Professional Documents
Culture Documents
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah 90 menit klien mengikuti aktivitas kelompok diharapkan klien
mampu mengenal halusinasi dan mengontrol halusinasi.
Tujuan khusus :
1. Klien dapat mengenal halusinasi dan dapat menjelaskan cara
mengontrol halusinasi yang selama ini dilakukan.
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
4. Klien mengenal perasaan saat terjadi halusinasi
5. Klien dapat memahami dan memperagakan cara menghardik
halusinasi
C. Landasan Teori
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus gangguan persepsi sensori
halusinasi pendengaran. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien
menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan
kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan
lingkungan di sekitarnya.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan terapi aktivitas
kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong
dalam hal sosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya, kriteria klien yang
mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari
halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak
mengganggu anggota kelompok yang lainnya.
1
Halusinasi adalah gangguan persepsi panca indera tanpa adanya
rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua system penginderaan dimana
terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh atau baik Halusinasi
pendengaran.
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, terutama suara orang,
biasanya klien mendengarkan suara orang yang sedang membicarakan apa
yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu
1. Halusinasi penglihatan
Karakteristik ditandai dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk
pancaran cahaya gambar kartun atau panorama yang luas dan kompleks
penglihatannya dapat menyenangkan juga dapat menakutkan.
2. Halusinasi penciuman
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang
menjijikan seperti darah, urine dan feses kadang-kadang terhirup bau
harum.
3. Halusinasi peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa
stimulus yang terlihat. Contohnya seperti merasakan sensasi listrik dating
dari tanah, benda mati atau orang lain.
4. Halusinasi pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan
menjijikkan.
D. Pembagian Tugas
1. Leader : Sidiq Ramadan
2. Co Leader : Angga Agung Saputra
3. Observer : Cita Devi. A
4. Fasilitator :
a. Yuliani Disari
b. Ana Maustika Dewi
c. Fatimah
d. Anik. W
e. Parwoko
f. Tri Mulyani
g. Tamam Husni
2
2. Klien dalam keadaan tenang dan dapat berinteraksi
3. Klien yang mengalami halusinasi namun halusinasinya sudah
terkontrol
F. Proses Seleksi
1. Perawat mengidentifikasi jenis TAK yang akan diberikan yaitu
TAK stimulasi presepsi sensori : halusinasi.
2. Perawat mengidentifikasi masalah keperawatan klien yaitu klien
dengan halusinasi.
3. Perawat mengidentifikasi jumlah klien dengan halusinasi untuk
mengikuti TAK stimulasi presepsi.
3
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan
terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat
halusinasi. Mulai dari klien sebelah kanan, secara berurutan sampai
semua klien mendapat giliran. Hasil nya ditulis di whiteboard.
c. Beri pujian kepada klien yang melakukan dengan baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi situasi terjadi, dan perasaan klien dari
suara yang biasa didengar.
e. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua
klien mendapat giliran.
4
J. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran atau stimulasi
5
d. Simpulkan isi, waktu terjadi situasi terjadi, dan perasaan klien dari
suara yang biasa didengar.
e. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua
klien mendapat giliran.
1) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
2) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik halusinasi saat halusinasi muncul.
3) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu :
“Pergi, jangan ganggu saya, kamu suara palsu...”
4) Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardik halusinasi dimulai dari klien di sebelah kiri terapis
berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapatkan
giliran.
5) Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien
bertepuk tangan saat setiap klien selesai memperagakan
menghardik halusinasi.
4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
selesai menyusun jadwal kegiatan dan memperagakannya.
2) Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi
yang sudah di pelajari.
3) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
6
LAMPIRAN
1. Kemampuan verbal
N Nama Klien
Aspek Yang Dinilai
o
1 Mampu memperkenalkan nama lengkap
2 Mampu menyebutkan nama panggilan
3 Mampu menyebutkan asal/tempat tinggal
2. Kemampuan non-verbal
Mengenal Waktu Terjadinya Situasi Terjadinya Perasaan saat Terjadi Memprakte-kan Cara
No Nama Pasien
Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi menghardik
7
8