You are on page 1of 3

Tujuan:

1. Mengetahui dan memahami gejala-gejala penyakit tumbuhan


2. Mengetahui penyebab penyakit tumbuhan
3. Mengetahui dan memahami cara-cara pengendalian penyakit pada tumbuhan
Penyakit tanaman adalah penyimpangan dari keadaan normal. Penyabab penyakit itu
anatara lain karena cendawan, bakteri, virus, kekurangan unsur hara (Pracaya, 1991). Curah
hujan cukup tinggi (2000mm/tahun) dan kelembaban 90% sangat berkorelasi positif dengan
keparahan penyakit dan bertahannya pathogen dalam jaringan daun (Goth, 1981). Biasanya
tumbuhan yang sakit menunjukkan gejala yang khusus. Menurut Purnomo(2913) Gejala penyakit
adalah kelainan atau penympangan dari keadaan normal tanaman akibat adanya gangguan
penyebab penyakit. Sering kali suatu penyakit tertentu tidak hanya menyebabkan timbulnya
suatu gejala, tetapi serangkaian gejala (syndrom). Dlam banyak hal, dengan memperhatikan
gejala atau rangkaian gejala seseorang dapat menentukan/ mendiagosis penyakit tersebut. Kita
perlu membedakan gejala primer dan hejala sekunder. Gejala primer terjadi pada bagian
terserang oleh penyabab penyakit. Gejala sekunder adalah gejala yang terjadi di tempat lain
pada tumbuhan, sebagai akibat dari kerusakan pada bagian yang menunjukkan gejala primer
(Semangun, 1996).
Tetapi seringkali beberapa macam penyakit paada tumbuhan tertentu menunjukkan
gejala yang sama, sehingga dengan memperhatikan gejala saja kita tidak dapat menetukan
diagnosis dengan pasti. Dalam hal ini disamping memperhatikan gejala kita juga harus
emperhatikan tanda (sign) dari penyakit. Adapun yang dimaksud dengan tanda adalah semua
pengenal dari penyakit selain reaksi tumbuhan inang (selain gejala), misalnya bentuk tubuh
buah parasit, miselium, warna spora, damar (blendok), lendir, dan lain sebagainya (Semangun,
2001).

Mikroorganisme penyebab penyakit dikelompokkan ke dalam tiga golongan yaitu


cendawan, bakteri, dan virus. Jenis penyakit yang disebabkan oleh cendawan adalah bulai,
bercak daun, hawar daun, hawar upih, karat daun, busuk batang, dan gosong bengkak(Wakman
and djatmiko, 2002). Salah satu jenis jamur adalah Fusarium, Afriyeni et.al (2013) cit Booth
(1977) menyatakan bahwa spesies Fusarium biasanya menghasilkan makrokonidia dan
mikrokonidia dari phialid ramping, makrokonidianya hialin, dua sampai beberapa sel, fusiform
sampai berbentuk sabit, sebagian besar dengan sel apikal memanjang dan sel basal. Miselium
jamur ini berwarna putih dan terdapat lingkaran berwarna merah muda pada bagian tengahnya
.Jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri meliputi bakteri busuk batang, hawar/layu bakteri
Goss, dan layu bakteri Stewart. Jenis penyakit yang disebabkan oleh virus adalah penyakit
virus mosaik kerdil, penyakit virus kerdil khlorotik, penyakit virus mosaik jagung, penyakit
virus gores, dan penyakit virus mosaik tebu (Shurtleff 1980).
Perkembangan penyakit tanaman dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu patogen, inang, dan
tanaman (Mahfud et al.1991). faktor lingkungan yang memengaruhi perkembangan penyakit
antara lain adalah suhu, kelembapan udara, curah hujan, dan sinar matahari (McCartney 1994;
Brownet al. 1995). Suhu di atas 15oC di sekitar tanaman kopi menghambat perkembangan
penyakit (Brown et al. 1995)(mahfmud, 2012).

Goth, R.W. 1981. An efficient technique for prolonged storage of Phytophthora infestans .
Amer Photato Journal 58 (5) : 257-260
Mahmud, M.C. 2012. Teknologi dan strategis pengendalaian penyakit karat daun untuk
meningkatkan produksi kopi nasional. Pengembangan inovasi pertanian 5(1) : 46-47
Purnomo, J.2013.Gejala dan Tanda Penyakit. https://prezi.com/ylfmopwokjzg/gejala-dan-
tanda-penyakit-tanaman/
Semangun,.H. 2001. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.

Shurtleff, M.C. 1980. Compendium of Corn Diseases. Second Edition. The American
Phytopathological Society, USA, 105 p.
Wakman, W. dan H. A. Djatmiko. 2002. Sepuluh spesies cendawan penyebab penyakit bulai
pada tanaman jagung. Makalah Disajikan pada Seminar Nasional Perhimpunan
Fitopatologi Indonesia di UNSOED Purwokerto, 7 September 2002. 10 p.
Yenita Afriyeni 1)*), Nasril Nasir1), Periadnadi1), dan Jumjunidang2 .2013. Jenis-Jenis Jamur
pada Pembusukan Buah Kakao (Theobroma cacao, L.) di Sumatera Barat. Jurnal
Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 2(2) – Juni 2013 : 124-129.

You might also like