Professional Documents
Culture Documents
Dimorcarpus longan
Oleh :
OVI ROFITA
X_MIA 4
SMA N 1 PRAJEKAN
JALAN RAYA SITUBONDO, PRAJEKAN, BONDOWOSO
TAHUN AJARAN 2013-2014
I. JUDUL POHON
Pohon kelengkeng
Dimocarpus longana
II. KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheophyta
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dicotyledoneae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Dimocarpus
Pada mulanya daerah penghasil lengkeng di Indonesia adalah dataran tinggi di Jawa
Tangah dan Jawa Timur, tetapi pada akhir-akhir ini beberapa pekebun/petani telah berhasil
mengembangkan lengkeng di dataran rendah seperti di daerah Selarong (DIY) yang dikenal
dengan varietas Selarong, di Singkawang dan Pontianak (Kalbar), dan Demak dan Semarang
(Jateng) mengembangkan beberapan varietas introduksi antara lain Diamond River,
Pingpong dan Itoh. Ketiga varietas terakhir mendapatkan perhatian yang lebih besar karena
memiliki kelebihan dibandingkan dengan jenis lengkeng yang sudah ada, antara lain umur
lebih genjah dan rajin berproduksi, ukuran buah lebih besar, daging buah lebih tebal, rasa
lebih manis, dan pemeliharaan relatif lebih mudah. Adaptasi yang baik dari varietas
lengkeng yang konon bibitnya didatangkan dari Vietnam (Ping Pong, Diamond River),
Malaysia (Itoh) dan Thailand (Bie Kiew, Ido, dan Sichompu) merupakan salah satu indikasi
bahwa lengkeng memiliki potensi besar untuk dikembangkan di dataran rendah Indonesia.
Selain memiliki sumberdaya alam yang sesuai, fakta bahwa jumlah penduduk Indonesia yang
sangat besar merupakan potensi pasar yang harus diperhitungkan. Pertambahan jumlah
penduduk yang diikuti oleh peningkatan kesejahteraan dan kesadaran masyarakat terhadap
gizi akan mengarah pada peningkatan permintaan masyarakat terhadap buah-buahan.
Berdasarkan data yang ada, impor buah lengkeng pada tahun 2002 sekurang-kurangnya
20.000 ton dan pada tahun 2003 meningkat hampir mencapai 350 ton atau setara dengan US
$ 386.000.
IV. CIRI-CIRI
Pohon lengkeng dapat mencapai tinggi 40 m dan diameter batangnya hingga sekitar 1 m.
Berdaun majemuk, dengan 2-4(-6) pasang anak daun, sebagian besar berbulu rapat pada
bagian aksialnya. Tangkai daun 1-20 cm, tangkai anak daun 0,5-3,5 cm. Anak daun bulat
memanjang, panjang lk. 1-5 kali lebarnya, bervariasi 3-45 × 1,5-20 cm, mengertas sampai
menjangat, dengan bulu-bulu kempa terutama di sebalah bawah di dekat pertulangan daun.
Perbungaan umumnya di ujung (flos terminalis), 4-80 cm panjangnya, lebat dengan bulu-
bulu kempa, bentuk payung menggarpu. Mahkota bunga lima helai, panjang hingga 6 mm.
Buah bulat, coklat kekuningan, hampir gundul; licin, berbutir-butir, berbintil kasar atau
beronak, bergantung pada jenisnya. Daging buah (arilus) tipis berwarna putih dan agak
bening. Pembungkus biji berwarna coklat kehitaman, mengkilat. Terkadang berbau agak
keras.
V. CARA BUDIDAYA
Syarat Tumbuh
Lengkeng lebih cocok ditanam di dataran rendah antara 200-600 m dpl yang bertipe iklim
basah dengan musim kering tidak lebih dari empat bulan. Air tanah antara 50-200 cm. Curah
hujan 1.500-3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering. Sementara
tanaman led lebih senang pada dataran tinggi antara 900-l.000 m dpl.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cangkok dan okulasi. Perbanyakan dengan biji
tidak dianjurkan karena umur berbuahnya cukup lama (lebih dari tujuh tahun). Selain itu,
bibit dari biji sering tumbuh menjadi lengkeng jantan yang tidak mampu berbuah. Bibit
okulasi/cangkokan mulai berbuah pada umur empat tahun. Budi daya tanaman Lengkeng
ditanam pada jarak tanam 8 m x 10 m atau 10 m x 10 m dalam lubang tanam berukuran 60
cm x 60 cm x 50 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah matang sebanyak 20 kg.
Pupuk buatan yang diberikan sebanyak l00-300 g urea, 300-800 g TSP (400- 1000 kg SP-36),
dan l00-300 g KCl untuk setiap tanaman. Pupuk diberikan tiga kali dalam selang tiga bulan.
Setelah panen buah, pemberian pupuk cukup sekali sebanyak 300 g urea, 800 g TSP, dan 300
g KCl per pohon.
Pemeliharaan
Pemeliharaan penting adalah pemangkasan cabang yang tidak produktif dan ranting-
ranting yang menutup kanopi. Dengan demikian, sinar matahari dapat masuk merata ke
seluruh bagian cabang. Tumbuhan parasit (benalu) harus cepat dibuang. Tanaman lengkeng
termasuk mudah tumbuh, tetapi sukar berbunga. Oleh karena itu, diperlukan stimulasi
pembungaan dengan jalan mengikat kencang batang yang berada satu meter di atas
permukaan tanah. Batang dililit melingkar sebanyak 2-3 kali dengan kawat baja. Tanaman
mulai berbunga pada umur 4-6 tahun. Biasanya,tanaman ini berbunga pada bulan Juli-
oktober. Buah matang lima bulan setelah bunga mekar.
Cara Penanaman
Sebagian besar petani klengkeng sebelum penanaman bibit terlebih dahulu membuat
lubang tanam. Jarak antara lubang satu dengan lainnya minimum 10 x 10 meter. Ukuran
lubang tanam adalah 60 x 60 cm dan kedalamannya lebih kurang 60 cm. Kemudian lubang
tanam tersebut diisi dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang atau kompos
dengan perbandingan 3 (tanah): 1 (kompos) dan dibiarkan sampai beberapa waktu hingga
keadaan tanah tersebut kering dan dingin (tidak ada fermentasi pupuk kandang atau kompos)
(Afandie, 1993).
Bibit lengkeng yang berasal dari biji yang siudah mencapai ketinggian antara 50 sampai
75 cm dapat ditanam pada lubang tanam dengan terlebih dahulu melepas keranjangnya.
Lubang tanam yang telah disiapkan pada musim kemarau dapat langsung ditanami bibit
lengkeng, sebab pada umumnya tanah yang kering tiadak terlalu asam. Sedang lubang tanam
yang dibuat pada musim hujan harus menunggu sampai tanah yang digunakan untuk
menimbun lubang tersebut kering dan dingin. Penanaman bibit lengkeng yang berasal dari
cangkokan, enten, okulasi ataupun penyusuan sama seperti menanam bibit lengkeng yang
berasal dari biji. Dalam hal ini pembatan lubang tanam harus lebih dalam, agar pembentukan
sistem perkarannya lebih dalam dan luas.
Pemeliharaan tanaman
Pemupukan
Pemupukan tanaman lengkeng dilakukan dua kali dalam satu tahun, yakni pada awal
musim hujan dan menjelang musim kemarau. Pupuk yang digunakan adalah pupuk anorgnik
Urea, TSP, KCl atau pupuk lengkap NPK. Dosis pemberian pupuk disesuaikan dengan
umurnya atau besar dan tingginya tanaman. Tanaman yang berumur 4 sampai 5 tahun
dengan ketinggian 3 sampai 4 meter dapat dipupuk sebanyak 1 sampai 2 kilogram NPK
setiap kali pemupukan. Bagi tanaman lengkeng yang sudah berproduksi, pemupukan dengan
NPK hendaknya lebih dari 2 kilogram setiap kali pemupukan. Cara pemupukan dilakukan
dengan jalan membenamkan pupuk tersebut dalam tanah di sekitar tanaman, dengan jarak
dari batang pokok selebar lingkar luar dari tajuk daun (proyeksi lingkar luar tajuk daun).
Pemupukan dapat juga dilakukan lewat daun dengan pupuk daun yang mengandung kadar
kalium rendah (misalnya gandasil D, Bayfolan dan sebagainya). Bagi tanaman yang sudah
berproduksi dipakai pupuk daun yang mengandung kalium agak tinggi (misalnya Gandasil
B).
Pemangkasan
Pemangkasan adalah pemotongan atau pengurangan sebagian dari cabang dan ranting.
Pemangkasan cabang dan ranting ini bertujuan: (1) Untuk memperbanyak cabang/ranting,
karena hilangnya dominasi titik tumbuh apikal; (2) Untuk memperpendek pohon, supaya
mudah pemanenannya (dwarfing), (3) Untuk mempermuda tnaman yang telah tua; (4)
Untuk mengatur keseimbangan karbohidrat dan nitrat pada tanaman agar dapat berbuah.
Pemangkasan dapat dilakukan sambil memetik buah lengkeng dengan menggunakan gunting
stek. Pada tanaman lengkeng yang buahnya sedikit harus selalu dilakukan pemangkasan,
sebab dengan dilekukan pem,angkasan lengkeng akan cepat berbuah. Hal ini didasarkan
pada perbandingan banyaknya karbohidrat dalam daun dengan banyaknya protein dan nitrat
yang dapat larut dalam tanaman. Jika karbohidratnya rendah dan kadarnya tinggi, tanaman
secara vegetatif akan tumbuh terus denga subur tetapi tanpa berbuah. Jika karbohidratnya
tinggi dan kadar nitratnya rendah, tanaman akan tumbuh kerdil dan buahnya sedikit. Tetapi
jika karbohidratnya sedang dan kadar nitratnya tinggi, tanaman lekeng akan tumbuh sedang
dan dapat berbuah lebat. Jika karbohidratnya rendah dan kadar nitratnya tinggi biasanya
daun-daunnya tumbuh lebat tetapi tidak dapat berbunga dan berbuah. Tanaman lengkeng
yang demikian perlu dipangkas secara teratur supaya karbohidratnya menjadi sedang dan
kadar nitratnya bertambah karena adanya penyerapan pupuk nitrogen (N) dari dalam tanah
oleh akar-akarnya. Dengan demikian tanaman lengkeng dapat berbunga lebat dan berbuah
banyak.
Beberapa cara yang dilakukan petani klengkeng di Jabung dan Tumpang untuk
merangsang pembungaan tanaman yang tidak berbunga, adalah: (1) Pemotongan akar, untuk
mengurangi penyerapan larutan makanan terutama N dari dalam tanah; (2) Pengeratan
(ringing) pada batang-batangnya, untuk menghambat pengangkutan (translokasi)
karbohidrat; dan (3) Pemangkasan daun-daunnya agar tidak terjadi penimbunan karbohidrat
(Afandie, 1993).
VI. PEMANFATAN
a). Trusuk
Serangga ini ukurannya sebesar semut hitam, warnanya coklat dan bersayap. Hama ini
menyerang bagian batang, terutama batang pokoknya, yakni dengan cara membuat lubang
dan masuk ke dalamnya. Apabila jumlahnya sangat banyak, pohon lengkeng yang diserang
tentu terdapat lubang yang banyak pula. Lengkeng yang terserang hama trusuk menunjukkan
perubahan pada warna daunnya, yakni semula berwarna hijau menjadi kunig dan akhirnya
rantok. Dengan rontoknya daun-daun tersebut, cabang-cabang menjadi kering dan
mengakibatkan kematian. Pengendalian hama trusuk dapat dilakukan dengan penyemprotan
insektisida pada batang yang telah terserang oleh hama tersebut. Namun akan lebih baik
kalua dilakukan pencegahan secara dini sebelum terserang, yakni dengan melakukan
penyemprotan insektisida pada batang-batang tanaman lengkeng yang sehat, terutama batang
pokoknya (Afandie, 1993).
(b). Kelelawar
Kelelawar juga termasuk hama yang sangat merugikan petani, makan buah-buah masak dan
merontokkan buah-buah muda. Untuk mengatasi gangguan kelelawar, buah lengkeng pada
malainya harus diberongsong dengan anyaman bambu atau tepes kelapa.
(c). Penyakit
Salahsatu penyakit yang sering mengganggu tanaman lengkeng adalah Jamur. Penyakit ini
pada umumnya menyerang batang pohon lengkeng, terutama batang pokoknya.
Pemberantasannya dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida pada batang yang
terserang.
ssp. longan var. longan. Longan (Ingg.), lengkeng (Ind./Mal.), lamyai pa (Thai). Berasal
dari wilayah pegunungan di Myanmar hingga ke Tiongkok selatan. Kini dibudidayakan
secara meluas hingga ke Taiwan, Thailand, Indonesia, Australia (Queensland) dan
Amerika Serikat (Florida).
ssp. longan var. longepetiolatus. Dari Vietnam bagian selatan.
ssp. longan var. obtusus. Lamyai khruer, lamyai tao (Thai). Dari Indochina,
dibudidayakan di Thailand.
ssp. malesianus var. malesianus. Matakucing (Malaysia), medaru, medaro, bedaro
(Sumatra), ihau (Kaltim), isau, sau, kakus (Serawak). Menyebar di Indochina dan
Malesia.
ssp. malesianus var. echinatus. Dari Kalimantan dan Filipina.
X. DAFTAR PUSTAKA
http://kpricitrus.wordpress.com/2011/04/04/potensi-
pengembangan-lengkeng-di-dataran-rendah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Lengkeng
http://rizkiieaburizal.wordpress.com/makalah-budidaya-tanaman-
kelengkeng/
http://permathic.blogspot.com/2013/08/kandungan-nutrisi-dan-
manfaat-buah.html
http://rahmahqisti.blogspot.com/2013/01/ciri-morfologis-tanaman-
lengkeng_3.html