You are on page 1of 10

Professional Image

A. Pengertian
Menurut Tjerk Hooghiemstra, profesional adalah mereka yang memiliki kompetensi-
kompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya. Kompetensi menurut Tjerk Hooghiemstra,
Hay group, The Netherlands pada tulisannya yang berjudul Integrated Management of
Human Resourcese, kompetensi adalah karakteristik pokok seseorang yang berhubungan
dengan unjuk kerja yang efektif pada jabatan tertentu.
Sedangkan image (citra) adalah gambaran atau potret diri Anda dimana image yang
Anda tampilkan akan mencerminkan perusahaan Anda. Image (citra) adalah alat komunikasi,
bagian dari paket ketrampilan Anda, dan papan untuk mengiklankan siapa Anda, apa yang
Anda kerjakan, dan seberapa baik Anda mengerjakannya.
Jadi kesimpulannya, professional image adalah gambaran tentang keprofessionalan
Anda. Seorang yang memiliki professional image adalah seseorang yang memiliki keahlian
dan ketrampilan, juga sikap mental dan tingkah laku yang terpuji. Segala sesuatu yang
dihasilkan dari perbuatan dan pekerjaannya dijamin berada dalam kondisi terbaik dan
mendapat penilaian yang objektif dari semua pihak.

B. Yang Mempengaruhi Professional Image


1. PENAMPILAN
Penampilan merupakan aspek pentik karena melalui penampilan lah muncul kesan
pertama kita sebagai seorang profesional. Selain itu,dengan kesan yang baik, akan membuat
kita semakin percaya diri dan mempengaruhi rasa kepercayaan client kepada kita. Aspek
penampilan ini memiliki tiga pokok bahasan utama yang harus diperhatikan yaitu :

1. Kebersihan dan Kesehatan Diri


a) Tangan dan kuku jari
Dalam aspek ini, kondisi tangan agar dalam keadaan yang normal (tidak bersisik
ataupun berminyak. Panjang kuku 2mm untuk pria dan 5mm untuk wanita dalam
keadaan bersih tanpa kotoran. Khusus wanita, diperbolehkan menggunakan
pewarna kuku dengan warna lembut dan bersih tidak ada yang terkelupas.
b) Bau badan
Minimal mandi dua kali sehari dan sebelum berangkat kerja, dianjurkan untuk
menggunakan deodoran anti perspirant. Selain itu,dapat didukung dengan tidak
menggunakan pakaian yang telah dipakai atau yang sudah berbau keringat.
c) Kebersihan gigi dan bau mulut
Agar bersih, gigi minimal digosok dua kali sehari. Kita juga dapat mengunyah
permen dengan aroma mint untuk memberi efek segar di dalam mulut. Minimal 6
bulan sekali, karyawan dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan mulut kepada
dokter gigi dan mulut.
d) Rambut
Rambut dapat dibersihkan dengan melakukan keramas secara rutin dengan
menggunakan produk shampoo yang cocok dengan keadaan rambut dan kulit
kepala.
e) Pakaian
Pakaian yang digunakan haruslah pakaian yang berada di kondisi terbaik. Pakaian
telah disetrika dan dipastikan tidak ada lipatan yang lusuh di area pakaian.
f) Wewangian
Parfum yang digunakan minimal berjenid EDT (eau de toilette) yang beraronma
lembut serta diaplikasikan di titik tertentu yaitu pergelangan tangan dan di
belakang kuping
g) Stocking atau kaos kaki
Alas kaki yang digunakan alangkah lebih baiknya jika senada dengan tema
pakaian. Hindari menggunakan alas kaki yang sudah rusak, lalu harap dicuci
secara rutin untuk menghindari bau kaki yang menyengat.
h) Sepatu
Kondisi sepatu yang digunakan haruslah dalam keadaan bersih dan telah disemir.
Kondisi sol juga harus dalam keadaan baik guna kenyamanan aktivitas karyawan.
Hal yang terpenting adalah dilarang melepas sepatu saat berhubungan dengan
customer, karena dikhawatirkan bau keringat kaki akan keluar.

2. Tata Rias Wajah dan Rambut


a) Tata rias wajah
Untuk wanita, tata rias wajah yang diperbolehkan adalah penggunaan make up
lengkap yang tidak mencolok agar wajah selalu terlhat rapih dan berseri.
Sedangkan untuk pria, wajah haruslah bersih dan segar, kumis terpelihara
dengan rati serta memangkas jenggot dan jambang.
b) Tata rias rambut
Tatanan rambut unruk wanita yang baik adalah yang tidak menutupi bagian
dahi, tidak dalam keadaan basah dan tersisir dengan rapi. Hal ini pun jug
berlaku sama bagi karyawan pria.
3. Tata Busana dan Perlengkapannya
a) Busana
Untuk wanita, menggunakan blazer dengan warna netral. Celana atau rok yang
dipakai menggunakan bahan bukan dari jeans. Untuk pria, kemeja yang
digunakan harus berwarna lembut dengan motif yang halus.
b) Perlengkapannya
Aksesoris yang digunakan sebaiknya tidak berlebih, contohnya cincin, gelang,
dan arloji dengan jumlah satu buah di masing-masing benda.

2. BAHASA TUBUH
Penggunaan bahasa tubuh yang baik sangatlah penting karena membuat penampilan
karyawan lebih elegan, enerjik, proporsional, memberikan postur tubuh yang baik, serta
meningkatkan rasa percaya diri. Berikut ringkasan mengenai bahasa tubuh yang tepat.
1. Sikap Berdiri dan Berjalan
Posisi berdiri terbaik adalah dengan menegakkan badan dan menggerakkan tangan
dengan santai dan tidak berlebihan. Disaat akan beralan, langkah kaki harus lurus dan
tidak menyeret sepatu. Pandangan mata saat berjalan harus lurus ke depan dengan
posisi dagu yang sejajar dengan lantai.
2. Berjabat Tangan dan Menjamu Tamu
Saat akan berjabat tangan, sebaiknya karyawan memperkenalkan diri dan juga
menyempatkan untuk bertanya kabar client hari ini, baru dilanjtkan dengan
genggaman dengan sedikit tekanan. Barulah setelah itu, berkomunikasi dengan client
perihal sesuatu yang dapat kita bantu.
3. Sikap Berbicara
Hal utama dalam komunikasi adalah senyuman. Senyuman merupakan respon yang
sangat positif dan merupakan sinyal bahwa kita tertarik dengan pembicaraan client.
Kita juga harus ekspresif selama obrolan berlangsung. Namun, kita harus tetap on
track dengan mampu mengendalikan intonasi dan diksi yang digunakan.
4. Lain-lain
Hal lain-lain yang dabat dilakukan adalah tepat waktu saat kita akan melakukan
pertemuan, selain itu kita dapat melakukan basa-basi sebelum membahas permasalah
inti. Setelah diskusi selesai, sangatlah bijak untuk mengantar client ke depan pintu.
Jangan lupakan perihal tiga kata ajaib yaitu maaf, tolong dan terimakasih.
Internal Control

Definisi internal control


Internal Control adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan
staff, untuk membuat reasonable assurance mengenai:
1. Efektifitas dan efisiensi operasional
2. Reliabilitas pelaporan keuangan
3. Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku

Menurut internal control framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling
terkait, yaitu:
1. Control Environment
2. Risk Assessment
3. Control Activities
4. Information and communication
5. Monitoring

Pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling berkaitan sebagai berikut:

1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran
pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua
komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. Lingkungan pengendalian
menyediakan arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-
orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam
lingkungan pengendalian antara lain integritas dan nilai etik, komitmen terhadap kompetensi,
dewan direksi dan komite audit, gaya manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi,
pemberian wewenang dan tanggung jawab, praktik dan kebijkan SDM. Auditor harus
memperoleh pengetahuan memadai tentang lingkungan pengendalian untuk memahami sikap,
kesadaran, dan tindakan manajemen, dan dewan komisaris terhadap lingkungan pengendalian
intern, dengan mempertimbangkan baik substansi pengendalian maupun dampaknya secara
kolektif.

2. Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk
mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus
dikelola. Penentuan risiko tujuan laporan keuangan adalah identifkasi organisasi, analisis, dan
manajemen risiko yang berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan sesuai
dengan PABU. Manajemen risiko menganalisis hubungan risiko asersi spesifik laporan
keuangan dengan aktivitas seperti pencatatan, pemrosesan, pengikhtisaran, dan pelaporan
data-data keuangan. Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa
dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi
kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan
konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Risiko dapat timbul atau
berubah karena berbagai keadaan, antara lain perubahan dalam lingkungan operasi, personel
baru, sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki, teknologi baru, lini produk, produk,
atau aktivitas baru, restrukturisasi korporasi, operasi luar negeri, dan standar akuntansi baru.

3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin
bahwaarahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa
tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas.
Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai tingkat
organisasi dan fungsi. Umumnya aktivitas pengendalian yang mungkin relevan dengan audit
dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan review terhadap
kinerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik, dan pemisahan tugas. Aktivitas
pengendalian dapat dikategorikan sebagai berikut.
a) Pengendalian Pemrosesan Informasi
 pengendalian umum
 pengendalian aplikasi
 otorisasi yang tepat
 pencatatan dan dokumentasi
 pemeriksaan independen
b) Pemisahan tugas
c) Pengendalian fisik
d) Telaah kinerja

4. Informasi Dan Komunikasi


Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi
dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab
mereka. Sistem informasi yang relevan dalam pelaporan keuangan yang meliputi sistem
akuntansi yang berisi metode untuk mengidentifikasikan, menggabungkan, menganalisa,
mengklasikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi serta menjaga akuntabilitas asset dan
kewajiban. Komunikasi meliputi penyediaan deskripsi tugas individu dan tanggung jawab
berkaitan dengan struktur pengendalian intern dalam pelaporan keuangan. Auditor harus
memperoleh pengetahuan memadai tentang sistem informasi yang relevan dengan pelaporan
keuangan untuk memahami :
a) Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan
b) Bagaimana transaksi tersebut dimulai
c) Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan keuangan yang
tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksi
d) Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan
dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik yang digunakan untuk
mengirim, memproses, memelihara, dan mengakses informasi.

5. Pemantauan / Monitoring
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang
waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan
pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung
secara terus menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari
keduanya. Di berbagai entitas, auditor intern atau personel yang melakukan pekerjaan serupa
memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas. Aktivitas pemantauan dapat
mencakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan pihak luar seperti keluhan
pelanggan dan respon dari badan pengatur yang dapat memberikan petunjuk tentang masalah
atau bidang yang memerlukan perbaikan. Komponen pengendalian intern tersebut berlaku
dalam audit setiap entitas. Komponen tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungannya
dengan ukuran entitas, karakteristik kepemilikan dan organisasi entitas, sifat bisnis entitas,
keberagaman dan kompleksitas operasi entitas, metode yang digunakan oleh entitas untuk
mengirimkan, mengolah, memelihara, dan mengakses informasi, serta penerapan persyaratan
hukum dan peraturan.

Tidak hanya internal audit yang memastikan internal control berfumgsi optimal,
namun unit bisnis merupakan first line of defend harus memastikan internal control telah
berfungsi di unitnya. Berikut adalah three line of defend model:
Fraud

Fraud merupakan tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan


untuk mengelabui, menipulasi, dan atau memanipulasi Bank, nasabah, atau pihak lain yang
terjadi di lingkungan bank dan/atau menggunakan sarana bank sehingga mengakibatkan
bank, nasabah, atau pihak lain mengalami kerugian. Contoh dari perilaku fraud yaitu
kecurangan dan pembiaran, penipuan, penggelapan aset, pembocoran informasi, dan tindak
pidana bank.

A. JENIS FRAUD MENURUT FRAUD TREE


1. Korupsi
Yang termasuk dalam aktivitas fraud yang tergolong korupsi adalah suap, pungutan liar,
pemerasan dan konflik kepentingan antara pihak bank dengan pihak yang lain.
2. Penggelapan Asset
Yang termasuk dalam golongan ini adalah sebagai berikut : pencurin uang tunai, pengeluaran
anggaran yang tidak wajar dan penggelapan barang-barang yang dimiliki perusahaan.
3. Manipulasi laporan keuangan
Manipulasi lapoan keuangan dapat dilakukan dengan melakukan pencatatan lebih (marking
up) terhadap akun aset yang dimiliki perusahaan, selain itu juga dengan melakukan
pemangkasan pencatatan (marking down) terhadap pendapatan perusahaan.

B. FRAUD BERDASARKAN PELAKU DAN TUJUAN

1. Occupational Fraud
Aktivitas fraud yang dilakukan oleh karyawan perusahaan dengan memanfatkan
jabatan serta wewenangnya dalam rangka memperkaya diri sendiri ataupun golongan
tertentu.
2. Fraudulent Financial Reporting
Aktivitas fraud yang dilakukan dengan memanipulasi laporan keuangan perusahaan
sehingga para stakeholder tidak dapat mengetahu secara jelas perihal kesehatan
keuangan perusahaan.

C. KARAKTERISTIK FRAUD

Dalam kasus fraud, modus operandi yang paling banyak digunakan merupakan
penggelapan aset perusahaan namun yang paling banyak memberikan tingkat kerugian
tertinggi adalah modus operandi manipulasi laporan keuangan. Analisis lebih mendalam
menunjukkan bahwa kasus fraud lebih banyak terjadi di dalam aktivitas non kredit. Untuk
pelaku aktivitas fraud, laki – laki lebih dominan dalam hal keterlibatan kasus serta
posisi.jabatan yang seringkali melakukan fraud adalah posisi Asisten.
Berkat sistem kontrol yang baik, aktivitas fraud dapat diidentifikasi dan tim SPI pasti
akan mengusutnya. Dilihat dari metode yang paling efektif terkait temuan fraud,
whistleblowing dan informasi internal lah yang menyumbang kontribusi paling banyak dalam
pembongkaran kasus fraud, disusul dengan metode yang dilakukan jajaran manajemen
puncak dalam me-review pekerjaan bawahan.

Kasus fraud dapat terendus dengan memperhatikan tingkah laku mencurigakan dari
para karyawan. Contohnya adalah adanya perubahan gaya hidup karyawan yang drastis,
kuslitan finansial, kedekatan antara karyawan dengan stakeholder secara tidak wajar, tidak
mau dirotasi ataupun mutasi, dan perilaku menyimpang lainnya.

D. PROSES TERJADINYA FRAUD DAN CARA MENCEGAHNYA

Secara garus besar, fraud terjadi akibat tiga faktor utama yaitu adanya dorongan dari
dalam diri pelaku, adanya kesempatan dan adanya aspek pembenaran aktivitas fraud. Jika
pihak perusahaan sudah mengetahui apa saja penyebab terjadinya fraud, maka pihak
manajemen dapat melakukan evaluasi di tiap pos kerja untuk meminimalkan potensi
terjadinya fraud.
Cara yang pertama adalah dengan menminimalkan potensi karyawan untuk
termotivasi berbuat fraud, salah satu caranya yaitu dengan sustem remunerasi yang baik serta
melakukan pendidikan mengenai character building. Selain itu¸langkah selanjutnya adalah
dengan melakukan sesuatu agar karyawan tidak bisa memiliki kesempatan utnuk melakukan
fraud. Salah satu contohnya yaitu dengan melakukan perbaikan SOP, memperbaiki alur kerja,
sistem performance appraisal yang jelas, dan mencari celah-celah potensi fraud di tiap pos
kerja.
Kedua adalah meminimalkan adanya rasionalisasi terhadap perilaku fraud. Cara yang
ketiga ini merupakan benteng terakhir karyawan karena jika karyawan sudah melakukan
rasionalisasi terhadap perilaku fraud, maka kemungkinan besar fraud akan terjadi. Hal ini
dapat dicegah dengan memberikan insight mengenai fraud dan juga menghilangkan faktor –
faktor yang dapat membuat karyawan beripikir bahwa dia layak untuk melakukan fraud.
Ketiga adalah menggunakan guidance anti fraud yang dibentuk oleh Bank Indonesia.
Berikut adalah skema dari guidance tersebut:

You might also like