You are on page 1of 9

MAKALAH DASAR-DASAR SURVEILANS PENYAKIT

DOSEN PEMBIMBING : SHERLY VERMITA, SKM., M.Kes.

DISUSUN OLEH;

FISTIA CENDANA (16011124)


RESTI ZELFIANI (16011125)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH PEKANBARU

PEKANBARU

TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh..

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT,yang telah


mengizinkan danmemberikanrahmatsertahidayah-Nya,serta melimpahkan segala
kenikmatan dan bimbingan-Nya sehingga penulis
dapatmenyelesaikanMakalahDasar-DasarSurveilansPenyakit

Dalampenyusunanmakalahini,penulis
banyakmendapattantangandanhambatanakantetapi denganbantuandari berbagai
pihak akhirnya bisa teratasi.Olehkarena itu penulis
mengucapkanterimakasihkepadasemuapihak yang
telahmembantudalampenyusunanmakalahini,semogabantuannyamendapatbalasan
yang setimpaldari Allah SWT, Amin. Penulis
berharapmakalahinidapatmemberikanmanfaatdansumbanganpemikirankhususnya
yang berhubungandenganMakalahDasar-DasarSurveilansPenyakit

Sesungguhnya penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih


terdapat banyak kekurangan yang mestinya diperbaiki.Oleh karena itu,penulis
berharap bantuan berbagai pihak untuk memberikan masukan pada makalah
ini,sehingga dapat memperbaiki dalam penulisan makalah berikutnya.

Pekanbaru, 21 Maret 2018

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A LatarBelakang ..........................................................................................
B TujuanPenulisan .......................................................................................
C ManfaatPenulisan .....................................................................................
D RumusanMasalah .....................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pendahuluan ..............................................................................................
B Dasar Hukum Pelaporan Morbiditas .........................................................
C Telaah Laporan Morbiditas .......................................................................
D Analisa Laporan Morbiditas ......................................................................

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan .................................................................................................
B Saran ...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Surveilans penyakit

B. Tujuan Penulisan

1 Untuk menjelaskan pengertian, tujuan, dan apa yang harus dilakukan petugas
surveilans.
2 Untuk menjelaskan dasar-dasar hukum untuk pelaporan morbiditas pada
surveilans penyakit.
3 Untuk menjelaskan bagaimana menelaah laporan morbiditas pada surveilans
penyakit.
4 Untuk menjelaskan bagaimana menganalisa laporan morbiditas pada
surveilans penyakit.

C. Manfaat Penulisan

1 Menambah wawasan, pengetahuan penulis dan pembaca di bidang surveilans


penyakit.
2 Dengan makalah ini diharapkan supaya para pembaca bisa lebih mengenal
bidang surveilans penyakit.
3 Dengan makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui cara menelaah dan
menganalisa laporan morbiditas.

D. Rumusan Masalah

1 Apakah pengertian, tujuan surveilans penyakit, dan apa yang harus dilakukan
petugas surveilans?
2 Apakah Dasar Hukum Pelaporan Morbiditas?
3 Bagaimana menelaah Laporan Morbiditas?
4 Bagaimana menganalisa Laporan Morbiditas?

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pendahuluan
1 Pengertian

Menurut (Ridwan Amiruddin, ) Surveilans adalah suatu proses terus


menerus dan sistematik yang dilakukan oleh seorang petugas surveilans, yang
terdiri dari empat kegiatan utama, yaitu: Pengumpulan data yang relevan untuk
suatu populasi dan wilayah geografi tertentu, pengolahan data, analisis data, dan
penyebarluasan data secara teratur pada mereka yang menangani program
pemberantasan.

Surveilans penyakit (disease surveillance) melakukan pengawasan terus-


menerus terhadap distribusi dan kecenderungan insidensi penyakit, melalui
pengumpulan sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap laporan-laporan penyakit
dan kematian, serta data relevan lainnya. Jadi fokus perhatian surveilans penyakit
adalah penyakit, bukan individu. Di banyak negara, pendekatan surveilans
penyakit biasanya didukung melalui program vertikal (pusat-daerah). Contoh,
program surveilans tuberkulosis, program surveilans malaria. Beberapa dari
sistem surveilans vertikal dapat berfungsi efektif, tetapi tidak sedikit yang tidak
terpelihara dengan baik dan akhirnya kolaps, karena pemerintah kekurangan
biaya. Banyak program surveilans penyakit vertikal yang berlangsung paralel
antara satu penyakit dengan penyakit lainnya, menggunakan fungsi penunjang
masing-masing, mengeluarkan biaya untuk sumberdaya masingmasing, dan
memberikan informasi duplikatif, sehingga mengakibatkan inefisiensi (Murti,
2008).
COLLECTION

DISSEMINATION, COLLATION

UTILISATION

ANALYSIS

AND INTERPRETATION

Gambar 1.Sistem Surveilans

Sumber; Ridwan Amiruddin

10 Sumber data utama yang relevan untuk surveilans penyakit, yaitu;

a Laporan Kematian.
b Laporan Kesakitan.
c Laporan Wabah.
d Laporan Laboratorium.
e Laporan Hasil Penyelidikan Kasus Perorangan.
f Laporan Penyelidikan Wabah.
g Survei Khusus (Misal: Perawatan Penerita Di Rumah Sakit, Register
Penyakit, Survei Serologik).
h Informasi Tentang Hewan Sumber Penularan Dan Vektor.
i Data Demografi.
j Data Lingkungan.

Tujuan akhir dari survailans penyakit adalah untuk menentukan luasnya


infeksi dan risiko penularan penyakit sehingga dapat mejalankan tindakan
pemberantasan secara efektif dan efisien.
Untuk mencapai tujuan akhir, maka diharapkan petugas survailans dapat
memenuhi beberapa hal, yaitu;

a Menguraikan tiap orang yang terkena infeksi (nama, alamat, umur,jenis


kelamin, ras, pekerjaan dan tanggal mulainya gejala) secepat mungkin
sesudah exposur.
b Menentukan sumber infeksi dan cara penularan pada tiap penderita
c Mengenali golongan rentan yang terexsposur yang mungkin terinfeksi.
d Menggambarkan distribusi frekuensi kesakitan pada golongan populasi
yang terkena risiko, menurut waktu,tempat dan orang.
e Mencari gambaran tersebut pada butir 4, pada populasi yang sedang atau
mungkin mengalami peningkatan frekuensi kesakitan.
f Mempersiapkan dan menyebarluaskan laporan surveilans kepada petugas
yang berperan serta pada pencegahan \dan pemberantasan penyakit.

B Dasar Hukum Pelaporan Morbiditas

Peraturan tentang pelapran morbiditas secara khusus merinci penyakit atau


keadaan mana yang harus dilaporkan, siapa yang bertanggung jawab untuk
pelaporan, keterangan apa yang diperlukan untuk setiap kasus yang dilaporkan,
sifat lapran yang diperlukan dan kepada siapa laporan dikirimkan. Peraturan itu
juga merinci berbagai tindakan pengamanan yang perlu diambil bila terjadi suatu
penyakit tertentu. Dasar hukum pelaksanaan surveilans;

1 UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan.


2 UU no 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular.
3 UU no 17 tahun 1999 tentang ibadah haji.
4 Kepmenkes no 1116 tentang pedoman penyelenggaraan sistem surveilans
epidemiologi kesehatan.
5 Kepmenkes no 1479 tahun 2003 tentang STP
C Telaah Laporan Morbiditas

Suatu keputusan pokok yang harus dibuat mengenai setiap kasus yang
ddiagnosa atau dicurigai ialah apakah kasus itu perlu diselidiki atau tidak. Sebagai
dasar keputusan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi.

1. Apakah surveilans atau tujuan pemberantasan penyakit mengharuskan


penyelidikan/tidak?
2. Apakah infeksi itu bersifat luar biasa dari segi waktu dan tempat kejadian atau
jumlah karakteristik dari orang-orang yang berisiko?
3. Adakah suatu letusan tersangka “common source”?
4. Apakah penyakitnya berat pada orang-orang golongan risiko tinggi?
5. Apakah pengetahuan yang diperoleh dari penyelidikan membantu pemahaman
yang lebih baik terhadap suatu penyakit?
6. Adakah cara-cara pencegahan atau pemberantasan penyakit tersebut?

D Analisa Laporan Morbiditas

Analisa data dilakukan untuk membandingkan data dengan suatu nilai


yang “normal”, mencari perbedaannya, dan menilai makna perbedaan itu.

Sementara angka-angka saja dalam banyak hal sudah dianggap cukup,


untuk analisa yang optimal data itu harus diterjemahkan menjadi rate, ratio, atau
proporsi yang sesuai dengan menggunakan teknik matematik yang benar.

Angka-angka yang dihasilkan memberikan suatu ukuran yang lebih baik


tentang kejadian penyakit sebab pada pengukuran itu telah diperhitungkan
populasi yang kena risiko menuru ukuran yang sebenarnya yang mendekati.

Petugas analisa tidak boleh sekedar memeriksa angka-angka total pada baris atau
klom, karena dua alasan;

1. Angka-angka itu tidak dengan sendirinya dapat mengungkap kan apakah


insidens dalam waktu yang berjalan “normal” atau “abnormal”. Ini dilakukan
dengan membandingkannya dengan suatu norma yang ada.
2. Total tidak mengungkap adanya variasi pada komponen yang dijumlahkan itu.
Analisa kejadian penyakit menurut tempat dapat dikerjakan sama seperti
yang dijelaskan sebelumnya pada analisa golongan umur kembai kepada
pertanyaan tentang penemuan perubahan risiko dalam jangka waktu yang lama.

Ada dua aspek kualitatif dari surveilans penyakit yang harus


dipertimbangkan karena mempunyai kaitan langsung pada analisa dan interpretasi
data yang dikumpulkan.Yaitu; aspek ketetapan merupakan kebenaran dari sebuah
data, dan sensitivitas berkenaan dengan seberapa jauh sistem surveilans mengukur
insiden yang sebenarnya.

BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini mungkin masih terdapat banyak kekurangan-


kekurangan,oleh karena itu saya berharap pembaca dapat memberikan kritik dan
sarannya demi kebaikan dan kesempurnaan penulisan makalah dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, Ridwan.

You might also like