You are on page 1of 2

Pembahasan

Pada pengamatan vegetasi tumbuhan berdasarkan metode non floristik ini bertujuan untuk
memahami dan menerapkan pendekatan non-floristik dalam metode analisi vegetasi dan men
getahui startifikasi vegetasi pada ara. Metode pendekatan non-floristik merupakan salah satu
metode analisis vegetasi dengan mengamati penampakan luar atau gambaran umum dari vegetasi
tanaman atau tumbuhan tanpa memperhatikan taksonominya. Untuk menentukan sifat-sifat yang
lebih rinci dalam analisis vegetasi tumbuhan dengan metode ini dapat ditentukan dengan
menggunakan, gambar dan huruf. Setiap tumbuhan memiliki karakteristik dan formasi vegetasi
yang berbeda. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh factor lingkungan dan mikroklimat yang
berlaku pada suatu habitat tertentu. Oleh karena itu, dalam analisis vegetasi juga memerlukan
pengukuran factor lingkungan (Syafei,1990 ).

Dari pengamatan yang telah dilakukan di hutan Kota Malabardenfan menggunakan kuadran 5x5
dapat diketahui bahwa vegetasi tumbuha terdiri atas tumbuhan pohon tinggi berkayu, herba dan
epifit yang startifikasinya bervariasi yaitu 10-25 m, 0,1- 0,5 m, 0,0-0,1 m. Pengkoveran
tumbuhan yaitu sangat jarang kemudian vegetasi tumbuhan didominasi oleh tumbuhan yang
memimiliki daun selalu hijau dengan bentuk dan ukuran grainoid, medium, majemuk, lebar dan
besar, serta tekstur daun sangat tipis seperti film.

Dari data yang diperoleh bahwa terdapat perbedaan tumbuhan. Ada yang pohon tinggi berkayu,
herba dan epifit. Hal ini menurut Winarno (1997) bahwa factor lingkungan seprti udara,
kelembaban, dan juga makhluk hidup saling memiliki ketergantungan dalam sebuah
ekosiste,sehingga tidak ada yang dapat mengubahnya. Jadi kesemua bentuk dalam vegetasi itu
akan saling melakukan interaksi. Sedangkan bentukan profil yang berbeda tersebut merupakan
kenampakan dari bagaim ana lingkungan beserta semua tumbuhan yang ada dapat hidup pada
lingkungan tersebut yang semua keadaannya tidak lepas dari factor lingkungan yang
mempengaruhinya dalam kondisi maksimum dan minimum.

Penyusun vegetasi tumbuhan yang terdiri dari tumbuhan pohon tinggi berkayu, herba dan epifit
memiliki startifikasi yang bervariasi yaitu 10-25 m, 0,1- 0,5 m, 0,0-0,1 m. memilikidaun yang
selalu menghijau, tekstur daun yang sangat tipis, bentuk dan ukuran daun bermacam-macam
yaitu giaminoid, medium, majemuk, lebar dan besar.pengkoveran tmbuhan yaitu sangat jarang.
Hali ini menurut Rasosodasmo (1986), dalam suatu ekosistem tiap bentuk hidup memiliki
karakteristik dan kepentingan tertentu sehingga terjadi adaptasi dari suatu jenis tertentu terhadap
lingkungannya. Selain karena factor-faktor lingkungan vegetasi yang ada dipengaruhi oleh
perubahan yang tidak secara menyeluruh oleh manusia, hewan, bahkan bencana alam. Selain itu
Eurusie (1990) menyatakan bahwa pembentuk suatu temmpat pada tumbuhan juga dipengaruhi
oleh angina pada daerah tersebut yang mampu membentuk tumbuhan dengan berbagai macam
benntuks eperti herba, semak, pohon dll. Angina sangt berperan dalam proses reproduksi yaitu
sebagai alat penyerbukan atau fektor.

You might also like