufakat semua orang berhak untuk mengutarakan
pendapatnya masing-masing
 Musyawarah mufakat diiringi dengan semangat kekeluargaan.
e. Pengamalan Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
 Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
 Menjaga keseimbangan terhadap hak dan kewajiban.
BAB
2
IDENTITAS NASIONAL

A. Hakekat bangsa
Bangsa adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk
kepada kedaulatan negaranya sebagai kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam.

B. Identitas nasional
Identitas berarti ciri-ciri atau jati diri yang dimiliki seseorang, sedangkan nasional
menunjukkan pada kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar
pengelompokkan berdasarkan ras, agama, budaya dan sebagainya.
Sehingga identitas nasional dapat diartikan sejumlah jati diri suatu bangsa yang dapat
membedakan dengan bangsa lainnya.

C. Hakekat negara
negara adalah organisasi bangsa yang bersifat territorial(kewilayahan) dan mempunyai
kekuasaan tertinggi untuk menyelenggarakan kepentingan bersama dan mencapai
tujuan bersama.
Unsur-unsur negara yaitu :
a. Wilayah : wilayah yang ditempati oleh rakyat dan penyelenggaraan pemerintah.
b. Rakyat : semua orang yang ada diwilayah suatu negara dan taat pada negara.
c. Pemerintah : penyelenggara negara yang memiliki kekuasaan untuk negara.
d. dan pengakuan dari negara lain. : pengakuan secara de facto dan de jure.

Sifat-sifat negara yaitu

a. memaksa : negara memiliki kekuasaan agar rakyat patuh pada aturan.


b. Monopoli : negara memiliki kekuasaan untuk menentukan tujuan negara yang
ingin dicapai
c. mencakup semua. : peraturan yang dibuat untuk semua tanpa terkecuali.

D. Bangsa dan negara Indonesia


Menurut sejarah jutaan tahun lalu daratan Indonesia telah diduduki oleh suju Homo
Sapiens yaitu dengan ditemukannya bukti fosil dan artefak. Mereka yang berfenotipe
kulit hitam yang menjadi nenek moyang penduduk asli Melanesia. Dan kemudian
dilanjutkan pada masa kerajaan. Masa-masa kerajaan ini yang menjadi tonggak
berdirinya negara Indonesia. Dan selanjutnya pada fase penjajahan negara Indonesia
sudah dikenal dengan negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Dan
pada tanggal 17 agustus 1945 bangsa dan negara Indonesia resmi dideklarasikan
menjadi negara yang merdeka.

E. Identitas nasional Indonesia


Faktor pendukung terbentuknya identitas nasional Indonesia adalah :
a. Faktor objektif yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografis yang mana
kondisi ini yang membentuk Indonesia se
b. bagai wilayah kepulauan.
c. Faktor subjektif yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki
bangsa Indonesia

Berikut ini yang menjadi identitas nasional Indonesia, yaitu:

a. Bahasa nasional : Bahasa Indonesia


Indonesia juga memiliki beragam bahasa yaitu Jawa, Batak, Madura, Ambon
b. Bendera negara : Bendera Merah Putih
Salah satu lambing yang menjadi identitas yang dapat dikenali dengan warnanya
yaitu merah yang artinya “berani” dan putih artinya “suci”.
c. Lagu kebangsaan : Indonesia Raya
Lagu ini dipublikasikan pada tanggal 28 oktober 1928 oleh Wage Rudolf
Supratman.
d. Lambang negara : Burung Garuda
Memiliki warna emas yang melambangkan kejayaan.
e. Semboyan negara : Bhineka Tunggal Ika
Yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua
f. Dasar falsafah : Pancasila
Pancasila sebagai arah untuk mencapai tujuan cita-cita bangsa Indonesia.
g. Bentuk negara : negara Kesatuan Republik Indonesia
Bentuk negara adalah kesatuan dan bentuk pemerintahannya adalah republik
h. Konstitusi negara : UUD 1945
Hukum dasar bangsa Indonesia termuat dalam UUD 1945
BAB
3

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

A. Pegertian warga negara dan kewarganegaraan


a. Warga negara
Warga negara adalah warga disuatu negara yang telah ditetapkan dalam
perundang-undangan. Dan memiliki keterikatan timbal balik bagi negaranya.
Warga negara berbeda dengan kawula. Kawula merupakan warga yang hanya
dijadikan oleh objek suatu negara.
b. Kewarganegaraan
Semua orang yang memiliki ikatan hukum pada suatu negara. Tanda dari adanya
ikatan hukum antara lain akta kelahiran, surat pernyataan, dan bukti
kewarganegaraan.

B. Kedudukan warga negara dalam negara


Dalam menentukan kewarganegaraan terdapat dua asas yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Asas berdasarkan kelahiran
 Asas ius soli : pedoman kewarganegaraan berdasarkan tempat
lahir.
 Asas ius sanguinis : pedoman kewarganegaraan berdasarkan darah atau
keturunan
b. Asas berdasarkan perkawinan
 Asas persamaan hukum.
 Asas persamaan derajat.

Terdapat 3 status dalam kewarganegaraan yaitu :

a. Apartride : orang-orang yang tidak memiliki status kewarganegaraan


b. Bipatride : orang-orang yang mempunyai status kewarganegaraan yang
rangkap
c. Multipatride : orang-orang yang mempunyai status kewarganegaraan dua atau
lebih
Pewarganegaraan merupakan tata cara bagi warga asing untuk menjadi warga negara
Indonesia.

Beberapa syarat menjadi warga negara Indonesia :

a. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin;

b. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah


negara RI paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun
tidak berturut-turut.;

c. Sehat jasmani dan rohani;

d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD
1945;

e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;

f. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan RI, tidak menjadi


berkewarganegaraan ganda;

g. Mempunyai pekerjaan atau berpenghasilan tetap;

h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas negara.

C. Hak dan kewajiban WNI


a. Pengertian hak dan kewajiban
Hak merupakan kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang mestinya
kita terima atau dapatkan. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu hal yang wajib
dilakukan untuk mendapatkan hak.
b. Pengertian hak dan kewajiban warga negara
Sesuatu yang mestinya diterima oleh warga negara setelah melakukan hal yang
wajib dilakukan warga negara itu sendiri.
c. Contoh hak dan kewajiban warga negara
 Hak warga negara yaitu :
1. Berhak mendapat perlindungan hukum (pasal 27 ayat 1)
2. Berhak mendapat pekerjaan dan hidup yang layak ( pasal 27 ayat
2)
3. Berhak mendapat kedudukan yang sama dimata hukum (pasal 28D
ayat 1)
4. Bebas memilih, memeluk, dan menjalankan ajaran agama yang
dipercayai (pasal 29 ayat 2)
5. Berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
 Kewajiban warga negara yaitu :
1. Wajib berperan serta dalam membela dan mempertahankan
kedaulatan negara Indonesia dari serangan (pasal 30 ayat 1)
2. Wajib membayar pajak dan retribusi yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah
3. Wajib menghormati hak asasi orang lain (pasal 28J ayat 1)
4. Wajib menaati dan menjunjung tinggi dasar negara dan hukum
BAB
4
KONSEP NEGARA DAN KONSTITUSI

A. Konstitusionalisme
a. Pengertian konstitusionalisme
Konstitusionalisme merupakan suatu keyakinan yang menghendaki pembatasan
terhadap pemerintah melalui sebuah konstitusi.
b. Ciri-ciri konstitusionalisme
Ciri-ciri konstitusionalisme yaitu :
 Semua pemegang kekuasaan harus dibatasi.
 Setiap pemberian kekuasaan senantiasa disertai dengan pembatasan
kekuasaan.

B. Konstitusi negara
a. Pengertian konstitusi negara
Konstitusi negara adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara yang
berupa kumpulan peraturan yang berfungsi untuk membentuk, mengatur, dan
memerintah negara.
b. Tujuan konstitusi
 Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan
politik.
 Melepaskan control kekuasaan dari penguasaan sendiri.
 Memberikan batasan ketetapan bagi para penguasa dalam menjalankan
kekuasaannya.
c. Fungsi konstitusi
 Membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadi kesewenang-wenangan
yang dilakukan oleh pemerintah.
 Sebagai sumber hukum tertinggi
 Sebagai identitas nasional.
 Sebagai pelindung hak asasi manusia.
d. Macam-macam konstitusi
 Konstitusi tertulis
 Konstitusi tidak tertulis

C. Konstitusi negara Indonesia


Berbagai konstitusi yang berlaku di Indonesia yaitu :
a. UUD 1945 ( 18 agustus 1945 - 27 desember 1949)
b. UUD RIS ( 27 desember 1949 – 17 agustus 1950)
Tempat pembentukan UUD RIS adalah kota Den Haag (Belanda) pada saat
Konferensi Meja Bundar(KMB)
c. UUDS 1950 ( 17 agustus 1950 – 5 juli 1959)
Pada masa ini RIS menggunakan konstitusi ini Republik Indonesia Serikat
terdiri atas 16 negara bagian.
d. UUD 1945 ( 5 juli 1959 – 11 maret 1966
e. UUD 1945 setelah Amandemen.

D. Sistem Ketatanegaraan Indonesia


a. Pengertian tata negara
Tata negara adalah seperangkat prinsip dasar yang mencakup susunan
pemerintah, bentuk negara dan sebagainya yang menjadi dasar peraturan suatu
negara.
b. Bentuk tata negara Indonesia
 Struktur ketatanegaraan RI “sebelum” amandemen 1945

Digambar tertera MPR menjadi lembaga tertinggi negara


 Struktur ketatanegaraan RI “sesudah” amandemen 1945

Digambar tertera MPR telah sejajar dengan lembaga lainnya.

c. Fungsi lembaga pemerintah


 Lembaga legislatif yang mempunyai tugas membuat dan mengesahkan
undang-undang.
 MPR
 Menetapkan UUD atau perubahan UUD
 Melantik presiden dan wakil presiden
 Memberhentikan presiden dan wakil presiden.
 DPR
 Fungsi legislasi : menetapkan UU bersama dengan
presiden
 Fungsi anggaran : memberikan persetujuan atas RUU
tentang APBN
 Fungsi pengawasan : melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan UU.
 DPD
 Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan
suatu pertimbangan yang berkaitan dalam bidang legilasi
 Pengawasan atas pelaksanaan dalam undang-undang
tertentu
 Lembaga eksekutif yang mempunyai tugas menjalankan undang-undang
 Presiden
 Fungsi sebagai kepala pemerintahan : membentuk
kabinet, mengangkat dan memberhentikan menteri
sebagai pembantu presiden
 Fungsi sebagai kepala negara : memegang kekuasan
tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan
Udara, menyatakan keadaan bahaya, menyatakan perang
 Wakil Presiden
 Menyusun agenda kerja kabinet
 Membantu presiden menjalankan undang –undang
 Lembaga yudikatif yang memiliki tugas mengawasi jalannya
perundang-undangan.
 Makhamah Konstitusi
 Fungsi sebagai penafsir konstitusi : memutuskan perkara
 Fungsi sebagai penjaga hak asasi manusia :
 Fungsi sebagai pengawal konstitusi
 Fungsi sebagai penegak demokrasi
 Makhamah Agung
 Fungsi peradilan : membina keseragaman dan penerapan
hukum
 Fungsi pengawasan : melakukan pengawasan terhadap
jalannya peradilan
 Fungsi mengatur : mengatur kelancaran penyelenggaraan
peradilan
 Komisi Yudisial
 Menjadi perantara atau penghubung antara kekuasaan
pemerintah dan kekuasaan kehakiman untuk menjamin
kemandiriaan kekuasaan dari pengaruh kekuasaan
apapun juga.
BAB
5
KONSEP DEMOKRASI

A. Hakekat demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat dan
“kratos” yang berarti pemerintahan. Jadi demokrasi dapat diartikan suatu pemerintahan
dimana rakyat memegang kekuasan tertinggi

B. Demokratisasi
a. Pengertian demokratisasi
Suatu perubahan baik itu perlahan maupun secara cepat kearah demokrasi.
b. Faktor yang mempengaruhi demokratisasi
 Kekayaan : kapita lebih tinggi dari pada demokrasi
 Kesetaraan sosial
 Budaya
 Intervensi asing

C. Demokrasi di Indonesia
Demokrasi yang pernah dijalankan bangsa Indonesia sebagai berikut :
a. Demokrasi Liberal
 Diterapkan pada tada tanggal 14 november 1945
 Para menteri bertanggung jawab kepada DPR
 Tanggung jawab pemerintah dipegang oleh perdana menteri
 Sistem pemerintahannya adalah parlementer
 Dampak demokrasi liberal bagi bangsa Indonesia
 Sering mengalami pergantian cabinet
 Memunculkan pemberontakan dimana-mana
 Krisis kepercayaan rakyat pada pemerintahan
 Tidak memunculkan partai yang dominan
b. Demokrasi Terpimpin
 Demokrasi ini dimulai saat dicetuskannya Dekrit Presiden 5 juli 1959
yang mana isi Dekrit tesebut sebagai berikut :
 Pembubaran konstituante
 Berlakunya UUD 1945
 Tidak berlakunya UUDS 1950
 Pembentukan MPRS dan DPAS
 Pelaksanaan demokrasi terpimpin
 Kebebasan partai dibatasi
 Presiden cenderung mutlak sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan.
 Pemerintah berusaha menata kehidupan politik sesuai UUD 1945
 Penyimpangan yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin
 Kedudukan presiden : kedudukan presiden berada dibawah MPR,
tapi bertentangan sebab MPRS tunduk kepada presiden
 Pembentukan MPRS : presiden yang membentuk MPRS
bertentangan karena berdasarkan UUD 1945 MPRS merupakan
lembaga tertinggi yang harus dipilih oleh rakyat.
 Pembubaran DPR da
 n pembentukan DPR-GR : presiden membubarkan DPR namun
di UUD 1945 presiden tidak dapat membubarkan DPR.
c. Demokrasi Pancasila dalam orde baru
 Beberapa perumusan tentang demokrasi Pancasila pada orde baru :
 Demokrasi dalam bidang politik : menegakkan kembali asas
hukum
 Demokrasi dalam bidang ekonomi : kehidupan layak bagi seluruh
rakyat
 Demokrasi dalam bidang hukum : membawa pengakuan dan
perlindungan hak.
d. Demokrasi Reformasi
 Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan demokratis
dengan adanya :
 Ketetapan MPR RI No.X/MPR/1998
 Ketetapan No. VII/MPR/1998
 Tap MPR RI No. XI/MPR/1998
 Amandemen UUD 1945

D. Sistem politik demokrasi di Indonesia


a. Pengertian sistem politik demokrasi
Sistem politik demokrasi adalah sistem yang memberikan dan menyediakan
mekanisme yang mengatur konflik sampai pada titik penyelesaian yang
bersepakatan.
b. Sistem politik demokrasi yang dianut Indonesia
 Sistem pokitik yang dianut adalah demokrasi Pancasila. Karena
demokrasi Pancasila memelihara keseimbangan antara konflik dan
consensus yang memungkinkan perbedaan pendapat.
 Bentuk partisipasi rakyat dalam demokrasi Panasila ini adalah terpilihnya
wakil rakyat dalam lembaga pemerintahan yaitu DPR, DPRD, dan DPD
yang dipilih langsung oleh rakyat.

E. Pendidikan demokrasi
a. Pendidikan demokrasi
 Pendidikan demokrasi secara formal : pendidikan melalui tatap muka,
diskusi timbal balik. Dan biasanya dilakukan di sekolah dan di Perguruan
Tinggi
 Pendidikan demokrasi secara informal : pendidikan yang melewati tahap
pergaulan dirumah ataupun dimasyarakat.
 Pendidikan demokrasi secara nonformal : pendidikan yang melewati tahap
diluar lingkungan masyarakat.
b. Visi pendidikan demokrasi
 Sebagai wahana subtantif, pedagogis dan sosial kulturan untuk membangun
cita-cita, nilai, konsep dalam diri warga negara melalui pengalaman hidup.
BAB
6
NEGARA HUKUM DAN HAM

A. Konsep dan ciri negara hukum


a. Pengertian negara hukum
negara hukum adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahnya
didasarkan oleh hukum. negara berdasar atas hukum menempatkan hukum sebagai
hal yang tertinggi sehingga ada istilah supremasi hukum ( kedaulatan hukum)
b. Konsep negara hukum
 Konsep negara hukum di awali dengan adanya konstitusi dan
konstitusionalisme.
 negara hukum diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
 negara hukum formil negara hukum dalam arti sempit yaitu negara
yang membatasi ruang geraknya dan bersifat pasif terhadap
rakyatnya
 negara hukum materiil negara hukum dalam arti luas yaitu negara
yang pemerintahannya memiliki kekuasaan untuk turut campur
tangan dalam urusan warganya dengan berdasar pemerintah ikut
tanggung jawab dalam kesejahteraan rakyat dan pemerintah
bersifat aktif.

c. Ciri-ciri negara hukum (Rechtsstaat)
 Pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia
 Pemisahan kekuasaan negara
 Pemerintahan berdasarkan undang-undang
 Adanya peradilan administrasi

B. negara hukum Indonesia


a. Landasan Yuridis negara Hukum di Indonesia
 Tertuang dalam UUD 1945 dalam pasal 1 ayat 3 yang berisi “negara
Indonesia adalah negara hukum “
 Landasan negara terdapat dalam bagian UUD 1945 tentang sistem
pemerintahan negara berikut :
 negara berdasarkan atas hukum, bukan berdasarkan kekuasaan
belaka
 Sistem konstitusional, pemerintah berdasarkan konstitusi
 Tidak bersifat absolut
b. Prinsip-prinsip negara hukum di Indonesia
 Norma hukumnya bersumber pada Pancasila sebagai dasar dan adanya
hierarki jenjang norma hukum
 Sistem konstitusional, yaitu UUD 1945 dan peraturan perundang-
undangan dibawahnya membentuk kesatuan sistem hukum
 Kedaulatan rakyat
 Persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
 Adanya organisasi pembentuk undang-undang
 Sistem pemerintahannya adalah presidensil
 Adanya jaminan Hak Asasi Manusia
c. Hubungan negara hukum dengan Indonesia
Secara normative hubungan negara hukum dengan Indonesia sangat erat dan
secara hukum dipandang sebagai sebuah kemanfaatan .
Menurut Sri Soemantri yang terpenting dalam negara hukum yaitu :
 Pemerintah dalam menjalankan tugas dan kewajibannya harus
berdasarkan hukum
 Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia
 Adanya pembagian kekuasaan dalam negara

C. Hakekat HAM
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar yang dimiliki manusia yang
berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Jadi HAM pada
hakekatnya merupakan hak-hak fundamental yang melekat pada kodrat manusia itu
sendiri, yaitu hak-hak yang paling dasar dari aspek hidup manusia..
D. Sejarah Perkembangan HAM
a. Perkembangan HAM di dunia
 Magna Charta : Piagam perjanjian antara raja John dari Inggris
dengan para bangsawan mengenai hak para
bangsawan dan batasan kewenangan raja (1215)
 Revolusi Amerika : semua bangsa diciptakan sama derajat oleh
Tuhan Yang Maha Pencipta(1776)
b. Perkembangan HAM di Indonesia
 Periode sebelum kemerdekaan : hak kebebasan berserikat dan
mengeluarkan pendapat oleh Budi
Utomo (1908-1945)
 Periode sesudah kemerdekaan : tentang hak-hak sipil

E. HAM di Indonesia
a. Pelaksanaan HAM di Indonesia
Pelaksanaan HAM baru tahapan kebijakan belum menjadi bagian dari sendi-sendi
dasar kehidupan berbangsa untuk menjadi faktor integrasi atau persatuan.
b. Pelanggaran HAM di Indonesia
 Peristiwa Trisakti dan Semanggi
 Kasus Marsinah
 Aksi Bom Bali
 Peristiwa Tanjung Priok
BAB
7
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK
INDONESIA

A. Pengertian hakikat dan kedudukan wawasan nusantara


a. Pengertian wawasan nusantara
Wawasan berarti pandangan, atau tinjauan. Sedangkan nusantara berarti kesatuan
kepulauan. Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa mengenai
diri dan lingkungan yang serba beragam dan bernilai strategis.
b. Hakekat wawasan nusantara
Hakekat wawasan nusantara adalah keutuhan bangsa dan kesatuan wilayah
nasional yang diwujudkan dengan menyatakan kepulauan nusantara.
c. Kedudukan wawasan nusantara
Wawasan nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Visi bangsa Indonesia
adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu secara utuh.
Fungsi wawasan nusantara adalah pedoman, motivasi, dorongan dala menentukan
segala kebijaksanaan dan keputusan bagi seluruh rakyat.

B. Latar belakang konsepsi wawasan nusantara


a. Falsafah Pancasila
Nilai Pancasila mendasari pengembangan wawasan nusantara. Nilai-nilai itu
adalah :
 Penerapan HAM
 Mengutamakan kepentingan bersama
 Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah
b. Aspek kewilayahan nusantara
c. Aspek sosial budaya
d. Aspek sejarah
C. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia
a. Pengertian geopolitik
Geopolitik berasal dari kata geo yang berarti “bumi” dan politik berarti “kesatuan
masyarakat”. Geopolitik adalah ilmu penyelenggara negara yang setiap
kebijakannya dikaitkan dengan masalah geografi.

b. Pengertian wawasan nusantara sebagai geopolitik


Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri, lingkungan yang
berwujud negara kepulauan yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

D. Perwujudan wawasan nusantara


a. Perumusan wawasan nusantara
Konsepsi wawasan nusantara dituangkan dalam peraturan perundang-undangan
yaitu dalam ketetapan MPR mengenai GBHN. Secara berturut-turut ketentuan
tersebut adalah :
Tap MPR No. IV/MPR/1973, IV/MPR/1978, II/MPR/1983, II/MPR/1988,
II/MPR/1993, II/MPR/1998 maka :
 Perwujudan kepulauan nusantara sebagai kesatuan politik :
 Kewilayahan nasional
 Persatuan dan kesatuan bangsa
 Kesatuan falsafah dan ideologi negara
 Perwujudan kepulauan nusantara sebagai kesatuan ekonomi :
 Kepemilikan bersama kekayaan efektif
 Pemerataan hasil pemanfaatan kekayaan alam
 Keserasian dan keseimbangan tingkat pengembangan ekonomi
 Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan social budaya
 Pemerataan keseimbangan dan persamaan kemajuan masyarakat
 Mempersatukan ragam corak budaya
 Perwujudan kepulauan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan
 Persamaan untuk membela negara dan bangsa
 Ancaman satu pulau menjadi ancaman bangsa
E. Otonomi daerah
a. Pengertian otonomi daerah
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otono untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat.
b. Tujuan otonomi daerah
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan public dan kesejahteraan
masyarakat
 Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengolahan sumber daya daerah
c. Hubungan antara otonomi daerah dengan wawasan nusantara
Otonomi daerah memberi keleluasaan pada daerah untuk mengelola dan
mendapatkan potensi sumber daya alamnya sesuai dengan proporsi daya
dukungnya dengan demikian tidak terjadi kecemburuan dan ketidak adilan.
Sedangkan wawasan nusantara menghendaki adanya persatuan dan keutuhan
wilayah nasional.
BAB p
8
PERTAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGIS

A. Pengertian Ketahanan Nasional


Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa meliputi seluruh aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi serta mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala dan tangan dan ancaman.

B. Perkembangan Konsep Ketahanan Nasional di Indonesia


a. Sejarah lahirnya ketahanan nasional
 Gagasan ini muncul pada tahun 1960 pada kalangan militer Angkatan
Darat di SSKAD
 Pada tahun 1969 lahirlah istilah ketahanan nasional yang menjadi
pertanda ditinggalnya konsep kekuatan.
 Pada tahun 1972 konsepsi ketahanan nasional dirumuskan sebagai kondisi
dinamis satu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan
b. Ketahanan nasional dalam GBHN
Rumusan ketahanan nasional dalam GBHN yaitu :
 Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan harus menuju
ketujuan yang ingin dicapai
 Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi,, ketahanan politik,
ketahanan ekonomi, ketahanan social budaya
 Ketahanan yang dilandasi bela negara.

C. Unsur-Unsur Ketahanan Nasional


a. Unsur atau gatra penduduk
b. Unsur atau gatra wilayah
c. Unsur atau gatra sumber daya alam
d. Unsur atau gatra di bidang ideologi
e. Unsur atau gatra di bidang politik
f. Unsur atau gatra di bidang ekonomi
g. Unsur atau gatra di bidang social budaya
h. Unsur atau gatra dibidang pertahanan dan keamanan

D. Pembelaan negara
a. Pengertian bela negara
Bela Negara adalah perilaku waga Negara yang di jiwai karena kecintaannya pada
NKRI
b. Komponen bela Negara
 Komponen utama : TNI (Non kepolisian)
 Komponen pendukung : sumber daya nasional

E. Indonesia dan Perdamaian Dunia


a. Pengertian perdamaian dunia
Perdamaian dunia adalah kondisi tidak adanya atau berkurangnya segala jenis
kekerasan didunia.
b. Peran aktif Indonesia dalam perdamaian dunia
 Secara tidak langsung, Indonesia ikut menciptakn perdamaian dunia
melalui kerja sama dalam konferensi Asia Afria, ASEAN, maupun
Gerakan Non Blok
 Pada tahun 1985 Indonesia membantu PBB yakni memberikan bantuan
pangan ke Ethiopia pada waktu dilanda bahaya kelaparan
 Pada tanggal 30 oktober 2008, penambahan kontingen Indonesia dalam
rangka misi perdamaian dunia di Lebanon Selatan
DAFTAR PUSTAKA
[1]
http://rtnadia2.blogspot.co.id/p/tugas-pkn-rangkuman-kelas-8-bab-1.html
[2]
https://apliandosm.wordpress.com/2012/09/20/rangkuman-kesimpulan-bab-1-
[3]
http://aditiyarakhman.blogspot.co.id/2012/09/rangkuman-kesimpulan-pancasila-
sebagai.html
[4]
http://adawiiah.blogspot.co.id/2012/11/tugas-rangkuman-identitas-nasional.html
[5]
http://www.ilmunegara.com/2014/01/hakekat-negara.html
[6]
https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia/
[7]
https://thinkquantum.wordpress.com/2009/12/16/konstitusi-negara-republik-
indonesia/
[8]
https://id.scribd.com/mobile/doc/220385581/sistem-ketatanegaraan-indonesia-pdf
[9]
https://www.academia.edu/11848122/Ebook_Jendela_Pendidikan_Kewaganegaraan_

[10 ]
http://www.gurupendidikan.com/pengertian-fungsi-tugas-dan-wewenang-dpd-dewan-
perwakilan-daerah-lengkap/
[11]
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=104013
[12]
https://virgiantputrisavira.wordpress.com/2014/04/13/wawasan-nusantara-latar-
belakang-filosofis-pengertian-dan-implementasi-dalam-kehidupan-sehari-hari/
[13]
https://carlz185fr.wordpress.com/2013/05/06/hakikat-dan-kedudukan-wawasan-
nusantara/
[14]
http://yenisetyowati52.blogspot.co.id/2015/04/tugas-makalah-
kewarganegaraanunsur.html
[15]
http://adhinugraha4.blogspot.co.id/2014/08/rangkuman-materi-pembelaan-negara-
pkn.html

You might also like