Professional Documents
Culture Documents
S
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA (Ny.W) MENGALAMI DIABETES
MELLITUS
A. Pengkajian
1. Struktur Dan Sifat Keluarga
a. Kepala Keluarga
Nama : Tn.S
Jenis Kelamin :laki-laki
Suku : Jawa
Umur : 75 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan :
Alamat : RT 001 RW 004 Dusun timang kulon,desa
Wonokerto, wonogiri
b. Susunan Anggota Keluarga
c. Genogram
1
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Sakit
: Meninggal
: Tinggal serumah
d. Jenis/type Keluarga
Jenis : KELUARGA USILA (keluarga yangb terdiri dari suami
dan istri dengan anak yang sudah memisahkan diri dan
tidak tinggal serumah )
2. Faktor Sosio-Budaya-Ekonomi
2
a. Nutrisi
keluarga lebih sering memasak sendiri dari pada membeli, dengan komposisi
sebagai berikut : makanan pokok yaitu nasi, tempe dan tahu, sayuran yang
didapat dari kebun/sawah, jarang makan buah dan minum susu. Keluarga dalam
memasak sayur dengan mencuci dulu lalu dipotong – potong. Keluarga makan
tiga kali dalam sehari dengan porsi yang cukup. Pemberian makan sama rata
untuk seluruh anggota keluarga. Cara menghidangkannya terbuka di atas meja.
Alat makan digunakan bersama atau tidak ada pemisahan dalam pemakaiannya.
Pantangan makan tinggi gula,
b. Eliminasi
Pola BAB anggota keluarga sehari sekali dan BAK tiga-empat kali sehari. Pada
anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan dalam eliminasi.
Tempat BAB adalah di WC rumah sendiri.
c. Olah Raga
Keluarga Tn.S mengatakan tidak menyediakan waktu khusus untuk melakukan
olah raga. Aktivitas sehari-hari keluarga adalah berkebun.
d. Kebersihan Diri
Kepala keluarga dan istri mandi 2 kali sehari,. Kebersihan : mandi dua kali
sehari dengan menggunakan sabun mandi, menggosok gigi sekali sehari dengan
pasta gigi serta mencuci rambut tiga hari sekali dengan menggunakan sampho,
kebiasaan mandi keluarga di rumah dengan air sumber yang berasal dari mata
air sumur. Berkaitan dengan diabetes mellitus keluarga mengatakan tidak
mengerti mengenai sanitasi yang sehat yang dapat mencegah adanya ulkus.
Tn.MS mengatakan tidak melakukan perawatan khusus pada ulkus Diabetes
mellitus yang dialami NY.W.
e. Waktu Senggang/Hiburan/Rekreasi
Penggunaan waktu senggang oleh anggota keluarga dengan santai–santai atau
digunakan untuk membicarakan masalah keluarga. Anggota keluarga dalam
menggunakan waktu senggangnya sesuai dengan usia dan jenis kelamin. Untuk
mendapatkan hiburan keluarga melihat televisi dan radio.
f. Istirahat
3
Pola istirahat keluarga jarang tidaur siang, kalau sempat tidur siang biasanya
selama 1 – 2 jam mulai pukul 12.30 – 14.30. Kebiasaan tidur pada malam hari
jam 22.00wib – 05.00wib
g. Kebiasaan Sosial
Semua anggota keluarga terlibat aktif dalam kegiatan sosial masyarakat seperti
kegiatan tahlilan, diba’ ,posyandu lansiadan lain-lain. Kepala keluarga yaitu Tn.
S dahulu merupakan perokok berat dengan frekuensi 1 pak perhari. Akan tetapi
sekarang sudah tidak merokok.
4. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada tahap ke viii, yaitu
keluarga dengan anak usia lanjut.
c. Riwayat Keluarga Inti
Keluarga mempunyai penyakit keturunan yaitu hipertensi, dan diabetes
mellitus. Riwayat kesehatan masing masing keluarga Tn.s menderita hipertensi
dan Ny.w menderita diabetes mellitus. Kebiasaan anggota keluarga apabila ada
yang sakit periksa ke Bidan Desa atau ke Mantri. Untuk mengatasi penyakit
yang diderita saat ini, ny.w berobat rutin ke PKD ,POSYANDU LANSIA.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat kesehatan sebelumnya, keluarga mengatakan tidak pernah sakit
serius.keluarga tidak ada yang pernah mondok hanya berobat jalan.
5. Faktor Lingkungan
a. Karakteristik Perumahan
Perumahan yang digunakan adalah semi permanen dan miliknya sendiri.
Luasbangunan dan pekarangan 576 meter persegi. Lantai rumah keramik,dan
kedap air. Ventilasi ada beberapa yaitu : di ruang tamu ada jendela, disekitar
kamar dan ruang tengah serta dapur, disetiap kamar dan ruang tengah serta
dapur ada lubang angin, Penerangan menggunakan lampu listrik. Kamar tamu
ada sebuah lampu neon 15 watt, ruang tengah terdapat bola lampu 20 watt,
masing–masing kamar dan dapur terdapat lampu neon 15 watt.
4
Ruang tamu cukup rapi dan bersih, terdapat perabotan (kursi), ruang tidur,
dapur susah tembok dan lantai sudah di cor. Keluarga mempunyai kamar mandi
ada WC, bila buang air besar di WC sendiri. Halaman rumah tampak bersih..
Keluarga menggunakan air sumber dari mata air sumur untuk minum dan
memasak, keadaan air secara fisik jernih, tidak berbau dan tidak berasa.
Keluarga menyimpan air dari sumur dalam gentong yang kebersihannya cukup
dan tertutup.
Keluarga mempunyai tempat pembuangan limbah yang dibuang langsung di
belakang rumah dan dibiarkan terbuka.
Keluarga mempunyai ternak kambing dengan kandang menempel di samping
rumah. Pembuangan kotoran ternak berupa jurang terbuka berjarak 3 meter dari
kandang.
b. Denah rumah
keterangan :
LKT = Limbah kotoran ternak
LKM = Limbah kamar mandi
LD = Limbah dapur
LKT
= Pintu
= Jalan kampung/gang
= Batas pekarangan
Kandang LD
kambing
LK Kamar Dapur
M mandi
R. Tidur R.Tidur
R. Tamu
5
Keterangan denah rumah :
Rumah keluarga Tn. S terdiri dari 1 ruang tamu; 1 ruang keluarga yang
sekaligus sebagai tempat makan; 3 kamar tidur ,1 dapur; 1 kamar mandi
dengan WC; dan kandang ternak.
Masing-masing kamar mempunyai ventilasi sekaligus sebagai pencahayaan
sinar matahari. Pencahayaan dan ventilasi ruang tamu cukup. Sumber air bersih
yang digunakan untuk mandi dan memasak berasal dari mata air Sumur.
Tempat pembuangan air limbah dari kamar mandi berupa selokan terbuka,
pembuangan air limbah dari dapur tidak ada tempat khusus, langsung dibuang
atau dialirkan ke belakang dapur dan dibiarkan meresap sendiri.
c. Macam Tempat Tinggal
Keluarga bertempat tinggal di pedesaan jarak antara rumah satu dengan yang
lainnya berdekatan tapi tidak berhimpitan/menempel. Lingkungan tempat
tinggal adalah masjid yang ramai dikunjungi warga.
d. Karakteristik Tetangga Dan Komunikasi RW
Tetangga di sekitar keluarga Tn. S adalah bersuku Jawa, bahasa komunikasi
sehari-hari yang digunakan adalah bahasa jawa, sebagian besar tetangga Tn. S
bermata pencaharian sebagai petani. Keluarga mempunyai alat komunikasi
seperti televisi dan radio. Jika ada kegiatan sosial kemasyarakatan biasanya
diumumkan melalui pengeras suara yang ada di musholla atau mesjid.
e. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. S Keluarga jarang pergi ke tempat-tempat yang jauh. Kegiatan
rutin harian adalah berkebun yang tidak jauh dari rumahnya (sekitar 1 km).
Tempat tinggal keluarga juga tidak berpindah – pindah. Sanak famili dari Tn.S
maupun Ny.w juga berada di sekitar tempat tinggalnya (masih satu desa).
6
Komunikasi antar keluarga/warga biasanya dilakukan saat mereka melakukan
kegiatan keagamaan seperti tahlilan, yasiinan, diba’ dan kegiatan-kegiatan
keagamaan lainnya.
g. Sistem Pendukung Keluarga
Jarak rumah ke Pustu sekitar ½ km, jarak ke puskesmas sekitar 10 km,.
Keluarga juga mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin
(bpjs).
6. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
keluarga Tn. S dalam berkomunikasi menggunakan bahasa jawa. Dalam
keluarga mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap saat dan waktu santai.
Komunikasi saat makan sering dilakukan, dan terbiasa makan bersama.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Kekuatan dalam keluarga yang dapat digunakan untuk meningkatkan derajat
kesehatan adalah Tn. S dan Ny.w cukup bijaksana, tampak sabar dalam
menghadapi penyakit atau masalah yang dialami oleh anggota keluarga,
sehingga dapat mendorong ny.W untuk berobat secara teratur sampai sembuh.
Tn.s sering mengingatkan Ny. W jika lupa minum obat.
c. Struktur Peran ( Formal Dan Informal )
Keluarga dalam struktur peran formal tidak ada atau tidak mempunyai peran.
Begitu juga dalam perannya secara informal.
d. Nilai Dan Norma Keluarga
Keluarga Tn. S menganut agama Islam, dalam kehidupan keseharian diwarnai
dengan kebiasaan secara agamis. Disamping itu keluarga menganut
kebudayaan Jawa, norma yang dianut juga kebudayaan jawa. Dalam kebiasaan
keluarga Tn. S tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan.
7. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Dalam kehidupan keseharian, keluarga Tn. S sangat harmonis, rukun dan
tentram. Semua keluarga merasa saling memiliki, apabila ada keluarga yang
7
sakit atau ditimpa musibah, maka anggota keluarga yang lain ikut merasakan
akan hal yang sama yaitu keadaan sakit atau ditimpa musibah.
b. Fungsi Sosialisasi
Hubungan dalam keluarga Tn. S menganut kebudayaan jawa. Dalam
berhubungan dengan anggota masyarakat, keluarga tidak tampak kaku. Keluarga
sangat membaur dengan budaya yang ada disekitarnya.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Tn S mampu untuk kurang mengenal dengan baik masalah kesehatan
yang dialami oleh salah satu anggota keluarga yaitu ny.W dengan DIABETES
MELLITUS. Hal ini dibuktikan dengan bahwa keluarga belum mampu untuk
menyebutkan tentang tanda dan gejala serta faktor penyebab dari diabetes
mellitus.
Kemampuan keluarga untuk mengerti tentang sifat masalah sudah tampak,
karena keluarga tidak menganggap bahwa luka ulkus yang dialami oleh Ny.W
dianggap sebagai luka ulkus biasa dan keluarga sudah memeriksakannya ke
dokter dan pustu dan sudah mendapat terapi sejak 9 tahun yang lalu. Sejak awal
pengobatan, ny.W mengatakan sudah berobat secara teratur. Kalau obat habis,
keluarga langsung pergi ke Puskesmas untuk mengambil obat dan cek kadar
gula darah. Pemanfaatan fasilitas kesehatan, keluarga Tn. S mampu untuk
memanfaatkannya, karena Tn. S selama sakit berobat ke pustu terdekat dan
dokter supriadi.
d. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki oleh ny.W adalah 5 orang, Sekarang Ny. W Sudah
menopouse.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. S termasuk keluarga yang mampu hal ini dapat dilihat dari
penghasilan tiap bulanya hanya sekitar Rp.1.500.000/perbulan. Dalam
pemenuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. S sangat sederhana. Untuk
memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, Jika ingin makan lauk-pauk.
8
a. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang
Keluarga Tn. S mengatakan hampir tidak pernah mengalami stress baik itu stess
jangka pendek ( < 6 bulan ) maupun jangka panjang ( > 6 bulan ).
b. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stressor
Pola pemecahan masalah dalam keluarga Tn. S adalah dengan cara
musyawarah antar anggota keluarga, kadang juga melibatkan anaknya.
Misalnya dalam menentukan pengobatan ny.w dalam pengambilan keputusan
di keluarga .
c. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam menghadapi suatu permasalahan keluarga Tn.S biasanya
mengkonsentrasikan pada bagaimana cara pemecahan masalah tersebut.
Sehingga keluarga tidak terganggu dalam melakukan pekerjaan keseharian.
9. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Fisik Tn. S
Riwayat kesehatan sekarang : sejak enam bulan yang lalu Tn. S sering
pusing,cengeng .
Riwayat kesehatan masa lalu : Tn. S menderita penyakit hipertensi, . Tn. S
tidak pernah minum – minuman keras, tapi merupakan perokok .
Pemeriksaan Fisik :
Tanda vital : tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 84/menit, respirasi 22/menit,
tinggi badan 162 cm, berat badan 60 kg.
Bentuk kepala bulat, ukuran sedang dan simetris. Kulit kepala tidak ada luka,
ketombe dan bersih. Pertumbuhan rambut merata, warna hitam dan putih, tidak
rontok. Struktur simetris dan tidak ditemukan kesan sembab.
Mata lengkap, simetris, skelera tidak ikterus, tidak ada peradangan, konjungtiva
an anemis, tidak ada benjolan abnormal, penglihatan agak kabur.
Telinga lengkap, simetris bilateral, pendengaran baik, tidak ada radang atau
benjolan yang abnormal.
Mulut dan faring : bibir tidak sianosis, kering dan tidak ada luka, gigi dan gusi
normal, adanya sisa makanan, caries tidak ada, terdapat karang gigi dan tidak
9
ditemukan perdarahan. Lidah berwarnah merah merata. Bau nafas tidak ada,
uvula simetris, tonsil tidak meradang dan tidak ada perubahan suara.
Hidung bersih, tidak ada secret, tidak terdapat tanda radang, tidak terjadi
deviasi septum nasi, tidak terdapat polip. Pernafasan cuping hidung tidak ada.
Leher ; posisi trachea simetris, tidak ditemukan pembesaran tyroid dan
perubahan suara serta pembesaran kelenjar limfe.
Thorak : bentuk normal, frekwensi pernafasan 22 permenit, terdapat retraksi
intercosta dan batuk produktif serta pergerakan dada kanan dan kiri sama.
Fokal fremitus lebih bergetar paru kiri dari pada kanan, perkusi suara dullness.
Suara nafas bronchial dan bronkho-vesikuler terdapat ronkhi basah. Jantung
suara S1 dan S2 tunggal, tidak ada tanda – tanda pembesaran jantung. Kelainan
tulang belakang tidak ditemukan.
Abdomen turgor baik, bentuk perut cekung, bising usus 12/menit, perkusi
tympani, hepar , lien tidak ada kelainan
Ekstrimitas simetris, tidaki terdapat edema, tidak ada varieses, kekuatan otot
empat.
10
Ekstremitas : terjadi penurunan fungsi gerak (gerakan agak terbatas). Tidak ada
edema ekstremitas. Kekuatan otot nilai 5.,terdapat ulkus dijari tengah kanan
11
DO :
- Keluarga Ny.W terllihat
bingung ketika di tanya
tentang pengobatan
tradisional, cara perawatan
luka dan senam DM
D. Prioritas Masalah
Jumlah 4 1/6
12
2. Ketidakefektifan pemeliharaan pada keluarga berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan Diabetes Melitus
Jumlah 3 2/3
13
1. Resiko terjadinya komplikasi Diabetes Melitus berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah pada komplikasi Diabetes
Mellitus
2. Ketidakefektifan pemeliharaan pada keluarga berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan Diabetes
Melitus.
Intervensi :
1. kaji pengetahuan tentang komplikasi diabetes mellitus.
2. berikan informasi atau penyuluhan kesehatan tentang komplikasi
diabetes mellitus.
3. evaluasi tentang komplikasi Diabetes Mellitus.
4. libatkan keluarga terdekat untuk memberikan support.
14
Tujuan umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x
kujungan , diharapkan keluarga dapat melakukan perawatan diabetes
mellitus untuk mencegah kembalinya gula darah naik kembali.
Tujuan khusus:
1. Mengerti tentang obat tradisional untuk DM dan makanan yang perlu
dihindari
2. Dapat merawat anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus
INTERVENSI :
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang cara merawat dan makanan yang
tidak boleh di makan pada penyakit diabetes mellitus
2. Berikan penyuluhan kesehatan tentng diit yang tidak boleh dimakan
pada diabetes mellitus.
3. Ajarkan cara-cara perawatan Diabetes Melitus : perawatan luka,
membuat obat tradisional dan senam DM.
4. Evaluasi tentang diit dan cara perawatan DM.
5. Libatkan keluarga terdekat untuk memberikan support.
15
3. 22-03-2018 2 - Mengkaji pengetahuan Ds : Ny.W mengatakan sekarang
menghindari/ mengurangi
keluarga tentang cara komsumsi gula. Dan
15:00WIB menghindari makanan yang
merawat dan makanan manis
yang tidak boleh di makan Do: keluarga Ny.w terutama Ny.w
pada penyakit diabetes dapat menjawab pertanyaan
setelah diberi penyuluhan
mellitus
- memberikan penyuluhan
-
.
16
EVALUASI KEPERAWATAN
14-03-2018
Diagnosa keperawatan 1
22-03-2018
Diagnosa keperawatan 1
S : Keluarga Ny.W mengatakan bahwa menegtahui komplikasi dari penyakit
DM nya diderita Ny,.W
O: Tn. S mampu menjelaskan ulang apa yang telah diterangkan oleh
mahasiswa
A: MASALAH TERATASI
P: HENTIKAN INTERVENSI
DIAGNOSA KEPERAWATAN 2
17