You are on page 1of 5

PENGANTAR TECHNOPRENEURSHIP

KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan perlindungan Tuhan saya
dapat menyelesaikan Tugas Pengantar Technopreneursip. Tugas ini sebenarnya, ditujukan sebagai
Ujian Akhir Semester (UAS) yang dibuat dalam bentuk take home .
Melalui tugas ini mahasiswa/i dituntut agar dapat berpikir, layaknya seperti seorang enterpreneur.
Tugas ini juga mengajarkan kepada mahasiswa/i untuk melatih pengembangan inovasi- inovasi
dan kreatifitas. Banyaknya kemudahan- kemudahan yang dimiliki di era globalisasi ini dapat lebih
menunjang mahasiswa/i untuk berpikir layaknya seorang enterpreneur. Saya juga tak lupa
menyampaikan, terimakasih kepada Bapak IR. H. M. NURHADI, MT selaku dosen pengajar mata
perkuliahan Pengantar Technopreneursip yang telah memberikan tugas yang sangat bermanfaat
ini. Dalam pengerjaan tugas ini, selain untuk mendapatkan bobot peniaian, juga secara tidak
langsung telah mengajarkan mahasiswa/i untuk berpikir kreatif.
Akhir kata saya berharap melalui tugas ini dapat melatih saya untuk menjadi seorang mahasiswa
teknik yang memiliki jiwa enterpreneur. Dan semoga tugas ini mendapatkan bobot penilaian yang
baik,untuk menunjang indeks prestasi saya.

BAB I

PENDAHULUAN

Kewirausahaan merupakan proses untuk mengembangkan ide atau peluang dalam menjalankan
suatu usaha. Dalam menjalankan suatu kewirausahaan seseorang harus mengelola berbagai aspek
yang meliputi pembiayaan, sumber daya manusia, kepemilikan, organisasi, serta kepemimpinan
yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan
evaluasi. Kewirausahaan dapat melatih kita untuk menjadi pemimpin dalam sebuah instansi
perusahaan. Kewirausahaan merupakan salah satu aspek penting yang harus dimiliki oleh semua
orang tak terkecuali bagi seorang Sarjana Teknik. Aspek ini sangat penting guna meningkatkan
produktivitas dalam dunia kerja nantinya.
BAB II
PEMBAHASAN

Rencana Usaha

i. Jenis barang ingin diproduksi


Dalam rencana pengembangan usaha jajan tradisional ini, direncanakan akan dibuat suatu usaha
jajan tradisional Bali dengan nama : Putri Ayu.

ii. Potensi bahan baku


Karena jenis usaha yang dipilih adalah jajanan tradisional Bali. Maka, untuk mencari dan
menemukan, bahan baku untuk penunjang rencana usaha ini, sangat mudah. Dapat di temukan di
Pasar- Pasar Tradisional di Bali, misalnya di Pasar Kreneng di Denpasar- Bali.

iii. Potensi Pasar


Pembeli adalah raja, inilah istilah yang selalu berlaku di dunia bisnis. Untuk itu pelayanan yang
maksimal merupakan syarat mutlak bagi para pelaku bisnis, layaknya seorang raja yang selalu ingin
mendapatkan pelayanan yang terbaik. Dalam hal ini adalah usaha makanan yang dituntut untuk
selalu memberikan servis yang memuaskan bukan saja dalam hal menu makanan saja namun
menyangkut harga, tempat, fasilitas serta cara melayani pembeli itu sendiri. Agar hal tersebut
tercapai, maka diperlukan strategi menentukan target pasar usaha makanan. Dengan cara ini kita
dapat mengelompokkan konsumen sehingga dapat dengan mudah menentukan menu, harga, lokasi
usaha bahkan fasilitas pendukung.

Pangsa Pasarnya meliputi :

 Konsumen Anak Muda/ Mahasiswa


Dalam kesehariannya anak muda merupakan konsumen paling royal. Mereka biasanya tidak terlalu
perhitungan dalam membelanjakan uang. Anak muda juga merupakan konsumen yang paling suka
berkumpul dengan teman-temannya, hal ini dapat dijadikan strategi bagaimana membuat agar
jajanan usaha bisa menjadi teman ketika mereka berkumpul. Dan kesempatan ini pun akan
mendatangkan keuntungan.

 Konsumen Anak-Anak
Anak-anak biasanya menyukai jenis makanan yang digoreng, makanan manis dan makanan yang
tidak mengandung sayuran. Pangsa pasar anak-anak dapat di bidik apabila tempat usaha Anda
berada di pusat keramaian yang dikunjungi anak-anak, seperti: taman bermain, dokter anak, atau
pusat perbelanjaan.

Namun pada Umumnya, Pangsa pasar dari kue tradisional ini cukup besar. Sebab, pastinya
konsumen tertarik pada kue tradisional. Sebab, tidak hanya karena rasa yang nikmat, namun juga
muncul dari kandungan yang ada pada kue tradisional tersebut karena bebas pengawet. Unsur yang
alami tersebut, pastinya akan selalu disasar konsumen semua kalangan.

iv. Teknik Produksi

Masih didominasi dengan keterampilan tangan yang masih sangat membutuhkan tenaga kerja
manusia. Karena usaha yang akan di jalankan, berhubungan dengan kehiegisan dan cita rasa dari
jajanan tradisional tersebut.

Analisa Finansial

i. Perencanaan Produk
Adapun produk yang akan direncanakan dibuat yaitu :
NO. PRODUK HARGA
1. Bikang Rp 1.500,00
2. Laklak (isi 3) Rp 3.000,00
3. Pisang Rai (isi 3) Rp 3.000,00
4. Wajik Rp 2.000,00
5. Lukis (isi 3) Rp 3.000,00
6. Dadar Rp 1.500,00
7. Apem kukus Rp 1.500,00
8. Pulung-pulung ubi Rp 1.500,00
9. Kelepon (isi 5) Rp 2.000,00
10. Getuk lendri Rp1.500,00

ii. Perencanaan Peralatan


Peralatan yang direncanakan yang akan digunakan antara lain :
NO. PERALATAN HARGA
1. Kompor gas 2xRp 300.000,00 Rp 600.000,00
2. Tabung gas 2xRp 80.000,00 Rp 160.000,00
3. Panci 2xRp 50.000,00 Rp 100.000,00
4. Sublukan 2xRp 25.000,00 Rp 50.000,00
5. Wajan 2xRp 25.000,00 Rp 50.000,00
6. Mixer Rp 4.000.000,00
7. Waskom 10xRp 5.000,00 Rp 50.000,00
8. Cetakan 3xRp 25.000,00 Rp 75.000,00
9. Sodet 2xRp 5.000,00 Rp 10.000,00
10. Sutil 2xRp 5.000,00 Rp 10.000,00
11. Pasta Engine Rp 500.000,00
12. Teflon 2xRp80.000,00 Rp 160.000,00
13. Nasmpan 5xRp 10.000,00 Rp 50.000,00
14. Meja 2xRp 1.000.000,00 Rp 2.000.000,00
TOTAL Rp 7.815.000,00

iii. Perencanaan Pemasaran


Perencanaan pemasaran yaitu penjualan di toko dan menerima pesanan antaran.
iv. Perencanaan Modal
Modal berasal dari modal sendiri yaitu sebesar Rp 200.000.000,00.

v. Perencanaan Anggaran Biaya


Peralatan :
NO. PERALATAN HARGA
1. Kompor gas 2xRp 300.000,00 Rp 600.000,00
2. Tabung gas 2xRp 80.000,00 Rp 160.000,00
3. Panci 2xRp 50.000,00 Rp 100.000,00
4. Sublukan 2xRp 25.000,00 Rp 50.000,00
5. Wajan 2xRp 25.000,00 Rp 50.000,00
6. Mixer Rp 4.000.000,00
7. Waskom 10xRp 5.000,00 Rp 50.000,00
8. Cetakan 3xRp 25.000,00 Rp 75.000,00
9. Sodet 2xRp 5.000,00 Rp 10.000,00
10. Sutil 2xRp 5.000,00 Rp 10.000,00
11. Pasta Engine Rp 500.000,00
12. Teflon 2xRp80.000,00 Rp 160.000,00
13. Nasmpan 5xRp 10.000,00 Rp 50.000,00
14. Meja 2xRp 1.000.000,00 Rp 2.000.000,00
TOTAL Rp 7.815.000,00

Pengeluaran :
NO. PENGELUARAN HARGA/BLN
1. Tepung terigu Rp 7.500 x 300 kg Rp 2.250.000,00
2. Telur ayam Rp 1.000,00 x 750 btr Rp 750.000,00
3. Tepung tapioca Rp 8.000,00 x 180 Rp 1.440.000,00
4. Ketan Hitam Rp 6.000,00 x 150 kg Rp 900.000,00
5. Ketan Putih Rp 6.000,00 x 150 kg Rp 900.000,00
6. Kelapa Rp 2.000,00 x 150 btr Rp 300.000,00
7. Gula merah Rp 20.000,00 x 150 kg Rp 3.000.000,00
8. Gula pasir Rp 7.000,00 x 150 kg Rp 1.050.000,00
9. Vanili Rp 3.000,00 x 90 bgks Rp 270.000,00
10. Singkong Rp 3.000,00 x 300 kg Rp 900.000,00
11. Tepung beras Rp 5.500,00 x 180 kg Rp 990.000,00
12. Pewarna makanan merah Rp 2.000,00x60 Rp 120.000,00
13. Pewarna makanan hijau Rp 2.000,00x60 Rp 120.000,00
14. Pisang Raja Rp 14.000,00 x 90 Rp 840.000,00
15. Daun suji Rp 500 x 30 Rp 15.000,00
16. Plastik Rp 2.00,00 x 60 Rp 120.000,00
17. Daun pandan Rp 1.000 x 150 Rp 150.000,00
18. Minyak goring Rp 12.000,00x60 Rp 720.000,00
19. Mentega Rp 4.500x30 Rp 135.000,00
20. Garam Rp 500 x 30 Rp 15.000,00
21. Soda kue Rp 2.000,00 x 60 Rp 120.000,00
22. Listrik + air Rp 500.000,00
23. Gaji karyawan 5 org x Rp 500.000,00 Rp 2.500.00,00
TOTAL Rp 18.105.000,00

BAB III
PENUTUP

Mahasiswa berwirausaha sejak dini tujuannya adalah agar “cerita” tentang entrepreneur ini tidak
hanya ada di papan tulis ataupun slide perkuliahan. Namun agar setelah selesai dari bangku
perkuliahan, dapat menerapkannya untuk pekerjaan nya. Seorang yang memiliki jiwa enterpreneur,
berarti dia dapat menjadi pemimpin. Karena memiliki kreatifitas dan inovasi, itulah yang menjadi
tuntutan dunia kerja saat ini. Cara pengembangan kreatifitas dan inovasi, bermacam-macam seperti
salah satu contohnya adalah pengembangan Usaha jajanan tradisional "Putri Ayu". Intinya adalah,
adanya penanaman sejak awal akan pemahaman ilmu technopreneurship.
Saya berharap agar contoh bisnis ini, dapat menjadi salah satu contoh pengembangan sikap
Enterpreneurship, bagi teman-teman mahasiswa/i lainnya.

You might also like