You are on page 1of 2

ANALISIS DATA

Praktikum ekologi kali ini mengenai Analisis Vegetasi yang memiliki tujuan dapat
menggunakan variabel kerapatan, kerimbunan dan frekuensi dengan cara yang berbeda,
kemudian diaplikasikan pada metode kuadrat dan metode garis. Kemudian dapat memberi
nama suatu vegetasi berdasarkan Indeks Nilai Pentingnya (INP) serta memahami analisis
vegetasi dengan metode tanpa plot. Kemudian alat yang digunakan berupa kuadran, meteran,
dan point frame. Sedangkan untuk tempat praktikum di sekitar hutan biologi UM. Pengujian
pada praktikum ini menggunakan tiga metode, diantaranya metode garis, metode titik, dan
metode kuadran.
Metode garis menggunakan 6 plot dengan selisih 1 meter disetiap plot. pada plot 1
ditemukan tiga spesies, yaitu rayutan (Derris scanders) dan Putri malu (M. pundica)
sebanyak 1 tumbuhan dan Pteris sp. sebanyak 4 tumbuhan. Pada plot 2, terdapat 1 tumbuhan
rayutan (Derris scanders), Putri malu (M. pundica), Vincetoxicum hirundinaria, Solanum
dulcamara serta rumput teki (C. roduntus). Sedangkan pada plot 3, terdapat 1 tumbuhan
rayutan (Derris scanders), Putri malu (M. pundica), dan Amelanchhier ovalis, 2 tumbuhan
Johar (Senna siamea), serta 5 tumbuhan rumput teki (C. roduntus). Untuk plot 4 ditemukan 5
macam spesies, diantaranya rayutan (Derris scanders), Vincetoxicum hirundinaria, Solanum
dulcamara dan sintrong (C. crepidioides) yang masing-masing sebanyak 1 tumbuhan serta 2
tumbuhan rumput teki (C. roduntus). Sedangkan pada plot 5 ditemukan 1 tumbuhan rayutan
(Derris scanders), 2 tumbuhan Vincetoxicum hirundinaria, 7 tumbuhan rumput teki (C.
roduntus), serta 1 tumbuhan spesies J dan K. Kemudian untuk plot ke 6 terdapat 4 spesies,
yaitu rayutan (Derris scanders), Vincetoxicum hirundinaria, rumput teki (C. roduntus), dan
Amelanchies ovalis yang masing-masing sebanyak 1 tumbuhan.
Dari data tersebut didapatkan jumlah keseluruhan setiap spesies dari keenam plot,
sebagai berikut : sintrong (C. crepidioides), spesies J dan K berjumlah 1 tumbuhan, rayutan
(Derris scanders) sebanyak 6 tumbuhan, Putri malu (M. pundica) sebanyak 3 tumbuhan,
Pteris sp.sebanyak 4 tumbuhan, Vincetoxicum hirundinaria sebanyak 5 tumbuhan, Solanum
dulcamara, Amelanchhier ovalis, dan Johar (Senna siamea) sebanyak 2 tumbuhan, serta
rumput teki (C. roduntus) sebanyak 16 tumbuhan. Kemudian untuk frekuensi kehadiran tiap
spesies adalah sebagai berikut Pteris sp., Johar (Senna siamea), sintrong (C. crepidioides),
spesies J dan K memiliki frekuensi kehadiran 1, sedangkan Solanum dulcamara dan
Amelanchhier ovalis memiliki frekuensi kehadiran sebanyak 2, frekuensi kehadiran Putri
malu (M. pundica) sebanyak 3, frekuensi kehadiran Vincetoxicum hirundinaria sebanyak 4
dan frekuensi kehadiran rumput teki (C. roduntus) adalah 5.
Kemudian untuk total dominansi mutlak sebesar 0,998 didapatkan hasil dari
perhitungan dominansi mutlak tiap spesies dengan rumus :
∑ jenis Sp.
 Dominansi Mutlak Sp.= Total Sp.

 HITUNGAN !!!!!!
 Total Dominansi mutlak = DM Sp. A + .....+ DM Sp. K
 HITUNGAN!!!
serta untuk perhitungan dominansi relatif tiap spesies diperoleh dari rumus :
Dominansi Mutlak Sp.
 Dominansi Relatif Sp. = Total Dominansi Mutlak x 100%

 HITUNGAN!!
Sedangkan untuk perhitungan frekuensi mutlak tiap spesies diperoleh dari rumus :
Frekuensi Sp.
 Frekuensi Mutlak Sp. = ∑ Plot

 HITUNGAN !!!!
 Total Frekuensi Mutlak = FM Sp. A+....+FM Sp.K
 HITUNGAN !!!
Kemudian untuk perhitungan frekuensi relatif tiap spesies diperoleh dari rumus :
Frekuensi Mutlak Sp.
 Frekuensi Relatif Sp. = Total Frekuensi Mutlak x 100%

 HITUNGAN !!!!!
Dari keseluruhan perhitungan di atas kemudian dilanjutkan dengan penghitungan
Indeks Nilai Pentingnya (INP) yang diperoleh dari hasil penjumlahan nilai dari Dominansi
Relatif Sp. dan Frekuensi Relatif Sp.:

Spesies DR (%) FR (%) DR + FR (%) Rangking


A 14,02 22,5 36,52 2
B 7,01 11,2 18,21 4
C 9,3 3,6 12,9 5
D 11,6 14,8 26,4 3
E 4,6 7,4 12 6
F 4,6 3,6 8,2 8
G 37,2 18,6 55,8 1
H 4,6 7,4 12 6
I 2,3 3,6 5,9 9
J 2,3 3,6 5,9 9
K 2,3 3,6 5,9 9
Dari hasil penghitungan tersebut dapat diperoleh nilai dominan tertinggi – terendah
dari beberapa spesies tersebut berurutan sebagai berikut :

Sp. G Sp. ASp. DSp. BSp. CSp. E dan Sp. H Sp. F Sp. I, Sp. J, dan Sp. K

You might also like