You are on page 1of 11

PEMANFAATAN MINYAK JARAK PAGAR

SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF MESIN DIESEL


Dosen Pembimbing :

Prof. Dr. Ir. I Wayan Susila, M.T.

Bellina Yunitasari. S.Si., M.Si.

TEKNOLOGI PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR


Nama Kelompok :

Deva Ratrika R.O 15050524035


Agus Suhendri 15050524043
Moch. Fauzi 15050524045
Anggaria Putra 15050524052

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sikap konsumtif masyarakat di era globalisasi ini semakin merajalela


khususnya dalam pemakaian bahan bakar minyak dari fosil. Apabila sikap ini
terus dilakukan , kemungkinan besar 5 tahun atau seterusnya bahan bakar fosil
akan habis. Dan dari sikap konsumtif terhadap bahan bakar fosil tersebut juga
dapat berdampak bagi kelangsungan hidup manusia di bumi dan masa depan
generasi muda di dunia contohnya, dari segi transportasi. Apabila bahan bakar
fosil habis, bagaimana cara kita mengoperasikan alat tranportasi yang kita miliki
? Alat transportasi sangat bergantung sekali dengan keberadaan bahan bakar fosil
yang sekarang mulai menipis persediaannya.Mengetahui hal itu, mari kita
menghimbau kepada masyarakat, khususnya para genrasi muda untuk mengurangi
sikap konsumtif menggunakan bahan bakar minyak fosil.

Generasi dan para ahli seharusnya memikirkan mensosialisasikan tentang


penggunaan energi alternative yang dapat menggantikan posisi bahan bakar
minyak fosil yang mulai menipis persediaannya di dalam bumi ini. Hal tersebut
dikemukakan dalam seminar Konferensi Energi Nasional Mahasiswa Indonesia
(KENMI) 2009 yang diadakan di Kampus Institut Teknologi Bandung. Seminar
yang diikuti perwakilan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di 14 provinsi
ini dihadiri Sekretaris Jendral Dewan Energi Nasional Novian M. Thaib, Ketua
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Lambok Hutasoit, serta pengamat energi
Prof. Widjajono Partowidagdo dan Sugiharto. Menurut Lambok yang juga Dekan
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, jika tidak peningkatan cadangan minyak
terbukti, Indonesia hanya akan bisa mandiri energi (BBM) paling lama di 2014
mendatang. Ini mengingat tingginya kebutuhan BBM di tanah air. KetuaSteering
Commitee The Indonesia Economic Intellegence yang juga adalah mantan
Menteri BUMN, Sugiharto, mengungkapkan, pemborosan energi nasional dipicu
pula gaya hidup yang konsumtif dari masyarakat. Kita harus mengubah paradigma
bahwa energi (BBM) itu mahal dan langka. Novianto membenarkan, masyarakat
di Indonesia termasuk yang terboros dalam hal pemanfaatan BBM. Perbandingan
elastisitasnya adalah 1,84, jauh lebih boros dari Jepang dan Amerika Serikat,
ucapnya. Jepang misalnya, koefesien elastisitasnya hanya 0,10. Untuk
meningkatkan per 1 USD GDP (produk domestik bruto), masyarakat kita butuh
1,84 kali lipat energi BBM, ucapnya.

Di sisi lain, pengembangan energi alternatif saat ini belum memadai.


Murahnya harga BBM mengakibatkan tingginya ketergantungan masyarakat
terhadap energi fosil. Menurut Widjajono, pengajar dari Perminyakan ITB yang
juga anggota Dewan Energi Nasional, dilihat secara ekonomis dan kajian tata
niaga, energi alternatif tidak mungkin bisa berkembang saat ini. Selama BBM
lebih murah, itu akan selalu demikian. Harusnya energi alternatif ini yang
mendapat subsidi, karena langka, harusnya dibalik, BBM yang jadi alternatif
energi, tuturnya.

Dalam kerangka mendorong kemandirian energi inilah perwakilan


mahasiswa dari 14 provinsi ini dikumpulkan. Ada 21 paper kajian pemanfaatan
energi (terbarukan) yang disesuaikan kebijakan daerah dan feasibilitasnya, ucap
Ketua Panitia KENMI 2009, Arif Rohman. Dari acara ini diharapkan muncul
rekomendasi mahasiswa tentang pola kemandirian energi.

Menurut Presiden Keluarga Mahasiswa ITB Shana F. Sukarsono, kegiatan


ini diharapkan mampu mendorong kemandirian energi, setidaknya di tingkat lokal
(daerah) dari masingmasing peserta, yaitu kemandirian energi yang hidup dalam
kultur kita, ucapnya. Di beberapa daerah, kemandirian energi ini diwujudkan
antara lain lewat listrik bertenaga kincir air (mikrohidro), pemanfaatan minyak
jarak dan gasifikasi sekam.
Berdasarkan masalah yang diungkapkan di atas, maka penulis membuat karya
tulis ini yang berjudul “Minyak jarak sebagai biofuel”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas kami mengambil rumusan masalah :

1. Bagaimana cara memanfaatkan biji jarak menjadi biofuel


2. Apa manfaat biji jarak untuk kehidupan sehari- hari

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum :

 Untuk mengetahui pengertian biofuel


 Untuk mengetahui pengertian biji jarak

Tujuan khusus :

 Untuk mengetahui manfaat biji jarak untuk menjadi bahan bakar alternatif
pengganti BBM
1.4 Manfaat penelitian

 Agar pembaca dan penulis mengetahui manfaat biji jarak


 Agar pembaca dan penulis mengetahui cara mengolah biji jarak untuk
dijadikan biofuel
 Agar pembaca dan penulis mengurangi sikap konsumtif dengan mencari
alternative(biofuel)
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tanaman Jarak

2.1.1 Pengertian

Tanaman jarak (Jatropha curcas L.) dikenal sebagai jarak pagar, adalah
tumbuhan liar setahun (annual) dan biasa terdapat di hutan, tanah kosong, di
daerah pantai, namun sering juga dikembangbiakkan dalam perkebunan. Tanaman
ini tergolong tanaman perdu, memiliki daun tunggal menjari antara 7–9,
berdiameter 10– 40 cm. Sebutan untuk pohon jarak di Indonesia berbeda beda di
setiap daerah. Di Sumatera, jarak dikenal dengan nama dulang, ada juga yang
menyebutnya dengan gloah, sedangkan di Madura, jarak disebut dengan kalek.

2.1.2 Ciri Ciri Batang, Daun, dan Buah

Jarak memiliki batang berbentuk bulat licin, berongga, berbukubuku jelas


dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas. Warna tumbuhan hijau bersemburat
merah, sedangkan daunnya tumbuh berseling berbentuk bulat dan ujungnya
sedikit runcing. Biasanya daun jarak berwarna hijau tua pada permukaan atas dan
hijau muda pada bagian permukaan bawah. Buahnya berbentuk bulat dan
berkumpul pada tandan, namun ada juga yang bentuknya sedikit lonjong yang
dapat ditemukan pada tumbuhan jarak di daerah Bali.
Daun jarak pagar juga mengandung flavanoid dan apigenin. Selain komponen
tersebut, daun jarak pagar juga mengandung dimer dari triterpen alkohol
(C63H117O9) dan dua flavanoid glikosida.

2.1.3 Manfaat Tanaman Jarak

Bagian tanaman jarak yang dapat dimanfaatkan adalah biji, akar, daun dan
minyak dari bijinya. Bagian daun digunakan sebagai obat untuk penyakit koreng,
eczema, gatal (pruritus),batuk sesak dan hernia. Bagian akar digunakan untuk
rematik sendi, tetanus, epilepsy, bronchitis pada anak-anak, luka terpukul, TBC
kelenjar dan schizophrenia (gangguan jiwa). Bagian biji digunakan untuk
mengurangi kesulitan buang air besar (konstipasi), kanker mulut rahim dan kulit
(carcinoma of cervix and skin), visceroptosis/gastroptosis, kesulitan melahirkan
dan retensi plasenta/ari-ari, kelumpuhan oton muka, TBC kelenjar, bisul, koreng,
scabies ,infeksi jamur dan bengkak. Berikut ini juga manfaat-manfaat buah jarak :

 Demam tinggi pada anak dapat diobati dengan meletakkan borehan daun
jarak yang telah diremas di sekitar pusar
 Sakit perut dan diare dapat diobati dengan daun jarak yang sebelumnya
diberi minyak kelapa dipanaskan sebentar di bara api. Tempelkan dalam
keadaan hangat di perut.
 Obat gatal kulit termasuk koreng, jamur, bisul dan luka berdarah dapat
disembuhkan dengan minyak jarak.
 Minyak jarak juga baik digunakan untuk urut bagian tubuh yang terkilir
dan mengurangi pembengkakan.
 Untuk mengatasi sembelit, daun jarak bisa digunakan sebagai obat
pencahar.
 Getah jarak bersifat antimikroba dan dapat digunakan untuk mengatasi
sakit gigi karena gigi berlubang.

Minyak jarak dihasilkan dari biji buah jarak dengan proses ekstraksi
menggunakan mesin pengepres atau menggunakan pelarut. Crude bio oil
dihasilkan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut dan kemudian
dilanjutkan dengan proses pirolisis, dan untuk menghasilkan modified bio oil
dilanjutkan dengan proses partial cracking. Modified bio oil dapat digunakan
sebagai bahan substitusi minyak tanah (Suara Pembaruan, 2005). Bahan bakar
biji jarak ini dapat digunakan sebagai alternatif sumber energi yaitu sebagai
pengganti bahan bakar solar, sehingga bias digunakan untuk mobil dengan mesin
diesel, mesin penggilingan beras dan kapal-kapal nelayan . Minyak jarak dan
turunannya digunakan dalam industri cat, varnish, lacquer, pelumas, tinta cetak,
linoleum, oil cloth dan sebagai bahan baku dalam industri-industri plastic dan
nilon. Dalam jumlah kecil minyak jarak dan turunannya juga digunakan untuk
pembuatan kosmetik, semir dan lilin (Ketaren, 1986). Sebelum digunakan untuk
berbagai keperluan, minyak jarak perlu diolah lebih dahulu. Pengolahan ini
meliputi dehidrasi, oksidasi, hidrogenasi, sulfitasi, penyabunan dan sebagainya.
Pengolahan tersebut mengakibatkan perubahan sifat fisiko-kimia minyak jarak
(Ketaren, 1986).

2.2 Minyak Jarak

2.2.1 Pengertian

Minyak jarak adalah minyak nabati yang diperoleh dari ekstraksi biji tanaman
jarak (Ricinus communis). Dalam bidang farmasi dikenal pula sebagai minyak
kastroli. Minyak ini serba guna dan memiliki karakter yang khas secara fisik.
Pada suhu ruang minyak jarak berfasa cair dan tetap stabil pada suhu rendah
maupun suhu sangat tinggi. Minyak jarak diproduksi secara alami dan
merupakan trigliserida yang mengadung 90% asam ricinoleat. Minyak jarak juga
merupakan sumber utama asam sebasat, suatu asam dikarboksilat.
Pemanfaatan minyak jarak dan turunannya (derivat) sangat luas dalam
berbagai industri: sabun, pelumas, minyak rem dan hidrolik, cat, pewarna,
plastik tahan dingin, pelindung (coating), tinta, malam dan semir, nilon, farmasi
(1% dari total produk dunia), dan parfum. Racun ricin merupakan produk
sampingan dari proses pengolahan minyak jarak. Sebagai bahan farmasi, minyak
jarak atau minyak kastroli (nama yang redundan!) digunakan untuk menetralisasi
rasa kembung (konstipasi) dan merangsang pemuntahan. Konsumsi tinggi (di
bawah dosis letal) minyak ini pada perempuan yang siap melahirkan dapat
menginduksi persalinan. Minyak jarak juga memiliki sejarah kelam dalam
bidang politik karena digunakan oleh rezim fasis Italia yang dipimpin diktator
Benito Mussolini untuk menyiksa penentang-penentangnya di era Perang Dunia
II.

2.2.2 Sifat Fisik dan Kimia Minyak Jarak

Minyak jarak mempunyai rasa asam dan dapat dibedakan dengan trigliserida
lainnya karena bobot jenis. Kekentalan (viskositas) dan bilangan asetil serta
kelarutannya dalam alkohol nilainya relatif tinggi. Minyak jarak larut dalam etil
alcohol 95% pada suhu kamar serta pelarut organik yang polar, dan sedikit larut
dalam golongan hidrokarbon alifatis. Nilai kelarutan dalam petroleum eter
relative rendah, dan dapat dipakai untuk membedakannya dengan golongan
trigliserida lainnya.
Kandungan tokoferol relatif kecil (0.05%), serta kandungan asam lemak
essensial yang sangat rendah menyebabkan minyak jarak tersebut berbeda
dengan minyak nabati lainnya (Ketaren, 1986). Sifat fisik dan kimia minyak
jarak dapat dilihat pada Tabel 3. Sebagai alternatif bahan bakar minyak, maka
minyak biji jarak sudah memenuhi syarat ideal sebuah bahan bakar, yaitu nilai
kalorinya 35,58 MJ/kg, bilangan asam 3,08 mg KOH/g, titik nyala 290oC,
viskositas 50,80 cSt dan densitas 0,0181 g/cm3 .
Minyak jarak Jatropha curcas L berwarna kuning bening, memiliki bilangan
iodine tinggi yaitu 105,2 mg yang berarti kandungan minyak tak jenuhnya
sangat tinggi, terutama terdiri atas asam oleat dan linoleat yang mencapai 90%
(Trubus, 2005). Minyak jarak pagar (jatropha) mempunyai ikatan rangkap
sehingga viskositasnya rendah (encer), sedangkan minyak jarak ricinus (Ricinus
communis), tidak memiliki ikatan rangkap dan mempunyai gugus OH sehingga
minyaknya lebih kental. Pada suhu 25oC viskositas minyak jarak ricinus
mencapai 600-800 cP dan pada suhu 100oC mencapai 15-20 cP, sehingga
minyak jarak ricinus sesuai untuk digunakan sebagaipelumas (Trubus, 2005).
Minyak jarak ricinus mengandung asam risinoleat yang sangat tinggi yaitu
89,5%, juga ngandung asam lemak linoleat 4,2%, asam oleat 3,0%, asam stearat
1,0%. Asam risinoleat mempunyai nilai saponifikasi 186, nilai wijs iodine 89
dan titik leleh 5,5oC (Trubus, 2005).
2.3 Biodiesel

2.3.1 Pengertian Biodiesel

Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl


ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi
bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti
minyak sayur atau lemak hewan. Biodiesel dapat digunakan sebagai bahan
bakar pada mesin yang menggunakan diesel sebagai bahan bakarnya tanpa
memerlukan modifikasi mesin. Biodiesel tidak mengandung petroleum diesel
atau solar Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk
mengubah minyak dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam
lemak bebas. Setelah melewati proses ini, tidak seperti minyak sayur
langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel
(solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus.
Namun, dia lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum,
meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang
rendah pelumas.

Dia merupakan kandidat yang paling dekat untuk menggantikan bahan


bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena ia
merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan diesel petrol di
mesin sekarang ini dan dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan
infrastruktur sekarang ini. Penggunaan dan produksi biodiesel meningkat
dengan cepat, terutama di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia, meskipun dalam
pasar masih sebagian kecil saja dari penjualan bahan bakar. Pertumbuhan
SPBU membuat semakin banyaknya penyediaan biodiesel kepada konsumen
dan juga pertumbuhan kendaraan yang menggunakan biodiesel sebagai bahan
bakar.

2.3.2 Keunggulan Biodiesel

Mengurangi Emisi dari mesin dan ramah lingkungan Emisi dari mesin
bermotor sangatlah berbahaya bagi kehidupan di dunia ini. Apalagi, manusia di
muka bumi ini masih cenderung memakai bahan bakar yang menghasilkan emisi
yang sangat besar seperti karbonmonoksida, partikel, sulfur dioksida dan karbon
total. Maka dari itu marilah kita beralih mengonsumsi bahan bakar yang lebih
aman bagi kehidupan dan bahan bakar tersebut yaitu biodiesel. Penggunaan
biodiesel ini dapat mengurangi emisi mesin karena tingkat toksisitasnya 10x lebih
rendah dari garam dapur dan tingkat biodegrabilitanya sama dengan glukosa
sehingga biodiesel ini ramah lingkungan dan cocok digunakan di perairan untuk
bahan bakar kapal/motor. Biodiesel tidak menambah efek rumah kaca seperti
halnya petroleum diesel karena karbon yang dihasilkan masih dalam siklus
karbon. Di samping itu, biodiesel tidak mengandung sulfur dan senyawa bensen
yang karsinogenik, sehingga biodiesel merupakan bahan bakar yang lebih bersih
dan lebih mudah ditangani dibandingkan dengan petroleum diesel.

Memanfaatkan bahan bakar fosil secara teru –menerus bukan lah sikap yang
tepat dikarenakan bahan bakar fosil tersebut ketersediaannya sangat terbatas dan
apabila bahan bakar fosil itu habis, maka kita pun harus menunggu berpuluh-
puluh tahun bahkan berjuta-juta tahun. Dan apabila bahan bakar itu habis , itu
akan menggangu aktivitas manusia di muka bumi ini. Maka dari itu, manusia
seharusnya mencari bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui seperti
biodiesel. Biodiesel terbuat dari biji jarak yang penanamannya sangat mudah dan
dapat dilakukan secara terus-menerus. Sehingga, kita dapat mengkonsumsi
biodiesel secara terus-menerus bahkan tiada batas karena apabila biodiesel habis,
kita dapat mendapatkannya kembali dengan mudah dan sangat cepat tidak seperti
bahan bakar fosil.
Menurunkan ketergantungan suplai minyak dari negara asing yang harganya
selalu berfluktuasi dan terus meningkat meningkatkan nilai produk pertanian
Indonesia. Angka setan (cetane number) dan flash point yang tinggi,
meningkatkan pengapian dan daya tahan mesin

2.4 Cara pengolahan biji jarak menjadi biodiesel

Dalam proses pengolahan biji jarak menjadi biodiesel, dilakukan dengan


beberapa tahap, yaitu :

1. Proses Pembuatan Crude Jatropha Oil (CJO) Biji jarak dibersihkan


dari kotoran dengan cara dicuci secara manual atau masinal (dengan
mesin). Biji direndam sekitar 5 menit di dalam air mendidih,
kemudian ditiriskan sampai air tidak menetes lagi. - Biji dikeringkan
dengan menggunakan alat pengering atau dijemur di bawah matahari
sampai cukup kering, kemudian biji tersebut dimasukkan ke dalam
mesin pemisah untuk memisahkan daging biji dari kulit bijinya. -
Daging biji yang telah terpisah dari kulitnya, digiling dan siap untuk
dipres. Lama tenggang waktu dari penggilingan ke pengepresan
diupayakan sesingkat mungkin untuk menghindari oksidasi.
Proses pengepresan biasanya meninggalkan ampas yang masih
mengandung 7 – 10 % minyak. Oleh sebab itu, ampas dari proses
pengepresan dilakukan proses ekstraksi pelarut, sehingga ampasnya
hanya mengandung minyak kurang dari 0,1% dari berat keringnya.
Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut n – heksan dengan rentang
didih 60 – 70 0C. Tahap ini menghasilkan Crude Jatropha Oil (CJO),
yang selanjutnya akan diproses menjadi Jatropha Oil (JO).
2. Proses Pembuatan Biodiesel
a. Reaksi Esterifikasi
CJO mempunyai komponen utama berupa trigliserida dan asam
lemak bebas. Asam lemak bebas harus dihilangkan terlebih
dahulu agar tidak mengganggu reaksi pembuatan biodiesel
(reaksi transesterifikasi). Penghilangan asam lemak bebas ini
dapat dilakukan melalui reaksi esterifikasi. Secara umum reaksi
esterifikasi adalah sebagai berikut : (Klik di sini) Pada reaksi
ini asam lemak bebas direaksikan dengan metanol menjadi
biodiesel sehingga tidak mengurangi perolehan biodiesel.
Tahap ini menghasilkan Jatropa Oil (JO) yang sudah tidak
mengandung asam lemak bebas, sehingga dapat dikonversi
menjadi biodiesel melalui reaksi transesterifikasi.
b. Reaksi Transesterifikasi
Reaksi transesterifikasi merupakan reaksi utama dalam
pembuatan biodiesel. Pada reaksi ini, trigliserida (minyak)
bereaksi dengan metanol dalam katalis basa untuk
menghasilkan biodiesel dan gliserol (gliserin). Sampai tahap
ini, pembuatan biodiesel telah selesai dan dapat digunakan
sebagai bahan bakar yang mengurangi pemakaian solar.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah menyimak uraian diatas,terungkaplah bahwa jarak pagar itu
ternyata mempunyai manfaat dan nilai ekonomis yang luar biasa. Selain dapat
menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti diare, kadas dan lain
sebagainya, jarak juga dapat diolah menjadi biodiesel.

3.2 Saran
Sebaiknya untuk masyarakat, khususnya pengendara bermotor untuk tidak
bersikap konsumtif terhadap pemakaian bahan bakar fosil yang ketersediaannya
sudah sangat terbatas. Masyarakat seharusnya mulai memikirkan alternatif lain
sebagai pengganti bahan bakar fosil. Masyarakat sebaiknya lebih memilih bahan
bakar yang ramah lingkungan seperti biodiesel . Para petani sebaiknya dapat
mebudidayakan tanaman jarak di lahannya karena dari tanaman jarak memiliki
nilai ekonomis yang tinggi. Pemerintah sebaiknya mengurangi kegiatan import
bahan bakar fosil dari luar dan memberi penyuluhan kepada para masyarakat
terutama para petani tentang manfaat jarak pagar.

You might also like