You are on page 1of 16

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mata merupakan suatu panca indra yang sangat penting dalam
kehidupan manusia untuk melihat. Jika mata mengalami gangguan atau
penyakit mata, maka akan berakibat sangat fatal bagi kehidupan manusia. Jadi
sudah mestinya mata merupakan anggota tubuh yang perlu dijaga dalam
kesehatan sehari-hari.1
Struktur mata yang berfungsi sebagai proteksi lini pertama adalah
kelopak mata. Kelopak mata atau palpebra superior dan inferior merupakan
modifikasi lapisan kulit yang dapat menutup yang berguna untuk melindungi
bola mata bagian anterior terhadap trauma, trauma sinar, dan pengeringan
bola mata, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air
mata di depan komea. Kelopak mata mempunyai lapis kulit yang tipis pada
bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang
disebut konjungtiva tarsal.2
Kelopak mata mempunyai fungsi melindungi kornea, pendistribusian
dan eliminasi air mata. Penutupan kelopak mata berguna untuk menyalurkan
air mata keseluruh permukaan mata dan memompa air mata melalui punctum
lacrimalis. Dalam keadaan menutup, melindungi bola mata terhadap trauma
dari luar yang bersifat fisik ataupun kimiawi. Kelopak mata dapat membuka
untuk memberi jalan masuk sinar kedalam bola mata yang dibutuhkan untuk
penglihatan. Kedipan kelopak mata dapat menyingkirkan debu pada kornea.
Membuka dan menutup kelopak mata dilakukan oleh otot-otot tertentu
dengan persyarafannya masing-masing. 2,3
Oleh karena itu berdasarkan penjelasan diatas kelopak mata merupakan
bagian yang penting untuk mata, sehingga perlu untuk di bahas atau dipelajari
lebih mendalam.
2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Struktur mata yang berfungsi sebagai proteksi lini pertama adalah kelopak
mata atau palpebra. Kelopak mata atau palpebra superior dan inferior merupakan
modifikasi lapisan kulit yang dapat menutup yang berguna untuk melindungi bola
mata bagian anterior terhadap trauma, trauma sinar, dan pengeringan bola mata.
Palpebra superior lebih besar dan lebih mudah bergerak daripada palpebra inferior.
Kedua palpebra saling bertemu di sudut medial dan lateral. Palpebra atau kelopak
mata mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta mengeluarkan sekresi
kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan komea. Kelopak mata
mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang
ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal.2,4
Pembasahan dan pelicinan seluruh permukaan bola mata terjadi karena
pemerataan air mata dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka
tutup kelopak mata. Kedipan kelopak mata dapat membantu menyebarkan lapisan
tipis air mata sekaligus menyingkirkan debu yang masuk, melindungi kornea dan
konjungtiva dari dehidrasi. Palpebra superior berakhir pada alis mata, palpebra
inferior menyatu dengan pipi. 2,4

Gambar 2.1. Struktur Palpebra 5


3

Struktur palpebra terdiri dari 7 lapisan struktur yaitu : Kulit dan jaringan
subkutan, otot protaktor palpebra, septum orbita, lemak orbita, otot retractor
palpebra, tarsus dan konjungtiva.6

2.1 Lapisan Kulit


Kulit palpebra terdiri dari lapisan tipis dermis dan tidak mempunyai
lapisan lemak subkutaneus. Kulit palpebra sangat elastis dan merupakan kulit
tertipis di badan. Kulit palpebra melekat secara longgar di atas muskulus
orbikularis okuli. Kulit dari palpebra superior lebih tipis dari palpera inferior.
Jaringan pretarsal biasanya melekat erat pada jaringan di bawahnya dari
palpebra superior dan inferior, sedangkan jaringan preseptal yang melekat
secara longgar membentuk ruang potensial untuk akumulasi cairan.6,7

Gambar 2.2 Potongan sagital palpebra superior 8

Garis pada kulit palpebra dibagi atas sulkus palpebra dan lipatan
palpebra. Sulkus palpebra transversus terdapat di superior dan inferior
palpebra, berukuran 8 sampai 10 mm di atas margo palpebra superior dan 4
sampai 5 mm di bawah margo palpebra inferior. Sulkus palpebra superior
dibentuk oleh insersi serabut kutaneus dari aponeurosis levator ke dalam
preseptal orbikularis okuli, yang merupakan tempat lipatan palpebra. Daerah
ini terletak dekat dengan batas superior dari tarsus. Lipatan palpebra superior
terjadi akibat terlipatnya kulit di atas sulkus palpebra dan merupakan kulit
preseptal yang longgar dan jaringan subkutaneus.6,7
4

Palpebra inferior mempunyai tiga sulkus. Sulkus palpebra inferior


merupakan tanda batas inferior dari tarsus dan insersi muskulus refraktor
palpebra inferior. Dua sulkus lainnya kurang dijelaskan dan sulkus nasojugal
terletak di inferomedial dan sulkus malar inferior terletak di kantus lateralis,
yang merupakan tempat pertemuan muskulus orbikularis dan bantalan lemak
malar.6

Gambar 2.3 Sulkus Palpebra 5

Margo Palpebra

Gambar 2.4 Margo Palpebra 3

Panjang margo palpebra adalah 25-30 mm dan lebarnya 2 mm. Tepian


ini dipisahkan oleh Grey Line (sambungan mukokutan) menjadi tepian
anterior dan posterior.
a. Tepian anterior
1. Bulu mata, muncul dari tepian palpebra dan tersusun tidak teratur.
Barisan bulu mata merupakan barisan terdepan margo palpebra.
5

Terdapat 100 sampai 150 silia pada palpebra superior, dan 50 sampai
75 silia pada palpebra inferior. Bulumata berasal dari folikel rambut
pada permukaan anterior tarsus dan menonjol keluar, di depan
margo palpebra. Setiap folikel rambut terdiri dari dua glandula Zeis.
Kelenjar keringat, atau glandula Moll, terdapat di dekat silia dan
bermuara dekat folikel.
2. Glandula Zeis, merupakan modifikasi kelenjar sebasea kecil, yang
bermuara ke folikel rambut pada dasar bulu mata.
3. Glandula Moll, merupakan modifikasi kelenjar keringat yang
bermuara membentuk barisan dekat bulu mata. Glandula Moll dan
Zeis menghasilkan lipid yang akan dikonstribusikan ke lapisan
superfisial dari air mata dan memperlambat penguapan.
b. Tepian posterior
Tepian posterior berkontak langsung dengan bola mata, dan sepanjang
tepian ini terdapat Glandula meibom yang tersusun secara vertikal di
dalam tarsus dengan orifisiumnya pada permukaan margo. Kelenjar
Meibom disebut juga kelenjar tarsalis yaitu modifikasi dari kelenjar
sebasea dengan jumlah 40 di palpebra superior dan 20 di palpebra
inferior. Fungsi kelenjar Meibom adalah membentuk film air mata.
c. Punctum palpebra / punctum lakrimalis
Pada ujung medial tepian posterior palpebra terdapat penonjolan kecil
dengan lubang kecil di pusat yang terlihat pada palpebra superior dan
inferior. Punctum ini berfungsi menghantarkan air mata ke bawah
melalui kanalikulusnya ke saccus lacrimalis. 3

2.2 Otot Protraktor Palpebra


M. orbikularis okuli merupakan laisan otot yang tipis dari serabut otot
yang tersusun secara konsentris yang menutupi palpebra dan daerah
periorbital. Muskulus ini merupakan muskulus protraktor yang utama dengan
fungsi utama untuk membatasi fissura palpebra dan penutupan palpebra.
Muskulus ini juga mempunyai peranan dalam sistem pompa lakrimal. M.
orbikularis okuli dipersarafi oleh nervus fasialis. Walaupun muskulus ini
6

merupakan muskulus skeletal, namun muskulus ini juga dapat bekerja secara
refleks.6
M. orbikularis okuli dibagi menjadi tiga bagian anatomi, pretarsal,
preseptal dan orbital. Pretarsal dan preseptal merupakan bagian palpebra,
bergerak secara refleks, seperti berkedip dan berfungsi sebagai pompa
lakrimal. Bagian pretarsal palpebra superior dan inferior, bagian profunda
berorigo pada krista lakrimalis posterior dan bagian superfisial berorigo pada
permukaan anterior tendo kantus medial. Dekat kanalikuli kaput profunda
bagian pretarsal bersatu membentuk sekumpulan serabut yang dikenal
sebagai m. Horner’s (torsi Horner’s tensor). Di bagian posterior M. Horner’s
berlanjut sampai krista lakrimalis posterior. Pada bagian lateral bagian
pretarsal bersatu menjadi tendo kantus lateralis.6
Bagian preseptal berasal dari batas atas dan bawah tendo kantus medial.
M.preseptal inferior berasal dari kaput tendon. Pada palpebra superior, M.
Preseptal mempunyai kaput anterior dari tendon sedangkan kaput posterior
berasal dari cabang superior dan posterior tendon. Pada bagian lateral, M.
Preseptal membentuk membentuk Raphe lateral palpebra.6
Bagian orbital dari muskulus orbikularis okuli merupakan bagian
terluar dan terbesar. Bagian ini berfungsi untuk menutup mata dengan keras
dan berkedip secara sadar. Bagian orbital berasal dari permukaan anterior
tendo kantus medialis, processus orbitalis dari os. frontalis, dan prosessus
frontalis dari os. Maxillaris di bagian depan krista lakrimalis. Muskulus ini
berjalan mengelilingi orbital sampai berinsersi kembali ke kantus medial
inferior dimana muskulus ini melekat ke periosteum krista lakrimalis
posterior, faskia lakrimalis dan tendo muskulus medialis. Di superior, bagian
orbital meluas sampai alis dan bergabung dengan M. frontalis dan M.
Corrugator supercilii. Di medial, perlekatan meluas dari supraorbita sampai
os. Nasalis. Di inferior, bagian orbital berasal dari permukaan anterior tendo
kantus medial dengan sekitar periosteum dan meluas sampai foramen
intraorbita yang akan berlanjut sepanjang margo infraorbita. Di lateral, bagian
ini melewati zygomaticum, pipi dan menutupi fascia temporalis.6,9
7

Gambar 2.5 Otot protraktor palpebra6

2.3 Septum Orbita


Septum orbita merupakan lembaran-lembaran fibrous yang tipis secara
anatomi di mulai pada arkus marginalis sampai superior dan inferior rima
orbita yang berasal dari periosteum. Pada palpebra superior, distal fibrous
septum orbita bersatu dengan permukaan anterior aponeurosis levator.
Septum orbita biasanya berinsersi 3 – 5 mm di atas tepi tarsal superior dan
sekitar 10 mm di atas bulu mata. Pada palpebra inferior, septum berjalan ke
depan sampai bertemu M. Retraktor 4 – 5 mm di bawah tarsus inferior dan
bersatu dengan kapsulopalpebral.
Septum berjalan ke arah medial bersama M. Orbikularis pretarsal dan
melekat pada krista lakrimalis postrior bersama beberapa jaringan fibrous
meluas sampai krista lakrimalis anterior. Pada bagian lateral, septum melekat
pada tendo kantus lateral dan berinsersi pada bagian atas tuberkel orbita
lateral. Tepat dibelakang septum terdapat kantung kuning lemak tepat di
depan aponeurosis levator palpebra superior dan fascia kapsulopalpebral pada
palpebra inferior.5,6,10

2.4 Lemak Orbita


Lemak orbita memberikan perlindungan yang lunak pada bola mata dan
mempermudah pergerakan bola mata. Terdapat tiga kantung lemak di bawah
mata dan dua di atas; terletak di posterior septum orbita dan di anterior
aponeurosis Levator (palpebra superior) atau di anterior fascia
kapsulopalpebral (palpebra inferior). Pada palpebra superior, terdapat dua
8

kantung lemak, daerah nasal dan sentral (preaponeurotik). Pada palpebra


inferior, terdapat tiga kantung lemak; nasal, sentral dan temporal. Kantung-
kantung lemak ini dibungkus oleh lapisan tipis fibrous.5,6,10,11

2.5 Otot Retraktor Palpebra


Refraktor pada palpebra superior adalah muskulus levator palpebra dan
aponeurosisnya dan muskulus tarsal superior (M.Muller’s) yang dipersarafi
oleh simpati. Pada palpebra inferior sebagai retraktor adalah fascia
kapsulopalpebral dan muskulus tarsal inferior.
1. M. Levator Palpebra
M. levator palpebra berorigo pada apeks orbita yaitu pada
periorbita tulang spenoidal tepat di atas Annulus Zinni. Komponen otot
berukuran 40 mm, sedangkan aponeurosisnya 14 – 20 mm. Ligamentum
tarsal superior (ligamentum Whitnall) adalah kondensasi serabut elastis
selubung M. Levator bagian anterior yang berlokasi pada area transisi
muskulus levator dengan aponeurosis Levator.
Ligamentum Whitnall fungsi utamanya sebagai penunjang
palpebra superior dan jaringan orbita superior. Di medial melekat di
sekitar troklea dan tendon M. Obliqus superior. Di lateral membentuk
septum yang berisi stroma kelenjar lakrimalis, kemudian ke atas melekat
pada bagian dalam dinding lateral orbita kira-kira 10 mm diatas tuberkel
orbita. Aponeurosis levator selanjutnya terbagi menjdi bagian anterior
yang berinsersi pada septum antara serat-serat muskulus preseptal
orbikularis dan posterior berinsersi pada permukaan anterior seperdua
bagian bawah tarsus. Kornu lateral dari levator palpebra membagi
kelenjar lakrimal menjadi lobus orbital dan lobus palpebral. Kornu
medial melekat pada bagian posterior tendo medial dan posterior krista
lakrimal.6,9
2. Muskulus Muller
M. Muller disebut juga M. Tarsalis Superior. M. Muller berorigo
pada permukaan bawah aponeurosis levator pada level ligamentum
Whitnall kira-kira 12 – 14 mm di atas tepi tarsal superior, dipersarafi oleh
9

saraf simpatis dan berinsersi pada tepi tarsus superior. Muskulus ini
melekat erat pada batas posterior konjungtiva.6,9
3. Fascia Kapsulopalpebral
Fascia kapsulopalpebral inferior analog dengan aponeurosis
levator palpebra superior, berasal dari ujung serat-serat M. Rektus
Inferior. Fascia kapsulopalpebral selanjutnya menyatu dengan
pembungkus M. Obliqus Inferior. Di antara M. Obliqus inferior, dua
fascia ini membentuk ligamentum suspensori Lockwood’s. Ligamentum
ini berinsersi pada tepi tarsus inferior dan tepat berada di bawah tarsus
selanjutnya bergabung dengan fascia septum orbita.6,9
4. M. Tarsalis Inferior
M. tarsalis inferior pada palpebra inferior analog dengan M.
Muller’s, terletak di posterior dari fascia kapsulopalpebral dan berasal
dari perluasan fascia kapsulopalpebral pembungkungkus dari M. Rektus
Inferior. M. Tarsalis inferior melekat di atas permukaan fascia
kapsulopalpebral dan melekat di bawah konjungtiva. Pembungkus fascia
kapsulopalpebral dan M. Tarsalis Inferior terbagi dan mengelilingi M.
Obliqus Inferior dan bertemu kembali sebelum berinsersi di anterior
tarsus inferior. Serabut dari fascia kapsulopalpebral dan M. Tarsalis
Inferior bersatu dengan septum orbita 4 – 5 mm di bawah tarsus inferior
dan berinsersi di tepi bawah tarsus inferior.6,9

Gambar 2.6 Otot retraktor palpebra6


10

2.6 Tarsus
Tarsus merupakan lamella posterior dan merupakan struktur
penyokong utama dari palpebra yang terdiri dari jaringan fibrous yang padat
dan tidak mengandung kartilago. Tarsus melebar sepanjang palpebra superior
dan inferior berukuran kira-kira 25 mm dan tebalnya 1 mm. Tarsus palpebra
superior lebarnya kira-kira 9 – 10 mm dan tarsus palpebra inferior 4 – 5 mm.
Lempengan tarsus melekat kaku pada bagian medial dan lateral periosteum.
Di dalam tarsus terdapat glandula meibom. Pada palpebra superior tarsus
mempunyai sekitar 40 glandula sedangkan pada palpebra inferior terdapat
sekitar 20 glandula. 6,8

Gambar 2.7 Palpebra tampak dari posterior.6

Sudut lateral dan medial serta juluran tarsus tertambat pada tepi orbita
dengan adanya ligamen palpebrae lateralis dan medialis. Lempeng tarsus
superior dan inferior juga tertambat pada tepi atas dan bawah orbita oleh fasia
yang tipis dan padat. Fasia tipis ini membentuk septum orbitale yang
merupakan jaringan fibrosis yang berasal dari rima orbita sebagai pembatas
isi orbita dengan kelopak mata depan. 3

2.7 Konjungtiva
Bagian posterior palpebra dilapisi selapis membran mukosa,
konjungtiva palpebrae, yang melekat erat pada tarsus. Konjungtiva adalah
suatu membran mukosa tipis yang transparan ditutupi oleh berlapis-lapis
epithel squamous non keratin membentuk lapisan posterior palpebra.
Konjungtiva membatasi kantung mata mulai dari margo palpebra sampai
limbus kornea. Konjungtiva bulbi melekat secara longgar pada bola mata,
11

sedangkan konjungtiva palpebra melekat erat dengan palpebra. Konjungtiva


berisi sel-sel goblet dan kelenjar asesorius Krause dan Wolfring dimana
secara histologi identik dengan kelenjar lakrimal utama. Kelenjar ini terletak
terutama jaringan subkonjungtival di palpebra superior di antara batas tarsus
superior dan forniks. Beberapa kelenjar ditemukan pada palpebra inferior
yaitu pada forniks inferior. Sel-sel goblet menghasilkan musin yang
disebarkan keseluruh konjungtiva dan ada yang terkumpul di kripte Henle
tepat di atas tepi tarsus. Musin merupakan komponen utama dari lapisan air
mata. Pada bagian medial, konjungtiva membentuk lipatan semilunaris.5,6,10

Gambar 2.8 Konjungtiva 6

2.8 Kelenjar pada Palpebra


1. Kelenjar Meibom disebut juga kelenjar tarsalis terletak di stroma
lempeng tarsalis yang tersusun secara vertikal dengan jumlah 40 di
palpebra superior dan 20 di palpebra inferior. Kelenjar Meibomioan
adalah modifikasi dari kelenjar sebasea dan duktusnya berada pada
margo palpebra. Fungsi kelenjar Meibomian adalah membentuk film air
mata.
2. Kelenjar Zeis adalah modifikasi kelenjar sebasea yang bermuara ke
folikel rambut (bulu mata)
3. Kelenjar Moll adalah modifikasi kelenjar keringat tereltak di dekat
folikel rambut. Kelenjar ini bermuara ke folikel rambut atau ke duktus
kelenjar Zeis.
12

4. Kelenjar lakrimalis terdiri atas dua struktur :


a. Bagian orbita berbentuk kenari yang terletak didalam fos lakrimalis
di segmen temporal atas anterior dari orbita, dipisahkan dari bagian
palpebra oleh kornu lateralis dari M. Levator palpebra.
b. Bagian palpebra yang lebih kecil terletak tepat diatas
segmentemporal dari forniks konjungtiva superior.
Kelenjar lakrimalis utama tetapi tidak memiliki sistem saluran . Kelnjar-
kelenjar ini terletak di dalam subtantia propia di konjungtiva palpebra.3,4

2.9 Vaskularisasi dan Sistem Limfatik Palpebra


Vaskularisasi palpebra bersumber dari dua arteri, yaitu:
1. Arteri karotis interna yang mempercabangkan arteri oftalmika yang
selanjutnya bercabang menjadi arteri supraorbital, arteri supra trochlear
dan arteri dorsonasal di sebelah medial serta arteri lakrimal di sebelah
lateral.
2. Arteri karotis eksterna bercabang menjadi arteri angular dan temporal
pada wajah. Sirkulasi kedua sistem ini sangat luas beranastomose melalui
palpebra superior dan inferior membentuk arkade marginal dan perifer.
Arteri karotis interna mensuplai bagian intraorbital termasuk arteri
oftalmika yang cabang terminalnya mensuplai palpebra superior. Arteri
karotis eksterna mensuplai arteri superfisial yaitu arteri fasialis dan
angular yang mensuplai palpebra inferior. Arteri fasial
mempercabangkan arteri angular yang melalui regio kantus medialis dan
beranastomose dengan arteri dorsonasal. Arteri temporalis superfisial
beranastomose melalui cabang fasial transversa dan cabang
zygomatikum.5,6

Aliran darah vena palpebra dibagi atas dua bagian yaitu bagian pretarsal
atau superfisial dan bagian postarsal atau bagian profunda. Bagian pretarsal
mengalir ke vena jugularis eksterna dan interna. Bagian posttarsal
mengalirkan darah vena ke dalam vena oftalmika dan berakhir di sinus
kavernosus.5,6
13

Gambar 2.9 Tampak lateral dari sistem arteri Karotis Eksterna dan Interna dari orbita. 5

Drainase limfatik dari palpebra sesuai dengan perjalanan aliran vena.


Terdapat dua kelompok limfatik pada palpebra, yaitu kelompok medial yang
mengalir ke dalam limfonodus submandibular dan kelompok lateral yang
mengalir ke dalam limfonodus preaurikuler. Pembuluh limfe yang melayani
bagian medial palpebra mengalir ke dalam kelenjar limfe submandibular.5,6

Gambar 2.10 Drainase limfatik dari palpebra. 5

2.10 Innervasi Palpebra


Nervus motorik dari muskulus orbikularis okuli berasal dari nervus
fasialis (N. VII) melalui cabang temporal dan zygomatikus. Nervus fasialis
dibagi menjadi dua cabang, yaitu cabang temporofasial superior dan cabang
servikofasial inferior. Temporofasial superior dibagi lagi menjadi dua
subdivisi, yaitu cabang temporal dan zygomatikus yang menginnervasi M.
Frontalis dan M. Orbikularis okuli. Servikofasial inferior memberi cabang
pada bukal, mandibula dan servikal yang menginnervasi muskulus pada
wajah bagian bawah dan leher.5,6
14

Nervus sensorik dari palpebra berasal dari cabang oftalmikus dan


maxillaris yang berasal dari nervus trigeminus. Rangsangan sensori dari
palpebra superior berjalan ke cabang oftalmikus melalui cabang terminal
utama, yaitu nervus supraorbital, supratrokhlear dan lakrimalis. Cabang dari
nervus maxillaris (V2) menginervasi palpebra inferior, pipi dan daerah inferial
lateral. Kulit palpebra bagian medial, kantus medial, sakkus lakrimalis dan
kurunkel diinnervasi oleh nervus infratrokhlearis yang merupakan cabang
dari nervus nasosiliaris (cabang V1). Nervus zygomaticotemporal (cabang
nervus lakrimalis) menginnervasi bagian lateral dari palpebra dan pelipis.
Cabang ini juga menginnervasi daerah sekitar alis, dahi dan hidung.6,10

Gambar 2.11 Innervasi sensorik orbita 5


15

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Palpebra adalah lipatan tipis kulit, otot dan jaringan fibrosa yang
berfungsi melindungi struktur-struktur mata yang rentan.
2. Struktur palpebra terdiri dari 7 lapisan struktur yaitu : Kulit dan jaringan
subkutan, otot protaktor palpebra, septum orbita, lemak orbita, otot
retractor palpebra, tarsus dan konjungtiva.
3. Kelenjar yang terdapat pada palpebra antara lain kelenjar meibom,
kelanjar zeis, kelnjar moll dan kelenjar lakrimalis.
4. Vaskularisasi palpebra bersumber dari dua arteri yaitu arteri karotis
interna dan arteri karotis eksterna.
5. Terdapat dua kelompok limfatik pada palpebra, yaitu kelompok medial
yang mengalir ke dalam limfonodus submandibular dan kelompok lateral
yang mengalir ke dalam limfonodus preaurikuler.
6. Innervasi palpebra terdiri dari nervus motorik berasal dari N. facialis dan
nervus sensorik berasal dari N. trigeminus.
16

DAFTAR PUSTAKA

1. Hamdani, 2010, Sistem pakar untuk diagnosa penyakit mata pada manusia,
Jurnal Informatika Mulawarman. Vol 5 No. 2.
2. Ilyas S, Yulianti SR. 2014. Ilmu penyakit mata Ed 5. Jakarta : FKUI. Hal 1,
91-104.
3. Vaughan G. D, Asbury T, Eva R.P., 2000, Oftalmologi umum, Jakarta: Widya
medika Bab.20 lensa hal 401- 406.
4. Snell, RS. 2006. Anatomi klinik edisi 6 Jakarta : EGC
5. Eyelid Anatomy Duane's Clinical Ophthalmology (six volumes). (CD-
ROOM). Lippincott Williams & Wilkins. USA : 2003
6. Liesegang TJ, Skuata GL. Cantor LB. Orbital anatomy in : Orbit,Eyelids and
Lacrimal System. Section 7. Academy of ophthalmology. San Fransisco.2008-
2009.
7. Eroschenko, V.P. 2000. Atlas histologi di fiore, edisi 9, Penenrjemah :
Tambayong, J. Jakarta : EGC.
8. Oyster, C W. The Eyelids and the Lacrimal System. In : The Human Eye
Structure and Function. Sunderland (USA) : Sinauer Associates,Inc. 1999.
9. Kikkawa DO, Lucarelli MJ, Shoplin JP, Cook BE, Lemke BN. Ophthalmic
Facial Anatomy and Physiologi. In : Adler’s Physiology of the Eye.10th
Edition. St.louis (USA): Mosby ; 2003.
10. Dutton JJ, Gayre GS, Proia AD. Anatomy of Eyelids. In : Diagnostik Atlas of
Common Eyelid Disease.(CD-ROOM). Informa Helthcare. New York :2007.
11. Oyster, C W. The Eyelids and the Lacrimal System. In : The Human Eye
Structure and Function. Sunderland (USA) : Sinauer Associates,Inc. 1999.

You might also like