Professional Documents
Culture Documents
BANGKA BELITUNG
RESORT BANGKA BARAT
SEKTOR TEMPILANG
LAPORAN
OPERASIONAL KEPOLISIAN SABHARA POLSEK TEMPILANGBULAN MEI
T.A. 2015
LAPORAN
OPERASIONAL KEPOLISIAN SABHARA POLSEK TEMPILANG BULAN MEI
T.A. 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
disebutkan permasalahan pembangunan nasional antara lain rendahnya
kualitas pelayanan kepada masyarakat antara lain karena tingginya
penyalahgunaan kewenangan dan penyimpangan, rendahnya kinerja
sumberdaya aparatur, belum memadainya sistem kelembagaan
(organisasi)
dan ketatalaksanaan (manajemen) pemerintahan;
b. Salah satu langkah yang ditentukan pemerintah adalah mewujudkan
Indonesia yang adil dan demokratis dengan sasaran prioritas
pembangunan diletakkan pada penciptaan tata pemerintahan yang baik,
bersih dan berwibawa. Salah satu upaya yang dilakukan dengan
melaksanakan reformasi birokrasi di lembaga kepolisian karena dengan
reformasi birokrasi mempercepat dalam
menciptakan tata pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (good
governance) dan pemerintahan yang bersih (clean goverment);
c. Sabhara Polda A sebagai bagian integral dari lembaga kepolisian dalam
perkembangannya 16 tahun setelah era reformasi, sekarang ini masih
belum sepenuhnya menunjukkan karakter Polisi yang professional,
bermoral dan modern, sehingga menjadi salah satu faktor penyebab
munculnya munculnya public complain, akibatnya belum sepenuhnya
mampu memenuhi harapan masyarakat dalam menjalankan perannya
sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat;
d. Dalam melaksanakan tugas pokoknya dibidang pencegahan, Sabhara
Polsek A, yang sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan baik
global, regional,nasional maupun lokal, sehingga diharapkan akan
mempercepat membangun kepercayaan masyarakat terhadap Polri
khususnya fungsi Sabhara di wilayah hukum Polsek A;
e. Untuk mewujudkan Sabhara yang menjadi harapan masyarakat dan
memberikan pelayanan yang prima (strive for excellent) maupun dalam
menghadapi berbagai dinamika perubahan lingkungan di atas, maka
Sabhara Polsek A melakukan operasional kepolisian melalui kegiatan
kepolisian berupa Turjawali, Bantuan SAR (pengamanan dan
penyelamatan), Dalmas, Negosiasi,penanganan Tipiring, TPTKP maupun
melalui kegiatan operasi kepolisian yang melibatkan / mengikutsertakan
fungsi Sabhara Polsek A;
f. Guna mengukur tingkat keberhasilan, hambatan maupun permasalahan
yang dialami serta upaya apa saja yang dilakukan dalam menghadapi
tantangan tugas ke depan, maka perlu disusun laporan operasional
kepolisian Ditsabhara Polsek A.
3. Dasar
a.Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor : 15 Tahun 2007
tentang Naskah Dinas Dilingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia;
B. Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor : 3 Tahun 2009
tentang Sisopsnal Polri;
C. Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor : 22 Tahun 2010
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan-satuan Organisasi Pada
Tingkat Kepolisian Daerah;
D. Rencana Kerja Polsek A Tahun Anggaran 2015;
E. Rencana Kerja Direktorat Sabhara Polsek A Tahun Anggaran 2015.
4. Ruang lingkup
Lingkup laporan ini dibatasi pada tugas yang dilaksanakan, program kegiatan,
hasil
yang dicapai, hambatan dan upaya penanggulangan yang dilakukan oleh
Sabhara Polsek tempilan Bulan Mei Tahun 2015
5. Sistimatika
a. BAB I PENDAHULUAN
b. BAB II KONDISI SAAT INI
c. BAB III TUGAS YANG DILAKSANAKAN
d. BAB IV HASIL YANG DICAPAI
e. BAB V HAMBATAN DAN UPAYA PENANGGULANGAN
f. BAB VI PENUTU
BAB II
KONDISI SAAT INI
6. Pengaruh lingkungan
a. Keamanan internasional yang diwarnai oleh isu konflik dan isu
demokratisasi liberal akan semakin meluas dan memicu terjadinya konflik
bersenjata di seluruh negara-negara kawasan Timur Tengah, yang ditengarai
merupakan strategi Negara adidaya Amerika Serikat dan sekutunya untuk
menguasai sumberdaya alam dikawasan tersebut;
b. Munculnya isu terorisme dan ISIS sebagai musuh bersama dalam pola
penanganannya cenderung telah berubah dari pola pre-emptive strike
menjadi
pola penanganan yang lebih mengedepankan cara-cara diplomatis dan
persuasif;
c. Hubungan bilateral antara Indonesia-Australia telah beberapa kali mengalami
pasang surut, sebagai anggota FPDA, Australia dapat menggunakan
berbagai
fasilitas militer di negara-negara persemakmuran antara lain Malaysia dan
Singapura. Posisi geopolitik dan geostrategis membuat Australia selalu
memperhatikan dan mempengaruhi perkembangan di Indonesia;
d. Hingga saat ini Pemerintah Philipina masih menghadapi berbagai masalah
keamanan dalam negeri, khususnya masalah pemberontakan di Philipina
Selatan, dimana kelompok pemberontak tersebut disinyalir masih ada kaitan
dengan kelompok radikal di Indonesia;
e. Masalah perbatasan wilayah laut dengan kepulauan Riau, Singapura belum
bersedia melakukan pembicaraan, meskipun secara lisan telah menyatakan
bahwa dengan adanya proyek reklamasi wilayah timur Changi dikatakan tidak
merubah kedudukan dan batas landasan kontinen yang sudah ada;
f. Kebijakan Pemerintah Malaysia terhadap masalah TKI cenderung merugikan
kepentingan Indonesia. Di satu sisi Malaysia membutuhkan TKI, namun
cenderung memperlakukan TKI kurang manusiawi;
g. Dalam masalah Kepulauan Ambalat, Malaysia berulangkali melakukan
pelanggaran batas wilayah RI di Kalimantan Timur baik wilayah udara
maupun laut bahkan ada kecenderungan meningkatkan aktivitasnya dalam
rangka memperluas wilayah negaranya;
h. Secara geografis Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara
vinsi dan kabupaten untuk penyelesaiannya, kondisi tersebut
dapat menimbulkan sengketa batas wilayah antar kabupaten/kota dan/atau
gkepulauan dengan 17.504 pulau (7.870 bernama, 9.634 belum bernama)
berada pada posisi silang yakni diantara 2 (dua) benua besar yaitu Asia dan
Australia, serta 2 (dua) samudera yaitu Hindia dan Pasifik, yang terbentang
dari Sabang sampai Merauke. Sebagai negara kepulauan dihubungkan oleh
laut nusantara. Persoalan batas daerah, batas wilayah administrasi terkait
dengan cakupan kewenangan pemerintah daerah dan pelayanan kepada
masyarakat di wilayah, luas wilayah administrasi kependudukan, adminstrasi
pertanahan, perizinan pengelolaan sumber daya alam, masih memerlukan
berbagai pihak baik pusat, Proangguan kamtibmas;
i. Jumlah penduduk ± 251,85 juta jiwa (keadaan tahun 2012) merupakan
penduduk terbanyak ke-4 di dunia, jumlah penduduk yang besar dengan latar
belakang suku, agama, ras yang berbeda-beda disatu sisi merupakan
sumberdaya pembangunan namun disisi lain menjadi bahan pembangunan
apabila tidak disertai dengan kualitas SDMnya;
j. Sumber kekayaan alam Indonesia yang melimpah, seperti hutan,
perkebunan,
laut, air, energi dan mineral merupakan potensi kekayaan yang harus
dimanfaatkan, dikelola dengan baik dan benar. Ini sejalan dengan amanat
UUD NKRI 1945 pasal 33. Dalam hubungannya dengan pemanfaatan sumber
daya alam berbagai isu strategis masih sering muncul berbagai pertanyaan
seperti “apa yang kita punya, berapa yang kita punya, siapa yang menguasai,
berapa yang dibutuhkan, siapa yang mengelola dan siapa yang menikmati”.
Hal tersebut dapat dicermati dari pengelolaan dan pemanfaatan sumber
kekayaan alam selama ini seperti eksploitasi kekayaan alam secar berlebihan
tanpa memperhatikan pelestarian alam sehingga menimbulkan kerugian
negara yang signifikan seperti kerusakan lingkungan, timbulnya dominasi rent
seekers dan bukan economic player, kurang berbasis masyarakat dalam arti
masyarakat banyak bukan pemain utama, dan mengejar ekonomi jangka
pendek, serta memiliki ketergantungan tinggi terhadap luar negeri;
k. Konflik antar kampung/desa yang terjadi di wilayah hukum Polsek A antara
beberapa kelompok masyarakat dari suku ....... melawan kelompok
masyarakat dari suku lainnya yang dipicu oleh adanya kesenjangan social,
saat ini masih mewarnai kondisi kamtibmas di Polsek A dan menjadi bom
waktu yang sewaktu waktu bisa terulang kembali apabila tidak diantisipasi.
7. Gangguan Kamtibmas / PPGK berupa kejahatan yang terjadi selama bulan Mei
Tahun 2015 di wilayah hukum Polsek A.
No JENIS KEJAHATN BULAN LALU BULAN INI KET
1
2
dst
JUMLAH
b. Sarpras *)
1) Kendaraan Patroli *)
No Jenis Kendaraan Patroli Sabhara JJrn Total
Polsek
1 Sedan
2 Mini Bus
3 Micro Bus
4 Bus
5 Jeef
6 Double Cabin
7 Pickup
8 Truck
9 Sepeda Motor
10 Sepeda Angin
11 Speedboad
12 Perahu Karet
13 Perahu Kayak
14 Perahu Kano
Jumlah Seluruhnya
2) Kendaraan Jabatan *)
3) Kendaraan Taktis *)
5) Perlengkapan Dalmas *)
7) Persenjataan *)
d. Anggaran
1) Visi.
Ditsabhara Polsek A mempunyai visi yaitu sebagai polisi Sabhara yang
mampu menjadi pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat yang
menitik beratkan kepada tugas bidang preventif, dan represif terbatas
secara profesional dan proporsional yang selalu menjunjung tinggi
supremasi hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam rangka
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
2) Misi.
a) memberikan perlindungan, pengayoman, pelayanan,
pertolongan,
jiwa, harta benda dan masyarakat;
b) tugas represif terbatas melalui penegakan Tindak Pidana
Ringan secara profesional dan proporsional;
c) melaksanakan tugas pengendalian massa (Dalmas) dan
negosiasi secara prosedural;
d) memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat melalui tugas
ngaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli serta TPTKP;
e) melaksanakan pengamanan dan pengawalan TKI;
f) melaksanakan pembenahan sistem dan metoda sesuai dengan
tutan situasi dan tantangan tugas;
g) mengelola dan meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia bhara Polsek A melalui pendidikan dan pelatihan;
h) memelihara soliditas Sabhara sebagai institusi Polri dari
pengaruh eksternal;
3) Kebijakan
a) Kebijakan Kapolsek ….
1) …
2) …
3) …
4) …
b) Kebijakan Direktur Sabhara Polsek …..
1) …
2) …
3) …
4) …
b. Tugas Pokok
a. Bidang Pembinaan
1) SDM
2) Sarpras
a) peningkatan sarana dan prasarana aparatur Sabhara melalui
pemeliharaan dan perawatan terhadap gedung, mako/kantor,
3) Sismet
a) menyusun SOP bidang tugas fungsi kesabharaan berupa draft
Peraturan Kapolsek maupun Peraturan Direktur;
4) Anggaran
a) menyusun anggaran kebutuhan Sabhara Polsek A sesuai
program-program yang berbasis kinerja, akuntabel dan auditable;
1) Kegiatan Kepolisian
a. Bidang Pembinaan
menjelaskan secara umum hasil-hasil yang telah dicapai meliputi :
1) SDM
a) jumlah pers sabhara yang mengikuti kejuruan
2) Sarpras
4) Anggaran
15. Kesimpulan
Secara umum dinamika pelaksanaan tugas Ditsabhara Polda Maluku,
baik langkahlangkah pembinaan maupun penggelaran kegiatan operasional
dalam rangka Harkamtibmas didalam kegiatan kepolisian sehari-hari berjalan
sesuai rencana dan hasil yang dicapai relatif baik, namun kedepannya
terdapat beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan;
Dalam hal sarana prasarana, masih terdapat peralatan maupun kendaraan
yang masih dirasakan kurang untuk mendukung pelaksanaan tugas sabhara
dalam rangka operasi kepolisian maupun kegiatan kepolisian, demikian juga
diperlukan adanya beberapa peralatan khusus yang sangat dibutuhkan
namun tidak ada distribusi dari dinas Polri.
16. Rekomendasi
sarana prasarana yang masih dirasakan kurang maupun yang tidak
dimiliki namun sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas
Sabhara dalam rangka operasi kepolisian maupun kegiatan kepolisian,
diharapkan Ditsabhara Mabes Polri dapat mengajukan pengadaannya;
sistem pelaporan tugas operasional kepolisian bidang Sabhara diharapkan
berpedoman kepada SOP/Peraturan administrasi yang sudah ditetapkan;
Latihan-latihan fungsi tehnis bidang Sabhara diharapkan untuk dilaksanakan
dengan terpolakan kegiatan kepolisian sebagaimana pelaksanaan tugas
sehari-hari.
RAKHMAT FALAHA
BRIPKA NRP 80100474
LAMPIRAN :
Foto-foto kegiatan operasional kepolisian
Format MODEL : 1 s/d
POLRI DAERAH KEP. BANGKA BELITUNG
RESORT BANGKA BARAT
SEKTOR TEMPILANG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 DITSHABRAH
A
2 POLRES
3 POLRES
4 POLRES
5 POLRES
6 POLRES
7 POLRES
JUMLAH
RAKHMAT FALAHA
BRIPKA NRP 80100474
POLRI DAERAH KEP. BANGKA BELITUNG
RESORT BANGKA BARAT
SEKTOR TEMPILANG
REKAPITULASI KEKUATAN
BERDASARKAN PANGKAT
RAKMAT FALAHA
BRIPKA NRP 80100474
POLRI DAERAH KEP. BANGKA BELITUNG
RESORT BANGKA BARAT
SEKTOR TEMPILANG
RAKMAT FALAHA
BRIPKA NRP 80100474
POLRI DAERAH KEP. BANGKA BELITUNG
RESORT BANGKA BARAT
SEKTOR TEMPILANG
DATA POLSEK
BULAN MEI TAHUN 2015
RAKMAT FALAHA
BRIPKA NRP 80100474
POLRI DAERAH KEP. BANGKA BELITUNG
RESORT BANGKA BARAT
SEKTOR TEMPILANG
KETERANGAN
NO NAMA PANGKAT JABATAN (PDH/PENSIUN/PTDH/ KETERANGAN
MENINGGAL DUNIA)
1 2 3 4 5 6
RAKHMAT FALAHA
BRIPKA NRP 80100474
POLRI DAERAH KEP. BANGKA BELITUNG
RESORT BANGKA BARAT
SEKTOR TEMPILANG
RAKMAT FALAHA
BRIPKA NRP 80100474
POLRI DAERAH KEP. BANGKA BELITUNG
RESORT BANGKA BARAT
SEKTOR TEMPILANG
RAKMAT FALAHA
BRIPKA NRP 80100474
POLRI DAERAH KEP. BANGKA BELITUNG
RESORT BANGKA BARAT
SEKTOR TEMPILANG
RAKMAT FALAHA
BRIPKA NRP 80100474
POLRI DAERAH KEP. BANGKA BELITUNG
RESORT BANGKA BARAT
SEKTOR TEMPILANG
RAKMAT FALAHA
BRIPKA NRP 80100474
RAKMAT FALAHA
BRIPKA NRP 80100474
POLRI DAERAH KEP. BANGKA BELITUNG
RESORT BANGKA BARAT
SEKTOR TEMPILANG
RAKMAT FALAHA
BRIPKA NRP 80100474
POLRI DAERAH KEP. BANGKA BELITUNG
RESORT BANGKA BARAT
SEKTOR TEMPILANG
RAKMAT FALAHA
BRIPKA NRP 80100474
POLRI DAERAH KEP. BANGKA BELITUNG
RESORT BANGKA BARAT
SEKTOR TEMPILANG
RAKMAT FALAHA
BRIPKA NRP 80100474