Professional Documents
Culture Documents
STATUS PENDERITA
A. Sebab Utama
Mengamuk dan ingin membakar rumah
B. Keluhan Utama
Mudah tersinggung dan marah-marah
C. Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak ± 10 tahun yang lalu penderita pernah dibawa berobat ke Rumah
Sakit Jiwa Dr. Ernaldi Bahar karena penderita sering jalan-jalan keluar sendiri
tanpa arah. Penderita pergi dari rumah selama dua bulan dan pulang sendiri
kerumah. Selain itu penderita juga sering melamun. Namun karena tidak ada
biaya penderita tidak pernah berobat dan hanya dibawa berobat kedukun dan
praktek dokter di daerahnya untuk rawat jalan sekali.
1
Sejak ± 1 tahun yang lalu, penderita mulai mengoceh sendiri, semakin
sering melamun dan mendengar ada suara-suara yang mengancam dan
memarahinya. Penderita sering mengancam ingin membunuh tetangganya
karena menurutnya tetangga itu meludahinya. Penderita tinggal dengan bibinya
(adik ibu) karena ibu meninggal saat penderita masih kecil dan ayahnya
menikah lagi. Penderita juga selalu minta uang untuk membeli rokok kepada
bibinya. Penderita kurang tidur dan malas mandi.
Sejak ± 1 bulan yang lalu, penderita sering marah-marah, mudah
tersinggung, mengamuk dan melempar barang serta membakar rumah, pasien
juga sering berkeliling kampung dengan pisau karena ingin membunuh
tetangganya sehingga penderita dikurung dalam kamar dibelakang rumah.
BAB dan BAK pada tempatnya, nafsu makan menurun, namun bisa makan dan
minum sendiri namun sulit tidur. Pasien juga jarang mandi.
Penderita dibawa ke IGD RS. Dr. Ernaldi Bahar oleh petugas Dinas
Kesehatan dan petugas mengatakan bahwa penderita sudah meresahkan
keluarga dan masyarakat, mengamuk dan menolak untuk berobat serta
belakang rumah sudah habis terbakar. Pasien mengaku mual, nyeri ulu hati,
sesak nafas dan ada benjolan pada kaki sehingga sulit berjalan.
2
Anak : Menurut keluarga pertumbuhan dan perkembangan sama
dengan teman sebayanya.
Remaja : Menurut keluarga penderita mudah emosi dan tersinggung
Dewasa : Menurut keluarga penderita mudah emosi dan tersinggung
B. Riwayat Pendidikan
SD : Tamat, tidak pernah tinggal kelas, nilai rata-rata.
C. Riwayat Pekerjaan
Sebelum sakit penderita bekerja sebagai buruh tani karet bersama
ayahnya, namun saat sakit penderita tidak bekerja lagi.
D. Riwayat Pernikahan
Penderita belum pernah menikah.
3
Keterangan:
: Laki-laki sehat : Laki-laki sakit
4
perutnya.
5
“Bapak liat dak wong yang “Iyo, ado kawan aku dio Halusinasi Visual
bisiki itu?” tu.”
“Wong lain biso dak “iyolah, kawan ngobrol
jingok kawan bapak?” aku itu tu.”
“Ngobrol apo bae pak?” “Banyaklah.”
“Siapo namo kawan bapak “Adam namonyo. Nah Flight of ideas
itu, Pak?” buk, sakit nian nah dado
aku ni.”
“Ngapo sakit pak?” Pasien menggaruk
lehernya.
6
1.6 Pemeriksaan Status Mental
A. Keadaan Umum
Kesadaran/Sensorium: Compos mentis terganggu
Perhatian : Distraktibilitas
Sikap : Kooperatif
Inisiatif : Ada
Kontak Psikis:
- Kontak Fisik : Tidak ada
7
B. Keadaan Khusus (Spesifik)
1. Keadaan Afektif (Mood) : Afek sesuai, mood distimik
.........................................................................................................................
2. Hidup Emosi
Stabilitas: Labil............................Dalam-dangkal : Normal
Orientasi :
Tempat : Baik
Waktu : Baik
Personal : Baik
8
Halusinasi: Ada (Halusinasi auditorik yang mengancam dan memarahi
penderita)
Arus Pikiran
Flight of ideas: Ada.........................Inkoherensi: Tidak ada
.........................................................
Sirkumstansial: Tidak ada ..............Tangensial: Tidak ada
.........................................................
Terhalang: Tidak ada ......................Terhambat: Ada
.........................................................
Perseverasi: Tidak ada ....................Verbigerasi: Tidak ada
.........................................................
Lain-lain
...................................................................................................................
Isi Pikiran
Pola Sentral: Tidak ada ..................
Rasa permusuhan/dendam: Tidak ada
.........................................................
Waham: Ada (waham curiga pada tetangga)
...................................................................................................................
Fobia: Tidak ada..............................Hipokondria: Tidak ada
.........................................................
Konfabulasi: Tidak ada...................Banyak sedikit isi pikiran: Sedikit
.........................................................
Perasaan inferior: Tidak ada ...........Perasaan berdosa/salah: Tidak ada
.........................................................
Kecurigaan (belum taraf waham): Tidak ada
...................................................................................................................
Lain-lain
...................................................................................................................
Pemilikan Pikiran
9
Obsesi: Tidak ada
...................................................................................................................
Alienasi: Tidak ada
...................................................................................................................
Bentuk Pikiran
Autistik/dereistik: Autistik..............Simbolik: Tidak ada
.........................................................
Paralogik: Tidak ada.......................Simetrik: Tidak ada
.........................................................
Konkritisasi: Tidak ada...................Lain-lain:
.........................................................
6. Keadaan Dorongan Instinktual dan Perbuatan
Abulia/Hipobulia: Ada..........................Vagabondage: Ada
...............................................................
Stupor: Tidak ada..................................Pyromania: Tidak ada
...............................................................
Raptus/Impulsivitas: Tidak ada.............Mannerisme: Tidak ada
...............................................................
Kegaduhan Umum: Tidak ada..............Autisme: Tidak ada
...............................................................
Deviasi Seksual: Tidak ada...................Logore: Tidak ada
...............................................................
Ekopraksi: Tidak ada.............................Mutisme: Tidak ada
...............................................................
Ekolalia: Tidak ada...............................Lain-lain:
...............................................................
7. Kecemasan (anxiety) yang terlihat secara nyata (overt) (ada, tidak ada):
Tidak ada
.........................................................................................................................
8. Reality Testing Ability: Terganggu
.........................................................................................................................
10
1.7 Pemeriksaan Diagnostik Lebih Lanjut
A. Status Internus
Sensorium : Compos mentis terganggu
TD : 145/85 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Temperatur : 36,6 0C
RR : 20x/menit
Turgor : Baik
Status gizi : Baik (normoweight)
Hasil laboratorium:
a) Darah rutin
Hemoglobin : 13,4 g/dl
Leukosit : 5.200/mm3
Eritrosit : 456 Juta/mm3
Trombosit : 318 ribu/mm3
Hematokrit : 42,0 %
MCV : 92,1 fl
MCH : 29,4 pg
MCHC : 31,9 %
Hitung Jenis : 4,4/3,5/0/58,3/35/38
LED : 19 mm/jam
B. Status Neurologikus
GCS: 15
E : membuka mata spontan (4)
V : berbicara spontan (5)
M : gerakan sesuai perintah (6)
Fungsi sensorik : tidak terganggu
N N
N N
Ekstrapiramidal sindrom:
11
Tidak ditemukan gejala ekstrapiramidal seperti tremor (-), bradikinesia (-),
dan rigiditas (-).
Refleks fisiologis : normal
Refleks patologis : tidak ditemukan reflex patologis
12
Pada aksis V didapatkan Global Assessment of Functioning (GAF) Scale
60-51 yaitu gejala sedang seperti afek tumpul dan disabilitas sedang, hanya
memiliki beberapa teman, konflik dengan tetangga.
B. Psikologik
Penderita mengalami halusinasi auditorik, halusinasi visual dan waham curiga.
D. Riwayat Pekerjaan
Sebelum sakit penderita bekerja sebagai buruh tani karet bersama
ayahnya, namun saat sakit penderita tidak bekerja lagi.
E. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (gangguan jiwa)
disangkal.
1.11 Prognosis
13
A. Quo ad vitam : dubia.
B. Quo ad functionam : dubia ad bonam.
C. Quo ad sanasionam : dubia ad bonam.
B. Psikoterapi
1.Terhadap penderita
a. Memberikan edukasi terhadap penderita agar memahami
gangguannya lebih lanjut, cara pengobatan dan penanganannya, efek
samping yang dapat muncul, serta pentingnya kepatuhan dan
keteraturan dalam minum obat.
b. Intervensi langsung dan dukungan untuk meningkatkan rasa percaya
diri individu, perbaikan fungsi sosial, dan pencapaian kualitas hidup
yang baik.
c. Memotivasi penderita agar semangat dalam menjalani hidup.
2. Terhadap keluarga
a. Menggunakan metode psiko-edukasi dengan menyampaikan
informasi kepada keluarga mengenai berbagai kemungkinan
penyebab penyakit, perjalanan penyakit, dan pengobatan yang
dapat dilakukan sehingga keluarga dapat memahami dan menerima
kondisi penderita serta membantu penderita dalam hal minum obat
serta kontrol secara teratur dan mengenali gejala-gejala
kekambuhan untuk segera dikonsultasikan kepada dokter.
b. Membantu keluarga dan pasien untuk memahami dan mempelajari
skizofrenia serta harus menganjurkan diskusi mengenai episode
psikotik serta peristiwa yang mengarah kesana.
c. Mengarahkan terapi berorientasi keluarga menuju penerapan
jangka panjang, mengenai bagaimana strategi mengatasi masalah
14
dan mengurangi stress serta menuju reintegrasi bertahap pasien ke
kehidupan sehari-hari.
d. Memberikan pengertian kepada keluarga akan pentingnya peran
keluarga pada perjalanan penyakit dan proses penyembuhan
penyakit pada penderita.
15