You are on page 1of 11

POHON KELENGKENG

Dimorcarpus longan

Oleh :
OVI ROFITA
X_MIA 4
SMA N 1 PRAJEKAN
JALAN RAYA SITUBONDO, PRAJEKAN, BONDOWOSO
TAHUN AJARAN 2013-2014
I. JUDUL POHON

Pohon kelengkeng
Dimocarpus longana

II. KLASIFIKASI

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheophyta

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Dicotyledoneae

Ordo : Sapindales

Famili : Sapindaceae

Genus : Dimocarpus

Jenis : Dimocarpus longana


III. ASAL NEGARA

Tanaman lengkeng (Dimocarpus longan Lour.) dalam sistem klasifikasi tanaman


termasuk keluarga Sapindaceae, dan termasuk satu suku (Nepheliaea) dengan tanaman lecee
dan rambutan (Lampiran 1). Asal mula lengkeng adalah daerah subtropik tetapi jenis
tanaman ini ternyata dapat tumbuh baik di daerah panas (tropik). Di Indonesia, buah
lengkeng umumnya digunakan sebagai buah meja walaupun buah ini juga bisa dijumpai
dalam kemasan kaleng maupun sebagai buah yang dikeringkan. Banyak yang belum
mengetahui bahwa buah lengkeng yang dalam bahasa mandarin dikenal sebagai “ong ya
guo” atau “long yan” yang berarti mata naga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan
dan dunia kecantikan, Bagi kesehatan, khasiat daging buah lengkeng telah ditulis dalam
beberapa artikel antara lain bermanfaat untuk meningkatkan vitalitas, pengobatan penyakit
insomnia, cemas, depresi, mudah marah dan berkeringat, kurang nafsu makan, limpa lemah,
badan lemah setelah sakit, pusing, diare, batuk dan asma, penglihatan kabur, dan
menghaluskan kulit. Selain buahnya, daun lengkeng mengandung quercetin, sebagai
antioksidan dan antiviral serta digunakan untuk mengobati penyakit alergi, kanker, diabetes
dan kardiovaskuler. Bubuk biji lengkeng mengandung busa dan dapat digunakan sebagai
sampo. Di Cina dan Vietnam, buah lengkeng juga digunakan sebagai penangkal racun.

Pada mulanya daerah penghasil lengkeng di Indonesia adalah dataran tinggi di Jawa
Tangah dan Jawa Timur, tetapi pada akhir-akhir ini beberapa pekebun/petani telah berhasil
mengembangkan lengkeng di dataran rendah seperti di daerah Selarong (DIY) yang dikenal
dengan varietas Selarong, di Singkawang dan Pontianak (Kalbar), dan Demak dan Semarang
(Jateng) mengembangkan beberapan varietas introduksi antara lain Diamond River,
Pingpong dan Itoh. Ketiga varietas terakhir mendapatkan perhatian yang lebih besar karena
memiliki kelebihan dibandingkan dengan jenis lengkeng yang sudah ada, antara lain umur
lebih genjah dan rajin berproduksi, ukuran buah lebih besar, daging buah lebih tebal, rasa
lebih manis, dan pemeliharaan relatif lebih mudah. Adaptasi yang baik dari varietas
lengkeng yang konon bibitnya didatangkan dari Vietnam (Ping Pong, Diamond River),
Malaysia (Itoh) dan Thailand (Bie Kiew, Ido, dan Sichompu) merupakan salah satu indikasi
bahwa lengkeng memiliki potensi besar untuk dikembangkan di dataran rendah Indonesia.
Selain memiliki sumberdaya alam yang sesuai, fakta bahwa jumlah penduduk Indonesia yang
sangat besar merupakan potensi pasar yang harus diperhitungkan. Pertambahan jumlah
penduduk yang diikuti oleh peningkatan kesejahteraan dan kesadaran masyarakat terhadap
gizi akan mengarah pada peningkatan permintaan masyarakat terhadap buah-buahan.
Berdasarkan data yang ada, impor buah lengkeng pada tahun 2002 sekurang-kurangnya
20.000 ton dan pada tahun 2003 meningkat hampir mencapai 350 ton atau setara dengan US
$ 386.000.

Seperti halnya tanaman buah tahunan lainnya, pengembangan lengkeng perlu


direncanakan secara matang karena uasahatani lengkeng membutuhkan modal besar (lahan
luas, bibit, saprodi dan tenaga kerja relatif lebih mahal, dan lain-lain) dan hasilnya akan
dinikmati dalam jangka panjang. Salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan
dalam menyusun rencana pengembangan lengkeng adalah pemilihan lahan tanam, karena
hasil optimal dan pengelolaan kebun yang efisien hanya didapatkan di kebun-kebun yang
memiliki karakteristik lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Berdasarkan
kenyataan bahwa pertumbuhan dan hasil lengkeng secara alami sangat dipengaruhi oleh
faktor lingkungan dan lengkeng dataran rendah merupakan teknologi baru di Indonesia yang
belum banyak informasinya, maka pada makalah ini disajikan secara ringkas hasil-hasil
penelitian Karakterisasi Lahan Tanaman Lengkeng Dataran Rendah Di Indonesia yang
dilakukan oleh BALITJESTRO. Tulisan ini diharapkan dapat berguna sebagai salah satu
bahan pertimbangan dalam menyusun rencana pengembangan lengkeng dataran rendah dan
atau sebagai salah satu referensi bagi peminat yang akan mengusahakan atau mendalami
tanaman lengkeng.

IV. CIRI-CIRI

Pohon lengkeng dapat mencapai tinggi 40 m dan diameter batangnya hingga sekitar 1 m.
Berdaun majemuk, dengan 2-4(-6) pasang anak daun, sebagian besar berbulu rapat pada
bagian aksialnya. Tangkai daun 1-20 cm, tangkai anak daun 0,5-3,5 cm. Anak daun bulat
memanjang, panjang lk. 1-5 kali lebarnya, bervariasi 3-45 × 1,5-20 cm, mengertas sampai
menjangat, dengan bulu-bulu kempa terutama di sebalah bawah di dekat pertulangan daun.

Perbungaan umumnya di ujung (flos terminalis), 4-80 cm panjangnya, lebat dengan bulu-
bulu kempa, bentuk payung menggarpu. Mahkota bunga lima helai, panjang hingga 6 mm.

Buah bulat, coklat kekuningan, hampir gundul; licin, berbutir-butir, berbintil kasar atau
beronak, bergantung pada jenisnya. Daging buah (arilus) tipis berwarna putih dan agak
bening. Pembungkus biji berwarna coklat kehitaman, mengkilat. Terkadang berbau agak
keras.

V. CARA BUDIDAYA

Syarat Tumbuh

Lengkeng lebih cocok ditanam di dataran rendah antara 200-600 m dpl yang bertipe iklim
basah dengan musim kering tidak lebih dari empat bulan. Air tanah antara 50-200 cm. Curah
hujan 1.500-3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering. Sementara
tanaman led lebih senang pada dataran tinggi antara 900-l.000 m dpl.
Pedoman Budidaya

Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cangkok dan okulasi. Perbanyakan dengan biji
tidak dianjurkan karena umur berbuahnya cukup lama (lebih dari tujuh tahun). Selain itu,
bibit dari biji sering tumbuh menjadi lengkeng jantan yang tidak mampu berbuah. Bibit
okulasi/cangkokan mulai berbuah pada umur empat tahun. Budi daya tanaman Lengkeng
ditanam pada jarak tanam 8 m x 10 m atau 10 m x 10 m dalam lubang tanam berukuran 60
cm x 60 cm x 50 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah matang sebanyak 20 kg.
Pupuk buatan yang diberikan sebanyak l00-300 g urea, 300-800 g TSP (400- 1000 kg SP-36),
dan l00-300 g KCl untuk setiap tanaman. Pupuk diberikan tiga kali dalam selang tiga bulan.
Setelah panen buah, pemberian pupuk cukup sekali sebanyak 300 g urea, 800 g TSP, dan 300
g KCl per pohon.
Pemeliharaan

Pemeliharaan penting adalah pemangkasan cabang yang tidak produktif dan ranting-
ranting yang menutup kanopi. Dengan demikian, sinar matahari dapat masuk merata ke
seluruh bagian cabang. Tumbuhan parasit (benalu) harus cepat dibuang. Tanaman lengkeng
termasuk mudah tumbuh, tetapi sukar berbunga. Oleh karena itu, diperlukan stimulasi
pembungaan dengan jalan mengikat kencang batang yang berada satu meter di atas
permukaan tanah. Batang dililit melingkar sebanyak 2-3 kali dengan kawat baja. Tanaman
mulai berbunga pada umur 4-6 tahun. Biasanya,tanaman ini berbunga pada bulan Juli-
oktober. Buah matang lima bulan setelah bunga mekar.

Penanaman Bibit dan Pemeliharaannya

Cara Penanaman

Sebagian besar petani klengkeng sebelum penanaman bibit terlebih dahulu membuat
lubang tanam. Jarak antara lubang satu dengan lainnya minimum 10 x 10 meter. Ukuran
lubang tanam adalah 60 x 60 cm dan kedalamannya lebih kurang 60 cm. Kemudian lubang
tanam tersebut diisi dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang atau kompos
dengan perbandingan 3 (tanah): 1 (kompos) dan dibiarkan sampai beberapa waktu hingga
keadaan tanah tersebut kering dan dingin (tidak ada fermentasi pupuk kandang atau kompos)
(Afandie, 1993).

Bibit lengkeng yang berasal dari biji yang siudah mencapai ketinggian antara 50 sampai
75 cm dapat ditanam pada lubang tanam dengan terlebih dahulu melepas keranjangnya.
Lubang tanam yang telah disiapkan pada musim kemarau dapat langsung ditanami bibit
lengkeng, sebab pada umumnya tanah yang kering tiadak terlalu asam. Sedang lubang tanam
yang dibuat pada musim hujan harus menunggu sampai tanah yang digunakan untuk
menimbun lubang tersebut kering dan dingin. Penanaman bibit lengkeng yang berasal dari
cangkokan, enten, okulasi ataupun penyusuan sama seperti menanam bibit lengkeng yang
berasal dari biji. Dalam hal ini pembatan lubang tanam harus lebih dalam, agar pembentukan
sistem perkarannya lebih dalam dan luas.

Pemeliharaan tanaman

Pemupukan

Pemupukan tanaman lengkeng dilakukan dua kali dalam satu tahun, yakni pada awal
musim hujan dan menjelang musim kemarau. Pupuk yang digunakan adalah pupuk anorgnik
Urea, TSP, KCl atau pupuk lengkap NPK. Dosis pemberian pupuk disesuaikan dengan
umurnya atau besar dan tingginya tanaman. Tanaman yang berumur 4 sampai 5 tahun
dengan ketinggian 3 sampai 4 meter dapat dipupuk sebanyak 1 sampai 2 kilogram NPK
setiap kali pemupukan. Bagi tanaman lengkeng yang sudah berproduksi, pemupukan dengan
NPK hendaknya lebih dari 2 kilogram setiap kali pemupukan. Cara pemupukan dilakukan
dengan jalan membenamkan pupuk tersebut dalam tanah di sekitar tanaman, dengan jarak
dari batang pokok selebar lingkar luar dari tajuk daun (proyeksi lingkar luar tajuk daun).
Pemupukan dapat juga dilakukan lewat daun dengan pupuk daun yang mengandung kadar
kalium rendah (misalnya gandasil D, Bayfolan dan sebagainya). Bagi tanaman yang sudah
berproduksi dipakai pupuk daun yang mengandung kalium agak tinggi (misalnya Gandasil
B).

Pemangkasan

Pemangkasan adalah pemotongan atau pengurangan sebagian dari cabang dan ranting.
Pemangkasan cabang dan ranting ini bertujuan: (1) Untuk memperbanyak cabang/ranting,
karena hilangnya dominasi titik tumbuh apikal; (2) Untuk memperpendek pohon, supaya
mudah pemanenannya (dwarfing), (3) Untuk mempermuda tnaman yang telah tua; (4)
Untuk mengatur keseimbangan karbohidrat dan nitrat pada tanaman agar dapat berbuah.
Pemangkasan dapat dilakukan sambil memetik buah lengkeng dengan menggunakan gunting
stek. Pada tanaman lengkeng yang buahnya sedikit harus selalu dilakukan pemangkasan,
sebab dengan dilekukan pem,angkasan lengkeng akan cepat berbuah. Hal ini didasarkan
pada perbandingan banyaknya karbohidrat dalam daun dengan banyaknya protein dan nitrat
yang dapat larut dalam tanaman. Jika karbohidratnya rendah dan kadarnya tinggi, tanaman
secara vegetatif akan tumbuh terus denga subur tetapi tanpa berbuah. Jika karbohidratnya
tinggi dan kadar nitratnya rendah, tanaman akan tumbuh kerdil dan buahnya sedikit. Tetapi
jika karbohidratnya sedang dan kadar nitratnya tinggi, tanaman lekeng akan tumbuh sedang
dan dapat berbuah lebat. Jika karbohidratnya rendah dan kadar nitratnya tinggi biasanya
daun-daunnya tumbuh lebat tetapi tidak dapat berbunga dan berbuah. Tanaman lengkeng
yang demikian perlu dipangkas secara teratur supaya karbohidratnya menjadi sedang dan
kadar nitratnya bertambah karena adanya penyerapan pupuk nitrogen (N) dari dalam tanah
oleh akar-akarnya. Dengan demikian tanaman lengkeng dapat berbunga lebat dan berbuah
banyak.

Pemotongan akar, pengeratan batang dan mengurangi daun

Beberapa cara yang dilakukan petani klengkeng di Jabung dan Tumpang untuk
merangsang pembungaan tanaman yang tidak berbunga, adalah: (1) Pemotongan akar, untuk
mengurangi penyerapan larutan makanan terutama N dari dalam tanah; (2) Pengeratan
(ringing) pada batang-batangnya, untuk menghambat pengangkutan (translokasi)
karbohidrat; dan (3) Pemangkasan daun-daunnya agar tidak terjadi penimbunan karbohidrat
(Afandie, 1993).

VI. PEMANFATAN

 Sebagai obat penenang


Fuktosa merupakan kadar gula dalam buah. Gula ini baik untuk tubuh karena menjaga
kadar gula dalam darah. Sedangkan glukosa termasuk gula yang tak baik. Kombinasi
senyawa-senyawa fitokimia ini melahirkan berbagai khasiat, antara lain, mengendurkan
saraf. Buah ini memberikan rasa tenang berkhasiat mengatasi rasa gelisah, susah tidur
dan sulit berkonsentrasi. Tak heran, orang menyebut lengkeng sebagai salah satu obat
pengusir gelisah yang alami. Jika rasa gelisah mulai mendera Anda tanpa sebab, Anda tak
perlu lagi mencari obat penenang. Mengonsumsi obat kimia terlalu banyak tak baik untuk
tubuh.
Caranya : ambil 15 gram buah lengkeng dan 6 gram kurma cina yang diasamkan. Kukus
dan berikan kepada penderita sehari 1 kali.
 Untuk kecantikan
Buah Kelengkeng juga bermanfaat untuk kecantikan. Kandungan dalam buah kelengkeng
adalah agen antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas sehingga kesehatan kulit
sobat akan senantiasa terjaga.
 Mengendurkan saraf
Kandungan sukrosa, glukosa, protein, lemak, vitamin A, vitamin B, asam tartarik dan
senyawa-senyawa kimia tumbuhan ( fitokimia ) lainnya yang berguna bagi kesehatan.
Kombinasi dari senyawa-senyawa fitokimia ini melahirkan berbagai khasiat diantaranya
mengendurkan saraf.
 Sebagai obat
Buah lengkeng berguna pula menyehatkan usus dan memperbaiki proses penyerapan
makanan, melancarkan buang air kecil, mengatasi cacingan, menyehatkan mata,
mengobati sakit kepala, keputihan dan hernia.
 Manfaat Buah Kelengkeng Untuk Hilang Nafsu Makan, Limpah Lemah Dan Diare
Makanlah 60 gram buah lengkeng segar, lakukan dua kali sehari pada pagi dan malam.
 Manfaat Buah Kelengkeng Untuk Jari Kaki Gatal Dan Bernanah
Ambil beberapa biji lengkeng, panggang di atas api. Tumbuk sampai halus, sebarkan di
bagian yang sakit.
 Manfaat Buah Kelengkeng Untuk Badan lemah atau memperbaiki barat badan setelah
sakit
Konsumsi 250 gram buah lengkeng segar setiap hari.
 Manfaat Buah Kelengkeng Untuk Luka bakar
Ambil sedikit kulit atau cangkang lengkeng, bakar sampai menjadi arang. Tumbuk halus
dan campurkan dengan minyak tung (Aleuritis fordii). Bubuhkan pada bagian yg
terbakar.
 Manfaat Buah Kelengkeng Untuk Amnesia, Penurunan Mental, Kecemasan (anxiety)
“Tonik lengkeng” (gui yan gao): 500 gram buah lengkeng segar dan 500 gram gula pasir,
didihkan dalam air hingga menjadi kental. Diminum tiap hari satu sendok.
 Manfaat Buah Kelengkeng Untuk Luka Luar Yang Tak Kunjung Sembuh
Ambil sedikit kulit atau cangkang lengkeng, bakar sampai menjadi arang. Tumbuk halus
dan campurkan dengan minyak zaitun. Oleskan di daerah yang luka.
 Manfaat Buah Kelengkeng Untuk Lemah Dan Kurang Tenaga Saat Hamil
Minumlah setiap hari satu sendok “tonik lengkeng” pada pagi dan malam hari.

VII. KANDUNGAN PADA KELENGKENG


Daging buah lengkeng mengandung sukrosa, glukosa, protein, lemak, vitamin A, vitamin
B, asam tartarik dan senyawa-senyawa kimia tumbuhan (fitokimia) lainnya yang berguna
bagi kesehatan.Buah lengkeng berguna pula menyehatkan usus dan memperbaiki proses
penyerapan makanan, melancarkan buang air kecil, mengatasi cacingan, mengobati sakit
kepala, keputihan dan hernia.

Kandungan Gizi Lengkeng – Kelengkeng per100 gram :


 kalori 60 kcal
 15 grams karbohidrat
 1.3 grams protein
 1.1 gram serat
 83 grams air
 Vitamin B1 (Thiamine) 0,031 mg
 Vitamin B2 (riboflavin) 0,14 mg
 Vitamin B3 (Niasin) 0,3 mg
 Vitamin C 84 mg
 Kalsium 1 mg
 Besi 0,13 mg
 Mangan 0,05 mg
 Magnesium 10 mg
 Fosfor 21 mg
 Kalium 266 mg
 Seng 0,05 mg

VIII. PENGENDALIAN HAMA

a). Trusuk

Serangga ini ukurannya sebesar semut hitam, warnanya coklat dan bersayap. Hama ini
menyerang bagian batang, terutama batang pokoknya, yakni dengan cara membuat lubang
dan masuk ke dalamnya. Apabila jumlahnya sangat banyak, pohon lengkeng yang diserang
tentu terdapat lubang yang banyak pula. Lengkeng yang terserang hama trusuk menunjukkan
perubahan pada warna daunnya, yakni semula berwarna hijau menjadi kunig dan akhirnya
rantok. Dengan rontoknya daun-daun tersebut, cabang-cabang menjadi kering dan
mengakibatkan kematian. Pengendalian hama trusuk dapat dilakukan dengan penyemprotan
insektisida pada batang yang telah terserang oleh hama tersebut. Namun akan lebih baik
kalua dilakukan pencegahan secara dini sebelum terserang, yakni dengan melakukan
penyemprotan insektisida pada batang-batang tanaman lengkeng yang sehat, terutama batang
pokoknya (Afandie, 1993).

(b). Kelelawar

Kelelawar juga termasuk hama yang sangat merugikan petani, makan buah-buah masak dan
merontokkan buah-buah muda. Untuk mengatasi gangguan kelelawar, buah lengkeng pada
malainya harus diberongsong dengan anyaman bambu atau tepes kelapa.
(c). Penyakit

Salahsatu penyakit yang sering mengganggu tanaman lengkeng adalah Jamur. Penyakit ini
pada umumnya menyerang batang pohon lengkeng, terutama batang pokoknya.
Pemberantasannya dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida pada batang yang
terserang.

IX. JENIS-JENIS KELENGKENG DAN PENYEBARAN

Ada beberapa jenis lengkeng, Dimocarpus longan, di antaranya:

 ssp. longan var. longan. Longan (Ingg.), lengkeng (Ind./Mal.), lamyai pa (Thai). Berasal
dari wilayah pegunungan di Myanmar hingga ke Tiongkok selatan. Kini dibudidayakan
secara meluas hingga ke Taiwan, Thailand, Indonesia, Australia (Queensland) dan
Amerika Serikat (Florida).
 ssp. longan var. longepetiolatus. Dari Vietnam bagian selatan.
 ssp. longan var. obtusus. Lamyai khruer, lamyai tao (Thai). Dari Indochina,
dibudidayakan di Thailand.
 ssp. malesianus var. malesianus. Matakucing (Malaysia), medaru, medaro, bedaro
(Sumatra), ihau (Kaltim), isau, sau, kakus (Serawak). Menyebar di Indochina dan
Malesia.
 ssp. malesianus var. echinatus. Dari Kalimantan dan Filipina.
X. DAFTAR PUSTAKA

http://kpricitrus.wordpress.com/2011/04/04/potensi-
pengembangan-lengkeng-di-dataran-rendah/

http://id.wikipedia.org/wiki/Lengkeng

http://rizkiieaburizal.wordpress.com/makalah-budidaya-tanaman-
kelengkeng/

http://permathic.blogspot.com/2013/08/kandungan-nutrisi-dan-
manfaat-buah.html

http://rahmahqisti.blogspot.com/2013/01/ciri-morfologis-tanaman-
lengkeng_3.html

You might also like