Professional Documents
Culture Documents
sal 50 dan ditambah dengan ketentuan dalam Pasal 39 ba hwa semua hak yang dijamin
dalam UUD:
triment of the interest of society or the state or infringe the rights of the other
citizens).
Dengan kata lain, jika suatu hak dianggap sebagai anca man terhadap Ideologi
komunisme, maka hak itu tidak m
emperoleh perlindungan. Dengan demikian bobot hak as asl sangat terbatas maknanya.
Sebagai akibatnya Uni So
viet pada masa lalu selalu dikecam sebagai negara pelan ggar hak asasi yang
termasuk paling besar.
Pandangan ini berubah secara radikal sesudah teriadiny a perpecahan dalam dunia
komunis di Eropa Timur pada a khlr 1989. Dewasa ini negara-negara Eropa Timur yang
ia dinya berdasarkan sistem komunis, berada dalam transi si ke arah demokrasi dan
mendekatkan diri dengan negar a-negara barat, berikut pandangan mengenai hak asasi.
a, Deklarasi Universal Hak Fisasl Manusia (iQHB)
Seperti telah diuraikan di atas, seusai Perang Dunia ll ti mbullah keinginan untuk
merumuskan hak asasi yang dia kui seluruh dunia sebagai standar universal bagi
periiak u manusia. Usaha pertama ke arah standard setting ini di mulai oleh Komisi
Hak Rsasi Manusia (Commission on Hu man Rights) yang didirikan PBB pada tahun 19H6.
ahan besar yang dampaknya terasa dl seluruh Eropa dan Rmerika. Di Rusia pada 1917
telah terjadi revolusi menen
apa negara. Hilang pula Uni Soviet sebagai simbol komu nlsme, dan pendekar Dunia
Kedua.
Pada tahap pertama berdirinya, Uni Soviet berusaha ker as untuk mentransformasikan
dari negara agraris menja di negara Industri. Fikan tetapi pembangunan industri be
rat terlalu diprioritaskan, sehingga menimbulkan pende ritaan besar dikalangan
rakyat. Hal itu berubah saat kea daan sosial ekoml ditingkatkan melalui penyediaan
kese mpatan kerja, perumahan, serta pendidikan. Hak ekonom idianggap lebih
substantif dari hak politik yang dicap b orjuis dan bersifat prosedural saja. Dalam
UUD 1935 ha k ekonomi sangat ditonjolkan dan kemudian di forum PB B dengan gigih
diperjuangkan. bahkan hak politik dlangg ap dapat menganggu usaha mengonsolldasl
komunisme s ebagai ideologi tunggal.
Hal ini tidak berarti bahwa hak politik secara resmi tida k diakui Dalam UUD 1936
(Pasal 125) ada empat hak pollt Ik yang dijamin, asal sesuai dengan kepentingan
rakyat pekerja dan memperkuat dan mengembangkan sistem so
nya menyadari fakta bahwa tidak mungkin ada kebebasa n bagi manusia tanpa keamanan
serta kemandirian ekon
omis. (We have come to a clear realization of the fact th at true individual
freedom cannot exist without economi c security and Independence).
Kebetulan sistem ekonomi kapitalis yang berlaku, terut ama sesudaheynes Perang
Dunia II, berhasil meningkatk an produksi sehingga membawa makmuran bagi rakyat. B
erkat berkembangnya pemikiran Lord K (1883-1946) sert a pemikiran sosialisme yang
diperjuangkan oleh partaipartai sosial-demokrat di Eropa dan partai Demokrat di
Rmerika Serikat produksi yang tinggi dapat dibagi secar a lebih merata. Kesenjangan
antara golongan kaya dan g olongan miskin sedikit banyak dapat diatasi antara lain
melalui suatu sistem pajak yang bebannya terutama dipl kui oleh golongan kaya.
Dengan demikian, kebanyakan n egara demokrasi Barat sudah mencapai tahap Negara Ke
sejahteraan (Welfare State) di mana sebagian besar ket uhan sosial ekonomi telah
terpenuhi.
u pada rumusan internasional mengenai hak asasi eko mi. Maka dari itu, tidak
mengherankan jika banyak negar a Barat, terutama Rmerika Serikat, berkeberatanjika
ha k-hak asasi manusia dibidang ekonomi terlalu ditonjolk an. Sebaiiknya, hak yang
bersifat politik di negara-nega ra Eropa Barat merupakan hasil perjuangan panjang
mel awan tirani, dan telah berhasil mewujudkan demokrasi d an gaya hidup yang cukup
tangguh. Dapat dikatakan bah wa hak politik lebih berakar dalam tradisi masyarakat
Ba rat ketimbang hak ekonomi.
klran mengenal hak asasi, antara lain karena terjadinya depresi besar (the Great
Depression) sekitartahun l929 hingga 193'4, yang melanda sebagian besar dunia.
Depre sl Inl, yang mulal dl Hmerlka dan kemudian menjalar ke h ampir seluruh dunia,
berdampak luas. Sebagian besar m asyarakattlba-tlba ditimpa pengangguran dan
kemiskln an.
Di luar Rmerlka pun dampaknya cukup dahsyat. Dl Jerma n, depresi turut berakibat
timbulnya Nazisme yang diplm pln oleh Rdolf Hitler. Perkembangan Inl menyebabkan ba
nyak orang berimigrasi ke Rmerika dan negara-negara de mokrasi lainnya. Jutaan
orang Yahudi yang tidak sempat meninggalkan Jerman, ditahan dan dibunuh dalam berba
gal kamp konsentrasi (Holocaust).
Dalam suasana Itu Presiden Rmerlka Serikat, Roosevelt pada i9Hl merumuskan Empat
Kebebasan (The FourFreed oms). yaitu kebebasan berbicara dan menyatakan penda pat
(freedom ofspeech). kebebasan beragama (freedom of religion), kebebasan dari
ketakutan (freedom from fe ar), dan kebebasan dari kemiskinan (freedom from want)
an perubahan dalam pemikiran beberapa kalangan, sek... Ipun masih terbatas pada
segelintir orang yang berpand angan luas. Mereka berpendapat bahwa hak politik
sendi ri tidak cukup menciptakan kebahagiaan. Misalnya hak m
enyatakan pendapat atau hak memberi suara dalam peml Ilhan umum sekali dalam empat
atau lima tahun, tidak ad
uhan kebutuhan yang paling pokok, yaitu tempat berllnd ung, dan pakaian. Pada lgi-
ll Presiden Roosevelt menjela
Jika pemikiran John Locke menjadi pegangan bagi rakya t Rmerlka saat memberontak
melawan penguasa inggris
(1775-1781), maka Jean-Jacques Rousseau meniadi insp lrasl bagi rakyat Prancis
untuk memulai revolusinya (17 89) melawan raja Bourbon, Louis XVI.
Hak asasi pada tahap Itu masih terbatas pada hak di bida ng politik seperti hak
atas kebebasan, atas kesamaan (e
antumkan dalam beberapa piagam. Di inggris hak itu diu ndangkan dalam Undang-undang
Hak (Bill of Rights. 168
9). yang diterima satu tahun sesudah Parlemen berhasil
mengusir Raia James ll dan mengundang puterinya Mary beserta suaminya, William of
Orange, untuk menduduki k
Hak nsasl Manusia pada Rbad ke-20 dan Rwal Rbad ke-Ei
sarkan wahyu Ilahi (Divine right of Kings atau Hak Sucl R aja) yang sejak abad ke-
16 berdomlnasl, mulal di pertan yakan keabsahannya karena banyak raja bertindak
sewen ang-wenang. Golongan menengah yang mulai bangkit Ing In agar kepatuhan
masyarakat pada raja mempunyai dasa r yang rasional. Yang dicita-citakan ialah su
hubungan a ntara raja dan rakyat berdasarkan suatu kontrak, sesuai
seau (1712-1778). Sekalipun mereka berbeda dalam pena fsiran semuanya membayangkan
suatu masa lalu dimana manusia hidup dalam "keadaan alam"(State of nature). Dalam
keadaan alam Inl semua manusia sama martabatn ya (equal), tunduk kepada Hukum Riam,
dan memiliki hak -hak alam. Fikan tetapi, pada suatu saat manusia menge mbangkan
rasionya (akal sehat) dan sampai pada kesim pulan bahwa untuk menjamin
terlaksananya hak-hak itu, "keadaan alam"per|u ditinggalkan dan diganti dengan ke
hidupan bernegara berdasarkan suatu kontrak sosial ant ara penguasa dengan
masyarakat. Inl yang kemudlan din amakan sebagai Teorl Kontrak Sosial.
Yang paling tegas merumuskan hak-hak alam itu Ialah Jo hn Locke, yaitu hak atas
hidup, kebebasan dan kepemilik an (life, liberty, and property) serta Pemikiran
bahwa pe nguasa harus memerintah dengan persetujuan rakyat (9 overnment by
consent). Filsuf Prancis, Montesquieu Ieb lh menekankan perlunya pembagian
kekuasaan sebagai s arana menjamin hak-hak itu, suatu sistem yang kemudia n dikenal
dengan Istilah trlas politlca Filsuf Prancis lai n, yaknijean-Jacques Rousseau,
menekankan perlunya k
sebelumnya, yaitu pada Zaman Pertengahan, masalah ha k manusia sudah mulai mencuat
di inggris.
Pada tahun IBIS ditandatangani suatu perjanjian, Magna Charta, antara Raja John
dari Inggris dan sejumlah bang sawan. Raja John dipaksa mengakui beberapa hak dari
p ara bangsawan sebagai Imbalan untuk dukungan mereka
m (habeas corpus). Sekalipun pada awalnya hanya berla ku untuk bangsawan, hak-hak
Itu kemudian menjadi bagi
semua warga negara. Sampai sekarang, Magna Charta ma sih dianggap sebagai tonggak
sejarah dalam perkemban gan demokrasi di Barat.
Pada abad ke-i7 dan ke-IB pemikiran mengenai hak asasi maju dengan pesat. Konsep
bahwa kekuasaan raja berda
Ildengan dicanangkannya DeklaraslUnlversaIHak Rsasi Manus|a(UnlversalDeclaration
ofHuman Rights, 1948) oleh negara-negarayangtergabung dalam PBB.Hampird ua
puluhtahun kemudian,DeklarasiUnlversaldljabarka
nduaperjanjianInternasionalyaltuKovenanlnternaslo nalHak Slplldan politik dan
KovenanlnternasionalHak Ekonom|,Soslal,dan Budaya(1966).DlEropa proses sta ndard
setting antara negara Barat dan negara Tlmur"
Sementara itu berbagal negara non-Barat merasa terpan 991! untuk membahas beberapa
aspek yang menurut mere ka kurang memperoleh perhatian yaitu pertama, konsep bahwa
setiap manusia disamping hak, juga
gara yang rasa agamisnya kuat, hak asasi dianggap tlda k dapat dilihat terpisah
dari agama dan budaya.
Maka dalam masa berikutnya, di beberapa belahan dunia seperti Rfrlka dan Fisia
timbul beberapa piagam regional seperti misalnya, Piagam afrika mengenai Hak
Manusia dan Bangsa-bangsa (Rfrican Charter on Human and peop les' Rights, 1981).
Dalam dasawarsa 90-an disusul deng
an Deklarasi Cairo mengenal Hak Rsasl dalam islam (Cal ro Declaration on Human
Rights in Islam , 1990), yang me rupakan hasil diskusi Organisasi Konferensi Islam
(OKI) ,dan Bangkok Declaration, hasil dari Regional Meeting f or Rsla ofthe World
conference on Human nghts, Rprili 993.
Secara Universal. Sementara Itu dunia terus berubah, dan proses globalisasi telah
menyentuh hampir semua aspek
gan. Hak asasi manusia biasanya dianggap sebagai hak yang dimiliki setiap manusia,
yang melekat atau Inheren padanya karena dia adalah manusia. Dalam Mukadlmah K
ovenan Internasional Hak Sipil dan Politik (1966), dican angkan: Hak-hak Inl
berasal dari harkat dan martabat ya ng melekat pada manusia (These rights derive
from thei nherent dignity ofthe human person)."i-iak Ini sangat me ndasar atau
asasi (fundamental) sifatnya, yang mutlak d iperlukan agar manusia dapat berkembang
sesuai denga n bakat cita-cita, serta martabatnya. Hak ini juga dianggap universal,
artinya dimiliki semua manusia tanpa per bedaan berdasarkan bangsa, ras, agama,
ataujender.
Dewasa Inl, klta membedakan tiga generasi hak asasi. Generasl pertama adalah hak
sipil dan politik yang sudah lama dikenal dan selalu diasosiasikan dengan pemikiran
dinegara-negara Barat. Generasi Kedua adalah hak ekonomi, sosial, dan budaya yang
gigih diperjuangkan oleh negara-negara komunis yang dalam masa Perang Dingin (]
BHS-awal tahun 1970-an) sering dinamakan Dunia Kedua.
Kemudian hak Ini didukung negara-negara yang baru me mbebaskan diri dari penjajahan
kolonial, dan yang serin g disebut Dunia Ketiga. Generasi Ketiga adalah hak atas
perdamaian dan hak atas pembangunan (development). y ang terutama diperjuangkan
oleh negara-negara Dunia Ketiga.
Cikal bakal konsep hak asasi manusia didunia Barat terd apat dalam karangan
beberapa filsuf abad ke-i7, antara
lain John Locke (1632-170'4) yang merumuskan beberapa hak alam (natural rights)
yang dimiliki manusia secara a lamiah. Konsep ini bangkit kembali seusai Perang
Dunia