You are on page 1of 3

MENINGKATKAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

RS. PENAWAR MEDIKA

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman

00 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Hi. Lukman Pura.Sp.PD.,MHSM.,FINASIM
(SPO) Direktur RSPM

PENGERTIAN Komunikasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan


(perawat, dokter, ddan petugas lainya) secara tepat waktu,
lengkap akurat, jelas dan dipahami oleh kedua pihak
( pemberi dan penerima informasi)
TUJUAN a. Mengurangi kesalahan komunikasi dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien
b. Meningkatkan mutu pelayanan
c. Untuk menjalin kerjasama dokter dan perawat
KEBIJAKAN SK Direktur No. /RSPM/II/2018 tentang meningkatkan
komunikasi yang efektif.
PROSEDUR a. Persiapan alat
1. Buku komunikasi
2. Pulpen
3. Pesawat telepon

b. Cara kerja
1. Petugas mengidentifikasi pasien secara langsung
dengan menanyakan langsung nama pasien ( pada
keluarga bila pasien tidak sadar) dan melihat kegelang
identitas pasien.
2. Perawat melakukan pengkajian keperawatan kepada
pasien
3. Siapkan didekat pesawat telpon : status pasien, buku
komunikasi dan pulpen
4. Tuliskan identitas dan kondisi pasien pada form buku
komunikasi pasien
5. Tekan nomor ekstensi pemberi perintah atau dokter
6. Setelah telepon tersambung, ucapkan salam
7. Laporkan identitas dan kondisi pasien saat ini dengan
menggunakan teknik SBAR
Baca : Teknik komunikasi SBAR
8. Dokter atau pemberi informasi akan memberikan
respon atau jawaban pada saat itu juga
9. Perawat mencatat isi perintah yang diucapkan oleh
dokter atau pemberi informasi pada buku komunikasi
10. Konfirmasi ulang isi perintah yang sudah dituliskan
dengan membacakan ulang kepada pemberi perintah
atau dokter. Eja ulang satu persatu hurufnya bila
perintah mengandung nama obat golongan LASA
(look alike sound alike) atau NORUM ( Nama Obat
Rupa dan Ucapan Mirip) dan obat High Alert, Daftar
obat LASA atau NORUM dan High Alerta terlampir.
11. Cantumkan tanda ceklis pada kolom membaca ulang
isi laporkan bila sudah dibacakan ulang
12. Pemberi perintah atau dokter harus mengkonfirmasi
lisan sesaat setelah pemberi perintah atau dokter
mendengar pembacaan dan memberikan pernyataan
kebenaran pembacaan secara lisan “iya sudah benar”
13. Perawat atau penerima informasi bertandangan atas
penerimaan informasi
14. Pindahkan data SBAR dan intruksi dokter tersebut
pada buku status pasien dengan cara menulis tanggal
dan jam saat melapor kemudian mencantumkan
kondisi pasien dengan teknik SBAR dan stempel
SBAR
15. Tulis intruksi yang disampaikan oleh dokter atau
pemberi informasi kemudian distempel berbentuk form
stempel TBaK
16. Penerima informasi atau perawat bertandatangan
pada form stempel TbaK
17. Telpon ulang pemberi perintah atau dokter bila laporan
belum dibacakan ulang, dan belum konfirmasikan
ulang isi perintah
18. Ucapkan terimakasih dan salam
19. Pelaksanaan intruksi harus bertandatangan pada form
catatan perintah lisan atau melalui telpon
20. Pemberi informasi atau dokter harus mengkonfirmasi
intruksi yang telah diberikan dengan bertandatang
pada form TbaK pada hari berikutnya atau maksimal 1
x 24 jam.

Dokter, UGD, LAB, Radiologi, VK, OKA, Rawat ina

UNIT TERKAIT

You might also like